hukum, baik hukum internasional yang bersumber dari doktrin kedaulatan dan
persamaan hak antar negara maupun hukum nasional yang bersumber pada
konstitusi suatu negara.Tanggung jawab negara timbul bila ada pelanggaran atas
suatu kewajiban untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu, baik kewajiban
hal suatu negara merugikan negara lain. Pertanggung jawaban negara dibatasi
Perbuatan suatu negara yang merugikan negara lain tetapi tidak melanggar hukum
merupakan suatu tanggung jawab yang besar dan juga merupakan suatu
manusia dengan lebih baik maka diharapkan tiap individu dapat membantu
38 Jimly Asshiddiqie, Hukum Tata Negara dan Pilar-Pilar Demokrasi. Jakarta: Konstitusi
Press, 2005, hlm 5
39 Sefriani.Hukum Internasional (Suatu Pengantar). Jakarta Raja Grafindo, Persada.
2010,hlm 8
43
mereka yang tidak dapat membantu diri mereka sendiri, memberikan suara bagi
lebih setara dan lebih peduli, menciptakan dunia yang lebih baik pada tingkatan
lokal dan menjalankan tugas dan fungsi jabatan yang menghormati, menegakkan,
negara dalam Hukum Hak Asasi Manusia Internasional. Kewajiban ini memiliki
sifat progressive dalam artian bahwa pemenuhan kewajiban ini adalah kelanjutan
dari kewajiban perlindungan dan penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia, dan
menjadi tolak ukur utama dalam Hukum Hak Asasi Manusia Internasional,
Undang dasar 1945. Kewajiban negara tidak terbatas pada kedua kewajiban
40 Human Rights Committee general comment No. 31 (2004) on the nature of the general
legal Obligation imposed on States parties to the Covenant and Committee on Economic, Social
and Cultural Rights general comment No. 3 (1990) on the nature of States parties Obligations (art.
2, para. 1).
44
bagi negara untuk menerapkan konsep Due Diligence41 dalam perlindungan hak
akal dan kebiasaan dalam usahanya memenuhi kewajiban terkait Hukum Hak
melindungi hak asasi manusia setiap individu dalam wilayah kekuasaannya. Hal
ini mengangkat permasalahan sejauh mana negara bertanggung jawab atas setiap
pelanggaran itu tidak dilakukan secara langsung oleh negara tersebut. Dalam
sphere only where it can be shown that it failed to exercise ‘Due Diligence’ to
hanya apabila negara tersebut gagal melaksanakan Due Diligence untuk mencegah
41 The diligence reasonably expected from, and ordinarily exercised by, a person who
seeks to satisfy a legal requirement or to discharge an Obligation (Kewajiban yang sewajarnya
menurut pemikiran diharapkan, dan biasanya dilaksanakan oleh seseorang dalam upaya
pemenuhan keperluan hukum atau untuk melaksanakan sebuah kewajiban.) Black’s Law
Dictionary Hlm, 3.
42 Inter American Court HR Ser C No. 4
45
Dalam kasus ini, terbukti secara meyakinkan bahwa Pemerintah Honduras
antara tahun 1981 dan 1984. Walaupun telah ada sebuah prosedur untuk
Hak Asasi Manusia yang tidak diletakkan secara langsung kepada negara dapat
investigasi secara serius terhadap pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi
bahwa, tugas untuk mencegah termasuk cara-cara legal, politis, administratif, dan
cara-cara budaya yang dapat meningkatkan perlindungan Hak Asasi Manusia dan
memiliki tujuan dan dianggap oleh negara sebagai tanggung jawab hukumnya
43 Ibid 174
44 Ibid 175
46
sendiri, bukan sebagai sebuah langkah yang diambil berdasarkan kepentingan
perdata yang bergantung pada inisiatif korban atau keluarga korban berdasarkan
pemerintah. Ini adalah benar tanpa memandang siapa yang pada akhirnya terbukti
subyek hukum perdata yang melanggar konvensi tidak secara serius diinvestigasi,
pelanggaran yang dilakukan oleh Private Parties, walaupun pelanggaran hak asasi
manusia tidak dilakukan secara langsung oleh negara tersebut. Private Parties
(subyek hukum) yang bukanlah negara dan bersifat sebagai subyek hukum dalam
negara “masuk akal” atau “Serius”. Lebih lanjut, apabila negara telah memenuhi
unsur “masuk akal” dan “serius” dalam mencegah dan menindak pelanggaran Hak
Asasi Manusia, negara tidak dapat dipersalahkan bahkan saat hasil dari usaha
tersebut tidak sesuai harapan, tidak seperti yang terjadi dalam kasus ini.45 Due
konsep kewajiban negara, dan dalam hukum internasional menjadi salah satu
47
customary law.46 Dalam beberapa putusan, negara diharapkan untuk melangkah
lebih jauh daripada apa yang diwajibkan oleh hukum kepada negara, bahwa
tanggung jawab negara muncul jika terjadi pelanggaran terhadap hak subjektif
negara lain, pelanggaran terhadap norma hukum internasional yang merupakan jus
Tanggung jawab negara bersifat melekat pada negara, artinya suatu negara
46 Untuk kasus-kasus contoh Due Diligence: Social and Economic Rights Action Centre
and the Centre for Economic and Social Rights v Nigeria, Osman v United Kingdom,
47 Andrey Sujatmoko, op.cit. hlm 207.
48
secara efektif kejahatan seperti itu.48 Negara sebagai suatu entitas abstrak tidak
mungkin dapat melakukan tindakan sendiri dan dimintai tanggung jawab atas
Kejahatan yang dilakukan petugas negara atau orang yang bertindak atas nama
negara dapat dibebankan kepada negara.50 Tindakan salah dari organ negara (yang
dianggap merupakan suatu tindakan negara. Negara yang terdiri dari individu
Suatu tindakan yang tidak memiliki keterkaitan dengan negara (pemerintah) maka
49
Negara adalah pihak yang ditunjuk oleh hukum hak asasi manusia internasional
hak-hak yang diakui dalam instrumen hak asasi manusia sebagai salah satu sumber
hukum hak asasi manusia. Negara memiliki kekuatan memaksa secara konstitusional
kewajibannya maka terjadilah pelanggaran hak asasi manusia. Jika pelanggaran hak
asasi manusia terjadi maka pihak pertama yang akan dimintai pertanggung
jawabannya adalah negara yang diwakili oleh para pejabat dan aparaturnya.
menegakan, memajukan, melindungi dan memenuhi hak asasi tidak hanya karena
itu sebagai bentuk hak konstitusional (constitutional rights) semua negara yang
berupa demokrasi, negara hukum, dan tata pemerintahan yang baik (good
pergaulan hidup yang tidak dimiliki oleh bentuk-bentuk perg aulan hidup lain
yang bukan negara, yaitu (1) Negara memiliki kekuasaan yang lebih tinggi
53 Office of United Nations High Commission for Human Rights, Op.Cit, hlm 11
54 Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing : Dr. Flora P kalalo, SH,MH; Djolly A. Sualang SH,
MH
55 Ibid 17
50
Hakikat negara adalah suatu organisasi kekuasaan, yang diciptakan oleh
dengan demikian, cita-cita manusia untuk bernegara dari dahulu hingga sekarang
berubah. Perspektif realisme yang dulu dijunjung erat, semenjak runtuhnya negara
super power Uni Soviet mulai bergeser dan dunia internasional mulai mengadopsi
paradigma baru, seperti green theory, feminism dan neo-liberalism. Hal ini juga
seputar isu keamanan tradisional, sejak berakhirnya era perang dingin hingga
sekarang isu-isu non tradisonal yang lebih menjadi perhatian dunia.Tidak terlepas
salah satu isu yang menjadi perhatian dunia internasional adalah isu mengenai
kemanusiaan. Kasus Etnis Rohingya pada tahun 2012 menjadi salah satu kasus
56 Ibid 75
57 Boutros Ghali, An Agenda for Peace, New Yourk: Untited Natios, 1992, hlm, 12
51
Kekerasan dan ketidakadilan yang dialami oleh Etnis Rohingya berawal dari
Etnis Rohingya tidak memiliki hak politik dan ekonomi. Hukum kewarganegaraan
Myanmar. Mereka tidak memiliki usaha, pekerjaan, hak untuk memilih dan
bahkan tidak bisa mencari keadilan di pengadilan. Hukum ini telah dikecam
habis-habisan oleh seluruh dunia, tetapi penguasa Myanmar tidak berhenti karena
Myanmar menolak mengakui mereka sebagai bagian dari warga negaranya dan
Etnis Rohingya telah menjadi target dari sejumlah pelanggaran hak asasi manusia
penduduk asli wilayah bagian Rakhine, atau yang lebih dikanal etnis buddha
Rakhine, perlakukan rasial ini juga didukung oleh Pemerintah Myanmar. 59 Etnis
Rohingya tidak memiliki hak di Myanmar dan pergerakan mereka dibatasi: etnis
Rohingya tidak bisa pergi ke pasar, sekolah, atau rumah sakit umum. Myanmar
membuat kebijakan bahwa tidak mungkin bagi etnis Rohingya untuk dapat
58 Ibid 14
59 Ibid 28
52
menjadi warga Negara Myanmar dan mendapatkan kartu identitas nasional.
Padahal kartu identitas ini sangat diperlukan untuk mayarakat warga negara
dalam menghasut dan mendorong kekerasan terhadap umat Islam dalam rangka
untuk mengalihkan perhatian publik dari isu-isu ekonomi dan politik61. Termasuk
dengan sikap apatis yang pemerintah Myanmar tunjukkan saat gerakan Anti-
Konflik memuncak pada Juni dan Oktober 2012 di Rakhine Utara. Adanya
orang pemuda Muslim Rohingya pada 28 Mei 2012 serta pembunuhan terhadap
10 orang Muslim pada 3 Juni 2012 dianggap sebagai pemicu yang menyebabkan
semakin meluas ke berbagai daerah negara bagian Rakhine, antara lain di Kota
Dalam gelombang kedua ini, serangan terkoordinasi dengan baik dan diarahkan
tidak hanya ke Rohingya saja tetapi tertuju ke masyarakat Muslim secara umum 62.
60 Ibid 98
61 Habib Siddiqui. 2008. The Forgotten Rohingya Their Struggle for Human Rights in
Burmahal.23
62 Concept Responsibility to Protect.
53
Pembakaran secara sistematis, pemerkosaan, kekerasan yang terjadi telah
mengakibatkan 192 orang tewas, 265 luka-luka, dan 864 rumah hancur. United
tangung jawab dan perlu turun tangan dalam menangani kasus kekerasan yang
karena negara Myanmar gagal melindungi Etnis Rohingya dari kekerasan yang
tidak mengakui kewarganegaraan etnis Rohingya sebagai salah satu dari warga
negara Myanmar, namun sudah menjadi tanggung jawab Negara Myanmar seperti
yang terkandung dalam prinsip R2P untuk melindungi Etnis Rohingya walaupun
negaranya saja sesuai dengan paragraf ke 138-9 piagam PBB yang merujuk
54
kepada masyarakat (population), bukan warganegara (citizen).65 Oleh karena itu
perlu diteliti lebih lanjut tindakan-tindakan apa saja yang telah dilakukan Negara
anggota organisasi PBB yang terdiri AS dan Uni Eropa serta organisasi kerjasama
lainnya dalam melaksanakan Piagam PBB chapter VI dan VII. Ketika mekanisme
pencegahan gagal dan kekejaman massa terjadi dalam sebuah negara maka
bertindak diam dan tidak melakukan sesuatu bukanlah pilihan bagi masyarakat
kolektif secara tegas melalui Dewan Keamanan PBB sesuai dengan Piagam PBB
regional secara tepat. Konsep R2P yang telah dirumuskan dalam dokumen 2005
55
World Summit, Resolusi Dewan Keamanan PBB S/RES/167426 dan Laporan
negara tersebut;
2. Ketika suatu populasi berada dalam keadaan bahaya akibat dari perang
kegagalan negara, dan negara tersebut berada dalam suatu kondisi “tidak
responsibility to protect)67.
cara damai lainnya yang sesuai untuk membantu melindungi masyarakat dari
kemanusiaan. Bila negara telah gagal atau tidak ingin untuk melindungi
kewajiban yang harus dilakukan oleh negara kepada negara lain berdasarkan
67 Office of United Nations High Commission for Human Rights, Op.Cit, hlm 17
56
perintah hukum internasional. Pertanggung jawaban berarti kewajiban
memberikan jawaban yang merupakan perhitungan atas suatu hal yang terjadi, dan
perdata dan pidana, begitu pula dalam hukum internasional terdapat beberapa
ketentuan yang serupa dengan hukum nasional tapi hal ini tidak menonjol.68
pidana atau perdata didasarkan pada hal kesalahan yang diperbuat oleh seseorang.
kesalahan atau kelalaian suatu negara yang menimbulkan dampak terhadap negara
atau orang lain.69 Pada dasarnya suatu kelalaian maupun kesalahan yang
dilakukan oleh suatu negara dapat menimbulkan dampak yang apabila dampak
68 Office of United Nations High Commission for Human Rights, Op.Cit, hlm 145-146
69 Loc.Cit
57
internasional, prinsip-prinsip umum dan norma-norma lain dari hukum
internasional. Inilah yang dikenal dengan Hukum HAM, dan negara-negara yang
58
b. Kewajiban Negara untuk Melindungi HAM (obligation to protect)
Kewajiban negara untuk bertindak aktif dalam memastikan tidak
terjadinya pelanggaran hak asasi manusia oleh indvidu atau korporasi.
kuasa hukum, dokter dan/atau konsulat dari negara asalnya sesaat setelah
negara selalu menjadi pihak yang kuat karena memiliki wewenang dan
Negara harus menghormati hak asasi manusia. Hal ini berarti negara harus
menghindari melanggar hak asasi manusia pihak lain dan harus mempertanggung
jawabkan akibat dari tindakan mereka tersebut. Tanggung jawab negara untuk
71 Ibid, hlm 71
59
menghormati HAM mengacu pada HAM yang diakui secara internasional
dan Kewajiban melindungi (To Protect). Ada tanggungjawab negara yang tidak
Nasional yaitu kewajiban atau tanggung jawab menegakan dan tanggung jawab
1. Kewajiban Menegakan
Kewajiban menegakan hak asasi manusia menuntut negara dan seluruh institusi
beserta aparaturnya untuk mengeluarkan kebijakan dan atau melakukan
tindakan yang memadai agar tidak tejadi pelanggaran HAM maupun
melakukan tindakan pemulihan bila terjadi pelanggaran HAM.73
72 Untuk kasus-kasus contoh Due Diligence: Social and Economic Rights Action Centre
and the Centre for Economic and Social Rights v Nigeria, Osman v United Kingdom,
73 Ibid. hlm 20
60
• Melakukan pembangunan sekolah di suatu desa, harus menjamin
tersedianya guru dan alat-alat pendidikan dan mengalokasikan anggaran
yang terukur;
• Negara melakukan langkah-langkah untuk mencegah terjadinya gizi buruk
dengan memberikan makanan tambahan bagi keluarga miskin.
61