Anda di halaman 1dari 48

REVIEW 

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN 
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (RKA‐K/L)  

Disampaikan pada Focus Group Discussion “Peningkatan Peran Aparat Pengawasan


Intern Pemerintah Kementerian Negara/Lembaga (APIP K/L) melalui Reviu Perencanaan
dan Penganggaran Kementerian Negara/Lembaga”

Oleh:
Heru Susanto 
Tim Reviu RKA‐K/L Inspektorat VI

Jakarta, 10 Februari 2015

1
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 1
Pokok Bahasan

1. Knowledge Sharing Reviu RKA‐K/L Auditor APIP K/L;


2. Peran Baru APIP K/L dalam reviu perencanaan
kebutuhan BMN;
3. Penyempurnaan Pedoman Reviu RKA‐K/L
masukan langkah kerja reviu sesuai karakteristik K/L
dan substansi lain dari pedoman.

2
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 2
Knowledge Sharing Pengalaman Reviu
RKA-K/L Auditor APIP K/L

3
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 3
RKP RENJA-K/L RKA-K/L DIPA

SIKLUS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

4
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 4
8 9
5 Pembahasan
RAPBN, RUU 
Pembicaraan APBN, Nota  Persetujuan
Pendahuluan RAPBN  Keuangan , DHP  RUU APBN
(KEM, PPKF dan RKP) RKA‐K/L  dan DHP  Penetapan Keppres
RDP‐BUN Rincian ABPN & 
13
DHP RDP BUN
1

Arah Kebijakan
& Prioritas
Pembangunan
6 12
Pembahasan 10 11
Penyusunan Penyusunan
4 RAPBN, RUU  Penetapan Keppres
3 RAPBN, RUU 
2 APBN, Nota  Pengesahan Alokasi Rincian ABPP
APBN, NK, DHP 
Keu, DHP RKA‐ UU APBN Anggaran
Penyusunan RKA‐K/L  dan
Penyusunan K/L  dan DHP  K/L
resource   DHP RDP‐BUN
KEM, PPKF dan RDP‐BUN Penyusunan & 
envelope &  Pembi‐caraan 7 Pengesahan
usulan Pendahuluan
kebijakan APBN DIPA
Pelaksanaan
14
Trilateral 
Meeting

5a
11a

Penyusunan Penyesuaian
RKA‐K/L RKA‐K/L  
APIP K/L
REVIU RKA‐K/L

Assurance
5
Dasar Hukum Reviu RKA‐K/L
Bab III  PMK 136/PMK.02/2014
Penelitian dan Reviu RKA‐K/L, 
Pasal 7 s.d. Pasal 12

Pasal 7
Dalam rangka meningkatkan kualitas perencanaan penganggaran K/L,
RKA‐K/L unit Eselon I yg telah ditandatangani disampaikan kepada:
a. Sekretariat Jenderal/Sekretariat Utama/Sekretariat c.q. Biro
Perencanaan /Unit Perencanaan K/L untuk diteliti; dan
b. APIP K/L untuk direviu

Pasal 9 ayat (1)


Reviu RKA‐K/L unit Eselon I oleh APIP K/L dilakukan untuk
memberikan keyakinan terbatas (limited assurance) dan
memastikan kepatuhan penerapan kaidah‐kaidah perencanaan

6
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 6
PEDOMAN REVIU RKA‐K/L

Peraturan Menteri Keuangan


Petunjuk Penyusunan & Penelaahan RKA‐
K/L, Lampiran III  

Pedoman Reviu RKA‐K/L

Sebagai petunjuk pelaksanaan reviu RKA‐


K/L dalam merencanakan, melaksanakan, 
dan melaporkan hasil reviu

Pasal 9 (ayat 5)
APIP dapat menyesuaikan dan mengembangkan langkah‐
langkah dalam pedoman reviu RKA‐K/L sesuai kebutuhan dan
karakteristik masing‐masing K/L
7
7
Strategi Penyusunan Konsep Reviu RKA-K/L

2013 2014 2015

1. Menyusun: 1. Menyusun: 1. Menyusun:


a. Landasan Hukum PMK: a. Landasan Hukum PMK: a. Landasan Hukum PMK:
• Juksunlah RKA‐K/L • Juksunlah RKA‐K/L  • Juksunlah RKA‐K/L;
b. Pedoman Reviu (kelayakan anggaran); b. Revisi Pedoman Reviu RKA
• RKA‐K/L; • Tata cara Revisi Anggaran K/L.
• Revisi Anggaran. b. Revisi Pedoman Reviu RKA‐
K/L. 2. Focus Group Discussion (FGD)
2. Capacity building Tim Reviu Evaluasi pelaksanaan reviu
Inspektorat VI dengan 2. Mengevaluasi bersama DJA RKA‐K/L dengan auditor senior
mengikuti diklat reviu RKA‐ terkait pelaksanaan reviu RKA‐ APIP K/L.
K/L, workshop, PKS. K/L oleh APIP K/L.
3. Mengikuti diklat logic model.
3. Membangun kepedulian APIP 3. Menyusun kurikulum diklat
reviu RKA‐K/L. 4. Menyusun konsep pedoman
K/L dengan sosialisasi . reviu perencanaan kebutuhan
4. Membangun pemahaman 4. Membangun kepedulian APIP BMN.
Reviu RKA‐K/L di Eselon 1 K/L dengan sosialisasi .
Kementerian Keuangan. 5. Mengikuti diklat logic model.
6. Menyusun konsep monev
perencanaan kebutuhan BMN
(tanah/ gedung).

8 8
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 8
Strategi Penyusunan Konsep Reviu RKA-K/L

Tujuan: Membangun kepedulian APIP K/L untu melakukan reviu RKA‐K/L 


sebagai bagian dari upaya pencegahan (preventif)

2013 2014 2015 2016

9 9
INTEGRITAS
Integritas PROFESIONALISME
Profesionalisme SINERGI
Sinergi PELAYANAN
Pelayanan KESEMPURNAAN
Kesempurnaan 99
Tujuan Reviu RKA‐K/L (1/2)

a. Untuk memberi keyakinan terbatas (limited assurance) bahwa informasi


dalam RKA‐K/L sesuai dengan Pagu Anggaran K/L dan/atau Alokasi Anggaran
K/L yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, Renja K/L, RKP hasil
kesepakatan pemerintah dengan DPR dalam pembicaraan pendahuluan
rancangan APBN, standar biaya, kebijakan pemerintah lainnya, dan
memenuhi kaidah perencanaan penganggaran serta dilengkapi dokumen
pendukung.

Reviu tidak memberikan dasar untuk menyatakan pendapat sebagaimana


dalam audit karena reviu tidak mencakup pengujian atas pengendalian
intern, penetapan risiko pengendalian, pengujian atas dokumen sumber dan
pengujian atas respon terhadap permintaan keterangan dengan cara
pemerolehan bahan bukti yang menguatkan melalui inspeksi, pengamatan,
atau konfirmasi, dan prosedur tertentu lainnya yang biasa dilaksanakan
dalam suatu audit.

10 10
INTEGRITAS
INTEGRITAS PROFESIONALISME
PROFESIOALISME SINERGI
SINERGI PELAYANAN
PELAYANAN KESEMPURNAAN
KESEMPURNAAN 10
Tujuan Reviu RKA‐K/L (2/2)

b. Reviu dapat menjadikan perhatian auditor tertuju kepada hal‐hal penting


yang mempengaruhi RKA‐K/L, namun tidak memberikan keyakinan bahwa
auditor akan mengetahui semua hal penting yang akan terungkap melalui
suatu audit. Berdasarkan hasil reviu, APIP K/L akan memberikan simpulan
atas penyusunan RKA‐K/L. Apabila auditor menemukan kelemahan dan/atau
kesalahan dalam penyusunan RKA‐K/L, maka auditor berkewajiban
menyampaikan permasalahan beserta rekomendasi perbaikannya kepada
unit penyusun RKA‐K/L untuk segera dilakukan perbaikan/penyesuaian dan
berkoordinasi dengan Sekretariat Jenderal/Sekretariat Utama/Sekretariat
c.q. Biro Perencanaan/Unit Perencanaan K/L.
c. Penyusunan RKA‐K/L merupakan tanggung jawab unit penyusun RKA‐K/L
(Menteri/Pimpinan Lembaga c.q. Pejabat Eselon I yang memiliki alokasi
anggaran (portofolio) dan sebagai penanggung jawab program). Oleh karena
itu, unit penyusun bertanggung jawab untuk melaksanakan
perbaikan/penyesuaian RKA‐K/L.

11 11
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 11
Sasaran Reviu RKA‐K/L (1/2)

Fokus reviu RKA‐K/L oleh APIP K/L adalah


1) Kelayakan anggaran untuk menghasilkan sebuah keluaran;
Kelayakan anggaran adalah perhitungan besaran kebutuhan anggaran
untuk menghasilkan sebuah keluaran dengan mempertimbangkan satuan
biaya yang paling ekonomis dan spesifikasi yang memadai pada tahap
perencanaan;
2) Kepatuhan dalam penerapan kaidah‐kaidah perencanaan penganggaran
antara lain:
penerapan SBM dan SBK, penggunaan akun akun, hal‐hal yang dibatasi,
penganggaran BLU, kontrak tahun jamak, dll
3) Kelengkapan dokumen pendukung RKA‐K/L antara lain RKA‐K/L Satker,
TOR/RAB, dan dokumen pendukung terkait lainnya.
4) Rincian anggaran yang digunakan untuk mendanai inisiatif baru dan/atau
rincian anggaran angka dasar yang mengalami perubahan pada level
komponen.

12 12
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 12
Sasaran Reviu RKA‐K/L (2/2)

Dalam Pedoman Reviu RKA‐K/L disarankan agar APIP K/L selain mereviu pada
fokus di atas dapat melakukan reviu dengan sasaran:
1) Konsistensi mencantumkan sasaran Kinerja yang meliputi volume Keluaran
dan indikator Kinerja kegiatan dalam RKA‐K/L sesuai dengan sasaran Kinerja
dalam Renja K/L dan RKP;
2) Kesesuaian total pagu dalam RKA‐K/L sesuai dengan Pagu Anggaran K/L
dan/atau Alokasi Anggaran K/L;
3) Kesesuaian rincian sumber dana dalam RKA‐K/L sesuai dengan sumber dana
yang ditetapkan dalam Pagu Anggaran K/L dan/atau Alokasi Anggaran K/L;
4) Kepatuhan pencantuman tematik APBN pada level Keluaran.

13 13
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 13
Waktu Pelaksanaan Reviu

Pertemuan Tiga Pihak Pembicaraan 
Sidang Kabinet Pendahuluan Sidang Kabinet

Pagu  Pagu 
RKA‐KL
Indikatif Anggaran
Banggar 
DPR RI
Renja    
RKP K/L
Reviu Komisi  K/L
Monitoring Pagu Indikatif  DPR RI
& Perencanaan BMN 

Sidang Kabinet
Forum Penelaahan
RUU  Rancangan  Himpun
NK APBN APBN an RKA‐
Hasil  KL
UU 
kesepa‐
APBN K/L
katan


Penelaahan RKA‐KL
Keppres 
Alokasi Penye‐ Alokasi 
suaian  DIPA
Anggaran
Anggaran RKA‐KL
Komisi  K/L 14
DPR RI
KALENDER PENYUSUNAN RKA‐K/L TA 2014

Evaluasi TA  2012,  
Trilateral Meeting  Raker Pagu 
Review Baseline,  Pagu Indikatif
/ Renja Indikatif DPR
Bilateral Meeting

Jan – Mar  5 April  8 – 10 April  Juni 


2013 2013 2013 2013

Penelaahan Pagu  Penelitian/Reviu 
Raker Pagu 
Anggaran DJA &  Pagu Anggaran Pagu Anggaran
Anggaran DPR
Bappenas

Sept  Agt  10‐12 Juli  17 Juli 


2013 2013 2013 2013

Penelaahan Pagu 
Penelitian/Reviu 
Pagu Alokasi Alokasi DJA & 
Pagu Alokasi 
Bappenas

1 Okt  8 – 9 Nov 


14 Okt‐
2013 2013
8 Nov 2013
15 15
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 15
Jadwal Penyelesaian RKA‐K/L TA 2015 (Pagu Alokasi Anggaran)
September 
Oktober 2014
No. Uraian 2014
29 30 01 02 03 04 05 06 07 08
1. Surat Menkeu tentang Kebijakan 
Belanja dan Alokasi Anggaran TA 2015
2. Penyampaian dan Sosialisasi Surat
Menkeu tentang Kebijakan Belanja dan
Alokasi Anggaran TA 2015
3. Penyusunan/Finalisasi RKAKL TA 2015 
oleh K/L (termasuk reviu APIP)
4. Penyampaian RKAKL

5. Penelaahan RKAKL TA 2015

6. Penyusunan RABPP sebagai lampiran


Perpres APBN TA 2015
7. Finalisasi RABPP sebagai lampiran 
Perpres APBN TA 2015
8. Penyampaian RABPP kepada Direktorat
Sistem Penganggaran

16 16
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 16
Auditor yang Mereviu RKA-K/L dan Jumlah Satker
2015
DJP
575 Itjen

Auditor Bel. 
DJKN
Modal 88
DJPK
BPPK 1.075 Reviu secara
20 satker Uji Petik

DJBC 
144
DJPU
Auditor IT DJA
DJPB
214 BKF

Setjen
29
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
TAHAPAN  REVIU

Perencanaan Pelaksanaan Pelaporan


a. APIP Berkoordinasi dengan  Unit  a. Entry Meeting Dititikberatkan pada 
Penyusun RKA‐K/L  dan Biro  b. Pelaksanaan  pertanggungjawaban pelaksanaan reviu 
Perencanaan K/L Program Kerja Reviu yang pada pokoknya mengungkapkan 
c. Penyusunan dan 
b. Pemahaman objek reviu oleh APIP  prosedur reviu yang dilakukan, kesalahan 
Penyampaian 
dan pemahaman akan peraturan  Catatan Hasil Reviu atau kelemahan yang ditemui, langkah 
terkait d. Exit Meeting perbaikan yang disepakati, langkah 
c. Pemilihan prosedur reviu yang  perbaikan yang telah dilakukan, dan saran 
tepat dengan mempertimbangkan  perbaikan yang tidak atau belum 
faktor risiko, materialitas,  dilaksanakan. Pelaporan reviu disusun 
signifikansi, dan ketersediaan  oleh tim reviu untuk disampaikan kepada
sumber daya manusia unit eselon I yang direviu berupa CHR dan 
LHR.

Atas pelaksanaan Reviu RKA‐K/L tidak memerlukan 
“Pernyataan Reviu”
18 18
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 18
Sinergi antara APIP K/L dengan Biro Perencanaan K/L

Kemenkeu 
c.q. DJA:
Biro Perencanaan Penelaahan
Itjen Penelitian RKA‐
Reviu RKA‐K/L K/L

RKA‐K/L 

Unit Eselon I 
Penyusun RKA‐E1

Menghasilkan 
RKA‐K/L yang 
berkualitas

Pasal 10
Dalam reviu RKA‐K/L oleh APIP K/L dapat dilakukan secara paralel
dengan penelitian oleh Biro/Unit Perencanaan K/L  

19 19
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 19
Tahapan Prioritas Reviu RKA-K/L di Inspektorat VI

2013 2014 2015


Penambahan
auditor IT 
Pengujian atas
Pengujian atas: • Kesesuaian nomenklatur Pengujian atas:
• Hal‐hal yang dibatasi; output, volume output antara • Kesesuaian/kewajaran TOR 
• Kesesuaian dengan SBM  RKA‐K/L dengan Renja K/L dan RAB;
dan SBK; • Identifikasi kebutuhan BMN  • Kewajaran halaman III DIPA;
• Volume sesuai SIMAK  (khusus untuk PC, Laptop,  • Integrasi anggaran internet, 
BMN; printer, scanner); intranet;
• Volume yang rusak • Kelayakan anggaran; • Road map anggaran IT;
berat tidak dianggarkan; • Larangan diklat • Membangun database 
• Duplikasi anggaran diselenggarakan di hotel belanja modal;
pemeliharaan di GKN; • Kesesuaian Interpolasi tahap • Menggunakan LHA 
• Kelengkapan data  perencanaan, pelaksanaan compliance audit itjen dan
dukung belanja modal; dan pengawasan sesuai  pemeriksaan BPK sebagai
• RUP Permen PU  masukan.
• Pembatasan honorarium, 
rakor, paket meeting.
• Kesesuaian BAS
20 20
INTEGRITAS
Integritas PROFESIONALISME
Profesionalisme SINERGI
Sinergi PELAYANAN
Pelayanan KESEMPURNAAN
Kesempurnaan 2020
Continuous Improvement dalam Proses Pengawasan‐
Hubungan
g Fase Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pelaporan
p

Lap. LHP
Input untuk pengawasan –
fase Perencanaan
LHA

Finding Observation and  Finding Observation and  Finding Observation and 


Recommendation Recommendation Recommendation
DJPB
Reporting and Follow Up Reporting and Follow Up Reporting and Follow Up

