Anda di halaman 1dari 58

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/349810974

Tasawuf di Nusantara Pandangan Dunia Islam

Presentation · March 2021

CITATIONS READS

0 2,914

1 author:

Miqdam Hashri
University of Indonesia
9 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Miqdam Hashri on 05 March 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Pandangan Dunia Islam

Tasawuf di Nusantara
Miqdam Awwali Hashri - NPM 2006510171
Kajian Timur Tengah dan Islam
Sekolah Kajian Strategis Global
Universitas Indonesia

Senin, 14/12/2020
Outline

1 Masuknya Tasawuf di Nusantara

Ajaran, Tokoh Tasawuf di Nusantara,


2 dan Tarekat Muktabarah

3 Tazkiyatun Nafs dan Psikologi Sufi

2
Masuknya Tasawuf di
Nusantara
Review

● Istilah Tasawuf dapat bermakna ilmu tentang kesufian.


● Menurut al Jurairi, tasawuf adalah masuk ke dalam segala akal budi yang mulia dan keluar dari
budi pekerti yang rendah.
● Menurut al Khurki (w. 815M), tasawuf adalah mengambil hakikat dan tidak berharap terhadap
apa yang ada di tangan makhluk.
● Pendapat yang paling lengkap daripada pendapat sebelumnya, yaitu menurut al Junaidi, tasawuf
adalah membersihkan hati dari dari apa saja yang mengganggu perasaan makhluk, berjuang
menanggalkan pengaruh budi yang asal (insting) kita, memadamkan sifat-sifat kelemahan kita
sebagai manusia, menjauhi segala seruan hawa nafsu, mendekati sifat-sifat kesucian rohani,
bergantung pada ilmu-ilmu hakikat, menaburkan nasihat kepada semua orang, memegang teguh
janji dengan Allah dalam hal hakikat, dan mengikuti contoh Rasulullah dalam hal syariat.

4
Periode Perkembangan Tasawuf

I-2 H / 3H/ 4H/ 5H/ 6-7 H /


6-7 M 8M 9M 10 M 11-12 M

Nabi, Shahabat, Ilmu moral dan Muncul ulama Tasawuf Pengembangan


dan Thabi’in akhlak tasawuf/falsafi moderat/sunni tarekat

Nilai-nilai Penegakan Baghdad sebagai Muncul tokoh Muncul tokoh


kesufian yang moral. Tasawuf pusat tasawuf. seperti Imam Al seperti Sayyid
dicontohkan oleh berintikan ilmu Muncul tokoh Ghazali (w. Ahmad Rifai (w.
Rasulullah SAW jiwa, akhlak, dan seperti Husein bin 1111M), tasawuf 1182M) dan
dan Shahabat metafisika. Mansur al Hallaj (w. berdasarkan Al Syekh Abdul
Tokohnya Imam 922M) dan Abu Quran dan As Qadir Jailani (w.
Hasan al Bashri Yazid al Busthomi Sunnah. 1166M)
(w. 728M) (w. 875M)

5
Masuknya Tasawuf di Nusantara

● Masuknya ajaran tasawuf di Nusantara, bersamaan sejarah masuknya Islam di Nusantara.


● Ada yang mengatakan bahwa Islam masuk ke Nusantara dari Gujarat (India) dan ada juga yang
menyebut dari Arab. Termasuk kapan waktu masuknya juga terdapat perbedaan, ada yang
mengatakan abad ke-7 ada pula yang menyebut abad ke-11. Namun demikian peristiwa sejarah
tersebut tidak perlu dipertentangkan karena bisa jadi kesemuanya benar karena rangkaian
sejarah tentunya saling melengkapi satu sama lain bukan saling menegasikan.
● Menurut catatan, diantara pendakwah Islam juga ada yang berasal dari Persia. Bersamaan
dengan itu, paham tasawuf dari para ahli sufi seperti Al Hallaj (858 - 922 M) kemungkinan besar
juga ikut masuk dan menjadi materi dakwah yang disampaikan bagi penduduk Nusantara. Maka
secara tidak langsung paham tasawuf telah menjadi bagian penting dalam penyebaran Islam di
Nusantara sejak pertama kali Islam masuk ke Nusantara.
● Paham-paham sufi dan tasawuf yang tersiar luas dan mendapat perhatian umum saat itu
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari materi dakwah yang disampaikan para pendakwah
di Nusantara. Paham sufi yang menekankan aspek spiritual atau kebatinan, cocok dengan
karakteristik masyarakat Nusantara.

6
Metode Dakwah

● Metode dakwah menggunakan pendekatan cara hidup orang-orang yang ada pada waktu itu.
Para wali dalam menyampaikan materi dakwahnya tidak dalam bentuk pidato atau ceramah di
depan umum, melainkan dalam kumpulan-kumpulan yang terbatas bahkan kebanyakan secara
rahasia, yang kemudian diteruskan dari mulut ke mulut. Hal inilah yang menjadi daya tarik bagi
masyarakat saat itu.
● Metode dakwah dengan kumpulan yang terbatas membuat para partisipannya menjadi lebih
dekat antara satu dengan yang lain serta memunculkan rasa guyub dan kebersamaan. Tradisi ini
kemudian berlanjut seperti saat sekarang ini, masyarakat Indonesia dikenal dengan
keguyubannya dengan membuat berbagai macam komunitas yang bersifat kultural.
● Ketika pengikut para wali makin bertambah, maka barulah dilakukan metode tabligh. Kala itu
bentuk pendidikan yang disiapkan untuk mencetak kalangan Brahmana disebut dengan Mandala.
Kemudian setelah Islam masuk dan mempunyai pengaruh, maka dinamakan dengan pesantren,
yaitu tempat berkumpul santri-santri yang belajar agama Islam.

7
Ajaran dan Tokoh
Tasawuf di Nusantara
Tokoh-tokoh Tasawuf di Nusantara

Abad ke-15 Abad ke-16 Abad ke-17 Abad ke -18 Abad ke-19 Abad ke-20

Syekh Nafis al
Banjari Syekh Abdul Syekh Mushlih
Syekh Hamzah al Syekh Nuruddin Wahhab Rokan Abdul Rahman
Walisongo
Fansuri ar Raniri
Syekh Abdul
Shamad al
Palimbani
Syekh Ahmad K.H. Romly
Khatib Sambas Tamim
Syekh Daud al
Fatani
Syekh
Syekh Yusuf al
Syekh Siti Jenar Syamsuddin
Makassari Syekh Abdul K.H. Shohibulwafa
Sumatrani
Syekh Ismail al Karim al Bantani Tajul ‘Arifin
Minangkabawi

9
Walisongo

Abad Ke-15

10
Wali Songo
No Nama Pengaruh Wilayah Dakwah

Dari Gujarat berdakwah di Gresik Jawa


1 Syekh Maulana Malik Ibrahim (Syekh Maghribi) - w. 1419M Sesepuh Walisongo
Timur

2 Raden Rahmat (Sunan Ampel) - w. 1478M Pencetus Kerajaan Demak Dari Kamboja berdakwah di Jawa Timur

Anak Sunan Ampel berdakwah di peisisir


3 Raden Makdum Ibrahim (Sunan Bonang) - w. 1525M Pencipta lagu tombo ati
Jawa Timur

4 Raden Paku (Sunan Giri) - w. 1506M Memerintah Kerajaan Kediri Murid Sunan Ampel

Keturunan Sultan Mesir berdakwah di


5 Syekh Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) - w. 1568M Memerintah Kesultanan Cirebon
daerah Cirebon

Panglima perang Kerajaan


6 Syekh Ja’far Shadiq (Sunan Kudus) - w. 1550M Berdakwah di daerah Kudus
Demak dan budayawan

7 Raden Umar Said (Sunan Muria) - w. 1551M Pencipta lagu-lagu dakwah Berdakwah di Gn Muria

8 Raden Qosim (Sunan Drajad) - w. 1522M Wali bagi kaum papa Anak Sunan Ampel berdakwah di Tuban

9 Raden Said (Sunan Kalijaga) - w. 1513M Budayawan dan seniman Berdakwah di Demak

11
Wali Songo – Ja’far Shadiq (Sunan Kudus)
● Nama asli Ja’far Shadiq bin Usman Haji (Sunan Ngudung). Memiliki garis keturunan Rasulullah SAW
melalui jalur Sayyidina Husain r.a. Masa hidup sekitar abad ke 8-9 H atau 14-15 M, pada masa
kesultanan Demak.
● Pada saat menunaikan ibadah haji, pernah dimintakan bantuan untuk menangani wabah penyakit
yang melanda Palestina kala itu. Dan menolak diberi hadiah kecuali sebuah batu sebagai kenang-
kenangan yang dikemudian hari menjadi salah satu bagian dari bangunan Majidil Aqsha Kudus /
Masjid Menara Kudus.
● Selain ulama/wali, Sunan Kudus bisa dikatakan sebagai seniman, budayawan, serta penyair.
Pendekatan dakwah Sunan Kudus menyesuaikan kultur masyarakat setempat. Menggunakan
pendekatan seni dan sastra dalam berdakwah, seperti menciptakan gending Maskumambang dan
Mijil. Beliau juga mengarang kisah-kisah bijak yang berisi nilai-nilai agama serta memiliki
keterampilan seni ukir yang didapat saat berguru kepada Kyai Telingsing. Dengan kemampuannya
itulah beliau membawakan nilai-nilai Islam sehingga mudah diterima oleh masyarakat. Beliau juga
melarang menyembelih sapi sebagai toleransi kepada masyarakat Hindu ketika itu.

12
Wali Songo – Raden Sa’id (Sunan Kalijaga)
● Nama asli Raden Sa’id bin Raden Sahur, Adipati Tuban. Raden Sahur sebelumnya bernama
Tumenggung Wilaktika yang masih memilki silsilah hingga Adipati Madura.
● Masa hidup sekitar abad ke 8-9 H atau 14-15 M, pada masa kesultanan Demak. Memilki peran
penting dalam pendirian Masjid Raya Demak, yang merupakan pusat ibadah, pendidikan, hingga
pemerintahan. Diantara tiang penyangganya, yang dibuat oleh Sunan Kalijaga, terbuat dari tatal
yaitu potongan-potongan kayu yang disusun menjadi suatu tiang besar.
● Konon Sunan Kalijaga merupakan pencipta wayang kulit. Wayang kulit merupakan bentuk animasi
yang cukup maju dizamannya. Melalui cerita wayang kulit inilah Sunan Kalijaga menyebarkan nilai-
nilai Islam yang kemudian diterima sebagian besar dari masyarakat Jawa. Metode penggunaan
cerita dalam menyebarkan nilai-nilai Islam lebih efektif karena audiens tidak merasa digurui. Sunan
Kalijaga juga dikenal sebagai budayawan dan sastrawan. Salah satu ajarannya tertuang dalam
tembang Lir-Ilir.

13
Wali Songo – Raden Sa’id (Sunan Kalijaga)
Lir ilir, lir ilir
Tandure wis sumilir
Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar
Cah angon-cah angon penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotiro
Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing pinggir
Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore
Mumpung padhang rembulane
Mumpung jembar kalangane
Yo surak, Surak iyo

Bangunlah, bangunlah
Tanaman sudah bersemi, demikian menghijau bagaikan pengantin baru
Anak gembala, anak gembala panjatlah (pohon) belimbing itu
Biar licin dan susah tetaplah kau panjat untuk membasuh pakaianmu
Pakaianmu, pakaianmu terkoyak-koyak dibagian samping
Jahitlah, benahilah untuk menghadap nanti sore
Mumpung bulan bersinar terang,mumpung banyak waktu luang
Ayo bersoraklah dengan sorakan iya

14
Wali Songo – Raden Sa’id (Sunan Kalijaga)
Barangsiapa tidak mau berbuat baik terhadap orang lain, janganlah mengharap akan mendapat pertolongan orang lain.
Orang jahat kalau berkuasa jangan didekati, sebab berbahaya; ia akan tambah angkara murkanya, lagi pula engkau akan dipakai
sebagai sarana untuk memenangkan kejahatan itu.
Orang jahat kalau berkuasa akan bertindak sewenang-wenang, melampiaskan hawa nafsunya dan membanggakan kekuasaannya.
Oleh karena itu, jangan sampai ada orang jahat memegang kekuasaan.
Orang yang merasa menjalankan pekerjaan yang tidak sepantasnya, tetapi tidak mau mengakhiri, jangan didekati, agar tidak
ketularan.
Orang yang jahat kalau dapat berkuasa, segala yang jelek dikatakan baik, sebaliknya kalau orang baik-baik yang berkuasa, maka hal-
hal yang baiklah yang dijalankan.

