Penulisan Ilmiah
Penulisan Ilmiah
Dosen pengampu :
Disusun oleh :
Putri Rahmadani
Nim : 1911124751
Kelas : A 2019
Penulisan ilmiah ini akan memaparkan penjelasan tentang covid-19 dari permasalah
yang saat ini sedang maraknya di Indonesia dan seluruh dunia. Dimana dunia yang saat ini
sedang merasa terancam akibat dirinya, para masyarakat yang sedang rendah akan krisis
ekonomi, para pelajar yang harus berdiam diri di rumah dan melakukan proses pembelajaran
di rumah (daring) para pengusaha yang sedang bangkrut, dan para bapak-bapak yang
pengangguran semakin menganggur. Oleh karena itu penulisan ilmiah ini yang akan
dijelaskan oleh salah satu mahasiswi fakultas keperawatan, sehingga pembacanya mengetahui
kondisi dan keadaan dunia saat ini. Oleh karena itu penulisan ini berjudul “Duniaku sedang
runtuh”.
Dalam sejarah ada salah satu kasus virus yang pernah terjadi di tahun 2009 di mana
world organization mengumumkan status virus menjadi pandemi. Di Negara china, pandemi
telah disebut sebagai influenza di semua daerah secara terus menerus dibeberapa negeri.
WHO beranggapan dengan menyakinkan bahwa sekiranya defenisi pandemi influenza pada
tahun 2009 susah untuk dimengerti akan tetapi merujuk pada defenisi epidemiologis klasik
pandemi. Pandemi didefenisikan merupakan bagian epidemi yang terjadi disemua daerah di
dunia, atau disemua tempat yang luas, melintasi batasan internasional. Sedangkan defenisi
klasik merupakan imunitas populasi, virology maupun keparahan penyakit. Dengan ini
pandemi dapat dikatakan sebagai penyebaran penyakit dengan jumlah yang sangat besar
dibelahan dunia (Donaldson et al., 2009). Di awal tahun 2020, dunia dihebohkan dengan
sebuah virus yang dikenal dengan sebutan virus corona. Virus ini menyebabkan penyakit
covid 19. Kasus pertama kali muncul dan menginfeksi manusia di provinsi wuhan, china.
Covid merupakan gejala yang dapat menular, covid-19 mampu menular dengan sangat cepat
dan dengan cara yang sangat mudah melalui nafas atau batuk yang dikeluarkan oleh
seseorang yang terkena penyakit covid-19. Percikan batuk dari penderita penyakit covid-19
yang jatuh ke suatu benda mampu menularkan penyakit melalui benda yang terkena percikan
batuk tersebut (WHO). Dari pihak world health organization menjelaskan dan membeberkan
bahwa mereka belum sempat memandang dan memperhatikan pandemi yang dipicu oleh
virus corona yang sudah menyebar sangat cepat ini. Serta ia juga membeberkan bahwa belum
sempat bisa mengendalikan dengan alat maupun obat yang sudah diuji cobakan (direktur
jenderal world health organization tedros adhanom Ghebreyesus (Rhodes,2020). Para ahli
dan pakar world health organization (WHO) maupun kesehatan dunia secara formal
melaporkan bahwa wujud virus corona baru yang lebih dikenal dengan dengan sebutan covid-
19 yang diakibatkan oleh SARA-CoV-2 merupakan bagian dari pandemi, seputar yang
demikian informasikan (Putri, 2020).
Diindonesia dikenal empat istilah defenisi kasus covid-19 (orang tampa gejala, OTG,
orang dalam pemantauan, ODP, pasien dalam pengawasan, PDP, dan pasien terkonfirmasi)
yang per 13 juli 2020 sudah tidak digunakan. Kini defenisi kasus di Indonesia sudah
mengikuti definisi yang dikeluarkan oleh WHO. Menurut WHO virus corona atau severe
acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang
sistem pernafasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut covid-19 . virus corona bisa
menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernafasan, infeksi paru-paru yang berat hingga
kematian. Selain defenisi kasus, istilah yang perlu diingat juga berkaitan dengan covid-19
yaitu :
a. Kontak erat
Seseorang yang mengalami salah satu dari jenis-jenis pejanan berikut dalam kurun
waktu 2 hari sebelum 14 hari setelah onset gejala :
Kontak tatap wajah dengan individu probable atau terkonfirmasi covid-19
dalam jarak 1 meter selama >15 menit (tanpa APD atau penghalang fisik).
Kontak langsung dengan individu probable atau terkomfirmasi covid-19.
Merawat langsung pasien probable atau terkomfirmasi covid-19 tanpa ADP
yang sesuai.
Atau situasi lainnya yang diindikasikan oleh otoritas local.
b. Kematian terkait covid-19 (covid-19 death)
Kematian individu probable atau terkonfirmasi covid-19, kecuali jika didaptkan
penyebab kematian alternative yang tidak dapat dikaitkan dengan covid-19 (contoh :
trauma). Harus tidak masa kesembuhan antara berlangsungya penyakit dan kejadian
kematian.
Gejala covid-19 yang umum terjadi adalah demam (87,9%), batuk kering (67,7%),
lemah lesu (38,1%), batuk berdahak atau tenggorokan berdahak (33,4%), dyspnea (18,6%),
myalgia atau artralgi (14,8%), nyeri tenggorokan (13,9%), nyeri kepala (13,6%), mengigil
(11,4%), mual atau muntah (5%), hidung tersumbat (4,8%), diare (3,7%), dan anosmia
(belum ada data proporsi). Karena itu untuk menskrining pasien, kata kuncinya adalah:
apakah ada gejala ISPA (batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan lainnya), apakah ada demam,
apakah pasien berasal dari daerah pandemic, apakah pasien membutuhkan perawatan RS,
adakah diagnosis penyebab lain yang tidak jelas, dan terakhir lakukan konfirmasi diagnosis
dengan PCR dari spesimen swab.
Saat ini tercatat total kasus yang sembuh dan yang meninggal di Indonesia dan
seluruh dunia yaitu untuk kasus di Indonesia tercatat 1,44 jt, untuk yang sembuh tercatat 1,27
jt, sedangkan yang meninggal dunia 39.142 jiwa.(terakhir di perbarui 18 jam oleh JHU CSSE
covid-19). Sedangkan untuk total seluruh dunia total kasus 122 jt, total sembuh 69 jt, dan
yang meninggal dunia adalah 2,69 jt jiwa (kementrian kesahatan RI, 2021). Masing-masing
orang yang memiliki respons yang berbeda terhadap covid-19. Sebagian besar orang yang
terpapar virus ini akan mengalami gejala ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa perlu di
rawat di rumah sakit.
Dari akibat tersebut pandemi covid-19 membawa sejuta ekonomi, dimana keuangan dan
sosial bagi masyarakat diindonesia maupun Negara lain mengalami penurunan yang sangat
tajam pada produksi, rantai pemasokan, dan komsumsi masyarakat. Mckibbin dan Fernando
(2020) membuat serangkaian filter yang mengubah asumsi epidemiologis menjadi kejutan
ekonomi yaitu:
Melakukan pemberian keringanan pajak untuk pelaku bisnis yang terkena dampak
terkhusus untuk UMKM.
Melakukan pemberian subsidi bantuan seperti bantuan tunai.
Memberikan diskon baik dari tagihan listrik untuk rumah dan juga pekerja.
Memberikan insentif tambahan tenaga medis.
Memberikan pajak tangguhan atau pembayaran pinjaman.
DAFTAR PUSTAKA
Donaldson, L. J. et al. (2009) “Mortality from pandemic A/HINI 2009 influenza in elangland:
public health surveillance study, “Bmj. British medical journal publishing Group, 339, hal.
b5213.
Dr. nugroho Riant & dkk, (2020), Dampak Covid 19 Pada Ekonomi, pendekatan startegi
ketahanan pangan. Jakarta 12160.
Dr. usman s.Ag, M.Ag. Pusaran Covid 19 Catatan Para Analis Muda : IAIN parepare
nusantra press.
Putri, F. I .(2020) Update Corona Covid-19: status naik jadi pandemic, total kasus capai
126.273. tersedia pada: https//www.suara.com/health/2020/03/12/093046/update-corona-
covid-19-status-naik-jadi-pandemi-total-kasus-capai-126273 (Diakses :20 april 2020).
Universitas Indonesia direktorak riset dan pengabdian masyarakat,. (2020), Penanganan
covid-19 : pengalaman RSUI, Jakarta.
Yang, J. dan Rhodes, A (2020) Coronavirus :WHO’s Tedros adhanom Ghebreyesus must Go \
National Review, tersedia pada : https;//www.nationalreview.com/2020/04/who-chief-
tedros-has-got-to-go/(Diakses :20 april 2020).