1324 3381 5 PB
1324 3381 5 PB
1-14
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jimfe P-ISSN: 2502-1400, E-ISSN: 2502-5678
ABSTRAK
CV Frinsa Agrolestari merupakan sebuah bisnis keluarga yang
bergerak di bidang perkebunan dan proses biji kopi yang saat ini
berfokus pada biji kopi specialty, disisi lain perusahaan tersebut
belum memiliki strategi pemasaran yang optimal di pasar domestik.
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk merancang strategi
pemasaran yang tepat untuk CV Frinsa Agrolestari di pasar
domestik. Analisis faktor lingkungan internal dan eksternal
dilakukan dengan menggunakan matriks Internal Factor Evaluation
(IFE), External Factor Evaluation (EFE), dan Internal-Eksternal (IE)
dilanjutkan dengan perancangan strategi menggunakan matriks
SWOT. Rancangan strategi pemasaran biji kopi specialty untuk pasar
domestik pada CV Frinsa Agrolestari adalah melakukan
pengembangan produk secara terus-menerus, pengembangan
bisnis ke ekowisata dan eduwisata sebagai media pemasaran,
pengembangan bisnis kopi hilir, pengoptimalan penggunaan
internet sebagai media pemasaran, komunikasi yang intensif
dengan konsumen dan jasa ekspedisi, pengembangan desain
Kata kunci: kopi specialty, kemasan yang lebih aman, edukasi konsumen mengenai kualitas
strategi pemasaran, matriks produk, dan pengoptimalan pengembangan proses produksi dan
IFE-EFE, matriks SWOT bisnis.
1
Achmad Fadillah: Analisis Market Segmentation …
2
JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi) Vol. 5 No. 1, Juni 2019, Hal. 1-14
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jimfe P-ISSN: 2502-1400, E-ISSN: 2502-5678
customer-driven marketing. Lo dan Campos Kotler, dkk (2017) menyatakan bahwa bauran
(2018) menyatakan bahwa pemasaran yang pemasaran dapat dikembangkan dan
dilakukan perusahaan saat ini harus dapat disesuaikan dengan konsep pemasaran terkini
memanfaatkan internet of things (IoT) dalam (marketing 4.0) yang menekankan kepada
menyusun strategi pemasaran yang terkait perkembangan bisnis digital menjadi konsep
dengan hubungan langsung dengan konsumen. bauran pemasaran 4C. Kelompok variabel yang
Pelsmacker, dkk (2018) juga menyatakan dikembangkan dalam bauran pemasaran 4C
bahwa strategi pemasaran digital meliputi co-creation, currency, communal
mempengaruhi kinerja perusahaan terutama activation, dan conversation. Co-creation
jasa. adalah strategi pengembangan produk yang
Kotler dan Amstrong (2012) dilakukan dengan pengembangn bersama dan
mendefinisikan marketing mix (bauran melibatkan pelanggan di tahap awal ideasi.
pemasaran) merupakan perpaduan Currency mengacu pada konsep penetapan
seperangkat alat pemasaran untuk harga yang dinamis (dynamic pricing).
mendapatkan konsumen di pasar. Suatu upaya Communal activation menggunakan konsep
yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk peer-to-peer distribution yaitu memberikan
mempengaruhi permintaan dan keputusan akses yang mudah kepada konsumen ke
konsumen adalah dengan melakukan produk dan layanan yang tidak dimiliki oleh
identifikasi dan analisis bauran pemasaran perusahaan tetapi oleh konsumen lain.
berdasarkan pendekatan 4P, yaitu product, Conversation mengacu kepada konsep
price, place, dan promotion. komunikasi atas produk perusahaan dengan
Pada perkembangan konsep bauran dibantu oleh teknologi.
pemasaran saat ini telah disesuaikan Beberapa penelitian terkait strategi
berdasarkan kondisi bisnis yang berkembang. pemasaran kopi telah dilakukan sebelumnya.
