Verna Y.P. Bokau. LIFI: Teknologi Komunikasi ...

103

LIFI: TEKNOLOGI KOMUNIKASI NIRKABEL MASA DEPAN

Verna Y. P Bokau
Program Studi Teknik Elektro; Fakultas Teknik
Universitas Katolik De La Salle Manado; Kombos – Kairagi I Manado, Telp:(0431) 871957
email:vbokau@unikadelasalle.ac.id

Abstrak—Mulai dari menonton film di tempat tidur yang

apabila ditotal kira-kira 2600 kali ukuran seluruh spektrum
nyaman hingga bekerja dengan laptop di warung kopi
waralaba, kegiatan berbasis internet benar-benar menjadi lebih frekuensi radio 300 GHz [2]. Dengan jumlah pertumbuhan
mudah dengan Wi-Fi. Kita senang terhubung dengan dunia via lalu lintas internet diperkirakan 22% per tahun, maka
internet nirkabel ini di sela-sela kesibukan kerja. Namun, kebutuhan akan bandwith bukan hal yang perlu ditawar lagi
sekarang teknologi baru telah muncul dan bersiap untuk [3]. Hal lain yang perlu kita ketahui bahwa hingga kini
mengalahkan Wi-Fi. Teknologi itu adalah Li-Fi. Teknologi baru
internet adalah sebuah media komunikasi global yang masih
ini menjanjikan peningkatan konektivitas dan kecepatan
internet. Bersama dengan itu dengan Li-Fi, pengurangan berpijak pada sistem telepon yang berusia satu abad lebih.
kemacetan lalu lintas internet sangat mungkin terjadi. Li-Fi Kabel tembaga yang awalnya digunakan sebagai core sistem
(Light Fidelity) mentransmisikan data dengan kecepatan sangat ini lalu kemudian digantikan oleh fiber optic. Dengan fiber
tinggi dengan menggunakan lampu LED. Jika Wi-Fi optic data dalam jumlah besar dapat dikirimkan hingga
menggunakan antena dan serta gelombang radio tetapi
triliunan bit per detik.
teknologi baru ini akan menggunakan cahaya di sekitar kita
untuk menawarkan fungsi yang sama.. Media transimisi baik wired maupun wireless (Wi-Fi)
belakangan dirasakan tidak lagi mampu memenuhi
Kata Kunci—Frekuensi, Li-Fi, Spektrum Cahaya, Wi-Fi. kebutuhan pengguna. Komunikasi telepon (voice) maupun
data bagaikan merangkak merayap ketika berada di lokasi
seperti ruang konvensi yang dipadati oleh sejumlah besar
II.PENDAHULUAN
manusia. Atau streaming video yang tersendat-sendat pada
Teknologi LiFi adalah teknologi komunikasi nirkabel jam sibuk. Dengan segala keterbatasan jaringan internet saat
berkecepatan tinggi yang menggunakan cahaya (visible light) ini rasanya teknologi seperti video high-definiton bergerak
untuk mengirimkan informasi. Pertama kali diperkenalkan (mobile), autonomous vehicle, pembedahan jarak jauh
pada ajang TED Global di tahun 2011 oleh Harald Haas [1]. (remote surgery), dan lain-lain akan menjadi impian semata.
Teknlogi ini memiliki beberapa kesamaan dengan WiFi yang
sudah lebih dahulu ada, namun memiliki juga beberapa
perbedaan besar. WiFi dan LiFi dikatakan mirip karena III. TINJAUAN PUSTAKA
keduanya adalah teknologi nirkabel. Tetapi tidak seperti Menurut [3] bahwa tingkat pertumbuhan tahunan
WiFi, yang bergantung pada gelombang radio, LiFi gabungan dari lalu lintas nirkabel (compound annual growth
menggunakan komunikasi cahaya tampak (VLC) atau rate - CAGR) telah mencapai 60% selama 10 tahun terakhir.
