BAB VI

INTEGRAL LIPAT DUA DAN TIGA

y
yi + yi D
i
y1
X

x1 x1 + xi
Gambar di atas adalah daerah D pada bidang xy dan i adalah elemen kecilnya.
 i  xi  y i , jika diambil jumlah elemen buah, maka daerah D seluruhnya

~
dinyatakan dengan : nlim  f  xi ; yi  xi  y i  x i  0 ; y i  0
~
i 1

Limit ini bila ada dilambangkan :

  f  x, y  dx dy
D
(Integral lipat dua = double integral)

Dalam penyelesaiannya :
x2 y2
 
  f  x, y  dy dx  x   f  x, y  dy  dx
D
1  y1 
Dalam hal ini pertama diintegralkan terhadap y sementara x dianggap konstan,
selanjutnya di integrasikan terhadap x.
x1 = batas kiri dan, x2 = batas kanan
y1 = batas bawah, y2 = batas atas
x 1 yx2

Contoh : Hitunglah integral : I    xy dy dx

x 0 y 0

1 y x2 1
1
Solusi : I   xy 1
2
2
I dx   12 x 5 dx  y
0
y 0
0
12

= x2
1 Dxy
1

62
Jika terhadap x lebih dulu diintegral, maka :
Untuk : y = x2 diperoleh : x = y batas kiri dan batas kanan : x = 1.
Untuk y dimana batas bawah y = 0 dan batas atas y = x2 = 1.
Sehingga bentuk integral yang baru dengan batas baru dituliskan :
y 1 x 1 y 1 1
 
x 1
1
  xy dx dy  
y 0 x  y y 0
1
2 yx I
x y
dy   12 y  y 2 dy 
0
12

Contoh : Buat sketsa dari daerah Dxy oleh f(x,y) = xy dalam bidang xy yang dibatasi
oleh : y = x2 ; x = 2 dan y = 1. Hitung integralnya.
Solusi :
y y = x2
Dari sketsa dapat dilihat
x1 = 1 dan x2 = 2
1 y1 = 1 dan y2 = x2

x jadi bentuk integralnya :

0 1 2
2 x2 2 2

I dx    x 
x2

  xy dy dx    x dx  4 12
2 5
1
2 xy 1
2
x 1 y 1 1 1 1

Transformasi dari integral lipat dua.

Dalam menghitung integral lipat atas suatu daerah D sering lebih mudah jika dipakai
koordinat lain dari pada koordinat kartesian.
Misalnya : Titik (x,y) pada bidang xy ke titik (u,v) pada bidang uv dan daerahnya
dari D menjadi D1, maka persamaan transforamsi : x = f(u,v) dan y = f(u,v).

Maka :
  F  x, y  dx dy    G u, v  J  ux,, vy  du dv
D D1

Dimana :
G  u, v   F  f  u, v  , g  u , v  dan Jacobian dari x dan y terhadap u dan v adalah :

63
 x x
J  x, y 
   det u
 u, v  y
v
y
atau berlaku juga : J  ux,, vy
u v
Contoh : Transformasi koordinat kartesian (x,y) ke dalam koordinat polar (r, ).
Solusi : Persamaan transformasi koordinat
x = r cos 
y = r sin 
y y
r x 2  y 2 ;  arctg  tg 1
x x
x y
Jadi :  cos  sin 
r r
x y
 r sin   r cos 
 
Sehingga :

x x
J  x, y 
   det r
 r ,  y
  det cos 
y sin 
 r sin 
r cos 


r 
  f  x, y  dx dy    G r ,  J
 x, y 
maka :  dr d
D D1  r , 

  f  x, y  dx dy    G  r ,   r dr d
D D1

Contoh : Hitung 
D
x 2  y 2 dx dy , dimana D adalah daerah dalam bidang xy yang

dibatasi : x2 + y2 = 4 dan x2 + y2 = 9
Solusi :

64
 x2 + y2 = r2 , maka r12 = 4 ;  r1 = 2
r22 = 9 ;  r2 = 3
x2 + y2 = r2 persamaan lingkaran dengan pusatnya pada (0,0)
r1 = 2 dan r2 = 3
1 = 0 dan 2 = 2 

y 

D
2
x
0 r1
r2  D1

0 1 2 3
2 3 r
38
 x  y dx dy    r  r dr d    r dr d 
2 2 2
Jadi :
D D1 0 2
3

Besaran Fisika Sebagai Integral Lipat Dua.

Titik pusat dan momentum Inersia Luasan.

 2  
Jika : f(x,y) = 1 ; A    dx dy 
D
    

1
r dr d

Maka titik pusat suatu daerah datar dengan luas :

A   dA    dx dy
D D
memenuhi hubungan :

A  x  My dan A  y  Mx atau :
M y  x    dA    x dA dan Y   y dA  M x
D D D

Momen inersia daerah D terhadap sumbu-sumbu koordinat :

Ix  y Iy  x
2 2
dA dan dA
D D

Momen inersia polar (momen inersia terhadap garis yang lewat titik dan tegak lurus
bidang luasan) suatu daerah datar D :
I 0  I x  I y     x 2  y 2  dA     x 2  y 2  dy dx
D D

y :
Contoh
y =dibatasi
Carilah titik pusat luasan yang x oleh parabola : y = 6x – x2 dan garis y = x
Solusi : D (5, 5)

0 65
x
5
y = 6x – x2
 Titik potong : y = 6x – x2 dan y = x adalah
x 6x – x2 = x  x = 0 dan x = 5
Maka :
5 6 x x2
125
A  
0 x
dy dx 
6
5 6 x x2
625
M y    x dA    x dy dx 
0 x 12
5 6 x x2
625
Mx    y dA    0 x
y dy dx 
6

My 625 6 5
Jadi : x   
A 12 125 2
M x 625 6
y   5
A 6 125
maka koordinat titik pusat : (5/2, 5).

Integral Lipat Tiga

z

v

z

y x
0 y

Perhatikan gambar v = x y z = lemen volume

Untuk v dalam jumlah n buah dinyatakan V yaitu :
~
v  lim  f  xi , y i , z i  xi y i z i
n ~
i 1

   f  x, y, z  dx dy dz
v

Cara penyelesaian integral lipat tiga serupa dengan cara penyelesaian intgeral lipat
dua.
Contoh :

66
Hitunglah :
1 3 2

   xyz dx dy dz
0 2 0

Solusi :
2

Iyz dy dz
1 3 2 1 3

   xyz dx dy dz   
2
1
2 x
0
0 2 0 0 2

I z dx
1 3 1
 2   yz dy dz  2  y 1
2
2

0 2 0 2

I2
1
 5 z dz  5  12 z 2 1
2
0
0


21 2

z  sin  dz d d
2
Hitunglah :
0 0 0

Solusi :
  2

I
21 2 21

z  sin  dz d d   sin  d d

2 2 2
1
2
z
0
0 0 0 0 0

 1

I sin  d
2
 2   13 
0
0

2
2
   cos  
3
I  23
0

Transformasi dari Integral Lipat Tiga

Untuk tranformasi integral lipat tiga ditinjau x = x (u,v,w) ; y = y (u,v,w) dan z = z
(u,v,w) maka Jakobiannya adalah :

67
 x x x
u v w
J  x, y , z 
   det
 u , v, w 
y
u
y
v
y
w
z z z
u v w
   f  x, y, z  dx dy dz     G u, v, w J
 x, y , z 
dan   du dv dw
v v1  u , v, w 

Transformasi pada Koordinat Silinder

Dalam hal ini :
z
x = r cos  ; y = r sin 
P(x,y,z)  (r,,z)
z=z
maka :

y

x r

cos   r sin 
J  rx,,y,, zz   det sin  r cos 
0 0
maka dv  dx dy dz  r dr d dz

Jadi :    f  x, y, z  dx dy dz     G  r , , z  r dr d
v v1
dz

Transformasi pada Koordinat Bola

z Pada koordinat bola :
P(x,y,z)  (r,,)
x = r sin  cos 
 y = r sin  sin 
r
y z = r cos 


x
68
 sin  cos  r cos cos   r sin  sin 
maka : J  rx,,y,,z   det sin  sin  r cos sin  r sin  cos   r 2 sin 
  cos  r sin  0

Maka : dv = dx dy dz = r2 sin  dr d d

   f  x, y, z  dx dy dz     G r , ,   r sin  dr d d
2
Jadi :
v v1

Besaran Fisika Sebagai Integral Lipat Tiga

Titik pusat dan momen inersia suatu volume. Tinjau f(x,y,z) = (x,y,z) adalah massa
benda menempati volume v. Maka massa M =     dv.

z Perhatikan gambar :
M L = sumbu ; r = jarak
Maka momen inersia terhadap L.
r(xk,yk,zk)
I  r 2 M  r  dv
2

Hal-hal khusus :
Jika :
L  sb z  r 2  x 2  y 2 , maka : I z     x 2  y 2  dv  
v

L  sb x  r 2  y 2  z 2 , maka : I x     y 2  z 2  dv  
v

L  sb y  r 2  x 2  z 2 , maka : I y     x 2  z 2  dv  
v

Momen massa M terhadap bidang :

M yz   v
x dv ; M xy   v
z dv ; M xz  
v
y dv

maka koordinat pusat massa (x,y,z) adalah :

M yz M xz M yz
x ; y ; z
M M M
Contoh :

69
 Cari koordinat titik pusat volume di dalam silinder :  = 2 cos , yang
dibatasi di atas oleh parabolaid : z = 2 dan di bawah oleh bidang z = 0.
Solusi :
z Dalam hal ini r =  = jari-jari, maka
z = 2
dari gambar maka :
Volume :
 2
22 cos  

y
v2     dz d d
0 0 0


22 cos 
v2   d d
3
x
0 0


2
v  8  cos 4  d  32 
0

 2
2 2 cos  
M yz     x dv  2     cos dz d d  2
v 0 0 0

M yz 2 4
Maka : x   
M 3  3
2

Karena sumbu simetri : y  0

 2
2 2 cos  
5
M xy     z dv  2     2  dz d d  
v 0 0 0
3
5  10
z 
3
3  9
2

4 10 
Jadi koordinat pusat massa :  ,0, 
3 9 

Contoh :
Tentukan massa dan pusat massa suatu tabung pejal S, dengan menganggap
kerapatan sebanding terhadap jarak dari alas ( = k z) dengan k = konstanta
dan f(x,y,z) = kz.
Solusi :
Perhatikan gambar : x2 + y2 = a2

70
 z Dari gambar dapat dilihat bahwa
z=h massa benda tersebut dapat
dinyatakan :

S m    f  x, y, z  dv
v

y 2 a h
mk   
0 0 0
z r dz dr d

x2 + y2 = a2
m  12 k h 2 a 2
x

Sumbunya sb z, maka :
2 a h
M xy   v
z dv  k    z 2 r dz dr d
0 0 0

1
M xy  k h 3 a 2
3
maka :
M xy 1 k h 3 a 2 2
z  3
 h
m 1 k h 2 a 2 3
2

Jadi : massanya : m  12 k h  a
2 2

pusat massanya : 2 h
3
Soal – soal :
4 2

   x  y  dydx
2
1. Hitunglah
1 1

2. Hitunglah fungsi f  x, y   x 2 y 2 terhadap daerah yang dibatasi oleh garis-garis :

y = 1 ; y = 2 dan x = y , x = 0
3. Dengan memakai transformasi : x + y = u dan y = uv, tunjukkan bahwa :

1 1 x y
1
 e  x y 
 dy dx   e  1
0 0
2

71
 5 3x x2

4. hitunglah    4 dz dy dx
2 0 y

5. Hitunglah volume dari D yang dibatasi oleh silinder z = 4 – x2 dan bidang-bidang

x = 0, y = 0 dan z = 0, y = 6
6. Dengan menggunakan koordinat silinder, hitunglah volume daerah D yang
terletak di dalam r 2  16 , di atas z = 0, di bawah 2z = y
1
7. Hitunglah integral lipat tiga F  r ,  ,    pada daerah D dalam oktav pertama
r


yang dibatasi oleh kerucut :   dan   arc tg 2 dan bola r  6
4
8. Carilah titik pusat luasan yang dibatasi parabola-parabola : y  2 x  x 2 dan
y  3x 2  6 x

9. Cari koordinat titik pusat volume di dalam silinder r  2 cos  , yang dibatasi di
atas oleh paratalaid z  r 2 dan di bawah oleh bidang z = 0

72