Anda di halaman 1dari 7

Kontrol Mesin Bor PCB Otomatis dengan Menggunakan

Programmable Logic Controller

Thiang, Handy Wicaksono, David Gunawan Sugiarto


Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131 Surabaya 60236, Indonesia
Email: thiang@petra.ac.id, handy@petra.ac.id

Abstrak - Dalam makalah ini dijelaskan tentang Makalah ini menjelaskan tentang perancangan mesin
perancangan sistem mesin bor PCB yang dikontrol bor otomatis yang dikontrol dengan menggunakan
dengan menggunakan Programmable Logic Programmable Logic Controller (PLC). Berikut pada
Controller (PLC). PLC akan mengebor PCB secara bagian kedua dari makalah ini akan dipaparkan
otomatis sesuai dengan koordinat yang telah tentang deskripsi sistem mulai dari mesin bor itu
ditentukan. PLC yang digunakan adalah PLC Omron sendiri, perangkat keras, dan perangkat lunak. Bagian
C200HG. Dalam sistem ini, ada tiga cara ketiga dari makalah ini akan memaparkan hasil
memasukkan koordinat bor ke PLC. Cara pertama pengujian yang telah dilakukan untuk mendapatkan
adalah memasukkan koordinat bor secara manual performans dari sistem mesin bor otomatis yang telah
langsung pada daerah memory PLC. Cara kedua dirancang. Dan makalah ini akan ditutup dengan
adalah menggunakan file text yang berisikan diskusi dan kesimpulan yang telah didapatkan.
koordinat bor. Cara ketiga adalah menggunakan file
image dari print out PCB. Dua cara terakhir 2. Deskripsi Sistem
dilakukan dengan bantuan sebuah komputer (PC).
Sebuah program yang berjalan di PC, dirancang
khusus untuk melakukan proses pengambilan data
koordinat titik-titk bor dari file text atau image dari
print out PCB. Beberapa metode image processing
digunakan dalam sistem ini untuk mengolah image
dari print out PCB sehingga didapatkan koordinat
bor. Komunikasi antara PC dan PLC dilakukan
dengan menggunakan komunikasi serial dan protokol
hostlink. Dari hasil pengujian terlihat bahwa PLC
dapat mengontrol mesin bor otomatis. Tingkat
ketelitian yang dicapai cukup baik karena error yang
didapat kurang dari 1 milimeter.

Kata Kunci: programmable logic controller, PLC,


mesin bor otomatis.

1. PENDAHULUAN Gambar 1. Prototipe Mesin Bor dengan alamat Koneksi ke


PLC
Dalam dunia elektro, Printed Circuit Board (PCB)
adalah salah satu hal yang penting. Dalam PCB Gambar 1 menunjukkan gambar dari prototipe mesin
tersebut terletak komponen-komponen elektronika bor otomatis yang telah dirancang lengkap dengan
yang terangkai untuk melakukan fungsi tertentu. PCB alamat koneksi mesin bor ke input-output dari PLC.
terdiri atas pad dan via serta jalur-jalur yang Mesin bor diracang dengan menggunakan empat buah
menghubungi antar pad atau antar via atau antara pad motor yaitu dua motor stepper dan dua buah motor
dan via. Pad dan via tersebut harus dibor untuk dapat DC. Motor stepper digunakan untuk menggerakkan
meletakkan komponen atau jumper. Biasanya dalam alat bor dalam arah dua dimensi yaitu arah X dan Y.
sebuah PCB terdapat banyak sekali pad dan via yang Arah sumbu X dan Y ini adalah sistem koordinat dari
harus dibor. Untuk menghindari kesalahan dimana ada mesin bor untuk menentukan lokasi koordinat pad dan
pad atau via yang tidak dibor, maka dalam proyek ini via yang harus dibor. Dalam sistem ini, penggerak
dirancang sebuah mesin bor otomatis untuk arah sumbu X dinamakan lengan X dan penggerak
melakukan pengeboran PCB. Di samping itu, mesin arah sumbu Y dinamakan lengan Y. Satu dari dua
bor otomatis ini diharapkan memiliki keuntungan motor DC, digunakan untuk menaikkan dan
dalam melakukan pengeboran PCB yang sama dengan menurunkan alat bor dalam arah sumbu Z (arah
jumlah yang banyak. vetikal). Penggerak alat bor dalam arah sumbu Z ini
dinamakan lengan Z. Motor DC yang lain digunakan
untuk memutar mata bor saat akan dilakukan
pengeboran.
Dari perancangan yang telah dilakukan, didapatkan
spesifikasi mekanik penggerak lengan mesin bor
otomatis dalam arah X dan Y adalah 1 step dari motor
stepper akan menggerakkan lengan sejauh 0,00794
mm. Sehingga dapat diketahui untuk menggerakkan
lengan X atau Y sejauh 1 cm dibutuhkan 1259,4 step
atau dibulatkan 1260 step.
Secara umum cara kerja dari mesin bor otomatis dapat
dilihat pada gambar 2.
Gambar 3. Blok Diagram Sistem Mesin Bor dengan
Pengambilan Koordinat dari Image Print out PCB.

Image hasil capture dari kamera berukuran 320 x 240


pixel dengan format RGB. Sebagai langkah pertama
dari image processing adalah mengubah format warna
image dari RGB menjadi gray scale. Proses ini
dilakukan dengan menggunakan persamaan berikut:
Gambar 2. Blok Diagram Umum Mesin Bor Otomatis
Gray = 0.299 R + 0.587G + 0.114 B (1)
Tahap pertama dari cara kerja mesin bor otomatis ini
adalah proses pengambilan koordinat pad dan via yang Proses berikutnya adalah mengubah image dalam gray
akan dibor. Ada tiga cara pengambilan koordinat yaitu scale menjadi binary image yang hanya terdiri atas
melalui image dari printout PCB, melalui file text warna hitam dan putih. Proses ini dilakukan dengan
yang berisikan koordinat pad dan via yang akan dibor menggunakan fungsi threshold. Berikut adalah
dan pengisian langsung pada memori dari PLC. persamaan yang digunakan untuk melakukan proses
Setelah mendapatkan koordinat pad dan via yang akan ini.
dibor, PLC akan mengontrol mesin bor untuk
melakukan proses pengeboran sesuai dengan ⎧0 jika f ( x, y ) ≤ T
koordinat yang diterima. Karena penggerak posisi alat g ( x, y ) = ⎨ (2)
bor adalah motor stepper maka koordinat yang ⎩255 jika f ( x, y ) > T
diterima oleh PLC adalah dalam bentuk jumlah step
dari motor stepper. Oleh karena itu koordinat yang dimana T adalah nilai threshold. Nilai variabel T yang
diisi secara manual langsung pada memori dari PLC digunakan dalam sistem ini adalah 50.
harus berupa jumlah step dari motor stepper bukan Setelah menjadi binary image, selanjutnya
dalam satuan milimeter atau centimeter. dilakukan proses floodfill berkali-kali hingga yang
Pengambilan koordinat dari print out PCB atau dari tersisa hanya gambar hole (lubang) dari pad dan via.
file text dilakukan dengan bantuan sebuah PC. Sebuah Pada akhirnya dilakukan proses threshold sekali lagi
program dirancang khusus untuk melakukan proses sehingga hanya tersisa gambar hole yang berwarna
ini. hitam dan lainnya akan berwarna putih.
Pengambilan koordinat pad dan via dilakukan dengan
2.1. Pengambilan Koordinat dari Image Printout menggunakan persamaan berikut:
PCB
X min + X max
X= (3)
Berikut, gambar 3 menunjukkan blok diagram dari 2
pengambilan koordinat pad dan via dari image Ymin + Ymax
Y= (4)
printout PCB. 2
Pertama, print out PCB akan dicapture dengan sebuah
kamera sehingga menghasilkan image dari print out Dimana X min , X max , Ymin dan Ymax adalah batas kiri,
tersebut. Kemudian image ini akan diproses sehingga
batas kanan, batas atas dan batas bawah dari gambar
untuk mendeteksi koordinat dari pad dan via yang
hole. Pendeteksian batas-batas gambar hole ini
akan dibor. Setelah mendapatkan koordinatnya, maka
dilakukan dengan menggunakan proses scan line
koordinat tersebut akan dikirm ke PLC melalui
horisontal dan vertikal. Koordinat yang didapatkan ini
komunikasi serial RS232 dengan protokol host link.
masih dalam satuan pixel. Koordinat ini harus
Dan kemudian PLC akan melakukan pengeboran
dikonversi ke jumlah step motor stepper sebelum
sesuai dengan koordinat yang diterima dari PC.
dikirimkan ke PLC. Berikut persamaan yang
digunakan untuk mengubah koordinat bor dari satuan
pixel menjadi jumlah step dari motor stepper:
X pixel (5)
StepX = x1260
R pixel
Y pixel PLC MESIN BOR
StepY = x 1260 (6)
R pixel IR 00200 Limit Limit
Switch Switch
IR 00201
Ada beberapa batasan dari image yang dapat diproses X Y
untuk pendeteksian koordinat bor yaitu: Motor
1. Besar maksimum ukuran PCB adalah 10 x 9 cm. IR 00500-
IR 00503 Stepper
2. Printout PCB harus mempunyai batasan kotak D X
hitam yang mengelilingi PCB tersebut. R
3. Dalam pad atau via harus ada tanda lubang (hole) I Motor
IR 00504-
bor. V Stepper
IR 00507
4. pada bagian PCB terbawah harus ada sebuah pad E Y
tambahan sebagai referensi untuk mengkonversi IR 00405- R Motor Motor
ukuran dalam pixel menjadi centimeter. Pad IR 00406 DC DC
referensi ini selalu berjarak 2 cm dari tepi kiri Z Bor
IR 00700
kotak hitam.

2.2. Pengambilan Koordinat dari File Text

Dari program Protel yang biasa dipakai untuk Gambar 4. Blok Diagram Perangkat Keras Mesin Bor
menggambar PCB, dapat diketahui secara langsung Otomatis
koordinat-koordinat pad maupun via yang ada pada
PCB. Dengan ketentuan cara penggambaran PCB Penulisan program PLC dilakukan dengan
dimulai tepat pada titik 0,0 di lembar kerja Protel, menggunakan software SYSMAC CPT. Program PLC
akan diperoleh koordinat pad dan via yang tepat dalam dibuat dalam bentuk ladder diagram. Program PLC ini
satuan milimeter. Koordinat-koordinat tersebut hanya dibuat untuk mengontrol motor stepper lengan
kemudian diketikkan secara manual pada file text X, motor stepper lengan Y, motor DC lengan Z dan
dengan menggunakan program text editor seperti motor bor. Gambar 5 dan 6 menunjukkan flowchart
notepad dan lain-lain. Setiap baris dalam file text dari program PLC yang telah dibuat.
tersebut berisikan koordinat dari satu pad atau satu Software PC mengirimkan data berupa jumlah step
via. Dari file text tersebut, koordinat-koordinat yang pada alamat memori DM0101, DM0102, DM0103,
masih dalam satuan milimeter akan diubah menjadi atau DM0104 untuk gerakan lengan X maju, lengan X
koordinat-koordinat yang dikenali PLC yaitu dalam mundur, lengan Y maju dan lengan Y mundur (lihat
jumlah step dari motor stepper. tabel 1). PLC akan menggerakkan motor stepper
sesuai dengan jumlah step yang dikirim pada masing-
2.3. Perangkat Keras dan Perangkat Lunak PLC masing memori. Setelah selesai menggerakkan
keseluruhan lengan X dan Y (IR0605, IR0606,
Gambar 4 menunjukkan blok diagram koneksi IR0607, dan IR0608=1), PLC akan menggerakkan
perangkat keras dari sistem mesin bor otomatis. lengan Z turun dan sekaligus mengaktifkan motor bor
Sebuah PLC digunakan dalam sistem ini sebagai untuk melakukan proses pengeboran. Lengan Z akan
kontroler. PLC yang digunakan adalah PLC dari bergerak turun selama t detik, kemudian akan
Omron dengan tipe C200HG. bergerak naik kembali selama t detik pula sehingga
Dalam perancangan perangkat keras mesin bor lengan Z tersebut kembali ke titik semula. Sedangkan
otomatis ini, ada dua input digital yang digunakan motor bor akan aktif selama 2 x t detik, t yang
yaitu input untuk informasi limit switch lengan X dan dimaksud adalah fungsi timer delay on pada PLC.
limit switch lengan Y. Kedua Limit switch ini Setelah proses pengeboran selesai dilakukan, PLC
terkoneksi dengan input digital PLC dengan alamat IR akan kembali menunggu input data dari software. Bila
00200 dan IR 00201. Output digital yang digunakan semua titik pad maupun via telah selesai dibor,
berjumlah 11. Delapan output digital digunakan untuk software PC akan mengaktifkan alamat IR0600 pada
menggerakkan dua buah motor stepper, dimana PLC sebagai tanda bahwa tidak ada lagi titik yang
masing-masing memerlukan empat output digital. perlu dibor. Tanda tersebut juga merupakan tanda bagi
Sedangkan dari sisa tiga output digital, dua output PLC untuk menggerakkan lengan X dan lengan Y agar
digital digunakan untuk menggerakkan motor DC mundur sampai menyentuh limit switch (bila IR0200
penggerak lengan Z dan satu output digital untuk sebagai limit switch X aktif, motor lengan X berhenti
menggerakkan motor bor. Tabel 1 menunjukkan tabel bergerak dan bila IR0201 sebagai limit switch Y aktif,
alamat input, output dan memori PLC yang digunakan motor lengan Y berhenti bergerak) atau berhenti pada
dalam perancangan mesin bor otomatis ini. koordinat 0,0.
Gambar 5. Flowchart program PLC Mesin Bor Otomatis
Tabel 1. Alamat Input-Output dan Memori PLC

Alamat Keterangan
IR 00200Limit switch X
IR 00201Limit switch Y
IR 00500Motor stepper lengan X
IR 00501Motor stepper lengan X
IR 00502Motor stepper lengan X
IR 00503Motor stepper lengan X
IR 00504Motor stepper lengan Y
IR 00505Motor stepper lengan Y
IR 00506Motor stepper lengan Y
IR 00507Motor stepper lengan Y
IR 00405ON-OFF motor DC lengan Z
IR 00406Arah gerakkan lengan Z
IR 00700ON-OFF motor DC bor
IR 00605Flag gerakan lengan X maju selesai
IR 00606Flag gerakan lengan X mundur selesai
IR 00607Flag gerakan lengan Y maju selesai
IR 00608Flag gerakan lengan Y mundur selesai
Jumlah step motor stepper lengan X
DM 0101
maju
Jumlah step motor stepper lengan X
DM0102
mundur
Jumlah step motor stepper lengan Y
DM 0103
maju
Jumlah step motor stepper lengan Y
DM 0104
mundur

3. HASIL PENGUJIAN

Pengujian sistem mesin bor otomatis dilakukan pada


3 buah PCB yang memiliki jumlah lubang yang
berbeda-beda yaitu, 16 lubang, 21 lubang dan 34
lubang. Gambar 7 menunjukkan gambar PCB yang
digunakan dalam pengujian.
Pengujian dilakukan dengan memberi input data
melalui ketiga cara input yang telah disediakan
(image, file text dan manual). Kemudian dilakukan
pengukuran koordinat hasil bor dan hasilnya
dibandingkan dengan koordinat sebenarnya Dari
hasil perbandingan dengan koordinat sebenarnya,
didapatkan error ketelitian dari mesin bor. Berikut
gambar hasil pengujian dari beberapa percobaan
yang telah dilakukan.

Gambar 6. Flowchart program PLC Mesin Bor


Otomatis (lanjutan)
Gambar 7. PCB yang Digunakan dalam Pengujian

Gambar 9. Hasil Pengujian dengan Input File Text

Gambar 8. Hasil Pengujian dengan Input Image


DAFTAR REFERENSI

[1] SYSMAC Programmable Controllers C200HG


Operation Manual. Tokyo: OMRON Co., Ltd.,
September 1994.
[2] SYSMAC C200H/C500/C500F/C1000H/
C2000H/C2000 Host Link Unit Operation
Manual. Tokyo: OMRON Co., Ltd., September
1994.
[3] Kenjo, Takasi. Stepping Motors and Theirs
Microprocessor Controls. New Oxford
University Press Inc., 1994.York:
[4] Castleman, Kenneth R. Digital Image
Gambar 10. Hasil Pengujian dengan Input Manual Processing. New Jersey: Prentice Hall
International, Inc, 1996
Tabel berikut menunjukkan rangkuman dari hasil [5] Baxes, Gregory A. Digital Image Processing.
pengujian yang telah dilakukan. Error yang Canada: Jhon Wiley and Sons Inc., 1994.
ditampilkan adalah error rata-rata dari seluruh hasil
pengujian yang telah dilakukan

Tabel 2. Pengujian Ketelitian Error (mm)

Input data Image File Manual


PCB A
0.486 0,127 0,073
(X)
PCB A
0,264 0,474 0,194
(Y)
PCB B
0,543 0,267 0,186
(X)
PCB B
0,636 0,385 0,141
(Y)
PCB C
0,379 0,157 0,152
(X)
PCB C
0,504 0,225 0,474
(Y)

Kalau dilihat hasil pengujian, maka input berupa


image menghasilkan ketelitian yang paling buruk.
Hal ini dimungkinkan karena terdapat dua kali
kesalahan yaitu kesalahan saat pendeteksian
koordinat bor dari image dan kesalahan pada saat
pengeboran.

4. KESIMPULAN

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat


diambil kesimpulan bahwa sistem yang telah
didisain dapat dikatakan berjalan dengan baik. PLC
dapat mengontrol mesin bor secara otomatis. Dalam
sistem ini masih terdapat kesalahan terutama pada
input data dari image. Kesalahan terkecil yang
dicapai adalah 0,073 mm dengan input data secara
manual dan kesalahan terbesar yang dicapai adalah
0,636 mm dengan input data dari image. Untuk
pengembangan selanjutnya, perlu dilakukan
perbaikan pada image processing untuk dapat
mereduksi error yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai