Amma Ba’du
Kita bersyukur kepada Allah ta’ala atas segala limpahan nikmat dan karunianya.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi agung Muhammad dan, keluarga
juga siapapun yang mengikuti sunahnya hingga akhir zaman.
Suatu ketika Ibrahim bin Adham, seorang sufi besar pada zamannya
mengadakan satu perjalanan.
Ketika sampai di satu tempat,
tiba-tiba Ibrahim bin Adham ingin membuang hajat.
Maka BELIAU singgah ke satu tempat semacam toilet di zaman sekarang.
2
Saat hendak memasuki ruangan toilet tersebut, penjaga toilet meminta bayaran kepada
Ibrahim bin Adham.
Ketika ditarik bayaran oleh si penjaga, Ibrahim bin Adham terdiam
dan matanya berkaca-kaca
disertai tangisan.
MemangRasullullah menjamin :
Sahabat bertanya:
‘siapa orang-orang yang enggan itu ya rasulullah?’
Rasululloh menjawab:
‘barangsiapa yang taat kepadaku, maka dia akan masuk surga.
Dan barangsiapa yang durhaka kepada ku, dia lah orang-orang yg enggan.”
Tetapi
pantaskah kita untuk meraih surga dengan modal sekecil-kecilnya
dan seminim mungkin.
Sementara orang sekaliber Abu Nawas, seorang sufi,
merasa tidak pantas masuk surga. sebagaimana dikatakan dalam syairnya,
اِل
Dikisahkan di dalam sebuah riwayat, kelak akan dihadapkan kepada Allah tiga orang.
Yang pertama adalah orang yang mati syahid,
yang kedua adalah orang yang alim,
4
“Lalu apa yang telah engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?”, tanya Allah.
“Ya Allah dengan nikmat-nikmat itu hamba belajar,
membaca Al-Quran,
menghafalkan, dan mengajarkannya kepada orang lain.
Semua itu hamba kerjakan demi mencari ridho-Mu ya Allah”,
Maka ditimbanglah amal orang alim tersebut dan malaikat diperintah untuk menyeretnya
menuju ke neraka.
Nau’dzubillah
5
tsumma nau’dzubillah.
Maka ditimbanglah amal orang kaya tersebut dan malaikat diperintahkan untuk menyeretnya
menuju neraka.
Nau’dzubillah
tsumma nau’dzubillah.
FATAZAW-WADUU
FA INNA KHOIROZ-ZADIT-TAQWA
ُمْورَ ض ُْوا َع ْنه َُذلِكَ لِمَنْ َخشِ يَ رَ َّب ُه ِ ت ُأولَِئكَ ُه ْم َخيْرُ ا ْلب َِر َّيةِجَ َزاُؤ ُه ْم عِ ْندَ رَ ب ِِّه ْم جَ َّنا
َ ت َعدْ نٍ َتجْ ِريْ مِنْ َتحْ ِتهَا اَأْل ْنهَارُ َخالِ ِديْنَ فِ ْيهَا َأ َبدً ا رَ ضِ يَ هللاُ َع ْنه ِ ِإنَّ الَّ ِذيْنَ آ َم ُن ْوا َوعَ ِملُ ْوا الصَّالِحَ ا
‘Ibaadallooh
Innal looha ya’murukum bil ‘adli wa ihsaan wa iita idzil qurba
Wa yanhaa ‘anil fahsya-I wal munkar
Wal bagh ya’ithukum la’alakum tadzakaruun.
------
9