Anda di halaman 1dari 27

Laporan hasil Praktek Kerja Industri (Prakerin)

Periode Maret - Juni 2020


Di

STEEL MOTOR

SISTEM DIFFERENTIAL / GARDAN


SISTEM DIFFERENTIAL / GARDAN

Disusun oleh :

Disusun Oleh :
Nama : M rangga saputra
NIS/NISN : 1638/

KOMPETISI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF SMK NEGERI


TILATANG KAMANG
PROVINSI SUMATERA BARAT
2020

i
HALAMAN PENGESAHAN INDUSTRI

LAPORAN HASIL KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


DI BENGKEL STEEL MOTOR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan


Program Praktek Kerja Lapangan
Priode Maret – Juni 2020

Disusun Oleh :

M Rangga Saputra

1638

Kompetisi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif


SMK Negeri 1 Tilatang Kamang
Provinsi Sumatera Barat

Disetujui Oleh :
Bukitinggi,....................2020

Kepala Sekolah Guru Pembimbing


SMK 1 Negeri Tilatang Kamang

Drs. ROSLAN. M. Pd Dodi HendraXxx


NIP : 19650418 1995121 001

ii
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH

LAPORAN HASIL KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


DI BENGKEL STEEL MOTOR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan


Program Praktek Kerja Lapangan
Priode Maret – Juni 2020

Disusun Oleh :

M Rangga Saputra

1638

Kompetisi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif


SMK Negeri 1 Tilatang Kamang
Provinsi Sumatera Barat

Disetujui Oleh :
Bukitinggi,....................2020

Kepala Sekolah Guru Pembimbing


SMK 1 Negeri Tilatang Kamang

Drs. ROSLAN. M. Pd Setiawan Erizal


NIP : 19650418 1995121 001

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan praktek kerja
lapangan dengan judul “ Sistem Defferential/Gardan
Praktek kerja lapangan ini merupakan salau satu syarat bagi penulis untuk
menyelesaikan studi SMK NEGERI 1 TILATANG KAMANG. Laporan ini disusun
berdasarkan pembelajaran selama di perusahaan saat prakerin. Selama melakukan
praktek kerja lapangan dan menyusun laporan ini, penulis banyak mendapat bantuan baik
berupa informasi, arahan petunjuk maupun dukungan moril dan pihak-pihak terkait, untuk
itu pada kesempatan kali ini penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Roslan .M. Pd Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tilatang
Kamang.
2. Bapak Pantjar Alam Surya S.Pd Kepala Jurusan Teknik Kendaraan Ringan.
3. Bapak Dodi Pimpinan Industri.
4. Bapak Setiawan Erizal, S.Pd Guru Pembimbing.
5. Bapak Mulyanto S.Pd Ketua Pokja.
6. Kepada kedua orang tua yang telah memberikan dukungan kepada penulis.
7. Bapak/Ibu Guru dan karyawan/i SMK N 1 TILATANG KAMANG.
8. Seluruh pihak yang telah berperan baiik langsung maupun tidak langsung yang
telah memberikan petunjuk maupun arahan dan bimbingan kepada penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya
membangun pembaca. Mudah- mudahan laporan ini barguna bagi pembaca dan
penulis sendiri dalam menambah perbendaharaan ilmu pengetahuan yang dituntut
di sekolah.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT jugalah semuanya penulis serahkan dan
mudah-mudahan ada manfaat bagi pihak dan semoga bantuan dan saran-saran yang
telah diberikan pada penulis akan mendapat balasan dari Allah SWT. Amin.

Aur Atas, 15 Juni 2020

Muhammad Rangga Saputra

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER..............................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN BENGKEL……………….……...................ii
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH……………….……...................iii
KATA PENGANTAR………………………………………........................iv
DAFTAR ISI………………………………………….................................v

Bab 1 : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................1
B. Landasan Hukum.....................................................................2
C. Tujuan Praktek.........................................................................3
D. Jadwal Pelaksanaan................................................................4

Bab 2 : TUJUAN PERUSAHAAN


A. Sejarah Perusahaan.................................................................5
B. Disiplin Kerja.............................................................................5
C. Keselamatan Kerja....................................................................5
D. Pemeliharaan Tempat Kerja......................................................5
E. Struktur Organisasi...................................................................6

Bab 3 : URAIAN KEGIATAN


A. Landasan Teori.........................................................................9
B. Kegiatan Khusus.......................................................................

