Anda di halaman 1dari 15

BAB 1 : SEJARAH MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA

BAB 2 : PONDOK PESANTREN (PONPES)


A. Teori masuknya Islam ke Indonesia
A. DEFINISI PONPES
1. Teori Gujarat (Islam masuk pada abad ke-13)
 Pondok dari kata funduq = tempat tidur/asrama/hotel
2. Teori Mekkah (islam masuk pada abad ke – 7)
 Pesantren=tempat tingal santri
3. Teori Persia (Islam masuk pada abad ke – 13)
B. UNSUR PONPES
B. Strategi penyebaran Islam di Indonesia
1. Kyai
1.perdagangan
2. Santri
2.perkawinan
3. Pondok
3.pendidikan
4. Masjid
4.tasawuf
5. Kitab Salaf
5.kesenian
C. POLA KEPEIMPINAN PONPES
6.politik
1. Kepemimpinan individual
C. Peranan mubaligh dalam penyebaran Islam di Indonesia
2. Kepemimpinan kolektif
1. Sumatera
3. Kepemimpinan demokratis
Hamzah Fansuri, Samsudin Al Sumaterani, Nurudin al-Raniri, Abdur
D. PERAN PONPES DALAM PENYEBARAN ISLAM
Rouf Singkel, Syaikh Abdul Samad al-Palimbani, Syekh Ahmad
1. Lembaga pendidikan rohani, mental, dan jasmani
Khatib al-Minangkabawi
2. Transmisi ilmu-ilmu keIslaman
2. Jawa
3. Pusat pengajian
Walisongo yaitu :
4. Tempat membaca dan menghafal Al Qur’an
 Sunan Gresik (Maulanan Malik Ibrahim)
E. FAHAM KEAGMAAN YANG DIAJARKAN DI PONPES
 Sunan Ampel (Raden Rahmat)
1. Faham keagamaan subtantive mengikuti madzhab Syafii
 Sunan Bonang (Maulana Makdum Ibrahim) 2. Sumber hukum rujukan mengacu pada :
 Sunan Drajat (Raden Qosim)  Al Qur’an
 Sunan Kudus (Jakfar Shodiq)  Hadits
 Sunan Giri (Raden Paku / Muhammad Ainul Yaqin)  Ijtihad
 Sunan Kalijogo (Raden Said / Syeh Malaya)  Qiyas
 Sunan Muria (Raden Umar Said)
 Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah) Yang ditransfer melalui beberapa kitab salaf (kitab
3. Sulawasi dan Kalimantan kuning)
Dato Ri Bandang, Sultan Alaudin, Tuan Tanggang Parang
BAB 3 : SEJARAH LAHIRNYA NAHDLATUL ULAMA (NU) BAB 4 : HAKEKAT NAHDLATUL ULAMA (NU)
A. LATAR BELAKANG A. VISI MISI NU
1. Bidang agama VISI :
Raja Makkah yang beraliran Sunni ditaklukkan oleh Abdul Aziz bin 1. Menjadi Jam’iyyah Diniyah Islamiyah Ijtima’iyah yang
Saud yang berfaham Wahabi memperjuangkan tegaknya Islam ahlussunnah wal jamaah an-
2. Bidang kebangsaan nahdliyah
Pendirian Nahdlatul Waton oleh KH Wahab Chasbullah 2. Mewujudkan kemaslahatan masyarakat, kemajuan bangsa,
B. KOMITE HIJAZ kesejahteraan, keadilan, dan kemandirian khususnya warga NU
Adalah panitia kecil yang diketuai oleh KH Wahab Chasbullah yang serta terciptanya rahmat bagi semesta dalam wadah NKRI yang
bertugas menemui raja Ibnu Saud yang beraliran Wahabi untuk berasaskan Pancasila
menyampaikan lima pesan tentang aspirasi umat Islam di Indonesia yang
MISI :
beraliran ahlussunnah wal jamaah . Berkat kegigihan Komite Hijaz, Raja
Ibnu Saud menerimanya. 1. Mengembangkan gerakan penyebaran Islam ahlussunnah wal
C. TOKOH KELAHIRAN NU jamaah an - Nahdliyah untuk mewujudkan ummat yang memiliki
1. KH Hasyim Asy’ari karakter tawasuth (moderat), tawazun (seimbang), i’tidal (tegak
2. KH Abdul ahab Chasbullah lurus), dan tasamuh (toleran)
3. Syaikhona Kholil Bangkalan 2. Mengembangkan beragam khidmah bagi jamaah NU guna
4. KH As’ad Syamsul Arifin meningkatkan sumber daya manusia warga NU dan
5. KH Mas Alwi bin Abdul Aziz kesejahteraannya serta untuk kemandirian jam’iyyah NU
6. KH Ridwan Abdullah 3. Mempengaruhi para pemutus kebijakan maupun Undang-undang
agar produk yang dihasilkan berpihak pada kepentingan masyarakat
dalam upaya mewujudkan kesejahteraan dan rasa keadilan.
B. TUJUAN NU
Adalah berlakunya ajaran Islam yang menganut ahlussunnah wal jamaah
untuk terwujudnya tatanan masyarakat yang berkeadilan demi
kemaslahatan, kesejahteraan ummat dan demi terciptanya rahmat bagi
semesta.
C. PROGRAM DAN IKHTIYAR NU
1. Bidang agama
2. Bidang pendidikan, pengajaran dan kebudayaan
3. Bidang sosial
4. Bidang ekonomi
BAB 5 : AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH (ASWAJA)
5. Mengembangkan usaha melalui kerjasama
D. AMALAN NU A. DEFINISI ASWAJA
1. Tahlilan  Ahlun = keluarga / pengikut / penduduk
2. Ziaroh Kubur  As sunnah = jalan yang ditempuh rasulullah SAW
3. Maulid Nabi  Al jamaah = sekelompok orang banyak
4. Istighosah / mujahadah
 Ahlussunnah wal jamaah = kaum / golongan yang mengamalkan
5. Doa Qunut
ajaran agama islam yang murni sesuai ajaran nabi Muhamaad
SAW dan para sahabatnya
B. PRINSIP ASWAJA
1. Tawasuth (moderat/jalan tengah)
2. I’tidak (tegak lurus)
3. Tawazun (seimbang)
4. Tasamuh (toleran)
C. MADZHAB YANG DIIKUTI KAUM ASWAJA
1. Hanafi
2. Maliki
3. Syafii
4. Hanbali
D. SUMBER HUKUM FIKIH KAUM ASWAJA
1. Al Qur’an
2. Hadits
3. Ijtihad
4. Qiyas
E. SEJARAH MUNCULNYA ASWAJA
Pelopor :
1. Abu Hasan Al Asy’ari dari Bashrah
2. Abu Mansyur al Maturidi dari Samarkand
F. AJARAN-AJARAN ASWAJA
1. Akidah
2. Syariat
3. Ahlak / tasawuf
BAB 6 : NAHDLATUL ULAMA DAN SISTEMORGANISASINYA
A. TANGGAL BERDIRI NU
NU didirikan di surabaya pada tanggal 16 rajab 1344 H / 31 Januari 1926
M
B. DEFINISI
 Jam’iyyah = organisasi
 Nahdlah = kebangkitan
 Ulama = alim ulama / kyai
C. TUJUAN NU
1. Memurnikan pemahaman syariat Islam
2. Mengusir penjajah Makna lambang NU :
3. Mewujudkan rasa tanggungjawab terhadap Islam 1. Bola dunia = tempat manusia hidup, berjuang, beramal
4. Mem[ersatukan umat Islam 2. Tali / tambang mengelilingi bola dunia = ukhuwah / persaudaraan
D. PEDOMAN BERMADZHAB NU 3. Peta Indonesia = NU didirikan dan berjuang di Indonesia
1. Bidang Akidah 4. Gambar 5 bintang = Nabi Muhammad SAW dan Khulafaur Rasyidin
 Imam Abu Hasan Al Asy’ari 5. Tulisan NU = nama organisasi NU
 Imam Abu Mansyur Al Maturidi 6. Warna hijau = lambang kesuburan
2. Bidang Fikih 7. Warna putih = lambang kesucian
 Imam Abu Hanifah
 Imam Malik F. SISTEM ORGANISASI NU
 Imam Syafii 1. Struktur Organisasi NU
 Imam Hanbali  PBNU (Pengurus Besar NU) : tingkat pusat
3. Bidang Tasawuf  PWNU (Pengurus Wilayah NU) : tingkat provinsi
 Imam Abu Hamid Al Ghozali  PCNU (Pengurus Cabang NU ) : tingkat Kab/Kota
 Imam Al Junaid Al Baghdadi  PCINU (Pengurus Cabang istimewa NU) : di luar negeri
E. LAMBANG NU  MWCNU (majelis Wakil cabang NU ) : tingkat kecamatan
Lambang NU adalah hasil istikharoh KH Ridwan Abdullah  PRNU (Pengurus Ranting NU) : tingkat desa / kelurahan
 PARNU (pengurus Anak ranting NU) : di tingkat dusun
2. Susunan pengurus NU
1. Musytasyar
2. Syuriah
 Rais ‘Aam
BAB 7 : IPNU dan IPPNU
 Wakil Rais ‘Aam
 Katib A. DEFINISI
 A’wan IPNU = Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama
3. Tanfidziyah IPPNU = Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama
 Ketua Umum B. TANGGAL BERDIRI
 Wakil Ketua Umum IPNU = Semarang, 20 Jumadil Akhir 1373 H / 24 Februari 1954 M
 Sekretaris Umum IPPNU = Malang , 8 Rajab 1374 H / 2 Maret 1953 M
 Bendahara Umum C. ASPEK YANG MELATARBELAKANGI BERDIRINYA IPNU – IPPNU
3. Perangkat organisasi NU 1. Aspek Ideologis
2. Aspek Pedagogis / pendidikan
 Lembaga NU (LDNU, LP Ma’arif, dll)
3. Aspek Sosiologis
 Badan Otonom / Banom NU (Ansor, Muslimat, fatayat dll)\
D. KONGRES IPNU
 Badan Khusus NU (Rumah sakit, Perguruan Tinggi dll)
Kongres Tanggal pelaksanaan Tempat pelaksanaan
ke-
1 24 Februari – 3 Maret 1955 Malang
2 1 – 4 Januari 1957 Pekalongan
3 27 – 31 Desember 1958 Cirebon
4 11-14 Februari 1961 Yogyakarta
5 Juli 1963 Purwokerto
6 20-24 Agustus 1966 Surabaya
7 20-25 Agustus 1970 Semarang
8 26-30 Desember 1976 Jakarta
9 20-25 Januari 1981 Cirebon
10 29-31 Januari 1988 Jombang
11 23-27 Desember 1991 Lasem, Rembang
12 25-30 Januari 1995 Garut, Jawa Barat
13 23-26 Maret 2000 Maros, Makasar
14 18-22 Juni 2003 Sukolilo, Surabaya
15 9-12 Juli 2006 Jakarta
16 19-22 Juni 2009 Brebes, Jawa Tengah
17 30 November – 4 Desember 2012 Palembang
18 4-8 Desember 2015 Boyolali, Jawa 1. Wawasan kebangsaan
Tengah 2. Wawasan keIslaman
19 21 Desember 2021 Jakarta 3. Wawasan keilmuan
20 14-17 Juli 2022 Lombok Tengah , 4. Wawasan kekaderan
NTB 5. Wawasan keterpelajaran
E. KONGRES IPPNU G. STRUKTUR ORGANISASI IPNU DAN IPPNU
Kongres Tanggal pelaksanaan Tempat pelaksanaan  PP (Pimpinan Pusat) : tingkat pusat
ke-  PW (Pimpinan Wilayah ) : tingkat provinsi
1 16-19 Januari 1956 Solo  PC (Pimpinan Cabang) : tingkat Kab/Kota
2 27-31 Desember 1958 Cirebon  PAC (Pimpinan Anak Cabang) : tingkat kecamatan
3 11-14 Februari 1961 Surabaya  PR (Pimpinan Ranting) : tingkat desa/kelurahan
4 Juli 1963 Purwokerto  PK (Pimpinan Komisariat) : di sekolah / madrasah
5 20-24 Agustus 1966 Surabaya H. SISTEM PENGADERAN IPNU – IPPNU
6 20-25 Agustus 1970 Semarang 1. Masa Kesetiaan Anggota (Makesta)
7 26-30 Desember 1976 Jakarta 2. Latihan Kader Muda (Lakmud)
8 20-25 Januari 1981 Cirebon 3. Latihan Kader Madya (Lakmad)
9 29-31 Januari 1988 Jombang 4. Latihan Kader Utama (Lakut)
10 23-27 Desember 1991 Lasem, Rembang
5. Latihan Pelatih
11 25-30 Januari 1995 Garut, Jawa Barat
6. Latihan Pengembangan Minat dan Bakat
12 23-26 Maret 2000 Maros, Makasar
I. LAMBANG IPNU - IPPNU
13 18-22 Juni 2003 Sukolilo, Surabaya
14 9-12 Juli 2006 Jakarta
15 19-22 juni 2009 Brebes, Jawa Tengah
16 30 November – 4 Desember 2012 Palembang
17 4-8 Desember 2015 Boyolali, Jawa
Tengah
18 21 Desember 2021 Jakarta
19 14-17 Juli 2022 Lombok Tengah, NTB
20 14-17 Juli 2022 Lombok Tengah ,
NTB

F. WAWASAN DAN NILAI DASAR IPNU – IPPNU


BAB 8 : HUKUM BERMADZHAB BAB 9 : ALIRAN / FIRQOH DALAM ISLAM
