PENDAHULUAN
Bagian ini akan membahas kelayakan wirausaha ditinjau dari aliran kas.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pembelajaran untuk sesi ii ini bertujuan agar peserta pembelajaran dapat:
1. Memahami perubahan nilai uang sebanding dengan berjalannya waktu.
2. Memahami jenis bunga pinjaman.
3. Membaca tabel bunga.
4. Membuat diagram aliran kas.
5. Menghitung aliran kas rencana investasi untuk wirausaha.
6. Memilih kelayakan investasi berdasarkan minimum attractive rate of return
(MARR) untuk wirausaha.
1
II. IKHTISAR MATERI
B. INVESTASI
2
alternative-alternatif yang tersedia. Proses pengambilan keputusan dalam
memilih alternative Investasi adalah sebabgi berikut:
Menentukan MARR
3
D. BUNGA DAN PERHITUNGAN BUNGA
Dalam pandangan ekonomi, nilai uang merupakan fungsi dari waktu. Artinya nilai uang
akan berubah dengan berjalannya waktu. Nilai uang akan turun, namun nominalnya
bertambah dengan berjalannya waktu.
Sebagai contoh, jika seorang meminjam uang Rp. 1000.000,-, maka satu bulan
berikutnya hutang orang tersebut menjadi Rp. 1.100.000,- atau naik Rp. 100.000,-. Dengan
kata lain, uang Rp. 1000.000,- tersebut memiiki tingkat bunga (rate of interest) 1% perbulan.
Dalam kasus ini dikatakan, bahwa nilai Rp. 1000.000,- sama dengan Rp. 1.100.000,- pada
bulan berikutnya. Dalam ekonomi, kasus ini disebut penurunan nilai uang. Kesamaan nilai ini
disebut dengan istilah ekivalensi. Nilai Rp. 1000.000,- yang dipinjamkan sebulan yang lalu
disebut induk atau principal.
`Berdasarkan uraian ini, maka untuk melakukan ekivalensi nilai uang diperlukan tiga
hal, yakni:
Tingkat bunga, menurut American Standard for Industrial Engineering Terminology for
Engineering Economy (ANZI Z194.5) adalah rasio dari bunga yang dibayarkan terhadap induk
dan dinyatakan dalam persentase, atau
E. JENIS BUNGA
Ada dua jenis bunga yang lazim digunakan dalam menghitung ekivalensi, yakni bunga
sederhana dan majemuk.
4
1. Bunga Sederhana
I=PxixN
Dimana: I = Bunga
N = Jumlah periode
Contoh: Seorang mahasiswa meminjam bunga Rp. 1.000.000, dengan tingkat bunga 10% per
tahun selama 4 tahun. Maka Jumlah bunga yang harus dibayar selama 4 tahun adalah
I=PxIxN
= Rp. 1.400.000,-
1. Bunga Majemuk
Bunga majemuk ada dua macam, yakni diskrit dan kontinyu, Pemajemukan diskrit jika
jumlah pemajemukannya terbatas, sedangkan kontinyu tak terhingga. Perhitungan bunga
majemuk adalah dengan mengakumulasikan bunga-bunga pada periode sebelumnya. Bunga
ini juga disebut bunga berbunga.
Contoh kasus 1: Seorang Ibu rumah tangga, tanpa sepengetahuan suaminya, meminjam uang
ke koperasi sebesar Rp. 1.000.000,- dengan tingkat bunga 10% per tahun.
Sambil menangis, Ibu tersebut menyampaikan kepada suaminya, bahwa dia
ditagih oleh koperasi. Berapa tagiahan yang harus dibayar?
5
Perhitungan:
Alran kas dapat diilustrasikan dengan diagram, yang disebut diagram aliran kas. Aliran
kas penerimaan digambarkan dengan arah positif (ke atas), sedangkan pengeluaran ke arah
ngatif (ke bawah) atau sebaliknya. Contoh diagram cash flow adalah sebagai berikut:
0 1 2 3 N
Rumus- rumus bunga majemuk digunakan unuk menghitung (a) nilai sekarang atau
present worth (disingkat P), (2) nilai mendatang atau future worth (disingkat F), (3) nilai aliran
kas periodik atau annual worth (disingkat A), dan hubungan P, F, dan A tersebut. Untuk
6
menghitung P, F, dan A tersebut tentu melibatkan I, N, dan i (tingakat bunga efektif per
periode)
Jika uang sejumlah P diinvestasikan saat ini (t = 0) denga tingkat suku bunga I% per
periodik dengan pemajemukan, maka jumlah uang tersebut pada akhir periode 1 akan menjadi
F1 = P + bunga dari P
= P + Pi
= P (1 + i)
F2 = F1 + bunga dari F1
= P (1 + i) + P (1 + i) i
= P (1 + i) (1 + i)
= P (1 + i)2
F = P (1 + i)N
F/P = (1 + i)N
F = P (F/P, i%, N)
Nilai (F/P, i%, N) telah dihitung dalam 120 periodik dan disajikan dalam tabel 1. Dengan
demikian untk menghitung nililai F tidak perlu lagi menggunakan rumus F = P (1 + i) 2, tetapi
cukup dengan melihat nilai (F/P, i%, N) dalam tabel dan mengalikannya dengan P.
7
Contoh kasus 2: Seorang pegawai negeri meminjam uang di bank sebesar Rp. 1.000.000,-
dengan bunga 12% per tahun. Pinjaman tersebut akan dikembalikan sekali
dalam 5 tahun mendatang.
Gambarkan diagram aliran kasnya, (b) hing dengan rumus, (c) hitung dengan
tabel, nilai yang harus dibayang pegawai negeri tersebut.
Perhitungan:
I juta
0 1 2 3 4 5
F?
F = P (1 + i)2
= Rp.1.000.000,- (1 + 0,12)5
I = 12%
8
Jika diketahui F dan ingin mengetahui nilai P, maka dengan penurunan yang sama
diperoleh rumus:
P= F
(1 + i)N
P = F (P/F, i%, N)
Nilai (P/F, i%, N) dapat dicari dalam table bunga di lampiran buku ini.
Contoh kasus 3: Tentukan jumlah uang yang harus didepositokan saat ini (a) dengan rumus
dan (b) dengan tabel, agar 5 tahun mendatang uang tersebut menjadi 10
juta rupiah. Tingkat bunga saat ini 10% per tahun.
Perhitungan:
10 juta
0 1 2 3 4 5
P?
1 1
P= F = Rp. 10 juta
(1 + i)N (1 + 0,18)5
b) Dengan tabel
Nilai faktor (P/F, i%, N) = 0,4371, sehingga jika dikalikan dengan 10 juta,
hasilnya adalah Rp. 4,371 juta.
9
Jika P atau F diketahui dan N belum diketahui, maka untuk mencari nilai N
dapat dicari dengan rumus
Ln F
N
F = P (1 + i) , maka N =
Ln (1 + i)
A=F
(1 + i)N - 1
A = F (F/A, i%, N)
Contoh kasus 4: Harga jual sebuah rumah pada 10 tahun mendatang diperkirakan Rp.
100.000.000,Jika cara membayar rumah tersebut dengan mengangsur
tiap tahun. Tingkat bunga bang pada saat ini 12% per tahun. Berapa
angsuran tiap tahun.
Perhitungan: Dalam tabel, nilai faktor (F/A,12%, 10) = 0,0570. Dengan demikian,
angsuran tiap tahun = Rp. 100.000.000,- x 0,0570 = Rp. 5.700.000,-
1. F jika diketahui A
2. F jika deketahui P
3. P jika diketahui F
4. P jika diketahui A
5. A jika diketehui P
6. A jika diketahui F
Contoh-contoh yang telah diuraikan merupakan aliran kas tunggal. Dalam investasialiran
kas tidak selalu tunggal dan teratur. Dimana aliran kas netto tidak memiliki pola yang teratur.
Contoh kasus 5: Seorang pengusaha membeli etalase senilai 5 juta rupiah dibayar sekarang, 5
unit komputer yang bisa dibayar 1 tahun mendatang sebesar Rp. 10 juta
rupiah, tanah senilai 10 juta yang bisa dibayar 4 tahun mendatang, dan
10
perabotan lain senilai 4 juta rupiah yang bisa dibayar 2 tahun mendatang.
Tingkat buga bank adalah 12%. Berapa nilai sekarang (P), aliran kas periodik
seragam (A),dan berapa uang yang harus disetor ke bank untuk tahun ke 0,
1, 2, 3, 4, dan 5.
0 1 2 3 4
5 juta 4 juta
10 juta 10juta
P0 = Rp. 5 juta
P = P0 + P1 + P2 + P3
= Rp. 22.472.800,-
c) A = P (A/P, 12%,4)
A0 = 5 juta
11
A3 Rp. 2.366.800,- RP.2.366.800,-
Total
pengelu Rp.3.292.000,
5 juta Rp. 16.859.800,- 3.292.000,-
aran Rp.6.558.800 -
pada
Aliran kas akan terjadi jika ada perpindahan uang tunai atau sejenisnya (cek, tranfer
melalui bank, dan sebagainya) dari satu pihak ke pihak lain. Bila suatu pihak menerima uang,
maka terjadi aliran kas masuk (inflow), sebaliknya, bila suatu pihak mengeluarkan uang atau
sejenisnya, maka terjadi kas keluar (outflow). Apabila suatu pihak mengeluarkan dan
menerima uang tunai atau sejenisnya, maka aliran kas netto-nya dapat dihitung dengan
representasi
Contoh kasus 6: Seorang pegusaha bidang manufaktur membeli mesin seharga Rp. 10 juta
yang dibayar dengan mengangsur setiap bulan selama 4 tahun dengan nilai
sisa Rp. 1 juta, menyewa tanah dan bangunan seharga Rp. 1 juta per bulan
selama 5 tahun, membeli 1 unit komputer seharga 5 juta dicicil selama 2
tahun dengan nilai sisa Rp. 500 ribu. Tingkat suku bunga bank 12 % per
tahun Pendapatan bersih yang dapat diterima pengusaha tersebut
diperkirakan Rp. 3 juta yang diterima di setiap akhir bulan. Layakkah
investasi usaha tersebut dilakukan?
Pi= ?
12
0 1 24 48 60
1 juta
5 juta
10 juta
Po= ?
i = 1% per bulan
= { 500 ribu (P/F, 1%, 24) + 1 juta (P/F, 1%, 48) + 3 juta (P/A, 1%, 60)} –
1 juta (90,0735)
= Rp. 166.377.700,-
Kesimpulan : Investasi ini layak dilakukan, karena aliran kas netto positip
MARR merupakan tingkat bunga, yang digunakan sebagai patokan dasar untuk
mengevaluasi dan membandingkan berbagai alternative investasi. MARR adalah nilai minimal
dari tingkat pengembalian yang dapat diterima oleh investor. Dengan kata lain, jika suatu
investasi menghasilkan bunga atau tingkat pengembalian (rate of return) lebih kecil dari
MARR, maka investasi tersebut tidak diterima, atau sebaliknya jika tungkat pengembalian
lebih besar dari MARR, maka invstasi dapat diterima. MARR didasarkan pada tingkat suku
bunga bank ditambah dengan beberapa persen atau sering diidentikkan bunga setelah pajak.
13
MARR dapat dinyatakan sesudah maupun sebelum pajak dengan menggunakan umus :
Keterangan: t = tingkat pajak pendapatan kombinasi, atau akumulasi pajak yang dikenakan
oleh pemerintah pusat maupun daerah.
Contoh kasus 7: Sebuah perusahaan menetapkan MARR setelah pajak 18% dengan tingkat
pajak pendapatan kombinasi 45%. Maka, MARR sebelum pajak dapat
dihitung sebagai berikut:
Perhitungan:
0,18
MARR sebelum pajak = = 0,3273 atau 32,73%
1 – 0,45
Ongkos modal adalah ongkos untuk membiayai suatu proyek atau disebut resiko
investasi. Rumus ongkos modal adalah sebagai berikut:
ic = rd. id + ( 1 – rd) ie
Keterangan:
ic : Ongkos investasi
Contoh kasus 8: 40% modal usaha diperoleh dari pinjaman bank dengan bunga 17% per tahun
dan selebihnya hibah dari mertua. Hibah tersebut diharapkan dapat
menghasilkan tingkat pengemabalian 13%. Berapa ongkos modal yang
diperlukan.
Perhitungan :
14
= 0,068 + 0,078
Rate of Return ini disingkat ROR atau sering disebut IRR (Internal rate of return). ROR
adalah suatu tingkat penghasilan yang mengakibatkan nilai net present worth (NPW) suatu
investasi sama dengan nol. Rumusnya adalah:
PWR = Nilai present worth dari semua masukan (aliran khas positif)
F = 150 juta
0 1 2 3 4 5 6 7 8
P = 50 juta
15
Untuk i = 15 %, maka (P/F, 15%, 8) = 0,3269
Untuk keperluan pembelajaran ini akan dibahas teknik analisis nilai sekarang, deret
seragam, dan analisis mendatang.
Untuk analisis ini, semua aliran kas, baik masuk maupun keluar, dikonversikan dalam
nilai sekarang, sehingga dapat menggambarkan nilai netto dari keseluruhan aliran kas selama
jangka waktu perencanaan. Tingkat bunga yang digunakan adalah MARR. Rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut:
N
P (i) = ∑ At (P/F, i%, t)
t=0
Keterangan: P (i) = Nilai sekarang dari keseluruhan aliran kas dengan tingkat suku
bunga i
i = MARR
N = Periode perencanaan
16
Contoh kasus 10: Seorang ahli komputer menemukan program yang mampu mengubah
mesin konvensional menjadi modern, sehingga meningkatkan efisiensi
produksi hingga 20%. Alat tersebut ditawar perusahaan dengan dua
alternative pembayaran.
Alternatif II: Dibayar setiap tahun Rp. 10 juta dalam 7 tahun pertama
dan sisanya Rp. 3 juta setiap tahun dalam 8 tahun berikutnya. Tingkat
bunga bank 15% per tahun
P2 = ?
10 juta
3 juta
0 7 15
= 41.600.000,- + 5.060.000,-
= Rp. 46.660.000,-
Dalam metode ini, deret seragam ini akan lebih mudah jika perhitungannya dimulai
dari P, sehingga rumusnya sebagai berikut:
P (i): Nilai sekarang dari keseluruhan aliran kas dengan tingkat suku bunga i
i : MARR
N : Periode perencanaan
17
Contoh kasus 11: Sebuah perusahaan memiliki gudang yang menghasilkan sewa Rp. 500 juta
per tahun. Biaya perawatan, operasional, asuransi, dan pajak sebesar Rp.
130 juta per tahun. Nilai sisa gudang tersebut diprkirakan Rp. 100 juta
pada akhir tahun ke 30. Ada sebuah perusahaan yang ingin membeli
gudang milik pengusaha tersebut seharga Rp. 4 milyar tunai. Jika
perusahaan tersebut menetapkan MARR 10% untuk mengevaluasi
penawaran tersebut, maka keputusan apa yang menguntungkan untuk
diambil. Dijual? Atau Tidak dijual?
Perhitungan :
P = 400 juta
A=?
0 30
= 4 milyar (0,0973)
= Rp. 389.200.000,-
P= ?
500 juta
A=?
18
100 juta
0 30
130 juta
= 370,615 juta
Capital recovery cost (CR) adalah deret seragam modal yang tertanam dari suatu
investasi selama umur investasi tersebut. CR digunakan untuk mengetahui apakah suatu
investasi memberi pendapatan yang cukup untuk menutup modal yang ditanamkan. Nilai sisa
dalam suatu perhitungan CR sebagai pendapatan, sehingga rumusnya adalah:
Keterangan: CR (i) = Ongkos pengembalian modal dengan tingkat bunga sebesar MARR
i = MAR
Contoh kasus 12: Sebuah usaha mini komputer membeli komputer senilai Rp. 82 juta dengan
nilai sisa 5 juta pada akhir tahun ke 7. Tingkat bunga MARR 15% per tahun.
Hitung ongkos pengembalian modal dari usaha tersebut.
= Rp. 19.260.800,-
19
Pada metode analisis ini semua aliran kas dikonversi ke satu nilai di masa mendatang
(future worth) dengan tingkat bunga sebesar MARR. Rumus untuk analisis nilai mendatang ini
adalah sebagai berikut:
t=0
Keteranan: F(i) : Nilai mendatang dari semua aliran kas selama N dengan MARR = i%
Contoh kasus 13: Lakukan analisis untuk contoh kasus 11 dengan analisa nilai mendatang.
Perhitungan:
Alternatif dijual : F1 = 400 juta (F/P, 10%, 30)
= Rp. 6.979.760.000,-
Alternatif tidak dijual: F2 = 500 juta – 150 juta (F/A, 10%, 30) + 100 juta
= Rp. 5.857.900.000,-
K. DEPRESIASI ASET
Depresiasi didefinisikan sebagai penurunan nilai aset atau property akibat waktu dan
pemakaian. Faktor yang menyebabkan depresiasi adalah (1) kerusakan akibat pemakaian, (2)
kemajuan teknologi, dan (3) penurunan kebutuhan produksi. Syarat yang harus dipenuhi agar
suatu asset dapat didepresiasi adalah (1) harus digunakan untuk keperluan bisnis atau
memperoleh penghasilan, (2) umur ekonomisnya bisa dihitung, (3) umur ekonomisnya lebih
20
dari satu tahun, dan (4) sesuatu yang digunakan dan nilainya menjadi menurun secara
alamiah.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung depresiasi, yakni:
Dalam konteks pembelajaran ini hanya akan dibahas tentang depresiasi menggunakan metode
garis lurus (SL).
Depresiasi dengan metode garis lurus diasumsikan, bahwa berkurangnya nilai suatu
asset berlangsung secara linier terhadap waktu atau umur asset tersebut, yang berarti nilai
penyusutannya merata. Metode ini sangat familier di kalangan pengusaha kecil, karena
sederhana.
P-S
Dt =
Aset diepresiasi dengan besaran sama tiap tahunnya, maka nilai buku setelah tahun ke t
(BVt) akan sama dengan nilai awal dari asset tersebut dikurangi besarnya depresiasi tahunan
dikalikan t, atau:
BVt = P – t . Dt
P-S
21
BVt = P – ( )t
N
Contoh kasus 14: Harga sebuah bus baru Rp. 38 juta dengan biaya pengiriman, uji, dan
legalisasi 1 juta. Masa pakai ekonomisnya adalah 6 tahun dengan prkiraan
nilai sisa 3 juta.
3. Nilai buku bus tersebut pada akhir atahun ke dua dan kelima.
Perhitungan:
39 juta – 3 juta
= = Rp. 6 juta
6
3. Nilal buku pada:
BVt = P – t. Dt
4. Tabel depresiasi
22
5 6 juta 9 juta
6 6 juta 3 juta
5. Grafik depresiasi
39 juta
3 juta
Tahun ke 0 1 2 3 4 5 6
Tarif sewa alat dapat ditentukan dengan menjumlahkan investasi alat dan ongkos-
ongkos lain per satuan waktu. Ongkos-ongkos lain tersebut misalnya energi, tempat, bahan,
tenaga kerja, nilai penyusutan, dan maintenance. Sehingga, rumus untuk menghitung tarif
sewa alat adalah sebagai berikut:
R=A+C
C = Ongkos
23
Kasus 15 : Sebuah mesin dibeli dengan uang pinjaman dari bank seharga Rp. 100 juta
yang dikenakan bunga 12% per tahun. Mesin tersebut memerlukan luas lantai
2 m2. Ongkos untuk mesin tersebut adalah sebagai berikut:
Ongkos tempat Rp. 1 juta per tahun per m2 dibayar dimuka selama 5 tahun
Perhitungan:
0 1 59 60
10 juta
20 juta
20 juta
5 juta
100 juta
Jika ditabelkan, maka perhitungan sewa alat tersebut adalah sebagai berikut:
24
60)
tahun (0,0143)
2 x I juta per tahun 10 juta (A/P, 1%, 60)
Tempat 10juta (0,0875) 170.000
dibayar di muka
20 juta per tahun 20 juta (F/A, 12%, 5) 600.686,4
20 juta (4,3528)
Tenaga kerja (A/F,1%,60)
(0,0069)
Nilai 20 juta (F/A, 12%, 20 juta (4,3528)
20 juta per tahun 600.686,4
penyusutan 60)(A/F,1%,60) (0,0069)
5 juta per tahun 5 juta (F/A, 1%, 5) 150.171,6
5 juta (4,3528)
Maintenance (A/F,1%,60)
(0,0069)
Tarif sewa mesin per bulan 2.951.544,4
Himbauan: Materi ini hanya sebagian kecil dari dasar-dasar ekonomi teknik. Pengambangan
lebih mendalam, saudara dipersilakan untuk mengaji buku:
Blank, Leland, and Tarquin, Anthony. 2008. Basics of Engineering Economy. New
York: McHill Higher education
Blank, Leland, and Tarquin, Anthony. 2012. Engineering Economy. New York:
Connect Learn Succed
Eschenbach, Ted G. 2011. Engineering Economy Applying Theory to Practice.
Oxfort-New York: Oxford University Press
Grant, Eugene L. dkk. 1991. Dasar-dasar Ekonomi Teknik Jilid I. Jakarta: Rineka
Cipta.
Pujawan, I Nyoman. 1995. Ekonomi Teknik. Ed. Pertama. Jakarta: PT. Guna Widya.
I. TUGAS-TUGAS
1. Rencanakan investasi untuk wirausaha bidang tekniologi (buat minimal dua pilihan
alternatif usaha).
25
2. Berdasarkan draft design produk hasil survey lapangan, lakukan estimasi harga jual, yakni
dengan menjumlahkan ongkos-ongkos atau biaya (cost) sebagai berikut:
Harga jual produk = Biaya design produk + Biaya material langsung dan tak langsung +
Biaya proses pembuatan + Biaya tenaga kerja langsung dan tak
langsung + Biaya over head + keuntungan
3. Lakukan perhitungan aliran kas untuk investasi usaha yang akan saudara lakukan
4. Tentukan MARR dan lakukan analisis investasi dengan menghitung MARR sesudah dan
sebelum pajak.
5. Hitung ongkos modal yang saudara rencanakan.
6. Hitung tingkat pengembalian modal.
7. Lakukan analisis ulang terhadap biaya-biaya jika investasi yang saudara rencanakan tidak
layak.
8. Pilih investasi yang paling layak untuk dilakukan berdasarkan hasil perhitungan dan
perbandingan yang saudara lakukan.
9. Konsultasikan hasil perhitungan rencana investasi saudara pada sesi pembelajaran
berikutnya.
---TERIMA KASIH---
26