Bab 4 ; Penutup
A. Kesimpulan...............................................................................26
B. Saran........................................................................................26

v
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan kejuruan bertujuan untuk menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan


kerja serta mengembangkan sikap professional, menyiapkan siswa agar mampu
memilih karir, berkompetisi dan mampu mengembangkan diri, menyiapkan siswa
menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan
dunia industry pada saat ini dan masa yang akan datang, dan menyiapkan
tamatannya agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif, dan kreatif.

Upaya untuk menjamin supaya angkatan kerja pada masa yang akan datang
adalah angkatan kerja yang bermutu dibandingkan dengan angkatan yang ada
pada saat ini, salah satunya adalah melalui pengenalan dan penerapan
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang
telah dimulai sejak tahun pembelajaran 1993/1994 Kurikulum SMK edisi tahun
1994.

Penyelenggaraan kurikulum dengan pola sisten ganda adalah pendidikan yang


dilaksanakan si Sekolah dan Dunia Usaha / Dunia Industri (DU/DI) sebagai
perwujudan keterlibatan masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Salah satu bentuk pelaksanaan pendidikan di Dunia Usaha / Dunia Industri dapat
berupa Praktek Kerja Industri (Prakerin) atau Pemagangan.

1
B. LANDASAN HUKUM

Pelaksanaan Sistem Ganda pada Pendidikan Menengah Kejuruan didasarkan


atas ketentuan-ketentuan yang tertuang dalan undang-undang tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan PP Nomor 29 tahun 1990 tentang Pendidikan
menengah, PP tahun Nomor 39 tahun 1992 tentang Peran Serta Masyarakat
dalam Pendidikan Nasional, Keo-Mendikbud Nomor 0490/U/1992 tentang Sekolah
Menengah Kejuruan serta Kep-Mendibid Nomor 080/U/1993 tentang Kurikulum
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai berikut:

1) PP Nomor 29 tahun1992 tentang peran masyarakat dalam penyelenggaraan


PendidikanNasional, pasal 4: Peran serta masyarakat menyebutkan bahwa
bentuk dan sifatnya pemberian kesempatan untuk magang atau latiham kerja.

2) Kep-Mendikbud Nomor 0490/U/1992

 Pasal 21, ayat 5:


Bahan kajian dan pelajaran yang mendukung penguasaan produktif dan sikap
kerja professional, diberikan melalui pelatihan untuk mandiri dan mengisi
peluang kerja.
 Pasal 30, butir 3 dan 4:
Kegiatan unit produksi di SMK antara lain meliputi pengupayaan kegiatan
praktek dan magang di dunia kerja.
 Pasal 33, butir 6:
Kerjasama SK Pendidikan kejuruan bertujuan untuk menyiapkan siswa untuk
memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional,
menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, berkompetisi dan mampu
mengembangkan diri, menyiapkan siswa menjadi tenaga kerja tingkat menengah
untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan dunia industry pada saat ini dan masa
yang akan datang, dan menyiapkan tamatannya agar menjadi warga negara
yang produktif, adaptif, dan kreatif.
 Pasal 33, butir 6:
Kerjasama SMK dengan dunia usaha, antara lain meliputi PraktekKerja Industri
(Prakerin) dan Magang.

2
3) Kep-Mendikbud Nomor 080/U/1993, Bab IV, butir C.1, memberikan arahan
tentang polapenyelenggaraan pendidikan di SMK antara lain berupa:
 Melaksanakqan sebagian kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan di sekolah
dan sebagian di dunia usaha atau dunia industry.
 Melaksanakan kelompok mata pelajaran kejuruan sepenuhnya di masyarakat ,
dunia usaha dan para dermawan.

4) Undang-Undang Nomor 2 tahun 1998 tentang Sistem Pendidikan Menengah.

5) Sadar akan terdapatnya saling ketergantungan yang tak dapat dihindari antara
pendidikan menengah kejuruan di satu pihak dan dunia usaha atau dunia industri
di pihak lain.

C. TUJUAN PRAKTEK

Penyelenggaraan Praktek Kerja Industri (Prakerin) dalam rangka Pendidikan


Sistem Ganda (PSG) siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah untuk:

1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional, dengan


pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan
lapangan kerja.
2. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas profesional.
3. Memberikan oengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan.
4. Membuka wawasan siswa terhadap jenis - jenis kerja yang ada pada
bidang yang bersangkutan dengan segala persyaratannya.
5. Mendorong siswa untuk berjiwa wiraswasta.
6. Memperoleh umpan balik baik dari dunia kerja untuk pemantapan dan
pengembangan program pendidikan.
7. Khusus untuk sekolah dapat melakukan penjajakan kerjasama dan
penempatan lulusan.

3
D. JADWAL PELAKSANAAN

No Hari Jam masuk Istirahat Pulang


1 SENIN 08.00 12.00– 13.00 17.00
2 SELASA 08.00 12.00– 13.00 17.00
3 RABU 08.00 12.00– 13.00 17.00
4 KAMIS 08.00 12.00– 13.00 17.00
5 JUMAT 08.00 12.00– 13.00 17.00
6 SABTU 08.00 12.00– 13.00 17.00
7 MINGGU LIBUR LIBUR LIBUR

4
BAB 2
TUJUAN PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

 Bengkel berdiri mulai tanggal 25 april 1995, bapak dai sebelum mendirikan
bengkel dirumah. Bapak dai bekerja di Bengkel Atuo Servis Aur Kuning
tanggal 20 februari 1993, bapak dai dijadikan pembantu bengkel setelah bapak
dai bisa menguasai mesin dan akhirnya bapak dai dijadikan seorang mekanik
khusus di bengkel Auto Servis Aur Kuning. Di Aur Kuning tempat kerja bapak
dulu telah dijadikan ruko. Dan setelah itu bapak dai baru berani mendirikan
bengkel dirumah sendiri.

B. Disiplin Kerja {Peraturan DU/DI}

 Masuk jam 08.00


 Berpakaian baju bengkel
 Berlaku sopan, jujur, bertanggung jawab, berinisisatif dan kreatif
 Membersihkan dan merapikan alat yang sudah dipakai
 Menjaga kebersihan bengkel

C. Keselamatan Kerja

 Memakai pakaian yang telah ditentukan oleh perusahaan

D. Pemeliharaan tempat Kerja

 Membersihkan bengkel pagi atau sore menjelang bengkel tutup.


 Membersihkan peralatan yang sudah dipakai.
 Meletakkan alat yang sudah dipakai pada tempatnya semula.

5
E. Struktur Perusahaan

STELL MOTOR

DODI HENDRA ADE INDRA HERY PUTRA FRENGKI

6
BAB 3
URAIAN KEGIATAN

A. Kegiatan Umum

- Observasi
 Mengenal tempat kita bekerja dimana kita harus mengetahui kondisi tempat
kita bekerja terlebih dahulu.

- Pembersihan Lingkungan
 Sebelum melakukan bekerja, kita harus membersihkan tempat dimana kita
akan bekerja supaya kita tak teganggu oleh tempat yang kotor.

- Melaksanakan pekerjaan perbaikan


 Setelah semua kegiatan diatas telah dilakukan, barulah kita melakukan
perbaikan setelah kita mendengar keluhan yang disampaikan oleh konsumen.

B. Kegiatan Khusus / Inti

- Kajian Teori

Menurut Daryus A, (2008) dalam bukunya manajemen pemeliharaan mesin,


tujuan pemeliharaan atau perawatan yang utama dapat didefenisikan sebagai berikut:

 Memperpanjang kegunaan asset atau mobil.


 Menjamin kesiapan operasional mobil dalam keadaan darurat setiap waktu.
 Menjamin keselamatan orang yang menggunakan mobil tersebut

- Keselamatan Kerja

 Memakai pakaian bengkel


 Bekerja dengan hati-hati
 Sebelum bekerja, baca Basmallah
 Mempersiapkan peralatan yang akan dipakai

7
- Peralatan dan Bahan

 Tool Box
 Kompresor

- Langkah Kerja

 Tempatkan kendaraan pada tempat dimana kita akan bekerja

 Letakan pengganjal ban saat mobil sudah berhenti

8
SISTEM DIFFERENTIAL / GARDAN
SISTEM DIFFERENTIAL / GARDAN

FUNGSI DIFFERENTIAL.
Menyesuaikan putaran roda kiri dan kanan (roda penggerak) pada saat membelok atau
beban roda kiri dan kanan tidak sama (misal salah satu roda dijalan lumpur). Hal itu
dimaksudkan agar mobil dapat membelok dengan baik tanpa membuat kedua ban
menjadi slip atau tergelincir.
Mereduksi kecepatan yang diterima dari propeller shaft untuk menghasilkan monen yg
besar
Merubah arah putaran dari propeler shaft 90 derajat, selanjutnya putaran ini diteruskan ke
roda-roda  belakang melalui rear  axle shaft secara terpisah. Untuk merubah arah putaran
ini diperlukan perkaitan  gigi-gigi (seperti gambar perkaitan gigi diatas).  Namun yang
umum dipakai adalah perkaitan gigi hypoid.
Differential terbagi menjadi 2 bagian utama :

1. Final Gear.
                Yang terdiri dari drive pinion dan ring gear, dan berfungsi untuk memperbesar
momen dan mengubah arah putaran sebesar 90°.

2. Differential Gear.
                Yang terdiri dari side gear, dan berfungsi untuk membedakan kecepatan putar
roda kiri dan kanan saat membelok.

9
A. FINAL GEAR

Dewasa ini final gear terdiri dari 2 tipe :

1. Hypoid bevel gear.


        

             Tipe ini digunakan pada kendaraan  penggerak roda belakang, dimana drive
pinion terpasang offset dengan garis tengah ring gear. Keuntungannya bunyi lebih halus.

2. Helical Gear

             Tipe ini digunakan pada kendaraan penggerak roda depan. Mempunyai


keuntungan bunyi dan getaran lebih kecil dan momen dapat dipindahkan dengan lembut.

B. DIFFERENTIAL GEAR

10
             Saat kendaraan membelok, jarak tempuh roda bagian dalam (A) lebih kecil dari
jarak tempuh  roda bagian luar (B), dengan demikian roda bagian luar harus berputar
lebih cepat dari roda bagian dalam.
             Bila roda  –  roda berputar dengan putaran yang sama, maka salah satu ban akan
slip, yang menyebabkan ban akan cepat aus.
             Untuk mengatasi hal ini diperlukan differential gear dengan tujuan untuk
membedakan
putaran roda.

Jarak A > Jarak B


Rpm roda bagian dalam < Rpm roda bagian luar

1. Prinsip dasar differential gear

       Bila kedua rak diberi beban yang sama, maka ketika shackle ditarik ke atas akan
menyebabkan kedua rak terangkat pada jarak yang sama karena tahanan sama dan
pinion gear tidak berputar.

      Tetapi bila beban yang lebih besar diletakkan pada rak sebelah  kanan  dan shackle
ditarik ke atas, maka pinion gear akan berputar sepanjang gerigi rak yang mendapat
beban lebih berat disebabkan adanya perbedaan tahanan. 
             Dan ini mengakibatkan rak yang mendapat beban lebih kecil akan terangkat.
   

11
2. Kontruksi Differential

Keterangan : 

1. Mur.                                                       10. Rumah differential.


2. Penghubung poros.                                   11. Roda gigi korona.
3. Sil poros pinion.                                       12. Poros roda gigi pinion.
4. Bantalan poros pinion.                              13. Roda gigi samping.
5. Rumah penggerak aksel.                           14. Bantalan poros pinion.
6. Tutup bantalan.                                         15. Roda gigi pinion.
7. Pipa pembatas.                                        16. Gasket.
8. Poros pinion.                                           17. Ring roda gigi samping.
9. Bantalan rumah differential.                       18. Ring roda gigi pinion.

Fungsi  Bagian-bagian differential  ;


