Anda di halaman 1dari 14

NAMA : DICKY DARMAWAN

NIM : 2016450052

JURUSAN : TEKNIK INDUSTRI SORE

MATKUL : EKONOMI TEKNIK


1. Konsep cash flow
1.1 PENGERTIAN
Cash flow (aliran kas) merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk
sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri
dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa
saldonya setiap periode.
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas
adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau
investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu
Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan
sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan
investasi awal
Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada
daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
Ketiga,capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan
kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang..

Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga
kelompok yaitu:

a) Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan
pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya
pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow)
b) Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan
dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh
sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan
aliran kas keluar (cash out flow).

c) Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan
nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu
penjualan peralatan proyek.

1.2 KETERBATASAN
Cash flow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara lain;
a) Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cash flow hanya
yangbersifat tunai.
b) Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel
c) Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari perusahaan
yang dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang seharusnya
diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada budget kas
misalnya; kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi
kewajibanya.

1.3 MANFAAT
Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna
bagi beberapa pihak terutama manajement. Diantaranya:
1) Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana
keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
2) Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan
memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3) Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
4) Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang
diberikan kepadanya
1.4 LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN

Ada empat langka dalam penyusunan cash flow, yaitu :


1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi
deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi
financial dan budget kas yang final.

2. Ekivalensi
 Pengertian Ekivalensi

Nilai uang yang berbeda pada waktu yang berbeda akan tetapi secara finansial mempunyai
nilai yang sama. Kesamaan nilai finansial tersebut dapat ditunjukkan jika nilai uang
dikonversikan (dihitung) pada satu waktu yang sama.

 Metode Ekivalensi

Adalah metode yang digunakan dalam menghitung kesamaan atau kesetaraan nilai uang
waktu berbeda.

Nilai ekivalensi dari suatu nilai uang dapat dihitung jika diketahui 3 hal :

1) Jumlah uang pada suatu waktu

2) Periode waktu yang ditinjau

3) Tingkat bunga yang dikenakan

 Perhitungan Ekivalensi

Nilai Ekivalensi Pengeluaran = Nilai Ekivalensi Penerimaan


Contoh:

Hari ini budi menabung di bank sebesar Rp 10.000. dua dan empat tahun kemudian
ditabungnya lagi masing-masing sejumlah Rp 5.000. maka jumlah uang tabungannya pada tahun
ke 7 dar hari ini bila suku bunga i =10 % adalah sebesar Rp 34.195.

Rumus-Rumus Bunga Majemuk dan Ekivalensinya

Notasi yang digunakan dalam rumus bunga yaitu :

i (interest) = tingkat suku bunga per periode

n (Number) = jumlah periode bunga

P (Present Worth) = jumlah uang/modal pada saat sekarang (awal periode/tahun)

F (Future Worth) = jumlah uang/modal pada masa mendatang (akhir periode/tahun)

A (Annual Worth) = pembayaran/penerimaan yang tetap pada tiap periode/tahun

G (Gradient) = pembayaran/penerimaan dimana dari satu periode ke periode


berikutnya terjadi penambahan atau pengurangan yang besarnya sama

 Single Payment

Single payment disebut cash flow tunggal dimana sejumlah uang ini sebesar “P”
(present) dijinjamkankan kepada seseorang dengan suku bunga sebesar “i” (interest) pada suatu
periode “n”, maka jumlah yang harus dibayar sesuai uang pada periode “n” sebesar “F” (future).
Nilai “F” akan di ekivalensi dengan “P” saat ini pada suku bunga “i”. Dengan rumus:

Jika dibalik, misalnya F diketahui dan P yang dicari maka hubungan persamaannya menjadi:
 Annual Cash Flow (Uniform Series Payment)

Metode annual cash flow diaplikasikan untuk suatu pembayaran yang sama besarnya tiap
periode untuk jangka waktu yang lama, seperti mencicil rumah, mobil, motor dan lainya. Grafik
annual cash flow di gambarkan dalam bentuk grafik dibawah ini:

Hubungan annual dan future

Dengan menguraikan bentuk annual dengan tunggal (single)dan selanjutnya masing-


masingnya itu diasumsikan sebagai suatu yang terpisah dan dijumlahkan dengan menggunakan
persamaan sebelumnya. Maka akan diperoleh rumus:

Hubungan future dengan annual

Hubungan annual dengan present (P)

Jika sejumlah uang present didistribusikan secara merata setiap periode akan diperoleh besaran
ekuilaven sebesar “A”, yaitu:

Hubungan present (P) dengan annual (A)


Pembayaran Tunggal

Pembayaran dan penerimaan uang masing-masing dibayarkan sekaligus pada awal atau
akhir suatu periode.

1) Present Worth Analysis

Nilai sejumlah uang pada saat sekarang yang merupakan ekivalensi dari sejumlah Cash Flow
(aliran kas) tertentu pada periode tertentu dengan tingkat suku bunga (i) tertentu. Berapa modal P
yang harus diinvestasikan pada saat sekarang (t=0), dengan tingkat suku bunga (i) %, per tahun,
sehingga pada akhir n periode didapat uang sebesar F rupiah.

Rumus:P = F 1/(1+i)N atau P = F (P/F, i, n)

Contoh:

Seseorang memperhitungkan bahwa 15 tahun yang akan datang anaknya yang sulung akan
masuk perguruan tinggi, untuk itu diperkirakan membutuhkan biaya sebesar Rp 35.000.000,00.
Bila tingkat bunga adalah 5 %, maka berapa ia harus menabungkan uangnya sekarang?

Jawab:

F = 35.000.000,00 ; i = 5 % ; n = 15

P = (35.000.000) (P/F, 5, 15)

= (35.000.000) (0,4810)

= Rp 16.835.000,00
2) Future Worth Analysis

Nilai sejumlah uang pada masa yang akan datang, yang merupakan konversi dari sejumlah aliran
kas dengan tingkat suku bunga tertentu. Bila modal sebesar P rupiah diinvestasikan sekarang (t =
0), dengan tingkat bunga i %, dibayar per periode selama n periode, berapa jumlah uang yang
akan diperoleh pada periode terakhir?

Rumus: F = P (1+i)N atau F = P (F/P, i, n)

Contoh:

Seorang pemuda mempunyai uang sebesar Rp 20.000.000, di investasikan dibank 6 %


dibayar per periode selama 5 tahun. Berapakah jumlah uang yang akan diperoleh setiap
tahunnya?

Jawab:

P = Rp 20.000.000,00; i = 6 % ; n = 5

F = P (1+i)N

= Rp 20.000.000 (1 + 0,06)5

Atau

F = P (F/P, i, n)

= (Rp 20.000.000) X (1,338)

= Rp 26.760.000,00
3) Annual Worth Analysis

Sejumlah serial Cash Flow (aliran kas) yang nilainya seragam setiap periodenya. Nilai tahunan
diperoleh dengan mengkonversikan seluruh aliran kas kedalam suatu nilai tahunan (anuitas) yang
seragam. Agar periode n dapat diperoleh, uang sejumlah F rupiah, maka berapa A yang harus
dibayarkan pada akhir setiap periode dengan tingkat bunga i % ?

Rumus: A = i / (1 + i )N – 1 atau A = F ( A/F, i, n)

Contoh:

Tuan sastro ingin mengumpulkan uang untuk membeli rumah setelah dia pensiun.
Diperkirakan 10 tahun lagi dia pensiun. Jumlah uang yang diperlukan Rp 225.000.000,00.
Tingkat bunga 12 % per tahun. Berapa jumlah uang yang harus di tabung setiap tahunnya ?

Jawab:

F = Rp 225.000.000 ; i = 12 % ; n = 10

A = F (A/F, i, n)

= (Rp 225.000.000) X (A/F, 12 %, 10)

= (Rp 225.000.000) X (0,0570)

= Rp 12.825.000

4) Gradient

Pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun naik dengan kenaikan yang sama atau penurunan
yang secara seragam.
Kegunaan

Untuk pembayaran per periode kadang-kadang tidak dilakukan dalam suatu seri pembayaran
yang besarnya sama tetapi dilakukakn dengan penambahan /pengurangan yang seragam pada
setiap akhir periode.

Rumus A = A1 + A2

A2 = G (1/i - n / (1 + i)n - 1)

= G (A/G, i, n)

Keterangan:

A = pembayaran per periode dalam jumlah yang sama

A1 = pembayaran pada akhir periode pertama

G = “Gradient” perubahan per periode

N = jumlah periode

Contoh:

Seorang pengusaha membayar tagihan dalam jumlah yang sama per periode. Perubahan
per periode dengan jumlah uang sebesar Rp 30.000.000 selama 4 tahun. Dengan bunga sebesar
15 % per tahun. Berapa jumlah pembayaran pada akhir tahun pertama?

Jawab:

A2 = G (A/G, i, n)

= Rp 30.000.000 (A/G, 15 %, 4)

= Rp 30.000.000 (0,5718)

= Rp 17.154.000
5) Interest Periode

Interval waktu yang dijadikan dasar dalam perhitungan bunga. Biasanya dalam perhitungan
bunga digunakan periode satu tahun (annually), ½ tahun (semi annually), atau bulanan (monthly)

Konsep Ekuivalensi

Jumlah uang yang berbeda dibayar pada waktu yang berbeda dapat menghasilkan nilai sama
(ekuivalensi) satu sama lain secara ekonomis

3. Konsep bunga
A. Pengertian Bunga
Bunga (interest) dapat dimengerti sebagai uang yang dibayarkan/diterima atas penggunaan
sejumlah pinjaman atau sejumlah uang yang disimpan. Dalam pengertian yang lebih luas
bunga dapat dianggap sebagai uang yang diperoleh dari investasi sejumlah modal tertentu.

B. Macam –Macam Bunga Bank


Menurut Lipsey, Ragan, dan Courant (1997 : 99-100) suku bunga dapat dibedakan menjadi
dua macam yaitu suku bunga nominal dan suku bunga riil.Pada suku bunga nominal
menjelaskan bahwa jumlah uang yang dibayarkan harus sesuai dengan jumlah uang yang
dipinjamnya.Sedangkan pada suku bunga riil menjelaskan bahwa selisih antara suku bunga
nominal dengan laju invlasi, dimana suku bunga riil lebih menekankan pada rasio daya beli
uang yang dibayarkan kembali terhadap daya beli uang yang dipinjam.
C. Tahapan Pengambil Keputusan
Tahapan Pengambilan Keputusan dapat dibedakan menjadi 8 sebagai berikut :
1. Tahap Identifikasi Keperluan Pengambilan Keputusan.
2. Tahap Inisiatif Pengambilan Keputusan.
3. Tahap Pengkajian atas Usul Pengambilan Keputusan.
4. Tahap Pengkajian dan Analisa Informasi.
5. Tahap Penyusunan Alternatif atau Pilihan Keputusan.
6. Tahap Perumusan dan Penyusunan Kerangka Keputusan.
7. Tahap Penetapan dan Pengesahan Keputusan.
8. Tahap Pemberlakuan Keputusan.

D. Konsep Ekonomi Teknik


Konsep ekonomi teknik adalah untuk memecahkan masalah dalam perbisnisan ekonomi
teknik. Ekonomi teknik sendiri adalah memilih suatu alternatif yang paling ekonomis,
mengevaluasi suatu alternatif yang ada.

E. Faktor-Faktor Ekonomi Teknik


Present Worth (PW)
Present Worth adalah nilai sejumlah uang pada saat sekarang yangmerupakan ekivalensi dari
sejumlah cash flow (aliran kas) tertentu padapada periode tertentu dengan tingkat suku bunga
(i) tertentu. Prosesperhitungan nilai sekarang seringkali disebut atau discounting
cashflow.Untuk menghitung present worth dari aliran cash tunggal (singlepayment) dapat
dikalikan dengan Single Payment Present Worth Factor.Sedangkan untuk menghitung
present worth dari aliran kas yang bersifat anuitas dapat dikalikan dengan Equal Payment
Series Present Worth Factor.

Equivalent Uniform Series Annual Cashflow (EUA) atau AW


Annual Worth atau nilai tahunan adalah sejumlah serial cash flow yangnilainya seragam
setiap periodenya. Nilai tahunan diperoleh dengan mengkonversikan seluruh aliran kas ke
dalam suatu nilai tahunan (anuitas) yang seragam. Menentukan nilai tahunan dari suatu
Present Worth dapat dilakukan dengan mengalikan PW tersebut dengan Equal Payment
Capital Recovery Factor. Sedangkan untu mengkonversikan nilai tahunan dari Nilai Future
dilakukan dengan mengalikan FW dengan Equal Paymentseries Sinking Fund Factor.

Future Worth (FW)


Future Worth atau nilai kelak adalah nilai sejumlah uang pada masa yang akan datang, yang
merupakan konversi sejumlah aliran kas dengan tingkat suku bunga tertentu. Untuk
menghitung future worth dari aliran cash tunggal (single payment) dapat dikalikan dengan
Single Payment Compounded Ammount Factor. Sedangkan untuk menghitung future worth
dari aliran kas yang bersifat anuitas dapat dikalikan dengan Equal Payment-series Compound
Amount Factor.

Uniform Gradient – series Factor


Seringkali ditemukan pola-pola aliran kas (casflow) yang cenderungmengalami kenaikan
seragam dan serial (Uniform Gradient Series). Pola aliran kas yang demikian tidak cukup
memberikan informasi bagi pengambil keputusan, oleh karena itu seringkali pola aliran kas
seperti ini dikonversikan ke dalam pola anuitas (anually) atau nilai sekarang (Present Value).

Perhitungan Menggunakan Notasi Standar


No Dicari Diberikan Faktor Persamaan Formula
1 P F (P/F,i,n) P = F (P/F,i,n) P = F[1/(1+i)n]
2 F P (F/P,i,n) F = P (F/P,i,n) F = P(1+i)n
3 P A (P/A,i,n) P = A (P/A,i,n) P = A{[(1+i)n1]/i(1+i)n}
4 A P (A/P,i,n) A = P (A/P,i,n) A = P{i(1+i)n/[(1+i)n-1]}
5 A F (A/F,i,n) A = F (A/F,i,n) A = F{i/[(1+i)n-1]}
6 F A (F/A,i,n) F = A (F/A,i,n) F = A{[(1+i)n-1]/i}

4. Faktor bunga
 Apa itu Suku Bunga?
Suku bunga adalah nilai, tingkat, harga atau keuntungan yang diberikan kepada investor dari
penggunaan dana investasi atas dasar perhitungan nilai ekonomis dalam periode waktu
tertentu. Tingkat suku bunga Bank digunakan untuk mengontrol perekonomian suatu negara.
Tingkat suku bunga diatur dan ditetapkan pemerintah yang bertujuan untuk menjaga
kelangsungan perekonomian suatu negara. Suku bunga ini penting untuk diperhitungkan
karena rata-rata para investor yang selalu mengharapkan hasil investasi yang lebih besar.

 Jenis-Jenis Suku Bunga


Menurut Novianto (2011:22), berdasarkan bentuknya suku bunga dibagi menjadi dua jenis,
yaitu:
1. Suku bunga nominal adalah suku bunga dalam nilai uang. Suku bunga ini merupakan
nilai yang dapat dibaca secara umum. Suku bunga ini menunjukkan sejumlah rupiah
untuk setiap satu rupiah yang diinvestasikan.
2. Suku bunga riil adalah suku bunga yang telah mengalami koreksi akibat inflasi dan
didefinisikan sebagai suku bunga nominal dikurangi laju inflasi. Menurut Ismail
(2010:132), berdasarkan sifatnya suku bunga dibagi menjadi dua jenis, yaitu: Bunga
simpanan. Merupakan tingkat harga tertentu yang dibayarkan oleh bank kepada nasabah
atas simpanan yang dilakukannya. Bunga simpanan ini, diberikan oleh bank untuk
memberikan rangsangan kepada nasabah penyimpan dana agar menempatkan dananya di
bank. Beberapa bank memberikan tambahan bunga kepada nasabah yang menempatkan
dananya dalam bentuk deposito sejumlah tertentu. Hal ini dilakukan bank agar nasabah
akan selalu meningkatkan simpanan dananya.

Bunga pinjaman atau bunga kredit. Merupakan harga tertentu yang harus dibayar oleh
nasabah kepada bank atas pinjaman yang diperolehnya. Bagi bank, bunga pinjaman
merupakan harga jual yang dibebankan kepada nasabah yang membutuhkan dana. Untuk
memperoleh keuntungan, maka bank akan menjual dengan harga yang lebih tinggi dibanding
dengan harga beli. Artinya, bunga kredit lebih tinggi dibanding bunga simpanan.

 Fungsi Suku Bunga


Suku bunga memberikan sebuah keuntungan dari sejumlah uang yang dipinjamkan kepada
pihak lain atas dasar perhitungan waktu dan nilai ekonomis. Tinggi rendahnya keuntungan
ditentukan oleh tinggi rendahnya suku bunga. Adapun fungsi suku bunga dalam
perekonomian adalah sebagai berikut:
 Membantu mengalirnya tabungan berjalan ke arah investasi guna mendukung
pertumbuhan perekonomian.
 Mendistribusikan jumlah kredit yang tersedia, pada umumnya memberikan dana kredit
kepada proyek investasi yang menjanjikan hasil tertinggi.
 Menyeimbangkan jumlah uang beredar dengan permintaan akan uang dari suatu negara.
 Merupakan alat penting menyangkut kebijakan pemerintah melalui pengaruhnya terhadap
jumlah tabungan dan investasi.

Sedangkan menurut Sunariyah (2013:80), tingkat bunga pada suatu perekonomian memiliki
fungsi sebagai berikut:

 Sebagai daya tarik investor untuk menginvestasikan dananya.


 Tingkat bunga dapat digunakan sebagai alat kontrol bagi pemerintah terhadap dana
langsung atau investasi pada sektor-sektor ekonomi.
 Tingkat suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka mengendalikan
penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu perekonomian.
 Pemerintah dapat memanipulasi tingkat suku bunga untuk meningkatkan produksi,
sebagai akibatnya tingkat suku bunga dapat digunakan untuk mengontrol tingkat inflasi.

5. Analisis nilai sekarang (Net Present Value)


6. Analisis nilai tahunan
7. Rate of return analysis
8. Analisis ekonomi teknik sederhana
9. Depresiasi
10. Inflasi dan deflasi

Anda mungkin juga menyukai