Anda di halaman 1dari 9

PRA-LAPORAN PRAKTIKUM

FARMAKOGNOSI II
KELAS SORE

DOSEN PENGAMPU :

RABIMA, S.Si,.M.Farm,.Apt.

DISUSUN OLEH :

ANGGIA ESSENTIA BR. BARUS

1943057038

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

JAKARTA
RHIZOMA
1. Rh. Aeuruginosae
a. Nama lain : Temu hitam
b. Nama tanaman asal : Curcuma aeruginosae (roxb)
c. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma aeruginosa Roxb.
d. Zat berkhasiat : Minyak atsiri, damar, pati, lemak
e. Persyaratan kadar : Minyak atsiri tidak kurang dari 0,3 %
f. Kegunaan : Antirematik, karminativa, bagian dari jamu
g. Pemerian : Bau aromatic lemah , rasa sangat pahit, lama- lama
menimbulkan rasa agak tebal
h. Bagian yg digunakan : keping akar tinggal yg dikeringkan
i. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
j. Gambar :

2. Rh. Curcumae
a. Nama lain : Temu lawak, Koneng gede
b. Nama tanaman asal : Curcuma xanthorrhiza (Roxb)
c. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Subdivisi : Angiospermae
Class : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma zanthorrhiza
d. Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri yang mengandung felandren dan
tumerol, zat warna kurkumin, pati. Kadar minyak atsiri tidak kurang dari 8,2 % b/v.
e. Penggunaan : Kolagoga, antispasmodika
f. Pemerian : Bau khas aromatik, rasa tajam dan pahit
g. Bagian yang digunakan : Kepingan akar tinggal
h. Waktu panen : Panenan dilakukan apabila daun dan bagian diatas
yang sudah mengering. Untuk daerah yang musim kemaraunya jelas penanamannya
dilakukan pada musim kemarau berikutnya. Di daerah yang banyak dan merata curah
hujannya dan tidak jelas musim kemaraunya tanaman dapat dipanen pada umur 9
bulan atau lebih. Cara panen dilakukan dengan membongkar rimpang menggunakan
garpu.
Syarat Temulawak kering untuk ekspor sebagai berikut:
Warna : Kuning jingga sampai coklat
Aroma : Khas wangi aromatik
Rasa : Pahit, agak pedas
Kelembaban : Maksimum 12 %, Abu  : 3 – 7 %, Pasir  : 1 %, Kadar minyak atsiri :
minimal 5 %
i. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
j. Gambar :
3. Rh. Curcuma domesticae
a. Nama lain : Kunyit, kunir
b. Nama tanaman asal : Curcuma domestica (Val)
c. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliopsida
Super divisi : Spermatophyta
Class : Liliopsida
Sub class : Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
Family : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma longa.
d. Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri, zat warna kurkumin, pati, damar
e. Penggunaan : Karminativa, antidiare, kolagoga, skabisida
f. Pemerian : Bau khas aromatik, agak pedas, lama –lama menjadi
tebal
g. Bagian yang digunakan : Akar tinggal
h. Waktu panen  : Dilakukan pada waktu berumur 1 tahun atau lebih dari
waktu tanam
i. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
j. Gambar :
4. Rh. Galangae
a. Nama lain : Laos, Lengkuas, galanga rhizoma
b. Tanaman Asal : Alpinia officinarum Hance, Alpinia galanga L.,
Languas galanga L.
c. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliphyta
Class : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Alpinia
Spesies : Alpinia galanga (L)
d. Zat berkhasiat/isi : Minyak atsiri yang mengandung metilsinamat, sineol,
kamfer, dan galangol
e. Penggunaan : Karminativa dan antifungi
f. Pemerian : Bau aromatik dan rasa pedas
g. Bagian yang digunakan : Akar tinggal
h. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
i. Waktu panen :  Panen dilakukan pada umur 2,5-4 bulan untuk
memperoleh rimpang mudah yang belum banyakberserat.
j. Cara panen : Tanaman dicabut, kemudian rimpang dipisahkan dari
batang, dicuci, dan dikeringkan.
k. Gambar :

