STEEL MOTOR
Disusun oleh :
Disusun Oleh :
Nama : M rangga saputra
NIS/NISN : 1638/
i
HALAMAN PENGESAHAN INDUSTRI
Disusun Oleh :
M Rangga Saputra
1638
Disetujui Oleh :
Bukitinggi,....................2020
ii
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH
Disusun Oleh :
M Rangga Saputra
1638
Disetujui Oleh :
Bukitinggi,....................2020
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan praktek kerja
lapangan dengan judul “ Sistem Defferential/Gardan
Praktek kerja lapangan ini merupakan salau satu syarat bagi penulis untuk
menyelesaikan studi SMK NEGERI 1 TILATANG KAMANG. Laporan ini disusun
berdasarkan pembelajaran selama di perusahaan saat prakerin. Selama melakukan
praktek kerja lapangan dan menyusun laporan ini, penulis banyak mendapat bantuan baik
berupa informasi, arahan petunjuk maupun dukungan moril dan pihak-pihak terkait, untuk
itu pada kesempatan kali ini penulis ucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Roslan .M. Pd Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tilatang
Kamang.
2. Bapak Pantjar Alam Surya S.Pd Kepala Jurusan Teknik Kendaraan Ringan.
3. Bapak Dodi Pimpinan Industri.
4. Bapak Setiawan Erizal, S.Pd Guru Pembimbing.
5. Bapak Mulyanto S.Pd Ketua Pokja.
6. Kepada kedua orang tua yang telah memberikan dukungan kepada penulis.
7. Bapak/Ibu Guru dan karyawan/i SMK N 1 TILATANG KAMANG.
8. Seluruh pihak yang telah berperan baiik langsung maupun tidak langsung yang
telah memberikan petunjuk maupun arahan dan bimbingan kepada penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya
membangun pembaca. Mudah- mudahan laporan ini barguna bagi pembaca dan
penulis sendiri dalam menambah perbendaharaan ilmu pengetahuan yang dituntut
di sekolah.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT jugalah semuanya penulis serahkan dan
mudah-mudahan ada manfaat bagi pihak dan semoga bantuan dan saran-saran yang
telah diberikan pada penulis akan mendapat balasan dari Allah SWT. Amin.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER..............................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN BENGKEL……………….……...................ii
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH……………….……...................iii
KATA PENGANTAR………………………………………........................iv
DAFTAR ISI………………………………………….................................v
Bab 1 : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................1
B. Landasan Hukum.....................................................................2
C. Tujuan Praktek.........................................................................3
D. Jadwal Pelaksanaan................................................................4
Bab 4 ; Penutup
A. Kesimpulan...............................................................................26
B. Saran........................................................................................26
v
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Upaya untuk menjamin supaya angkatan kerja pada masa yang akan datang
adalah angkatan kerja yang bermutu dibandingkan dengan angkatan yang ada
pada saat ini, salah satunya adalah melalui pengenalan dan penerapan
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang
telah dimulai sejak tahun pembelajaran 1993/1994 Kurikulum SMK edisi tahun
1994.
Salah satu bentuk pelaksanaan pendidikan di Dunia Usaha / Dunia Industri dapat
berupa Praktek Kerja Industri (Prakerin) atau Pemagangan.
1
B. LANDASAN HUKUM
2
3) Kep-Mendikbud Nomor 080/U/1993, Bab IV, butir C.1, memberikan arahan
tentang polapenyelenggaraan pendidikan di SMK antara lain berupa:
Melaksanakqan sebagian kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan di sekolah
dan sebagian di dunia usaha atau dunia industry.
Melaksanakan kelompok mata pelajaran kejuruan sepenuhnya di masyarakat ,
dunia usaha dan para dermawan.
5) Sadar akan terdapatnya saling ketergantungan yang tak dapat dihindari antara
pendidikan menengah kejuruan di satu pihak dan dunia usaha atau dunia industri
di pihak lain.
C. TUJUAN PRAKTEK
3
D. JADWAL PELAKSANAAN
4
BAB 2
TUJUAN PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
Bengkel berdiri mulai tanggal 25 april 1995, bapak dai sebelum mendirikan
bengkel dirumah. Bapak dai bekerja di Bengkel Atuo Servis Aur Kuning
tanggal 20 februari 1993, bapak dai dijadikan pembantu bengkel setelah bapak
dai bisa menguasai mesin dan akhirnya bapak dai dijadikan seorang mekanik
khusus di bengkel Auto Servis Aur Kuning. Di Aur Kuning tempat kerja bapak
dulu telah dijadikan ruko. Dan setelah itu bapak dai baru berani mendirikan
bengkel dirumah sendiri.
C. Keselamatan Kerja
5
E. Struktur Perusahaan
STELL MOTOR
6
BAB 3
URAIAN KEGIATAN
A. Kegiatan Umum
- Observasi
Mengenal tempat kita bekerja dimana kita harus mengetahui kondisi tempat
kita bekerja terlebih dahulu.
- Pembersihan Lingkungan
Sebelum melakukan bekerja, kita harus membersihkan tempat dimana kita
akan bekerja supaya kita tak teganggu oleh tempat yang kotor.
- Kajian Teori
- Keselamatan Kerja
7
- Peralatan dan Bahan
Tool Box
Kompresor
- Langkah Kerja
8
SISTEM DIFFERENTIAL / GARDAN
SISTEM DIFFERENTIAL / GARDAN
FUNGSI DIFFERENTIAL.
Menyesuaikan putaran roda kiri dan kanan (roda penggerak) pada saat membelok atau
beban roda kiri dan kanan tidak sama (misal salah satu roda dijalan lumpur). Hal itu
dimaksudkan agar mobil dapat membelok dengan baik tanpa membuat kedua ban
menjadi slip atau tergelincir.
Mereduksi kecepatan yang diterima dari propeller shaft untuk menghasilkan monen yg
besar
Merubah arah putaran dari propeler shaft 90 derajat, selanjutnya putaran ini diteruskan ke
roda-roda belakang melalui rear axle shaft secara terpisah. Untuk merubah arah putaran
ini diperlukan perkaitan gigi-gigi (seperti gambar perkaitan gigi diatas). Namun yang
umum dipakai adalah perkaitan gigi hypoid.
Differential terbagi menjadi 2 bagian utama :
1. Final Gear.
Yang terdiri dari drive pinion dan ring gear, dan berfungsi untuk memperbesar
momen dan mengubah arah putaran sebesar 90°.
2. Differential Gear.
Yang terdiri dari side gear, dan berfungsi untuk membedakan kecepatan putar
roda kiri dan kanan saat membelok.
9
A. FINAL GEAR
Tipe ini digunakan pada kendaraan penggerak roda belakang, dimana drive
pinion terpasang offset dengan garis tengah ring gear. Keuntungannya bunyi lebih halus.
2. Helical Gear
B. DIFFERENTIAL GEAR
10
Saat kendaraan membelok, jarak tempuh roda bagian dalam (A) lebih kecil dari
jarak tempuh roda bagian luar (B), dengan demikian roda bagian luar harus berputar
lebih cepat dari roda bagian dalam.
Bila roda – roda berputar dengan putaran yang sama, maka salah satu ban akan
slip, yang menyebabkan ban akan cepat aus.
Untuk mengatasi hal ini diperlukan differential gear dengan tujuan untuk
membedakan
putaran roda.
Bila kedua rak diberi beban yang sama, maka ketika shackle ditarik ke atas akan
menyebabkan kedua rak terangkat pada jarak yang sama karena tahanan sama dan
pinion gear tidak berputar.
Tetapi bila beban yang lebih besar diletakkan pada rak sebelah kanan dan shackle
ditarik ke atas, maka pinion gear akan berputar sepanjang gerigi rak yang mendapat
beban lebih berat disebabkan adanya perbedaan tahanan.
Dan ini mengakibatkan rak yang mendapat beban lebih kecil akan terangkat.
11
2. Kontruksi Differential
Keterangan :
12
Ring Gear berfungsi untuk meneruskan daya dari propeller shaft diperkecil sesuai
tenaga yang diteruskan drive pinion ke ring gear. Ring Gear berhuburgan dengan drive
pinion.
a.) Jalan Lurus
Drive pinion memutarkan ring gear, ring gear memutarkan differential case,
defferential case menggerakan pinion gear melalui pinion shaft dan pinion gear
memutarkan side gear kiri dan kanan dengan rpm yang sama karena tahanan roda kiri
dan kanan sama, sehingga menyebabkan putaran roda kiri dan kanan sama. ( RPM A = B
).
13
Drive pinion memutarkan ring gear, ring gear memutarkan differential case,
differential case menggerakan pinion gear melalui pinion shaft dan pinion gear
memutarkan side gear kiri mengitari side gear kanan karena tahanan roda kanan lebih
besar, sehingga menyebabkan putaran roda kiri lebih besar dari roda kanan. ( RPM A > B
).
Drive pinion memutarkan ring gear, ring gear memutarkan differential case,
differential case menggerakan pinion gear melalui pinion shaft dan pinion gear
memutarkan side gear kanan mengitari side gear kiri karena tahanan roda kiri lebih besar,
sehingga menyebabkan putaran roda kanan lebih besar dari roda kiri. ( RPM A < B ).
Saat salah satu roda masuk Lumpur, maka roda yang masuk Lumpur tersebut
mempunyai tahanan yang besar, dan menyebabkan sulitnya mengeluarkan roda dari
Lumpur.
1. Aksel Banjo.
14
Rumah bantalan lebih kuat menahan gaya ke samping / aksial roda korona
kurang kuat, biasa digunakan pada kendaraan sedan, station dan jeep.
2. Aksel Spicer
Rumah bantalan lebih kuat menahan gaya ke samping / aksial roda korona jenis
ini sering digunakan pada kendaraan sedan, station dan jeep.
3. Aksel terompet
Rumah bantalan merupakan satu kesatuan yang kokoh dengan rumah aksel, jenis
ini paling kuat menahan gaya ke samping / aksial roda korona biasanya digunakan pada
jenis kendaraan berat.
15
Fungsi
Koefisien gesek roda kiri dan kanan berbeda misal salah satu roda jalan pada
Lumpur atau basah maka roda dengan koefisien rendah mulai selip dan roda dengan
koefisien besar diam, akibatnya tetap berhenti dengan salah satu roda berputar / slip.
Dengan terkuncinya salah satu poros aksel dengan rumah differential maka tidak
akan terjadi slip salah satu roda (mencegah) slip salah satu roda saat roda kiri dan kanan
koefisien geseknya tidak sama. Setelah kendaraan sudah keluar dari Lumpur pengunci
harus dilepas, jika lupa penggerak aksel bias pecah.
1. Penggerak mekanis
Cara Kerja :
Saat pengunci bebas diferensial bekerja seperti biasa
Roda slip, lengan pengunci ( 4 ) ditarik ke kiri
Pengunci ( 2 ) bergerak ke kanan dan menghubung ke rumah diferensial
Putaran poros penggerak ( 1 ) terhubung dengan rumah
diferensial ( 3 ) oleh pengunci ( 2 ), ( gigi penyesuai tidak dapat berputar pada porosnya )
16
Poros Penggerak kanan dan kiri berputar bersama - sama dengan rumah
diferensial( n1=n3 )
Untuk melepas lengan didorong ke kanan maka pengunci akan bergerak ke kiri melepas
hubungan
Penggunaan : Biasanya pada kendaraan jeep dan truk lama
Cara kerja :
Kunci kontak (2) menghubung
Bila roda slip sakelar pengunci (3) ditarik
Arus dari baterai mengalir kelampu kontrol (4) dan ke solenoid (5)
Lampu kontrol (4) menyala dan timbul magnit pada solenoid (5)
Lampu pengunci (6) tertarik dan pngunci bergerak kekiri menghubung ke rumah
diferensial
Poros penggerak berhubungan dengan rumah diferensial oleh pengunci (diferensial
terkunci, putaran poros penggerak kanan dan kiri berputar bersama-sama dengan rumah
diferensial)
Sakelar pengunci (3) ditekan, tidak ada arus ke solenoid kemagnetannya hilang dan
lampu kontrol mati
Pegas mendorong lengan pengunci dan pengunci bergerak ke kanan melepas hubungan
antara rumah diferensial dengan poros penggerak
Penggunaan : Sering digunakan pada sedan
3) Penggerak Vakum
17
Cara kerja :
Bila roda slip sakelar vakum ( 3 ) ditarik
Ruangan sebelah kanan membran (4) berhubungan dengan tangki vakum ( 3 )
Membran bergerak ke kanan
Dengan pengunci ( 5 ) tertarik ke kanan dan pengunci bergerak ke kiri menghubungkan
ke rumah diferensial
Poros penggerak berhubungan dengan penggerak kanan oleh pengunci ( diferensial
terkunci, putaran poros penggerak kanan dan kiri berputar bersama-sama dengan rumah
diferensial )
Sakelar vakum ( 3 ) ditekan, tidak ada hubungan antara membran vakum dengan tangki
vakum dan ruang kanan membran berhubungan dengan udara luar
Pegas mendorong ke kiri, pengunci bergerak ke kanan melepas hubungan antara rumah
diferensial dengan poros penggerak.
