Anda di halaman 1dari 10

BAB II.

EKIVALENSI NILAI UANG DAN DIAGRAM CASH FLOW

2.1 Bunga dan Suku Bunga

Pengertian uang mempunyai nilai waktu (time value) adalah merupakan


suatu konsep dasar dari finance. Dan ini jugalah yang merupakan salah satu
kesukaran yang mendasar yang harus diperhatikan pada setiap langkah
pengambilan keputusan-keputusan yang berkenaan dengan pemakaian modal/dana
(capital expenditure).
Andaikata di dunia ini dimana expected cash inflows dan outflows yang
berkenaan dengan suatu keputusan bisnis terjadi dalam waktu yang sama dan
dengan tingkat kepastian yang sama maka penganalisaan suatu keputusan
tidaklah sukar. Bila terdapat dua atau lebih alternatif keputusan pilihlah
alternatif yang menawarkan net inflow yang terbesar.
Dalam dunia nyata, keputusan-keputusan pemakaian dana tidak demikian
sederhananya tetapi saling terkait satu dengan yang lainnya dalam suatu domain
waktu. Pemasukan yang diharapkan sekarang barangkali erat hubungannya
dengan pemakian dana di masa lalu. Untuk dapat memahami segala kemungkinan
yang terjadi serta keterkaitan satu tindakan dengan yang lainnya dilakukan
teknik- teknik tertentu.
Uang mempunyai nilai waktu, n rupiah di tangan sekarang akan bernilai
lebih banyak daripada N rupiah yang diterima satu tahun kemudian. Mengapa ?
Karena N rupiah sekarang memberi suatu kemungkinan untuk menginvestasikan
N rupiah tersebut selama satu tahun dan karena uang punya daya pendapatan,
kesempatan ini akan menghasilkan bunga.
Dengan suku bunga tahunan 20 %, Rp 1.000.000,- yang diinvestasikan
pada sebuah bank, akan dikembalikan sebesar Rp 1.000.000,- dengan bunga Rp
200.00,-. Jadi Rp 1.000.000,- hari ini akan bernilai lebih banyak dari Rp
1.000.000,- satu tahun dari sekarang dan dengan bunga 20 % kita mengetahui
bahwa Rp 1.000.000,- benar-benar ekivalen dengan Rp 1.200.000,- setahun dari
sekarang.
Jumlah rupiah yang sama pada batas waktu yang berbeda mempunyai
nilai yang berbeda selama suku bunga yang dapat dihasilkan melebihi nol
membuktikan pada kita bahwa uang mempunyai nilai waktu. Jelaslah nilai
waktu
dari uang adalah suatu hubungan di antara nilai uang hari ini dan nilainya pada
suatu saat di masa dating dengan mempertimbangkan bunga. Dalam
membandingkan dua atau lebih peralatan, nilai waktu dari uang harus
dipertimbangkan agar perbandingan yang diadakan menjadi valid. Nilai waktu
dari uang adalah suatu fakta yang tidak harus diabaikan. Dalam suatu problem
praktis, nilai dari uang digunakan tanpa suatu transaksi perbankan aktual.
Uang dapat dimiliki atau dipinjam oleh sebuah perusahaan atau
perorangan. Jika biaya alternatif-alternatif investasi harus dipinjam, maka uang
yang harus dibayarkan oleh perusahaan peminjam (borrower) kepada pemberi
pinjaman (lender) atas penggunaan uang pinjaman disebut bunga. Bunga yang
dibayarkan oleh borrower dalam hal ini masuk dalam golongan biaya (cost).
Bunga = jumlah hutang sekarang - pinjaman semula
Dalam istilah lebih luas, bunga dalam aspek lain adalah sejumlah uang
yang diterima investor sebagai akibat dari menginvestasikan dana/uang dalam
suatu urusan produktif pada suatu waktu dimasa lalu. Bunga yang diterima
investor dalam hal ini adalah keuntungan (profit).
Bunga = jumlah total yang terkumpul - investasi semula
Jadi bunga dalam kedua hal di atas adalah pertambahan pada jumlah
uang yang semula dipinjam atau diinvestasikan. Pinjaman atau investasi semula
ditunjukkan sebagai uang pokok (principal). Suku bunga biasanya ditunjukkan
sebagai suatu presentase untuk satu tahun atau kurang. Rumus berikut akan
digunakan untuk mendapatkan suku bunga dari investasi atau pinjaman.

IAPUT
Persen suku bunga = ------------- x 100 %
OA

Dimana :
IAPUT = interest accured per unit time (bunga yang tumbuh per satuan waktu)
OA = original amount (jumlah semula, interval atau pinjaman)
Contoh 2.1.

Pada tanggal 1 Juni diinvestasikan uang sejumlah Rp 5.000.000,- dan


mengambil total Rp 6.000.000,- persis habis satu tahun kemudian.
Hitung :
a. Bunga yang diperoleh dari investasi semula
b. Persen suku bunga dari investasi

Penyelesaian :
a. Bunga = Rp 6.000.000,00 - Rp 5.000.000,00
= Rp 1.000.000,00
Rp 1.000.000,- / tahun
b. Persen suku bunga = ----------------------------- x 100 %
Rp. 5.000.000,-
= 20 % per tahun

2.2 Diagram Cash Flow

Pemilikan dan pengoperasian sebuah peralatan akan menimbulkan


penerimaan-penerimaan cash (pendapatan-pendapatan) dan/atau pengeluaran-
pengeluaran cash (pengeluaran-pengeluaran). Keduanya mungkin merupakan
rangkaian berkala/periodik dan jumlah bulat (lumpsum) yang terjadi pada berbagai
batas waktu. Penerimaan dan pengeluaran dalam suatu interval waktu tertentu
dinyatakan sebagai cash flow. Pendapatan-pendapatan dan penerimaan-
penerimaan cash dikenal sebagai positif cash flow atau cash flow in atau cash
inflow dan biaya-biaya atau pengeluaran-pengeluaran cash dikenal sebagai
negatif cash flow atau cash flow out atau cash outflow. Pendapatan-pendapatan
mungkin berasal dari pelayanan-pelayanan yang disumbangkan peralatan selama
umur pelayanannya dan dari penjualannya pada akhir umur pelayanannya.
Sedangkan biaya-biaya yang timbul ada yang terjadi hanya sekali atau tidak
berulang (nonrecurring) selama umur peralatan dan ada yang berulang selama
umurnya untuk mengoperasikan dan memeliharanya.
Karena biaya-biaya dan pendapatan-pendapatan biasanya terjadi pada
interval waktu yang bermacam-macam selama umur peralatan, asumsi yang
menyederhanakan akan diadakan. Semua rangkaian biaya dan pendapatan dan
jumlah-jumlah yang akan dating diasumsikan terjadi pada akhir perioda (umur),
sedangkan jumlah-jumlah sekarang terjadi pada awal umur.
Jika suatu perusahaan mempertimbangkan untuk membeli sebuah
peralatan, baru atau bekas adalah perlu untuk mempelajari bakal (prospektif)
pendapatan-pendapan dan biaya-biaya yang akan timbul dari peralatan tersebut.
Berikut adalah perkiraan biaya-biaya dan pendapatan-pendapatan yang terjadi
akibat dari pembelian sebuah peralatan baru. Tanda minus menunjukkan suatu
pengeluaran dan tanda plus menunjukkan pendapatan.

Tabel 2.1. Contoh Arus Penerimaan dan Pengeluaran Uang


Tahun Cash flow (Rp) Keterangan
Awal tahun pertama 0 - 9.000.000,- Harga peralatan dibeli
sekarang secara kontan
Akhir tahun 1 - 300.000,-
Akhir tahun 2 - 300.000,- Biaya pemeliharaan per
Akhir tahun 3 - 300.000,- tahun
Akhir tahun 4 - 300.000,-
+ 3.500.000,- Peralatan dijual pada
akhir tahun keempat

Diagram cash flow adalah suatu gambar atau model grafis yang
memperlihatkan flow of money (arus uang yang dikeluarkan dan diterima pada
periode waktu tertentu. Diagram cash flow akan sangat berguna dalam
memecahkan problem-problem ekonomi rekayasa. Diagram ini menggambarkan
pernyataan problem. Sebuah diagram cash flow akan memberikan semua
informasi yang diperlukan untuk menganalisis suatu proposal investasi.
Diagram cash flow hanya merupakan suatu skala waktu linear dengan
anak-anak panah menunjukkan jumlah uang atau cash flow. Garis waktu
horizontal menunjukkan waktu yang dibagi menjadi n perioda, dimulai dengan
waktu nol atau waktu sekarang. Bilangan-bilangan bulat pada garis horisontal
menunjukkan perioda bunga. Anak-anak panah yang mengarah ke atas
menunjukkan pendapatan-pendapatan dan anak-anak panah yang mengarah ke
bawah menunjukkan biaya-biaya. Cash flow yang besar biasanya digambarkan
oleh garis yang lebih panjang daripada cash flow yang kecil. Disamping
ketentuan khas tentang anak-anak panah, ketentuan lainnya dalam studi-studi
ekonomi rekayasa adalah cash flow dianggap terjadi pada akhir perioda. Kita
akan memperlakukan anak panah yang mengarah ke atas (pendapatan-
pendapatan) sebagai cash flow positif (+) dan anak panah ke bawah (biaya-
biaya) sebagai cash flow negatif (-). Penggunaan ujung anak panah ganda
menunjukkan suatu nilai ekivalen yang didapat, suatu nilai tak diketahui yang
akan didapatkan. Diagram cash flow pada gambar di bawah menjelaskan suatu
biaya pada akhir tahun ke 1 dan ke 2 dan juga pendapatan pada akhir tahun ke 5.

(+)
Cash flow 0 1 2 3 4 5
(Rp)

(-)
Gambar 2.1. Contoh Diagram Cash Flow

Kita lihat diagram cash flow untuk contoh di atas untuk investasi Rp 9.000.000,-
(negatif, uang keluar), biaya-biaya pemeliharaan Rp 300.000,- tiap tahun
(negatif, uang keluar) dan nilai jual kembali Rp 3.500.000 (positif, uang
masuk).

Rp 3.500.000,-
0 1 2 3 4

Rp 300.000,-
/ tahun
Rp 9.000.000,-

Gambar 2.2. Diagram Cash Flow


2.3 Bunga Biasa (Simple Interest)

Bunga dikenal ada dua tipe : bunga biasa dan bunga kompon. Bunga
biasa adalah terminologi yang menunjukkan bunga yang dihasilkan hanya dari
principal yang pada awalnya diinvestasikan atau dipinjam, mengabaikan bunga
yang tumbuh pada perioda-perioda bunga sebelumnya. Bunga biasa berbeda
dengan bunga mejemuk atau disebut juga bunga berganda yang akan
didiskusikan pada bab sub bab berikutnya. Bunga majemuk adalah tipe bunga
yang biasanya digunakan sebagai dasar untuk komputasi-komputasi dalam
studistudi ekonomi rekayasa. Rumus berikut akan digunakan untuk menghitung
bunga total I, yang dihasilkan atau dibayar.

I = P.n.i

Dimana : P = jumlah uang yang dipinjamkan atau dipinjam


n = jumlah perioda bunga
i = tingkat suku bunga per perioda
bunga I = bunga total
Jumlah dari principal plus bunga total F dapat dihitung dengan menggunakan
rumus berikut :
F = P + Pni atau
F = P (1 + ni)

Contoh 2.2.
Modal sebesar Rp 10.000,- dipinjamkan untuk jangka waktu 2 tahun dengan
tingkat suku bunga 10 %, dimana bunga hanya diperhitungkan pada modal.
Berapa besar bunga dan jumlah total sesudah akhir tahun kedua ?
Penyelesaian :
F=?
0 1 2 tahun

P = Rp
10.000,-
Bunga yang diterima pada akhir tahun kedua
I = Rp 10.000 x 0,1 x 2 = Rp 2.000,-
Jumlah total pada akhir tahun kedua
F = P + I = Rp 10.000 + Rp 2.000 = Rp 12.000,-
Perlu dicatat bahwa modal mendapat bunga sebesar Rp 10.000 x 10 % = Rp
1.000,- pada akhir tahun pertama, akan tetapi tidak ada bunga yang
diperhitungkan pada tambahan yang Rp 1.000,- ini.
Contoh 2.3.
Jika uang dipinjam sebesar Rp 50.000,- untuk jangka waktu 4 tahun dengan
bunga 15 % per tahun. Berapa hutang yang harus dibayar setelah 4 tahun ?
Penyelesaian :
P = Rp 50.000,-
0 1 2 3 4 tahun

F= ?

Bunga per tahun = Rp 50.000,- (0,15) = Rp 7.500,-


Bunga selama 4 tahun :
I = Pin
= Rp 50.000,- (4) (0,15) = Rp 30.000,-
Jadi jumlah hutang yang harus dibayarkan setelah 4 tahun adalah
:F = P + I
= Rp 50.000 + Rp 30.000
= Rp 80.000,-

2.4 Bunga Kompon (Compound Interest)

Apabila modal sebesar Rp 10.000,- pada contoh terdahulu dipinjamkan


dengan bunga 10 % pertahun dan pada akhir tahun pertama bunganya sebesar
Rp 1.000,- ditambahkan sebagai pinjaman pada modal semula, ,maka pada akhir
tahun kedua, bunga yang harus dibayar menjadi Rp 11.000 x (0,01) = Rp
1.100,-. Proses pembayaran bunga semacam ini dikenal sebagai bunga kompon
(compound interest).
Pembayaran bunga kompon berdasarkan contoh tersebut di atas
diperlihatkan dalam tabel 2.2.
Tabel 2.2. Contoh Pembayaran Bunga Kompon
Tahun Jumlah yang Bunga atas jumlah Jumlah dipinjam pada
dipinjam pinjaman akhir tahun
permulaan tahun
1 Rp 10.000,- Rp 10.000 x 0,10 Rp 10.000 + Rp 1.000
= Rp 1.000,- = Rp 11.000,-
2 Rp 11.000,- Rp 11.000 x 0,10 Rp 11.000 + Rp 1.100
= Rp 1.100,- = Rp 12.100,-

Jumlah yang dibayarkan kembali untuk modal yang dipinjamkan menjadi :


Rp 12.100 - Rp 12.000 = Rp 100,- lebih besar untuk bunga kompon daripada
bunga biasa.
Secara matematis dapat disajikan sebagai berikut :
Jika jumlah semula P dan diinvestasikan dengan suatu tingkat suku bunga i,
maka bunga yang diperoleh pada akhir tahun pertama P.i. Pada akhir tahun
pertama jumlah total menjadi P + Pi atau F1 = P (1 + i). Selanjutnya :
Bunga untuk tahun kedua I2 = P (1 + i) i
Jumlah total F, pada akhir tahun kedua = P (1 + i) + P (1 + i) i
= P (1 + i) + P (1 + i)
F2 = P (1 + i)2
Jadi F2 = Rp 10.000 (1 + 0,10)2
= Rp 10.000 (1,10)2 = Rp 12.100,-
Bunga untuk tahun ketiga menjadi I3 = P (1 + i)2 i
Jumlah total F, pada akhir tahun ketiga = P (1 + i)2 + P (1 + i)2 i
= P (1 + i)2 + P (1 + i)
F3 = P (1 + i)3
Jika simbol n sekarang menggantikan jumlah perioda waktu (waktu n tidak mutlak
satu tahun) maka bentuk umum persamaan menjadi :
Fn = P (1 + i)n
Contoh 2.4.
Jika $ 1000 diinvestasikan dengan bunga majemuk 6 % pada 1 Juni 2004,
berapakah yang akan diperoleh pada 1 Juni 2014 ?
Penyelesaian :
P=$
1000 i = 6
%
n = 10
tahun F = ?
Diagram Cash Flow :

F = ?
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

tahun

P = $ 1000
Jumlah uang yang akan diperoleh pada 1 Juni 2014 adalah
: F = P (1 + i)n
= $ 1000 (1 + 0,06)10
= $ 1791

Latihan Soal

1. Anda menginvestasikan sejumlah modal sebesar Rp 1.975.000,- akan


menerima bunga sebesar Rp 520.000,- dalam waktu 1,5 tahun. Berapa
tingkat suku bunga dan jumlah seluruhnya yang akan diterima dengan
catatan bahwa bunga hanya diperhitungkan pada modal ?
2. Modal sebesar Rp 3.500.000,- diinvestasikan dan akan diterima kembali
sebesar Rp 4.750.000 dalam waktu 8 tahun. Berapa tingkat suku bunga dan
besar bunga yang akan diterima dengan catatan bahwa bunga hanya
diperhitungkan pada modal ?
3. Dalam berapa tahunkah, jika uang diinvestasikan sekarang sebesar Rp
1.750.000,- dan akan menjadi Rp 5.250.000,- dengan tingkat suku bunga
10
% per tahun ?
4. Sebuah sertifikat tabungan berharga Rp 1.500.00,- sekarang dan akan
menjadi Rp 3.749.500,-. Berapa tingkat suku bunga jika bunga hanya
diperhitungkan pada modal ?

Anda mungkin juga menyukai