(sumber: Mulyati, Tasawuf Nusantara, Kencana, 2006, hal. 59)

15
Syekh Ali Hasan (Syekh Siti Jenar)
● Dikenal dengan nama Siti Brit , Lemahbang, Lemah Abang; karena diantara ajarannya adalah sering
menyampaikan bahwa jasad manusia yang terbuat dari tanah pada dasarnya tidak lebih berharga
daripada ruhnya yang merupakan pancaraan dari cahaya Allah.
● Syekh Siti Jenar lahir di Cirebon, Jawa Barat. Nama asli Syekh Siti Jenar adalah Ali Hasan atau Abdul
Jalil. Ayahnya bernama Syekh Abdul Rahim. Masih memiliki garis keturunan dari Nabi Muhammad
SAW dari jalur Husein bin Ali r.a. Masa hidup sekitar abad ke-15 M. Sezaman dengan Walisongo,
pada masa pemerintahan kerajaan Demak. Sebelum berdakwah di Jawa, Syekh Siti Jenar
melakukan pengembaraan ilmu ke hingga ke Baghdad.
● Syekh Siti Jenar dikenal dengan pengembang dan penyebar ajaran tasawuf wujudiyyah
(Manunggaling Kawula Gusti). Inti ajarannya sama dengan ajaran ahli sufi Al Hallaj dan Ibnu ‘Arabi.
● Syekh Siti Jenar berpendapat bahwa sinar Ilahi berada di dalam dirinya dan setiap manusia. Shalat
lima waktu sehari dan dzikir adalah suatu keputusan hati, tergantung kehendak pribadi. Pemikiran
dan ajarannya dipandang sesat dan kontroversial.
● Menyikapi hal ini, tidak dapat dimaknai secara tekstual, melainkan menggunakan pendekatan
majasi.

16
Syekh Ali Hasan (Syekh Siti Jenar)
● Apa yang diajarkan oleh Syekh Siti Jenar pada dasarnya adalah bentuk kritikan bagi umat Islam
yang menjalankan agama hanya berdasarkan syariat semata dan meninggalkan nilai-nilai spiritual.
Banyak diantara umat Islam yang rajin shalat namun secara spiritualnya kering. Oleh karena itu,
Syekh Siti Jenar menganggap bahwa ibadah janganlah hanya sebatas ritual, namun harus
mengandung nilai-nilai spiritual.
● Ajaran Syekh Siti Jenar jika disampaikan kepada masyarakat awam, akan menimbulkan pemahaman
yang keliru sehingga masyarakat awam dikhawatirkan meninggalkan syariat sebagaimana dalam
ajaran Islam, sehingga muncul shalat daim, dan sejenisnya. Hal inilah yang dikhawatirkan oleh
dewan walisongo.
● Syekh Siti Jenar dinilai melawan arus besar keagamaan yang dibangun oleh kolaborasi kekuasaan
dan elite agama. Syekh Siti Jenar divonis hukuman mati oleh kerajaan Demak. Ajaran tasawuf
Syekh Siti Jenar adalah bentuk oposisi status quo dan menjadi gerakan sosial. Komunitas gerakan
sosial Syekh Siti Jenar dikenal dengan sebutan Komunitas Lemah Abang/Tanah Abang/Tanah
Merah. Komunitas ini hampir menyebar diseluruh Jawa. Dikemudian hari, komunitas ini menjadi
identik dengan golongan kejawen.

17
Syekh Ali Hasan (Syekh Siti Jenar)
● Eksekusi Syekh Siti Jenar dianggap bersifat politis. Sejatinya ajaran Manunggaling Kawulo Gusti
tersebut merupakan bentuk kritikan terhadap pengaruh baghavatisme, yaitu bahwa raja
merupakan titisan dari Tuhan. Menurut Syekh Siti Jenar, bahwa manusia itu setara (egaliter), tidak
boleh ada yang mengaku dirinya lebih istimewa dari pada yang lain, khususnya kalangan kerajaan.
Jika raja mengaku titisan Tuhan, maka rakyat (kawula) juga sama.
● Syekh Siti Jenar mengajarkan agar setiap orang hendaknya mengambil jarak pada kekuasaan,
kepentingan duniawi, dan kepentingan atas nama Tuhan dan keagamaan. Dengan sikap ini,
manusia dapat melihat secara jernih berbagai persoalan yang muncul dari hubungan sosial,
ekonomi, dan politik, serta konflik dan kekerasan yang melibatkan etnisitas dan keagamaan. Syekh
Siti Jenar menyuarakan kesetaraan strata sosial. Hal ini dianggap berbahaya oleh penguasa saat
itu.

18
Syekh Hamzah Fansuri

Abad Ke-16

19
Syekh Hamzah Fansuri
● Syekh Hamzah Fansuri dikenal sebagai seorang ahli tasawuf dari Tarekat Qadiriyah dan merupakan
awal mula penyebar Tarekat Qadiriyah di Indonesia. Beliau berasal dari Barus, pada masa
kekuasaan Sultan Alaudin Riayat Syah di Aceh pada abad ke-16. Beliau sezaman dengan Syekh
Syamsuddin Sumatrani (muridnya) dan memiliki paham yang sama, yaitu Wujudiyah.
● Syekh Hamzah Fansuri adalah ahli tasawuf yang suka mengembara. Dalam pengembaraannya,
beliau senantiasa mempelajari dan mangajarkan paham-paham tasawufnya. Beliau telah
menjelajahi Timur Tengah, Siam, Malaya, dan beberapa pulau di Idonesia. Beliau menguasai
beberapa bahasa dan membuat karya sastra dalam bahasa-bahasa tersebut seperti bahasa Arab,
Persia, dan Melayu.
● Syekh Hamzah Fansuri mendapatkan pengaruh tasawuf dari ajaran Ibn ‘Arabi (1165 – 1240 M) dan
Abdul Karim al Jili (1365 - 1424). Para penulis sejarah Islam mencatat bahwa Syekh Hamzah Fansuri
dan Syekh Syamsuddin Sumatrani termasuk ke dalam tokoh yang sepaham dengan Syekh Mansur
al Hallaj.

20
Syekh Hamzah Fansuri
● Syekh Hamzah Fansuri dikenal gigih dalam mengajarkan ilmu tasawuf menurut keyakinannya.
Selain berdakwah di Jawa, beliau juga mengembangkan tasawufnya di seluruh negeri
semenanjung seperti Perak, Perlis, Kelantan, Trengganu, dll.
● Dikemudian hari ajaran tasawufnya, yaitu paham wahidiyah, dikritik oleh seorang ulama dan juga
tokoh sufi, yaitu Syekh Nuruddin Ar Raniri (w. 1630). Syekh Nuruddin Ar Raniri termasuk salah
satu tokoh sufi Nusantara yang berasal dari Ranir, India yang dikemudian hari berdakwah di Aceh.
● Ajaran-ajaran Syekh Hamzah Fansuri, meliputi:
a. Wujud. Hakikat wujud sejati hanya satu, yaitu Allah.
b. Allah. Dzat yang mutlak dan qadim.
c. Penciptaan. Dzat Allah tidak bisa dilukiskan.
d. Manusia. Pancaran langsung dari Allah
e. Kelepasan. Manusia dapat menjadi insan kamil.