Pemeriksaan LK
Monitoring
RKA‐K/L

Evaluasi

Reviu LK
Spending
Review

Reviu

Reviu
Audit
PERENCANAAN PELAKSANAAN  PELAPORAN
Daftar
B.Mod

Input untuk pengawasan ‐ Input untuk pengawasan‐ 21


fase pelaksanaan fase pelaporan
Kebijakan Pembatasan Anggaran

Perjalanan Dinas Rapat di Luar Kantor Honor Tim

• Selektif, sesuai • Dilakukan secara selektif &  • Kriteria pembentukan Tim 


ketersediaan anggaran &  sesuai prioritas kebutuhan sesuai kaidah dalam PMK 
kesesuaian pencapaian • Mengutamakan SBM
kinerja, efisien serta penyelenggaraan Rapat • Kewenangan penetapan
akuntabel Dalam Kantor Tim lintas KL dilaksanakan
• Membatasi frekuensi,  • Meminimalisir kegiatan sesuai KMK Nomor
jumlah orang dan hari Rakor 197/KMK.01/2014  
penugasan
• Memperhatikan SBM 
dengan tarif
terendah/termurah

Memperhatikan Larangan Lainnya, antara lain:


1. Melaksanakan Kegiatan di Hotel dan Pembatasan Perjalanan Dinas (S‐864/MK.1/2014)
2. Moratorium pembangunan data recovery center (Perpres 96 Tahun 2014 tentang Rencana Pita Lebar
Indonesia 2014‐2019)
3. Penundaan/Moratorium Pembangunan Gedung Kantor K/L, kecuali untuk gedung pelayanan
masyarakat (S‐841/MK.2/2014

22 22
INTEGRITAS
Integritas PROFESIONALISME
Profesionalisme SINERGI
Sinergi PELAYANAN
Pelayanan KESEMPURNAAN
Kesempurnaan 2222
Langkah‐Langkah Efisiensi Anggaran

Integrasi Harmonisasi
Alokasi Anggaran
Anggaran IT Pemeliharaan
Efisiensi

Efektif
Batasan
Kesiapan
Sumber Daya Ruang Lingkup
Harmonisasi

23
Identifikasi Kebutuhan

Formulasi
• Kebutuhan
barang Kegiatan • Biaya
barang/jasa
• Kebutuhan jasa • Output • Biaya pendukung
• Suboutput • Biaya
• Komponen administrasi
Identifikasi &  • Subkomponen
Analisis • Detil Belanja Penganggaran
Kebutuhan

Program
‐ Renja/RKP
‐ Renstra/RPJM

24 24
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 24
Reviu Atas Penganggaran BMN PC, Laptop, Printer

Rencana Kebutuhan
BMN

Objek Perencanaan Kebutuhan BMN: • Identifikasi fisik komputer/pc/printer;


a. Tanah • Identifikasi pejabat/pegawai yang
b. Gedung dan Bangunan membutuhkan;
c. Peralatan dan Mesin • Identifikasi spesifikasi sesuai
d. Jalan, irigasi, dan jaringan kebutuhan dan memperhatikan dana
e. Aset tetap lainnya (komputer, printer)

Survei Pasar
Jumlah fisik Jumlah kebutuhan (price list)
PC/Laptop PC/Laptop

Gap kebutuhan Identifikasi Anggaran


PC/Laptop spesifikasi teknis (Rp)
(Quantity)
( y)

Term of RAB Rencana Umum


Rezim
Reference Price list Pengadaan (RUP)
Perencanaan (TOR)
( )
25
Data Dukung Belanja Modal
No Output Data Pendukung
1 Pembangunan   Harga Satuan Tertinggi Bangunan Gedung Negara/Rumah Negara (HSBGN)
Gedung / Rumah  RAB yang disahkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Setempat (Provinsi)
Negara  Luas gedung/rumah yang akan dibangun
 Status Tanah
2 Renovasi Gedung /   Analisa kerusakan yang dibuat oleh Dinas Pekerjaan Umum setempat (Provinsi)
Rumah Negara  Harga Satuan Tertinggi Bangunan Gedung Negara/Rumah Negara
 RAB yang disahkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Setempat
3 Pengadaan Tanah  Surat Penawaran Tanah
 Surat Keterangan Harga Pasar Tanah, minimal dari Kecamatan
 Surat Keterangan bahwa tanah tidak berada dalam keadaan sengketa
 Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)
4 Pengadaan  Analisa standar kebutuhan ideal
Kendaraan  Data inventaris SIMAK BMN
Bermotor  Surat/BA penghapusan kendaraan
 Surat Persetujuan dari Menteri terkait Penambahan Kendaraan
5 Peralatan Fasilitas  Rincian usulan
Perkantoran  Dasar pengajuan harga (misal: brosur, price list)
 Data inventaris SIMAK BMN
 Analisa standar kebutuhan ideal
6 Perangkat Pengolah  Rincian usulan
Data Komunikasi  Dasar pengajuan harga (misal: brosur, price list)
 Data inventaris SIMAK BMN
 Analisa standar kebutuhan ideal

26 26
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 26
Rp

Ideal (optimum)
RPA (planned)
Realisasi (actual)

Bulan 
27 27
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 27
APA YANG DIPERLUKAN UNTUK PERBAIKAN?

