Anda di halaman 1dari 4

Nama : Eka Yuliastika Nainggolan

Nim : D1121181015
Mata kuliah : PPK 1
Tugas : mengresume ppt dan Video

ALAT PEMINDAH PANAS


HEAT EXCHANGER

Fungsi alat Pemindah Panas


Alat yang berfungsi untuk memindahkan panas dari suatu sistem ke sistem lain tanpa
terjadi perpindahan massa dan biasanya panas berpindah melalui dinding pemisah yang
memisahkan kedua sistem tersebut.

Tujuan Pemindahan Panas


 Memanaskan
- Merubah temperatur (>>>T)
- Merubah Fasa (air-uap)
- Mempertahankan Reaksi ( Reaksi endotermik)
 Mendinginkan
- Merubah temperatur (<<<T)
- Merubah fasa ( uap-air)
- Mempertahankan Reaksi ( Reaksi Eksotermik)

Cara Pemidahan Panas


Medium panas→ super heated stem →adanya kontak (antara fluida terdapat dinding yang
memisahkan atau bercampur langsung)→ air pendingin (cooling water)→ air biasa

Jenis-jenis alat pemindah panas berdasarkan bentuk kontruksinya


 Alat pemindah panas tangki berpengaduk dengan jaket dan coil
- Alat pemindah panas yang bentuk kontruksi alatnya paling sederhana
- Cocok untuk kapasitas kecil
- Proses umumnya batch
- Luas bidang perpindahan panas terbatas, memperbesar luas bidang perpan sama
dengan memperbesar tangki (volume alat bertambah besar)
- Harga relatif murah
- Sistem operasi batch
- Aplikasi untuk industri kecil
 Alat pemindah panas pipa ganda
- Alat pemindah panas yang terdiri dari 2 pipa konsentris ( pipa kecil sebagai sentral yang
dibungkus oleh pipa yang lebih besar) dimana 1 fluida mengalir lewat pipa dalam
sedangkan fluida lain mengalir lewat analus (daerah antara dinding pipa dalam dan
dinding pipa luar).
- Prosesnya sinabung atau kontinyu
- Luas bidang perpindahan panas sama dengan luas selimut pipa bagian dalam
- Kekurangannya terbatas, untuk kapasitas yang tidak terlalu besar.
- Aplikasi untuk industri kecil-menengah
 Plate Heat Exchanger
- Alat penukar panas yang terdiri dari beberapa pelat yang tersusun di dalam bingkai yang
besar.
- Perpindahan panas terjadi melalui dinding pelat.
- Fluida yang bertukar panas mengalir di antara celah atau ruang di antara celah.
- Luas bidang perpindahan panas lebih besar dibanding tipe double pipe HE sehingga
kapasitas alatnya lebih besar dibanding double pipe HE.
- Setiap sudut plat terdapat lubang pengalir fluida kemudian luida di alirkan masuk dan
keluar pada sisi yang lain. Sedangkan fluida yang mengalir melalui lubang dan ruang
pada sisi sebelahnya karena ada sekat.
- Prosesnya kontinyu
- Harganya relatif mahal
- Tidak cocok untuk yang kapasitasnya sangat besar karena bisa memperbesar volume
alat.
- Aplikasi untuk industri menengah
 Shell and Tube Heat Exchanger
- Tipe alat pemindah panas yang terdiri dari sebuah pipa besar (shell) dan beberapa pipa
kecil (tubes), fluida panas atau dingin bisa mengalir melalui shell atau tubes.
- Luas bidang perpindahan panas sama dengan luas selimut pipa kecil.
- Luas bidang perpindahan panas diperbesar dengan memperbanyak tubes.
- Volume alat kecil tapi luas bidang perpindahan panas besar.
- Cocok untuk kapasitas besar (skala industri)
- Dioperasikan secara kontinyu.

DASAR PEMILIHAN REAKTOR


 Jenis reaktor
- Mixed Flow
Reaktor berpengaduk dimana umpan masuk, diproses beberapa waktu (resindence
time) lalu produk keluar. Biasanya reaktor ini disusun paralel sehingga mempunyai
kapasitas yang besar dan efesien waktu, Memiliki sifat fluida (konsentrasi,suhu, rapat
massa) di dalam tangki homogen, distribusi waktu tunggal (ressidence time), mulai t=0
sampai t=- , contohnya RATB, Fludized, ketika memiliki 1 stage maka volumenya besar,
- Plug Flow
Umpan masuk pada masukan pipa terjadi reaksi sepanjang pipa lalu keluar. Sifat fluida
berubah sebagai fungsi posisi, waktu tinggal semua elemen aliran sama, conthnya RAP,
fixed bed, kolom, tidak bisa memiliki campur sempurna dengan eleman lain, multi stage
karena dekat dengan volume plug flow.
 Dipengaruhi oleh
- Jenis reaksi : tunggal, parallel, seri
- Efek panas (alat penukar panas): adiabatic, direct/indirect heating and cooling
- Kondisi reaksi : suhu, tekanan, fase reaksi, katalisator.
 Suhu dan Tekanan
- Kecepatan reaksi: pers, arrhenius, konsentrasi
- Kesetimbagan reaksi : endotermis/eksotermis (perbandingan mol reaktan)
- Ketika suhu semakin tinggi kecapatan reaksi semakin besar (arrhenius) kecepatan dan
laju reaksi semakin tinggi kalau konsentrasi semakin besar.
- Ketika suhu semakin tinggi pada endotermis maka konstanta kesetimbangan reaksi
semakin tinggi. Sebaliknya ketika eksotermis suhunya semakin tinggi maka konstanta
kesetimbangan reaksi semakin kecil/rendah.
- Kp = fungsi (T)
 Fase reaksi
- Satu fase (gas, cair, padat)
- Dua Fase atau lebih ( tanpa atau dengan katalisator)
 Katalisator

DASAR PEMILIHAN POMPA


 Pengertian
- Pemilihan pompa dilakukan untuk mencocokkan kebutuhan head dan debit sistem
dengan pompa yang memiliki karakteristik yang sesuai sehingga ketika beroperasi
pompa dapat memenuhi kebutuhan head dan debit sembari bekerja pada titik efiensi
yang baik.
 Langkah-langkah pemilihan pompa
- Tentukan spesiik sistem seperti debit, kecepatan aliran, diameter pipa, tekanan,
temperatur.
Sifat-sifta fluida seperti viskositas dan massa jenis.
- Tentukan kurva kebutuhan sistem
Hitung koefisien kerugian total, tentukan head yang dibutuhkan pada debit yang di
inginkan
- Perkiraan kecepatan spesifik yang dibutuhkan sistem.
- Pilih jenis pompa sesuai kecepatan spesiik
- Cari katalog pompa sesuai jenis pompa yang telah ditentukan.
- Berdasarkan head capacity envelope, oilih ukuran casing pompa.
- Pilih diameter impeller yang memberikan efisiensi terbaik berdasarkan kurva
karakteristik.
 Penentuan kurva kebutuhan head dan debit sistem
- Berawal dari persamaan bernoulli
p1 v 21 p v2
+ + z 1+ H p .r = 2 + 2 + z 2+ H 2
pg 2 g pg 2 g

- Pada kondisi steady state atau reservoir dapat dianggap sebebagai reservoir tak hingga
dan reservoir terbuka ( terhubung dengan atmosfer)
- Pada kondisi steady state atau reservoir dapat dianggap sebagai reservoir tak hingga dan
reservoir terbuka ( terhubung dengan atmosfer) serta memiliki ketinggian permukaan
fluida yang sama
1 1
A1→∞ dan A2→∞ sehingga = = 0 Dan p1= p2= patm
A1 A2
- Dari persamaan head pompa tersebut , ( p2- p1)/(pg) dan ( z 2- z 1) ( head tekanan dan head
ketinggian) tetap sehingga keduanya atau penjumlahan keduanya dinamakan head
statik.
- Dengan demikian hanya suku ketiga (head loss) yang merupakan fungsi dari kuadrat
debit.
- Karena debit berpangkat 2, maka kurva head pompa yang di butuhkan ( H p , r) vs debit
(Q) berbentuk parabolik.
- Setiap jenis pompa memiliki wilayah kerja tertentu.
- Wilayah kerja suatu jenis pompa adalah kombinasi head dan debit yang dapat dihasilkan
oleh pompa tersebut.
- Pompa yang digerakkan oleh motor biasanya memiliki kecepatan putar 1500-1800 rpm,
3000-3600 rpm.
 Cara mencapai titik perpotongan ideal
- Memilih impeller dengan diameter yang berbeda.
- Memilih jenis pompa atau jenis impeller yang berbeda.

JUDUL DESAIN PABRIK


Perancangan Pembangkit listrik tenaga sampah di kota Pontianak

Anda mungkin juga menyukai