21
Syekh Hamzah Fansuri

Syair Syekh Hamzah Fansuri yang terkenal:

Hamzah Fansuri di dalam Mekkah


Mencari Tuhan di Baitul Ka’bah
Di Barus ke Kudus (Quds) terlalu payah
Akhirnya dapat di dalam rumah

22
Syekh Yusuf al Makassari

Abad Ke-17

23
Syekh Yusuf Al Makassari
● Nama Kecil Syekh Yusuf Al Makassari adalah Muhammad Yusuf. Lahir pada 8 Syawwal 1036/3 Juli
1626 meninggal di tanah pembuangan Tanjung Pengharapan Afrika Selatan tanggal 23 Mei 1699
(76tahun). Merupakan keturunan keluarga bangsawan kerajaan Goa dan Tallo.
● Syekh Yusuf Al Makassari bergelar lengkap “Asy Syaikh Al Hajji Yusuf Abul Mahasin Hadiyatullah Tajul
Khaliwati Al Maqashari” (Syekh Haji Yusuf yang mempunyai berbagai macam kebajikan, anugerah
Allah, mahkota Khalwatiyah, dari Makassar).
● Syekh Yusuf Al Makassari Memandang jatuhnya kerjaan Goa kala itu dari sudut padangan Ilmu
Kerohanian. Beliau berpendapat bahwa kerusakan Negara bukanlah semata-mata serangan musuh
dari luar, melainkan akhlak umatlah yang telah rusak binasa. Beliau menentang kebiasaan minum
ballo (tuak) dan sabung ayam, dan menyampaikannya kepada raja. Namun hal itu tidak disetujui
oleh raja. Menurut Beliau, Ini merupakan pangkal kejatuhan Goa. Goa akan hancur pecah berderai
laksana pekapuran ini.

24
Syekh Yusuf Al Makassari
● Ajaran pokok Syekh Yusuf yaitu bahwa ilmu tasawuf bersumber pada ilmu tauhid. Tasawuf
menimbulkan sifat zuhud. Kemudian dari zuhud menimbulkan rasa cinta kepada Allah. Cinta
kepada Allah menyebabkan tidak ada ingatan lagi kepada yang lain. Kadang-kadang cinta itu
memuncak sehingga tidak terasa ada lagi dinding antara manusia dengan Dia. Maka seringkali
muncul kalimat “diantara yang menyembah dengan yang disembah adalah satu”. Jika masih semata-
mata cinta, tidaklah mengapa. Karena orang yang sedang dimabuk cinta, tidaklah kena hukum.
Namun demikian cinta kepada Allah tersebut harus dituntun oleh syariat yang benar sebagaimana
yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
● Syekh Yusuf menekankan pada penyelarasan antara syariat dengan tasawuf, atau dikenal dengan
istilah neosufisme yaitu jalan mistis yang dengan kesetiaan penuh secara lahir batin kepada doktrin
hukum Islam. Menurut Syekh Yusuf, orang yang melaksanakan syariat lebih baik daripada orang
yang mengamalkan tasawuf yang mengabaikan ajaran hukum Islam. Jadi setiap orang yang hendak
menempuh jalan Tuhan harus mengamalkan semua ajaran syariat sebelum memasuki tasawuf.
● Ciri khas lain ajaran teologinya adalah mendamaikan sifat-sifat Allah yang nampak seperti
bertentangan. Misalnya: Yang Awwal dan Yang Akhir.
25
Syekh Abdul Shamad al Palimbani

Abad Ke-18

26
Syekh Abdul Shamad al Palimbani
● Syekh Abdul Shamad bin Syekh Abdul Jalil bin Syekh Abdul Wahab bin Syekh Ahmad al Mahdani
dari Yaman. Lahir di Palembang sekitar tahun 1112H / 1700M.
● Syekh Abdul Shamad mempelajari kitab-kitab karangan sufi Aceh seperti Syamsuddin Sumatrani,
Syekh Abdur Rauf Sinkel, kemudian belajar di Mekkah.
● Syekh Abdul Shamad memasuki Tarekat Sammaniyah melalui Syekh Muhammad al Samman.
● Syekh Abdul Shamad tidak sekedar belajar dan mengajarkan perihal agama, melainkan juga
memiliki perhatian terhadap permasalahan sosial dan politik, diantaranya adalah kolonialisme di
Indonesia.
● Bagi Syekh Abdul Shamad, kerajaan Mataram Islam adalah symbol perjuangan Islam. Beliau
mencermati perjuangan Pangeran Mangkubumi (Sultan Hamengku Buwono I) pada tahun 1749-
1755M. Perang Sabil merupakan spesialisasi Syekh Abdul Shamad yang kemudian mempengaruhi
pejuang yang ada di Indonesia.

27
Syekh Ahmad Khatib Sambas

Abad Ke-19

28
Syekh Ahmad Khatib Sambas
● Syekh Ahmad Khatib Sambas dikenal sebagai tokoh sufi asli Nusantara pendiri dari Tarekat
Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN), tarekat yang menggabungkan dua aliran tarekat besar yaitu
Qadiriyah dan Naqasyabandiyah.
● Nama lengkapnya adalah Syekh Muhammad Khatib bin Abdul Gaffar As Sambasi Al Jawi. Lahir di
Kampung Asam, Sambas, Kalimantan Barat 1217H / 1802M. Dalam mengajarkan tarekat Qadiriyah
dan Naqsyabandiyah, beliau tidak memisahkannya namun justru mengkombinasikannya sehingga
membentuk suatu tarekat tersendiri yang berbeda dengan tarekat sebelumnya.
● Karya Syekh Ahmad Khatib Sambas yang terkenal berjudul Fath Al Arifin yang menjelaskan tentang
unsur-unsur dasar doktrin sufi sebagai janji setia (baiat), mengingat Tuhan (dzikir), kewaspadaan
(muraqabbah), dan rantai spiritual (silsilah).
● TQN yang dirintis oleh Syekh Ahmad Khatib Sambas telah menyebar ke seluruh Indonesia dan
dunia Melayu pada paruh kedua abad ke-19. Syekh Sambas menggunakan prosedur dari afirmasi
dan negasi, yaitu: tidak ada Tuhan kecuali Allah (dzikr al nafy wa al itsbat), seperti dipraktikkan oleh
Tarekat Qadiriyah. Lalu beliau juga mengadopsi konsep lathaif Naqsyabandiyah.