A. DEFINISI A. DEFINISI
Madzhab berasal dari kata :  Firqoh adalah kelompok / golongan (menurut bahasa)
 Dzahaba = pergi  Firqoh adalah suatu golongan dari umat Islam yang memiliki
 Ar-ra’yu = pendapat faham mengenai satu atau beberapa pokok aqidah yang
B. TOKOH MADZHAB FIKIH berbeda dengan faham dari kelompok umat Islam (menurut
1. Madzhab Hanafi istilah)
Pelopor : Abu Hanifah Nu’man (80-150 H) B. FAKTOR PENYEBAB TIMBULNYA FIRQOH
2. Madzhab Maliki 1. Perebutan jabatan khalifah
Pelopor : malik bin Anas (93 – 179 H) 2. Fanatisme kesukuan Arab
3. Madzhab Syafii 3. Propagandan dan fitnah yang ditebar Abdullah bin Saba’
Pelopor : Muhammad bin Idris asy Syafii (150-204 H) 4. Perbedaan ijtihad di kalangan sahabat
4. Madzhab Hanbali C. MACAM-MACAM FIRQOH DALAM ISLAM
Pelopor : Ahmad bin Hanbal (164 – 241 H) 1. Syi’ah (Sunni)
C. FAKTOR PENYEBAB TIMBULNYA BERBAGAI MADZHAB 2. Khowarij
1. Perbedaan pemahaman tentang lafal nas 3. Murjiah
2. Perbedaan tentang masalah hadits 4. Mu’tazilah
3. Perbedaan dalam memahami dan menggunakan kaidah lughawiyah 5. Qodariyah
nas 6. Jabariyah
4. Perbedaan dalam mentakhrij dalil -dalil yang secara dzahir 7. Najariyah
berlawanan 8. Musyabihah
5. Perbedaan dalam qiyas (analog) 9. Wahabi
6. Perbedaan dalam penggunaan dalil hukum 10. Ahmadiyah
7. Perbedaanb dalam pemahaman illat hukum dan nasakh 11. Bahaiyah
12. Ahlussunnah wal jamaah
D. HIKMAH ADANYA FIRQOH
1. Menjadi paham terhadap firqoh / aliran dalam Islam sehingga
mengetahui firqoh mana yang benar
2. Memperkaya pemikiran dalam memahami akidah Islam
3. Memperkaya penafsiran ayat-ayat Al Qur’an yang terkait dengan
akidah Islam
4. Menjadi pembanding bagi kaum Aswaja sehingga menjadi yakin BAB 10 : TAHLILAN
kebenaran ajaran Ahlussunnah wal jamaah
A. DEFINISI
5. Memunculkan sikap toleran (tasamuh)
 Tahlil = kalimat Laa ilaa ha illallah (menurut bahasa )
 Tahlil = membaca serangkaian surah – surah dalam Al Qur’an
serta dzikir pilihan dan diakhiri dengan berdoa (menurut istilah)
B. MACAM TAHLILAN
1. Hari ke 1 – 7 peringatan kematian seseorang
2. Hari ke- 40
3. Hari ke – 100
4. Hari ke – 1000
5. Setiap tahun (haul)
C. TATA CARA TAHLILAN
1. Membaca hadiah fatihah untuk ahli kubur
2. Membaca surah Al Ikhlas, Al-Falaq, An Nas, Al Fatihah, Al Baqarah
163, Ayat Kursi, surah Al Baqarah 3 ayat terakhir
3. Membaca dzikir pilihan
 Istighfar
 Sholawat
 Tahlil
 Tahmid
 Tasbih
4. Berdoa dengan khusyuk
BAB 11 : KHULAFAUR RASYIDIN
Rasulullah SAW memberinya julukan Al-Faruq (sang pembeda) atau
A. DEFINISI
berarti sebagai orang yang mampu membedakan antara yang haq
Pengertian khulafaur rasyidin (‫ )الخلفاء الراشدون‬atau khalifah ar-rasyidin
(kebenaran) dan yang bathil (kesesatan). Selain itu, Umar juga
adalah empat orang khalifah yang dipercaya oleh umat Islam sebagai
menjadi orang pertama yang digelari dengan Amir al-Mu'minin
penerus kepemimpinan Nabi Muhammad setelah beliau wafat.