Nut &  Washer  berfungsi untuk mengikat companion  flange terhadap drive pinion,
Companion Flange berfungsi untuk memindahkan tenaga putar propeller shaft ke drive 
pinion.
Oil Seal berfungsi untuk mencegah kebocoran oli dari differential
Oil slinger berfungsi untuk membantu oil seal dalam mencegah kebocoran oli dari
differential
Drive Pinion bearing berfungsi sebagai tempat kedudukan drive pinion shaft terhadaP
differential  carrier sehingga dapat berputar bebas.
Spacer berfungsi untuk menentukan tempat kedudukan drive pinion bearing didalam
differential carrier.
Lock pin & bolt berfungsi untuk mengunci adjusting nut agar tidak bergerak  (berubah-
ubah)
Bearing Cup & Bolt berfungsi sebagai penutup bearing yang terdapat pada differential
case terhadap differential  carrier
Adjusting Nut & Bearing cup berfungsi sebagai tempat kedudukan bearing dan untuk
menyetel besar kecilnya  backlash antara ring gear dengan drive pinion gear
Differential Case berfungsi untuk merubah arah putaran propeller shaft 90 derajat yang
selanjutnya diteruskan  ke poros roda belakang, disamping itu juga berfungsi untuk
membedakan putaran roda kiri dan roda kanan pada saat diperlukan.
Drive Pinion Gear berfungsi untuk meneruskan tenaga putar dari propeller shaft yang
selanjutnya dipindahkan  ke  ring  gear
Differential Carrier berfungsi sebagai tempat kedudukan semua komponen differential.
Differential Carrier ini  dipasangkan pada rear axel housing  oleh beberapa baut.
Side Gear berfungsi menghubungkan daya dari drive pinion ke dengan gear, terus ke
differential pinion, terus  ke  axel shaft roda belakang.

12
Ring Gear berfungsi untuk meneruskan daya dari propeller shaft  diperkecil  sesuai 
tenaga yang diteruskan  drive  pinion  ke ring  gear. Ring Gear berhuburgan dengan drive
pinion.

3. Cara Kerja Differential

a.) Jalan Lurus               

                Drive pinion memutarkan ring gear, ring gear memutarkan differential case,
defferential case menggerakan pinion gear melalui pinion shaft dan pinion gear
memutarkan side gear kiri dan kanan dengan rpm yang sama karena tahanan roda kiri
dan kanan sama, sehingga menyebabkan putaran roda kiri dan kanan sama. ( RPM A = B
).

b.) Belok Kanan

13
                Drive pinion memutarkan ring gear, ring gear memutarkan differential case,
differential case menggerakan pinion gear melalui pinion shaft dan pinion gear
memutarkan side gear kiri mengitari side gear kanan  karena tahanan roda kanan lebih
besar, sehingga menyebabkan putaran roda kiri lebih besar dari roda kanan. ( RPM A > B
).

c.) Belok Kiri

            Drive pinion memutarkan ring gear, ring gear memutarkan differential case,
differential case menggerakan pinion gear melalui pinion shaft dan pinion gear
memutarkan side gear kanan mengitari side gear kiri karena tahanan roda kiri lebih besar,
sehingga menyebabkan putaran roda kanan lebih besar dari roda kiri. ( RPM A < B ).

d.) Salah satu roda masuk Lumpur

            Saat salah satu roda masuk Lumpur, maka roda yang masuk Lumpur tersebut
mempunyai tahanan yang besar, dan menyebabkan sulitnya mengeluarkan roda dari
Lumpur.

C. BENTUK RUMAH AXLE

Dari bentuk rumah penggerak aksel dapat dibedakan tiga macam :

1. Aksel Banjo.

14
             Rumah bantalan lebih kuat menahan gaya ke samping / aksial roda korona
kurang kuat, biasa digunakan pada kendaraan sedan, station dan jeep.

2. Aksel Spicer

            Rumah bantalan lebih kuat menahan gaya ke samping / aksial roda korona jenis
ini sering  digunakan pada kendaraan sedan, station dan jeep.

3. Aksel terompet

           Rumah bantalan merupakan satu kesatuan yang kokoh dengan rumah aksel, jenis
ini paling kuat menahan gaya ke samping / aksial roda korona biasanya digunakan pada
jenis kendaraan berat.

Jarang lagi digunakan pada kendaraan, karena :


Konstruksi rumit.
Penyetel sulit.
Harga mahal.
D. PENGUNCI DIFFERENTIAL

15
Fungsi

            Koefisien gesek roda kiri dan kanan berbeda misal salah satu roda jalan pada
Lumpur atau basah maka roda dengan  koefisien rendah mulai selip dan roda dengan
koefisien besar diam, akibatnya tetap berhenti dengan salah satu roda berputar / slip.

            Dengan terkuncinya salah satu poros aksel dengan rumah differential maka tidak
akan terjadi slip salah satu roda (mencegah) slip salah satu roda saat roda kiri dan kanan
koefisien geseknya tidak sama. Setelah kendaraan sudah keluar dari Lumpur pengunci
harus dilepas, jika lupa penggerak aksel bias pecah.

Sistem penggerak pengunci dan cara kerja

1. Penggerak mekanis

Cara Kerja  :
 Saat pengunci bebas diferensial bekerja seperti biasa
Roda slip, lengan pengunci ( 4 ) ditarik ke kiri
Pengunci ( 2 ) bergerak ke kanan dan menghubung ke rumah diferensial
Putaran poros penggerak ( 1 ) terhubung dengan rumah
diferensial ( 3 ) oleh pengunci ( 2 ), ( gigi penyesuai tidak dapat berputar pada porosnya )

16
Poros Penggerak kanan dan kiri berputar bersama  -  sama dengan rumah
diferensial( n1=n3 )
Untuk melepas lengan didorong ke kanan maka pengunci akan bergerak ke kiri melepas
hubungan 
Penggunaan  :  Biasanya pada kendaraan jeep dan truk lama

2)  Penggerak Listrik / Solenoid

Cara kerja  :
Kunci kontak (2) menghubung
Bila roda slip sakelar pengunci (3) ditarik
Arus dari baterai mengalir kelampu kontrol (4)  dan ke solenoid (5)
Lampu kontrol (4) menyala dan timbul magnit pada solenoid (5)
Lampu pengunci (6) tertarik dan pngunci bergerak kekiri menghubung ke rumah
diferensial
Poros penggerak berhubungan dengan rumah diferensial oleh pengunci (diferensial
terkunci, putaran poros penggerak kanan dan kiri berputar bersama-sama dengan rumah
diferensial) 
Sakelar pengunci (3) ditekan, tidak ada arus ke solenoid kemagnetannya hilang dan
lampu kontrol mati
Pegas mendorong lengan pengunci dan pengunci bergerak ke kanan melepas hubungan
antara rumah diferensial dengan poros penggerak
Penggunaan  :  Sering digunakan pada sedan

3) Penggerak Vakum

17
Cara kerja  :
Bila roda slip sakelar vakum ( 3 ) ditarik
Ruangan sebelah kanan membran (4) berhubungan dengan tangki vakum ( 3 )
Membran bergerak ke kanan
Dengan pengunci ( 5 ) tertarik ke kanan dan pengunci bergerak ke kiri menghubungkan
ke rumah diferensial
Poros penggerak berhubungan dengan penggerak kanan oleh pengunci ( diferensial
terkunci, putaran poros penggerak kanan dan kiri berputar bersama-sama dengan rumah
diferensial )
Sakelar vakum ( 3 ) ditekan, tidak ada hubungan antara membran vakum dengan tangki
vakum dan ruang kanan membran berhubungan dengan udara luar
Pegas mendorong ke kiri, pengunci  bergerak ke kanan melepas hubungan antara rumah
diferensial dengan poros penggerak. 
Sistem ini juga dilengkapi dengan lampu kontrol
Penggunaan    :    Jenis ini hanya digunakan pada sedan atau mobil dengan motor bensin

4)  Penggerak Udara Tekan

18
Cara kerja :
Roda slip, sakelar udara tekan ( 3 ) ditarik
Saluran tangki berhubungan dengan saluran boster tekan udara mengalir dari tangki ke
ruangan
sebelah kiri torak
Torak bergerak ke kanan mendorong lengan pengunci (5) pengunci bergerak ke kiri
menghubung kerumah diferensial
Diferensial terkunci, poros penggerak kanan dan kiri berputar bersama – sama dengan
rumah diferensial
Sakelar udara ditekan, slang dari tangki tidak ada hubungan dengan boster tekan dan
slang boster tekan berhubungan dengan udara luar
Pegas mendorong torak ke kiri dan pengunci bergerak ke kanan melepas hubungan
antara rumah diferensial dengan poros penggerak
Pada waktu pengunci bekerja ada lampu kontrol yang menyala
Penggunaan    :   Digunakan pada truk dan bus yang menggunakan sistem rem angin

E. PERHITUNGAN

1. Gear Ratio.

GR =       jumlah gigi ring gear


            Jumlah gigi drive pinion

2. Jumlah putaran ring gear.

RPM Ring Gear =  rpm side gear kanan + rpm side gear kiri
                                                            2

1. MENDIAGNOSA  DAN PEMERIKSAAN SERTA  PENYEBAB  KERUSAKAN

Adapun pemeriksaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :


Pada waktu mobil mulai berjalan, jika sudah terdengar suara gemuruh dan ribut dan suara
tersebut hilang  setelah mobil bertambah kecepatannya, maka hal tersebut  mungkin
disebabkan oleh penyetelan gigi-gigi pinion dan side gearnya yang kurang  tepat
Pada suhu udara yang sangat dingin, misalnya pagi hari di daerah pegunungan. Dari 
arah. Differential terdengar suara gemuruh pada saat mobil  berjalan, hal ini mungkin
disebabkan  karena minyak pelumasnya mengental/membeku. Maka ganti minyak
pelumas tersebut dengan  minyak pelumas yang lebih bermutu dan cocok kententuannya.
Jika masih terdengar suara, gemuruh. Maka mungkin  disebabkan oleh gigi pinion dan
side gear yang telah aus.

19
Pada saat mobil menikung timbul suara dari unit differential. Hal ini disebabkan oleh roda
gigi planet, poros planet, cincin tembaga dari roda gigi atau mungkin saja sudah aus.
      
PENYEBAB  KERUSAKAN.
Minyak  Pelumas. 
            Telah dikatakan bahwa didalam Differential (gardan) terdapat bagian bagian yang
bergerak, seperti misalnya  roda gigi ring, roda gigi pinion, bantalan dan sebagainya.
            Pelumas dimaksudkan untuk menghindari hubungan/kontak langsung dari dua
bagian yang bergerak atau  bergeseran. Apabila diantara roda gigi dan bantalan ini tidak
diberi minyak, maka sebagai akibatnya akan  timbul gesekan yang besar.  Hal ini menjadi
sebab timbulnya keausan dan panas yang tinggi, sehingga  menimbulkan gangguan dan
kerusakan pada gardan. 
            Sistem pelumasan direncanakan untuk mengatur proses pelumasan pada gardan
dan juga penggantian setiap 20.0O0 KM. 
Selain itu juga minyak pelumas  melakukan fungsi  lainnya  yaitu :

a. Membatasi panas yang timbul dengan mengusahakan gesekan sekecil mungkin


b. Mengambil panas dari bagian-bagian mesin yang dilaluinya.
c. Mengurangi gesekan dan keausan dengan membentuk lapisan tipis (film) untuk
mencegah gesekan
    langsung antara metal metal tesebut. Menambah kerapatan antara gigi-glgi.
e.  Mengeluarkan kotoran-kotoran.
f.  Menghindarkan debu dan sekaligus mencegah terjadinya korosi pada bagian-bagian
tsb. Oli roda       gigi  (gear  oil) adalah untuk melumasi differential dan stering gear.

Syarat-syarat oli roda  gigi


    
        Gesekan disertai tenaga interaksi fisik antara obyek dan gesekan selalu
mengakibatkan keausan. Permukaan roda gigi adalah subyek gesekan akibat slip dan
gesekan akibat putaran.
Besarnya beban permukaan gigi,  permukaan yang kasar, dan kecepatan meluncur
menghasilkan gesekan  yang besar dan bertambah panas yang ditimbulkan.

Untuk alasan tersebut, oli roda gigi diperlukan dengan memenuhi kriteria berikut ini  :

1.  Kekentalannya  sesuai


            Pada umumnya, oli roda gigi yang mempunyai tingkat kekentalan yang tinggi
sangat efektif untuk mencegah  kerusakan pada roda gigi dan bantalan bunyi dan
kebocoran oli. Bagaimanapun kekentalan mempunyai efek  pada saat start mesin, dan
feeling perpindahan tuas transmisi manual saat temperatur masih rendah. 
            Oleh  sebab itu harus digunakan oli roda gigi yang mempunyai kekentalan yang
sesuai.  Kekentalan oli cendrung  bertambah saat ternperatur menurun dan kemudian
sifat fluidanya menjadi lemah.  Oli yang kekentalannya  hanya berubah sedikit bila terjadi
perubahan temperatur yang  sangat dipedukan.

2. Mempunyai  kemampuan  memikul  beban.


            Saat gigi berhubungan antara satu dengan yang lainnya tekanan dan beban
goncangan yang timbul besar.
            Jadi fungsi utama roda gigi yang sangat penting adalah untuk menolong
menggantikan tersebut saat roda  gigi bersinggungan dan mencegah panas dari
pemakaian roda gigi dan bantalan, kemampuan oli untuk dapat  melakukan ini disebut
"kemampuan  memikul  beban".

