Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

METODE NUMERIK

JUDUL: PERSAMAAN NON-LINIER (PART I)

DISUSUN OLEH:
FINA ENNO RIZKI OKTAVIA PUTRI M0519040

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNVERSITAS SEBELAS MARET
2020
PERCOBAAN PRAKTIKUM 6

Grafik Tunggal

Pada baris ke-2 mendeklarasikan nilai dari x yang nantinya akan digunakan untuk menggambar
grafik dari fungsi f (baris 3). Kemudian baris 4 & 5 untuk membuat garis lurus x yang nantinya
akan (x, 0). Baris 6&7 akan membuat garis lurus y yang nantinya akan (0, y). Kedua garis lurus
tersebut akan berpotongan tegak lurus di (0,0). Baris ke-8 untuk mengambar garis dari fungsi-
fungsi yang sebelumnya sudah dideklarasikan. Baris 9 dan 10 untuk memberikan keterangan
teks pada grafik.

Grafik Ganda

Pada baris ke-2 mendeklarasikan nilai dari x yang nantinya akan digunakan untuk menggambar
grafik dari fungsi y1 dan y2 (baris 3 dan 4). Pada metode garis ganda ini, menggambar
grafiknya dengan memecah persamaan menjadi dua untuk membuat dua buah grafik dan
melihat titik potong antara grafik yang merupakan akar dari persamaan semula. Kemudian baris
5 & 6 untuk membuat garis lurus x yang nantinya akan (x, 0). Baris ke-3 dan 4 menuliskan
fungsi grafik yang sudah dipecah. Baris 7 dan 8 akan membuat garis lurus y yang nantinya
akan (0, y). Kedua garis lurus tersebut akan berpotongan tegak lurus di (0,0). Baris ke-9 untuk
mengambar garis dari fungsi-fungsi yang sebelumnya sudah dideklarasikan. Baris 10, 11 dan
12 untuk memberikan keterangan teks pada grafik.

Metode Biseksi

Baris ke 2 mendeklarasikan function m = MetodeBiseksi dengan parameter f untuk fungsi yang


nantinya akan diinput, a untuk nilai x0, untuk nilai x1 dan n untuk jumlah iterasi. Baris 3
dekalrasi long. Baris 4 menuliskan variabel fa sama dengan fungsi f terhadap variabel a dan
juga baris 5 sama seperti baris 4. Baris 6 sampai 8 terdapat if yang jika bernilai benar maka
akan terdapat error dan pesan errornya. Baris 9 terdapat perintah untuk mencetak tulisan yang
ada di dalamnya.

Kemudian baris 10-23 tedapat fungsi perulangan for, baris 11 deklarasi nilai m sebagai nilai
tengah dari x0 dan x1. Baris 12 deklarasi y sama dengan fungsi f terhadap variabel m. baris 13
dan 14 terdapat perintah untuk mencetak angka dari variabel-variabel yang ada di dalam
perintah. Baris 15 terdapat fungsi untuk cek nilai y, jika sudah lebih kecil dari batas toleransi,
fungsi perulangan akan diberhentikan. Jika tidak, maka akan melanjutkan ke fungsi if pada
baris 18 yang mana jika nilai fa*y < 0 maka nilai b akan diubah menjadi nilai tengah, jika lebih
besar maka a akan diubah menjadi nilai tengah.
Saat program dijalankan, sebelumnya ditulis dahulu fungsi yang akan dicari nilai akarnya.
Kemudian menjalankan fungsi metode biseksi dengan nilai x0, x1 dan jumlah iterasi maksimal.
Selanjutnya akan ditemukan nilai hampiran untuk akarnya yang ditemukan pada iterasi ke-14.

Metode Regulasi Falsi

Baris ke 2 mendeklarasikan function m = MetodeBiseksi dengan parameter f untuk fungsi yang


nantinya akan diinput, a untuk nilai x0, untuk nilai x1, n untuk jumlah iterasi dan J untuk batas
error. Baris 3 deklarasi long. Baris 4 menuliskan variabel fa sama dengan fungsi f terhadap
variabel a dan juga baris 5 sama seperti baris 4. Baris 6 sampai 8 terdapat if yang jika bernilai
benar maka akan terdapat error dan pesan errornya. Baris 9 terdapat perintah untuk mencetak
tulisan yang ada di dalamnya.

Kemudian baris 10-23 tedapat fungsi perulangan for, baris 11 deklarasi nilai m sebagai nilai
tengah dari x0 dan x1. Baris 12 deklarasi y sama dengan fungsi f terhadap variabel m. baris 13
dan 14 terdapat perintah untuk mencetak angka dari variabel-variabel yang ada di dalam
perintah. Baris 15 terdapat fungsi untuk cek nilai y, jika sudah lebih kecil dari batas toleransi,
fungsi perulangan akan diberhentikan. Jika tidak, maka akan melanjutkan ke fungsi if pada
baris 18 yang mana jika nilai fa*y < 0 maka nilai b akan diubah menjadi nilai tengah, jika lebih
besar maka a akan diubah menjadi nilai tengah.

Saat program dijalankan, sebelumnya ditulis dahulu fungsi yang akan dicari nilai akarnya.
Kemudian menjalankan fungsi metode biseksi dengan nilai x0, x1, jumlah iterasi maksimal
dan batas error. Selanjutnya akan ditemukan nilai hampiran untuk akarnya yang ditemukan
pada iterasi ke-26.
POSTTEST

1. Gambarkan grafik penyelesaian dari bentuk persamaan non linier di bawah ini dengan
menggunakan metode grafik tunggal dan grafik ganda.
a. 𝒚 = 𝒙𝟑 − 𝟒𝒙𝟐 + 𝟔𝒙 − 𝟑 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒚 = 𝟎
→ Grafik tunggal

Pada baris ke-2 mendeklarasikan nilai dari x yang nantinya akan digunakan untuk
menggambar grafik dari fungsi f (baris 3). Kemudian baris 4 & 5 untuk membuat
garis lurus x yang nantinya akan (x, 0). Baris 6&7 akan membuat garis lurus y yang
nantinya akan (0, y). Kedua garis lurus tersebut akan berpotongan tegak lurus di
(0,0). Baris ke-8 untuk mengambar garis dari fungsi-fungsi yang sebelumnya sudah
dideklarasikan. Baris 9 dan 10 untuk memberikan keterangan teks pada grafik.
→ Grafik ganda

Pada baris ke-2 mendeklarasikan nilai dari x yang nantinya akan digunakan untuk
menggambar grafik dari fungsi y1 dan y2 (baris 3 dan 4). Pada metode garis ganda
ini, menggambar grafiknya dengan memecah persamaan menjadi dua untuk
membuat dua buah grafik dan melihat titik potong antara grafik yang merupakan
akar dari persamaan semula. Kemudian baris 5 & 6 untuk membuat garis lurus x
yang nantinya akan (x, 0). Baris ke-3 dan 4 menuliskan fungsi grafik yang sudah
dipecah. Baris 7 dan 8 akan membuat garis lurus y yang nantinya akan (0, y). Kedua
garis lurus tersebut akan berpotongan tegak lurus di (0,0). Baris ke-9 untuk
mengambar garis dari fungsi-fungsi yang sebelumnya sudah dideklarasikan. Baris
10, 11 dan 12 untuk memberikan keterangan teks pada grafik.
b. 𝒚 = 𝒆−𝒙 − 𝒙 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒚 = 𝟎
→ Grafik tunggal

Pada baris ke-2 mendeklarasikan nilai dari x yang nantinya akan digunakan untuk
menggambar grafik dari fungsi f (baris 3). Kemudian baris 4 & 5 untuk membuat
garis lurus x yang nantinya akan (x, 0). Baris 6&7 akan membuat garis lurus y yang
nantinya akan (0, y). Kedua garis lurus tersebut akan berpotongan tegak lurus di
(0,0). Baris ke-8 untuk mengambar garis dari fungsi-fungsi yang sebelumnya sudah
dideklarasikan. Baris 9 dan 10 untuk memberikan keterangan teks pada grafik.
→ Grafik Ganda
Pada baris ke-2 mendeklarasikan nilai dari x yang nantinya akan digunakan untuk
menggambar grafik dari fungsi y1 dan y2 (baris 3 dan 4). Pada metode garis ganda
ini, menggambar grafiknya dengan memecah persamaan menjadi dua untuk
membuat dua buah grafik dan melihat titik potong antara grafik yang merupakan
akar dari persamaan semula. Kemudian baris 5 & 6 untuk membuat garis lurus x
yang nantinya akan (x, 0). Baris ke-3 dan 4 menuliskan fungsi grafik yang sudah
dipecah. Baris 7 dan 8 akan membuat garis lurus y yang nantinya akan (0, y). Kedua
garis lurus tersebut akan berpotongan tegak lurus di (0,0). Baris ke-9 untuk
mengambar garis dari fungsi-fungsi yang sebelumnya sudah dideklarasikan. Baris
10, 11 dan 12 untuk memberikan keterangan teks pada grafik.
c. 𝑦 = −𝟐𝒙𝟔 − 𝟏, 𝟔 𝒙𝟒 + 𝟏𝟐𝒙 + 𝟏 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒚 = 𝟐

Pada baris ke-2 mendeklarasikan nilai dari x yang nantinya akan digunakan untuk
menggambar grafik dari fungsi f (baris 3). Kemudian baris 4 & 5 untuk membuat garis
lurus x yang nantinya akan (x, 2). Baris 6&7 akan membuat garis lurus y yang nantinya
akan (0, y). Kedua garis lurus tersebut akan berpotongan tegak lurus di (0,2). Baris ke-
8 untuk mengambar garis dari fungsi-fungsi yang sebelumnya sudah dideklarasikan.
Baris 9 dan 10 untuk memberikan keterangan teks pada grafik.

2. Tentukan nilai x yang diperoleh dengan y = 0 dari bentuk persamaan linier di bawah
ini dengan menggunakan metode biseksi dan regulasi falsi.
Sc Metode Biseksi

Baris ke 2 mendeklarasikan function m = MetodeBiseksi dengan parameter f untuk


fungsi yang nantinya akan diinput, a untuk nilai x0, untuk nilai x1 dan n untuk jumlah
iterasi. Baris 3 dekalrasi long. Baris 4 menuliskan variabel fa sama dengan fungsi f
terhadap variabel a dan juga baris 5 sama seperti baris 4. Baris 6 sampai 8 terdapat if
yang jika bernilai benar maka akan terdapat error dan pesan errornya. Baris 9 terdapat
perintah untuk mencetak tulisan yang ada di dalamnya.
Kemudian baris 10-23 tedapat fungsi perulangan for, baris 11 deklarasi nilai m sebagai
nilai tengah dari x0 dan x1. Baris 12 deklarasi y sama dengan fungsi f terhadap variabel
m. baris 13 dan 14 terdapat perintah untuk mencetak angka dari variabel-variabel yang
ada di dalam perintah. Baris 15 terdapat fungsi untuk cek nilai y, jika sudah lebih kecil
dari batas toleransi, fungsi perulangan akan diberhentikan. Jika tidak, maka akan
melanjutkan ke fungsi if pada baris 18 yang mana jika nilai fa*y < 0 maka nilai b akan
diubah menjadi nilai tengah, jika lebih besar maka a akan diubah menjadi nilai tengah.
Sc Metode Regulasi Falsi

Baris ke 2 mendeklarasikan function m = MetodeBiseksi dengan parameter f untuk


fungsi yang nantinya akan diinput, a untuk nilai x0, untuk nilai x1, n untuk jumlah
iterasi dan J untuk batas error. Baris 3 deklarasi long. Baris 4 menuliskan variabel fa
sama dengan fungsi f terhadap variabel a dan juga baris 5 sama seperti baris 4. Baris 6
sampai 8 terdapat if yang jika bernilai benar maka akan terdapat error dan pesan
errornya. Baris 9 terdapat perintah untuk mencetak tulisan yang ada di dalamnya.
Kemudian baris 10-23 tedapat fungsi perulangan for, baris 11 deklarasi nilai m sebagai
nilai tengah dari x0 dan x1. Baris 12 deklarasi y sama dengan fungsi f terhadap variabel
m. baris 13 dan 14 terdapat perintah untuk mencetak angka dari variabel-variabel yang
ada di dalam perintah. Baris 15 terdapat fungsi untuk cek nilai y, jika sudah lebih kecil
dari batas toleransi, fungsi perulangan akan diberhentikan. Jika tidak, maka akan
melanjutkan ke fungsi if pada baris 18 yang mana jika nilai fa*y < 0 maka nilai b akan
diubah menjadi nilai tengah, jika lebih besar maka a akan diubah menjadi nilai tengah.
a. 𝒚 = 𝐥𝐨𝐠(𝒙 + 𝟎, 𝟏) + 𝟎. 𝟓
→ Metode Biseksi

Saat program dijalankan, sebelumnya ditulis dahulu fungsi yang akan dicari nilai
akarnya. Kemudian menjalankan fungsi metode biseksi dengan nilai x0, x1 dan
jumlah iterasi maksimal. Selanjutnya akan ditemukan nilai hampiran untuk akarnya
yang ditemukan pada iterasi ke-14.
→ Metode Regulasi Falsi
Saat program dijalankan, sebelumnya ditulis dahulu fungsi yang akan dicari nilai
akarnya. Kemudian menjalankan fungsi metode biseksi dengan nilai x0, x1, jumlah
iterasi maksimal dan batas error. Selanjutnya akan ditemukan nilai hampiran untuk
akarnya yang ditemukan pada iterasi ke-26.
b. 𝒚 = 𝒙𝒙 − 𝟓
→ Metode Biseksi

Saat program dijalankan, sebelumnya ditulis dahulu fungsi yang akan dicari nilai
akarnya. Kemudian menjalankan fungsi metode biseksi dengan nilai x0, x1 dan
jumlah iterasi maksimal. Selanjutnya akan ditemukan nilai hampiran untuk akarnya
yang ditemukan pada iterasi ke-21.
→ Metode Regulasi Falsi

Saat program dijalankan, sebelumnya ditulis dahulu fungsi yang akan dicari nilai
akarnya. Kemudian menjalankan fungsi metode biseksi dengan nilai x0, x1, jumlah
iterasi maksimal dan batas error. Selanjutnya akan ditemukan nilai hampiran untuk
akarnya yang ditemukan pada iterasi ke-24.
c. 𝒚 = 𝒆𝒙 + 𝒙 + 𝐜𝐨𝐬(𝒙)
→ Metode Biseksi
Saat program dijalankan, sebelumnya ditulis dahulu fungsi yang akan dicari nilai
akarnya. Kemudian menjalankan fungsi metode biseksi dengan nilai x0, x1 dan
jumlah iterasi maksimal. Selanjutnya akan ditemukan nilai hampiran untuk akarnya
yang ditemukan pada iterasi ke-20.
→ Metode Regulasi Falsi

Saat program dijalankan, sebelumnya ditulis dahulu fungsi yang akan dicari nilai
akarnya. Kemudian menjalankan fungsi metode biseksi dengan nilai x0, x1, jumlah
iterasi maksimal dan batas error. Selanjutnya akan ditemukan nilai hampiran untuk
akarnya yang ditemukan pada iterasi ke-41.

Anda mungkin juga menyukai