Anda di halaman 1dari 17

METODE INTEGRASI ROMBERG

Disusun oleh:
Achmad Nizar A (161910301155)
Lilis Noviasari (161910301156)
M. Husnil Ibad (161910301157)
Anis Roviqoh (161910301158)
Rizka Noviana (161910301159)
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER

METODE INTEGRASI
Metode numerik integrasi adalah suatu

cara untuk menghitung aproksimasi luas


daerah di bawah fungsi yang dimaksud
pada selang yang diberikan. Metode
integrasi meliputi:
1. METODE INTEGRASI REINMANN
2. METODE INTEGRASI TRAPEZOIDA
3. METODE INTEGRASI SIMPSON
4. METODE INTEGRASI ROMBERG

METODE INTEGRASI
ROMBERG
Integrasi Romberg merupakan teknik yang

digunakan dalam integrasi numerik untuk


menganalisis kasus dimana fungsi yang akan
diintegrasikan tersedia. Teknik ini memiliki
keunggulan untuk menghasilkan nilai-nilai
dari
fungsi
yang
digunakan
untuk
mengembangkan skema yang efisien bagi
pengintegrasian secara numerik. Integrasi
Romberg
didasarkan
pada
perluasan
ekstrapolasi Richardson untuk memperoleh
nilai integrasi yang semakin baik. Sebagai
catatan,
setiap
penerapan
ekstrapolasi
Richardson akan menaikkan order galat pada

Misalnya, bila I(h) dan I(2h) dihitung dengan kaidah


trapesium yang berorde galat O(h), maka
ekstapolasi
Richardson
menghasilkan
kaidah
simpson 1/3 yang berorde O(h). Selanjutnya bila
I(h) dan I(2h) dihitung dengan kaidah Simpson 1/3,
ekstrapolasi Richardson menghasilkan
kaidah
yang dalam
halBoole
ini:
yang berorde O(h).
Tinjauan

kembali
persamaan ekstrapolasi
Richardson:
(1)

Misalkan I adalah nilai

integrasi
sejati
yang
dinyatakan sebagai:

(3)
dan
Ak = perkiraan nilai
integrasi
dengan
kaidah
trapesium
dan jumlah pias n =
2k
Orde galat Ak adalah
O(h).

Sebagai contoh, selang [a,b] dibagi menjadi

64 buah pias atau upaselang:


n = 64 = 2 k = 6 (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6)
k = 0 (artinya n = 2 = 1 pias,
k = 1 (artinya n = 21 = 2 pias,
k = 2 (artinya n = 22 = 4 pias,

k = 3 (artinya n = 23 = 8 pias,

Tiga Ak yang pertama dilukiskan oleh gambar 1.1

A A

Gambar 1.1 Luas daerah A, A, A,..., dengan jumlah upaselang


masing-masing n = 1, n = 2, n = 4, ...

Gunakan A, A, ..., Ak pada persamaan ekstrapolasi Richardson

untuk mendapatkan runtunan B, B 2, ...,Bk, yaitu:

B k = Ak +

(4)

Jadi, nilai I (yang lebih baik) sekarang adalah I = Bk + Dh + Eh +

...
dengan orde galat Bk adalah O(h).

Selanjutnya, gunakan B, B 2, ...,Bk pada persamaan ekstapolasi

Richardson untuk mendapatkan runtunan C 2, C...,Ck yaitu:


(5)

Ck = Bk +

Jadi, nilai I (yang lebih baik) sekarang adalah I = Ck + E h

+ ... dengan orde galat Ck adalah O(h).


Selanjutnya, gunakan C2, C, ...,Ck pada persamaan ekstapolasi
Richardson untuk mendapatkan runtunan D,D,...,Dk, yaitu:
(6)

D =C

k
k
Jadi, nilai I (yang lebih
baik)
sekarang adalah I = Dk + Eh

+ ... dengan orde galat Dk adalah O(h). Demikian seterusnya.


