1. Memasuki era revolusi industri 4.0, pembangunan teknologi informasi dan komunikasi
menjelma menjadi hal yang sangat krusial. Digitalisasi dianggap sebagai kunci untuk
memenangkan persaingan global. Pandemi Covid-19 telah merubah perilaku dan pola pikir
masyarakat serta momentum untuk melakukan transformasi digital di setiap lini
kehidupan. Pembatasan interaksi sosial dianggap sebagai upaya pencegahan terbaik
dalam menekan laju penyebaran (flatenning the curve) Covid-19. Covid-19 telah
menghadirkan realitas baru, yakni semakin masifnya dunia digital. Interaksi yang semula
dilakukan secara tatap muka (face to face) kini telah mengalami pergeseran paradigma.
Pandemi Covid-19 telah mengubah cara kerja, beraktivitas, belajar, hingga bertransaksi
menjadi serba online. Hal ini berdampak pada meningkatnya populasi dunia maya ( cyber
space) sebagai konsekuensi logis dari adanya penggunaan akses internet yang semakin
masif. Pandemi Covid-19 menunjukkan pula bahwa fungsi dan ketersediaan infrastruktur
digital menjadi sangat krusial.
2. Untung mendukung Perpres nomor 95 tahun 2018 tentang SPBE serta untuk mewujudkan
tata-kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan dan akuntabel serta pelayanan
publik yang berkualitas dan terpecaya, maka diperlukan penerapan sistem pemerintahan
yang berbasis elektronik dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
dan semua itu tidak dapat terwujud jika tdk ada dukungan kebijakan infrastruktur TIK
atau infrastruktur digital.