3.  Tahan  terhadap  panas  dan oksidasi.

20
            Saat oli roda gigi memburuk karena panas atau oksidasi, kotoran akan
membentuk kadar asam, menyebabkan perubahan kekentalan (oli manjadi kental).
Endapan kotoran menyebabkan tidak  sempurnanya pelumasan pada bantalan,  dan
endapan yang mengeras dapat merusak komponen karena
persinggungan degan permukaan gigi atau bantalan.
            Naiknya keketalan disebabkan oleh kotoran sehingga  kemampuan
pendinginannya berkurang dan tahanannya bertambah.  Selain itu kadar asam yang
dibentuk  menyebabkan timbulnya karat (korosi). Untuk mengatasi hal ini diperlukan oli
pelumas gigi yang baik, stabil terhadap panas dan oksidasi.

Type  oli roda gigi.


            Oli roda gigi diklasifikasikan khusus untuk kekentalan dan kemampuan dalam
menahan beban. Seperti oli  mesin, oli roda gigi juga diklasifikasikan dalam kekentalan
SAE (Society Automotive Engine) dan kualitas API ( American Petrolium lnstitute).

            Macam-macam suara  yang  diketahui timbul  dari  gardan  merupakan  tanda 


kerusakan  :
1.      Suara berisik 
            Suara ini dikarenakan kesalahan penyetelan roda gigi pinion atau roida gigi ring.
Penyetelan yang salah akan menyebabkan companion flange dengan roda gigi tidak
normal sehingga keausan roda gigi akan cepat.  lebih-lebih jika menyebabkan kerusakan
gardan. Limit spesifikasi backlash (celah bebas) antara roda gigi-pinion dan roda gigi ring
adalah 0,13
2.      Suara pada waktu percepatan. Suara ini dikarenakan kontak yang terlalu kuat pada
ujung gigi yang satu dengan yang  lain. Suara  tersebut  sangat  jelas  pada bagian bawah
kendaraan.

Berikut adalah tabel gejala kerusakan dan penyebabnya :

BAB 4

21
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kegiatan Praktek Kerja Industri merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi siswa
dan siswi, dan dapat mengenal lebih jauh bagaimana cara bekerja dilapangan sesuai
keahlian masing-masing siswa. Sehingga siswa dapat melihat gambaran mengenai
kagiatan bidang usaha dimasa yang akan datang, serta siswa-siswi mengetahui standar
kompetensi yang akan dijadikan peluang kerja dan kesempatan kerja.
Dalam dunia usaha dibutuhkan kedisiplinan yang cukup baik, instansi-instansi biasanya
memerlukan karyawan yang disiplin, terampil, rajin dan cerdas.
Pada praktek kerja Industri ini diperlukan keahlian yang cukup. Selama penulis
melaksanakan Prakerin (Praktek Kerja Industri), penulis merasa bangga bisa
mendapatkan Ilmu yang belum pernah penulis dapatkan sebelumnya serta memperoleh
banyak pengalaman.
Tujuan lain Prakerin (Praktek Kerja Industri) adalah menambah wawasan yang luas bagi
siswa dan siswi, terutama dalam bidang yang di tempatinya. Adapula tempat yang disukai
yakni diruangan pemilahan arsip, penulis bisa belajar dan dapat mengetahui yang belum
penulis dapatkan selama ini, terutama pengetahuan tentang berbagai arsip yang tersedia.
Praktek Kerja Industri telah terlaksana dengan baik, dengan program keahlian masing-
masing tanpa halangan apapun dan penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
yang telah bersedia menerima penulis apa adanya untuk melaksanakan Prakerin (Praktek
Kerja Industri) dan bersedia mendampingi penulis selama Prakerin berlangsung

B. Saran
Dalam penyusunan laporan ini penulis memberikan beberapa saran sebagai
berikut :
1.  Saat membongkar mesin perhatikan di mana letak baut – baut dan jangan sampai
tertukar.
2. Selalu gunakan peralatan kerja seperti sepatu safety, sarung tangan, helm
keselamatan kerja, dan kotak P3K.
3. Saat membersihkan komponen jangan sampai kotoran atau plak – plak masuk
kelobang baut.

22

Anda mungkin juga menyukai