Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)


UAS TAKE HOME EXAM (THE)
SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)

Nama Mahasiswa : NI MADE SUKERTI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 031117527

Tanggal Lahir : 05 Januari 1978

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4334| Kepemimpinan

Kode/Nama Program Studi : 50 | Ilmu Administrasi Negara-S1

Kode/Nama UPBJJ : 77 | Denpasar

Hari/Tanggal UAS THE : Selasa, 6 Juli 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : NI MADE SUKERTI


NIM : 031117527

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4334 / Kepemimpinan


Fakultas : Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Program Studi : 50 - Ilmu Administrasi Negara

UPBJJ-UT : 77 - Denpasar

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Karangasem, 6 Juli 2021

Yang Membuat Pernyataan

Ni Made Sukerti
Jawaban :
1. Ramon memilih pemimpin oposisi karena Roman menyadari dengan memilih Ananda sebagai kepala satuan
kerja dalam perusahaan tersebut dimana dia tidak pernah setuju dengan perubahan tersebut maka secara
otomatis Ananda akan cepat tanggap dengan kesalahan maupun dengan kejanggalan-kejanggalan yang ada
pada sistem perubahan itu intinya dengan terpilihnya Ananda maka akan dapat melakukan check and
balance terhadap kebijakan yang dilakukan oleh pmpinan tertinggi diperusahaan itu dan mampu melindungi
kepentingan dan kesejahteraan karyawannya. Ananda akan tertantang sekali untuk menunjukan kinerjanya
dalam masalah tersebut (meskipun dia tidak setuju namun dia akan bertanggung jawab dengan tugas yang
dilimpahkan). Dan bila Ananda melalukan kesalahan dalam menjalankan tugas sebagai kepala pimpinan unit
kerja tentu pihak pimpinan tertinggi ataupun bapak Ramon akan dapat menyalahkannya dengan ketid
becusannya sebagi pimpinan unit kerja oleh karena itu untuk menghindarkan dirinya dari hal tersebut maka
Ananda akan berusaha melakukan tugasnya dengan tanggung jawab dan penuh kesungguhan agar
kridebilitasnya dalam terjaga.
Dalam masalah ini Ramon adalah seorang pemimpin yang memiliki tipe Leader lebih cenderung
extrovert,ambisius, berani, tegas, dan taat aturan atau norma. Dimana pemimpin semacam ini akan selalu
membawa organisasi yang dipimpinnya menjalani program-program yang ditetapkan dan menuntut anak
buahnya menjalankan semua komitmen dan aturan yang telah desepakati. Pemimpin ini memiliki toleransi
yang cenderung kaku terhadap pelanggaran aturan.
Sementara berdasarkan Gaya kepemimpinan Ramon menggunakan Gaya Executive dimana pemimpin
(Ramon) orientasinya terhadap hubungan tinggi, orientasi terhadap tugas juga tinggi , dan efektivitas yang
dia lakukan juga tinggi.
Dalam hal ini Ramon juga menggunakan Gaya kepemimpinan Transformasial, yaitu gaya kepemimpinan
yang mengubah lingkungan kerja dan nilai-nilai kerja yang dipersepsikan bawahan sehingga mereka lebih
mampu mengoptimalkan kinerja untuk mencapai tujuan organisasi. Juga merupakan gaya kepemimpinan
yang memformulasikan sebuah visi, mengembangkan sebuah komitmen terhadapnya, melaksanakan
strategi-strategi untuk mencapai visi tersebut, dan menanamkan nilai-nilai baru.

