TAREKAT
MU’TABARAH DI
NUSANTARA, TOKOH
DAN AJARANNYA
Disiapkan oleh :
Aditia ardiansyah DC
PENGERTIAN TAREKAT MU'TABARAH
Tarekat Mu’tabarah yaitu tarekat yang muttaṡil
(tersambung) sanadnya kepada Nabi Muhammad Saw, dan
amalan-amalannya dapat dipertanggung jawabkan secara
syariat. Jika sanadnya terputus maka tarekat itu disebut
ghairu mu’tabarah, dan amalan tarekat itu tidak dapat
dipertanggungjawabkan secara syariat, karena dianggap
tidak memiliki dasar keabsahan. Tempat berkumpulnya para
murid untuk melestarikan ajaran tasawufnya, ajaran tasawuf
walinya dan ajaran tasawuf syaikh-syaikh sebelumnya
disebut ribat, zawiyyah, hanqa atau pekir.
A.TAREKAT QADIRIYAH
B.Tarekat Naqsabandiyah
2. Adab, yaitu adab seorang murid kepada mursyid adalah ajaran yang
sangat prinsip dalam tarekat. Adab atau etika murid kepada mursyid-nya
diatur sedemikian rupa menyerupai adab para sahabat terhadap Nabi. Hal
ini diyakini karena hubungan antara murid dan mursyid sebagai cara
melestarikan ajaran Nabi Muhammad Saw.
D.Tarekat Syazilliyah
E.Tarekat Syatariyyah
Tarekat ini dipimpin oleh kepada Syaikh ‘Abd Allah Al-Syatarī
(890H/1485 M), seorang ulama yang masih memiliki hubungan
kekerabatan dengan Al-Syihāb al-Din Abu Hafsh, Umar Suhrawardi
(539-632 H/1145/1234 M), ulama yang mempopulerkan Tarekat
Suhrawardiyah.Tarekat ini dipimpin oleh kepada Syaikh ‘Abd Allah
Al-Syatari (890 H/1485 M), seorang ulama yang masih memiliki
hubungan kekerabatan dengan Al-Syihab al-Din Albu Hafsh, Umar
Suhrawardi(539-632 H/1145/1234 M), ulama yang mempopulerkan
Tarekat Suhrawardiyah.Awalnya tarekat ini lebih dikenal di Iran dan
Transoxiana (Asia Tengah) dengan nama Insyiqiyah, sedangkan di
wilayah Turki Usmani tarekat ini disebut Bistamiyyah. Kedua nama
ini diturunkan dari nama Abu Yazīd al-Isyqī yang dianggap sebagai
tokoh utamanya. Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya
tarekat Syatariyyah tidak menganggap sebagai cabang dari
persatuan sufi manapun. Tarekat ini dianggap suatu tarekat
tersendiri yang memiliki karaktersitik-karakteristik tersendiri dalam
keyakinan dan praktek.
★ Ajaran Tarekat Syatariyyah
1. Tuhan adalah satu tidak ada sekutu bagi-Nya, yakni tiada Tuhan selain
Allah. Allah tidak mempunyai sifat tetapi mempunyai asma. Asma Allah
berjumlah 99 seperti yang tertera dalam al-Quran. Tuhan dapat dilihat di
alam dunia ini. Cara melihat Tuhan dengan membaca dzikir melalui rasaRasa sendiri
adalah intinya manusia. Manusia sulit sekali untuk
mencapai tingkatan dapat melihat Tuhan. Hanya hamba-hamba pilihan
yang dapat melakukannya.
4. Dzikir yaitu alat untuk membuka hati. Dzikir yang diajarkan ada 7
(tujuh) macam, yaitu; dzikir thawaf, itsbat, dzikir itsbat faqad, dzikir
itsmu zat, dan dzikir itsm ghaib.
F.Tarekat Khalwatiyah
Pendiri tarekat Khalwatiyah adalah Syaikh Yusuf yang memiliki nama lengkap
Syaikh al-Hajj Yusuf Abu Mahasin Hadiyatullah Taj al-Khalwati alMakassari
al-Bantani (w.1605 M). Syaikh Yusuf lahir setelah Islam diterima sebagai
agama resmi di Kerajaan Gowa. Beliau lahir tepatnya pada 1605 M di
Moncong Loe, Goa. Beliau merupakan u KBlama, mufti,sekaligus penulis
kreatif. Di kota kelahirannya beliau lebih dikenal dengan gelar Tuanta
Salamaka
Syaikh Yusuf dilahirkan di daerah yang dikuasai oleh kerajaan kembar, Goa
dan Tallo yang merupakan hasil pembagian dari kerajaan Makassar pada
abad ke-16 M. Kedua kerajaan ini letaknya sangat strategis sebagai jalur
perdagangan rempah-rempah di bagian semenanjung barat daya Pulau
Sulawesi dan telah ramai dikunjungi para pedagang dari berbagai penjuru
★ Ajaran Tarekat Khalwatiyah
1. Yaqza, kesadaran akan dirinya sebagai makhluk yang
hina di hadapa
Allah Swt Yang Maha Agung.
2. Taubat, permohonan ampun atas segala dosa.
3. Muhasabah, yaitu menghitung-hitung atau introspeksi
diri.
4. Inabah, berhasrat kembali kepada Allah Swt.
5. Tafakkur, merenung tentang kebesaran Allah.
6. Ittisam, selalu bertindak sebagai khalifah di muka
bumi.
7. Firar, lari dari kehidupan jahat dan keduniawian yang
tidak berguna.
8. Riyadhah, melatih diri dengan beramal sebanyak-
banyaknya.
9. Tasyakur, selalu bersyukur kepada Allah Swt dengan
mengabdi dan
memuji-Nya.
10. Sima’ mengkonsentrasikan seluruh anggota tubuh
dan mengikuti
perintah-perintah-Nya terutama pendengaran.
AjaranTarekat Sammaniyah
1. Taubat
2. Baiat
3. Dzikir
4. Khalwat
5. Menghindari penyakit hati
6. Persaudaraan
7. Adab kepada guru, wali dan penasehat