Dari turunan tersebut, diperoleh tabel yang dinamakan tabel
Romberg seperti:

O(h)
A
A
A
A
A
A
A

O(h)

B
B
B
B
B
B

O(h)

O(h)

C
C
C
C
C

D
D
D
D

O(h) O(h) O(h)

E
F

E
F
G

Metode

ini juga sering digunakan untuk


memperbaiki hasil aproksimasi oleh metode
selisih terhingga. Metode ini dipakai untuk
evaluasi numerik dari integral tentu, misalnya
dalam penggunaan aturan trapezoida.
Misal diberikan integral tentu dalam bentuk

Dengan aturan trapezoida untuk dua interval

bagian yang berbeda yang panjangnya h dan


h akan akan diperoleh aproksimasi nilai-nilai I
dan I. Kemudian diperoleh kekeliruan E dan E
yaitu:
(7)

Karena

suku
y"(x)
dalam (4.36) adalah
nilai terbesar dari y(x),
maka cukup beralasan
untuk
menganggap
bahwa
dan
adalah
sama.
Sehingga
diperoleh :

Karena , maka diperoleh:

Oleh karena itu aproksimasi baru I

diperoleh dengan bentuk:

Dan

berdasarkan
perbandingan
itu
diperoleh pula

Karena menggunakan prinsip korektor, formula

(4.38) akan memperpiki nilai aproksimasi


sebelumnya yang dan akan mendekati nilai
yang sebenarnya. Dengan mensubstitusikan:

Kedalam persamaan diperoleh:

Dengan I (h) = I, I(h) = I, I dan I(h,h) = I

Contoh soal 1
Hitung integral
dengan metode
Romberg (n = 8). Gunakan 5 angka bena.
Jawab:
jarak antar titik :
tabel titik-titik di dalam selang [0,1] dengan h
= 0,125
r
x
fr
r

1,00000

0,125

0,88889

0,250

0,80000

0,375

0,72727

0,500

0,66667

0,625

0,61538

0,750

0,57143

0,875

0,53333

1,000

0,50000

A = h/2 [f + f] = (1 + 0,50000) = 0,75000


A = h/2 [f + 2f + f] = 0,5/2 (1 + 2(0,66667) + 0,50000]
= 0,70833
A = h/2 [f + 2f + 2f + 2f + f]
= 0,250/2 [1 + 2(0,80000) + 2(0.66667) + 2(0,57143) +
0,50000
= 0,69702
A = h/2 [f + 2f + 2f + 2f + 2f + 2f + 2f + 2f + f]
= 0,125/2 [1 + 2(0,88889) + 2(0,80000) + 2(0,72727) +
2(0,66667) + 2(0,61538) + 2(0,57143) + 2(0,53333)
+0,50000
= 0,69412

( Ak berorde 2. jadi q = 2 )

( Bk berorde 4, jadi q = 4 )

( Ck berorde 6, jadi q = 6 )

Tabel Romberg :
K

O( h )

O(h)

0.75000

0.70833

0.69445

jadi,2

0.69702

0.69325

) 3

0.69412

0.69315

O(h)

O(h)

0.69317

( Bandingkan dengan solusi sejatie


0.69314

0.6931
4

Contoh Soal 2

Gunakan metode Romberg untuk menghitung I =


teliti hingga tiga
tempat desimal.
Ambil berturut-turut h = 0,5 , h = 0.25 , dan h = 0,125. dengan menggunakan
hasl yang diperoleh dari Contoh didapat :
f ( h ) = 0,7084, f (

h) = 0,6970, dan f (

h ) = 0,6941

Dengan menggunakan formula contoh diperoleh


f ( h,

h)=
=

4I (

h)I (h)]

[ 4 ( 0,6970 ) 0,7084 ]

= 0,6932
dan
f (

h,

h)=

[ 4I (

h)I(

h)]

=
[ 4 ( 0,6941 ) ( 0,6970 ) ]
= 0,6931

Akhirnya,

= 0,6931
Berikut ini tabel dari nilai-nilai yang telah
diperoleh
diatas:
0,708
0,6970

0,6932

0,6941

0,6931

0,6931

Catatan: dengan metode romberg, ketelitian dari


setiap perhitungan nilainya dapat diketahui pada
setiap langkah.

Anda mungkin juga menyukai