Anda di halaman 1dari 4

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa Lillahil

Hamd
Jamaah Idul Fitri yang dirahmati Allah Ta’ala

Alhamdulillah was-syukrulillah, di hari yang berkah dan


fitri ini kita bermunajat kepada Allah SWT semoga
segenap ibadah yang telah dilakukan selama bulan suci
Ramadhan akan mengantarkan kita menggapai
kebahagiaan dunia dan akhirat. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

Bulan Suci Ramadhan adalah suatu proses tarbiyah atau


proses pendidikan yang kita wajib kita lalui sebagai orang
yang beriman. Selama satu bulan penuh kita dididik
secara fisik, psikologis, mental dan ruhani dalam
Madrasah Ramadhan untuk menemukan substansi dan
hakikat diri kita, baik sebagai individu maupun sebagai
makhluk sosial.

Yang lebih spesial lagi, berbeda dengan bulan


Ramadhan tahun-tahun sebelumnya, Ramadhan tahun
ini kita lalui dengan situasi dan kondisi yang penuh
keterbatasan, dengan suasana mencekam. Yaitu adanya
musibah Covid 19 yang sampai hari ini masih
menghantui kita. Ramadhan kali ini kita tidak
melaksanakan shalat wajib secara berjamaah di mesjid.
Ramadhan kali ini kita tidak melaksanakan shalat tarwih
berjamaah di mesjid untuk menghidupkan qiyamullail,
dan lain-lain.
Tapi kondisi ini tentu tidak menyurutkan tekad kita untuk Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa Lillahil
memaksimalkan ibadah. Pandemi Covid-19 ini adalah Hamd
musibah sekaligus ujian kepada kita semua selaku kaum Jamaah Idul Fitri yang dirahmati Allah Ta’ala
beriman. Tentu saja, ini mengandung manfaat dan
Nah, Bagaimanakah sikap orang bertaqwa,
hikmah tersendiri.
bagaimanakah orang yang bertaqwa itu
Di balik mewabahnya Covid-19 ini terdapat peluang mengaktualisasikan diri dalam kehidupan sehari-hari ?
berharga bagi kaum beriman untuk meningkatkan
kualitas ketaqwaan kepada Allah SWT, bukan hanya Telah terjadi dialog antara dua sahabat Rasulullah SAW.
dalam bentuk ritual, melainkan juga dalam pola interaksi Yaitu Umar bin Khattab RA dan Ubay bin Ka’ab RA.
sosial kepada sesama, berbuat baik dan, tidak menyakiti
Umar yang meriwayatkan atsar ini bertanya kepada
orang lain. Oleh karena itu, mari kita jadikan situasi ini
Ubay, "Wahai Ubay, apa makna taqwa?" Ubay yang
sebagai sebuah “tangga naik”, meraih derajat ketaqwaan
yang lebih tinggi. ditanya justru balik bertanya. "Wahai Umar, pernahkah
engkau berjalan melewati jalan yang penuh duri?" Umar
Karena bukan hanya dengan kualifikasi pendidikan yang
menjawab, "Tentu saja pernah." "Apa yang engkau
tinggi yang membuat kita mulia, bukan hanya harta yang
berlimpah yang membuat kita bahagia, bukan hanya lakukan saat itu, wahai Umar?" lanjut Ubay bertanya.
jabatan dan status sosial yang membuat kita mulia. Tapi "Tentu saja aku akan berjalan hati-hati," jawab Umar.
tanpa ketaqwaan, maka semua itu hanya ilusi belaka. Ubay lantas berkata, "Itulah hakikat taqwa."
Dengan taqwa-lah kita akan mendapatkan kemulian dan
kebahagiaan dunia dan akhirat. Percakapan yang sarat akan ilmu. Bukan hanya bagi
Umar dan Ubay, melainkan juga bagi kita yang mengaku
َّ‫أَ ْت َق ٰى ُك ْم ٱهَّلل ِ عِ ندَ أَ ْك َر َم ُك ْم إِن‬ manusia beriman dan bertaqwa ini. Menjadi orang
bertaqwa hakikatnya menjadi orang yang amat berhati-
“Sesungguhnya yang paling mulia dibsisi Allah hanyalah
hati. Ia tidak ingin kakinya menginjak duri-duri larangan
orang yang bertaqwa”
Allah SWT.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa Lillahil
Satu sisi, kita dituntut untuk beramal shaleh sekecil
Hamd
apapun amal itu.
Jamaah Idul Fitri yang dirahmati Allah Ta’ala

ُ‫َف َمنْ َيعْ َم ْل ِم ْث َقا َل َذرَّ ٍة َخيْرً ا َي َره‬ Akhirnya marilah kita jaga lembaran baru kita, lembaran
kehidupan kita yang yang kembali putih, suci nan fitri
"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat setelah melalui Madrasah Ramadhan. ‘Idul Fitri berarti
dzarrahpun, niscaya dia akan melihat/mendapat kita kembali ke fitrah kita, suci seperti bayi yang baru
balasannyanya." dilahirkan. Penuhilah lembaran putih itu dengan amal
shaleh dan hindarkan dari noktah hitam dosa.
Kita tidak boleh memandang enteng kecilnya suatu amal
shaleh karena bisa saja itu yang mengantarkan kita Semoga kita semua mendapat perlindungan dan
masuk surga. kemudahan dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini
dan situasinya segera membaik. Semoga kita semua
Sebaliknya kita harus berhati-hati denga duri larangan termasuk dalam golongan -minal a’idin wal faizin!
Allah sekecil apapun.
Selamat Idul Fitri 1441 H.

ْ‫َي َرهُ َش ًّرا َذرَّ ٍة ِم ْث َقا َل َيعْ َم ْل َو َمن‬ Mohon maaf lahir batin.
Taqabbalallahu minna wa
minkum
“siapa yang melakukan keburukan sekecil biji Dzarrah,
niscaya juga akan melihat dampak buruknya”

Kita harus harus hati-hati terhadap dosa sekecil apapun


karena pasti itu akan tetap dihisab dan dibersihkan di
neraka. Wa taqabbalallahu minna wa minkum
tilawatahu Innahu huwas Sami’ul ‘Alim

(duduk sejenak)
BACAAN KHOTBAH KEDUA

Anda mungkin juga menyukai