5. Rh. Kaempferiae
a. Nama lain : Kencur
b. Nama tanaman asal : Kaempferia galanga (L)
c. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Infra Kingdom : Streptophyta
Sub Kingdom : Viridiplantae
Divisi : Tracheophyta
Super Divisi : Embryophyta
Sub Divisi : Spermatophytina
Class : Magnoliopsida
Ordo : Zingiberales
Super Ordo : Lilianae
Famili : Zingiberaceae
Genus : Kaempferia L.
Spesies : Kaempferia Galanga L.
d. Zat berkhasiat utama/isi : Alkaloida, minyak atsiri yang mengandung sineol dan
kamferin, mineral dan pati
e. Penggunaan : Ekspektoransia, diaforetika, karminativa, stimulansia,
roboransia
f. Pemerian : Bau khas aromatik, rasa pedas, hangat, agak pahit,
akhirnya menimbulkan rasa pedas
g. Bagian yang digunakan : Akar tinggal
h. Waktu panen : Pada umur 1 tahun
i. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
j. Gambar :

6. Rh. Zingiberis
a. Nama lain : Jahe
b. Nama tanaman asal : Zingiber officinale (Roscoe)
c. Keluarga : Zingiberaceae
d. Zat berkhasiat utama/isi : Pati, damar, oleo resin, gingerin, minyak atsiri yang
mengandung zingeron, zingiberol, zingiberin, borneol, kamfer, sineol dan felandren
e. Penggunaan : Karminativa, stimulansia, diaforetika
f. Pemerian : Bau aromatik, rasa pedas
g. Bagian yang digunakan : Akar tinggal yang sebagian kulitnya telah dikupas
h. Waktu panen : Panenan dapat dilakukan pada umur 9 – 12 bulan
setelah tanam. Panenan pada umur 6 bulan dapat dilakukan untuk mendapatkan
rimpang muda, kurang berserat, yang umumnya dipakai membuat manisan dan
keperluan bumbu dapur. Panen pada umur 9 – 12 bulan dilakukan bila tanaman mulai
mengering seluruhnya sampai sudah rebah rumpun-rumpunnya
Jenis–jenis jahe berdasarkan bentuk :
a. Jahe putih besar, rimpangnya lebih besar dan ruas rimpangnya lebih
menggembung.
b. Jahe putih kecil, ruasnya kecil agak rata sampai sedikit menggembung.
c. Jahe merah, rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari jahe putih kecil.

Berdasarkan pengolahan :
a. Jahe segar yang direndam dalam air mendidih, kemudian dikeringkan cepat-
cepat disebut Jahe hitam (Black ginger)
b. Jahe segar yang dicuci secara hati – hati dikupas lapisan gabus dan dicuci
berulang – ulang dan dikelantang, Jika dimaserasi dengan air kapur akan nampak
putih karena lapisan kapurnya dan disebut Jahe putih (White ginger).
c. Jahe segar atau yang dikeringkan tanpa pengolahan khusus dan dipakai untuk
bumbu masak disebut Jahe hijau (Green ginger)
i. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
j. Gambar :
II. Prosedur Percobaan
1. Alat dan Bahan
a. Alat
 Mikroskop
 Cover glass
 Objek glass
 Kaca objek
 Kapas
 Pipet tetes
 Sendok tanduk

b. Bahan
 Pereaksi Kloral hidrat
 Rh. Aeruginosae
 Rh. Curcumae
 Rh. Curcuma domesticae
 Rh. Galangae
 Rh. Kaempferiae
 Rh. Zingiberis
2. Prosedur Percobaan
 Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
 Ambil sedikit simplisia percobaan kemudian amati warna dan letakkan pada
objek glass
 Tambahkan 1-2 tetes pereaksi Kloral hidrat kemudian segera tutup dengan cover
glass
 Amati fragmen pengenal dari serbuk simplisia percobaan di bawah mikroskop
 Ulangi prosedur tersebut sampai semua simplisia diamati di bawah mikroskop

Anda mungkin juga menyukai