Anda di halaman 1dari 9

AGORA Vol. 5, No.

1, (2017)

ANALISIS FUNGSI MANAJEMEN OPERASIONAL PADA PT. PUYUH


PLASTIC

Valentina Christanti Santoso


Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: chen.grace79@yahoo.com

Abstrak²PT. Puyuh Plastic merupakan salah satu salah satu produk dari hasil pengolahan plastik daur ulang
perusahaan yang bergerak di bidang industri plastik. Tujuan yang tidak ramah lingkungan. Tali rafia ini banyak
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengelolaan digunakan oleh orang rumahan maupun orang pabrikan.
operasional dengan menjelaskan fungsi manajemen Perkembangan industri plastik merupakan sektor yang
operasional pada PT. Puyuh Plastic.Metode penelitian kurang strategis untuk mendukung pertumbuhan
yang digunakan adalah kualitatif dan purposive sampling pembangunan ekonomi nasional dan memberikan kontribusi
dengan melakukan wawancara kepada 3 informan. Uji yang penting bagi perekonomian nasional. Sampah plastik di
keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi Indonesia menduduki peringkat kedua penghasil sampah
sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa domestik, yaitu 5,4 juta ton per tahun (antaranewsonline,
perusahaan memiliki kapasitas yang tidak kelebihan dan
4/2/2014).
dapat memproduksi produk sesuai dengan permintaan
Kualitas hasil produksi tali rafia sangat beragam
pembeli, lokasi yang strategis sehingga mudah dijangkau
tergantung pengolahan operasional perusahaan. Misalnya, UD
oleh pemasok dan tenaga kerja, tata letak yang
memperhatikan keamanan dan keselamatan karyawan, Nirwana Plastik, yang merupakan salah satu produsen tali
kualitas produk yang baik dan sulit dicontoh kompetitor, rafia di Bogor, Jawa Barat, mampu menghasilkan 20 ton tali
serta metode produksi yang jelas. Selain itu, memiliki setiap bulan, karena harganya yang murah terutama pada tali
penjadwalan mengenai produksi yaitu Master Production rafia hitam yang mencapai 60% dari total penjualan
Schedule yang rinci, Detailed Short-Term Schedule dengan (portalinvestasionline, 1/10/2016). Kualitas hasil produksi tali
memiliki sistem manajemen pemeliharaan mesin, dan rafia dapat diperkuat oleh fakta yang terdapat pada CV.
Staff Schedule yang jelas sehingga perusahaan dapat Melindo Jaya yang berlokasi di Desa Sawahan Jaten,
melakukan aktivitas produksi dengan lancar. Pengawasan Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Industri tersebut
operasional di perusahaan ditunjukkan dengan memproduksi dua jenis tali rafia, yaitu tali rafia super dan tali
pengiriman barang yang terpenuhi, penyimpanan stok di rafia KW 3. Konsumen mengeluhkan hasil produksi tali rafia
gudang yang cukup, memiliki pemasok yang berpotensi, yang lebih dari 1 gr/m, sedangkan berat spesifik tali rafia
dan dapat mengontrol inventori dengan baik. Struktur yang ada di pasaran saat ini adalah 0,9 gr/m. Tingginya
organisasi, job description, visi dan misi, serta SOP yang permintaan dan adanya komplain pada CV. Melindo
tertulis dan jelas dibutuhkan oleh perusahaan. Motivasi, menjadikan perusahaan ini meningkatkan mutu produksi
keterlibatan lebih karyawan, dan penghargaan juga perlu karena kepuasan konsumen belum terpenuhi. Kepuasan
diperhatikan untuk karyawan. Fasilitas pendukung menjadi komponen penting di dalam industri tali rafia (DH
juga perlu ditambahkan agar suasana di perusahaan Darmono, 2015).
tidak membosankan. Kesulitan bahan baku yang didapat dalam pembuatan tali
rafia juga dapat menjadi hal yang perlu diperhatikan agar
Kata Kunci² Manajemen Operasional, Fungsi Manajemen tidak menghambat proses produksi karena biasanya barang
Operasional yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan tali rafia
adalah barang recycle maupun langsung dari sampah plastik
I. PENDAHULUAN
Hal ini diperkuat oleh fakta bahwa Putranto, pemilik CV.
Industri plastik merupakan salah satu industri yang sedang Dian Selaras di Tangerang, Banten, mengatakan bahwa ia
berkembang di Indonesia. Menurut Direktur Industri Kimia kesulitan dalam mencari bahan baku limbah plastik. Selain
Dasar Kementrian Perindustrian, Tony Tanduk, pada tahun itu, kesulitan berada pada kualitas limbah plastik yang ada di
2013, total kebutuhan plastik Indonesia adalah 3,8 juta ton bawah kebutuhan standar. Namun, ia berusaha untuk
dan tumbuh 10% setiap tahunnya (bisnis.tempoonline, memaksimalkan sampah plastik yang berada di bawah
28/11/2013). Salah satu faktor pemicu meningkatnya kualitas standar tersebut (peluangusaha.kontanonline,
kebutuhan plastik disebabkan oleh semakin banyak sektor 3/10/2011).
industri lain yang membutuhkan produk plastik untuk Di dalam era industrialisasi yang terus berkembang,
pengemasan produk atau sebagai pelengkap kemasan. Tali penggunaan peralatan mesin semakin berhubungan erat
rafia merupakan dengan kualitas manajemen operasional perusahaan untuk
AGORA Vol. 5, No. 1, (2017)

