Anda di halaman 1dari 12

Sesungguh Islam adalah agama yang menghargai ilmu pengetahuan.

Menuntut ilmu, dalam ajaran Islam,


adalah suatu yang sangat diwajibkan sekali bagi setiap Muslim, apakah itu menuntut ilmu agama atau
ilmu pengetahuan lainnya. Terkadang orang tidak menyadari betapa pentingnya kedudukan ilmu dalam
kehidupan ini.

Ayat Al-Quran yang berkenaan dengan pendidikan sebagai berikut.


(1) QS. Al-Alaq 1-5 yang artinya:
1. bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
(2) Allah Taala berfirman menerangkan keutamaan ulama dan apa-apa yang mereka miliki dari
kedudukan dan ketinggian:


Katakanlah: Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui? Sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS. Az-
Zumar: 9)

1. Firman Allah yang lain:




Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang
diberi ilmu (agama) beberapa derajat. (QS. Al-Mujaadilah: 11)
2. Sungguh Allah telah memuliakan ilmu dan ulama dengan memberikan kepada mereka kebaikan yang
umum dan menyeluruh sebagaimana diterangkan dalam firman-Nya:


Allah menganugrahkan Al-Hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al-Qur`an dan As-Sunnah) kepada
siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi Al-Hikmah itu, ia benar-benar telah
dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil
pelajaran. (QS. Al-Baqarah: 269)
3. Allah Taala berfirman:


Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. (QS. Faathir:28)
4. Ulama adalah orang-orang yang mempunyai pengetahuan yang lurus dan pemahaman yang
mendalam, Allah Taala berfirman:


Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia; dan tiada yang memahaminya
kecuali orang-orang yang berilmu. (Al-Ankabuut:43)
7. Selain itu dalam firman Allah:
Allah dan para malaikat serta orang-orang yang berilmu menyatakan (bersaksi) bahwa tiada tuhan
(yang berhak disembah) melainkan Dia (Allah) (QS.Ali-Imran: 18).
8. Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai ilmu pengetahuan jika kamu tidak mengetahui
(QS. An-Nahl: 43).
9. Firman Allah:
Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu
(QS. Al Ankabut: 49)
10. Salah satu syarat diterimanya sebuah amal manusia adalam adanya ilmu. Dan janganlah kamu
mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,
penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS.Al-Israa: 36)
Selain ayat Al-Quran yang berkaitan dengan ilmu ada juga hadits sebagai berikut.
1. Dari Muawiyah radhiyallahu anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda:

Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan kepadanya, niscaya Allah akan pahamkan dia tentang
agama(nya). (Muttafaqun alaih)
2. Dari Abud Darda` radhiyallahu anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
bersabda:










Barangsiapa menempuh suatu jalan yang padanya dia mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan dia
menempuh jalan dari jalan-jalan (menuju) jannah, dan sesungguhnya para malaikat benar-benar akan
meletakkan sayap-sayapnya untuk penuntut ilmu, dan sesungguhnya seorang penuntut ilmu akan
dimintakan ampun untuknya oleh makhluk-makhluk Allah yang di langit dan yang di bumi, sampai ikan
yang ada di tengah lautan pun memintakan ampun untuknya. Dan sesungguhnya keutamaan seorang
yang berilmu atas seorang yang ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan pada malam purnama atas
seluruh bintang, dan sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi, dan para Nabi tidaklah mewariskan
dinar ataupun dirham, akan tetapi mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang
mengambilnya maka sungguh dia telah mengambil bagian yang sangat banyak. (HR. Abu Dawud
no.3641, At-Tirmidziy no.2683, dan isnadnya hasan, lihat Jaamiul Ushuul 8/6)
3. Dari Abdullah bin Masud radhiyallahu anhu dia berkata: Aku mendengar
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:


Semoga Allah memuliakan seseorang yang mendengar sesuatu dari kami lalu dia menyampaikannya
(kepada yang lain) sebagaimana yang dia dengar, maka kadang-kadang orang yang disampaikan ilmu
lebih memahami daripada orang yang mendengarnya. (HR. At-Tirmidziy no.2659 dan isnadnya shahih,
lihat Jaamiul Ushuul 8/18)
4. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda:
:
Apabila seorang keturunan Adam meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga hal:
shadaqah jariyyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau seorang anak shalih yang mendoakannya. (HR.
Muslim no.1631)
5. Adapun pahala menuntut ilmu Rasululllah saw. bersabda:
Orang yang menuntut ilmu berarti menuntut rahmat; orang yang menuntut ilmu berarti menjalankan
rukun Islam dan pahala yang diberikan kepadanya sama dengan pahala para nabi. (H.R. Ad-Dailami dari
Anas r.a).
6. Sedangkan dalam hadist lain yang diriwayatkan Imam Muslim r.a.:
Barangsiapa yang melalui suatu jalan guna mencari ilmu pengetahuan, niscaya Allah Subhanahu wa
Taala akan memudahkan baginya jalan ke surga. Maka dalam menuntut ilmu niatkanlah semata-mata
mencari keridaan Allah Subhanahu wa Taala yang akan dibalas dengan pahala kebaikan untuk dunia dan
akhirat.
7. Dari Abu Musa Al-Asyariy radhiyallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda:
Perumpamaan apa yang aku bawa dari petunjuk dan ilmu adalah seperti air hujan yang banyak yang
menyirami bumi, maka di antara bumi tersebut terdapat tanah yang subur, menyerap air lalu
menumbuhkan rumput dan ilalang yang banyak. Dan di antaranya terdapat tanah yang kering yang
dapat menahan air maka Allah memberikan manfaat kepada manusia dengannya sehingga mereka bisa
minum darinya, mengairi tanaman dengannya dan bercocok tanam dengan airnya. Dan air hujan itu pun
ada juga yang turun kepada tanah/lembah yang tandus, tidak bisa menahan air dan tidak pula
menumbuhkan rumput-rumputan. Itulah perumpamaan orang yang memahami agama Allah dan orang
yang mengambil manfaat dengan apa yang aku bawa, maka ia mengetahui dan mengajarkan ilmunya
kepada yang lainnya, dan perumpamaan orang yang tidak perhatian sama sekali dengan ilmu tersebut
dan tidak menerima petunjuk Allah yang aku diutus dengannya. (HR. Al-Bukhariy)
8. Nabi Muhammad SAW juga sangat menghargai orang yang berilmu. Ulama adalah pewaris para
Nabi Begitu sabdanya seperti yang dimuat di HR Abu Dawud.
9. Bahkan Nabi tidak tanggung-tanggung lebih menghargai seorang ilmuwan daripada satu kabilah.
Sesungguhnya matinya satu kabilah itu lebih ringan daripada matinya seorang alim. (HR Thabrani)
10. Seorang alim juga lebih tinggi dari pada seorang ahli ibadah yang sewaktu-waktu bisa tersesat
karena kurangnya ilmu. Keutamaan orang alim atas orang ahli ibadah adalah seperti keutamaan diriku
atas orang yang paling rendah dari sahabatku. (HR At Tirmidzi).
11. Nabi Muhammad mewajibkan ummatnya untuk menuntut ilmu. Menuntut ilmu wajib bagi
muslimin dan muslimah begitu sabdanya. Tuntutlah ilmu dari sejak lahir hingga sampai ke liang lahat.
12. Hadits-hadits seperti Siapa yang meninggalkan kampung halamannya untuk mencari pengetahuan,
ia berada di jalan Allah, Tinta seorang ulama adalah lebih suci daripada darah seorang syahid (martir),
memberikan motivasi yang kuat untuk belajar.
13. Dari Ibunda kaum muminin, Ummu Abdillah Aisyah rodhiyallohu anha, dia berkata: Rosululloh
shollallohu alaihi wasallam pernah bersabda: Barang siapa yang mengada-adakan sesuatu (amalan)
dalam urusan (agama) kami yang bukan dari kami, maka (amalan) itu tertolak. (HR. Bukhori dan
Muslim). Dan dalam riwayat Muslim: Barangsiapa melakukan suatu amalan yang tidak ada perintahnya
dari kami, maka itu tertolak.
14. Perintah untuk ber-guru sangat dianjurkan walaupun harus sampai kenegeri Cina. Uthlubul ilma
walaw bishshiin, tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina. Hadits ini diri wayatkan dari jalan Abu Atikah Al
Bashri, dari Anas bin Malik.
15. Apabila kamu melewati taman-taman surga, minumlah hingga puas. Para sahabat bertanya, Ya
Rasulullah, apa yang dimaksud taman-taman surga itu? Nabi Saw menjawab, Majelis-majelis taklim.
(HR. Ath-Thabrani)
16. Barangsiapa merintis jalan mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.
(HR. Muslim)
17. Kelebihan seorang alim (ilmuwan) terhadap seorang abid (ahli ibadah) ibarat bulan purnama
terhadap seluruh bintang. (HR. Abu Dawud )
18. Mendapatkan paket MLM Pahala. Dalam menuntut ilmu pasti terjadi nasehat-menasehati.
Barangsiapa yang menyeru kepada petunjuk, maka ia akan mendapatkan pahala sebanyak pahala
orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikitpun dari pahala mereka. Barangsiapa yang menyeru
kepada kesesatan, maka ia akan menanggung dosa sebanyak dosa orang yang mengikutinya itu tanpa
mengurangi sedikitpun dari dosa mereka [Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim no. 2674]
Akidah Islam adalah landasan hidup seorang muslim yang merupakan satu-satunya asas Negara.
Sehingga tidak layak keberadaan sesuatu dalam institusi Negara, struktur Negara, operasional Negara
atau apapun yang terkait dengan Negara termasuk landasan hukum pendidikan kecuali berasaskan
akidah Islam. Dalam Daulah Khilafah Islamiyah pendidikan akan diselenggerakan dengan dasar akidah
Islam yang tercermin pada penetapan arah pendidikan, penyusunan kurikulum, dan silabi serta menjadi
dasar dalam kegiatan belajar-mengajar.
Islam mewajibkan setiap muslim untuk memegang teguh ajaran Islam dan menjadikannya sebagai dasar
dalam berpikir dan berbuat, asas dalam hubungan antar sesama manusia, asas bagi aturan masyarakat,
dan asas dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, termasuk dalam menyusun sistem
pendidikan. Penetapan akidah Islam sebagai asas pendidikan tidaklah berarti bahwa setiap ilmu
pengetahuan harus bersumber dari akidah Islam tapi akidah dijadikan sebagai standar penilaian atau
tolak ukur pemikiran dan perbuatan.
Pada dasarnya, sistem pendidikan Islam didasarkan pada sebuah kesadaran bahwa setiap muslim wajib
menuntut ilmu dan tidak boleh mengabaikannya. Rasulullah Saw bersabda yang artinya:menuntut ilmu
wajib bagi setiap muslim(HR. Ibnu Adi dan Baihaqi). Atas dasar ini, Negara wajib menyediakan
pendidikan bebas biaya kepada warga negaranya baik muslim maupun non-muslim, miskin maupun
kaya. Negara tidak hanya berkewajiban menyediakan pendidikan yang bebas biaya tetapi juga
berkewajiban menyediakan pendidikan yang berkualitas dengan asas dan tujuan pendidikan.
Al-quran sendiri memuat pemikiran dan keyakinan dari berbagai agama dan golongan di masa Nabi
Muhammad Saw. Islam tidak melarang mempelajari segala macam pemikiran sekalipun bertentangan
dengan akidah Islam, asal diserta koreksi dengan hujjah yang kuat untuk mengoreksi pendapat yang
salah itu. Ilmu yang bertentangan dengan Islam tentu bukan sebagai suatu pengetahuan yang utama,
melainkan semata-mata dipelajari untuk pengetahuan, menjelaskan kekeliruannya serta memberikan
jawaban yang tepat, jangan mengambilnya sebagai pegangan hidup.
Pendidikan harus diarahkan bagi terbentuknya kepribadian Islam anak didik dan membina mereka agar
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta tsaqafah Islam. Pendidikan juga harus menjadi media
utama bagi dakwah dan menyiapkan anak dididk agar kelak menjadi kader umat yang akan ikut
memajukan masyarakat Islam.
Pendidikan dianggap tidak berhasil apabila tidak menghasilkan keterikatan pada syariat Islam walaupun
peserta didik menguasai ilmu pengetahuan. Pendidikan Islam adalah upaya sadar yang terstruktur,
terprogram, dan sistematis yang bertujuan mengembangkan manusia yang berkepribadian Islam,
menguasai tsaqofah Islam, dan menguasai ilmu kehidupan (sains teknologi dan seni) yang memadai, dan
selalu menyelesaikan masalah kehidupan sesuai dengan syariat Islam.
Seorang peserta didik harus dikembangkan semua jenis kecerdesannya baik itu intelektual, spiritual,
emosional, dan politiknya. Kompetensi penguasaan ilmu yang cukup mencakup tsaqofah Islam maupun
ilmu kehidupan, disertai sikap seseorang atas dasar Islam akan membuat ia selalu menyelesaikan segala
masalah yang dihadapinya sesuai dengan syariat Islam baik itu masalah pribadi, keluarga, masyarakat,
dan negara.
Al-quran dengan tegas menguraikan arti pentingnya ilmu pengetahuan bagi kepentingan dan
kelangsungan hidup manusia, tidak diragukan lagi ayat-ayatnya sebagian besar berbicara mengenai
dasar-dasar kependidikan dalam arti luas. Al-Quran sebagai materi utama dan sumber pedoman,
didalamnya mengandung nilai-nilai kependidikan dalam rangka membudayakan manusia, ayat-ayatnya
banyak memberikan motivasi edukatif bagi manusia.
Islam merupakan sebuah sistem yang memberikan solusi terhadap berbagai problem yang dihadapi
manusia. Setiap solusi yang diberikan selaras dengan fitrah manusia. Dalam konteks pendidikan, Islam
telah menentukan bahwa Negaralah yang berkewajiban untuk mengatur segala aspek yang berkenaan
dengan sistem pendidikan agar pendidikan dapat diperoleh rakyat secara mudah.