Menurut Plume, dkk (2017), mengungkapkan Ganda (2003) menyatakan bahwa terdapat
bahwa adanya perkembangan konsep bauran beberapa faktor yang mempengaruhi
pemasaran dari awal dikenalkannya konsep pemasaran kopi, yaitu: preferensi konsumen
dari McCarthy (1960) dengan elemen 4P (price, terhadap kopi dengan aroma dan rasa yang
product, place, promotion) serta dikenalkan khas serta jaminan mutu, harga produk kopi,
kembali oleh Kotler dan Keller (2012) dengan dan kepraktisan. Sedangkan menurut Jati
penekanan pada perbedaan atribut dan (2006) dalam penelitiannya menyatakan
referensi nilai produk dari persepsi konsumen. bahwa faktor kekuatan berupa bahan baku
Selanjutnya menurut Plume, dkk (2017) juga bermutu tinggi, proses pengolahan
menyatakan bahwa Booms dan Bitner (1981) berorientasi kualitas mutu, dan faktor peluang
melakukan ektensi pengembangan model 4P berupa tren konsumsi bio-coffee dan dukungan
menjadi 7P, dimana terdapat tambahan dari pemerintah setempat merupakan faktor
komponen atribut people, processes, dan utama dalam strategi pemasaran kopi arabika
physical evidence pada bauran pemasaran di Semarang. Selanjutnya Nurlaeli (2018)
karena adanya keterlibatan konsumen menyatakan bahwa jumlah produksi dan
khususnya dalam bisnis jasa. Hennig-Thurau kualitas kopi arabika, semakin banyaknya kedai
dkk (2010) menambahkan bahwa terdapat kopi, serta perkembangan agrowisata menjadi
perubahan dalam proses komunikasi dengan faktor pendukung strategi pengembangan
konsumen yang berawal dari satu arah menjadi agribisnis kopi di Kabupaten Banjarnegara.
dua arah, adanya co-creation dalam Menurut Anugerah (2019) menyatakan bahwa
pembuatan produk berupa interaksi dan faktor internal utama dalam pemasaran kopi
hubungan dengan konsumen. Selanjutnya, meliputi: penyediaan produk specialty coffee,
3
Achmad Fadillah: Analisis Market Segmentation …
kesesuaian citarasa dengan harga kopi yang internal terdiri atas Bapak Wildan Mustofa
ditawarkan, dan promosi serta faktor eksternal (Pemilik CV Frinsa Agrolestari), Ibu Atieq
utama meliputi perubahan gaya hidup, Mustikaningtyas (Manajer Pemasaran CV
perkembangan teknologi, peningkatan daya Frinsa Agrolestari), dan Bapak Fikri Raihan
beli konsumsi, dan peningkatan jumlah coffee Hakim (Staf Sales CV Frinsa Agrolestari).
shop. Responden ekternal konsumen dipilih
berdasarkan jenis usahanya, yaitu roastery
METODE PENELITIAN house yang menjual produknya ke konsumen
Rancangan Penelitian akhir dan kedai kopi lain, kedai kopi yang
Rancangan penelitian ini dilakukan melakukan aktivitas pemanggangan kopi untuk
dengan meliputi beberapa tahap, yaitu analisis penggunaan usahanya sendiri, serta bisnis kopi
strategi pemasaran awal yang diterapkan oleh berskala besar (korporasi) yang memanggang
CV Frinsa Agrolestari, identifikasi faktor kopi nya untuk digunakan di usahanya sendiri
internal dan eksternal perusahaan, formulasi dan juga dijual secara ritel. Sedangkan
strategi, dan rekomendasi strategi pemasaran responden eksternal ahli dipilih dengan
terbaru. Analisis strategi pemasaran awal pertimbangan bidang keahlian di bidang
dilakukan dengan mengidentifikasi atribut industri kopi Indonesia. Responden ekternal
pemasaran product, price, place, dan konsumen terdiri atas Bapak Dendi Hendra
promotion yang sudah dilakukan CV Frinsa (Pemilik “Journey Roastery”), Bapak Asep
Agrolestari. Selanjutnya, dilakukan identifikasi Sultani (Direksi “Armor Kopi”), dan Bapak
faktor internal berupa kekuatan dan Arnold Dharmmadhyaksa (Senior Manager
kelemahan serta faktor eksternal berupa “Paberik Kopi Upnormal Coffee Roasters”)
peluang dan ancaman sebagai dasar pemetaan serta responden eksternal ahli Bapak Daroe
matriks IE dan SWOT. Hasil dari matriks SWOT Handojo (General Manager Coffee Busines PT
digunakan untuk menyusun rekomendasi Cita Rasa Prima Group “Paberik Kopi Upormal
strategi pemasaran berbasis pemasaran 4.0 Coffee Roasters”).
dengan pengembangan atribut co-creation,
currency, communal activation, dan Metode Analisis Data
conversation. Metode analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.
Teknik Pengumpulan Data Adapun alat analisis yang digunakan meliputi:
Teknik non probability sampling berupa 1) analisis marketing mix 4P (product, price,
teknik purposive sampling digunakan untuk place, promotion, 2) identifikasi faktor
memilih responden penelitian. Teknik ini internal/IFE (Internal Factor Evaluation) dan
digunakan karena sesuai dengan rancangan eksternal/EFE (External Factor Evaluation), 3)
penelitian dimana sampel responden yang memetakan Internal-External (IE) matrix, serta
diambil berdasarkan kriteria yang telah 4) analisis SWOT (Strength – Weakness –
tentukan, seperti responden harus memahami Opportunity – Threat) berdasarkan pendekatan
dengan baik proses bisnis CV Frinsa Agrolestari marketing mix 4C (co-creation, currency,
dan bisnis kopi specialty. Adapun populasi dari communal activation, dan conversation).
penelitian ini adalah seluruh karyawan CV Analisis marketing mix (bauran
Frinsa Agrolestari untuk reponden internal dan pemasaran) historis CV Frinsa Agrolestari
pemilik coffee shop untuk reponden eksternal. menggunakan konsep pemasaran Kotler dan
Sampel responden internal dipilih berdasarkan Amstrong (2012). Selanjutnya, untuk analisis
jenis tanggung jawab pekerjaannya yang IFE dan EFE menggunakan konsep strategi
berhubungan dengan aktivitas pemasaran dan David (2011). Menurut David (2011), untuk
penjualan di CV Frinsa Agrolestari. Responden mengkaji, mengidentifikasi, dan menganalisis
4
JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi) Vol. 5 No. 1, Juni 2019, Hal. 1-14
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jimfe P-ISSN: 2502-1400, E-ISSN: 2502-5678
5
Achmad Fadillah: Analisis Market Segmentation …
6
JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi) Vol. 5 No. 1, Juni 2019, Hal. 1-14
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jimfe P-ISSN: 2502-1400, E-ISSN: 2502-5678
7
Achmad Fadillah: Analisis Market Segmentation …
Hasil analisis External Factor Evaluation sangat dipengaruhi oleh peningkatan konsumsi
(EFE) secara keseluruhan disajikan pada Tabel kopi domestik di Indonesia selama 2015-2018
4. Penetapan bobot dilakukan oleh responden dan menjadikan peluang besar bagi pebisnis
internal dari CV Frinsa Agrolestari dengan kopi specialty untuk memasarkan produknya
menggunakan matriks perbandingan pada pasar domestik. Sedangkan, harga kopi
berpasangan faktor strategi ekternal yang global yang berfluktuasi menjadi ancaman
menghasilkan bobot rata-rata. Sedangkan utama bagi CV Frinsa Agrolestari dalam
penentuan rating dilakukan oleh responden menetapkan harga kopi, karena penetapan
internal CV Frinsa Agrolestari yang harga selama ini ditentukan oleh harga kopi
menghasilkan rating rata-rata. Dapat diketahui dunia. Harga kopi yang mengalami penurunan
dari Tabel 4 bahwa peluang terbesar CV Frinsa akan mempengaruhi keuntungan yang
Agrolestari adalah pertumbuhan niche market diperoleh saat permintaan kopi tetap dan
dengan skor 0.711 sedangkan ancaman harga kopi yang mengalami peningkatan akan
terbesar CV Frinsa Agrolesetari adalah fluktuasi mempengaruhi tingkat permintaan konsumen
harga kopi global dengan skor 0.289. yang menurun.
Pertumbuhan niche market kopi specialty ini
8
JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi) Vol. 5 No. 1, Juni 2019, Hal. 1-14
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jimfe P-ISSN: 2502-1400, E-ISSN: 2502-5678
Analisis Matriks Internal Eksternal (IE) penetrasi pasar merupakan beberapa strategi
Pada hasil analisis matriks IFE pada Tabel yang dapat dilakukan sebagai sebuah implikasi
3 diperoleh total skor sebesar 3.106 dan hasil upaya strategi intensif. CV Frinsa Agrolestari
analisis matriks EFE pada Tabel 4 diperoleh juga dapat menerapkan strategi integrasi
total skor sebesar 2. Skor IFE dan skor EFE yang horizontal dan integrasi mundur serta integrasi
telah diperoleh sebelumnya digunakan sebagai maju sebagai alternatif strategi. Strategi
dasar analisis posisi CV Frinsa Agrolestari pada intensif bertujuan untuk mengembangkan
matriks internal eksternal (IE). Adapun hasil pasar yang sudah ada serta menciptakan pasar
pemetaan strategi pemasaran CV Frinsa baru sehingga perusahaan dapat berkembang
Agrolestari pada Matriks IE disajikan dalam dengan lebih baik. Sedangkan strategi
Gambar 2 berikut: integratif seperti integrasi maju, integrasi
mundur, dan intergrasi horizontal merupakan
strategi yang bertujuan untuk memperkuat
rantai pasok perusahaan sehingga proses
produksi dan distribusi perusahaan dapat
berjalan tanpa hambatan. Strategi yang paling
efektif diterapkan oleh CV Frinsa Agrolestari
saat ini dalam rangka meningkatkan
pemasaran pada pasar domestic adalah
dengan melakukan strategi intensif yang
bertujuan untuk mengembangkan pasar kopi
specialty di Indonesia melalui strategi penetrasi
pasar.
9
Achmad Fadillah: Analisis Market Segmentation …
pada penelitian ini berfokus pada strategi berdasarkan matriks SWOT strategi pemasaran
pemasaran berdasarkan pendekatan (4C) CV Frinsa Agrolestari dapat dilihat pada
marketing mix 4C. Adapun formulasi strategi Tabel 5.
Berdasarkan formulasi strategi yang dengan mitra, konsumen, program sosial, serta
telah dilakukan didapatkan beberapa strategi asosiasi dan komunitas kopi akan memudahkan
pemasaran yang dapat dilakukan oleh CV Frinsa proses implementasi strategi ini. CV Frinsa
Agrolestari, meliputi: Agrolestari dapat mengembangkan varian biji
Strategi SO (Strengths - Opportunities) kopi baru yaitu biji kopi yang sudah diramu
SO1: Melakukan pengembangan produk secara dengan jenis-jenis biji kopi yang sudah ada
terus-menerus sehingga memiliki karakteristik-karakteristik
Strategi ini merupakan pewujudan dari strategi tertentu. Pengembangan produk CV Frinsa
intensif yaitu pengembangan produk serta Agrolestari yang melibatkan konsumen secara
strategi integrasi yaitu integrasi maju. aktif dapat dikategorikan perwujudan co-
Hubungan baik antara CV Frinsa Agrolestari creation dalam pemasaran 4.0.
