No Author Judul

1 Firman Yasa Utama, PENGARUH VARIASI ARAH SERAT KOMPOSIT BERPENGUAT HIBRIDA
Hanna Zakiyya

2 Muhammad, Reza Uji Mekanik Komposit Berpenguat Serat Pandan Duri dan Resin Polyester Deng
Putra

3 Alaya Fadllu Hadi STUDI KELAYAKAN MEKANIK KOMPOSIT SERAT RAMI ACAK-POLYE
Mukhammad,
Bambang Setyoko

4 Emmy Dyah S,Nasmi PENGARUH PANJANG SERAT DAN FRAKSI VOLUME TERHADAP KEK
Herlina Sari, IGNK
Yudhyadi, Sinarep,
Topan
5

6 Rizqi Luhur PENGARUH ORIENTASI SUDUT SERAT PANDAN DURI TERHADAP KETANGGUHAN IMPAC
Pambudi, Heri
Yudiono

7 Faizal Hadi, Agustin PENGARUH LAMA PENGERINGAN BETONSERAT PANDAN PUNDAK D

Gunawan
 8 Sofyan Djamil , Kekuatan Tarik Komposit Matrik Polimer Berpenguat Serat AlamBambu Gigant
Sobron Y Lubis, dan
Hartono

9 N. Amira, Kamal Effects of Fibre Configuration on Mechanical Properties of Banana Fibre/PP/MAPP Natu
Ariff Zainal Abidinb ,
Faizzaty Binti Md
Shiric

10 Lukmon Owolabi Fabrication of pandanus tectorius (screw-pine) natural fiber using vacuum resin infusio
Afolabi , Puteri Sri
Melor Megat-Yusoff ,
Zulkifli Mohamad
Ariff , Muhammad
Syahmi Hamizol
 Metode
1.DESAIN SPECIMEN YANG DIGUNAKAN ADALAH
ASTM D-638M-84
2.BAHAN YANG DIGUNAKAN ADALAH MATRIKS
EPOKSI DAN SERAT HIBRIDA
3.PENGUJIAN : UJI TARIK DAN DENSITAS
MATERIAL

1.DESAIN SPECIMEN YANG DIGUNAKAN ADALAH

ASTM
D 3039, ASTM D 3039M, ASTM D638, ASTM D 638-99,
ASTM 638M-84, 2.
BAHAN YANG DIGUNAKAN ADALAH SERAT
PANDAN BERDURI DAN RESIN POLYSTER
3. PENGUJIAN : UJI TARIK

1. DESAIN SPECIMEN YANG DIGUNAKAN ADALAH

ASTM D 638-02 UNTUK UJI TARIK DAN ASTM D
5942-96 UNTUK UJI IMPAK.
2. BAHAN YANG DIGUNAKAN ADALAH
SERAT RAMI DAN RESIN POLYESTER
3.PENGUJIAN : UJI TARIK DAN UJI IMPAK

1. DESAIN SPECIMEN YANG DIGUNAKAN ADALAH

ASTM D265
2.BAHAN YANG DIGUNAKAN ADALAH
RESIN POLYESTER DAN SERAT PANDAN WANGI,
FIBER GLASS
3.PENGUJIAN : UJI IMPAK DAN UJI
BENDING
1.DESAIN SPECIMEN YANG DIGUNAKAN ADALAH
ASTM D256.
2. Bahan yang digunakan adalah serat pandan
berduri, resin dan katalis
3. pengujian: uji impak

1.Metode eksperimen yang diterapkan dalam penelitian ini

bertujuan untuk menyelidiki,membandingkan, dan
membahas pengaruh lama pengeringan beton serat pandan
pundak duri pada adukan beton
2. Sampel di uji pada umur 34 hari
dan 41 hari untuk melihat nilai kuat tarik belah dari masing-
masing sampel. Pengujian kuat tarik belah beton dilakukan
sebanyak 32 sampel dengan 4 sampel pada masing-masing
variasi. Benda uji pada penelitian ini menggunakan cetakan
silinder dengan
ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm.
Benda uji silinder beton dirawat dengan
direndam di dalam air bersih.
1. desain specimen yang digunakan adalah ASTM D3039
2. Jenis anyaman yang digunakan
diamond braid dan plain weave

1. The specimens were tested based on ASTM D638

2.test : tensile test , flexural test
3.Mixing PP with
MAPP

1.composite main material used in the study was Pandanus

tectorius (Screw pine) leaves as the main source of cellulose
fiber.

2.The
Specimen were tested based on ASTM 3039
 Variabel
1. ARAH SERAT BERPOSISI 0⁰, 45⁰ , 90⁰

1. Komposisi Resin : SERAT 30% : 70%, 40% :

60% , 50% : 50%

1.KOMPOSISI SERAT 30%,45%, dan 60%

1. PANJANG SERAT YANG DIGUNAKAN : 3

CM, 4 CM, DAN 5 CM.

2. VOLUME SERAT : 20%, 30%, 40%

1. arah serat pengujian : 0⁰,30⁰,60⁰,90⁰.

1.serat pandan berduri memiliki volume 0.25%,

0.5%, dan 0.75% dari volume benda
uji.
1. sudut orientasi anyaman 0⁰, 45⁰, 90⁰.

1.for Unreinforced PP composite composition

matrix 100 % fiber 0%
2. for the
composite composition of PP / Raw Banana Fiber
matrix 70% fiber 30%.
3.for the composition of the PP /
Banana Yarn composite matrix 70%, fiber 30% .

4.for the composition of PP / Banana Mat

composites matrix 70%,30%.

1.the chemicals used are NaOH ,NaClO2,

K2Cr2O7.
 Kesimpulan
nilai Kuat Tarik, Modulus Elastisitas, dan elongasi rata-rata terbaik yaitu berturut-turut
0⁰ = 64,14 MPa; 45⁰ = 50,83 MPa; dan 90⁰ = 41,55 MPa, Young Modulus : 1,50 MPa;
6,35 MPa, & 3,23 MPa, dan elongasi 12,68 %; 13,03 %; & 9,21 %. Sedangkan densitas
1,85 g/cm3 sebagai sifat fisis.

nilai kekuatan tarik maksimal adalah pada perbadingan komposisi komposit 40% berat
resin polyester dan 60 % berat serat pandan duri, yaitu 0.45 Kg.f/mm2
nilai yang diuji sudah termasuk standar minimum untuk sebuah material baru
fibreboard berdasarkan ISO 17064:2010.

kekuatan tarik dan impak tertinggi pada Biokomposit UPRs yang diperkuat serat rami
acak dengan vf≈60% yaitu sebesar 48,41 MPa dan 42,55 kJ/m2 jauh lebih tinggi
dibandingkan kekuatantarik bahan helm SNI yang hanya sebesar 33,93 MPa.

Dari hasil pengujian panjang serat dan arah serat acak dengan panjang 5 cm dan volume
serat 20% memiliki kekuatan impak sebesar 980 Kj/m2 , untuk volume serat 30%
memiliki keuatan impak 12968,667 Kj/m 2 , sedangkan untuk volume serat 40%
memiliki kekuatan impak 2940 Kj/m² .
sudut serat (0o /0o /0o /0o ) yaitu dengan nilai energi serap 0,44 J, ketangguhan impact
0,0124 J/mm2 , dan sudut akhir 145,96o . Akan tetapi hasil pengujian impact dari
spesimen komposit sample A tidak bisa melebihi dari hasil spesimen bumper mobil
Toyota Avanza.

1.Kuat tarik belah beton yang didapat untuk umur 34 hari menunjukkan penurunan
dengan variasi penambahan serat pandan pundak duri 0,25%, 0,5%,dan 0,75% berturut-
turut adalah 10,770%, 12,532%, dan 14,518% terhadap beton normal. Kuat tarik belah
beton yang didapat untuk umur beton 41 hari menunjukkan penurunan dengan variasi
penambahan serat pandan pundak duri 0,25%, 0,5%, dan 0,75% berturut-turut adalah
9,249%, 10,521%, dan 10,423% terhadap beton normal.
1.Nilai kekuatan tarik maksimum (ultimate tensile strength) dari spesimen plain weave
dengan orientasi 0⁰/90⁰ sebesar 4,2 N/mm2, sedangkan spesimen diamond braid dengan
orientasi 45⁰ sebesar 2,387N/mm2.
2. Nilai kekuatan luluh (yield strength )dari spesimen plain weave dengan sudut orientasi
0⁰/90⁰ adalah sebesar 2,888 N/mm2, sedangkan spesimen diamond braid dengan
orientasi 45o sebesar 2,212 N/mm2
3.Nilai tertinggi kekuatan tarik maksimum (ultimate tensile strength) dan kekuatan luluh
(yield strength )
pada anyaman tipe plain weave

It was found that, PP/Banana yarn composites possessed the highest tensile strength and
flexural strength with the increment of 294% and 72%, respectively when compared to
those of unreinforced PP. The other two fibre configurations produced mixed results.
Morphology study conducted on the tensile-fractured surfaces proved homogenous and
intact bonding between commingled banana fibre yarn and PP matrix. Thus, it can be
deduced that banana fibre yarn is the best fibre configuration for obtaining the best
mechanical properties in PP composite.

The cellulose percentage of the fiber was increased as the concentration and soaking
time were increased. The extraction process resulted in 73% cellulose percentage for 10
wt. % NaOH and 120min treatment. Hence, it caused 87% increment in cellulose
percentage compared to the untreated leaf. The combined alkali-bleach cellulose fiber
composite showed 40% higher tensile strength compared to untreated cellulose fiber
composite at 35 2.8 MPa