Tahap-tahap perkembangan bermain anak usia dini, menurut Mildred Parten melalui 6 tahap
yaitu :
1. Unoccupied Behavior / Gerakan Kosong
Anak sepertinya belum melakukan kegiatan bermain, hanya mengamati sesuatu sejenak saja.
Misalnya bayi mengamati jari tangan atau kakinya sendiri dan menggerakannya tanpa tujuan.
Tujuan mengunting adalah untuk mempersiapkan anak usia dini menuju pendidikan tahap
selanjutnya khususnya kemampuan untuk menulis karena dalam menulis dibutuhkan
kekuatan otot-otot jari-jari dan koordinasi mata dengan tangan yang dapat dilatih melalui
mengunting.
Sebelum anak memasuki tahapan pengalaman menggunting, anak harus diberikan kegiatan-
kegiatan awal yang difasilitasi orang tua atau pendidik, yaitu :
1. Kegiatan anak memungut benda-benda kecil
2. Kegiatan meremas
3. Kegiatan merobek dengan sepenuh tangan
4. Kegiatan merobek dengan jari.
Untuk kegiatan menggunting ini ada beberapa persiapan yang harus dilakukan pendidik atau
orang tua di rumah yaitu :
1. Menyiapkan gunting
Untuk anak berilah gunting yang bagian depannya tumpul agar tidak membahayakan bagi
anak.
3. Menyiapkan amplop
Amplop disiapkan untuk mendokumentasikan hasilguntingan anak, satu amplop untuk satu
anak.
Adapun tahapan-tahapan kegiatan menggunting yang dapat dilakukan bagi anak adalah:
Tahap ke-1 : Menggunting sekitar pinggiran kertas
Tahap ke-2 : Menggunting dengan sepenuh bukaan gunting
Tahap ke-3 : Membuka dan menggunting terus menerus untuk sepanjang kertas
Tahap ke-4 : Menggunting di antara dua garis lurus
Tahap ke-5 : Menggunting Bentuk tetapi tidak pada garis
Tahap ke-6 : Menggunting pada garis tebal dengan terkendali
Tahap ke-7 : Menggunting bermacam-macam bentuk
2.Playdough
Playdough merupakan adonan mainan yang terbuat dari tepung .alat permainan ini aman
untuk anak dan dapat mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak usia dini.
Membuat playdough dapat melatih motorik halus anak usia dini. Anak-anak dapat
menggunakan tangan dan peralatan untuk membentuk adonan melalui pengalaman tersebut,
anak-anak mengembangkan koordinasi mata,tangan dan ketangkasan serta kekuatan tangan
yang dapat menstimulasi perkembangan motorik anak untuk menulis dan mewarnai.
3.TAHAPAN MENGGAMBAR
Ada juga ahli pendidikan yang membuat tahapan-tahapan menggambar sebagai berikut.
Tahap 1, coretan awal; coretan acak; coretan-coretan selalu berhubungan seolah-olah
"krayon" tidak pernah lepas dari kertas.
Tahap 2, coretan terarah, tanda-tanda tertentu (seperti garis-garis atau titik-titik) diulang-
ulang; biasanya berbentuk lonjong; tanda-tanda itu belum berhubungan.
Tahap 3, penambahan pada bentuk- bentuk lonjong; yang sering ditambahkan garis-garis dan
titik-titik, biasanya garis-garis menyebar dari bentuk lonjong dan titik-titik di dalam bentuk
lonjong.
Tahap 4, mulai muncul gambar “Kepala Besar”; titik-titik dan garis-garis dalam bentuk
lonjong menyerupai wajah; mengambang di atas kertas (tahap 1-4 merupakan tahapan untuk
kelompok Play Group);
Tahap 5, gambar ”Kepala Besar” dengan mulai muncul gambar kaki mengambang di atas
kertas.
Tahap 6, gambar “Kepala Besar” dengan kaki dan bagian-bagian badan lainnya khususnya
tangan, mengambang di atas kertas. Muncul tulisan dalam bentuk. Huruf mengambang
seperti garis-garis.
Tahap 7, “Kepala Besar” dengan bentuk batang sebagai badan dan anggota-anggota tubuh
lainnya, mengambang di atas kertas.
Tahap 8, “Kepala Besar” dengan bentuk batang tertutup, bentuk batang berisi, atau bentuk
batang segi tiga sebagai badan dan anggota-anggota tubuh lainnya, mengambang di atas
kertas. (Tahap 5-8 merupakan tahapan untuk kelompok TK A)
Tahap 9, gambar rumah sederhana yang menyerupai wajah; objek-objek sederhana lainnya
(seperti kupu-kupu atau bunga-bunga), mengambang di atas kertas. Pada tahap ini anak sudah
bisa mengendalikan tangannya, sudah mempunyai konsep objek yang digambar. Sehingga
pada tahap 9 ini, anak baru diperbolehkan untuk mewarnai.
Tahap 10, bagian paling bawah kertas digunakan sebagai garis dasar dan gambar-gambar
objek yang bisa dikenali ditempatkan di situ, objek-objek ditempatkan secara tepat di langit,
di samping rumah di bagian paling bawah kertas, dan seterusnya.
Tahap 11, sebuah garis dasar menopang rumah dan/atau objek-objek lain. Konsep tanah dan
proporsi gambar dan lukisan mulai terlihat. Variasi gambar mulai kompleks: ada rumah,
orang, pohon, bunga, awan, dan binatang.
Tahap 12, garis dasar mulai muncul sebagai garis batas langit, menunjukkan anak mulai sadar
ruang dua dimensi; objek-objek diletakkan dengan tepat (Tahap 9-12 merupakan tahapan
kelompok TK B). Untuk kelompok TK B, anak harus mewarnai sesuai dengan konsep riilnya,
misalkan gambar daun segar berwarna hijau, daun kering berwarna kuning/coklat, dan lain-
lain.