10
JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi) Vol. 5 No. 1, Juni 2019, Hal. 1-14
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jimfe P-ISSN: 2502-1400, E-ISSN: 2502-5678
SO2: Pengembangan bisnis ekowisata dan penggunaan media tersebut masih belum
eduwisata sebagai media pemasaran dimanfaatkan secara optimal oleh CV Frinsa
Strategi ini merupakan pewujudan dari upaya Agrolestari. Website CV Frinsa Agrolestari yang
penetrasi pasar (strategi intensif) dan upaya seharusnya dapat dijadikan media pemasaran
integrasi horizontal (strategi integrative). CV yang sangat baik, tidak pernah diperbarui. Fitur
Frinsa Agrolestari dapat membangun belanja online di website CV Frinsa Agrolestari
ekowisata dan eduwisata kopi dengan juga tidak berfungsi. Sedangkan akun
menggandeng mitra petani kopi, program Instagram CV Frinsa Agrolestari masih kurang
sosial, dan/atau lembaga pemerintah. aktif dan gencar dalam membagikan konten-
Keberadaan ekowisata dan eduwisata ini dapat konten mengenai produk biji kopi CV Frinsa
meningkatkan pengetahuan dan minat Agrolestari maupun tentang kopi secara
masyarakat terhadap produk kopi specialty umum.
Indonesia. Hubungan baik antara CV Frinsa Keberadaan website dan media sosial
Agrolesatari dengan mitra, konsumen, program mempermudah konsumen untuk melihat
sosial, serta asosiasi dan komunitas kopi akan informasi relevan mengenai produk-produk CV
memudahkan realisasi dari pengembangan Frinsa Agrolestari dan nilainya sebagai
bisnis ekowisata dan eduwisata. perusahaan. Untuk melakukan strategi ini
Pengembangan bisnis ekowisata dan pertama-tama diperlukan admin pengelola dan
eduwisata sebagai media pemasaran content creator untuk website dan Instagram
merupakan pengaplikasian konsep 4C dari yang bertanggungjawab untuk membuat
Pemasaran 4.0 yaitu communal activation dan konten dan memperbarui informasi yang
conversation. dibagikan.
Penggunaan internet sebagai media
SO3: Pengembangan bisnis kopi hilir pemasaran merupakan aplikasi dari konsep 4C
Bisnis B2B seperti CV Frinsa Agrolestari co-creation, communal activation, dan
memiliki value tambahan yang terbatas conversation dimana peran partisipasi
sehingga kurang maksimal profitabilitasnya. konsumen menjadi poin penting dalam
Oleh karena itu, pengembangan bisnis kopi hilir pengembangan bisnis CV Frinsa Agrolestari.
yang menjual produknya langsung ke Dengan adanya peran aktif konsumen,
konsumen akhir menjadi pilihan yang baik konsumen akan merasa terlibat dalam
karena mampu memaksimalkan value perkembangan bisnis dan produk CV Frinsa
tambahan produk yang ditawarkan. CV Frinsa Agrolestari dan meningkatkan loyalitasnya.
Agrolestari dapat mengembangkan bisnisnya Strategi ini merupakan pewujudan dari strategi
ke bisnis kopi hilir seperti kedai kopi atau intensif yaitu pengembangan pasar serta
roastery house. Hal ini dilakukan agar lebih strategi integratif yaitu integrasi maju.
banyak value dari produk CV Frinsa Agrolestari
yang dapat disanpaikan dengan lebih baik ke Strategi ST (Strengths - Threats)
konsumen. Selain itu, CV Frinsa Agrolestari juga ST1: Komunikasi yang intensif dengan
dapat menambahkan value lainnya seperti konsumen dan jasa ekspedisi
dalam produk siap konsumsi. Strategi ini merupakan pewujudan konsep 4C
yaitu communal activation dan conversation,
Strategi WO (Weaknesses – Opportunities) konsumen dan media distribusi (yang dalam hal
WO1: Pengoptimalan penggunaan internet ini adalah jasa ekspedisi) dilibatkan secara aktif
sebagai media pemasaran dalam berjalannya proses pengiriman barang.
CV Frinsa Agrolestari saat ini telah memiliki Kerusakan barang dalam pengiriman
website dan akun Instagram. Namun demikian, merupakan risiko yang tidak dapat dipungkiri
11
Achmad Fadillah: Analisis Market Segmentation …
dan harus dihadapi. CV Frinsa Agrolestari harus tidak terkecuali produk biji kopi specialty.
melakukan komunikasi secara intensif dengan Setiap konsumen sudah memiliki preferensi
jasa ekspedisi untuk memastikan kondisi karakteristik biji kopi specialty tertentu yang
barang tejaga selama dalam pengiriman hingga diinginkan. Namun demikian, tetap tidak
diterima oleh konsumen. Selain itu, komunikasi menutup kemungkinan untuk memperluas
dengan konsumen juga harus intens untuk pasar tersebut ke konsumen baru. Oleh karena
memastikan konsumen mengetahui risiko- itu, edukasi product knowledge kepada
risiko yang ada walaupun penjual sudah masyarakat tetap menjadi sarana perluasan
mengusahakan yang terbaik agar barang cakupan pemasaran yang ideal. Edukasi
sampai pada pembeli dengan dengan kondisi tersebut dapat dilakukan secara langsung
yang diharapkan. Strategi ini merupakan seperti pada pameran atau acara-acara lainnya
aplikasi dari strategi integratif yaitu integrasi maupun secara daring melalui media sosial.
maju. Dalam strategi ini, konsep 4C conversation
memiliki peran penting. Selain perusahaan
ST2: Pengembangan desain kemasan dapat menyampaikan informasi terkait kopi
pengiriman yang lebih aman dan prosesnya, konsumen juga dapat aktif
Strategi ini merupakan pewujudan dari strategi bertanya mengenai informasi-informasi apa
intensif yaitu pengembangan produk. Konsep saja yang ingin diketahui, dengan begitu CV
4C co-creation dan conversation diwujudkan Frinsa Agrolestari akan mampu menyampaikan
dalam pengembangan desain kemasan yang informasi dengan tepat sasaran.
lebih aman dengan melibatkan semua pihak
yang berkaitan termasuk konsumen. Saat ini CV Strategi WT (Weaknesses - Threats)
Frinsa Agrolestari telah mengemas biji kopinya WT1: Pengoptimalan pengembangan proses
yang berukuran 1 kg, 3 kg, dan 5 kg dengan produksi dan bisnis
meggunakan vacuum sealing untuk menjaga Salah satu perbaikan yang perlu dilakukan oleh
kualitas dan kesegaran biji kopinya. Namun CV Frinsa Agrolestari adalah pengoptimalan
pengemasan dengan cara vacuum sealing ini proses produksi. CV Frinsa Agrolestari memiliki
juga menimbulkan masalah baru karena mesin pemrosesan biji kopi dengan kapasitas
kemasan menjadi lebih rentan pecah. Oleh mencapai 1000 ton per tahunnya, namun
karena itu, CV Frinsa Agrolestari perlu hingga saat ini CV Frinsa Agrolestari baru
mengembangkan teknik pengemasan dalam mampu memproduksi sebanyak 100-150 ton
pengiriman yang lebih aman dan tidak mudah saja per tahunnya atau sekitar 10-15 persen
pecah tapi tetap menjaga kualitas biji kopinya. dari kapasitas totalnya saja. Sehingga dapat
Hal ini dapat dilakukan dengan mencari bahan dilihat bahwa CV Frinsa Agrolestari memiliki
kemasan yang tahan terhadap benturan dan kapasitas yang mencukupi untuk
lentur, menambahkan busa atau bubble wrap perkembangan dalam proses produksi. Dengan
untuk mengurangi dampak benturan, dan pengoptimalan proses bisnis dan produksi, CV
sebagainya. Frinsa Agrolestari akan mampu mengefisienkan
penggunaan sumber daya yang dimiliki
sehingga dapat menurunkan biaya produksi.
ST3: Edukasi konsumen mengenai kualitas Strategi ini merupakan aplikasi dari konsep 4C
produk co-creation dan conversation. Strategi ini
Strategi ini merupakan pewujudan dari strategi merupakan pewujudan dari strategi intensif
intensif yaitu pengembangan pasar serta yaitu pengembangan produk serta strategi
strategi integrasi yaitu integrasi maju. Produk integrasi yaitu integrasi mundur.
niche market berarti konsumen sudah atau
mau teredukasi mengenai produk tersebut,
12
JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi) Vol. 5 No. 1, Juni 2019, Hal. 1-14
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jimfe P-ISSN: 2502-1400, E-ISSN: 2502-5678
13
Achmad Fadillah: Analisis Market Segmentation …
[ICO] International Coffee Organization. (2019). McCarthy JE. (1960). Basic marketing. A
Total production by all exporting managerial approach. Richard D. Irwin,
countries. [Internet]. Tersedia pada: http Homewood, IL (US).
http://www.ico.org/prices/po- Pelsmacker PD, et al. (2010). Marketing
production.pdf [diunduh 2019 Juni 15]. Communications: A European
[ICO] International Coffee Organization. (2019). Perspective 4th Edition. Pearson
World coffee consumption. [Internet]. Education Limited. Harlow: UK.
Tersedia pada: Plume CJ, et al. (2017). Social Media in the
http://www.ico.org/prices/new- Marketing Context: Chapter 2 The New
consumption-table.pdf [diunduh 2019 Marketing Environment. A State of the
Juni 15]. Art Analysis and Futur Directions 2017.
Jati, YP. (2006). Analisis Nilai tambah dan pp. 7-40
strategi pemasaran kopi bubuk arabika Rizqi N. 2018. Strategi Pengembangan
kelompok tani manunggal VI Kecamatan Agribisnis Kopi Arabika di Kabupaten
Jambu Semarang. [Skripsi]. Institut Banjarnegara Jawa Tengah. [Skripsi].
Pertanian Bogor. Tersedia pada: Institut Pertanian Bogor. Tersedia pada:
https://repository.ipb.ac.id/bitstream/h https://repository.ipb.ac.id/handle/123
andle/123456789/50982/A06ypj.pdf?se 456789/93871
quence=1&isAllowed=y [SCA] Specialty Coffee Association. (2018).
Kotler P, Keller KL. (2012). Marketing Coffee standards [internet]. Tersedia
management (15th ed.), Prentice Hall, pada: https://sca.coffee/
Upper Saddle River, NJ. research/coffee-standards [diunduh
______ , Amstrong G. (2012). Principles of 2019 Juli 06].
Marketing 14th Ed. Amerika (US): Sepulveda WS, et al. (2016). Consumers'
Pearson Education, Inc. preference for the origin and quality
______ , Kartajaya H, Setiawan I. (2017). attributes associated with production of
Marketing 4.0: Moving from Traditional specialty coffees: Results from a cross-
to Digital. Hoboken (US): Wiley. cultural study. Food Research
Lo F, Campos N. (2018). Blending Internet-of- International 89 (2016) 997–1003.
Things (IoT) Solutions into Relationship Yusianto. (2013). Karakteristik kopi Indonesia
Marketing Strategies. Technological Juni 2013 [internet]. Tersedia pada:
Forecasting & Social Change 137 (2018) http://agro.kemenperin.go.id/
10–18. media/download/465 [diunduh 2019
Agustus 18].
14