Sistem ini juga dilengkapi dengan lampu kontrol
Penggunaan : Jenis ini hanya digunakan pada sedan atau mobil dengan motor bensin
18
Cara kerja :
Roda slip, sakelar udara tekan ( 3 ) ditarik
Saluran tangki berhubungan dengan saluran boster tekan udara mengalir dari tangki ke
ruangan
sebelah kiri torak
Torak bergerak ke kanan mendorong lengan pengunci (5) pengunci bergerak ke kiri
menghubung kerumah diferensial
Diferensial terkunci, poros penggerak kanan dan kiri berputar bersama – sama dengan
rumah diferensial
Sakelar udara ditekan, slang dari tangki tidak ada hubungan dengan boster tekan dan
slang boster tekan berhubungan dengan udara luar
Pegas mendorong torak ke kiri dan pengunci bergerak ke kanan melepas hubungan
antara rumah diferensial dengan poros penggerak
Pada waktu pengunci bekerja ada lampu kontrol yang menyala
Penggunaan : Digunakan pada truk dan bus yang menggunakan sistem rem angin
E. PERHITUNGAN
1. Gear Ratio.
RPM Ring Gear = rpm side gear kanan + rpm side gear kiri
2
19
Pada saat mobil menikung timbul suara dari unit differential. Hal ini disebabkan oleh roda
gigi planet, poros planet, cincin tembaga dari roda gigi atau mungkin saja sudah aus.
PENYEBAB KERUSAKAN.
Minyak Pelumas.
Telah dikatakan bahwa didalam Differential (gardan) terdapat bagian bagian yang
bergerak, seperti misalnya roda gigi ring, roda gigi pinion, bantalan dan sebagainya.
Pelumas dimaksudkan untuk menghindari hubungan/kontak langsung dari dua
bagian yang bergerak atau bergeseran. Apabila diantara roda gigi dan bantalan ini tidak
diberi minyak, maka sebagai akibatnya akan timbul gesekan yang besar. Hal ini menjadi
sebab timbulnya keausan dan panas yang tinggi, sehingga menimbulkan gangguan dan
kerusakan pada gardan.
Sistem pelumasan direncanakan untuk mengatur proses pelumasan pada gardan
dan juga penggantian setiap 20.0O0 KM.
Selain itu juga minyak pelumas melakukan fungsi lainnya yaitu :
Untuk alasan tersebut, oli roda gigi diperlukan dengan memenuhi kriteria berikut ini :
20
Saat oli roda gigi memburuk karena panas atau oksidasi, kotoran akan
membentuk kadar asam, menyebabkan perubahan kekentalan (oli manjadi kental).
Endapan kotoran menyebabkan tidak sempurnanya pelumasan pada bantalan, dan
endapan yang mengeras dapat merusak komponen karena
persinggungan degan permukaan gigi atau bantalan.
Naiknya keketalan disebabkan oleh kotoran sehingga kemampuan
pendinginannya berkurang dan tahanannya bertambah. Selain itu kadar asam yang
dibentuk menyebabkan timbulnya karat (korosi). Untuk mengatasi hal ini diperlukan oli
pelumas gigi yang baik, stabil terhadap panas dan oksidasi.
BAB 4
21
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan Praktek Kerja Industri merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi siswa
dan siswi, dan dapat mengenal lebih jauh bagaimana cara bekerja dilapangan sesuai
keahlian masing-masing siswa. Sehingga siswa dapat melihat gambaran mengenai
kagiatan bidang usaha dimasa yang akan datang, serta siswa-siswi mengetahui standar
kompetensi yang akan dijadikan peluang kerja dan kesempatan kerja.
Dalam dunia usaha dibutuhkan kedisiplinan yang cukup baik, instansi-instansi biasanya
memerlukan karyawan yang disiplin, terampil, rajin dan cerdas.
Pada praktek kerja Industri ini diperlukan keahlian yang cukup. Selama penulis
melaksanakan Prakerin (Praktek Kerja Industri), penulis merasa bangga bisa
mendapatkan Ilmu yang belum pernah penulis dapatkan sebelumnya serta memperoleh
banyak pengalaman.
Tujuan lain Prakerin (Praktek Kerja Industri) adalah menambah wawasan yang luas bagi
siswa dan siswi, terutama dalam bidang yang di tempatinya. Adapula tempat yang disukai
yakni diruangan pemilahan arsip, penulis bisa belajar dan dapat mengetahui yang belum
penulis dapatkan selama ini, terutama pengetahuan tentang berbagai arsip yang tersedia.
Praktek Kerja Industri telah terlaksana dengan baik, dengan program keahlian masing-
masing tanpa halangan apapun dan penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
yang telah bersedia menerima penulis apa adanya untuk melaksanakan Prakerin (Praktek
Kerja Industri) dan bersedia mendampingi penulis selama Prakerin berlangsung
B. Saran
Dalam penyusunan laporan ini penulis memberikan beberapa saran sebagai
berikut :
1. Saat membongkar mesin perhatikan di mana letak baut – baut dan jangan sampai
tertukar.
2. Selalu gunakan peralatan kerja seperti sepatu safety, sarung tangan, helm
keselamatan kerja, dan kotak P3K.
3. Saat membersihkan komponen jangan sampai kotoran atau plak – plak masuk
kelobang baut.
22