2. 1. Adapun perubahan yang dilakukan oleh bu Tri Rismaharini selama menjadi walikota Surabaya.Risma
dalam masa kepemimpinannya, telah membuat banyak sekali perubahan dan prestasi luar biasa, utamanya
dalam meningkatkan pelayanan publik. Selama 10 tahun kepemimpinan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
(Risma), arus lalu lintas di Kota Surabaya terus diperhatikan. Berbagai terobosan dan inovasi pun diciptakan,
mulai dari sistem Surabaya Intelligent Transport System (SITS) hingga memperbanyak pembangunan jalan
(Kompas, "10 Tahun Memimpin, Risma Urai Kemacetan dan Perbanyak Bangun Jalan") SITS merupakan
transportasi berbasis intelligence yang dapat menyimpan data-data lalu lintas serta menangkap kondisi jalan
raya secara real time. Sistem ini dapat dilihat dan dikontrol melalui ruang pusat kontrol SITS di Terminal
Bratang, Surabaya. Selain itu selama masa pemerintahan Tri Rismaharini Banyak sekali taman – taman yang
dapat kita jumpai di Kota Surabaya, dengan konsep all-in-one entertaiment park, taman di Bundaran Dolog,
Taman Undaan, taman di Bawean, Taman Mundu di depan Geraha 10 November, Taman Lansia, Taman
Prestasi, Taman Pelangi dan berbagai tempat lainnya yang dulunya mati, gersang, dan tak terawat sekarang
menjadi bersih, hijau, dan tertata rapi. Sehingga dalam masa kepemimpinannya tersebut berhasil menjadikan
kota Surabaya meraih tiga kali piala Adipura dalam 3 tahun terakhir kategori kota metropolitan, Risma juga
sukses membuat Kota Surabaya menjadi kota yang terbaik se- Asia Pasfifik pada tahun 2012 versi Citynet[1].
Pada Tahun 2013 dibawah kepemimpinannya Surabaya berhasil meraih penghargaan tingkat Asia Pasifik
yakni Future Goverment Awards 2013 di 2 bidang sekaligus yaitu data center dan inklusi digital menyisihkan
800 kota di seluruh dunia Asia – Pasifik (Dewi Wahyu Ningsih, 2014). Tidak hanya dalam sektor pelayanan
publik saja, dalam sektor lain Risma juga menunjukkan sepak terjangnya dalam sektor ekonomi, saat ini
Surabaya sebagai kota terbesar nomor dua di Indonesia telah menjadi kota yang memiliki pertumbuhan
ekonomi tertinggi dari rata – rata nasional yakni 7,6 persen, disamping juga mempunyai peningkatan kualitas
hidup manusia.
Upaya yang dilakukan Risma untuk menutup Gang Dolly juga merupakan perwujudan dimensi
kepemimpinan transformasional lainnya yakni, Inspirational Motivation, pemimpin memberikan arti dan
tantangan bagi pengikut dengan maksud menaikkan semangat dan harapan, menyebarkan visi, komitmen
pada tujuan dan dukungan tim. Hal tersebut sejalan dengan upaya yang dilakukan Risma, bahwa untuk
menutup Gang Dolly Risma tidak serta merta membiarkan para mantan PSK, sebagai penunjang Risma juga
memberikan pelatihan – pelatihan , dengan menggaet UKMK dan Dinas Setempat serta memberikan modal
usaha, yang tak kalah penting adalah pemberian motivasi kepada para PSK. agar dapat menjalani hidup
lebih baik dan sopan.