29
K.H. Shohibulwafa Tajul Arifin

Abad Ke-20

30
K.H. Shohibulwafa Tajul Arifin
● Abah Anom merupakan gelar dari K.H. Shohibulwafa Tajul Arifin. Beliau Lahir pada 1 Januari 1915
di Suryalaya, Jawa Barat. Ayahnya dikenal dengan Abah Sepuh yang juga merupakan penyebar
TQN di wilayah Jawa Barat.
● Pada usia 18 tahun, Abah Anom telah menjadi wakil talqin, mewakili ayahnya untuk membaiat
mereka yang masuk TQN. Abah Anom melakukan riyadhah di bawah bimbingan ayahnya sendiri.
Beliau juga belajar di beberapa pesantren di Jawa Barat, seperti di Cicariang, Gentur dan
Jambudipa Kab. Cianjur, Cireungas, Cimalati Kab Sukabumi. Beliau belajar ilmu hikmah, tarekat,
dan silat.
● Beliau pernah tinggal dan belajar di Mekkah selama 7 bulan. Belajar tasawuf dan tarekat dengan
Syekh Romly dari Garut, wakil Abah Sepuh yang tinggal di Jabal Qubesy, dekat Mekkah. Sepulang
dari Mekkah, beliau membantu ayahnya mengajar di Pesantren Suryalaya dan kemudian juga
membantu dalam perang kemerdekaan (1945-1949). Pada tahun 1953, beliau ditunjuk untuk
memimpin pesantren Suryalaya dan bertindak mewakili Abah Sepuh.

31
K.H. Shohibulwafa Tajul Arifin
● Abah Anom juga aktif dalam membantu TNI dalam melawan pemberontakan Kartosuwiryo (1953-
1962). Di Suryalaya, beliau membantu pemerintah dalam hal pertanian, pendidikan, linigkungan,
sosial, kesehatan, koperasi, dan politik. Beliau pernah menerima penghargaan Satya Lencana
Bhakti Sosial dan Kalpataru.
● Abah Anom berhasil menyebarkan TQN tidak hanya di Indonesia, melainkan juga di Singapura,
Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand. Sejak 1980 beliau telah membangun 20 pondok Inabah
untuk penanggulangan korban penyalahgunaan obat dan narkotika. TQN menjadi salah satu
metode dalam melakukan rehabilitasi pengguna narkoba.
● Menurut Abah Anom, biangnya penyakit hati adalah kesiapsiagaan menuruti godaan dan keinginan
setan. Jika manusia mematuhi ini, sikap jahat semacam ini akan bisa mengambil alih dirinya sendiri,
seperti ketidaktahuan, kecemburuan, dan lain-lain.
● Salah satu karya beliau yaitu Miftah Al Shudur, berisikan pesan-pesan yang mencerminkan
pemikiran Abah Anom yang paling dalam atas tasawuf praktis. Isi dari karya tersebut telah beliau
praktikkan untuk merehabilitasi pikiran kaum muda khususnya dan masyarakat Islam secara umum.

32
Tarekat Muktabarah
Tarekat Muktabarah
● Tarekat mulai muncul dan berkembang pada abad ke-5 H atau 13 M, yang merupakan kelanjutan
dari kegiatan kaum sufi sebelumnya. Tarekat berasal dari kata Thariqah yang berarti jalan. Salah
satu unsur penting dalam tarekat adalah mengenai silsilah. Legitimasi sebuah tarekat terletak pada
silsilah para gurunya yang menyambung kepada Nabi Muhammad SAW. Tarekat yang tersambung
ini dianggap sebagai tarekat yang sah atau disebut dengan Muktabarah. Dengan demikian, yang
dimaksud dengan tarekat muktabarah yang berkembang di Indonesia adalah tarekat yang diakui
secara sah dengan silsilahnya yang tersambung kepada Nabi Muhammmad.
● Pengaruh penting perkembangan tarekat di Indonesia berasal dari Gujarat (India) yang dipelopori
oleh Syekh Hamzah Fansuri, Syekh Syamsuddin al Sumatrani dan Syekh Nuruddin al Raniri yang
belajar serta mendapatkan ijazah menjadi khalifah. Tarekat awal yang dibawa oleh Syekh Hamzah
Fansuri memiliki corak wahdatul wujud yang mendorong kepada penafsiran panteistik. Selain itu,
Syekh Hamzah Fansuri dapat disebut sebagai seorang sufi pertama Indonesia yang berpengaruh
hingga saat ini.

34
Tarekat Muktabarah
● Pada Muktamar NU 10 Oktober1957, didirikan Jam’iyah Ahli Thariqah al Muktabarah yang
bertujuan memayungi semua tarekat yang digolongkan sebagai tarekat muktabarah.
● Jam’iyah Ahli Thariqah al Muktabarah memayungi 44 tarekat muktabarah. Dari 44 tarekat tersebut,
terdapat 8 tarekat yang besar.
● Pada Muktamar NU 02-05 Agustus 1975, menggunakan tambahan kata “Indonesia” menjadi
Jam’iyah Ahli Thariqah al Muktabarah (JATMI)
● Karena terdapat konflik internal, maka tahun 1979, kemudian berdiri Jam’iyah Ahli Thariqah al
Muktabarah an Nahdliyin (JATMN).

35
Tarekat Muktabarah
No Tarekat Nisbat Penyebar di Nusantara

1 Tareqat Qadiriyah Syekh Abdul Qadir Jailani (1166M) Syekh Hamzah Fansuri

2 Tarekat Syaadziliyah Abu Hasan al Syaadzili (1177M) Syekh Daud al Fatani

3 Tarekat Naqsyabandiyah Muhammad bin Muhammad Baha’al Din al Uwaisi Syekh Yusuf al Makassari
al Bukhari Naqsyabandi (1318M)
4 Tarekat Khalwatiyah Syekh Muhammad bin Nur Khawati (1267M) Syekh Yusuf al Makassari

5 Tarekat Syattariyah Syekh Abdullah al Syattari (1485M) Syekh Abdurrauf al Sinkili

6 Tarekat Sammaniyah Muhammad bin Abdul Karim al Madani al Syaafi’I Syekh Abdul Shamad al Palimbani
al Samman (1775M) Syekh Nafis al Banjari
7 Tarekat Tijaniyah Syekh Ahmad bin Muhammad al TIjani (1815M) Syekh Ali bin Abdullah al Thayyib

8 Tarekat Qaadiriyah wa Syekh Ahmad Khatib Sambas (1872M) Kyai Tamim, Kyai Mushlih, Abah
Naqsyabandiyah Anom, Kyai Thohir

