Anda di halaman 1dari 2

Nama : SRI AGUSTIN PURWANTI

NIM : 1911124848
Kelas : A 2019 2

Stressor pada tiap tahap perkembangan anak, remaja, dewasa muda, dewasa
tengah,dan dewasa tua ( lansia )
 Anak
Stress pada anak-anak cenderung bersumber dari keluarga, sekolah, atau
teman bermainnya. Stress yang bersumber dari keluarga seperti : kurang kasih sayang
dari orang tua dan perubahan status keluarga ( broken home ).
Selain itu stress yang bersumber dari sekolah dapat disebabkan oleh : sikap
dan perlakuan guru yang kasar,suasana yang tercipta antara guru dan murid tidak
kondusif sehingga anak cenderung tertekan,kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas
yang diberikan,kondisi sekolah yang tidak mendukung seperti terlalu bising,kumuh
dan tidak sehat.
 Remaja
Stress pada remaja bisa disebabkan oleh bermacam-macam hal, yaitu:
1. Keadaan di dalam rumah : orang tua yang sering bertengkar,orang tua punya
banyak anak sehingga perhatian kesetiap anak sangat minim,orang tua yang
lebih bnyak menhabiskan waktu di luar dari pada bersama anaknya. Orang tua
yang pemara,pemabuk,dan otoriter juga dapat membuat rmaja menjadi strees.
2. Kegiatan yang sangat banyak : ekstrakulikuler,les setiap hari,pekerjaan rumah
dari guru dan orang tua,dan kegiatan lainnya.
3. Sumber stress pada remaja juga bisa disebabkan adanya cedera atau cacat
yang terjadi, misalnya saat mengalami penyakit fisik, patah tulang,opersi
karena penyakit tertentu
 Dewasa muda dan tengah
Rentang usia dari 20 hingga 29 tahun menjadi masa-masa yang paling rentan,
terutama terkait tingginya tuntutan baik dari diri sendiri ataupun orang lain. Bahkan,
di titik paling ekstrim, kondisi stres paling berat justru terjadi di rentang usia ini.
Menurut Psikolog, Tara Adhisti de Thouars, rentang usia 20 hingga 29 tahun
itu kerap disebut masa dewasa muda. Masa ini bisa disebut sebagai masa-masa paling
produktif dalam kehidupan seseorang. Pasalnya, pada masa ini, seseorang mulai
memiliki ambisi, impian, dan keinginan, baik yang bersifat personal seperti pasangan
hidup ataupun pekerjaan.
Pada tahap ini peralihan dari usia remaja ke dewasa muda, antara lain :
a. Mepunyai keinginan untuk memperluas keluarga dengan cara menikah
b. Mekirkan tentang tanggung jawab terhadap sekitar
c. Gaya hidup
 Dewasa tua ( lansia )
1. Penurunan kemampuan fisik dapat menyebabkan lansia menjadi stress, yang
dulunya semua pekerjaan bisa dilakukan sendirian, kini terkadang harus
dibantu orang lain. Perasaan membebani orang lain inilah yang dapat
menyebabkan stress.
2. Kondisi psikologis lansia, misalnya pengalaman, sifat, jenis kepribadian dan
cara pandang. dapat berpengaruh dalam menghadapi stress.
3. Jika terdapat masalah dalam keluarga, hal ini dapat menjadi pemicu stress bagi
lansia, misalnya kematian pada turunnya produktifitas para lansia.
4. Stress juga dapat dipicu oleh hubungan sosial dengan orang lain di sekitarnya
atau akibat situasi sosial lainnya. Contohnya seperti stres adaptasi lingkungan
baru, beberapa teman yang sudah tidak ada lagi (meninggal dunia), penurunan
fungsi indera pengelihatan menyebabkan sulit mengenal tempat, penurunan
muskuloskeletal sehingga sulit berjalan dan sebagainya.

Sumber :
Ali, Zaidin. (2009). Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Azizah, Lilik Ma’rifatul (2011) Keperawatan Lanjut Usia. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Rohayati, R. (2017). Faktor yang Berhubungan Dengan Perkembangan Sosial Emosi Anak.
Jurnal Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai