Anda di halaman 1dari 2

Legenda Danau Tondano

Sulawesi Utara
Alkisah, beribu-ribu tahun yang lalu, terdapat gunung yang tinggi. Di

sekitarnya terdapat dua daerah, selatan dan utara. Masing-masing

dipimpin oleh seorang Tonaas.


Tonaas yang berkuasa atas wilayah utara hanya memiliki seorang anak.
Anak mereka seorang perempuan. Dia bernama Marimbow. Dia terkenal
sangat cantik. Di samping itu, dia pun sangat patuh pada kedua orang
tuanya. Bahkan, dia bersumpah tidak akan menikah selama orang tuanya
masih hidup.

Tonaas yang berkuasa di wilayah selatan mempunyai seorang anak laki-


laki. Dia bernama Maharimbow. Dia tampan, rajin bekerja, dan patuh
kepada orang tua. Maharimbow juga bersumpah tidak akan menikah
selagi orang tuanya masih hidup.

Kedua Tonaas memikirkan masa depan daerahnya. Toonas utara


memikirkan siapa yang akan menggantikan dia. Dia risau karena anaknya
seorang perempuan. Sementara itu, Tonaas wilayah selatan berpikir,
siapakah yang akan mendampingi anaknya kelak.
Suatu saat, Marimbow berunding dengan ayahnya. Keduanya sepakat
bahwa mulai saat itu Marimbow akan berperilaku sebagai laki-laki.

Pada suatu haru, Marimbow melihat seorang pemuda tidur di bawah


pohon di wilayahnya. Marimbow pun ingin mengusirnya. Pemuda yang
diusir itu ternyata Maharimbow. Ia curiga apakah orang itu benar-benar
seorang pria. Maharimbow pun ingin membuktikannya.

Pada pertemuan berikutnya, kedua pemuda itu saling berselisih. Dengan


suatu pertarungan, terbukalah rahasia Marimbow. Maharimbow
mengetahui bahwa Marimbow ternyata seorang perempuan. Kedua orang
tersebut akhirnya saling jatuh cinta. Keduanya pun menyatakan ikrar
menjadi suami istri. Akhirnya, terjadilah malapetaka akibat sumpah
keduanya yang dilanggar. Gempa yang dahsyat menimpa daerah itu.
Selanjutnya, gunung api di wilayah itu meletus. Semuanya musnah.
Akibat letusan itu, terjadilah danau yang sekarang disebut Danau
Tondano.

Anda mungkin juga menyukai