Studi Kasus Gangguan Pola Napas Tidak Efektif Pada Pasien Efusi Pleura Yunita Devi Anggarsari, Yuyun Setyorini, Akhmad Rifai
Studi Kasus Gangguan Pola Napas Tidak Efektif Pada Pasien Efusi Pleura Yunita Devi Anggarsari, Yuyun Setyorini, Akhmad Rifai
EFUSI PLEURA
Abstract
Background: Pleural effusion is a fluid above the normal in the pleural space.
Widespread pleural effusions will cause shortness of breath that affects the fulfillment
of oxygen demand, so that nursing interventions can be arranged one of them is to set
the semifowler position and collaborate in the giving of O2. The purpose of this study
was to obtain a picture and experience in providing nursing care significantly for
patients with pleural effusion with respiratory disorders. Method: This study uses data
analysis method that is comparing the results obtained from two patients with pleural
effusions who experienced ineffective breathing disorder and then compared with case
study journal or other sources. Result: Based on the results of interviews and
observations concluded that with the same diagnosis and performed the same
implementation there are differences in outcomes in the intervention group with the
control group. Conclusion: Forward in this study is the need to pay attention to
accuracy in conducting assessments to maximize data in determining the priority
problems that occur in patients and interventions based ONEC (Observation, Nursing
Treatment, Education, Collaboration).
168
Yunita Devi Anggarsari, Studi Kasus Gangguan Pola Napas Tidak Efektif Pada Pasien, 169
Hasil pengkajian primer yaitu airway: 98%, kepala dan wajah: tidak ada sianosis,
bebas sumbatan jalan napas, suara napas mukosa bibir lembab, leher tidak ada
kanan vesikuler, kiri vesikuler yang pembesaran kelenjar tiroid, terpasang
menurun di ICS II, III, ICS V, VI. WSD di sebelah kiri, dada: I:
Breathing: pasien mengalami sesak napas, pengembangan dada kanan sama dengan
berrnapas menggunakan otot bantu kiri, P: fremitus raba kiri < kanan, P:
pernapasan, RR 28 x/menit, irama napas sonor/dullness ICS II, III, ICS V, VI, A:
teratur, tidak ada tanda distres pernapasan. vesikuler/vesikuler yang menurun ICS II,
Circulation: akral hangat, tidak pucat, III, ICS V, VI, Ekstremitas: terpasang
tidak ada sianosis, CRT: < 2 detik, nadi 95 infus NaCl 0,9% 20 tpm di sebelah kaki
x/menit, irama nadi teratur kuat, TD sinistra.
101/70 mmHg, kulit lembab, turgor kulit Hasil pemeriksaan laboratorium
normal. Disability: tingkat kesadaran tanggal 5 maret 2018 antara lain
composmentis, GCS E4V5M6, Pupil hemoglobin 12.5 g/dl (normal: 13.5-17.5),
isokor, reflek cahaya +/+, besar pupil 3/3. hematokrit 42% (normal: 33-45), leukosit
Eksposure: tidak ada trauma dan jejas 6.6 ribu/ul (normal: 4.5-11.0), trombosit
pada tubuh, terpasang WSD sebelah kiri. 374 ribu/ul (normal: 150-450), eritrosit
Hasil pengkajian sekunder yaitu Sign 5.01 juta/ul (normal: 1.50-5.90), PT 13.2
and Symptoms: pasien mengalami batuk detik (normal: 10,0-15.0), APTT 6 detik
berdahak, nyeri dada, dan sesak napas. (normal: 20.0-40.0), natrium darah 139
pasien megatakan sesak napas ketika mmol/L (normal: 136-145), kalium darah
pasien tidur dengan posisi telentang, dan 3.7 mmol/L (normal: 3.3-5.1), chlorida
saat pasien beraktivitas berat. Allergies: darah 101 mmol/L (normal: 98-106).
pasien tidak ada alergi obat, debu, Hasil pemeriksaan laboratorium
makanan. Medication: pasien tidak sedang mikrobiologi klinik antara lain bahan
menjalani pengobatan lain. Past illnes: cairan pleura kiri pengecatan gram
pasien tidak pernah menderita penyakit hasilnya tidak ditemukan bakteri, leukosit
lain sebelumnya. Last oral intake: pasien 2+, epithel negative, dan pengecataan
mengkonsumsi obat dari RS. Event: BTA hasil negative. Bahan cairan pleura
Pasien masuk rumah sakit pada tanggal 25 kanan pengecatan gram hasilnya tidak
Februari 2018 pukul 17.00 WIB melalui ditemukan bakteri, leukosit 1+, epithel 1+
IGD dengan keluhan batuk, sesak napas, dan pengecatan BTA hasil negatif. Bahan
dan nyeri dada. Batuk berdahak sejak 7 bilasan bronkus pengecatan gram hasilnya
bulan yang lalu yang dirasa semakin tidak ditemukan bakteri, leukosit 1+,
memberat sejak 2 bulan sebelum masuk epithel negative, dan pengecatan BTA
RSDM. Sebelum dirawat di RSDM pasien hasil negatif.
sempat dirawat di RS Panti Waluyo, di RS Hasil pemeriksaan radiologi 1 Maret
Panti Waluyo pasien mendapatkan 2018 diperoleh kesimpulan: Massa
pengobatan rawat jalan dan akhirnya mediastinum superior hingga medius yang
mendapat rujukan ke RSDM. meluas ke dinding dada anterior & encase
Pemeriksaan fisik keadaan umum pada aorta dan A pulmonalis bilateral
pasien: kesadaran composmentis, pasien suspek Thymoma.Limfadenopati
tampak lemah, TD 101/70 mmHg, N 95 paratrakeal, peribronkial, dan paraaorta.
x/menit, RR 28 x/menit, S 36,5 0C, SpO Efusi pleura bilateral, sudah terpasang
Yunita Devi Anggarsari, Studi Kasus Gangguan Pola Napas Tidak Efektif Pada Pasien, 173
WSD kiri dengan tip terproyeksi di SIC 6 dalam keluarga pasien tidak ada yang
posterior kiri dan pneumonic reaction menderita penyakit paru ataupun penyakit
metastase. VCSS (Vena Cava Superior menular lainya.
Syndrom). Hasil pengkajian primer yaitu airway:
Program Terapi yang didapat antara bebas sumbatan jalan napas, suara napas
lain oksigen nasal kanul 3 liter/menit, diet vesikuler ICS II, III, ICS V, VI.
Tinggi kalori Tinggi Protein (TKTP), Breathing: pasien mengeluh sesak napas,
paracetamol 650 mg/6jam, N-asetilsistein RR 25 x/menit, bunyi napas vesikuler ICS
200 mg/8jam, curcuma 1 tab/8jam, NaCl II, III, ICS V, VI, irama napas teratur,
0,9% 20 tpm, SNMC dalam NaCl 100 cc: tidak ada tanda distres pernapasan.
2 amp/24jam atau 1 amp/24jam. Circulation: akral hangat, tidak pucat,
b. Pasien 2 tidak ada sianosis, CRT < 2 detik, nadi 87
Pengkajian dilakukan pada tanggal 12 x/menit, irama nadi teratur kuat, TD
Maret 2018 pukul 15.00 WIB di ruang 130/89 mmHg, kulit lembab, turgor kulit
HCU Anggrek 1 RS Dr. Moewardi normal. Disability: tingkat kesadaran
Surakarta. Data didapat dari hasil composmentis, GCS E4V5M6, pupil isokor,
observasi, wawancara langsung, reflek cahaya +/+, besar pupil 3/3.
pemeriksaan fisik, dan dari status pasien. Eksposure: tidak ada trauma, tidak ada
Dari hasil pengkajian diperoleh data nama jejas pada tubuh, tidak ada deformitas,
pasien adalah Tn. J, jenis kelamin laki- tidak ada hematoma, dan tidak terdapat
laki, alamat rumah Surakarta, usia 50 edema.
tahun, pendidikan SMP, pekerjaan Hasil pengkajian sekunder yaitu Sign
wiraswasta, status perkawinan menikah, and Symptoms: pasien mengalami sesak
No RM 01072xxx, Dx. medis efusi pleura. napas, dan batuk disertai dahak putih
Identitas Penanggung Jawab Nama Ny. N, kental. Allergies: pasien tidak ada alergi
jenis kelamin perempuan, alamat rumah obat, debu, makanan. Medication: pasien
Surakarta, pekerjaan swasta, hubungan tidak sedang menjalani pengobatan lain.
dengan pasien adalah anak. Past illnes: Riwayat pengobatan OAT
Keluhan utama yang dirasakan pasien tuntas pada tahun 2012. Last oral intake:
yaitu sesak napas dan batuk berdahak. saat ini pasien mengkonsumsi obat dari
Riwayat penyakit sekarang yaitu pasien RS. Event: Pasien masuk rumah sakit pada
masuk rumah sakit pada tanggal 11 Maret tanggal 11 Maret 2018 pukul 18.00 WIB
2018 pukul 18.00 WIB melalui IGD melalui IGD dengan keluhan sesak napas,
dengan keluhan sesak napas, dan batuk dan batuk disertai dahak putih kental.
disertai dahak putih kental. Sesak napas Sesak napas sejak satu minggu sebelum
sejak satu minggu sebelum masuk rumah masuk rumah sakit, sesak napas
sakit, sesak napas dipengaruhi aktivitas. dipengaruhi aktivitas. Pasien sudah
Pasien sudah sempat dirawat di RS lain sempat dirawat di RS lain dan dikatakan
dan dikatakan paru-paru basah hinga paru-paru basah hinga akhirnya mendapat
akhirnya mendapat rujukan ke RSDM. rujukan ke RSDM.
Riwayat penyakit dahulu yaitu pasien Pemeriksaan fisik didapatkan hasil
mengatakan memiliki riwayat pengobatan keadaan umum pasien saat dilakukan
OAT (pengobatan TBC) tuntas pada tahun pengkajian: kesadaran composmentis,
2012. Riwayat penyakit keluarga yaitu di pasien tampak lemah, TD 130/89 mmHg,
174 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 7, No 2, November 2018, hlm 101-221
DAFTAR RUJUKAN
Black, J.M & Hawks, J.H (2009). Medical
Surgical Nursing: Clinical
Managemen.
Puspita, Soleha, & Berta, 2015. Penyebab
Efusi Pleura di Kota Metro pada
tahun 2015. Journal