infrared serta spektrum gelombang near-UV. Dengan kata Dengan kedatangan IoT diperkirakan akan terjadi
lain, LiFi bekerja dengan menggunakan cahaya, seperti peningkatan hingga 12.000 kali terhadap bandwith saat ini.
Sementara itu saat ini apabila bandwith untuk industri, medis,
cahaya yang dipancarkan oleh lampu atau bohlam biasa.
juga bidang sains yang berada pada daerah 5,4 GHz adalah
Cahaya lampu dapat ditemui kemapun kita pergi. Apakah
sebesar 500 MHz.
di kamar, gedung pertemuan atau auditorium, kafe, bahkan
lorong serta jalanan umum. Jika tren baru ini beroperasi
secara penuh, maka di mana ada cahaya selalu akan tersedia
konektivitas Internet. Seperti yang disebutkan di atas, LiFi
mengandalkan cahaya yang dapat dilihat untuk
berkomunikasi. Gelombang cahaya ini ternyata mampu
membawa lebih banyak informasi daripada gelombang radio
tradisional yang digunakan dalam teknologi WiFi.
Terus bertambahnya perangkat yang perlu senantiasa
terkoneksi internet membuat lalu lintas komunikasi melalui
media ini semakin hari semakin padat. Apalagi dengan
kehadiran apa yang kemudian dikenal sebagai Internet-of-
Things (IoT) Perlu diketahui bahwa LiFi mendukung
mobilitas pengguna dan akses multiuser. Ini dikarenakan
Gambar 1. Ilustrasi sistem rumah pintar
ukuran spektrum cahaya inframerah dan cahaya tampak
JURNAL REALTECH Vol. 14, No. 1, April 2018: 103-109 ISSN: 1907-0837
Umumnya digunakan untuk wireless fidelity (Wi-Fi).
Sayangnya daerah ini sudah sangat padat. Oleh karena itu
diterapkanlah sebuah metode yang dikenal dengan sebutan
WiGig (wireless gigabit alliance). WiGig menggunakan
sebuah spektrum belum berlisensi antara 57 GHz – 66 GHz.
Dengan demikian lebar bandwith maksimumnya adalah 9
Ghz. Dalam 20 tahun dari sekarang maka kebutuhan
bandwith untuk sistem nirkabel akan menjadi 12.000 x 500
Mhz. Atau setara dengan 6 THz bandwith. Sementara seluruh
spektrum RF hanya sebesar 0,3 THz. Dengan demikian ini
sangatlah tidak memungkinkan bahkan dengan WiGig
sekalipun. Sebagai perbandingan, 6 THz bandwith hanyalah
0,8% dari seluruh spektrum IR dan visible light. Untuk saat
ini metode penggunaan kembali sumber daya frekuensi
(frequency reuse) menjadi pilihan untuk mengatasi krisis
spektrum yang menjulang ini. Pendekatan ini telah
digunakan dengan sangat sukses telah mengarah pada konsep
'small cell'.
Gambar. 2. Konsep small cell
Ukuran sel dalam komunikasi seluler telah menyusut
secara dramatis. Radius sel dalam sistem 2 G awal adalah 35
km, dalam sistem 3G 5 km, dalam sistem 4G 100 m, dan
dalam 5G mungkin sekitar 25m untuk menggunakan kembali
spektrum RF yang tersedia secara lebih efisien dan untuk
mencapai kepadatan data yang lebih tinggi. Namun,
pengurangan lebih lanjut dalam ukuran sel lebih sulit dicapai
karena tingginya biaya infrastruktur dan link data yang
menghubungkan titik akses terdistribusi ke jaringan inti.
Selain itu, dengan ukuran sel yang lebih kecil, kemungkinan
line-of-sight antara base station dan terminal pengguna
meningkat akan mengalami peningkatan gangguan
(interfering).
Gambar. 3. Spektrum elektromagnetik
104
Spektrum elektromagnetik yang diperlihatkan pada gambar
3 jelaskan menunjukkan betapa frekuensi daerah visible light
jauh lebih besar walaupun semua frekuensi RF digabung
sekaligus. Daerah RF inilah yang sangat popular digunakan
oleh WiFi hingga saat ini. Oleh krn frekuensinya yang
terbatas setidaknya dengan jumlah kebutuhan bandwith yang
terus bertambah, pada komunikasi seluler metode frequency
reuse memunculkan masalah baru. Dengan metode ini maka
tentunya ukuran sel akan semakin kecil. Hal ini akan
menghasilkan interferensi yang berakibat pada data rate yang
merupakan masalah besar untuk jaringan seluler [4]. Oleh
karena itu, sering kali titik akses WiFi telah dipasang di
bawah kursi di stadion untuk menggunakan tubuh manusia
sebagai pelengkap untuk sinyal RF dan untuk menghindari
hubungan gangguan penglihatan-line. Jelas, ini bukan solusi
yang layak untuk penggunaan kantor dan rumah. Dengan
demikian solusi yang paling memungkinkan untuk
komunikasi mobile masa depan bukan lagi terletak pada
metode pemanfaat kembali sumber daya frekuensi (frequency
reuse) tapi pada pemanfaatan spektrum yang lebih besar.
Salah satunya yaitu sumber daya optical yang ditawarkan
pada salah satu spektrum elektromagnetik pada Gambar. 3.
Selain tersedia dalam jumlah yang sangat besar juga gratis.
Obstruksi dalam bandwidth ini tidak dapat mendukung
pertumbuhan permintaan untuk kecepatan data tinggi dan
sejumlah besar sistem komunikasi. Meskipun kemacetan
spektrum dapat berkurang ketika kita menggunakan frekuensi
tinggi untuk mentransfer data, tetapi ini bukan solusi yang
mudah, karena bagian dari spektrum ini memerlukan
peralatan yang kompleks dan menyebabkan sistem biaya
tinggi. Sekali lagi, penugasan spektrum dan pembatasan
operasional tidak konsisten di seluruh dunia. Berikutnya
802.11b dan 802.11g menggunakan spektrum 2,4 GHz, yang
intensif dengan perangkat lain. Keterbatasan lainnya adalah
standar konsumsi daya yang sangat berbeda dengan standar
lain, membuat maka pakai baterai dan panas yang dihasilkan
menimbulkan kecemasan. Sebenarnya, ada sejumlah
teknologi yang memberikan solusi praktis dan dapat
diterapkan untuk masalah ini, tetapi dalam makalah ini, kami
akan fokus pada teknologi Light Fidelity (Li-Fi).
III. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan
artikel ini adalah dengan cara membandingkan hasil riset
sebelumnya baik itu tentang Wi-Fi juga tentang jaringan
seluler. Selain itu beberapa artikel ilmiah tentang sistem
komunikasi optikal serta Internet-of-Things juga menjadi
salah satu acuannya. Idenya adalah untuk mencari kelemahan
sistem komunikasi internet berbasis Wi-Fi kemudian
mengetahu apakah dampaknya terhadap perkembangan lalu
lintas komunikasi data terkni.
Tidak ada data mentah yang disampaikan dalam artikel
ini selain data dan informasi yang sudah terlebih dahulu
dipublikasikan oleh para peneliti yang memiliki kompetensi
dibidang komunikasi nirkabel. Selain itu beberapa teori dasar
dari textbook juga akan disajikan dalam artikel ini untuk

