Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN ANTARA PRESIDEN DENGAN MPR DAN DPR.

a. Latar Belakang
Kita ketahui bahwa badan-badan penting di Indonesia terdiri dari badan Legislatif, Eksekutif
dan Yudikatif. Dalam makalah ini saya akan menbahas dan menjabarkan beberapa Lembaga
didalam Legislatif dan hubungan MPR, DPR dengan presiden (badan eksekutif). Seperti yang
kita ketahui bahwa badan-badan tersebut mempunyai hubungan yang kuat dan berjalan
berkesinambungan. Badan Legislatif ini sendiri terdiri atas MPR, DPR.
b. Rumusan Masalah
Sesuai dengan Latar Belakang yang sudah dipapakan diatas maka dalam makalah ini dapat
dirumuskan pertanyaan-pertanyaan mengenai :
a. Apa saja Lembaga-lembaga Legislatif serta fungsi, peran, hak maupun kewajiban
nya?
b. Apa sajakah hubungan anatara Presiden dengan MPR dan DPR.
c. Landasan Teori

1. BADAN LEGISLATIF
Legislatif berarti Lembaga yang bertugas membuat undang-undang. Nama lain dari Badan
Legislatif yaitu :
a. Parlemen (kekuasaan tertinggi)
b. Kongres.
c. Asembli Nasional.
Dalam sistem Parlemen, badan Legislatif berarti mempunyai kekuasaan tertinggi yang
menujuk kepada Eksekutif. Indonesia sudah mengenal tujuhbelas kali Badan Legislatif ini
sendiri yaitu :
1) Volksraad : 1918-1942.
2) Komite Nasional Indonesia : 1945-1949.
3) DPR dan Senat Repulik Indonesia Serikat : 1949-1950.
4) DPRS : 1950-1956.
5) DPR (hasil pemilihan umum 1955) : 1956-1959.
6) DPR Peralihan : 1959-1960.
7) DPR-Gotong- Royong-Demokrasi Terpimpin : 1960-1966.
8) DPR-Gotong-Royong Demokrasi Pancasila :1966-1971.
9) DPR hasil pemilihan umum 1971.
10) DPR hasil pemilihan umum 1977.
11) DPR hasil pemilihan umum 1982.
12) DPR hasil pemilihan umum 1987.
13) DPR hasil pemilihan umum 1992.
14) DPR hasil pemilihan umum 1997.
15) DPR hasil pemilihan umum 1999.
16) DPR hasil pemilihan umum 2004.
17) DPR hasil pemilihan umum 2009.
Lembaga Legislatif ini terdiri dari MPR dan DPR, berikut pembahasan saya mengenai MPR
dan DPR beserta beberapa fungsi, peran, hak serta kewajiban anggota-anggotanya.

A. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)


Majelis Permusyawaratan Rakyat yang biasa disebut MPR merupakan sebuah lembaga
negara dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia yang terdiri atas anngota-anggota
DPR . Dalam pasal UUD ayat 2 berbunyi MPR terdiri atas anggota-anggota DPR. Anggota

DPR seluruhnya merupakan hasil dari Pemilu . Adapun tugas dan wewenang MPR sebagai
berikut.
a. Tugas dan Wewenang MPR
- Mengubah dan menetapkan UUD.
- Melantik Presiden dan wakil Presiden berdasarkan hasil Pemilu dalam sidang
-

Paripurna di MPR.
Memutuskan usul dari DPR berdasarkan putusan MK untuk memberhentikan
Presiden dan wakilnya dalam masa jabatan tetapi setelah memlalui persidangan

Paripurna MPR.
Menetapkan peraturan tata tertib dan kode etik MPR.

Dalam tugas dan wewenangnya. MPR mempunyai wewenang sepenuhnya atas keputusankeputusan tentang Presiden dan wakilnya baik memberhentikan maupun melantiknya.
b. Hak Anggota MPR.
- Mengajukan usulan perubahan UUD.
- Memilih dan diipilih.
- Menentukan sikap dan pilihan pengambilan keputusan .
- Protokolor (pusat).
c. Kewajiban Anggota MPR
- Mengamalkan Pancasila.
- Melaksanakan peranan sebagai wakil rakyat dan daerah.
- Menjaga keutuhan NKRI.
- Melaksanakan UUD.
Itulah beberapa fungsi MPR , hak anggota serta kewajiban anggota MPR.

B. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)


Dewan Perwakilan Rakyat yang biasa disebut DPR merupakan dewan negara dalam sistem
ketatanegaraan Republik Indonesia yang emegang kekuasaan tertinggi untuk merancang
hukum, anggran dan pengawasan.
DPR merupakan keanggotaan yang sangat kuat karena keanggotaan DPR merangkap juga
menjadi anggota MPR, oleh karena itu tidak dapat dibubarkan oleh Presiden sekalipun yang
memegang sebagai Kepala Negara. Adapun hak dan fungsi DPR sebagai berikut :
3

a. Fungsi DPR
- Fungsi Legilasi, yaitu membentyk UU yg dibahas dengan Presiden untuk
-

mendapatkan persetujuan bersama.


Fungsi Anggaran, yaitu menyusun, menetapkan APBN bersama Presiden dan

tetap berpatokan kepada DPR.


Fungsi Pengawasan, yaitu pengawasan terhadap pelaksanaan UUD 1945, UU dan
peraturan pelaksanaannya.

b. Hak DPR
- Hak menyampikan pendapat, trhadap kebijakan pemerintah.
- Hak penyelidikan, menyelidik hal-hal tertentu.
- Hak bertanya, hak bertanya kepada Presiden secara tertulis.
- Hak budget, DPR dalam menetapkan APBN.
- Hak angket, penyelidikan terhadap kebijakan yang diduga bertentangan dengan
-

peraturan perundang-undangan.
Hak interpelasi, meminta keterangan kepada pemerintah mengenaik kebijakan

pemerintah itu sendiri.


Hak amandemen, melakukan perubahan terhadap RUU yang disetujui oleh
Presiden.

c. Kewajiban DPR
- Menyerap, menampung, menghimpun serta menindak lanjuti aspirasi masyarakat.
- Mentaati kode etik dan peraturan tata tertib DPR.
- Mengamalkan Pancasila.
- Memperhatikan upaya kesejahteraan rakyat.
- Mempertahankan keutuhan NKRI dan memelihara keutuhan Nasional.
- Melaksanakan UUD RI 1945 dan mentaati segala peraturan perundang-undangan.
Seperti yang kita ketahui bahwa sebenarnya kewajiban, hak maupun fungsi DPR hampir
sama dengan MPR karena kedua nya memang lembaga dari Badan Legislatif yang
mempunyai kekuasaan tertinggi dibandingkan badan Eksekutif maupun Yudikatif.

2. HUBUNGAN ANTARA PRESIDEN DAN MPR


Dalam hubungan Presiden dengan MPR sebagai pemegang kekuasaan tertinggi sebagai wakil
rakyat walaupun pemilihan anggota MPR maupun Presiden sama-sama secara langsung
dipilih oleh rakyat tetap lah jika Presiden :
-

Berhianat terhadap negara.


Korupsi, kolusi, nepotisme.
Penyuapan.
Perbuatan tercela.
4

Terbukti tidak memenuhi syarat sebagai Presiden.

Maka MPR berhak memberhentikan Presiden sebagai Kepala Negara walaupun masih dalam
masa jabatan maupun tidak. Peraturan tersebut tercantum pada pasal 7A.

3. HUBUNGAN ANTARA PRESIDEN DAN DPR


Dalam hubungan Presiden dengan DPR, mereka sama-sama memiliki tugas yaitu :
-

Menetapkan UU tentang APBN dan


Membuat UU.

Membuat UU yaitu membuat kebijakan politik yang diselenggarakan oleh Presiden, didalam
pembuatan UU lembaga-lembaga negara lainnya juga dimintai pendapat misalnya anggotaanggota perwakilan DPR kemudian DPR menetapkan RAPBN yang tealh disetujui oleh
Presiden (badan eksekutif).
Setelah pembuatan UU dan APBN, maka dalam pelaksanaan nya DPR hanya berfungsi
sebagai pengawas kpda pemerintah atau Presiden dan itu merupakan konsekuensi yang wajar
karena Presiden memang bertanggung jawab atas DPR.

Anda mungkin juga menyukai