Anda di halaman 1dari 8

Miko Aufa Fajrian

21100121140076

Kelas C

RESUME MATERI MATEMATIKA UANG

A. CASH FLOW
Data tentang uang masuk dan uang keluar dari suatu kegiatan hanya merupakan
suatu catatan pembukuan, baik pada buku harian, buku besar, maupun laporan
pemasukan dan pengeluaran. Selanjutnya jika data tenrang uang masuk dan uang
keluar tersebut dihitung untuk setiap periode waktu tertentu disebut dengan cash-
flow (aliran uang). Periode waktu cashflow ditetapkan dalam berbagai satuan
interval waktu, mulai dari satuan hari, minggu, bulan, triwulan, maupun tahun,
tergantung pada tingkat agregasi data yang dibutuhkan. Jika yang dimaksud hanya
uang keluar (pembiayaan) disebut cash-out (cost) dan sebaliknya jika yang
dimaksud hanya uang masuk (penerimaan) disebut cash-in.
Penyusunan cash flow pada dasarnya dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu
(a) Metode Thbel, dan (b) Metode Grafis. Namun, untuk lebih efektifnya
komunikasi biasanya kedua metode tersebut dipakai secara simuitan atau
dikombinasikan satu sama lain.
Contoh:
Perusahaan merencanakan pembelian suatu mesin produksi senilail00 juta rupiah.
Yang akan diikuti biaya operasional rata-rata 10 jutalperiode. Akibat pemakaiaSr
mesin tersebut menjanjikan keuntungan rata-rata 22 luta rupiah/periode, di samping
itu pada periode ke-6 akan dilakukan perawatan berat (overhaul) dengan biaya 15
juta dan setelah umur pakai habis mesin dapat dijual 25 juta, gambarkanlah cash
flow tersebut dalam bentuk tabel dan grafik cash flow.
B. KONSEP NILAI UANG TERHADAP WAKTU
Jika kita pernah punya uang Rpl00.000,00 sepuluh tahun yang lalu tentu masih
bisa kita ingat bahwa uang seniiai itu jika dibelanjakan sudah bisa membeli
sejumlah belanjaan keluarga. Namun, bila uang Rp100.000,00 saat ini dibelanjakan
pada barang yang sama mungkin hanya bisa dapat setengahnya, walaupun
sebenarnya uang Rp100.000,00 waktu itu masih tetap Rp100.000,00 seperti saat
ini, tetapi nilai tukarnya sudah berubah. OIeh karena itu, perlu diketahui adanya
dua konsep matematis yang berbeda saat kita berbicara tentang uang, yaitu h.onsep
jumlah uang dan konsep nilai uang. Konsep jumlah uang tidak berbeda dengan
konsep besaran-besaran matematis biasa, di mana bila dua atau lebih himpunan
bilangan yang ditambahkan maupun dikurangi hasil penjumlahannya akan sama
kapanpun saatnya dilakukan. Contoh jika bilangan 74, 77, 93, 24 dijumlahkan
hasilnya akan menjadi 148 yaitu hasil dari 74 + 17 + 93 + 24 = l4B. Berbeda dengan
nilai uang, jika dua atau lebih himpunan uang yang berbeda waktunya dijumlahkan
akan menghasilkan jumlah nilai yang berbeda. Contohnya jika uang tahun 1990
Rp100.000,00, tahun 1995 Rp240.000,00, dan tahun 2000 Rp350.000,00, jika
dijumlahkan hasilnya adalah Rp690.000,00, namun nilainya tidak sama dengan
Rp690.000,00, karena uang yang dijumlahkan itu diterima pada waktu yang
berbeda. Hal tersebut disebabkan adanya konsep nilai uang terhadap waktu, yang
disebut dengan "Time value of money" yang artinya: Nilai uang berubah bersamaan
dengan perubahan waktu.
Untuk jelasnya perubahan nilai uang terhadap waktu ini perhatikan grafik pada
Gambar berikut ini.
Di mana: Rp10.000.000,00(t=o) disebut Ekuivalen dengan
Rp10.000.000,00(t=3) + i x Rp10.000.000,00. Oleh karena itu, metode ekuivalen
adalah metode mencari kesamaan atau kesetaraan nilai uang untuh waktu yang
berbeda, dan metode ini diperlukan dalam rangka menjumlahkan nilai uang yang
diterima atau dikeluarkan pada waktu yang berbeda. Dalam perhitungan ekuivalen
dibutuhkan data tentang suku bunga (rate ofinterest).
Konsep ekuivalensi di atas sangar berguna dalam henyelesaikan persoalan
ekonomi teknik. Kita bisa merencanakan sejumlah alternatif sistem pengembalian
suatu pinjaman ataupun investasi tanpa menyebabkan terjadinya perbedaan nilai
ekonomis yang signifikan.
C. BUNGA
Bunga (interest) adalah sejumlah uang yang dibayarkan akibat pemakaian uang
yang dipinjam sebelumnya. Penarikan bunga pada dasamya merupakan
kompensasi dari penurunan nilai uang selama waktu peminjaman sehingga
besarnya bunga relatif sama besarnya dengan penurunan nilai uang tersebut. Oleh
karena itu, seseorang yang membungakan uangnya sebesar tingkat penurunan nilai
uang (inflasi), tidak akan mendapatkan keuntungan ekonomis terhadap uang yang
dibungakan itu, tetapi hanya menjamin nilai kekayaan yang bersangkutan
relatiftetap dan stabil. Besarnya bunga adalah selisih antara jumlah utang dibayar
dengan utang semula.

a. Tingkat Suku Bunga


Tingkat suku bunga (rate of interest) merupakan rasio antara bunga yang
dibebankan per periode waktu dengan jumlah uang yang dipinjam awal periode
dikalikan 100%.
b. Bunga Sederhana
Sistem bunga sederhana (simple interest), yaitu sistem perhitungan bunga
hanya didasarkan atas besarnya pinjaman semula, dan bunga periode
sebelumnya yang belum dibayar tidak termasuk faktor pengali bunga.
c. Bunga Majemuk
Sistem bunga majemuk (compound interest), yaitu system perhitungan bunga
di mana bunga tidak hanya dihitung terhadap besarnya pinjaman awal, tetapi
perhitungan didasarkan atas besarnya utang awal periode yang bersangkutan,
dengan kata lain bunga yang berbunga.
D. METODE EKUIVALENSI
Metode ekuivalen adalah metode yang digunakan dalam menghitung kesamaan
nilai uang dari suatu waktu ke waktu yang lain. Konsep ekuivalensi mengarakan
bila sejumlah uang yang berbeda dibayar pada waktu yang berbeda dapat
menghasilkan nilai yang sama (ekuivalen) satu sama lain secara ekonomis.
Contoh:
Jika uang sekarang sejumlah Rp250.000,00, akan sama nilainya dengan
Rp287.500,00 satu tahun mendatang atau Rp217.391,50 tahun kemarin, jika suku
bunga berlaku 15%/tahun.
Angka tersebut datang dari perhitungan berikut:
a. 250.000 +2s0.000 (0.1s) : Rp287.500,00
b. 250.000 / 7,75 = Rp217.391,50
Catatan:
Nilai tersebut tidak ahan sama atau ekuivalens lagi bila tinghat suku bunga
berubah, yaitu: < 15% atau > 15%.
E. SUKU BUNGA NOMINAL DAN BUNGA EFEKTIF
Sering ditemui dalam suatu transaksi utang suku bunga dinyatakan dengan
basis tahunan, tetapi pelaksanaannya dihitung dengan periode pemajemukan lebih
dari satu kali dalam satu tahun. Umpamanya, suku bunga 12 persen per tahun, tetapi
periode perhitungan pemajemukan bunga dihitung setiap 6 bulan, yaitu sebesar 6
persen Per enam bulan. Di sini suku bunga l2To per tahun disebut sebagai tingkat
suku bunga nominal (nominal rate), sedangkan pemajemukan setiaP enam bulan
sebesar 6 persen disebut sebagai tingkat suku bunga efektif (effective rate).
Misalnya modal Rp1.000.000,00 diinvestasikan selama tiga tahun pada suatu suku
bunga nominal 12 persen dan dimajemukan setiap enam bulan. Bunga yang
dibayarkan selama enam bulan pertama akan menjadi Rp1.000.000,00 x (0,12/2)=
Rp60.000,00
Total pokok dan bunga pada awal periode enam buian kedua adalah sebagai
berikut.
Jika proses ini diulangi untuk tahun dua dan tiga, jumlah bunga yang
terakumulasi (termajemukkan) dapat diplotkan seperti gambar grafik.

Jika pemajemukan suku bunga tahunan lebih dari satu kali tiap tahun, mungkin
tiap enam bulan, empat bulan, tiga bulan, atau tiap satu bulan, maka suku bunga
yang 12 persen per tahun efektifnya akan lebih besar dari 12 persen tersebut, karena
pemajemukan dilakukan lebih dari satu kali dalam satu tahun.
Suku bunga sebenarnya yang dibayarkan pada modal selama satu tahun disebut
sebagai suku bunga efektif' Perlu diperhatikan bahwa suku bunga efektif selalu
dinyatakan pada basis per tahun dan dinyatakan dengan Ioff dan suku bunga
nominal dinyatakan dengan r, jumlah pemajemukan m kali setahun pada tingkat
suku bunga r/m per periode majemuk, maka akan diperoleh:

Suku bunga efektif berguna untuk menjelaskan efek pemajemukan terhadap bunga
yang dihasilkan dalam satu tahun.

Anda mungkin juga menyukai