membantu merencanakan, mengimplementasikan, dan menjadi permasalahan di dalam perusahaan, sehingga peneliti
menjalankan perencanaan sumber daya perusahaannya. tertarik untuk melakukan penelitian ini untuk menganalisis
Seperti yang diungkapkan oleh Heizer dan Render (2011), pengelolaan operasional di PT. Puyuh Plastic dengan fungsi
manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang manajemen operasional, dikarenakan perusahaan kadangkala
menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengalami kerusakan pada mesin dan kesulitan mendapatkan
mengubah input menjadi output. afalan plastik dari pemasok karena merupakan barang
Untuk menciptakan manajemen operasional yang efektif recycle. Selain itu, hal yang menarik adalah perusahaan
dan efisien, dapat diketahui melalui fungsi manajemen memiliki kualitas produk tali rafia yang bagus dan sulit ditiru
operasional sebagai berikut: oleh kompetitor.
a. Perencanaan Operasional (Operations Plan)
Perencanaan operasi dibagi menjadi lima kategori, yaitu II. METODE PENELITIAN
perencanaan kapasitas, lokasi, susunan tata ruang (layout), kualitas,
dan metode produksi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif,
b. Penjadwalan Operasional (Operations Schedule) karena dapat menunjukkan situasi dan kondisi nyata yang
Manajer mengembangkan daftar atau jadwal untuk terjadi mengenai pengelolaan operasional yang diterapkan di
mendapatkan dan menggunakan sumber daya produksi. dalam perusahaan, mendeskripsikan pengelolaan operasional
Penjadwalan menunjukkan produk apa yang akan diproduksi, dengan menggunakan hasil wawancara, dan menganalisis
kapan proses produksi dilakukan, dan sumber daya yang akan pengelolaan operasional dengan fungsi manajemen
digunakan. operasional di PT. Puyuh Plastic.
c. Pengawasan Operasional (Operations Control) Subjek dalam penelitian ini adalah pengelolaan
Pengawasan operasional menyangkut manajemen material operasional di PT. Puyuh Plastic. Objek dalam penelitian ini
dan pengendalian mutu. Manajemen material terdiri dari lima adalah Direktur Utama, Supervisor bagian Produksi, dan
bidang, yaitu transportasi, pergudangan, inventori, pemilihan Karyawan bagian Produksi di PT. Puyuh Plastic. Sumber data
pemasok, dan pembelian bahan baku untuk produksi. primer dalam penelitian ini adalah hasil wawancara yang
PT. Puyuh Plastic adalah salah satu perusahaan yang diperoleh secara langsung dari pihak-pihak yang
bergerak di bidang industri plastik, yang berlokasi di Jl. diwawancarai. Pada penelitian ini, peneliti melakukan
Rungkut Industri II no. 41A, Surabaya, Jawa Timur. Alasan wawancara dengan memberikan beberapa pertanyaan
perusahaan memilih lokasi tersebut, karena letaknya berada di mengenai dimensi-dimensi fungsi manajemen operasional
kawasan industri sehingga mudah dijangkau oleh pemasok kepada informan-informan yang telah dipilih oleh peneliti
dan tenaga kerja. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1979 untuk mengetahui pengelolaan operasional di PT. Puyuh
hingga sekarang, bermula dari memproduksi kantong plastik Plastic. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah
yang kemudian beralih untuk memproduksi tali rafia. buku dan jurnal yang terkait dengan penelitian, serta
Penelitian ini telah disetujui oleh Mien Suseno selaku direktur dokumen-dokumen yang ada pada perusahaan. Dokumen
utama dari PT. Puyuh Plastic. perusahaan berupa data produksi tali rafia dan jadwal shift
Fenomena yang terjadi di PT. Puyuh Plastic saat ini adalah kerja pada karyawan.
mesin yang terkadang mengalami kerusakan dapat Metode penentuan informan yang digunakan dalam
menghambat operasional perusahaan sehingga menghasilkan penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Teknik
output yang tidak sesuai dengan standar kualitas yang purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel
dimiliki perusahaan. Selain itu, perusahaan yang kadang kala sumber data dengan pertimbangan tertentu, misalnya orang
mengalami kesulitan dalam memperoleh bahan baku karena tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita
tidak mendapatkan afalan plastik yang cukup dari pemasok. harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa, sehingga akan
Lalu, fenomena lain adalah kualitas tali rafia yang diproduksi memudahkan peneliti untuk menjelajahi obyek atau situasi
PT. Puyuh Plastic bagus dan sulit ditiru oleh kompetitor. sosial yang diteliti (Sugiyono, 2011, pp.218-219). Peneliti
Pengelolaan operasional merupakan hal yang penting bagi menggunakan teknik ini dengan tujuan agar informan yang
kualitas produk, seperti hasil produksi tali rafia yang sesuai dipilih benar-benar sesuai karena paling tahu dan mengerti
dengan standar perusahaan dan quality control yang dimiliki tentang kebutuhan data-data yang dibutuhkan oleh peneliti.
perusahaan. Produk tali rafia dengan kualitas yang terbaik dan Dalam penyelesaian penelitian ini, maka peneliti terlebih
sedikitnya cacat pada produk tali rafia yang dihasilkan, serta dahulu memilih informan sebagai narasumber dalam
ketepatan waktu dalam memproduksi dapat memenuhi pemberian informasi yang dibutuhkan. Para informan yang
permintaan konsumen sehingga kepuasan konsumen akan dipilih oleh peneliti, yaitu: Mien Suseno selaku Direktur
meningkat. Perusahaan mengutamakan kualitas dalam Utama PT. Puyuh Plastic, Ayu Sabarwati selaku Supervisor
memproduksi tali rafia, yang lolos ke tangan pembeli bagian Produksi PT. Puyuh Plastic, dan Sriani selaku
haruslah yang sesuai dengan quality control perusahaan. Karyawan bagian Produksi PT. Puyuh Plastic.
Sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki perusahaan, yaitu Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang
mendapatkan omzet sebanyak-banyaknya dengan terus digunakan adalah wawancara semi terstruktur, dimana dalam
mencari pesanan dan mempromosikan produk melalui pelaksanaannya lebih bebas dan memungkinkan untuk
website dan media sosial. menemukan permasalahan secara lebih terbuka dimana pihak-
Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa terdapat pihak yang diwawancarai dimintai pendapat dan ide
beberapa hal yang (Sugiyono, 2011, p.233).
AGORA Vol. 5, No. 1, (2017)