2. Adapun Gaya Kepemimpinan dari Tri Rismaharini yaitu menggunnakan gaya kepemimpinan
Transformasial. Secara konseptual Transformasial adalah kemampuan seorang pemimpin dalam mengubah
lingkungan kerja dan nilai-nilai kerja yang dipersepsikan bawahan sehingga mereka lebih mampu
mengoptimalkan kinerja untuk mencapai tujuan organisasi. Dari sepak terjang yang dilakukan oleh Ibu Tri
Rismaharini terlihat pula beliau juga menerapkan intelectual stimulation yang artinya seorang pimpinan yang
bergaya Trasnformasial menciptakan rancanagn dan berfikir inovatif bagi pengikut melalui asumsi-asumsi
pertanyaan, merancang kembali masalah, menggunakan pendekatan pada masa situasi lampau melalui cara
yang baru. Seorang pemimpin yang Transformasial juga mampu mengubah budaya organisasi publik yang
kaku dan lamban. Dan hal itupula mampu dilakukan oleh Ibu Risma, dimana beliau memiliki emosi dan
ketegasan serta mampu memainkan emosi tersebut untuk mempengaruhi bawahannya. Kecerdasan
emosional seorang pemimpin dibutuhkan dikala pemimpin harus segera beradaptasi dan memaintain
dibnamika yang ada di luar organisasi publik di didaerahnya.
3. 1. Yang menjadikan sebab dan akibat dari adanya kudeta militer di myanmar yaitu berawal dari adanya
dugaan kecurangan dalam pemilihan pada bulan November yang dimenangkan oleh Liga Nasional untuk
Demokrasi (NLD) Suu Kyi( liputan 6, Kalah Pemilu, Senin (1/2/2021) Penyebab Utama Kudeta..) NLD yang
dipimpin oleh Suu Kyi, mantan tahanan politik dan tokoh perjuangan panjang Myanmar melawan
kediktatoran, memenangkan 83 persen kursi yang tersedia dalam pemilihan 8 November yang dilihat sebagai
referendum pada pemerintahan demokratis yang masih muda. Suu Kyi (75) berkuasa setelah menang telak
dalam pemilihan umum 2015 yang diikuti dengan ditetapkannya Suu Kyi sebagai tahanan rumah dalam
perjuangan untuk demokrasi, yang mengubahnya menjadi ikon internasional. Suu Kyi belum mengomentari
kemenangan partainya dalam pemilihan, atau tentang keluhan militer, tetapi NLD mengatakan tuduhan militer
tidak berdasar dan setiap kekurangan pemilihan tidak akan mengubah hasil. Lebih dari 90 partai yang
memperebutkan pemungutan suara, setidaknya 17 di antaranya telah mengeluhkan sebagian besar
penyimpangan kecil dan semuanya kecuali USDP adalah partai yang lebih kecil. Pengamat pemilu
mengatakan pemungutan suara itu dilakukan tanpa penyimpangan besar. Komisi pemilihan pada hari Kamis
mengatakan tidak ada kesalahan pada skala yang bisa berarti penipuan atau pemilihan yang didiskreditkan.
Dari kudeta tersebut menimbulakan dampak yang sangat berarti bagi warga dan pemerintahnya. Menurut
Aditya Jaya Iswara dalam Kompas yang terbit tanggal 04/02/2021 mengatakan bahwa Pemutusan jaringan
internet terlama di dunia yang memengaruhi 1 juta orang lebih selama 19 bulan, resmi berakhir buntut dari
kudeta Myanmar. Pemadaman internet itu terjadi di negara bagian Rakhine dan Chin di utara Myanmar, dan
penyalaan kembali diumumkan oleh operator seluler yang berbasis di wilayah tersebut. Dan disamping itu
buntut dari pemadaman internet tersebut maka warga tidak dapat mengakses Facebook, instagram, dan
whatsapp dan media sosial lainnya. Perekonomian di negara tersebut pun terancam, Perusahaan-
perusahaan mengatakan kudeta telah membahayakan investasi asing senilai miliaran dolar, karena mereka
tak berani untuk berinvestasi di Myanmar lagi.

2. Aung Suu Kyi menganut Kekuasaan Legitimasi (Legitimate Power) dimana para pengikut patuh karena
percaya bahwa pemimpin mempunyai hak untuk meminta dan para pengikut mempunyai kewajiban untuk4.
mematuhinya. Kekuasaan berasal dari kedudukan atau posisi seseorang dalam suatu jabatan tertentu secara
syah baik diangkat ataupun dipilih sesuai prosedur sesuai jabatan tersebut. Posisi syah ini memungkinkan
pemimpinan mempunyai hak atau wewenang untuk mengambil keputusan dan memerintah pengikut,
termasuk memberi sanksi jika pengikut tidak memenuhi perintah dan bertindak dalam batas wewenangnya.
Dalam hal ini Aung Suu kyi terpilih secara sah sebagi pemimpin negara melalui pemilihan umum yang sah,
namun karena ketidak puasan dari partai lawan yang merupakan bentukan dari militer yang tak ingin
pemerintahannya diganggu pihak lain.