(pemimpin orang beriman).Dalam sebuah kisah yang ditulis oleh
B. LATAR BELAKANG
Mustafa Murrad, mantan istri Umar bin Khattab menceritakan tentang
Wafatnya nabi Muhammad SAW pada 12 Rabiul Awal 632 M
ibadah Umar yang tidak mengenal waktu.Umar bin Khattab juga
C. MASA KEKHALIFAHAN
kerap kali terjaga di malam dan siang hari untuk beribadah dan juga
1. Abu Bakar Ash Shiddiq
berpuasa demi hajat rakyatnya, seperti yang dikisahkan oleh
2. Umar bin Khattab
Mu'awiyah bin Khudayj, jenderal dari suku Kindah.
3. Ustman bin Affan
3. Ustman bin Affan
4. Ali bin Abi Tholib
Utsman bin Affan lahir pada enam tahun setelah Tahun Gajah,
D. BIOGRAFI
tepatnya 579 M di Thaif, daerah subur kawasan Hijaz, sebuah
1. Abu Bakar
wilayah di sebelah barat laut Arab Saudi. Hal inilah yang membuat
Abu Bakar Ash-Shiddiq bernama lengkap Abdullah bin Utsman (Abu
usianya 6 tahun lebih muda dibandingkan dengan Rasulullah SAW.
Qahafah) bin Amir bin Amru bin Ka'ab bin Sa'd bin Tamim bin Murrah
Utsman bin Affan terlahir dari keluarga bangsawan yang kaya raya
bin Lu'ai bin Ghalib bin Fihr al-Tamimi al-Quraisyi dan lahir di Mekkah
dan berpengaruh dari Suku Quraisy silsilah Bani Umaiyah. Meskipun
pada tahun 572 M. Kekhalifahan Abu Bakar Ash-Shiddiq RA
terlahir dari lingkungan yang kaya raya, Utsman rela untuk keluar
berlangsung selama 2 tahun 3 bulan, Ia adalah seorang khalifah
dari segala kenikmatan dan kemewahan hidupnya demi memegang
pertama dan menjadi satu-satunya yang disebut sahabat Rasulullah
tanggung awab dakwah yang melelahkan, penuh risiko, menguras
oleh Allah SWT dalam QS. At Taubah ayat 40.Selain ucapan dan
tenaga, dan pikiran.Ia tidak segan untuk membagikan rezekinya
tingkah lakunya yang menggambarkan kejujuran, Abu Bakar juga
secara cuma-cuma untuk kebutuhan berperang atau pun khalayak
selalu mengakui dan membenarkan Nabi Muhammad SAW saat
luas.
diangkat menjadi nabi. Oleh karena itu, ia menyandang gelar yang
4. Ali bin Abi Tholib
sampai saat ini selalu mengikuti namanya, Ash-Shiddiq yang berarti
Ali bin Abi Thaib bin Abdul Muththalib bin Hasyim lahir di Mekkah
jujur dan membenarkan.
pada tanggal 13 Rajab. Ali lahir pada tahun ke-32 dari kelahiran Nabi
2. Umar bin Khattab
Muhammad SAW. Ada juga yang menyebutkan jika Ali dilahirkan
Umar bin Khattab lahir di Mekkah pada 582 M dan menjadi khalifah
pada 21 tahun sebelum hijriah. Semasa kecil, Rasulullah SAW telah
pada tahun 634 M menggantikan Abu Bakar. Ia bernama lengkap
mengasuh, mendidik, dan mengajari Ali bin Abi Thalib. Kasih sayang
Umar bin Khattab bin Ady bin Abd al-'Uzza bin Riyakh bin Abdullah
dan kemuliaan Rasulullah SAW inilah yang membentuk karakter Ali
bin Qorth bin Razakh bin Ka'ab bin Ady bin Luay bin Ghalib al-
saat dewasa. Ali bin Abi Thalib dikenal sebagai pemimpin yang dekat
Qurasyi al-Adwi.
dengan rakyatnya. Ia pun suka berkeliling sekadar untuk menantikan
siapa pun yang menghampirinya guna meminta bantuan atau BAB 12 : MABADI KHOIRO UMMAH
bertanya padanya.
A. DEFINISI
 Mabadi’ : dasar / pondasi
 Khoiro ummah : umat yang terbaik
 Mabadi’ khoiro ummah = pondasi / dasar yang harus dibangun
agar menjadi umat yang terbaik
B. LATAR BELAKANG
Program ini menjadi perhatian serius saat ini, sebagaimana hasil
keputusan muktamar NU ke 28 di Yogyakarta tahun 1989 yang
mengamanatkan kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama agar
menangani masalah sosial dan ekonomi secara lebih bersungguh-
sungguh. Pada Musyawarah Nasional Alim Ulama Nahdlatul Ulama di
Lampung tahun 1992, gerakan Mabadi Khaira Ummah kembali
dimunculkan ke permukaan dan bahkan lebih dikembangkan lagi.
Mabadi Khaira Ummah yang pada asalnya hanya terdiri dari tiga prinsip,
yaitu Asshidqu, Alamanah / Alwafa bil Ahdi, dan Attaawun sebagaimana
yang dirumuskan oleh KH. Mahfudz Shiddiq selaku ketua PBNU pada
tahun 1935.Kemudian dalam Munas Alim Ulama dan Konbes NU di
Bandar Lampung tahun 1992, tiga prinsip tersebut ditambah dua poin lagi
yakni Aladalah dan Alistiqomah, sehingga menjadi lima prinsip dan
disebut juga sebagai “Mabadi Khaira Ummah”.
C. LIMA PONDASI
1. Ash shidiq (jujur)
2. Al adl (adil)
3. At – ta’awun (tolong menolong)
4. Istiqomah (konsisten)
BAB 13 : UKHUWAH NAHDLIYAH BAB 14 : PAGAR NUSA
A. DEFINISI A. DEFINISI
 Ukhuwah = persaudaraan Pagar Nusa adalah lembaga NU yang berkaitan dengan bela diri pencak
 Nahdliyah = warga NU silat
 Ukhuwah Nahdliyah = persaudaraan sesama warga NU B. SEJARAH PEMBENTUKAN
B. SIKAP PERSAUDARAAN WARGA NU  11 Januari 1966 : Gus Maksum mendirikan GASMI (Gerakan
1. Ukhuwah Islamiyah Aksi Silat Muslimin Indonesia)
2. Ukhuwah wathoniyah  3 Januari 1986 : pembentukan Pagar Nusa di Pondok Pesantren
3. Ukhuwah basyariyah Lirboyo, Kediri
C. UKHUWAH ISLAMIYAH  Tahun 1994 : Pagar Nusa ditetapkan menjadi Banom NU
Adalah menjaga hubungan persaudaraan antara sesama pemeluk agama  Tahun 1999 : Pagar Nusa ditetapkan menjadi Lembaga NU
Islam C. GURU BESAR PAGAR NUSA
D. UKHUWAH WATHONIYAH Nama : KH Maksum Jauhari (Gus Maksum)
Adalah menjaga hubungan persaudaraan antara sesama anak bangsa TTL : Kediri, 8 Agustus 1944
Indonesia Ayah : KH Abdullah Jauhari
E. UKHUWAH BASYARIYAH Kakek : KH Manaf Abdul Karim (pendiri Ponpes Lirboyo , Kediri)
Adalah menjaga hubungan persaudaraan antara sesama manusia
BAB 15 : BANOM NU D. GERAKAN PEMUDA ANSOR
 Diresmikan sebagai Banom NU pada 10 Muharom 1353 H / 24
A. DEFINISI
April 1934 di Banyuwangi
Badan Otonom (Banom) NU adalah perangkat Nu yang berfungsi
 Peranan :
melaksanakan kebijakan NU
1. Banser (Barisan Ansor Serbaguna) sebagai kader
B. MACAM BANOM
penggerak dan pengamanan program sosial
1. Berdasar usia
kemasyarakatan
2. Berdasar profesi
2. Bagana (Banser Tanggap Bencana) bertugas membantu
C. MUSLIMAT NU
masyarakat yang terkena bencana
 Diresmikan sebagai Banom NU pada 26 Rabiul Awal 1365 H /
 Tokoh :
29 Maret 1946 M di Surabaya
1. KH Tolhah Hasan
 Peran :
2. KH Hasyim Asy’ari
1. Bidang pendidikan
 Susunan kepengurusan
2. Bidang sosial
1. Pimpinan Pusat (PP) : tingkat pusat
3. Bidang ekonomi
2. Pimpinan Wilayah (PW): tingkat provinsi
 Struktur Organisasi
3. Pimpinan Cabang (PC) : tingkat kab./kota
1. Pimpinan Pusat (PP) : tingkat pusat
4. Pimpinan Anak Cabang (PAC) : tingkat kecamatan
2. Pimpinan Wilayah (PW) : tingkat provinsi
5. Pimpinan Ranting (PR) : tingkat desa / kelurahan
3. Pimpinan Cabang (PC) : tingkat kab. / kota
4. Pimpinan Anak Cabang (PAC) : tingkat kecamatan
5. Pimpinan Ranting (PR) : tingkat desa / keluaerahan
BAB 16 :AMALIYAH NAHDLIYAH MEMBACA SHOLAWAT
‫اْلَغ َم اُم ِبَو ْج ِه ِه اْلَك ِر ْي ِم َو َع ٰل ى آِلِه َو َص ْح ِبِه فْي ُك ِّل َلْم َح ٍة َو‬
A. DIBA’AN ‫َنَفٍس ِبَع َد ِد ُك ِّل َم ْع ُلْو ٍم َلَك‬
Adalah kegiatan membaca kitab Maulid diba’ yang biasanya dilakukan Artinya : "Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan
secara berkala atau pada momen tertentu seperti Maulid nabi dll. curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan
B. HUKUM kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan
Hukum membaca diba’ adalah sunah dan berpahala karena pada saat dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua
diba’an kita membaca “ keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta
1. Ayat suci Al Qur’an husnul khatimah dapat diraih, dan berkat beliau yang mulia hujanpun
2. Sholawat nabi turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para
3. Memuji nabi sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan
4. Hadits nabi semua yang diketahui oleh Engkau."
C. MACAM SHOLAWAT
1. Sholawat fatih 3. Sholawat munjiyat
‫الَّلُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َو َب اِر ْك َع َلى َس ِّيِد َن ا ُم َح َّمٍد الَفاِتِح ِلَم ا ُأْغ ِلَق‬ ‫ّٰل‬
‫َال ُهَّم َص ِّل َع َلى َس ِّيِد َن ا ُم َح َّمٍد َص َالًة ُتْن ِج ْي َن ا ِبَه ا ِم ْن َج ِم ْي ِع‬
‫َو الَخ اِتِم ِلَم ا َسَب َق َو الَّن اِص ِر الَح َّق ِبالَح ِّق َو الَه اِدي ِإَلى‬ ‫اَأْلْه َو اِل َو اٰاْل َفاِت َو َت ْق ِض ْي َلَن ا ِبَه ا َج ِميَع اْل َح اَج اِت َو ُتَط ِّهُر َن ا‬
‫ َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه َو َع َلى َاِلِه َو َأْص َح اِبِه َح َّق‬. ‫ِص َر اٍط ُمْس َت ِقْي ٍم‬ ‫ِبَه ا ِم ْن َج ِم ْي ِع الَس ِّي َئ اِت َو َت ْر َفُع َن ا ِبَه ا ِع ْن َد َك َأْع َلى الَّد َر َج اِت‬
‫َقْد ِر ِه َو ِم ْق َداِر ِه الَع ِظ ْي ِم‬ ‫ْل َخ ْي َر اِت ِفى‬ ‫َو ُتَب ِّلُغَن ا ِبَه ـــا َأْق َص ى اْلَغ اَياِت ِم ْن َج ِم ْي ِع ا‬
Artinya,“Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan keberkahan
kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, pembuka apa yang ‫اْل َح َياِة َو َب ْع َد اْلَمَمـــاِت‬
terkunci, penutup apa yang telah lalu, pembela yang hak dengan Artinya :“Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi
yang hak, dan petunjuk kepada jalan yang lurus. Semoga Allah Muhammad, yang dengan shalawat itu, Engkau akan
melimpahkan shalawat kepadanya, keluarga dan para sahabatnya menyelamatkan kami dari semua keadaan yang menakutkan dan
dengan hak derajat dan kedudukannya yang agung.” dari semua cobaan; dengan shalawat itu, Engkau akan mengabulkan
hajat kami; dengan shalawat itu, Engkau akan menyucikan kami dari
2. Sholawat nariyah segala keburukan; dengan shalawat itu, Engkau akan mengangkat
‫الَّلُهَّم َص ِّل َص َالًة َك اِم َلًة َو َس ِّلْم َس َالًما َت اًّم ا َع ٰل ى َس ِّيِد َن ا‬ kami ke derajat paling tinggi; dengan shalawat itu pula, Engkau akan
menyampaikan kami kepada tujuan yang paling sempurna dalam
‫ُم َح َّمٍد ِناَّلِذ ْي ُتْن َح ُل ِبَه اْلُع َقُد َو َت ْن َفِر ُج ِبِه اْلُك َر ُب َو ُتْق َض ى ِبِه‬ semua kebaikan, ketika hidup dan setelah mati.”
‫اْل َح َو اِئُج َو ُتَن اُل ِبِه الَّر َغ اِئُب َو ُحْس ُن اْل َخ َو اِتْي ِم َو ُيْس َت ْس َقى‬
‫‪4. Sholawat badar‬‬
‫‪Lirik Sholawat Badar‬‬
‫َو َك ـْم َع اَفـيْـَت ِذااْلـِو ْذ ِر ِبَا ْه ـِل اْلَب ـْد ِر يَـا ُهللَا‬
‫َص ـال َُة ِهللا َس ـال َُم ِهللا َع ـَلى طـَه َر ُس ـْو ِل ِهللا‬ ‫َلـَقْد َض اَقْت َع َلى اْلَقـْلـِب َج ِم ـْيُع ْاَالْر ِض َم ْع َر ْح ِب‬
‫َص ـال َُة ِهللا َس ـال َُم ِهللا َع ـَلى يـس َح ِبْي ـِب ِهللا‬ ‫َفاْن ـِج ِمَن اْلَب َال الَّصْع ـِب ِبا َْه ـِل اْلَب ـْد ِر يَـا ُهللَا‬

‫َت َو َس ـْلَن ا ِبـِبـْس ـِم ِهّللا َو ِباْلـَه اِدى َر ُس ـْو ِل ِهللا‬ ‫ا ََت يْـَن ا َط ـاِلـِبى الِّر ْف ـِق َو ُجـِّل اْل َخ ـْي ِر َو الَّسـْع ِد‬
‫َو ُك ــِّل ُم َج ـا ِهـِد ِهّلِل ِبَاْه ـِل اْلَب ـْد ِر يَـا ُهللَا‬ ‫َفَو ِّسـْع ِم ْن َح ـَة ْاَاليْـِد ْى ِبَا ْه ـِل اْلَب ـْد ِر يَـا ُهللَا‬

‫َفـَال َت ْر ُدْد َم ـَع اْل َخ ـيْـَب ْة َب ِل اْج َع ْلـَن اَع َلى الَّط ْيبَـْة‬
‫ِالِه ـى َس ـِّلـِم ْاال ُمَّـة ِمـَن ْاالفَـاِت َو الِّن ـْق ـَم َة‬
‫َو ِم ْن َه ـٍم َو ِم ْن ُغ ـَّمـٍة ِبَا ْه ـِل اْلَب ـْد ِر يَـا ُهللَا‬ ‫َايَـا َذ ااْلِعـِّز َو اْلَه ـيْـَب ْة ِبَا ْه ـِل اْلَب ـْد ِر يَـا ُهللَا‬

‫ِالِه ى َن ِّج ـَن ا َو اْك ـِش ـْف َج ـِم ْي َع َاِذ يَّـٍة َو ا ْص ِر ْف‬ ‫َو ِاْن َت ْر ُدْد َفـَم ْن َن ْأتِـْى ِبـَن يْـِل َج ِميْـِع َح اَج ا ِتى‬
‫َم ـَك ائـَد اْلِعـَدا َو اْلُط ـْف ِبَا ْه ـِل اْلَب ـْد ِر يَـا ُهللَا‬ ‫َايَـا َج ـاِلى اْلُمـِلـمَّـاِت ِبَا ْه ـِل اْلَب ـْد ِر يَـا ُهللَا‬

‫ِالِه ـى َن ـِّفـِس اْلـُك ـَر َب ا ِمَن اْلَعـاِص ْيـَن َو اْلَع ْط ـَب ا‬ ‫ِالِه ـى اْغ ِفـِر َو َا ْك ِر ْم َن ـا ِبـَن يْـِل مَـَط ا ِلٍب ِم َّن ا‬
‫َو ُك ـِّل بَـِلـَّيـٍة َو َو بَـا ِبا َْه ـِل اْلَب ـْد ِر يَـا ُهللَا‬ ‫َو َد ْف ـِع َمَس ـاَء ٍة َع ـَّن ا ِبَا ْه ـِل اْلَب ـْد ِر يَـا ُهللَا‬

‫َفَك ــْم ِم ْن َر ْح َم ٍة َح َص َلْت َو َك ــْم ِم ْن ِذ َّلـٍة َفَص َلْت‬ ‫ِالِه ـى َانْـَت ُذ ْو ُلْط ـٍف َو ُذ ْو َفـْض ٍل َو ُذ ْو َع ْط ـٍف‬
‫َو َك ـْم ِم ْن ِنْع مَـٍة َو َص َلـْت ِبا َْه ـِل اْلَب ـْد ِر يَـا ُهللَا‬ ‫َو َك ـْم ِم ْن ُك ـْر بَـٍة َت نْـِفْى ِبَا ْه ـِل اْلَب ـْد ِر يَـا ُهللَا‬

‫َو َص ِّل َع ـَلى النَّـِبِّى اْلَب ـِّر بِـَال َع ـٍّد َو َال َح ـْص ـِر‬
‫َو اِل َس ـاَدٍة ُغ ــــِّر ِبَا ْه ـِل اْلَب ـْد ِر يَـا ُهللَا‬
‫َو َك ـْم َاْغ ـَن ْيَت َذ اْلُعـْم ِر َو َك ـْم َاْو َلْيـَت َذ ااْلَفـْق ـِر‬

Anda mungkin juga menyukai