dalam
Tasawuf
Karakteristik: ketaatan ketat dan kuat pada hukum Islam (syariat) dan
sunnah Nabi dan upaya tekun untuk mempengaruhi kehidupan dan
pemikiran golongan penguasa serta mendekatkan negara pada agama
Tarekat
2. Syadzaliya
h
pendiri Abu al-Hasan al-Syadzili, sufi Afrika Utara, wafat pada tahun 1258
Aliran silsilahnya sambung-menyambung sampai kepada Hasan anak Ali bin Abi Thalib, melalui
Tarekat Ali bin Abi Thalib sampai kepada Nabi Muhammad Saw
B.
dalam Sri Mulyati dkk, menyimpulkan pokok pemikiran: (1) tidak menganjurkan
Tasawuf muridnya meninggalkan profesi dunia, (2) tidak mengabaikan dalam
menjalankan syariat Islam, (3) zuhud tidak berarti harus menjauhi dunia
karena pada dasarnya zuhud adalah mengosongkan hati dari selain Tuhan,
(4) tidak ada larangan menjadi orang kaya, (5) berusaha merespons apa
yang sedang mengancam kehidupan umat, (6) tasawuf adalah latihan-latihan
jiwa dalam rangka ibadah dan menempatkan diri sesuai dengan ketentuan
Allah, dan (7) ma‘rifah adalah salah satu tujuan ahli tarekat (tasawuf)
cara mengajarkan dua jenis zikir: yaitu zikir yang dibaca dengan keras (jahr)
dalam tarekat Qadiriyah dan zikir dalam hati (khafi) dalam tarekat
Naqsyabandiyah
tujuan utama: (1) mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub ila Allah), (2) menuju
jalan yang diridhai Allah (mardat Allah), (3) mengenal Allah (ma‟rifah Allah), dan
(4) mencintai Allah (mahabah Allah )
berkembang dan berpusat di Iraq dan Syria kemudian diikuti oleh jutaan
umat muslim yang tersebar di Yaman, Turki, Mesir, India, Afrika dan Asia