36
Tarekat Qadiriyah
● Secara umum, ajaran Syekh Abdul Qadir Jailani tidak ada perbedaan yang mendasar dengan ajaran
pokok Islam, terutama ahlussunnah wal jamaah. Syekh Abdul Qadir Jailani sangat menghormati
para pendiri madzhab fikih yang empat dan teologi Asy’ariyah. Syekh Abdul Qadir Jailani juga
sering mengingatkan kepada murid-muridnya agar tidak berbuat bid’ah dan tidak melakukan
perbuatan menyimpang. Selain itu juga mengingatkan agar kembali kepada hukum syariat. Tarekat
Qaadiriyah menekankan pada pemurnian akidah dengan meletakkan diri pada sikap beribadah.
● Pembacaan manaqib Syekh Abdul Qadir Jailani dikenal luas di Jawa serta popular dikalangan orang
Jawa yang tertarik dengan kekuatan magis. Bahkan permainan debus di Banten disebut
dipengaruhi oleh Tarekat Qadiriyah. Sebuah naskah tasawuf yang sederhana dari Jawa Barat
menyebutkan bahwa Syekh Abdul Qadir Jailani merupakan sumber ilmu makrifat yang diajarkan
oleh para wali Jawa.

37
Tarekat Syaadziliyah
Pemikiran-pemikiran dari al Syadzili:
● Tidak menganjurkan kepada murid-muridnya untuk meninggalkan profesi dunia mereka.
● Tidak mengabaikan dan menjalankan syariat Islam.
● Zuhud tidak berarti harus menjauhi dunia karena pada dasarnya zuhud adalah mengosongkan hati
dari selain Tuhan.
● Tidak ada larangan bagi kaum salik untuk menjadi milyuner asalkan hatinya tidak bergantung pada
harta yang dimilikinya.
● Berusaha merespon apa yang sedang mengancam kehidupan ummat.
● Tasawuf adalah latihan-latihan jiwa dalam rangka ibadah dan menempatkan diri sesuai ketentuan
Allah.
● Menurut al Syadizili, makrifat memiliki dua jalan. Pertama, mawahib atau ain al jud, yaitu Tuhan
memberikannya dengan tanpa usaha dan Dia memilihnya sendiri orang-orang yang akan diberi
anugerh tersebut. Kedua, melalui usaha keras, puasa, shalat, dan amal saleh lainnya.

38
Tarekat Naqsyabandiyah
Ciri-ciri menonjol Tarekat Naqsyabandiyah:
● Diikuti syariat secara ketat, serius dalam beribadah sehingga menolak music dan tarian, dan lebih
menyukai berdzikir dalam hati.
● Upaya yang serius dalam mempengaruhi kehidupan dan pemikiran golongan penguasa serta
mendekatkan Negara pada agama.

Macam dzikir Tarekat Naqsyabandiyah:


● Dzikir Ism al Dzat, yaitu mengingat nama Yang Haqiqi dengan mengucapkan nama Allah berulang-
ulang dalamhati, ribuan kali menggunakan tasbih, sambil memusatkan perhatian kepada Allah
semata.
● Dzikir tauhid, yaitu mengingat keesaan Allah. Dzikir ini terdiri atas bacaan perlahan diiringi dengan
pengaturan nafas kalimat Laa ilaaha Illa Allah dibayangkan seperti menggambar garis melalui
tubuh.

39
Tarekat Khalwatiyah
Konsep ajarannya adalah pemurnian kepercayaan kepada Allah SWT. Meskipun berpegang teguh pada
transendensi Tuhan, al Makassari percaya Tuhan itu mencakup segalanya (al ahathah) dan ada di mana-
mana (al maiyyah) atas ciptaan-Nya. Meskipun Tuhan mengungkapkan diriNya dalam ciptaanNya, hal
itu tidak berarti bahwa ciptaanNya itu adalah Tuhan itu sendiri, semua ciptaan adalah semata-mata
wujud alegoris (al mawjud al majazi) bukan wujud sejati (al mawjud al haqiqi). Ungkapan Tuhan di
dalam ciptaanNya bukan berarti kehadiran fisik Tuhan dalam diri mereka. Beliau cenderung kepada
konsep wahdah al syhuhud (kesatuan kesadaran atau monism fenomenologis).

40
Tarekat Syattariyah
● Ajaran Tarekat Syattariyah mengalami semacam reorientasi dari sifat awalnya yang cenderung
lebih menekankan aspek mistis menjadi sebuah tarekat yang mengajarkan perpaduan antara aspek
mistis dengan aspek syariat atau yang kemudian dikenal sebagai neosufisme.
● Corak neosufisme yang menonjol adalah adanya keterpaduan antara tasawuf dan syariat yang
merupakan tanggapan terhadap konflik antara ulama sufi dengan ulama fikih. Selain itu, Tarekat
Syattariyah juga memperlihatkan adanya pertemuan tradisi keilmuan khsusunya tradisi hadits. Hal
ini semakin memperkuat dan menegaskan bahwa tasawuf atau tarekat tidak harus dipandang
sebagai hal yang bertentangan dengan ajaran al Quran dan as Sunnah. Tokoh-tokoh Tarrekat
Syattariyah juga pada umumnya memiliki silsilah dalam periwatan Hadits.

41
Tarekat Sammaniyah
Ajaran dari Tarekat Sammaniya, antara lain:
● Tawassul. Syekh Samman pernah berkata bahwa dirinya tidak mati, hanya pindah dari dunia ke tempat yang
tersembunyi. Tetapi kalaupun sekiranya ia dianggap mati, maka ia menyarankan untuk menziarahi kuburannya
dan berdzikir di sana. Ia berpesan agar meminta wasilah kepadanya jika menghadpi suasana terdesak.
● Wahdatul wujud. Syekh Samman adalah seorang sufi penganut aliran wahdatul wujud yang sering mengalami
ekstase dan “terucapkan” olehnya syathahat. Syekh Samman tidak menyatakan dirinya al Haaq, melaikan hanya
sebatas mengaku sebagai “Muhammad”.
● Nur Muhammad. Nur Muhammad adalah yang pertama kali mewujud sebelum yang lainnya berwujud. Nur
Muhammad adalah pangkal terbentuknya alam semesta dan memang dari wujudnya generasi segala makhluk
terjadi.
● Insan Kamil. Berdasarkan tradisi tasawuf, hanya manusia yang berpredikat Insan Kamil sajalah yang bisa
mendekati Tuhan bahkan bersatu dengan-Nya. Dari segi syariat, wujud Insan Kamil adalah Nabi Muhammad.
Orang Islam yang berminat menuju Tuhan sampai bertemu denganNya harus mengikuti jejak langkah Nabi
Muhamad.
● Syathahat. Syathahat adalah sesuatu yang terucap oleh Syekh Samman tatkala ia menyatu dengan Allah.
Diantaranya Syathahat yang terucap adalah “Aku adalah Muhammad yang dituju” dan “Aku menjadi
kebanggaan manusia yang tersebar di alam ini”.

42
Tarekat Tijaniyah
● Perkembangan Tarekat Tijaniyah bersamaan dengan bangkitnya gerakan Wahabbiyah yang
cenderung memusuhi kelompok sufi dan tarekat. Perkembangan tarekat ini semakin pesat
terutama setelah mendapat dukungan dari penguasa Maroko, Maulay Sulaiman, yang
berkepentingan mendekati al Tijani untuk menghadapi persaingan dengan zawiyah-zawiyah para
syarif yang dinilai dapat merongrong kekuasaannya. Tarekat ini berkembang pula di Negara Afrika
lainnya seperti Senegal, Mauritania, Guinea, Nigeria, dan Gambia, bahkan hingga ke luar Afrika
termasuk Saudi Arabia dan Indonesia.
● Tarekat Tijaniyah menimbulkan kontroversi dikalangan para tokoh tarekat lain. Kontroversi ini
muncul karena dipicu oleh klaim al Tijani sendiri sebagai khatim al auliya, yang menerima talqin dan
barzakhi langsung dari Rasulullah dan sikap eksklusif tarekat ini yang melarang murid-muridnya
mengunjungi makam syekh-syekh tarekat dan merangkap menjadi anggota tarekat lainnya.

43
Tarekat Tijaniyah
● Menurut Martin Van Bruinessen, dalam Mulyati et.al, disebutkan bahwa secara historis perbedaan
kaum TIjaniyah dan Non Tijaniyah terletak pada percaya atau tidak percaya pada pertemuan Syekh
Ahmad Tijani dengan Rasulullah. Selain itu, secara historis Syekh Ahmad Tijani pernah menjadi
sekutu Maulay Sulaiman di Maroko dalam membangkitkan kembali Islam dan memerangi khurafat.
Syekh Ahmad Tijani hadir pada saat ulama Islam dalam kondisi yang lemah dan sakit di bidang
politik, ekonomi, dan pemikiran. Semua disebabkan oleh akidah, ibadah, paham, dan aliran yang
sesat serta munculnya khurafat atas nama tasawuf dan tarekat, ziarah kubur kepada para wali yang
diwarnai klenik. Dilarangnya pengikut Tijaniyah untuk berziarah ke makam para wali dan mencari
ilmu pada wali yang lain adalah dalam rangka menjaga dari kesesatan tersebut.

44
Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah
● Menurut Zamakhsyari Dhofier (Mulyati et.al), di tahun 1970an, empat pusat utama TQN di Jawa,
yaitu: (i) Rejoso, Jombang di bawah pimpinan Kyai Tamim, (ii) Mranggen dipimpin oleh Kyai Muslih,
(iii) Suryalaya, Tasikmalaya di bawah pimpinan K.H. Shohibulwafa Tajul ‘Arifin (Abah Anom), dan (iv)
Pagentongan, Bogor dipimpin oleh Kyai Thohir Falak.
● TQN di Suryalaya Tasikmalaya, dikenal sebagai salah satu pusat TQN yang aktif dan dinamis. Abah
Anom berhasil mengembangkan cabang-cabangnya hingga keluar negeri seperti Singapura,
Malaysia, dan Brunei Darussalam. Abah Anom juga mendesain kurikulim khsusu praktik dzikir dan
sahalat untuk merehabilitasi remaja yang kecanduan narkotika. Praktik ajarannya diantaranya
adalah dzikir harian yang dilakukan setiap selesai shalat wajib dengan bacaan laa ilaaha illa Allah
sebanyak 165 kali dengan bacaan keras dan diikuti dengan dzikir khafi. Dzikir khafi dianjurkan
dilakukan setiap saat. Khataman dilakukan setiap dua kali sepekan. Selain itu juga ditambah
dengan khataman setiap hari selesaai shalat maghrib dan siya diteruskan dengan shalat li daf’al
bala’ (shalat menolak malapetaka). Upacara manakiban dilakukan setiap tanggal 11 hijriyah.

45
Tazkiyatun Nafs

Penyucian Jiwa
Pengertian Tazkiyatun Nafs (‫نفس‬ ‫) تزكية‬

Tazkiyatun Nafs
‫ه‬
‫ تزكية‬penyucian, pembersihan ُ‫ت َم ِن خاَّتَ َذ إِ ََلَهُ َه َواه‬
َ ْ‫أَفَ َرأَي‬
‫نفس‬Jiwa, pribadi
Apakah kamu pernah melihat orang
yang menjadikan hawa nafsunya
sebagai tuhannya?
(QS Al Jatsiyah 23)

47
Tazkiyatun Nafs (‫نفس‬ ‫) تزكية‬

Agar apa? Bagaimana? Mengapa?

ِ‫كر‬
ً‫اضيَة‬ ِ ِ‫ٓاٰيَيَّتُها النَّ ْفس الْمطْمىنَّةُ ارِجعِ اي اِ ٰٓل رب‬ ‫ث فِي ِه ْم‬َ ‫ني إِ ْذ بَ َع‬ ِِ ٍ ‫َونَ ْف‬
‫س َوَما َس َّو َاها فَأَ ْلََم َها فُ ُج َورَها َوتَ ْق َو َاها‬
ْ َ َ ‫اَّللُ َعلَى الْ ُم ْؤمن‬
َّ ‫لَ َق ْد َم َّن‬
ࣖࣖ ‫َّمر ِضيَّة ۚف ُادخلُِي َِِف ِعٓب ِدي ْوادخلِ َي جن َِّت‬
َ
ِ‫رس ًوًل ِمن أَنْ ُف ِس ِهم ي ْت لُو علَي ِهم آٰيتِه‬
ْ َ ْ َُْ ْ ْ ْ ًَُْ ْ َ ْ َْ َ ْ ْ َُ َ ‫قَ ْد أَفْ لَ َح َم ْن َزَّك‬
‫اها‬
َ‫ْمة‬‫ك‬ ِ‫اْل‬
ْ ‫و‬ ‫اب‬ ‫ت‬ ِ ْ‫وي َزكِي ِهم وي علِمهم ال‬
‫ك‬
َ َ َ َ ُ ُ ُ ََُ ْ َُ
“Sungguh Allah telah memberi “Dan Allah mengilhamkan kepada
Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah
karunia kepada orang-orang yang jiwa itu (jalan) kefasikan dan
kepada Tuhanmu dengan hati yang
beriman ketika Allah mengutus di ketakwaannya, sesungguhnya
rida dan diridai-Nya. Maka masuklah
antara mereka seorang Rasul dari beruntunglah orang yang
ke dalam golongan hamba-hamba-
golongan mereka sendiri, yang menyucikan jiwa itu.”
Ku, dan masuklah ke dalam surga-
Ku. membacakan kepada mereka
ayat-ayat Allah, membersihkan (QS Asy Syamsy 7-9)
(jiwa) mereka, dan mengajarkan
(QS Al Fajr 27-30)
kepada mereka Al-Kitab dan Al-
Hikmah.”

(QS. Ali ‘Imran 164)

48
Tazkiyatun Nafs (‫نفس‬ ‫) تزكية‬

Maqaamaat Ahwaal
• Kedudukan perjalanan spiritual • Suasana yang menyelimuti kalbu yang
seorang salik yang diperoleh dengan diberikan oleh Allah dalam hati
kesungguhan beribadah dan melawan manusia.
hawa nafsu.
• Hak prerogatif Allah.
• Diperlukan riyadhah dalam • Bersifat pasif dan temporer.
mencapainya.
• Bersifat aktif dan permanen.

49
Langkah- langkah Tazkiyatun Nafs
● Taubat. Kesadaran untuk kembali ingat kepada Allah dan tidak mengulangi kesalahan.
● Taqarrub. Mendekatkan diri kepada Allah dalam ketaatan.
● Taqwa. Menjaga diri dari ketergelinciran.
● Dzikir. Senantiasa mengingat Allah.
● Khusyu’. Menghadirkan hati serta tunduk kepada Allah.
● Tawadhu’. Rendah hati kepada Allah.
● Khauf. Perasaan takut kepada Allah.
● Raja’. Optimisme dalam nikmat Allah.
● Muraqabah. Senantiasa merasa diawasi.
● Istiqamah. Teguh pendirian

50
Jiwa yang Terbentuk
● Sabar. Mampu mengendalikan diri.
● Syukur. Mampu mengenal nikmat Allah dengan ketundukan dan kerendahan hati.
● Wara’. Mampu meninggalkan yang tidak berguna.
● Zuhud. Mampu meninggalkan kesenangan duniawi yang melenakan.
● Qana’ah. Mampu merasa cukup dan tidak mengeluh.
● Tawakal. Mampu hanya bersandar dan mempercayakan dirinya kepada Allah SWT.
● Ikhlas. Mampu mempersembahkan segalanya kepada Allah.
● Ridha. Mampu menerima segala hal karena datangnya dari Allah.

51
Psikologi Sufi
Psikologi Sufi

Psikologi Sufi
• Ilmu tentang tingkah laku dan • Merupakan pengalaman spiritual atau
kehidupan psikis manusia. kebatinan manusia dalam rangka
mendekatkan diri kepada Allah.
• Obyek yang diamati adalah gejala-
gejala yang muncul dari perilaku • Untuk mengolahnya memerlukan
manusia. riyadhah.

53
Psikologi Sufi
● Psikologi Sufi merupakan bagian dari perkembangan disiplin pengetahuan tasawuf.
● Psikologi Sufi menjelaskan secara tegas bahwa tasawuf merupakan pendekatan holistic yang
mengintegrasikan fisik, psikis, dan spirit serta membimbing jiwa tidak terjebak ke dalam bahaya
model linier dan hierarkis.
● Dalam Psikologi Sufi, hati memiliki kecerdasan dan kearifan terdalam. Kecerdasan yang dimiliki
oleh hati lebih mendalam dan mendasar dari pada kecerdasan yang cenderung abstrak, yang
dimiliki oleh akal. Dengan hati, manusia dapat menumbuhkan perasaan cinta kepada Tuhan.
Berdasarkan cinta kepada Tuhan itulah kemudian diterjemahkan dalam bentuk mencintai makhluk-
Nya.
● Untuk dapat meraih cinta kepada Tuhan, maka perlu upaya pendekatan kepada-Nya melalui ibadah
yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

54
Terima Kasih

55
Referensi

Aceh, Aboebakar. 1985. Pendidikan Sufi. Semarang: CV. Ramadhani


Aceh, Aboebakar. 1985. Pengantar Ilmu Tarekat (Uraian tentang Mistik). Solo: CV. Ramadhani
Chusnan, Masyitoh. 2009. Tasawuf Muhammadiyah: Menyelami Spiritual Leadership AR. Fakhruddin. Jakarta: Kubah Ilmu.
Bagir, Haidar. 2005. Buku Saku Tasawuf. Bandung: Mizan
Hamka. 1994. Dari Perbendaharaan Lama. Jakarta: Pustaka Panjimas
Mulyati, Sri. 2006. Tarekat-tarekat Muktabarah di Indonesia. Jakarta: Kencana
Mulyati, Sri. 2017. Tasawuf Nusantara. Jakarta: Kencana
Munawir. 2019. 20 Tokoh Tasawuf Indonesia dan Dunia. Jakarta: Raditeens
Ni’am, Syamsun. 2017. Hamzah Fansuri: Pelopor Tasawuf Wujudiyah dan Pengaruhnya Hingga Kini di Nusantara. Episteme vol. 12,
No 1, Juni 2017.
Nurhayati, Nanik. 2014. Psikologi Sufi. Jurnal An Nuha, Vol. 1, No. 1, Juli 2014
Rahman, Taufiqur. 2019. Sejarah Perkembangan Tasawuf ‘Amali. Jurnal Asy-Syari’ah, Volume 5, Nomor 1, Januari 2019
Utomo, Agus Himmawan. 2006. Tauhid Al Wujud Syeikh Siti Jenar dan Unio Mystica Bima (Sebuah Studi Komparasi). Jurnal Filsafat,
Vol. 40, Nomor 2, Agustus 2006
http://www.tqnsambas.or.id/2015/04/tujuh-lathaif-dalam-tqn.html diakses 05 Desember 2020
https://alif.id/read/redaksi/sabilus-salikin-92-tarekat-khalwatiyah-b213670p/ diakses 08 Desember 2020
.http://repository.stainparepare.ac.id/841/ diakses 08 Desember 2020
https://www.jatmi.or.id/2020/03/18/sejarah-jamiyyah-ahli-thoriqoh-mutabaroh-indonesia-jatmi/ diakses 08 Desember 2020

56
Tanya Jawab

57
View publication stats

Anda mungkin juga menyukai