memperkuat argumen uang nantinya akan disampaikan dan
diuji oleh beragam artikel sejenis yang dapat memperkuat
argumentasi dalam artikel ini.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Jaringan komersial yang paling maju sekarang
menggunakan 4G, yang diperkenalkan pada akhir tahun
2000an untuk menyediakan smartphone dengan kecepatan
broadband hingga 100 megabit per detik, dan sekarang
menyebar dengan cepat. Tetapi untuk memenuhi permintaan
yang diharapkan pada 2020-an, penyedia layanan komunikasi
nirkabel mulai mempekenlakan generasi kelima(5G)
teknologi yang setidaknya 100 kali lebih cepat, dengan
kecepatan tertinggi yang diukur dalam puluhan miliar bit per
detik. Sinyal 5G juga perlu dikembangkan lebih luas lagi
dibanding saat ini, cukup untuk mengakomodasi Internet of
Things yang sedang berkembang yang akan berkisar dari
peralatan rumah tangga yang terhubung ke sistem kontrol
energi dan pemantauan medis, dan kendaraan otonom.
Dengan segala keterbatasan yang sudah dijelaskan
dibagian awla artikel ini terkait dengan internet berbasis Wi-
Fi, maka perlu dicari solusi yang dapat menjawab kebutuhan
komunikasi nirkabel masa depan. Teknologi itu adalah light
fidelity atau disingkat Li-Fi.
A. Apa Li-Fi itu?
LiFi adalah teknologi komunikasi nirkabel berkecepatan
tinggi yang menggunakan cahaya tampak untuk
mengirimkan informasi. WiFi dan LiFi mirip karena kedua
teknologi nirkabel, tetapi juga sangat berbeda, karena tidak
seperti WiFi, yang bergantung pada gelombang radio, LiFi
menggunakan komunikasi cahaya tampak (VLC) atau
gelombang spektrum inframerah dan dekat-UV. Dengan kata
lain, LiFi bekerja dengan menggunakan cahaya tampak,
seperti cahaya yang dipancarkan oleh lampu atau bola lampu
biasa. Istilah Li-Fi dikenalkan oleh Profesor Harald Haas dari
Universitas Edinburgh selama TED Talk pada tahun 2011.
Haas membayangkan bola lampu yang dapat bertindak
sebagai router nirkabel.
B. Cara kerja Li-Fi
Li-Fi dan Wi-Fi sangat mirip karena keduanya
mengirimkan data secara elektromagnetik. Namun, Wi-Fi
menggunakan gelombang radio, sementara Li-Fi berjalan
pada cahaya tampak. Seperti yang kita ketahui, Li-Fi adalah
sistem Visible Light Communications (VLC). Ini berarti
bahwa ia mengakomodasi detektor foto untuk menerima
sinyal cahaya dan elemen pemrosesan sinyal untuk mengubah
data menjadi konten yang bersifat 'stream-able'. Bola lampu
LED adalah sumber cahaya semikonduktor yang berarti
bahwa arus listrik konstan yang dipasok ke bola lampu LED
dapat diatur sedemikian rupa, naik dan turun pada kecepatan
yang sangat tinggi, tanpa terlihat oleh mata manusia.
Misalnya data dimasukkan ke dalam bola lampu LED
Verna Y.P. Bokau. LIFI: Teknologi Komunikasi ... 105
(dengan teknologi pemrosesan sinyal), kemudian
mengirimkan data (tertanam dalam pancarannya) pada
kecepatan tinggi ke detektor foto (fotodioda). Perubahan kecil
dalam peredupan secara cepat pada lampu LED kemudian
dikonversi oleh penerima menjadi sinyal listrik. Sinyal
kemudian diubah kembali menjadi aliran data biner yang
akan kita kenali sebagai aplikasi web, video, dan audio yang
dapat dijalankan pada perangkat yang dapat berkomunikasi
melalui jaringan internet.
C. Kunggulan Li-Fi
Karena kita sudah sangat bergantung pada cahaya tampak
dari lampu dan lampu, LiFi menghadirkan banyak
keuntungan yang belum pernah ada sebelumnya untuk
penggunaannya, sejauh menyangkut konektivitas internet
nirkabel. Lampu hampir dapat ditemui ke mana pun Anda
pergi.
Gambar. 4. Contoh jaringan Li-Fi
Sebegitu mudahnya untuk mendapatkannya sehingga tidak
mungkin untuk membuat daftar tempat yang lengkap di mana
Anda dapat dengan mudah menemukan sumber cahaya. Jika
teknologi baru ini berhasil diterapkan, maka di mana ada
cahaya, akan ada konektivitas Internet. Seperti yang
disebutkan di atas, LiFi mengandalkan cahaya yang dapat
dilihat untuk berkomunikasi. Gelombang ini mampu
membawa lebih banyak informasi daripada gelombang radio
tradisional yang digunakan dalam teknologi WiFi.
Spektrum cahaya tampak hampir 10.000 kali lebih besar
dari spektrum yang ditempati oleh gelombang radio. Selain
itu, LiFi dikatakan dapat meningkatkan bandwidth hingga
100 kali lipat apa yang kita miliki saat ini dengan WiFi.
Prestasi luar biasa ini hanya dimungkinkan karena koneksi
LiFi bisa mengirimkan data dengan kecepatan 224 gigabyte
per detik.
LiFi juga lebih cocok di daerah-daerah sensitif
elektromagnetik seperti rumah sakit, kabin pesawat, dan
pembangkit listrik tenaga nuklir (di mana gangguan
elektromagnetik dapat menjadi bencana). Potensi besar dari
sistem ini dimasa depan akan sangat mendukung kinerja
sistem yang lebih kompleks yang membutuhkan dukungan
JURNAL REALTECH Vol. 14, No. 1, April 2018: 103-109 ISSN: 1907-0837
streaming data super cepat seperti pembedahan jarak jauh,
sistem unmanned vehicle, juga banyak hal lain yang mungkin
terjadi dalam kurun waktu 5 – 10 tahun dai sekarang.
D. Komponen sistem Li-Fi
D.1. Lampu LED
Dioda pemancar cahaya (light-emitting diode - LED)
adalah perangkat semikonduktor yang memancarkan cahaya
ketika arus listrik dilewatkan melalui komponen tersbut.
Cahaya dihasilkan ketika partikel yang membawa arus
(dikenal sebagai elektron dan lubang) bergabung bersama
dalam materi semikonduktor ditunjukkan pada Gambar. 5.
Gambar. 5. LED
Cahaya yang dipancarkan bukanlah cahaya dalam
intensitas yang besar. Tetapi umumnya LED itu
monokromatik, yang terjadi pada panjang gelombang
tunggal. Cahaya dicetuskan dalam bahan semikonduktor
padat. Oleh karena itu LED sering disebu sebagai perangkat
solid-state. Kata pencahayaan solid-state, yang mencakup
LED organik yang khusus. Teknologi lain ada yang
bersumber dari filamen yang dipanaskan (lampu pijar dan
lampu halogen tungsten) atau pelepasan gas (lampu
fluoresen). Pada walnya LED hanya diproduksi dalam warna
merah, tetapi LED modern dapat memproduksi berbagai
warna, termasuk merah, hijau, dan biru (RGB). Saat ini
kemajuan teknologi LED telah memungkinkan LED untuk
membuat cahaya putih juga. Contoh bagus dari LED adalah
sebagai indikator status pada keyboard Anda untuk NUM
Lock, Scroll Lock dan Caps Lock.
D.2. Photodiode
Fotodioda adalah alat yang mengubah cahaya menjadi arus
listrik. Komponen elektronik ini terbuat dari bahan semi-
konduktor dan mengandung sambungan p-n, itu dirancang
untuk berfungsi dalam bias balik. Arus dalam jumlah besar
dipropagasikan pada fotodioda ketika foton diserap dan arus
dalam jumlah yang sangat kecil juga disebarkan ketika tidak
ada cahaya. Teknologi fotodioda telah berjaya dan banyak
digunakan karena strukturnya yang ringkah dan berbiaya
rendah. Fotodioda memiliki dua mode operasi terpisah,
pertama yaitu mode fotovoltaik dan kedua mode
106
fotokonduktif. Dalam mode fotovoltaik, kepercayaan dalam
cahaya tidak linear dan jangkauan dinamis yang dicapai
sangat kecil dan kecepatan tertinggi juga tidak diperoleh
dalam mode fotovoltaik. Dalam mode photoconductive,
kepercayaan pada cahaya sangat linear dan tegangan yang
berlawanan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap
cahaya, tetapi memiliki dampak yang lemah pada arus gelap
(arus yang dicapai tanpa cahaya). The Photodiodes secara
komprehensif digunakan dalam industri elektronik, terutama
dalam detektor dan sistem telekomunikasi optik pita lebar
(wide-bandwith).
Gambar. 6. Photodiode
D.3. Image sensors (Sensor gambar)
Sensor gambar adalah perangkat elektronik, fotosensitif
yang mengubah gambar optik menjadi sinyal elektronik.
Terdiri dari jutaan fotodioda dan digunakan sebagai penerima
gambar dalam peralatan pencitraan digital. Sensor gambar
bereaksi terhadap dampak yang ditimbulkan oleh foton,
sehingga mengubahnya menjadi arus listrik yang kemudian
diteruskan ke konverter analog-digital ditunjukkan pada
Gambar.7. Jenis sensor gambar yang paling umum adalah
sensor CCD dan CMOS. Sensor gambar umumnya digunakan
dalam modul kamera dan perangkat pencitraan lainnya. Pada
saat ini, sensor gambar yang paling umum adalah digital
charge-coupled device (CCD) atau pelengkap oksida logam
semikonduktor (CMOS) sensor piksel aktif. Dalam kamera,
sensor gambar elektronik foto mengubah cahaya yang
melewati lensa menjadi per-fotodioda dengan berbagai
ukuran.
Gambar.7. image sensor

E. Prinsip kerja Li-Fi
Li-Fi dan Wi-Fi sangat mirip karena keduanya
mentransmisikan data secara elektromagnetik. Prinsip kerja
teknologi Li-Fi begitu sederhana. Anda akan memiliki
sumber cahaya di ujung satu seperti LED dan detektor foto
(Sensor Cahaya) di ujung yang lain. Bedanya dengan Wi-Fi,
Wi-Fi menggunakan gelombang radio sementara Li-Fi
berjalan pada cahaya tampak. Dengan variasi arus yang
cepat, output cahaya dapat dibuat bervariasi pada kecepatan
yang sangat tinggi. Data biner diambil oleh beberapa reseptor
cahaya yang diperlukan, dan dipasang pada semua perangkat
yang terhubung. Mulai dari komputer ke tablet, telepon,
televisi atau peralatan yang ditunjukkan pada Gambar 8.
Yang perlu diingat adalah bahwa pulsa cahaya tidak dapat
dilihat oleh mata manusia. Sehingga hal ini tidak berpotensi
membahayakan atau menggangu kenyamanan dalam bentuk
apapun. Dengan demikian, lampu atau senter pun bisa
menjadi hotspot. Cara kerja Li-Fi cukup sederhana karena
Anda hanya perlu memiliki lampu pada satu ujung (LED),
dan sebuah photodetektor (sensor cahaya) di sisi lainnya. Jika
LED AKTIF, pendeteksi foto mendaftarkan yang biner; lain
itu nol biner. Signal yang diterima LED dalam waktu yang
cukup maka Anda sedang membangun sebuah pesan. Dengan
Menggunakan LED dalam format array serta mungkin dalam
beberapa warna yang berbeda, maka Anda sedang berurusan
dengan kecepatan data dalam kisaran megabit per detik. Ini
didikarenakan oleh kedipan bola lampu LED untuk yang
dapat dianalogikan sebagai kode biner ( on = 1, off = 0).
Kedipan ini terjadi dalam kecepatan yang sangat tinggi
sehingga tidak dapat dideteksi oleh mata manusia. Makin
banyak LED digunakan, makin banyak data yang bisa
diproses.
Gambar. 8.
F. Pemancar dan Penerima dalam sistem Li-Fi
Data yang melintasi atau lalu-lalang melalui kabel atau
sinyal yang melalui udara. Li-Fi adalah transmisi data
melalui penerangan LED dengan mengganti peran
sebelumnya dari serat optik dalam mengirimkan data melalui
bohlam lampu LED yang bervariasi dalam intensitas yang
sangat sulit diikuti mata manusia. Jika LED AKTIF,
pengguna dapat mengirim string digital 1, jika OFF maka
Verna Y.P. Bokau. LIFI: Teknologi Komunikasi ... 107
pengguna dapat mengirimkan string 0. Ini dapat terjadi
dengan sangat cepat. Fenomena ini dipercaya dapat
menyandikan data dalam cahaya dengan memvariasikan
tingkat di mana LED berkedip ON dan OFF untuk bergerak
pada string berbeda 1s dan 0s sehingga akan sangat
bepengaruh pada sistem keamanan data. Sebenarnya,
teknologi ini mentransfer ribuan aliran data pada saat yang
sama secara paralel dalam kecepatan yang sangat tinggi
dengan bantuan teknik modulasi khusus menggunakan
teknologi pemrosesan sinyal yang unik. Cahaya yang
digunakan untuk mengirimkan data disebut D-light oleh
Herald Hass, pencetus Li-Fi. Sisi Tx akan mengirimkan data.
Terhubung ke array LED melalui mana data ditransfer. Data
ini akan diterima oleh sisi penerima (Rx) menunjukkan sisi
pada Gambar 9. Sisi penerima akan menerima data yang
dikirimkan melalui panel utama. LED ini dapat ditampilkan
ke Hyper Terminal pada PC dengan menghubungkan port
serial.
Gambar. 9. Pemancar & Penerima dalam Li-Fi
G. Modulasi Li-Fi
Li-Fi didasarkan pada komunikasi cahaya tampak (VLC)
dan menggunakan teknik komunikasi nirkabel optik (OWC).
Dengan teknik ini Anda dapat mengubah teknik modulasi
OWC VLC untuk modulasi Li-Fi seperti modulasi SIM
OFDM atau OFDMA (OFDM multi-akses) untuk banyak
pengguna. VLC hanya dapat dianggap sebagai sistem IM /
DD, yang berarti bahwa sinyal modulasi harus dihargai
murni dan unipolar. Penerapan skema modulasi yang
dikembangkan dengan baik dan dikembangkan dari bidang
komunikasi RF. Teknik ini seperti on-off keying (OOK),
modulasi posisi-pulsa (PPM), modulasi lebar-pulsa (PWM)
dan modulasi amplitudo pulsa M-array unipolar (M-PAM)
dapat diterapkan dengan cara yang relatif sederhana, namun
teknik yang lebih unggul seperti OFDM diperlukan. OFDM
memungkinkan bit adaptif dan pemuatan energi dari berbagai
sub-band frekuensi sesuai dengan saluran komunikasi Untuk
benar-benar mengirimkan data melalui LED, seperti halnya
data multimedia, penting untuk memodulasi ini menjadi
sinyal pembawa. Sinyal pembawa ini terdiri dari pulsa cahaya
yang dikirim pada interval yang lebih sedikit. Sistem yang
digunakan dalam teknik komunikasi nirkabel optik (OWC)
adalah Optical Orthogonal Frequency Division Multiplexing
(O-OFDM).
JURNAL REALTECH Vol. 14, No. 1, April 2018: 103-109 ISSN: 1907-0837 108

H. Manfaat dan Potensi Aplikasi Li-Fi H.3. Kesehatan

Keunggulan dari Li-Fi muncul sebagai akibat dari Negara-negara dengan luas daerah dan infrastrukstur
sejumlah besar area spektrum elektromagnetik bebas lisensi kesehatan serta dukungan tenaga medis yang belum merata
di daerah cahaya inframerah dan cahaya tampak. Keuntungan akan sangat terbantu dengan penerapam teknologi ini. Lebih
utama adalah pemanfaatan LED Li-Fi dan cahaya tampak khusus ketika menangani kasus pembedahan jarak jauh.
untuk mengirimkan data secara nirkabel sebagai pengganti Dokter dengan kompetensi tertentu tidak perlu lagi datang ke
frekuensi radio jarak pendek. Sistem ini tidak memerlukan lokasi pasien namun dapat melakukan pembedahan dari jarak
lampu LED khusus, cukup dengan lampu LED standar yang jauh. Sementara alat bedah dapat berupa sistem robotik yang
digunakan di rumah atau kantor. Li-Fi adalah teknologi dua dikendalikan jarak oleh dokter yang bersangkutan.
arah. Untuk saat saat ini LED hanya digunakan untuk
mengirimkan data karena terkendala masalah kelayakan dan H.4. Transportasi
biaya. Pemanfaatan Li-Fi menggunakan pita (band) cahaya Tantangan terberat saat ini dalam hal transportasi adalah
tampak, antara 400 dan 800 THz dari spektrum bagaimana membuat transportasi ini semakin aman dan
elektromagnetik untuk mengirimkan data. nyaman. Angka kecelakaan yang terus bertambah membuat
Manfaat terbesar dari teknologi ini adalah kecepatan industri otomotif berlomba untuk mengembangkan sistem
transmisi data yang sangat cepat hingga 100 kali lipat dari Wi- autonomous yang memungkinkan kendaraan dapat berjalan
Fi. Percobaan di laboratorium mencapai kecepatan hingga tanpa kemudia manusia. Ini dilakukan karena secara
224Gbps, sementara tes dalam kondisi nyata telah mencapai statiskan kecelakaan sering terjadi akibat kesalahn manusia
hingga 1Gbps. Sungguh sebuah lompatan yang luar biasa jika semata.
dibandingkan dengan kecepatan rata-rata Wi-Fi antara Li-Fi memungkinkan sistem autonomous ini dapat
300Mbps dan 720Mbps. Li-Fi juga diadopsi secara luas untu berfungsi dengan baik oleh potensi transfer data yang cepat.
penggunaan di pesawat terbang, karena sinyal Li-Fi tidak Kendaraan pintar seperti ini membutuhkan proses
mengganggu gelombang radio yang digunakan oleh pilot pengolahan data yang super cepat untuk mengambil alih
dalam berkomunikasi. peran manusia dalam mengambil keputusan.
Komputer atau perangkat seluler juga perlu dilengkapi
dengan sensor yang dapat membaca sinyal cahaya dan V. KESIMPULAN DAN SARAN
mengubahnya menjadi data. Sensor saat ini masih seukuran
smartphone sehingga belum cocok untuk pengguna ponsel. Daerah sprektrum elektromagnetik yang belum berlisensi
Suatu saat apabila ukuran sensor dapat diperkecil maka dan gratis ternyata memberikan potensi media komunikasi
sedapat mungkin ada sumber cahaya, maka pengguna dapat yang luar biasa. Li-Fi memanfaatkan spektrum cahaya
terkoneksi Internet. Bola lampu sekarang ada di mana-mana tampak yang memungkinkan transmisi data dapat dilakukan
baik di kantor, toko, mal, rumah dan bahkan pesawat, yang dengan sangat cepat. Infrastruktur teknologi begitu murahnya
berarti bahwa transmisi data berkecepatan tinggi dapat karena hanya memerlukan perangkat lampu LED yang
tersedia di mana-mana. banyak ditemui diberbagai tempat yang teraliri listrik.
Beberapa aplikasi yang berpotensi dikembangkan lebih Kecepatan transmisi data dari teknologi Li-Fi dapat berates
lanjut berdasarkan teknologi Li-Fi ini antara lain: kali lipat dibandingkan Wi-Fi. Bahkan untuk percobaan di
laboratorium dapat mencapai ratusan Gigabit per detik.
H.1. Smart lighting Potensi ini sangat menguntungkan untuk pengembangan
Baik ruang pribadi ataupun publik seperti lampu jalan berbagai sistem komunikasi nirkabel masa depan. Aplikasi
atau lampu baca dapat dijadikan hotspot. Dan dengan penting yang dapat diterapkan antara lain di bidang
infrastruktur serta sensor yang telah dijelaskan sebelumnya transportasi, pendidikan, juga kesehatan.
maka jenis LED seperti ini dapat dikendalikan intensitas Kendala dari sistem Li-Fi ini terletak pada ukuran sensor
cahaya yang akan berdampak pada besar data yang dapat yang masih perlu diperkecil sehingga dapat dipasangkan
disesuaiakan. pada perangkan smartphone. Juga hal-hal lain yang terkait
dengan teknik modulasinya. Sementara dalam hal keamanan
H.2. Pendidikan teknologi Li-Fi menjanjikan keamanan transmisi data yang
Kendala utama dalam penerapan e-learning adalah lebih dibandingkan Wi-Fi.
kecepatan transfer data dalam jumlah besar yang tidak dapat
diakomodir oleh teknologi Wi-Fi terkait dengan konten DAFTAR PUSTAKA
pembelajaran dalam bentuk video 3D atau pembelajaran jarak
jauh dalam bentuk teleconference. Dengan Li-Fi maka semua [1] Behrouz A. Forouzan, Data Communications and
konten pembelajaran dalam bentuk apapun dapat dibagikan Networking, Fourth Edition. The McGraw-Hill Companies,
dengan cepat dan proses belajar menagajar jarak jauh dapat Inc, 2007.
berlangsung layaknya pertemuan dalam ruang kelas.
 Verna Y.P. Bokau. LIFI: Teknologi Komunikasi ... 109

[2] IEEE Std. 802.15.7-2011, 2011, IEEE Standard for Local

and Metropolitan Area Network, Part 15.7: Short-Range
Wireless Optical Communication Using Visible Light, IEEE
Std, 2011.

[3] S. Dimitrov and H. Haas, Principles of LED Light

Communications: Towards Networked Li-Fi, 2015,
Cambridge Univ. Press.

[4] H. Haas, "Wireless data from every light bulb", TED

Website [Online]. 2011 Available: http://bit.ly/tedvlc.

[5] Khalid, A. M., Cossu, G., Corsini, R., Choudhury, P., and
Ciaramella, E., “1-Gb/s Transmission Over a Phosphorescent
White LED by Using Rate-Adaptive Discrete Multitone
Modulation,” IEEE Photonics Journal 4, 1465-1473 (Oct.
2012).

[6] H. Haas and C. Chen "What is LiFi" in Proc, 41st

European conference on Opt Communication, Valencia,
Spain, Sept, 27, 2015, pp: 1-3.

[7] Dobroslav Tsonev, Stefan Videv, Harald Haas, Light

fidelity (Li-Fi): towards all-optical networking in Proc. SPIE
9007, Broadband Access Communication Technologies VIII,
900702 (December 18, 2013).