Penyerapan Ideal Belanja Barang/Modal/Bansos
Fase I : Tahap Persiapan
Penyerapan anggaran masih landai dan
Fase III meningkat sedikit sampai triwulan I. Fase ini
Tingkat Penyerapan (%)

merupakan tahap persiapan administrasi yang


diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan, tahap
pelelangan dan tahapan penentuan penerima
bansos dan verifikasi.

Fase II : Tahap Pelaksanaan


Penyerapan anggaran cenderung meningkat
sampai puncaknya pada triwulan III. Fase ini
merupakan tahap pelaksanaan kegiatan dan
pembayaran termin ‐ termin pada belanja
Fase I Fase II modal . Sedangkan untuk Bansos merupakan
tahap penyaluran dana bansos.

Fase III : Tahap Peyiapan Pertanggungjawaban


Penyerapan anggaran cenderung landai karena
pada fase ini merupakan tahapan
Bulan penyelesaian administrasi dan penyiapan
pertanggungjawaban.

28 28
INTEGRITAS PROFESIONALISME
INTEGRITAS  PROFESIONALISME  SINERGI PELAYANAN
SINERGI  PELAYANAN KESEMPURNAAN
 KESEMPURNAAN 28
28
APA YANG PERLU KITA KETAHUI?
Titik Kritis dalam Pelaksanaan Penganggaran
Proses Identifikasi Proses Pemantauan
Pelaksanaan
20X1 Paket
Lapangan
(Des-Jan) 20X2 (Apr.-Okt)

Des Jan 31 Mar 31 Apr 30 Okt Nov Des

Proses
Handover
(Nov-Des)
Proses Lelang Proses Penarikan
Kolektif Uang Muka
(paling lambat Jan.) (paling lambat Apr.)

SK Pejabat Pengelola Proses Ttd Kontrak


Keuangan Kolektif
(sebelum Januari) (paling lambat Mar.)

Setiap tahapan yang bergeser akan mempengaruhi dan mengganggu tahapan 
berikutnya
29
Hasil Reviu RKA‐K/L 
dan
Permasalahan Efektivitas Perencanaan & Penganggaran

30 30
INTEGRITAS PROFESIONALISME
INTEGRITAS  PROFESIONALISME  SINERGI PELAYANAN
SINERGI  PELAYANAN KESEMPURNAAN
 KESEMPURNAAN 30
30
Hasil Reviu RKA‐K/L
1. Struktur anggaran belum mencerminkan tahapan aktivitas pencapaian output
(plan‐do‐check) sehingga seolah‐olah belum ada relevansi antara anggaran
yang dibelanjakan dengan output yang hendak dicapai;
2. Alokasi Belanja Modal untuk hal‐hal yang dibatasi (kendaraan roda 4) belum
disertai SK Penghapusan untuk penggantian atau SK persetujuan Menteri
untuk penambahan kendaraan;
3. Alokasi Belanja Modal harus dilengkapi dengan data dukung terkait, misal
Pendapat Teknis dari PU/Dinas PU, SK Penghapusan BMN, SK Persetujuan
Pengalihan Status BMN dr rumah negara ke gedung/bangunan kantor;
4. BMN yang rusak berat/hilang masih dialokasikan biaya pemeliharaan BMN;
5. Harga satuan melebihi Standar Biaya Masukan;
6. Alokasi anggaran melebihi Standar Biaya Keluaran;
7. Pengajuan permohonan persetujuan Kontrak Tahun Jamak belum disampaikan
bersamaan dengan penyampaian RKA‐KL;
8. Terdapat alokasi anggaran belanja yang belum sesuai dengan tujuan
penggunaan output dan kurang relevan dengan tugas dan fungsi yang
diemban oleh suatu satker.

INTEGRITAS PROFESIONALISME 31
INTEGRITAS  PROFESIONALISME  SINERGI PELAYANAN
SINERGI  PELAYANAN KESEMPURNAAN
 KESEMPURNAAN 31
31
DAMPAK DARI HASIL REVIU 
1. Output Cadangan
Kriteria antara lain
a. Alokasi anggaran untuk kegiatan/keluaran yang bukan merupakan tusi unit dan 
belum ada dasar hukumnya;
b. Alokasi anggaran yang belum jelas peruntukkannya dan/atau kegiatan yang belum 
pernah dianggarkan sebelumnya (anallocated) .

2. Halaman IV DIPA @
Kriteria:
a. Belum ada dasar hukum pengalokasiannya;
b. Belum ada naskah perjanjian (PHLN/PHDN) dan nomor register;
c. Masih terpusat dan belum didistribusikan ke satker‐satker daerah;
d. Masih memerlukan hasil reviu dan persetujuan dari Bappenas;
e. Masih memerlukan hasil reviu dari BPKP;
f. Rincian penggunaan anggaran ditolak oleh DPR

Pembukaan output cadangan atau halaman IV DIPA diatur berdasarkan Peraturan Menteri


Keuangan Nomor 257/PMK.02/2014 Tentang Tata Cara Revisi Anggaran 2015.

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN


Permasalahan Efektivitas Perencanaan dan Penganggaran

Permasalahan kurang efektifnya perencanaan RKA‐K/L:


1. Perubahan kondisi di lapangan yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya.
2. Adanya faktor gagal lelang atau penyedia tidak dapat menyelesaikan (KDP);
2. Adanya gugatan dari penyedia barang/jasa, apakah tetap dilanjutkan atau
menunggu putusan inkracht sampai Peninjauan Kembali.
3. PPK saat proses pengadaan tidak memperhatikan TOR/RAB/data dukung lain karena
menganggap TOR/RAB/daduk hanyalah dokumen meminta anggaran.
4. Pimpinan belum menjadikan dokumen perencanaan penganggaran sebagai alat
pengendalian.
6. Masih banyak satker di daerah yang sulit memenuhi dokumen pendukung terutama
persetujuan teknis dari Dinas Pekerjaan Umum.
7. Masih banyak satker yang belum memiliki sertipikat tanah sehingga sulit ketika
mengurus IMB baik untuk pembangunan gedung atau renovasi gedung.
8. Pergerakan nilai rupiah yang lebih tinggi di tahun pelaksanaan anggaran
dibandingkan dengan ketika menyusun perencanaan (khusus untuk barang modal
impor).

INTEGRITAS PROFESIONALISME 36
INTEGRITAS  PROFESIONALISME  SINERGI PELAYANAN
SINERGI  PELAYANAN KESEMPURNAAN
 KESEMPURNAAN 36
36
PERTANYAAN #
Sehubungan dengan peran APIP dalam
perencanaan penganggaran melalui reviu RKA‐
K/L , Bagaimana posisi APIP ketika melaksanakan
compliance audit atas pelaksanaan anggaran??? 

Kan sudah direviu RKA‐K/L oleh auditor ......

37
Mana yang lebih sulit?

PERENCANAAN 

Probity Audit Pengadaan 
Barang dan Jasa

PELAKSANAAN 

PELAPORAN

INTEGRITAS PROFESIONALISME 38
INTEGRITAS  PROFESIONALISME  SINERGI PELAYANAN
SINERGI  PELAYANAN KESEMPURNAAN
 KESEMPURNAAN 38
38
Peran Baru Auditor APIP K/L dalam
Reviu Perencanaan Kebutuhan
Barang Milik Negara

INTEGRITAS PROFESIONALISME 39
INTEGRITAS  PROFESIONALISME  SINERGI PELAYANAN
SINERGI  PELAYANAN KESEMPURNAAN
 KESEMPURNAAN 39
39
Dasar Hukum
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014
Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 150/PMK.06/2014


Tentang Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 248/PMK.06/2011


Tentang Standar Barang dan Standar Kebutuhan Barang Milik Negara
Berupa tanah dan/atau Bangunan

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 250/PMK.06/2011


Tentang Tata Cara Pengelolaan BMN Yang Tidak Digunakan Untuk
Menyelenggarakan Tugas dan Fungsi Kementerian Negara/Lembaga

INTEGRITAS PROFESIONALISME 40
INTEGRITAS  PROFESIONALISME  SINERGI PELAYANAN
SINERGI  PELAYANAN KESEMPURNAAN
 KESEMPURNAAN 40
40
Prosedur Penyusunan RKBMN

RKBMN
Pengadaan Pemeliharaan
Memperhatikan: Memperhatikan: Daftar
Ketersediaan BMN pada K/L Barang yang memuat
(existing) Informasi mengenai status
dan kondisi barang

Ruang Lingkup:
:
Ruang Lingkup:

(1) BMN berupa T/B

(1) BMN berupa T/B
(2) BMN selain T/B Utk Alat
(2) BMN selain T/B Yang
Angakutan Bermotor dan
Telah Terdapat SBSK
STB dgn nilai > Rp100 juta

Hasil Penelaahan Mengakibatkan Hasil Penelaahan Mengakibatkan


Belanja Modal Belanja Barang
Reviu Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
(APIP‐K/L) Dilakukan Terhadap:

Kepatuhan
terhadap penerapan
Kesesuaian Kelengkapan
ketentuan
Usulan RKBMN Usulan RKBMN Perencanaan
Kebutuhan BMN

INTEGRITAS PROFESIONALISME 42
INTEGRITAS  PROFESIONALISME  SINERGI PELAYANAN
SINERGI  PELAYANAN KESEMPURNAAN
 KESEMPURNAAN 42
42
MODUL TATA CARA REVIU
PERENCANAAN KEBUTUHAN
BARANG MILIK NEGARA
OLEH APARAT PENGAWASAN
INTERN PEMERINTAH
(Sedang dalam Proses Penyusunan oleh Itjen Kemenkeu)

INTEGRITAS PROFESIONALISME 43
INTEGRITAS  PROFESIONALISME  SINERGI PELAYANAN
SINERGI  PELAYANAN KESEMPURNAAN
 KESEMPURNAAN 43
43
Latar Belakang, Ruang Lingkup, dan Sasaran Reviu

Pasal 14 PMK Nomor 150/PMK.06/2014

“Dalam penelitian RKBMN, Pengguna Barang mengikutsertakan APIP K/L


untuk melakukan reviu terhadap kebenaran dan kelengkapan usulan
RKBMN serta kepatuhan terhadap penerapan ketentuan Perencanaan
Kebutuhan BMN”

Ruang Lingkup dan Sasaran Reviu

Dokumen perencanaan kebutuhan BMN berupa RKBMN tingkat unit Eselon I dan data
pendukung lainnya

INTEGRITAS PROFESIONALISME 44
INTEGRITAS  PROFESIONALISME  SINERGI PELAYANAN
SINERGI  PELAYANAN KESEMPURNAAN
 KESEMPURNAAN 44
44
Penyempurnaan Pedoman Reviu RKA‐K/L 
masukan langkah kerja reviu sesuai 
karakteristik K/L dan substansi lain dari 
pedoman. 

INTEGRITAS
INTEGRITAS PROFESIONALISME
PROFESONALISME 45
INTEGRITAS  PROFESIONALISME  SINERGI
SINERGI PELAYANAN
PELAYANAN
SINERGI  PELAYANAN KESEMPURNAAN
KESEMPURNAAN
 KESEMPURNAAN 45
45
Penyempurnaan Pedoman Reviu RKA‐K/L

1. Apakah perlu auditor APIP K/L yang mengentry untuk


memasukkan @ atau output cadangan ke dalam aplikasi
RKA‐K/L atau cukup catatan dalam CHR;
2. Sehubungan dengan rencana untuk memperkaya langkah
kerja reviu yang meliputi pengadaan belanja
barang/modal yang bersifat spesifik di K/L maka kami
memerlukan masukan dari auditor K/L.

INTEGRITAS
INTEGRITAS PROFESIONALISME
PROFESONALISME 46
INTEGRITAS  PROFESIONALISME  SINERGI
SINERGI PELAYANAN
PELAYANAN
SINERGI  PELAYANAN KESEMPURNAAN
KESEMPURNAAN
 KESEMPURNAAN 46
46
Peningkatan Kompetensi Auditor APIP K/L

Peningkatan Kompetensi Auditor


Kementerian Negara/Lembaga
melalui Pendidikan dan Pelatihan
(Diklat), Workshop, Pelatihan di
Kantor Sendiri (PKS). Itjen Kemenkeu
bekerja sama dengan BPPK dan DJA
Terima kasih

Tim Reviu RKA‐K/L Inspektorat VI
Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan

Saran/masukan dan kritik:


Email: timreviu.rkakl@gmail.com
atau
herususanto.itjen@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai