Anda di halaman 1dari 8

‫‪1‬‬

‫‪Menjaga Remaja Kita‬‬

‫شر ُْو ِر َأ ْنفُسِ َنا‬ ‫ِإنَّ ْال َحمْ دَ هَّلِل ِ‪َ ،‬نحْ َم ُدهُ َو َنسْ َت ِع ْي ُن ُه َو َنسْ َت ْغ ِف ُرهُ‪َ ،‬و َنع ُْو ُذ ِبا ِ‬
‫هلل ِمنْ ُ‬

‫ت َأعْ َمالِ َنا‬


‫‪َ .‬و ِمنْ َس ِّيَئ ا ِ‬

‫ِي َل ُه‬
‫‪َ .‬منْ َي ْه ِد ِه هللاُ َفالَ مُضِ َّل َل ُه َو َمنْ يُضْ لِ ْل َفالَ َهاد َ‬

‫َوَأ ْش َه ُد َأنْ الَ ِإ َل َه ِإالَّ هللاُ‬

‫‪َ ،‬وَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه الَ َن ِبيَّ َوالَ َرس ُْو َل َبعْ دَ هُ‬

‫ص َح ْاُأل َّم َة َو َجا َه َد ِفيْ َس ِب ْيلِ ِه َح َّق ِج َها ِد ِه‬


‫‪َ .‬ق ْد َأ َّدى ْاَأل َما َن َة َو َبلَّ َغ الرِّ َسا َل َة َو َن َ‬

‫صالَةُ َوال َّسالَ ُم َع َلى َن ِب ِّي َنا ْالمُصْ َط َفى م َُح َّم ٍد َ‬
‫صلَّى هللاُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم‬ ‫اَل َّ‬

‫ك َس ِب ْي َل ُه‬
‫صحْ ِب ِه َو َمنْ َس َل َ‬
‫َو َع َلى آلِ ِه َو َ‬

‫‪َ .‬واهْ َت َدى ِبهُدَ اهُ ِإ َلى َي ْو ِم ال ِّدي ِ‬


‫ْن‬

‫َقا َل هللاُ َت َعا َلى‬

‫ُّون ۚ َو َما ُت ْن ِفقُوا ِمنْ َشيْ ٍء َفِإنَّ هَّللا َ ِب ِه َعلِي ٌم‬


‫َلنْ َت َنالُوا ْال ِبرَّ َح َّت ٰى ُت ْن ِفقُوا ِممَّا ُت ِحب َ‬

‫‪Jamaah jum’at rahimakumullah.‬‬


‫‪1‬‬
2

Alhamdulillah, kalimat pujian dan syukur kembali kita panjatkan kepada Allah SWT.
atas limpahan nikmat dan hidayah-Nya.
Terutama nikmat iman dan Islam yang merupakan karunia terbesar yang diperoleh ummat
manusia.
Shalawat dan salam tak lupa kita sanjungkan kepada Rasulullah,
kepada keluarganya,
para shahabat dan ummatnya yang konsisten dan komitmen dengan sunnahnya.

Wasiat takwa harus senantiasa kita ingat. Agar diri kita termotivasi untuk menjalankan ketaatan
dan tergerak untuk segera meninggalkan maksiat, berharap untuk mendapatkan pahala,
juga takut akan siksa neraka.

Jamaah jum’at yang dikasihi Allah SwT


2

Beberapa minggu yang lalu ada berita cukup mengejutkan


yaitu tentang
maraknya peredaran PERMEN PEMBANGKIT SYAHWAT BAGI PEREMPUAN.
Peredaran obat pembangkit syahwat memang sudah lama ada
di peradaban manusia.
Konon sejak masa pra sejarah,
obat ini sudah ada dan dikonsumsi berbagai suku bangsa.

Namun ketika obat seperti itu ternyata sangat laris di kalangan remaja yang belum menikah,
ini adalah suatu pratanda yang sangat serius.
Salah satu stasiun TV swasta nasional juga memberitakan kalau pembelian permen ajaib ini
semakin melonjak menjelang perayaan hari kasih sayang (Valentine Day) 14 Pebruari yang lalu.

Dari berita tentang permen ajaib ini


setidaknya ada dua hal yang patut kita prihatinkan.
Pertama,
remaja kita banyak yang telah menjadi korban propaganda sesat tentang budaya
perayaan hari kasih sayang.

Hari kasih sayang (valentine day) sendiri


pada dasarnya bukan merupakan budaya kita.
Valentine Day adalah budaya dunia barat.
Asal mula budaya ini sendiri juga sangat simpang siur, dan banyak versinya.

LEPAS DARI ASAL MULANYA,


3

inti dari tradisi ini adalah bahwa


HARI ITU adalah hari untuk menunjukan kasih sayang kepada orang yang dikasihi.
Namun budaya ini kemudian berkembang SECARA SESAT.
Hari kasih sayang dimaknai sebagai HARI UNTUK MENGUMBAR NAFSU.
Kasih sayang yang sarat makna luhur
dikacaukan dengan penurutan nafsu syahwat semata.

Ironisnya budaya sesat inilah yang sekarang dianut kebanyakan anak remaja kita.
Tidak selayaknya , SEBENARNYA, seorang muslim mengekor

dan membebek tradisi orang kafir.

Karena umat Islam adalah ‘ummatan wasatha’, yang diartikan oleh sebagian ahli tafsir

sebagai, “KAUM yang tingkatannya berada di bawah PARA NABI, namun di atas SEMUA
UMAT yang ada.”

SEHARUSNYALAH kita yang menjadi contoh, bukan mencontoh.

Allah berfirman:

َ ‫َواَل َت ِه ُنوا َواَل َتحْ َز ُنوا َوَأ ْن ُت ُم اَأْلعْ َل ْو َن ِإنْ ُك ْن ُت ْم مُْؤ ِمن‬
‫ِين‬

“Janganlah kalian merasa hina dan bersedih, kalian lebih tinggi derajatnya jika kalian beriman.”
(QS. Ali Imran: 139)

Jamaah jum’at yang disayangi Allah SwT


3

Hal kedua
yang patut kita prihatinan dalam peristiwa permen ajaib ini adalah
BETAPA SUDAH DEKATNYA REMAJA KITA
DENGAN GAYA PERGAULAN BEBAS !!!

KALAU ADA REMAJA SISWA SEKOLAH MENENGAH membeli dan menggunakan


permen pembangkit syahwat,
tujuannya sudah sangat jelas.
Yaitu UNTUK MELAKUKAN ZINA
dengan teman mereka.

Itulah dampak dari kebebasan yang begitu diagung-agungkan,


4

begitu banyak Media Televisi, Majalah, Koran, DVD, FIlm, Internet


yang menayangakan informasi yang salah,
dan ini salah satu dampak kehancuran budaya bangsa
akibat tayangan TV yang tidak bermoral.

HAL INI dapat kita lihat dari cara pandang terhadap pergaulan ANTAR lawan jenis
yang ternyata sudah berubah.

Kalau dulu, pacaran atau bermesraan di depan umum dianggap tabu,


kini hal itu dianggap biasa.

Jangankan bersentuhan, yang lebih dari itu pun dilakukan,


dengan tanpa rasa malu!

Pelan tapi pasti, para pelaku pacaran terjerumus kedalam dosa


melakukan perbuatan yang amat keji dan dilarang oleh Alloh SWT,
yaitu BERZINA..!!

Allah pun mengkategorikan zina sebagai dosa besar.


Dalam Al Qur’an surat Al Isra’ ayat 32, Allah SWT sudah memperingatkan hamba-hambanya
mengenai zina :

‫ان َفا ِح َش ًة َو َسا َء َس ِبياًل‬ ِّ ‫َواَل َت ْق َربُوا‬


َ ‫الز َنا ۖ ِإ َّن ُه َك‬

Artinya: Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji. dan suatu jalan yang buruk.

Mendekati zina saja sudah dilarang,


apalagi melakukannya !!!!

Miris kalAU KITA membaca hasil survei terakhir Komisi Perlindungan Anak (KPAI)
yang mengungkapkan data
bahwa 97 persen remaja di Indonesia pernah menonton atau mengakses pornografi,
93 persen pernah berciuman,
62,7 persen PERNAH BERHUBUNGAN BADAN,
serta 21 persen remaja telah melakukan aborsi.
5

Data lain mengungkapkan bahwa 30% pelajar SMP


pernah melakukan hubungan badan di luar nikah alias berzina.
Masya Allooh.. Na’udzubillaahimindzaalik..

Memang
Angka-angka tersebut masih bisa kita perdebatkan kesahihannya,
namun angka-angka yang seperti itu
tetaplah suatu pratanda
akan ADANYA BAHAYA yang SANGAT NYATA pada remaja kita !

Jamaah jum’at yang diberkahi Allah SwT

Daripada membantah dan mempedebatkan semua data yang ada

4 lebih baik kita segera ingat firman Allah

dalam surat at-Tahrim (66); ayat 6

َ ‫ِين آ َم ُنوا قُوا َأ ْنفُ َس ُك ْم َوَأهْ لِي ُك ْم َنارً ا َوقُو ُد َها ال َّناسُ َو ْالح َِج‬
‫ارةُ َع َل ْي َها َماَل ِئ َك ٌة‬ َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّذ‬
َ ‫ون َما يُْؤ َمر‬
‫ُون‬ َ ُ‫ُون هَّللا َ َما َأ َم َر ُه ْم َو َي ْف َعل‬
َ ‫ظ شِ دَا ٌد اَل َيعْ ص‬ ٌ ‫غِ اَل‬

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras,
dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan

Marilah kita tanyakan pada diri kita masing-masing,

apakah kita sudah berusaha untuk menjaga diri kita dan keluraga kita dari ancaman jilatan api
neraka?

Jamaah jum’at yang diberkahi Allah SwT

Setiap zaman mempunyai tantangan masing-masing.


Salah satu tantangan dan ujian kita saat ini adalah gelombang budaya sesat
produk kaum kapitalis yang serakah.
Gelombang budaya yang hanya menuruti nafsu
yang mengejar kesenangan sesaat.

Budaya Sex bebas


adalah salah satu dari budaya sesat yang terus mereka sponsori.
6

Tidak mengherankan
Karena sex bebas BAGI MEREKA
Mmerupakan ladang bisnis yang menggiurkan.

Industri film porno di Jepang, misalnya,


konon telah menduduki industri terbesar kedua di negara itu di bawah industri otomotif.

Budaya sex bebas,


juga menjadi penggerak lahan bisnis yang lain seperti jaringan prostitusi,
obat-obatan terlarang,
serta obat semisal permen pembangkit syahwat
yang sempat tenar di Indonesia.

Untuk itu kita harus senantisa waspada dan senantiasa memperkuat dasar
iman di hati kita
dan keluaraga kita.
Karena Allah memang akan terus menguji keimanan kita
sehingga yang kuat sajalah
yang layak mendapatkan syurga-NYA kelak.

Akhirnya, marilah kita akhiri pertemuan yang mulia ini dengan berdoa,
semoga Allah SwT berkenan memberikan kepada kita nalar yang jernih
dan hati yang terbimbing
sehingga kita bisa lulus dari semua ujian yang diberikan kepada kita.
Dan semoga kita termasuk orang
yang senantiasa bergegas dalam melaksanakan kebaikan.
Amin.

‫الح ِكيْم َو َت َق َّب َل ِم ِّنى َو ِم ْن ُك ْˆم ِتالَ َو َت ُه‬ ِ ‫ك هللا لِى َولَ ُك ْم فِى القُرْ َأ ِن العَظِ ِيم َو َن َف َعنِى َوِإ َيا ُك ْم ِب َما ِف ْي ِه م َِن اَأل َيا‬
َ ‫ت َوال ِّد ْك ِر‬ َ ‫ار‬
َ ‫َب‬
‫العلِ ْي ُم‬
َ ‫الس ِم ْي ُع‬ َ ‫ِإ َّن ُه ه َُو‬

Khutbah II
‫‪7‬‬

‫لي آلِ ِه‬ ‫صالَةُ َو ال َّسالَ ُم َع َ‬


‫لى َن ِبـ ِّي َنا م َُح َّم ٍد َو َع َ‬ ‫لعا َل ِمي َْن‪َ .‬و ال َّ‬ ‫هلل َربِّ ْا َ‬ ‫اَ ْل َحمْ ُد ِ ِ‬
‫ْـك َلهُ‪َ ،‬و َأ ْش َه ُد َأنَّ‬
‫َو َأصْ َح ِاب ِه َأجْ َم ِعي َْن‪َ .‬أ ْش َه ُد َأنْ الَ ِإ َل َه ِإالَّ هللاُ َوحْ دَ هُ الَ ِ َشري َ‬
‫هللا َح َّق ُت َقا ِت ِه َو الَ‬‫م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُهُ‪َ .‬أمَّا َبعْ ـ ُد َف َياَأيـ ُّ َها ْالمُسْ لِم ُْو َن‪ِ ،‬ا َّتقُوا َ‬
‫َتم ُْو ُتنَّ ِإالَّ َو َأ ْن ُت ْم مُسْ لِم ُْو َن‪َ .‬فا َل هللاُ تعالى‬

‫ك ﴿‪﴾٣‬‬ ‫ك ﴿‪ ﴾٢‬الَّذِي َأن َق َ‬


‫ض َظه َْر َ‬ ‫نك ِو ْز َر َ‬
‫ضعْ َنا َع َ‬
‫ك ﴿‪َ ﴾١‬و َو َ‬ ‫ص ْد َر َ‬‫ك َ‬ ‫َأ َل ْم َن ْش َرحْ َل َ‬
‫ك ﴿‪َ ﴾٤‬فِإنَّ َم َع ْالعُسْ ِر يُسْ رً ا ﴿‪ِ ﴾٥‬إنَّ َم َع ْالعُسْ ِر يُسْ رً ا ﴿‪َ ﴾٦‬فِإ َذا َف َر ْغ َ‬
‫ت‬ ‫ك ِذ ْك َر َ‬‫َو َر َفعْ َنا َل َ‬
‫ِّك َفارْ َغب ﴿‪٨‬‬ ‫انصبْ ﴿‪َ ﴾٧‬وِإ َل ٰى َرب َ‬ ‫َف َ‬

‫صلُّوا َع َل ْي ِه َو َسلِّمُوا َتسْ لِيمًا‪.‬‬ ‫ِين َآ َم ُنوا َ‬ ‫ون َع َلى ال َّن ِبيِّ َيآ َأ ُّي َها الَّذ َ‬ ‫ُصلُّ َ‬‫هللا َومَآلِئ َك َت ُه ي َ‬ ‫ِإنَّ َ‬
‫اركْ‬ ‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم َو َب ِ‬ ‫ْت َع َلي ِإب َْرا ِه ْي َم َو ِ‬ ‫صلَّي َ‬
‫آل م َُح َّم ٍد َك َما َ‬ ‫ص ِّل َع َلي م َُح َّم ٍد َو َع َلي ِ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َ‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‪.‬‬ ‫ت َع َلي ِإب َْرا ِه ْي َم َو ِ‬
‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم ِإ َّن َ‬ ‫ار ْك َ‬ ‫آل م َُح َّم ٍد َك َما َب َ‬ ‫َع َلي م َُح َّم ٍد َو َع َلي ِ‬
‫ك‬ ‫ت اَألحْ َيا ِء ِم ْن ُه ْم َو ْاَأل ْم َواتِ‪ِ .‬إ َّن َ‬ ‫ِين َو ْالمُسْ لِ َما ِ‬
‫ت َو ْالمُسْ لِم َ‬ ‫ِين َو ْالمُْؤ ِم َنا ِ‬ ‫اغ ِفرْ ل ِْل َمْؤ ِمن َ‬
‫اَللَّ ُه َّم ْ‬
‫ْت َع َليَّ َو َع َلى‬ ‫ك الَّتِي َأ ْن َعم َ‬ ‫َس ِم ْي ٌع َق ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال َّدعْ َواتِ‪َ .‬ربِّ َأ ْو ِزعْ نِي َأنْ َأ ْش ُك َر ِنعْ َم َت َ‬
‫ِين‪َ .‬ر َّب َنا َهبْ‬ ‫ِك الصَّالِح َ‬ ‫ِك فِي عِ َباد َ‬ ‫ضاهُ َوَأ ْدخ ِْلنِي ِب َرحْ َمت َ‬ ‫صالِحً ̂ا َترْ َ‬ ‫َوالِ َديَّ َوَأنْ َأعْ َم َل َ‬
‫َل َنا ِمنْ َأ ْز َوا ِج َنا َو ُذرِّ يَّا ِت َنا قُرَّ َة َأعْ ي ٍُن َواجْ َع ْل َنا ل ِْل ُم َّت ِقي َْن ِإ َمامًا‪َ ،‬واجْ َع ْل َنا ل ِْل ُم َّت ِقي َْن ِإ َمامًا‪َ ،‬ر َّب َنا‬
‫ار‪َ ،‬و ْال َحمْ ُد هلل َربِّ ْال َعا َل ِمي َْن‬ ‫اب ال َّن ِ‬‫آ ِت َنا فِى ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِى ْاَألخ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ َ‬

‫)‪Miris kalAU KITA baca hasil survei terakhir Komisi Perlindungan Anak (KPA‬‬
‫‪yang mengungkapkan data‬‬
‫‪bahwa 97 persen remaja di Indonesia pernah menonton atau mengakses pornografi,‬‬
‫‪93 persen pernah berciuman,‬‬
‫‪62,7 persen PERNAH BERHUBUNGAN BADAN,‬‬
‫‪serta 21 persen remaja telah melakukan aborsi.‬‬

‫‪Data lain mengungkapkan bahwa 30% pelajar SMP‬‬


‫‪pernah melakukan hubungan badan di luar nikah alias berzina.‬‬
‫‪Masya Allooh.. Na’udzubillaahimindzaalik..‬‬

‫‪Inilah dampak kebebasan yang begitu diagung-agungkan,‬‬


8

begitu banyak Media Televisi, Majalah, Koran, DVD, FIlm, Internet


yang menayangakan informasi yang salah,
dan ini salah satu dampak kehancuran budaya bangsa akibat tayangan TV yang tidak bermoral.
hal ini dapat kita lihat dari perubahan pandangan di masyarakat
dimana terjadi perubahan nilai atau cara pandang terhadap pergaulan antar lawan jenis
yang ternyata sudah berubah.

Kalau dulu, pacaran atau bermesraan di depan umum dianggap tabu,


kini hal itu dianggap biasa.

Jangankan bersentuhan atau sekadar berciuman,


yang lebih dari itu pun bahkan dilakukan,
dengan tanpa rasa malu!

Pelan tapi pasti, para pelaku pacaran tersebut akhirnya terjerumus kedalam jurang dosa
karena melakukan perbuatan yang amat keji dan dilarang oleh Alloh SWT,
yaitu BERZINA..!!

Mendekati zina saja sudah dilarang,


apalagi melakukannya.

Allah pun mengkategorikan zina sebagai dosa besar.


Dalam Al Qur’an surat Al Isra’ ayat 32, Allah SWT sudah memperingatkan hamba-hambanya
mengenai zina :
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji. Dan
suatu jalan yang buruk.”

Anda mungkin juga menyukai