Anda di halaman 1dari 6

ADPU4333

NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2020/21.1

ADMINISTRASI KEUANGAN
ADPU4333

No. Soal Skor


1. Wabah pandemi Covid-19 telah memberikan dampak bagi semua Negara begitu juga dengan Indonesia 20
berdampak terhadap berbagai aspek mulai dari kesehatan, social dan ekonomi, berbagai upaya pemerintah
dalam menangani kasus ini sudah dilakukan salah satunya dalam memulihkan perekonomian indonesia
melalui kebijakan fiskal.

a. Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan kebijakan fiskal dan kebijakan moneter
JAWABAN:

Kebijakan Fisikal adalah kebijakan yang dialakukan oleh pemerintah yang berkaitan dengan
pendapatan dan pengeluaran negara. Kebijakan fisikal ini dilaksanakan dengan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebgai instrument utama.

Kebijakan Moneter adalah kebijakan yang mengatur pengendalian peredaran keuangan.


Kebijakan moneter merupakan tindakan kebijakan yang diambil oleh pemerintah , yang
berkenaan dengan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.

b. Berikan salah satu contoh nyata kebijakan fiskal dalam mengahadapi pandemi covid 19 di Indonesia

JAWABAN:

Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan yang komprehensif di bidang fiskal dan moneter
untuk menghadapi Covid-19. Di bidang fiskal, Pemerintah melakukan kebijakan refocusing
kegiatan dan realokasi anggaran. Untuk itu, Presiden RI, Joko Widodo, menerbitkan Inpres
No.4/2020, yang menginstruksikan, seluruh Menteri/Pimpinan/Gubernur/Bupati/Walikota
mempercepat refocusing kegiatan, realokasi anggaran dan pengadaan barang jasa penanganan
Covid-19

2. Salah satu tugas utama dari seorang bendahara adalah mencatat seluruh transaksi yang dilakukan 25
mulai dari pemasukan sampai dengan pengeluaran dalam suatu buku yang sering disebut dengan
Buku Kas Umum (BKU) sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan.

Tugas anda, Silahkan membuat Buku Kas Umum (BKU) sesuai data dibawah ini :

 Tanggal 2 Oktober 2020 Bendahara Jaya Abadi diberitahu sudah diterima transfer Uang
Muka Kegiatan (UMK) Tahap I sebesar RP. 500.000.000,-
 Tanggal 5 Oktober 2020 Dibayarkan operasional perkantoran sebesar Rp. 5.000.000,-
ditambah dengan pajak PPN sebesar (100/110x 5.000.000 x 10 %) = Rp. 454.545 dan
memungut PPh 22 sebesar (100/110x5.000.000x1,5%) sebesar Rp. 68.181,-
 Tanggal 5 Oktober 2020 Bendahara Jaya Abadi menerima UMK Tahap 2 sebesar Rp.
100.000.000,-
 Tanggal 18 Oktober 2020 Bendahara mengeluarkan biaya pemerliharaan gedung sebesar
Rp. 225.000.000,- kepada CV pihak ketiga dengan rincian pajak PPN sebesar (100/110x
225.000.000 x 10 %) = Rp. 20.454.545,- dan memungut PPh 22 sebesar (100/110x
225.000.000x1,5%) sebesar Rp. 3.068.181,-.
 Tanggal 25 Oktober 2020 Bendahara mengeluarkan biaya perjalan dinas untuk 3 orang
dengan tujuan ke Jogjakarta sebesar Rp. 10.000.000,-
 Tanggal 30 Oktober 2020 Bendahara membayar pajak kegiatan PPH sebesar Rp.
3.500.000,-
JAWABAN:
BUKU KAS UMUM (BKU)
NO TANGGAL URAIAN PENERIMAAN PENGELUARAN SISA SALDO
1. 2/10/2020 Bendahara Jaya Abadi RP. RP. 500.000.000,-
diberitahu sudah 500.000.000,-
diterima transfer Uang
Muka Kegiatan (UMK)
Tahap I
2. 4/10/2020 - Dibayarkan operasional Rp. 5.000.000,- Rp. 495.000.000,-
perkantoran
- ditambah dengan pajak Rp. 454.545 Rp. 494.545.455,-
PPN
- dan memungut PPh 22 Rp. 68.181,- Rp. 494.477.274,-

3. 5/10/2020 Bendahara Jaya Abadi Rp. 100.000.000,- Rp. 594.477.274,-


menerima UMK Tahap 2
4. 18/10/2020 Bendahara Rp. 225.000.000 Rp. 594.525.274,-
mengeluarkan biaya
pemerliharaan gedung
kepada CV pihak ketiga
dengan rincian Rp. 20.454.545,- Rp. 573.797.729,-
- pajak PPN

- PPh 22 Rp. 3.068.181,-. Rp. 570.729.548,-


5. 25/10/2020 Bendahara Rp. 10.000.000,- Rp. 560. 729.548,-
mengeluarkan biaya
perjalan dinas untuk 3
orang dengan tujuan ke
Jogjakarta
30/10/2020 Bendahara membayar Rp. 3.500.000,- Rp. 557.229.548,-
pajak kegiatan PPH
sebesar

3. Anggaran meruupakan suatu instrumen penting di dalam manajemen karena merupakan bagian 25
dari fungsi manajemen. Dalam menyusun anggaran baik di sektor publik maupun swasta tentunya
harus menerapkan prinsip-prinsip pengganggaran.

a. Coba jelaskan prinsip-prinsip apa saja yang ada dalam penyusunan anggaran

JAWABAN:
Prinsip-prinsip penganggaran yakni:
1. Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran
APBD harus dapat menyajikan informasi yang jelas mengenai tujuan, sasaran,
hasil, dan manfaat yang diperoleh masyarakat dari suatu kegiatan atau proyek yang
dianggararkan.

2. Disiplin Anggaran
Pendapatan yang direncanakan maupun perkiraan yang terukur secara rasional
yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan, sedangkan belanja yang
dianggarkan pada setiap pos /pasal merupakan bata tertinggi pengeluaran belanja

3. Keadilan Anggaran
Pemerintah dearah wajib mengaloasikan penggunaan anggarannya secara adil
agar dapat dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat tanpa diskriminasi dalam
pemberian pelayanan karena pendapatan daerah pada hakekatnya diperoleh melalui
peran serta masyarakat .

4. Efisiensi dan efektifitas Anggaran


Penyusunan anggaran hendaknya dilakukan berlandaskan asas efisiensi, tepat
guna, tepat waktu pelaksanaan, dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan.
5. Disusun dengan Pendekatan Kinerja
APBD disusun dengan pendekatan kinerja, yaitu mengetumakan upaya
pencapaian hasil kerja (outpit/outcome) dari perencanaan alokasi biaya atau input
yang telah ditetapkan

b. Bagaimana jika dalam penyusunan anggaran tidak menerapkan salah satu dari prinsip anggaran
yang ada?Jelaskan!

JAWABAN:

Akan ada saling mencurigai Karen tidak adanya transparan dalam anggaran,merasa
tidak adil karena tidak dapat dinikmati oleh kelompok. Sehingga menimbulkan
pertentangan dalam penyusunan anggaran yang akan datang.

4. “BPK Sebut Masih Ada Temuan di APBN 2019” 30


https://www.liputan6.com/me/pipit.ramadhani
Liputan6.com, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyebut ada temuan dalam laporan
pelaksanaan APBN 2019. Hal ini disampaikan oleh Ketua BPK Agung Firman Sampurna dalam
agenda Penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun
2019 di Istana Negara, Senin (20/7/2020). “Pelaksanaan APBN 2019 dipandang cukup krusial
dimana terdapat sejumlah masalah krusial, baik yang terkait dengan kelemahan sistem
pengendalian internal maupun kepatuhan terhadap perundang-undangan,” ujar Agung. “Beberapa
diantaranya adalah temuan masalah bawaan yang belum mendapat perhatian atau belum
diselesaikan secara memadai,” sambung dia. Oleh karena itu, Agung menekankan bahwa opini di
satu tahun bukanlah jaminan untuk mendapatkan opini yang sama pada tahun berikutnya. “Apalagi
dengan kompleksitas masalah yang dihadapi selama tahun 2020 ini, baik perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, maupun pertanggungjawaban akan jauh lebih sulit dibandingkan dengan
tahun 2019,” kata dia. Hal ini, lanjut Agung, mendorong peran Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP) di masing-masing Kementerian dan Lembaga untuk diintensifkan sesuai
dengan kedudukan masing-masing. “APIP di tingkat Kementerian dan Lembaga menangani
akuntabilitas tata kelola di entitasnya masing-masing. Dan sebagai koordinator untuk melakukan
pendampingan, bimbingan teknis dan assurance adalah APIP-nya Presiden Indonesia yaitu Badan
Pengawas Keuangan dan Pembangunan atau BPKP,” jelas Agung.Sebagai informasi, berdasarkan
hasil pemeriksaan BPK, LKPP Tahun 2019 kembali mendapatkan opini “Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP)”. Opini WTP ini merupakan Opini WTP yang keempat kalinya secara
berturut-turut diperoleh Pemerintah atas pertanggungjawaban pelaksanaan APBN.
PERTANYAAN :
1. Setelah anda membaca artikel diatas, mengapa masih terjadinya penyimpangan antara realisasi
anggaran dengan perencanaan anggaran?
JAWABAN:
Karena Perencanaan anggaran di Indonesia masih memiliki banyak kelemahan dan
menjadi salah satu penyebab perbedaan angka realisasi dengan anggaran. Seringnya
revisi anggaran yang dilakukan satuan kerja juga menunjukkan bahwa perencanaan
anggaran yang disusun belumlah tepat dan sesuai kebutuhan di lapangan. Selain itu,
penetapan APBN-P seolah menjadi tradisi rutin pemerintah setiap pertengahan tahun.
Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah belum dapat memproyeksikan anggaran secara
tepat sehingga anggaran pemerintah tidak memiliki ketahanan terhadap perkembangan
ekonomi yang terjadi selama tahun berjalan.

Selain kelemahan dalam perencanaan anggaran, perbedaan angka realisasi dengan


anggaran dapat disebabkan hal-hal sebagai berikut:
a. Perubahan asumsi ekonomi makro
b. Keterlambatan penyampaian Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DIPA) kepada
satuan kerja
c. Tidak relevannya satuan biaya yang digunakan dalam penganggaran
d. Adanya tumpang tindih peraturan antar instansi atau kementerian
e. Kendala pelaksanan pengadaan barang dan jasa
f. Sanksi penundaan penerbitan SP2D akibat ketidakdisiplinan satuan kerja
melakukan rekonsiliasi
g. Rencana penyerapan anggaran belanja belum terproyeksi dengan baik
h. Tidak terlaksananya proyek yang direncanakan
2. Berkaitan dengan pengelolaan maupun pelaporan anggaran. menurut anda hal apa saja yang
harus dilakukan pemerintah agar terciptanya good governance yang efektif, efisien dan
akuntabel?
JAWABAN:
Agar terciptanya good governance yang efektif, efisien dan akuntabel pengelolaan
ataupun pelaporan anggaran terdiri dari:
1. Laporan Keuangan
Dalam Pelaporan keuangan terdapat beberapa aspek yang harus dipenuhi untuk
kesempurnaan laporan atau pemenuhan syarat-syarat berdasarkan ketentuan
perundang undangan yang berlaku.Pemerintah Pusat dan Daerah wajib membuat
laporan keuangan terdiri dari:
a. Neraca
b. Laporan realisasi anggaran
c. Laporan arus kas
d. Catatan atas laporan keungan

2. Laporan Kinerja
Laporan ini yang tingkat kepentinganny sama dengan pelaporan keuangan adalah
laporan kinerja yang berisi ringkasan tentang keluaran dari masing-masing kegiatan
dan hasil yang dicapai dari masing-masing program sebagaimana ditetapkan dalam
dokumen pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara ( APBN) APBD.

3. Pernyataan Tanggung Jawab


Dalam PP No 8 Tahun 2006, entitas akuntansi dan entitas pelaporan wajib pula
membuat surat pernyataan tanggung jawab. Pernyataan harus dibuat oleh kepala
SKPD sebagai pernyataan bertanggung jawab atas laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai