Anda di halaman 1dari 5

Sistem Komunikasi Broadband pada Pengguna Bergerak dengan Kecepatan Tinggi

Nurmayanti Zain dan Syafruddin Syarif Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin Email: ssyariftuh@yahoo.co.id , nurmayantizain@yahoo.com

AbstrakDewasa ini, permintaan pengguna untuk berkomunikasi sambil berkendara di jalan raya semakin tinggi. Walaupun telah ada teknologi dengan kapasitas dan bandwidth besar tetapi industri nirkabel Indonesia belum menawarkan metode ekonomis untuk melayani kebutuhan kanal pengguna bergerak tersebut. Paper ini membahas teknis umum infrastruktur berkapasitas tinggi dengan struktur small cell pada base transceiver station (BTS) menggunakan frekuensi 60 GHz untuk layanan komunikasi broadband yang tidak hanya terbatas pada pengguna bergerak dengan kecepatan rendah saja tetapi juga menjangkau pengguna bergerak dengan kecepatan tinggi. Kata Kunci : Komunikasi Broadband, Small Cell, Kecepatan Tinggi

I. PENDAHULUAN

erkembangan telekomunikasi saat ini sangat pesat sekali, dimana informasi pada komunikasi kini dan masa mendatang merupakan gabungan informasi pada komunikasi berupa voice, data, dan video yang bisa diakses dimana saja dan kapan saja, sehingga membutuhkan bandwidth yang makin besar, selain dibutuhkan bandwidth yang cukup besar, kecepatan transmisi dari sistem komunikasi juga menuntut kecepatan yang makin besar dapat dikatakan bahwa komunikasi masa depan adalah komunikasi broadband [1, 2]. Definisi komunikasi broadband menurut rekomendasi ITU No. I.113, Komunikasi broadband didefinisikan sebagai komunikasi dengan kecepatan transmisi 1,5 Mbps hingga 2,0 Mbps. Sedangkan menurut FCC (Federal Communication Commission) di Amerika, Komunikasi broadband dicirikan dengan suatu komunikasi yang memiliki kecepatan simetri (up-stream dan down-stream) minimal 200 kbps.

Komunikasi broadband merujuk kepada broadband wireless dalam penggunaannya. Broadband Wireless adalah teknologi baru yang menjanjikan pemakaian bandwidth yang lebar. Dibandingkan dengan teknologi wireless yang sudah ada (mobile communication) terdapat perbedaan pada tujuan penggunaan dan kecepatan. Teknologi wireless yang ada diutamakan untuk layanan suara (voice) dan jika digunakan untuk menyalurkan data hanya akan diperoleh kecepatan sekitar 9600 bps saja, sedangkan teknologi broadband wireless menjanjikan layanan data (bisa berisi data multimedia) dengan kecepatan antara 1,5 mbps s/d 128 mbps. Infrastruktur nirkabel saat ini, bagaimanapun, belum dapat memberikan bandwidth yang diperlukan dan kapasitas untuk menyediakan layanan ini untuk pengguna berkendara dengan kecepatan tinggi di jalan raya [3]. Sayangnya, pengguna bergerak kemungkinan akan menjadi yang paling menuntut layanan bandwidth dan nirkabel. Contoh ketika seseorang bepergian jauh tentu saja akan memanfaatkan waktu bosannya untuk menikmati berbagai layanan hiburan, seperti mengakses jaringan internet, mendownload file, mengecek e-mail, mengakses perpustakaan online, menonton tv, memainkan fitur game online dan sebagainya sehingga perjalanan yang dilakukannya akan menyenangkan dan produktif. Jelas, solusi broadband wireless diperlukan untuk memberikan layanan bandwidth tinggi bagi pengguna berkendara. Infrastruktur yang diusulkan dibahas di bawah ini dimaksudkan untuk dilaksanakan sebagai bagian dari sistem komunikasi nirkabel global yang menyediakan layanan bandwidth tinggi dengan komunikasi antarpengguna yang independen dari lokasi atau kecepatan pengguna.

II. KAJIAN PUSTAKA A. Permasalahan Wireline Pada wireline, komunikasi broadband dirujuk pada komunikasi informasi digital dimana transfer rate berkisar antara 1.544 Mb/s (2.048 Mb/s untuk Europe) s.d. 155 Mb/s (synchronous optical network, sonet, oc-3) yang mendukung aplikasi multimedia broadband seperti wideband internet access, video conference,

Nurmayanti Zain adalah Mahasiswa Program Pascasarjana Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Konsentrasi Teknik Telekomunikasi dan Informasi Universitas Hasanuddin Makassar Indonesia (e-mail: nurmayantizain@yahoo.com). Syafruddin Syarif adalah Dosen Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Konsentrasi Teknik Telekomunikasi Universitas Hasanuddin Makassar Indonesia (e-mail: ssyariftuh@yahoo.co.id).

imaging and graphic, HDTV, VoD, stored voice, dan lain-lain. Meski teknologi wireline dapat menyediakan bandwidth dan data throughput yang sesuai kebutuhan untuk layanan rumah dan kantor, infrastrukturnya belum cukup menyediakan layanan kecepatan data pada komunikasi bergerak. Layanan 3G saja hanya menyiapkan data rate 2 Mb/s sehingga tidak lebih dari 144 Kb/s yang berlaku pada komunikasi bergerak. B. Solusi Komunikasi Broadband Infrastruktur yang paling ekonomis dan praktis untuk menyediakan kanal broadband wireless bagi pengguna dalam jumlah banyak adalah komunikasi small cell pada frekuensi tinggi. Sistem beroperasi pada frekuensi gelombang milimeter yaitu 60 GHz yang memanfaatkan bandwidth tinggi dengan sinyal propagasi yang dapat difungsikan sebagai frequency reuse. [3] C. Small Cell Untuk layanan area dan bandwidth pada frekuensi tetap yang tersedia, infrastruktur wireless memanfaatkan small cell yang mampu memberikan kapasitas yang lebih banyak dibanding sistem large cell. Selain itu, small cell menyediakan kanal yang lebar untuk jumlah pengguna yang sama dibanding sistem large cell. [2] Perencanaan kapasitas pada suatu sistem komunikasi sangat berhubungan dengan perencanaan cakupan. Perencanaan cakupan memberikan informasi mengenai berapa site yang dibutuhkan untuk mencakup suatu area dan bersama-sama dengan perencanaan kapasitas mendefinisikan jumlah maksimum transceiver di tiap sitenya. Ukuran sel yang akan dirancang harus mampu melayani sejumlah user yang diprediksi pada suatu daerah. [4] Atot = Jumlah user x Trafik rata-rata per user....(1)
( )

.....(6)

Bila kapasitas sel tetap dengan ukuran sel diperkecil, jumlah kanal dalam area akan meningkat seiring ukuran cell yang diperkecil. Peningkatan kanal trafik sebanding dengan invers kuadrat dari penurunan ukuran sel sistem. Jika diameter sel diperkecil oleh faktor N, jumlah sel dan kanal dalam area diperbesar oleh faktor N kuadrat. Walau small cell membutuhkan lebih banyak base station untuk mencover area dibanding large cell, biaya infrastruktur per kanal small cell lebih murah. D. Milimeter Wave Untuk menyediakan komunikasi wireless dengan bit rate puluhan atau ratusan Megabits, bandwidth lebar dalam range spectrum millimeter wave (30 300 GHz) harus dimanfaatkan. [2,3] Karakteristik millimeter wave (gelombang milimeter) mampu meminimalisir refraksi dan interferensi pada propagasi short range (Line Of Sight) LOS. Selain itu, membutuhkan topologi jaringan seluler yang berdasar pada penggunaan sejumlah small cell. Small cell tersebut memfasilitasi frequency reuse, menghasilkan kanal trafik per layanan area dalam jumlah besar dan berkapasitas tinggi untuk trafik jaringan. E. Frekuensi 60 GHz Spektrum frekuensi 60 GHz sangat cocok untuk topologi jaringan small cell disebabkan karena resonansi penyerapan energi elektromagnetik oleh molekul oksigen pada frekuensi tersebut. [3] Redaman gelombang elektromagnetik pada 60 GHz sekitar 15 dB/km. Khususnya terjadi pada frekuensi band (51.4 66 GHz) yang menyebabkan frekuensi reuse dapat terjadi. Redaman yang tinggi mengurangi co-channel interference dalam sistem small cell sehingga membolehkan frekuensi tertentu untuk digunakan kembali sesering mungkin. Ketentuan FCC Amerika (Federal Communication Commision) mengatakan band (59 64 GHz) tersedia untuk digunakan. Di Eropa, band (62 63 GHz) dan (65 66 GHz) dialokasikan untuk MBS (Mobile Broadband System). Sedang di Jepang menggunakan band (59 64 GHz). [5] Untuk Indonesia sendiri, alokasi frekuensi 60 GHz belum digunakan atau masih bebas sehingga bisa diusulkan untuk komunikasi broadband pengguna bergerak kecepatan tinggi. F. Highspeed Handoff Sistem small cell sebenarnya telah diajukan sejak lama tapi tidak terimplementasian karena adanya anggapan yang salah bahwa mobilisasi dengan

....(2)

Keterangan : n = jumlah panggilan per jam T = Time holding (detik)


( )

....(3)
)

.....(4)

Dengan mengasumsikan bentuk sel adalah lingkaran maka dapat diketahui luas dan radius sebuah sel menggunakan persamaan:
( )

.....(5)

kecepatan tinggi tidak didukung oleh sistem. Padahal small cell dapat menyediakan bandwidth lebar dengan 100 Mb/s untuk mobile user dengan kecepatan kendaraan 60 mph. Karena ukuran sel yang diperkecil, mobile unit cenderung untuk melintasi batas sel lebih sering sehingga membutuhkan sejumlah handoff untuk titik panggilan yang akan putus jika mobile unit begerak dengan kecepatan tinggi. G. HEALTH CONCERN Karena menggunakan frekuensi tinggi pada sistem yang diusulkan, timbul kecemasan dari segi kesehatan bahwa radiasi sinyal RF (Radio Frequency) akan merusak tubuh manusia. Walau masih perlu penelitian lebih lanjut, telah ada pengetahuan bahwa infrastruktur small cell membolehkan transmisi sinyal pada level daya 1 10 mW, dibandingkan dengan level daya radiasi RF pada sistem yang lain. Oleh karena itu, sinyal berfrekuensi tingi mempunyai penetrasi yang lebih rendah terhadap tubuh manusia. [3]

III. PEMBAHASAN Desain infrastruktur berikut untuk menyiapkan solusi atas komunikasi bergerak pada kecepatan tinggi. Lebih jauh lagi, infrastruktur ini dapat diintegrasikan dengan infrastruktur lain untuk menciptakan layanan nirkabel dengan bandwidth lebar. Arsitektur sel kecil dari sistem yang diusulkan memungkinkan penggunaan sangat ringan daya rendah unit mobile yang dapat digunakan hampir di mana saja. Infrastruktur yang diusulkan sangat cocok untuk pengendara berkecepatan tinggi di jalan raya perkotaan yang padat. Keuntungan bisa diperoleh dengan memanfaatkan sistem tanpa kabel dan seluler terintegrasi dengan mengerahkan picocells yang sangat kecil di sepanjang lalu lintas jalan raya. Meskipun masing-masing picocells memiliki radius sekitar 100 ft, sistem dengan mudah dapat memfasilitasi komunikasi bandwidth tinggi untuk unit mobile yang melaju pada kecepatan sampai dengan lebih dari 100 mph. Hal ini dilakukan dengan pengusahaan BTS bergerak antara unit mobile yang melintas di jalan raya dan port komunikasi radio yang tetap dipasang di sepanjang median jalan. BTS bergerak memungkinkan hubungan komunikasi yang akan didirikan antara unit mobile yang melaju di jalan dan jaringan komunikasi tetap melalui port radio tetap. Seperti dapat dilihat, jumlah handoffs unit mobile dalam sistem yang diusulkan berkurang secara signifikan dari yang konvensional karena sistem small cell yang disediakan oleh BTS bergerak mampu melacak unit mobile. BTS bergerak melakukan hubungan komunikasi ke jaringan tetap seperti jaringan telepon umum atau public switched telephone network (PSTN) melalui radio link ke port radio tetap. Port radio tetap saling

berhubungan dengan sebuah jaringan serat optik atau perangkat transmisi lain yang sejenis, ke gateway kantor telepon dan mobile broadband switching center (MBSC) yang terhubung ke PSTN. Unit Handphone yang berhenti di jalan raya atau bepergian dengan kecepatan signifikan akan merasakan komunikasi yang lebih lambat apabila sebagian besar hubungan lalu lintas informasi digabungkan dengan jaringan komunikasi kabel melalui BTS tetap. Sistem jalan raya yang diusulkan dimaksudkan untuk menjadi bagian dari solusi high-bandwidth nirkabel yang lengkap di mana unit ponsel yang sama dapat digunakan di rumah, di kantor, dan saat bepergian dengan berjalan kaki atau dalam kendaraan berkecepatan tinggi. Segmentasi penyediaan bandwidth tinggi adalah diterapkan untuk kepadatan pengguna ponsel bergerak dengan kecepatan sekitar 60 mph yang diprediksi kebanyakan muncul di jalan raya dan sistem kereta api. Meskipun pengguna di daerah pedesaan mungkin menuntut saluran bandwidth tinggi saat bepergian pada kecepatan tinggi, layanan ini dapat dengan mudah disediakan dengan sel yang lebih besar karena kapasitas sistem tidak terancam. Sistem small cell dengan BTS tetap bisa digunakan untuk menyediakan layanan bandwidth tinggi untuk pejalan kaki atau pengguna nirkabel tetap dimana kepadatan pengguna mungkin tinggi namun kecepatan pengguna tertinggi adalah di bawah batasan handoff. Infrastruktur dasar stasiun bergerak, oleh karena itu, dimaksudkan untuk diterapkan di daerah dengan sejumlah besar pengguna bepergian pada kecepatan tinggi, sementara jenis lain infrastruktur yang digunakan untuk menyediakan layanan di daerah lain.

Gambar 1. Sistem Komunikasi Bergerak pada Kecepatan tinggi Seperti ditunjukkan pada Gambar. 1, BTS bergerak disusun bersama perangkat transmisi, seperti rel, dan bergerak ke arah yang sama dan kira-kira pada kecepatan yang sama dengan arus lalu lintas di sepanjang jalan raya. Perangkat transmisi diimplementasikan dalam satu lingkaran elips sempit sehingga serangkaian port radio tetap diposisikan di sepanjang median jalan tol dan antara kedua ujung

panjang dari loop. Beberapa loop diatur di sepanjang jalan raya dengan sistem tumpang tindih. BTS bergerak yang ditempatkan terpisah dengan jarak yang dipilih sekitar 200 ft setara dengan diameter sel. Setiap BTS bergerak menyediakan sel yang bergerak di sepanjang jalan raya sesuai dengan pengguna jasa ponsel tersebut. Port radio tetap didistribusikan di sepanjang median jalan tol antara kedua rel menggunakan antena directional untuk berkomunikasi dengan tiap-tiap kelompok BTS bergerak yang melayani arus lalu lintas yang sesuai dari pengguna ponsel. Karena BTS bergerak melacak gerakan unit mobile, kecepatan relatif antara BTS dan mobile unit bergerak kurang dari kecepatan yang ditemukan dalam sistem tanpa kabel. Tampaknya sistem tanpa kabel dengan mudah dapat memfasilitasi handoffs panggilan antara BTS dengan kecepatan pejalan kaki hingga 30 mph. Karena semua lalu lintas tidak bergerak pada kecepatan yang sama dan base station bergerak akan berjalan lebih cepat daripada beberapa unit mobile dan lebih lambat daripada yang lain, base station bergerak biasanya dapat menangani unit mobile bepergian hingga 30 mph lebih lambat atau lebih cepat dari kecepatan BTS seluler. Misalnya, jika BTS bergerak bepergian dengan kecepatan 60 mph, BTS bergerak dapat menyediakan komunikasi dengan unit mobile berjalan pada kecepatan 30-90 mph. Meskipun situasi lalu lintas jalan raya jarang melibatkan perbedaan kecepatan lebih dari 60 mph, fitur tambahan dapat diimplementasikan untuk menutupi situasi. Fitur tersebut dibahas secara rinci dalam [6] dan berada di luar cakupan artikel ini. Untuk menghindari gangguan dalam komunikasi, ujung-ujung loop cukup dekat atau tumpang tindih untuk memberikan area tumpang tindih cakupan untuk unit mobile bepergian di daerah ujung loop. Sebuah prosedur handoff dilakukan untuk mentransfer unit mobile melayani base station bergerak mendekati akhir dari sebuah loop dengan stasiun pangkalan bergerak pada loop berdekatan. Salah satu dari beberapa teknik dapat digunakan untuk mengakomodasi kecepatan yang berbeda dari lalu lintas di kedua sisi jalan. Beberapa teknik ini dibahas dalam [6] dan termasuk menggunakan multi loop atau rel ganda dan melakukan handoffs unit mobile untuk menjaga jarak seragam antara BTS bergerak. Sebuah metode yang sangat efisien atau menyediakan buffer kecepatan antara kedua sisi jalan raya melibatkan menerapkan rel tambahan tunggal antara dua rel utama. Seperti ditunjukkan pada Gambar 2, BTS mobile diarahkan ke dan dari kereta api pusat yang diperlukan. Kecepatan dan arah base station selular yang berjalan di rel pusat tergantung pada perbedaan kecepatan antara kedua rel utama. Sebuah pasangan kabel serat optik port radio tetap ke gateway. Add / drop multiplexer (ADM) memfasilitasi transfer sinyal antara port radio tetap dan kabel serat optik. Kabel serat optik membentuk

cincin terus menerus sesuai dengan SONET atau sinkron digital hierarchy (SDH) protokol transmisi. Gateway menyediakan sebuah antarmuka untuk suatu MBSC.

Gambar 2. Manajemen Kecepatan Moving Base Station Para MBSC, yang dapat dilaksanakan sebagai bagian dari gateway, melakukan fungsi switching analog dengan pusat mobile switching di jenis-jenis sistem mobile. MBSC ini digabungkan dengan jaringan komunikasi kabel seperti PSTN. Sebaiknya, semua port radio tetap berhubungan dengan lingkaran tertentu yang terhubung ke gateway tunggal. Kebutuhan untuk memindahkan BTS untuk mendaftar ke gateway dihindari sejak BTS bergerak hanya berkomunikasi melalui satu gerbang dan tidak perlu diserahkan ke gateway lain, karena akan diperlukan dalam sistem selular konvensional. Berikut adalah perbedaan sistem moving base station antara teknologi wireless dengan wireline dengan memperhitungkan data rate pada pengguna bergerak.

Gambar 3. Perbedaan Sistem Moving Base Station antara Teknologi Wireless dan Wireline Terlihat dari Gambar 3 bahwa walau sistem yang lain juga tidak kalah dari segi penyedia layanan bandwidth lebar dan data rate yang tinggi, mobile broadband system memiliki kecepatan data tertinggi mencapai 155 Mbps dengan pengguna bergerak berkecepatan tinggi. Oleh karenanya sistem

komunikasi broadband ini patut dipertimbangkan untuk menjadi sistem komunikasi bergerak bagi pengguna berkendara dengan kecepatan tinggi khususnya di jalan raya ataupun di rel kereta api.

IV. SIMPULAN Pembahasan sistem wireless dimaksudkan untuk menghasilkan solusi dari permasalahan highband communication pada pengguna berkendara kecepatan tinggi di masa mendatang. Pemanfaatan beberapa teknologi canggih dengan infrastruktur moving cell mampu menghasilkan pendekatan yang relatif murah untuk menyiapkan bandwidth tinggi dengan kanal komunikasi yang besar bagi pengguna berkendara dengan kecepatan tinggi. Adegan BTS meluncur di sepanjang pusat jalan raya di masa depan akan segera menjadi pemandangan yang biasa seperti tiang telepon yang berada di jalan raya saat ini.

DAFTAR PUSTAKA
[1] M. R. Wolk and C. K. Bryan Wireless Data The Next Internet Frontier, tech. res., Robertson Stephens, Jan. 25, 2000. [2] D. C. Cox, An Evolution Toward Three Large Groups of Applications and Services Wireless Personal Communications: What Is It?, IEEE Pers. Commun., Apr. 1995, pp. 2035. [3] L. M. Correia and R. Prasad, An Overview of Wireless Broadband Communications, IEEE Commun. Mag., Jan., 1997, pp. 2833. [4] Prima Kurniawan, Sukiswo, Imam Santoso, Perencanaan Ulang Site Outdoor Coverage System Jaringan Radio GSM 900 dan 1800 di Semarang, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro. [5] Federal Communications Commission, Amendment of Part 2, 15, and 97 of the Commissions Rules to Permit Use of Radio Frequencies Above 40 GHz for New Radio, ET docket no. 94 124, adopted July 6, 1998. [6] Mobile Communication System with Moving Base Station, U.S. Patent No. 5,729,826, Mar. 17, 1998.

Anda mungkin juga menyukai