Dalam penelitian ini, menggunakan tiga tahapan dalam baku yang digunakan adalah plastik PVC shrink, afalan
menganalisis data, yaitu reduksi data, penyajian data, dan plastik, dan pewarna. Perwarna yang digunakan perusahaan
kesimpulan. Reduksi data berarti merangkum, memilih hal- adalah barang impor yang dibeli melalui distributor pewarna
hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, yang berada di daerah Surabaya. Selain itu, pewarna yang
dicari tema dan polanya. Dengan demikian, data yang telah dimiliki PT. Puyuh Plastic sudah dipatenkan sehingga tidak
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dapat ditiru oleh kompetitor. Kualitas bahan baku yang
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data digunakan tentu memberikan pengaruh terhadap kualitas
selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan (Sugiyono, 2011, produk tali rafia.
p.246). Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian PT. Puyuh Plastic tidak memiliki Standard Operating
singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan Procedure (SOP) secara tertulis dan struktur organisasinya
sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan juga tidak tertulis. Job desc di perusahaan juga tidak tertulis.
data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang Hal ini tentu mempengaruhi pemahaman pihak-pihak di
bersifat naratif. Dengan menyajikan data, maka akan dalam perusahaan mengenai bagian apa yang mereka
memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, kerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Namun, direktur
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah utama dengan dibantu oleh supervisor tetap mengarahkan
dipahami tersebut (Sugiyono, 2014, p.246). Kesimpulan karyawan sebagaimana mestinya. Perusahaan melakukan
dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru briefing setiap bulan sekali untuk membimbing karyawan.
yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa Perusahaan menanamkan quality ownership kepada seluruh
deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih karyawan, sehingga mereka menyadari akan pentingnya
remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi kualitas pada suatu produk yang ditawarkan perusahaan. Jadi,
jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis semua orang di dalam perusahaan menyadari akan pentingnya
atau teori (Sugiyono, 2014, p.246). kualitas produk yang dihasilkan.
Metode pengujian data yang digunakan dalam penelitian Proses transformasi dari bahan baku hingga barang jadi
ini adalah triangulasi sumber. Menurut Sugiyono (2011, p. pada PT. Puyuh Plastic ini dapat dikatakan singkat,
274), triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari sederhana, dan efisien dalam arti tidak banyak menghabiskan
sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. waktu. Mulai dari proses memasukkan bahan baku sampai
pada proses finishing, yaitu memproduksi tali rafia yang siap
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN dikemas. Peralatan-peralatan yang digunakan perusahaan
Manajemen Operasional adalah proses yang digunakan dalam proses transformasi tersebut adalah, mesin cacah,
oleh suatu organisasi agar mendapatkan bahan dan ide untuk mixer, mesin pelet jasa/ATT, mesin tali, dan mesin
produk yang ditetapkan, proses mengubahnya menjadi suatu pengemasan. Sebagian besar dari mesin-mesin tersebut adalah
produk, dan proses menyediakan produk akhir bagi pengguna. made in Taiwan.
Manajemen operasional mengacu pada produk utama Dalam penggunaan mesin-mesin tersebut, perusahaan
perusahaan. tentu melakukan maintenance/perawatan pada mesin-mesin
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, didapatkan yang digunakan. Perusahaan memiliki sistem manajemen
informasi yang sama mengenai PT. Puyuh Plastic dalam pemeliharaan, bersifat terencana dan tidak terencana. Untuk
melakukan proses produksi, yaitu afalan plastik yang berupa yang bersifat terencana, perusahaan merencanakan
lembaran dicacah dengan mesin cacah menjadi bagian-bagian pemeliharaan untuk mencegah kerusakan pada mesin dan
yang lebih kecil. Lalu, bagian-bagian kecil tersebut diberi untuk memperbaiki bagian-bagian yang rusak pada mesin.
warna dengan mixer. Setelah diberi warna, bagian-bagian Untuk pencegahan, perusahaan melakukan inspeksi,
kecil tersebut dimasukkan ke dalam mesin pelet jasa/ATT penyetelan, dan pelumasan pada mesin. Perusahaan juga
untuk dijadikan bijih plastik. Bijih plastik tersebut diproses menambahkan suku cadang untuk memperbaiki kerusakan-
lebih lanjut menjadi produk tali rafua yang siap dikemas. Dari kerusakan kecil yang ada pada mesin. Untuk perbaikan,
bijih plastik tersebut, diseleksi mana yang baik dan tepat perusahaan melakukan pembongkaran pada mesin untuk
digunakan untuk memproduksi tali agar kualitas tali rafia mengecek apakah bagian-bagian di dalam mesin ada yang
yang telah diproduksi sesuai dengan standar yang dimiliki rusak, yang disebut dengan breakdown maintenance. Lalu,
perusahaan dan dapat memuaskan konsumen. Bijih plastik reparasi karena kerusakan dilakukan apabila ditemui bagian-
tersebut yang telah lolos seleksi dimasukkan ke dalam mesin bagian di dalam mesin yang memang rusak. Hal ini dilakukan
tali agar menjadi tali rafia. Setelah menjadi tali rafia, perusahaan setiap hari dengan mengecek kondisi mesin.
dimasukkan ke dalam mesin pengemasan untuk dikemas. PT. Puyuh Plastic juga melakukan sistem manajemen
Jumlah karyawan yang melakukan proses produksi adalah 50 pemeliharaan mesin secara tidak terencana, yang berarti
orang. Rata-rata waktu yang digunakan untuk memproduksi 1 ketika dalam keadaan darurat/emergency, perusahaan segera
roll tali rafia adalah sekitar 45 menit sampai 1 jam. Tali rafia menangani mesin yang tiba-tiba mengalami kerusakan
yang diproduksi ada yang berwarna merah, hijau, biru, dan dengan mengganti bagian yang rusak dengan suku cadang
merah. Untuk tali rafia hitam diproduksi sebanyak sekitar 2 yang tersedia. Lalu, apabila kerusakannya parah dan tidak
ton sebagai persediaan di gudang. Tali rafia yang diproduksi bisa ditoleransi, maka mesin yang rusak itu dibawa ke
dikemas ke dalam tiga ukuran, yaitu 1 kg, ½ kg, dan ¼ kg. bengkel untuk diperbaiki dan perusahaan menggunakan
Pembeli sering melakukan pemesanan terhadap tali rafia yang mesin lain, yaitu back-up dari mesin-mesin tersebut. Hal ini
berwarna dibandingkan tali rafia hitam. Proses produksi tali biasanya ditunjukkan dengan hasil produksi tali rafia yang
rafia menggunakan bahan baku yang berkualitas baik. Bahan tidak sesuai standar, misalnya warna tali rafia agak pudar dan
AGORA Vol. 5, No. 1, (2017)

tali rafia yang diproduksi lebih tebal atau kasar dari standar tidak memiliki manajer operasional, manajer keuangan, dan
yang dimiliki perusahaan. Proses produksi yang dilakukan manajer HRD tersendiri. Semua dipegang oleh direktur
PT. Puyuh Plastic adalah terus-menerus, sehingga mesin utama, dimana hal ini dapat menyebabkan kebingungan
berjalan terus dan kemungkinan mesin itu rusak sangatlah dalam pengambilan keputusan. Selain itu, perusahaan tidak
besar. memiliki visi dan misi yang jelas, yang terpenting bagi
Informan-informan mengungkapkan bahwa pelanggan perusahaan adalah mendapatkan omzet yang banyak sehingga
selalu ingin pesanannya cepat dikirim. Namun, apabila dapat menggaji karyawan sesuai dengan peraturan
perusahaan memproduksi permintaan pembeli yang melonjak pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan hanya
dalam arti melebihi kapasitas output yang diproduksi sekedar berbisnis tanpa memikirkan tujuan jangka panjang.
perusahaan per harinya, maka perusahaan akan menanyakan
kepada pembeli mana pesanan mereka yang paling
urgent/dibutuhkan dan sisanya akan dikirim menyusul.
Perusahaan hanya mundur beberapa hari dalam mengirim Fungsi Manajemen Operasional
apabila pesanan yang didapat banyak, tetapi tidak sampai Melalui informasi dari para informan, proses perencanaan
terlambat sehingga permintaan pembeli tidak terpenuhi. operasional di PT. Puyuh Plastic, disesuaikan dengan
PT. Puyuh Plastic tidak memiliki manajer operasional banyaknya permintaan dan pesanan yang didapat dari
sendiri. Direktur utama yang juga mengambil peran dalam hal pembeli. Proses operasional yang dijalankan oleh PT. Puyuh
ini. Direktur utama juga menjabat sebagai manajer Plastic berjalan efisien. Perencanaan kapasitas yang ada pada
operasional. Direktur utama merencanakan, menjadwalkan, PT. Puyuh Plastic telah dilakukan dengan baik, dengan
dan mengontrol keseluruhan proses operasional perusahaan. melakukan produksi yang disesuaikan dengan kemampuan
Direktur utama memiliki supervisor yang mengarahkan mesin dan karyawan telah melakukan tugasnya dengan
karyawan dengan mengatur proses produksi tali rafia dan sebaik-baiknya agar tidak sampai gajinya dipotong (terkena
direktur utama juga membuat penjadwalan shift karyawan shock therapy). Proses perencanaan kapasitas (capacity
agar karyawan mengetahui kapan mereka memulai dan planning) ini juga disesuaikan dengan permintaan pembeli
mengakhiri proses produksi. Selain itu, dengan adanya dan kemampuan mesin untuk menghasilkan output yang
penjadwalan, karyawan mengetahui produk mana yang sesuai dengan permintaan pembeli. Kapasitas mesin yang
terlebih dahulu diproduksi dan mengetahui mereka dimiliki perusahaan dalam satu jam adalah 1 roll tali rafia
ditempatkan di mesin yang mana. Setiap hari Sabtu, yang beratnya 1 kg. Dalam sehari, perusahaan memproduksi
penjadwalan untuk karyawan diatur untuk minggu depannya. tali rafia sebanyak 5 sampai 6 ton. Perusahaan melakukan
Direktur utama pada PT. Puyuh Plastic juga melakukan produksi dari pagi hingga keesokan harinya, tidak berhenti,
pengawasan operasional dengan mengontrol hasil produksi terus nyambung sampai keesokan harinya, mulai dari Senin
tali rafia sebelum lolos ke tangan pembeli, apakah sesuai pk. 08.00- Sabtu pk 16.00.
dengan QC (quality control) yang dimiliki oleh perusahaan. Perencanaan kapasitas pada PT. Puyuh Plastic telah sesuai
Berdasarkan dari infornasi yang diberikan oleh informan- dengan kemampuan mesin yang ada dan jika ada permintaan
informan, hasil analisis mengenai pengelolaan operasional di pembeli dimana hal ini menyebabkan perusahaan harus
PT. Puyuh Plastic sudah melakukan fungsi manajemen memproduksi melebihi kapasitas normal, maka perusahaan
operasional dengan efektif dan efisien. Namun, kelemahan- biasanya memproduksi dengan melemburkan karyawan dan
kelemahan yang terdapat di dalam perusahaan adalah mengirim barang yang benar-benar dibutuhkan pembeli
kadangkala mesin yang mengalami kerusakan harus terlebih dahulu.
diperbaiki setidaknya sekitar setengah jam dan apabila Berdasarkan teori Ebert & Griffin (2006), perencanaan
melebihi setengah jam, maka karyawan dipindahkan ke mesin tentang lokasi (location planning) memberikan dampak pada
lain agar tidak menganggur. Akan tetapi, yang menjadi biaya produksi dan fleksibilitas, perencanaan lokasi menjadi
kelemahan adalah waktu yang sudah terjadwal diundur untuk sesuatu hal yang memberikan dampak bagi perusahaan.
memperbaiki mesin yang rusak dan mesin itu mengalami Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh pemasok
kerusakan diketahui dari kualitas output yang dihasilkan tidak dan pembeli diperlukan dalam mendirikan sebuah perusahaan
sesuai standar. Selain itu, bahan baku yang digunakan PT. agar tidak mengeluarkan dana yang banyak dan sulit
Puyuh Plastic merupakan barang recycle, sehingga tidak dijangkau. PT. Puyuh Plastic yang berlokasi di di Jl. Rungkut
dapat memesan sesuai jumlah yang ditargetkan oleh Industri II no. 41A, Surabaya, berada di kawasan industri
perusahaan. Namun, kelemahan-kelemahan yang dimiliki sehingga mudah dijangkau oleh industri lain dan pembeli.
perusahaan ini dapat diatasi oleh perusahaan. Perusahaan juga sudah memiliki pemasok yang banyak, baik
Kelemahan-kelemahan lain yang dimiliki perusahaan dari daerah Surabaya maupun dari daerah luar Surabaya.
adalah tidak memiliki SOP, struktur organisasi, dan job desc Pemasok tersebut dapat menjangkau perusahaan karena
secara tertulis. Hal ini menyebabkan perusahaan tidak lokasinya strategis sehingga mudah ditemukan. Perusahaan
memiliki dasar hukum atau acuan dengan jelas. Lalu, struktur mengirim pesanan pembeli dengan menggunakan truk
organisasi dan job desc yang tidak tertulis menyebabkan ataupun pembeli bisa mengambilnya langsung di perusahaan.
menurunnya pemahaman mengenai tugas-tugas yang Biasanya yang langsung mengambil secara langsung ke PT.
dikerjakan pihak-pihak di dalam perusahaan, Selain itu, Puyuh Plastic adalah yang berada di daerah kawasan
motivasi kerja pada perusahaan kurang, perusahaan hanya Surabaya.
menyuruh karyawan yang melakukan kesalahan untuk belajar Hasil analisis mengenai perencanaan lokasi menyatakan
dengan karyawan yang berkinerja baik. Selain itu, perusahaan bahwa lokasi dimana PT. Puyuh Plastic berada telah sesuai,
AGORA Vol. 5, No. 1, (2017)

yaitu berada di kawasan industri SIER, sehingga mudah menyusut, tidak basah, panjangnya dari ujung ke ujung pasti
dijangkau, baik pemasok maupun pelanggan. sama. Jika dibandingkan dengan tali rafia lain, pembeli pasti
Berdasarkan teori Ebert & Griffin (2006), perusahaan akan memiliki 1000 meter tali plastik. Hal ini belum tentu
sebaiknya mengginakan beberapa susunan tata letak (layout), diterapkan oleh perusahaan lain. Lalu, menurut narasumber 1-
yang meliputi fasilitas produktif, non-produktif, maupun 3, hal lain yang membedakan tali rafia PT. Puyuh Plastic
fasilitas pendukung. Hal ini bertujuan agar dapat memberikan dengan tali rafia perusahaan lain adalah karena
keselamatan dan kenyamanan kepada seluruh stakeholder di pengemasannya menggunakan PVC shrink, bukan sekedar
perusahaan maupun orang luar yang datang ke perusahaan. dimasukkan plastik lalu diikat. Jadi, terlihat lebih rapi dan
Layout planning yang ada di PT. Puyuh Plastic ditata oleh logonya juga dibuat besar dan di dalam logo itu, terdapat
direktur utama dengan dibantu oleh pemimpin puncak warna-warna yang mencerminkan warna yang hanya dimiliki
perusahaan, yaitu ayah dari direktur utama. Menurut semua PT. Puyuh Plastic.
informan, penyusunan tata letak pada perusahaan sudah Narasumber 3 (Karyawan Bagian Produksi) juga
diperhitungkan kenyamanan dan keselamatannya. Jadi, dari mengatakan bahwa setiap satu roll tali rafia yang sudah
ruang kerja yang ada perusahaan, sudah memiliki AC, selesai diproduksi diambil sepanjang 1 meter lalu ditimbang
komputer, dan meja disertai dengan suasana yang tenang. karena beratnya tali sepanjang 1 meter itu tidak boleh lebih
Selain itu pada ruang kerja produksi, jarak antar mesin sudah dari 0,5 gram agar hasilnya tidak terlalu tebal. Dalam hal
diperhitungkan sehingga keamanan dan keselamatan warna, jika warna yang dihasilkan hasilnya jauh dari standar
karyawan sudah terjamin dan hal ini tidak menghalangi yang dimiliki, maka tali rafia tersebut tidak dipakai. Hal itu
aktivitas operasional lainnya. Selain itu, tempat pengambilan dilakukan untuk mencegah barang yang tidak sesuai standar
bahan baku berada di gudang di belakang ruang produksi dan agar tidak sampai lolos ke tangan pembeli. Jadi, hal ini
di ruang kerja produksi juga terdapat forklift sehingga membuktikan bahwa PT. Puyuh Plastic memiliki quality
memudahkan karyawan dalam pengambilan barang Fasilitas control yang baik, sehingga tidak mengecewakan pembeli
pendukung seperti kamar kecil juga sudah dibagi agar tidak dan hal ini yang menyebabkan PT. Puyuh Plastic memiliki
mengulur waktu, seperti kamar kecil untuk kantor reputasi yang baik di mata masyarakat, sehingga walaupun
administrasi sendiri, kamar kecil untuk supervisor juga ada lokasi perusahaan tidak dekat dengan pasar, tetapi karena
sendiri, dan juga kamar kecil untuk karyawan ada sendiri. yang diutamakan perusahaan ini adalah kualitas, sehingga
Dalam hal ini, terbukti bahwa dalam pengambilan bahan baku selalu sesuai dengan permintaan pembeli, maka banyak orang
dan aktivitas produksi dapat berjalan lancar karena sudah yang mengenal PT. Puyuh Plastic.
tertata dengan efisien sehingga tidak mengulur waktu yang Berdasarkan teori Ebert & Griffin (2006), bahwa dalam
dapat menghambat aktivitas produksi. perancangan sistem operasional, dibutuhkan manajer yang
Tempat parkir yang ada di PT. Puyuh Plastic juga luas dan dapat mengidentifikasi setiap tahapan produksi dan metode
karena PT. Puyuh Plastic berada di area perindustrian, maka khusus untuk melakukan itu.
transportasi tidak mengalami kesulitan. Hal ini menunjukkan PT. Puyuh Plastic tidak memiliki manajer operasional
bahwa area parkir sudah efektif karena memberikan kepuasan tersendiri. Semua tanggung jawab operasional dipegang oleh
bagi setiap orang termasuk stakeholder PT. Puyuh Plastic. direktur utama yang memahami seluruh tahapan produksi
Namun, pada PT. Puyuh Plastic tidak terdapat fasilitas yang dengan dibantu oleh supervisor untuk mengarahkan para
membuat suasana perusahaan menjadi berbeda. Misalnya, karyawan dalam membantu proses produksi. Para karyawan
terdapat kantin atau kafe. Walaupun hal ini termasuk support diarahkan agar dapat memproduksi dengan hasil kualitas yang
facilities, tetapi apabila perusahaan menerapkan hal ini, maka baik. Banyak dari karyawan yang bisa mengerjakan lebih dari
hal ini menjadi suatu kelebihan bagi perusahaan itu karena satu tugas di dalam melakukan proses produksi pada
dengan hal ini, maka stakeholder perusahaan tidak akan perusahaan. Perencanaan metode produksi (production
merasa bosan dan tentunya hal ini juga dapat membangkitkan methods planning) yang dilakukan perusahaan adalah metode
semangat kerja para stakeholder. ban berjalan karena setiap pekerja membuat produk secara
Berdasarkan teori Ebert & Griffin (2006), bahwa lengkap, mulai dari bahan baku sampai produk akhir. Jadi,
perencanaan kualitas (quality planning) harus dipastikan setiap bagian produk yang telah selesai, ditempatkan pada ban
bahwa produk tersebut sesuai dengan standar kualitas berjalan dan dipindahkan ke tempat kerja berikutnya.
perusahaan. Melalui informasi yang diberikan oleh informan, Pekerjaan diselesaikan di ruang produksi yang sama. Yang
Kualitas yang dimiliki PT. Puyuh Plastic sudah bagus, sesuai perlu diperhatikan dalam hal ini adalah agar tidak sampai
dengan keinginan pembeli, memiliki sesuatu berupa value terjadi penumpukan pada satu bagian agar tidak sampai
yang tidak dimiliki perusahaan lain sehingga sulit dicontoh terjadi kemacetan pada proses produksi. penumpukan pada
oleh kompetitor. Selain itu, tali rafia dijual dengan harga satu bagian agar tidak sampai terjadi kemacetan pada proses
terjangkau sesuai dengan kualitas yang diberikan. Menurut produksi. Selain itu, produk yang diproduksi dihasilkan
narasumber yang diwawancarai oleh peneliti, yaitu secara kontinyu karena aktivitas produksi terus dilakukan
narasumber 1-3, mengatakan bahwa kualitas itu nomor satu. setiap hari, kecuali hari Minggu, bukan secara musiman.
Jadi, tali rafia yang dijual oleh PT. Puyuh Plastic lebih lemas, Selain itu, tidak terdapat jeda di dalam proses produksi. Jadi,
kuat, dan memiliki warna yang cerah, menarik, dan selalu hasil cacahan dari mesin cacah diproses terus sampai menjadi
konsisten. Hal itu disebabkan karena pewarna yang dipakai tali rafia. Jeda hanya terdapat ketika karyawan beristirahat,
oleh perusahaan merupakan barang impor. Lalu, beratnya tetapi hal ini tetap menunjukkan bahwa perusahaan
sudah pasti, misalnya jika satu roll tali rafia dinilai seberat 1 menerapkan kontinyu karena tetap melibatkan conveyor
kg, maka beratnya pasti 1 kg. Selain itu, tali rafianya tidak dalam proses produksi.
AGORA Vol. 5, No. 1, (2017)

Berdasarkan teori Ebert & Griffin (2006), bahwa manajer bahwa yang dilakukan perusahaan sudah efektif dan efisien
mengembangkan daftar atau jadwal dalam mendapatkan dan karena memproduksi sesuai dengan permintaan dan memiliki
menggunakan sumber daya produksi. Penjadwalan stok yang cukup sehingga tidak mengulur waktu ketika ada
menunjukkan produk apa yang akan diproduksi, kapan proses pembeli yang menginginkan stok tertentu. Di perusahaan, ada
produksi dilakukan, dan sumber daya yang digunakan. Dalam 5 mesin pelet jasa/ATT sehingga total bijih plastik yang bisa
menjadwalkan pekerja, manajer harus bisa diproduksi dalam sehari sekitar 20 ton. Bijih plastik ini bisa
mempertimbangkan efisiensi. disimpan di gudang untuk diproduksi menjadi tali pada
Penjadwalan akan produk mana yang terlebih dahulu keesokan harinya. Untuk bahan baku, perusahaan memiliki
diproduksi, kapan proses produksi, dan sumber daya yang stok yang cukup di gudang, karena walaupun perusahaan
digunakan oleh PT. Puyuh Plastic dilakukan dengan mengaku kadangkala kesulitan mendapatkan bahan baku
mengumpulkan semua karyawan pada hari Sabtu untuk karena bahan baku yang dipakai merupakan barang recycle,
menjadwalkan bagi kegiatan produksi minggu depannya. Hal tetapi perusahaan selalu mengambil barang yang ditawarkan
ini dilakukan agar setiap karyawan mengetahui mereka oleh pemasok-pemasok yang dipercaya asalkan sesuai dengan
ditempatkan di mesin yang mana dan apabila ada karyawan standar perusahaan dan harganya terjangkau walaupun tidak
memiliki keperluan tertentu, maka karyawan harus melapor sedang membutuhkan. Hal ini dilakukan agar bahan baku
kepada perusahaan seminggu sebelumnya agar aktivitas yang ada di gudang selalu tersedia untuk proses produksi.
produksi tidak terhambat. Apabila pada hari H dimana Dalam hal pembelian, dapat dibuktikan dengan hasil
karyawan seharusnya bekerja, tetapi mendadak ada keperluan analisis berikut. Narasumber 1-2, yaitu pemilik dan
penting, maka perusahaan akan menunjuk karyawan lain supervisor PT. Puyuh Plastic, menyatakan bahwa ketika
untuk menggantikan karyawan yang tidak masuk. Apabila perusahaan menerima barang terutama jika barang-barang
perusahaan tidak mendapatkan pengganti dalam hal ini, maka tersebut berasal dari pemasok-pemasok yang baru,
mesin terpaksa dimatikan (tidak produksi). Akan tetapi perusahaan melakukan perjanjian di depan bahwa jika barang
perusahaan jarang sekali mengalami hal ini. Hasil analisis yang akan diterima tidak bisa dipakai oleh perusahaan, maka
menunjukkan bahwa penjadwalan, baik dari Master barang akan dikembalikan ke pemasok yang bersangkutan
Production Schedule, Detailed Short-Term Schedule, dan (diretur). Jadi, otomatis barang yang diterima harus sesuai
Staff Schedule sudah dapat berjlan dengan baik dan lancar. yang diharapkan dan dibutuhkan oleh perusahaan. Perusahaan
Berdasarkan teori dari Ebert dan Griffin (2006), tidak membatasi adanya pengiriman bahan baku dari
Operations Control menyangkut manajemen material dan pemasok, tetapi apabila ada bahan baku tertentu yang masih
pengendalian mutu. Manajemen material terdiri dari lima banyak stoknya, misalnya plastik yang sudah terlalu banyak
bidang, yaitu transportasi, pergudangan, pembelian, stoknya, maka perusahaan akan memberi tahu pemasok agar
pemilihan pemasok, dan kontrol inventori. PT. Puyuh Plastic tidak mengirim bahan baku tersebut. Yang terpenting dalam
mengirim sumber daya atau barang jadi ke produsen dan hal pembelian ini adalah barang yang diterima perusahaan
pembeli menggunakan truk. Truk yang dimiliki oleh memiliki standar yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan
perusahaan ada tiga. Seperti yang dikatakan oleh narasumber dengan harga yang sesuai dengan kualitas yang ditawarkan.
1 dan 2, yaitu pemilik dan supervisor bagian produksi PT. Barang-barang yang telah diterima akan di screening untuk
Puyuh Plastic, bahwa perusahaan mengirim barang dalam melihat apakah barang itu kondisinya bagus dan dapat
sehari paling banyak dua ton, karena truknya tidak muat. Jadi, dipakai. Jika ada barang yang ditemukan tidak sesuai, maka
jika ada permintaan pembeli yang melebihi dua ton, maka barang itu akan di-packing dan dikembalikan. Barang tersebut
biasanya perusahaan menanyakan kepada pembeli mana saja dicentang untuk mengetahui siapa yang mengirim dan kapan
pesanan mereka yang paling urgent/dibutuhkan sehingga barang itu dikirim ke perusahaan. Jadi, hal ini menunjukkan
perusahaan dapat mengutamakan pengiriman untuk barang- bahwa perusahaan melakukan penyeleksian barang yang akan
barang yang urgent. Seperti yang dikatakan oleh narasumber dipakai untuk memproduksi barang dengan efektif agar
3 (Karyawan Bagian Produksi), hal utama yang diperhatikan output yang dihasilkan bagus karena bahan baku yang dipakai
perusahaan dalam hal ini adalah memastikan semua mesin sudah teruji kualitasnya, seperti yang dikatakan oleh
dapat berjalan sehingga dapat terus melakukan aktivitas narasumber 1 (Pemilik PT. Puyuh Plastic).
produksi. Dalam hal ini, perusahaan sudah efektif dalam Dalam hal pemilihan pemasok, pemasok-pemasok yang
menanggapi permintaan pembeli yang berubah. dipercaya oleh PT. Puyuh Plastic berasal dari daerah
Dalam hal pergudangan, apabila ada kelebihan barang jadi Surabaya maupun luar kota, dari berbagai macam kota,
yang belum laku terjual, maka otomatis disimpan ke dalam seperti Kudus, Malang, dan masih banyak lagi. Jumlah bahan
gudang, tetapi perusahaan mengaku bahwa jarang sekali baku yang dikirim oleh pemasok jumlahnya bersifat random
perusahaan mengalami hal itu, seperti yang telah dikatakan dan tidak membatasi. Karena bahan baku yang dikirim
oleh narasumber 1 (Pemilik PT. Puyuh Plastic). Lalu, merupakan bahan baku recycle, maka tidak bisa dipastikan
menurut narasumber 3, yaitu karyawan bagian produksi PT. bahwa perusahaan membutuhkan berapa jumlah bahan baku
Puyuh Plastic, mengatakan bahwa perusahaan mempunyai kemudian meminta atau memesan kepada pemasok-pemasok
stok yang cukup di gudang agar jika pembeli menginginkan tersebut agar mengirim sesuai jumlah yang dibutuhkan oleh
barang tersebut, perusahaan sudah siap. Misalnya untuk tali perusahaan. Perusahaan hanya menerima bahan baku yang
rafia hitam yang permintaannya lebih sedikit daripada tali dikirim pemasok, berapa pun jumlahnya. Oleh karena itu,
berwarna, maka tali rafia hitam diproduksi sebanyak 2 ton setiap kali ada tawaran bahan baku dari pemasok, maka
untuk persipan di gudang. Hal ini menunjukkan perusahaan mau membelinya asalkan bahan baku tersebut
AGORA Vol. 5, No. 1, (2017)

sesuai dengan standar perusahaan dan memiliki harga (Pemilik PT. Puyuh Plastic), perusahaan tidak pernah
terjangkau. Kadangkala perusahaan tidak mendapatkan menggunakan orang-orang yang ahli dalam hal kualitas untuk
kiriman bahan baku sama sekali ataupun bisa juga dalam memecahkan masalah kualitas. Perusahaan menggunakan
sehari mendapat kiriman lima sampai sepuluh kali pengiriman tenaga kerja sendiri, karena semua berdasarkan dari ilmu dan
dari pemasok. Biasanya pemasok tertentu yang berada di luar pengalaman, seperti supervisor yang lama dan berpengalaman
kota yang mengirim bahan baku sekali dalam kuantitas lebih mengerti dalam hal kualitas. Lalu, karyawan juga
banyak karena pemasok itu menyewa truk. Jadi, truk itu harus melaksanakan apa yang diperintahkan oleh supervisor dan
digunakan untuk mengangkut pesanan dalam kuantitas yang hasilnya harus baik, sehingga tidak sampai ada produk yang
besar/ sampai penuh agar pemasok tersebut tidak mengalami dikembalikan kepada karyawan untuk diperbaiki. Supervisor
kerugian. juga mengajarkan bahwa kualitas dari suatu produk itu
Untuk kontrol inventori, PT. Puyuh Plastic setiap harinya penting bagi kelangsungan perusahaan. Jadi, supervisor lebih
melakukan pengecekan terhadap bahan baku yang akan tanggap dalam menanggapi persoalan-persoalan yang terjadi,
dipakai untuk proses produksi, apakah cukup untuk seperti dalam hal mesin dan kualitas output yang dihasilkan
memproduksi 5 sampai 6 ton tali rafia per hari. Jika perusahaan. Dalam hal ini, supervisor pasti melapor kepada
persediaan sudah berkurang walaupun masih cukup, biasanya pemilik perusahaan. Selain itu, tentunya pemilik perusahaan
perusahaan melakukan pemesanan bahan baku kepada juga mengambil keputusan yang tepat dan terkait dengan
pemasok meskipun nantinya jumlah bahan baku yang aktivitas operasional perusahaan agar aktivitas operasional
diperoleh tidak sesuai jumlah yang diinginkan perusahaan. tetap bertahan demi kelangsungan perusahaan. Jadi, semua
Akan tetapi, setiap kali ada tawaran bahan baku dari orang di dalam perusahaan memiliki kemauan untuk
pemasok, perusahaan selalu membelinya agar persediaan menciptakan produk tali rafia yang berkualitas.
bahan baku di gudang tetap tercukupi. Hal ini berlaku untuk Perusahaan menanamkan quality ownership kepada
bahan baku yang bersifat recycle, yaitu afalan plastik. karyawan-karyawannya dengan cara apabila karyawan
Namun, untuk bahan baku seperti PVC shrink dan pewarna, menghasilkan output yang tidak bisa lolos dari QC (quality
perusahaan bisa memesan langsung dari pemasok. Untuk control) yang dimiliki oleh perusahaan, maka gaji karyawan
pewarna, karena menggunakan barang impor, maka tersebut dipotong sebagai sanksi (shock therapy) dan
perusahaan langsung memesan dari distributor yang ada di pelajaran bagi karyawan. Selain itu, sebulan sekali PT.
daerah Surabaya. Perusahaan juga melakukan pengecekan Puyuh Plastic mengadakan briefing untuk karyawan untuk
terhadap barang jadi yang siap dipasarkan ke tangan menyadarkan karyawan bahwa jika kualitas output yang
konsumen untuk memastikan bahwa tidak sampai ada barang dihasilkan tidak sesuai dengan standar perusahaan, maka
yang tidak terkirim dan hal ini dilakukan perusahaan agar otomatis penjualan akan menurun dan hal ini berdampak pada
pembeli puas dengan layanan yang ditawarkan oleh karyawan juga. Dalam hal ini, perusahaan sudah
perusahaan. Untuk barang setengah jadi, apabila bijih plastik melakukannya dengan efektif sehingga karyawan menyadari
yang diproduksi masih tersisa, maka barang setengah jadi pentingnya kualitas. Perusahaan memiki standar bahwa tali
tersebut disimpan di dalam gudang untuk keesokan harinya. yang diproduksi harus lemas, lentur, kuat, memiliki warna
Dalam memproduksi bijih plastik, perusahaan memproduksi yang konsisten, dan beratnya sama. Selain itu, panjangnya tali
lebih banyak dari tali rafia, karena memiliki mesin pelet rafia tidak boleh melebihi 0,5 gram per meter agar hasilnya
jasa/ATT sebanyak 5 mesin, dan dalam memproduksi tali tidak terlalu tebal. Dengan standar ini, maka jika ada produk
rafia per hari, perusahaan memproduksi 5 sampai 6 ton. Jadi, yang tidak sesuai, perusahaan pasti akan memperbaiki dan
sisa dari bijih plastik yang belum diproduksi disimpan di mengontrol metode produksi mulai dari mesin, bahan baku,
dalam gudang untuk diproduksi pada hari-hari berikutnya. sampai sumber daya manusia perusahaan agar perusahaan
Hal ini dilakukan oleh perusahaan agar waktu yang selalu menghasilkan produk yang konsisten sesuai standar.
digunakan lebih efisien. Pembeli ketika akan membeli tali rafia yang diproduksi oleh
Pengendalian mutu yang dimaksud adalah pengendalian PT. Puyuh Plastic sudah mengenal betul mengenai kualitas
mutu produk atau yang biasa membahas tentang QC (Quality yang diberikan serta harga yang sesuai dengan kualitasnya.
Control). Menurut penelitian yang dilakukan oleh peneliti, Perusahaan memberikan kualitas yang terbaik. Harga tali
peralatan-peralatan yang dipakai oleh PT. Puyuh Plastic rafia seberat 1 kg adalah Rp 27.000,00. Namun, tentunya
untuk membuat tali rafia adalah mesin cacah, mixer, pelet harga tersebut disesuaikan dengan harga dollar dari tahun ke
jasa/ATT, mesin tali, dan mesin pengemasan. Mesin-mesin tahun. Dalam hal ini, perusahaan melakukan produksi secara
dipilih sesuai dengan fungsi. Bagi perusahaan, kualitas bukan efektif karena memiliki standar yang jelas. Dalam hal
ditentukan oleh mesin yang digunakan, yang terpenting operations control, perusahaan sudah menerapkannya dengan
adalah bagaimana perusahaan menggunakan mesin-mesin baik dan efektif.
tersebut serta bahan baku yang seperti apa yang dipakai oleh
perusahaan, apakah bahan baku yang berkualitas baik atau IV. KESIMPULAN DAN SARAN
tidak. Dalam hal bahan baku, perusahaan menggunakan Kesimpulan
bahan baku yang berkualitas baik, seperti plastik PVC shrink 1. Di dalam PT. Puyuh Plastic, dapat diidentifikasikan
untuk pengemasan agar produk terlihat lebih rapi dan juga bahwa fungsi manajemen operasional sudah dijalankan
pewarna impor. Sebagian dari mesin-mesin yang digunakan dengan baik, mulai dari perencanaan operasional,
tersebut adalah made in Taiwan. Dalam hal ini, perusahaan penjadwalan operasional, sampai pengawasan
sudah menerapkan secara efektif. Menurut narasumber 1 operasional. Jadi, untuk perencanaan operasional,
AGORA Vol. 5, No. 1, (2017)

kapasitas bahan baku pada PT. Puyuh Plastic tidak 1. Perusahaan seharusnya merekrut orang untuk
sampai kelebihan dan perusahaan dapat mengatur dijadikan beberapa manajer bagian, seperti manajer
kapasitas mesin, tenaga kerja, dan produksi dengan keuangan, manajer pemasaran, manajer HRD, dan
benar. Selain itu, lokasi perusahaan sudah strategis dan manajer produksi agar tidak memberatkan direktur
lokasinya bisa dijangkau oleh industri lain, pemasok, utama dalam pengambilan keputusan.
maupun tenaga kerja. Lalu, tata letak pada perusahaan 2. Perusahaan seharusnya memiliki job description
sudah memperhatikan kenyamanan dan keselamatan secara tertulis untuk mencegah kebingungan pada
bagi stakeholder perusahaan. Kualitas produk semua pihak di dalam perusahaan dalam memahami
perusahaan memiliki keunikan dan value yang tidak apa yang mereka kerjakan.
dapat dicontoh kompetitor dan memuaskan pembeli. 3. Menyediakan fasilitas yang mendukung layaknya
Lalu, metode produksi pada perusahaan sudah efisien kantin, kafe, atau hal lain karena suasana di tempat
karena memiliki standar yang jelas. kerja merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan
2. Untuk penjadwalan operasional, Master Production dalam peningkatan kinerja semua orang di dalam
Schedule yang dimiliki perusahaan sudah jelas, yaitu perusahaan.
perusahaan dapat menentukan produk mana yang akan 4. Karyawan secara tidak langsung juga perlu
lebih dahulu diproduksi dan kapan perusahaan akan diperhatikan di dalam melakukan kewajibannya,
memproduksi produk itu. Lalu, untuk Detailed Short- seperti memberikan penghargaan sederhana bagi
Term Schedule, perusahaan dapat memiliki aktivitas mereka yang berhasil memberikan kinerja yang baik
rutin sehari-hari yang tepat untuk dilakukan. Selain itu, dan berhasil dalam menghasilkan mutu produk dengan
dalam hal Staff Schedule, karyawan di dalam perusahaan kualitas yang sesuai dengan yang diharapkan
dapat mengerti pembagian shift kerja mereka dengan perusahaan.
baik. 5. Keterlibatan karyawan terutama dalam hal produksi
3. Dalam hal pengawasan operasional, perusahaan juga perlu untuk lebih ditingkatkan sehingga tidak
memiliki pengendalian mutu yang baik, yaitu memiliki hanya menjalankan perintah dari supervisor saja,
QC (quality control) yang baik. Selain itu, dalam hal melainkan perusahaan seharusnya menumbuhkan
manajemen material, perusahaan memiliki transportasi semangat mereka untuk terus belajar lebih mengenai
yang memadai untuk mengirim barang kepada produsen aktivitas operasional perusahaan Jadi, jika ada
maupun konsumen dan perusahaan dapat memenuhi karyawan yang ingin memberikan saran sebagai solusi
permintaan pembeli sehingga pembeli selalu mendapati yang menghambat aktivitas operasional perusahaan,
barang yang mereka pesan pasti terkirim dengan jangka maka hal itu dapat menjadi pertimbangan bagi
waktu yang sewajarnya. Lalu, perusahaan juga dapat supervisor maupun perusahaan.
menyimpan stok bahan baku yang cukup di gudang dan 6. Perusahaan perlu memberikan motivasi, seperti pujian
stok barang jadi pun tidak sampai kelebihan yang dan kata-kata semangat kepada karyawan yang sedang
diproduksi. Selain itu, perusahaan membeli bahan baku bekerja dan karyawan yang memberikan kinerja yang
yang berkualitas denga harga yang sesuai agar baik. Hal ini bertujuan agar karyawan dapat
menghasilkan mutu produk yang terbaik. Perusahaan menumbuhkan self confidence di dalam diri mereka,
juga memiliki banyak pemasok terpercaya dari daerah sehingga tingkat kesalahan karyawan dalam
Surabaya maupun luar kota. Dalam hal kontrol melakukan produksi dapat menurun dan dapat
inventori, perusahaan juga melakukan pengecekan menghasilkan mutu produk yang baik dan konsisten,
bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi serta sesuai dengan standar perusahaan.
sehingga tidak sampai kekurangan bahan baku untuk
produksi dan dalam hal pengiriman barang, juga tidak DAFTAR PUSTAKA
ada barang yang belum diproduksi sehingga permintaan Anggara, Caesar. (2016). Peluang Usaha Tali Rafia. Retrieved
pembeli tidak terpenuhi. September 21, 2016 from
4. Perusahaan tidak memiliki struktur organisasi, job https://www.portalinvestasi.com/peluang-usaha-tali-
description, maupun SOP secara tertulis sehingga tidak rafia/
memiliki standar/aturan maupun dasar hukum yang Darmono, DH. (2015). Rekayasa Kualitas Produksi Tali Rafia
jelas. Dengan Pendekatan Metode Taguchi. Retrieved
5. Perusahaan tidak memiliki visi dan misi yang jelas, September 21, 2016 from http://e-
sehingga terkesan hanya perusahaan hanya sekedar journal.uajy.ac.id/8515/2/TI107616.pdf
menjalankan bisnis tanpa ingin mengembangkan Ebert, Ronald J. dan Ricky W. Griffin. (2006). Business
usahanya agar menjadi perusahaan yang besar. Essentials (5th ed). New Jersey: Pearson Prentice Hall
Heizer, J. dan Render, B. (2011). Operations Management.
Saran Edisi Kesembilan Buku Dua. Jakarta: Salemba Empat
Walaupun secara keseluruhan, fungsi manajemen S Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
operasional dan kontrol kualitas manajemen operasional dan R&D. Bandung: Alfabeta
pada PT. Puyuh Plastic sudah diterapkan dengan baik. S Syafputri, Ella. (2014). Produksi Sampah Plastik Indonesia 5,4
Namun, ada beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan Juta Ton Per Tahun. Retrieved September 19, 2016
bagi perusahaan, seperti: from
AGORA Vol. 5, No. 1, (2017)

http://www.antaranews.com/berita/417287/produksi- Retrieved September 17, 2016 from


sampah-plastik-indonesia-54-juta-ton-per-tahun https://bisnis.tempo.co/read/news/2013/11/28/0925332
Tempo. (2013). Impor Plastik Indonesia Capai US$ 8,5 Miliar. 01/impor-plastik-indonesia-capai-us-8-5-miliar

Anda mungkin juga menyukai