Pengembangan Teknologi

1. Surat Ar-Rahman: 33

Terjemahan ayat

Hai jemaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka
lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan. (QS. 55:33)

Penjelasan

Beberapa ahli menjelaskan kata sulthan dengan berbagai macam arti, ada yang mengartikan dengan
kekuatan, dan kekuasaan, ada pula yang mengartikan dengan ilmu pengetahuan,kemampuan dan
sebagainya.

{ ] 33 : } [

Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat
menembusnya melainkan dengan kekuatan. (QS. 55:33)
Maka yang dimaksud darinya adalah kelapangan dan kedalaman ilmu...
Tafsiir ar-RaziiII/306[2]

Dr. Abd. Al-Razzaq Naufal dalam bukunya Al-Muslimun wa al-Ilm al-Hadis, mengartikan kata sulthan
dengan ilmu pengetahuan dan kemampuan atau teknologi. Kemudian beliau menjelaskan bahwa ayat ini
member isyarat kepada manusia bahwa mereka tidak mustahil untuk menembus ruang angkasa, bila
ilmu pengetahuan dan kemampuannya atau teknologinya memadai.

Al-Quran memang tidak memberi petunjuk-petunjuk secara rinci untuk hal itu, tetapi al-Quran
memberi modal dasar berupa akal dan sarananya secara mentah untuk digali dan diolah sehingga
bermanfaat untuk kehidupan manusia. Karena akal pulalah manusia ditunjuk oleh Allah menjadi Khalifah
fil- Ardl, sebagai Khalifah di bumi dengan tugas mengurus dan memakmurkannya, serta menjadi
makhluk yang paling mulia dibandingkan dengan makhluk lainnya.

Ayat tersebut anjuran bagi siapapun yang bekerja di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk
berusaha mengembangkan kemampuan sejauh-jauhnya sampai-sampai menembus (melintas) penjuru
langit dan bumi. Namun al-Quran member peringatan agar manusia bersifat realistic, sebab betapapun
baiknya rencana, namun bila kelengkapannya tidak dipersiapkan maka kesia-siaan akan dihadapi.
Kelengkapan itu adalah apa yang dimaksud dalam ayat itu dengan istilah sulthan, yang menurut salah
satu pendapat berarti kekuasaan, kekuatan yakni ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa penguasaan
dibidang ilmu dan teknologi jangan harapkan manusia memperoleh keinginannya untuk menjelajahi luar
angkasa. Oleh karena itu, manusia ditantang dianjurkan untuk selalu mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Kesimpulan

a. Al-Quran mendorong umat manusia untuk mengadakan penelitia baik dibumi maupun di langit
sehingga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup mereka.

b. Penjelajahan dan penelitian tersebut tidak bisa terlaksana tanpa adanya ilmu pengetahuan dan
sarana teknologi yang memadai.

c. Umat islam bisa terbang ke luar angkasa bila ilmu pengetahuan dan teknologinya memadai seperti
diisyaratkan dalam al-Quran.

2. Surat Al-Mulk: 19




Terjemahan ayat

Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatup
sayapnya diatas mereka? Tidak ada yang menahan di (udara) selain Yang Maha Pemurah Dia Maha
Melihat Segala Sesuatu.

Penjelasan

Kalau kita perhatikan, mengapa burung bisa terbang mengembangkan sayapnya? Karena burung
lengkapi dengan organ-organ tertentu, misalnya sayap, bulu-bulu yang dapat menahan angin dan badan
yang lebih ringan daripada tenaganya, tentu hal serupa juga tidak mustahil bagi manusia untuk bisa
terbang, Bila dilengkapi dengan organ-organ yang mampu menerbangkannya. Hai ini pernah dicoba oleh
manusia terdahulu ketika mereka mencoba terbang seperti burung. Mereka membuat sayap kemudian
diikatkan pada kedua tangannya, lalu terbang dari atas, namun sayang mereka tidak bisa terbang ke atas
karena tidak seimbang antara berat badannya dan kekuatan sayapnya.

Tetapi berkat akal pikirannya manusia akhirnya mampu membuat pesawat udara dan alat-alat lain yang
dapat menerbangkan dirinya bahkan benda-benda yang jauh lebih berat. Maha Besar Allah yang telah
manusia dan dilengkapi dengan akal pikiran.

Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah lapangan kegiatan yang terus menerus dikembangkan karena
mempunyai manfaat sebagai penunjang kehidupan manusia. Berkat hasil ilmu pengetahuan dan
teknologi banyak segi kehidupan itu dipermudah. Dahulu untuk mengetahui waktu shalat, orang Islam
melihat posisi matahari langsung dengan mata kepala, sekarang cukup dengan melihat jarum arlooji.
Contoh lain adanya handphone (HP), yang mempermudah orang dalam menyampaikan berita tanpa
harus susah payah untuk berjalan.

Kesimpulan

a. Di antara tanda-tanda kekuasaan Allah ialah Dia menciptakan burung yang dilengkapi dengan
organ-organ tubuhnya sehingga sanggup terbang diangkasa.

b. Kemampuan manusia terbang seperti burung adalah berkat akal yang dianugerahkan Allah.
Dengan akal manusia mampu menciptakan peralatan (pesawat terbang) yang mampu membawa
mereka terbang ke udara bahkan keluar angkasa.

3. Surat Al-Hadid: 25








Terjemahan ayat

Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan
telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat
melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan
berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah
mengetahui siapa yang menolong (agama) Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya.
Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.[3]

Penjelasan

Dalam ayat tersebut, Allah menganugerahkan besi (Al-Hadid) sebagai karunia yang tidak terhingga nilai
dan manfaatnya dalam kehidupan sehari- hari kita bisa saksikan betapa besi banyak memberikan
manfaat kepada manusia. Dengan besi, manusia bisa menciptakan berbagai macam keperluan rumah
tangga, kendaraan laut, darat, udara dan sebagainya. Dengan besi pula manusia dapat membina
kekuatan bangsa dan negaranya, karena dari besi dibuat segala alat perlengkapan pertahanan dan
keamanan negeri, seperti senapan, kendaraan perang dan sebagainya. Karena besi, bangunan-bangunan
pencakar langit didirikan.

Tentu besi itu hanya salah satu contoh saja dari sekian banyak anugerah Allah yang telah diberikan
kepada manusia untuk keperluan hidupnya, seperti emas, perak, tembaga, timah, baja dan lainnya.
Kesemuanya itu tersedia di dalam perut bumi, tinggal bagaimana manusia bisa mengeksploitasi dengan
tidak merusak lingkungan.

Kesimpulan

a. Allah menciptakan besi sebagai benda yang banyak manfaatnya bagi manusia.
b. Besi dan barang tambang lainnya banyak tersedia di dalam perut bumi, dan manusia dengan
akalnya dipersiapkan mengeksploitasikannya sebatas tidak merusak lingkungan.

c. Pengguanaan besi dan barang tambang lainnya, diperbolehkan untuk menyusun kekuatan dan alat
menegakkan agama Allah serta untuk kemaslahatan manusia.

Sesungguh Islam adalah agama yang menghargai ilmu pengetahuan. Menuntut ilmu, dalam ajaran Islam,
adalah suatu yang sangat diwajibkan sekali bagi setiap Muslim, apakah itu menuntut ilmu agama atau
ilmu pengetahuan lainnya. Terkadang orang tidak menyadari betapa pentingnya kedudukan ilmu dalam
kehidupan ini.

Ayat Al-Quran yang berkenaan dengan pendidikan sebagai berikut.


(1) QS. Al-Alaq 1-5 yang artinya:
1. bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
(2) Allah Taala berfirman menerangkan keutamaan ulama dan apa-apa yang mereka miliki dari
kedudukan dan ketinggian:


Katakanlah: Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui? Sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS. Az-
Zumar: 9)
1. Firman Allah yang lain:


Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang
diberi ilmu (agama) beberapa derajat. (QS. Al-Mujaadilah: 11)
2. Sungguh Allah telah memuliakan ilmu dan ulama dengan memberikan kepada mereka kebaikan yang
umum dan menyeluruh sebagaimana diterangkan dalam firman-Nya:


Allah menganugrahkan Al-Hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al-Qur`an dan As-Sunnah) kepada
siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi Al-Hikmah itu, ia benar-benar telah
dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil
pelajaran. (QS. Al-Baqarah: 269)
3. Allah Taala berfirman:


Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. (QS. Faathir:28)
4. Ulama adalah orang-orang yang mempunyai pengetahuan yang lurus dan pemahaman yang
mendalam, Allah Taala berfirman:


Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia; dan tiada yang memahaminya
kecuali orang-orang yang berilmu. (Al-Ankabuut:43)
7. Selain itu dalam firman Allah:
Allah dan para malaikat serta orang-orang yang berilmu menyatakan (bersaksi) bahwa tiada tuhan
(yang berhak disembah) melainkan Dia (Allah) (QS.Ali-Imran: 18).
8. Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai ilmu pengetahuan jika kamu tidak mengetahui
(QS. An-Nahl: 43).
9. Firman Allah:
Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu
(QS. Al Ankabut: 49)
10. Salah satu syarat diterimanya sebuah amal manusia adalam adanya ilmu. Dan janganlah kamu
mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,
penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS.Al-Israa: 36)

Selain ayat Al-Quran yang berkaitan dengan ilmu ada juga hadits sebagai berikut.
1. Dari Muawiyah radhiyallahu anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda:

Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan kepadanya, niscaya Allah akan pahamkan dia tentang
agama(nya). (Muttafaqun alaih)
2. Dari Abud Darda` radhiyallahu anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
bersabda:










Barangsiapa menempuh suatu jalan yang padanya dia mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan dia
menempuh jalan dari jalan-jalan (menuju) jannah, dan sesungguhnya para malaikat benar-benar akan
meletakkan sayap-sayapnya untuk penuntut ilmu, dan sesungguhnya seorang penuntut ilmu akan
dimintakan ampun untuknya oleh makhluk-makhluk Allah yang di langit dan yang di bumi, sampai ikan
yang ada di tengah lautan pun memintakan ampun untuknya. Dan sesungguhnya keutamaan seorang
yang berilmu atas seorang yang ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan pada malam purnama atas
seluruh bintang, dan sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi, dan para Nabi tidaklah mewariskan
dinar ataupun dirham, akan tetapi mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang
mengambilnya maka sungguh dia telah mengambil bagian yang sangat banyak. (HR. Abu Dawud
no.3641, At-Tirmidziy no.2683, dan isnadnya hasan, lihat Jaamiul Ushuul 8/6)
3. Dari Abdullah bin Masud radhiyallahu anhu dia berkata: Aku mendengar
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:


Semoga Allah memuliakan seseorang yang mendengar sesuatu dari kami lalu dia menyampaikannya
(kepada yang lain) sebagaimana yang dia dengar, maka kadang-kadang orang yang disampaikan ilmu
lebih memahami daripada orang yang mendengarnya. (HR. At-Tirmidziy no.2659 dan isnadnya shahih,
lihat Jaamiul Ushuul 8/18)
4. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda:

:
Apabila seorang keturunan Adam meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga hal:
shadaqah jariyyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau seorang anak shalih yang mendoakannya. (HR.
Muslim no.1631)
5. Adapun pahala menuntut ilmu Rasululllah saw. bersabda:
Orang yang menuntut ilmu berarti menuntut rahmat; orang yang menuntut ilmu berarti menjalankan
rukun Islam dan pahala yang diberikan kepadanya sama dengan pahala para nabi. (H.R. Ad-Dailami dari
Anas r.a).
6. Sedangkan dalam hadist lain yang diriwayatkan Imam Muslim r.a.:
Barangsiapa yang melalui suatu jalan guna mencari ilmu pengetahuan, niscaya Allah Subhanahu wa
Taala akan memudahkan baginya jalan ke surga. Maka dalam menuntut ilmu niatkanlah semata-mata
mencari keridaan Allah Subhanahu wa Taala yang akan dibalas dengan pahala kebaikan untuk dunia dan
akhirat.
7. Dari Abu Musa Al-Asyariy radhiyallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda:
Perumpamaan apa yang aku bawa dari petunjuk dan ilmu adalah seperti air hujan yang banyak yang
menyirami bumi, maka di antara bumi tersebut terdapat tanah yang subur, menyerap air lalu
menumbuhkan rumput dan ilalang yang banyak. Dan di antaranya terdapat tanah yang kering yang
dapat menahan air maka Allah memberikan manfaat kepada manusia dengannya sehingga mereka bisa
minum darinya, mengairi tanaman dengannya dan bercocok tanam dengan airnya. Dan air hujan itu pun
ada juga yang turun kepada tanah/lembah yang tandus, tidak bisa menahan air dan tidak pula
menumbuhkan rumput-rumputan. Itulah perumpamaan orang yang memahami agama Allah dan orang
yang mengambil manfaat dengan apa yang aku bawa, maka ia mengetahui dan mengajarkan ilmunya
kepada yang lainnya, dan perumpamaan orang yang tidak perhatian sama sekali dengan ilmu tersebut
dan tidak menerima petunjuk Allah yang aku diutus dengannya. (HR. Al-Bukhariy)
8. Nabi Muhammad SAW juga sangat menghargai orang yang berilmu. Ulama adalah pewaris para
Nabi Begitu sabdanya seperti yang dimuat di HR Abu Dawud.
9. Bahkan Nabi tidak tanggung-tanggung lebih menghargai seorang ilmuwan daripada satu kabilah.
Sesungguhnya matinya satu kabilah itu lebih ringan daripada matinya seorang alim. (HR Thabrani)
10. Seorang alim juga lebih tinggi dari pada seorang ahli ibadah yang sewaktu-waktu bisa tersesat
karena kurangnya ilmu. Keutamaan orang alim atas orang ahli ibadah adalah seperti keutamaan diriku
atas orang yang paling rendah dari sahabatku. (HR At Tirmidzi).
11. Nabi Muhammad mewajibkan ummatnya untuk menuntut ilmu. Menuntut ilmu wajib bagi
muslimin dan muslimah begitu sabdanya. Tuntutlah ilmu dari sejak lahir hingga sampai ke liang lahat.
12. Hadits-hadits seperti Siapa yang meninggalkan kampung halamannya untuk mencari pengetahuan,
ia berada di jalan Allah, Tinta seorang ulama adalah lebih suci daripada darah seorang syahid (martir),
memberikan motivasi yang kuat untuk belajar.
13. Dari Ibunda kaum muminin, Ummu Abdillah Aisyah rodhiyallohu anha, dia berkata: Rosululloh
shollallohu alaihi wasallam pernah bersabda: Barang siapa yang mengada-adakan sesuatu (amalan)
dalam urusan (agama) kami yang bukan dari kami, maka (amalan) itu tertolak. (HR. Bukhori dan
Muslim). Dan dalam riwayat Muslim: Barangsiapa melakukan suatu amalan yang tidak ada perintahnya
dari kami, maka itu tertolak.
14. Perintah untuk ber-guru sangat dianjurkan walaupun harus sampai kenegeri Cina. Uthlubul ilma
walaw bishshiin, tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina. Hadits ini diri wayatkan dari jalan Abu Atikah Al
Bashri, dari Anas bin Malik.
15. Apabila kamu melewati taman-taman surga, minumlah hingga puas. Para sahabat bertanya, Ya
Rasulullah, apa yang dimaksud taman-taman surga itu? Nabi Saw menjawab, Majelis-majelis taklim.
(HR. Ath-Thabrani)
16. Barangsiapa merintis jalan mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.
(HR. Muslim)
17. Kelebihan seorang alim (ilmuwan) terhadap seorang abid (ahli ibadah) ibarat bulan purnama
terhadap seluruh bintang. (HR. Abu Dawud )
18. Mendapatkan paket MLM Pahala. Dalam menuntut ilmu pasti terjadi nasehat-menasehati.
Barangsiapa yang menyeru kepada petunjuk, maka ia akan mendapatkan pahala sebanyak pahala
orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikitpun dari pahala mereka. Barangsiapa yang menyeru
kepada kesesatan, maka ia akan menanggung dosa sebanyak dosa orang yang mengikutinya itu tanpa
mengurangi sedikitpun dari dosa mereka [Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim no. 2674]
Akidah Islam adalah landasan hidup seorang muslim yang merupakan satu-satunya asas Negara.
Sehingga tidak layak keberadaan sesuatu dalam institusi Negara, struktur Negara, operasional Negara
atau apapun yang terkait dengan Negara termasuk landasan hukum pendidikan kecuali berasaskan
akidah Islam. Dalam Daulah Khilafah Islamiyah pendidikan akan diselenggerakan dengan dasar akidah
Islam yang tercermin pada penetapan arah pendidikan, penyusunan kurikulum, dan silabi serta menjadi
dasar dalam kegiatan belajar-mengajar.
Islam mewajibkan setiap muslim untuk memegang teguh ajaran Islam dan menjadikannya sebagai dasar
dalam berpikir dan berbuat, asas dalam hubungan antar sesama manusia, asas bagi aturan masyarakat,
dan asas dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, termasuk dalam menyusun sistem
pendidikan. Penetapan akidah Islam sebagai asas pendidikan tidaklah berarti bahwa setiap ilmu
pengetahuan harus bersumber dari akidah Islam tapi akidah dijadikan sebagai standar penilaian atau
tolak ukur pemikiran dan perbuatan.
Pada dasarnya, sistem pendidikan Islam didasarkan pada sebuah kesadaran bahwa setiap muslim wajib
menuntut ilmu dan tidak boleh mengabaikannya. Rasulullah Saw bersabda yang artinya:menuntut ilmu
wajib bagi setiap muslim(HR. Ibnu Adi dan Baihaqi). Atas dasar ini, Negara wajib menyediakan
pendidikan bebas biaya kepada warga negaranya baik muslim maupun non-muslim, miskin maupun
kaya. Negara tidak hanya berkewajiban menyediakan pendidikan yang bebas biaya tetapi juga
berkewajiban menyediakan pendidikan yang berkualitas dengan asas dan tujuan pendidikan.
Al-quran sendiri memuat pemikiran dan keyakinan dari berbagai agama dan golongan di masa Nabi
Muhammad Saw. Islam tidak melarang mempelajari segala macam pemikiran sekalipun bertentangan
dengan akidah Islam, asal diserta koreksi dengan hujjah yang kuat untuk mengoreksi pendapat yang
salah itu. Ilmu yang bertentangan dengan Islam tentu bukan sebagai suatu pengetahuan yang utama,
melainkan semata-mata dipelajari untuk pengetahuan, menjelaskan kekeliruannya serta memberikan
jawaban yang tepat, jangan mengambilnya sebagai pegangan hidup.
Pendidikan harus diarahkan bagi terbentuknya kepribadian Islam anak didik dan membina mereka agar
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta tsaqafah Islam. Pendidikan juga harus menjadi media
utama bagi dakwah dan menyiapkan anak dididk agar kelak menjadi kader umat yang akan ikut
memajukan masyarakat Islam.
Pendidikan dianggap tidak berhasil apabila tidak menghasilkan keterikatan pada syariat Islam walaupun
peserta didik menguasai ilmu pengetahuan. Pendidikan Islam adalah upaya sadar yang terstruktur,
terprogram, dan sistematis yang bertujuan mengembangkan manusia yang berkepribadian Islam,
menguasai tsaqofah Islam, dan menguasai ilmu kehidupan (sains teknologi dan seni) yang memadai, dan
selalu menyelesaikan masalah kehidupan sesuai dengan syariat Islam.
Seorang peserta didik harus dikembangkan semua jenis kecerdesannya baik itu intelektual, spiritual,
emosional, dan politiknya. Kompetensi penguasaan ilmu yang cukup mencakup tsaqofah Islam maupun
ilmu kehidupan, disertai sikap seseorang atas dasar Islam akan membuat ia selalu menyelesaikan segala
masalah yang dihadapinya sesuai dengan syariat Islam baik itu masalah pribadi, keluarga, masyarakat,
dan negara.
Al-quran dengan tegas menguraikan arti pentingnya ilmu pengetahuan bagi kepentingan dan
kelangsungan hidup manusia, tidak diragukan lagi ayat-ayatnya sebagian besar berbicara mengenai
dasar-dasar kependidikan dalam arti luas. Al-Quran sebagai materi utama dan sumber pedoman,
didalamnya mengandung nilai-nilai kependidikan dalam rangka membudayakan manusia, ayat-ayatnya
banyak memberikan motivasi edukatif bagi manusia.
Islam merupakan sebuah sistem yang memberikan solusi terhadap berbagai problem yang dihadapi
manusia. Setiap solusi yang diberikan selaras dengan fitrah manusia. Dalam konteks pendidikan, Islam
telah menentukan bahwa Negaralah yang berkewajiban untuk mengatur segala aspek yang berkenaan
dengan sistem pendidikan agar pendidikan dapat diperoleh rakyat secara mudah.

Anda mungkin juga menyukai