4. Korupsi dan kasus-kasus lainnya yang terjadi pada petinggi pemerintahan Indonesia, banyak teori yang coba
dipakai untuk menjawabnya,seperti misalnya karena , faktor budaya politik setempat. Birokrasi di Indonesia
memiliki ciri-ciri campuran antara birokrasi feodal yang merupakan warisan dari pemerintahan kerajaan dan
birokrasi rasional yang diperkenalkan ke Indonesia oleh pemerintah kolonial Belanda.Bertahannya sifat
primitif terhadap praktek korupsi di Indonesia karena belum adanya kejelasan mengenai batasan bagi istilah
korupsi. Faktor penyebab korupsi dan sejenisnya dilatari oleh dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.
Adapun faktor internal itu berupa:
 Sifat tamak atau rakus, hal ini terjadi karena untuk pemenuhan kebutuhan primer ataupun kebutuhan
pangan pelakunya padahal secara materi dia merupakan orang yang mampu namun karena sifat tamak
dan rakusnya dia pun ingin memperkaya diri sendiri. Adanya sifat serakah dalam diri manusia dan
himpitan ekonomi serta self esteem yang rendah dapat membuat seseorang melakukan korupsi.
 Moral yang kurang kuat, orang yang moralnya kurang kuat mudah teroda untuk melakukan tindakan
korupsi. Godaan bisa datang dari berbagai pengaruh disekelilingnya seperti atasan,rekan kerja,
bawahan,atau pihak lain yang memberi kesempatan.
 Gaya hidup yang konsumtif, perilaku hidup yang konsumtif yang tidak diimbangi denan pendapatan
sesuai akan menciptakan peluang bagi seseorang untuk melakukan korupsi.
Adapun faktor eksternal yang mendorong terjadinya korupsi yaitu:
 Hukuman, sistem hukum di Indonesia untuk memberantas korupsi masih sangat lemah. Hukum tidak
dijalankan sesuai prosedur yang benar, aparat mudah disogok sehingga pelanggaran sangat mudah
dilakukan oleh masyarakat.
 Politik, Faktor yang sangat dekat dengan terjadinya korupsi adalah budaya penyalahgunaan wewenang yang
berlebih dalam hal ini terjadinya KKN. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang masih sangat tinggi dan
tidak adanya sistem kontrol yang baik menyebabkan masyarakat meng angap bahwa korupsi merupakan
suatu hal yang sudah biasa terjad. Hal ini terjadi karena adanya monopoli kekuasaan yang merupakan sumber
korupsi, karena tidak adanya kontrol oleh lembaga yang mewakili kepentingan masyarakat
 Sosial, Lingkungan sosial juga dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan korupsi. Korupsi
merupakan budaya dari pejabat lokal dan adanya tradisi memberi yang disalahgunakan oleh orang-orang
yang tidak bertanggung jawab.
Karena adanya faktor-faktor korupsi yang sudah tumbuh dan berkembang dalam diri masing-masing
pemimpin pemerintahan di Indonesia serta merta hal tersebut akan mendorong menjadi cikal bakal
melakukan korupsi yang diawali dari kurang komit dan kurang pengoptimalan fungsi, peranan, dan
tanggungjawab dimasing-masing unit kerja.

Sumber :
1. Enceng dkk, 2020. Kepempimpinan (Buku Materi Pokok ADPU4334), Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka
2. Dewi Wahyu Ningsih, 2014. Analisis Kepemimpinan Walikota Surabaya Tri Rismaharini Berdasaran Teori
Kepemimpinan Transformatif. (http://dewi-w-n-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-119647-%20Sosial%20Politik-
Analisa%20Kepemimpinan%20Walikota%20Surabaya%20Tri%20Rismaharini%20
berdasarkan%20Teori%20Kepemimpinan%20Transformatif%20.html) tanggal akses 16 Juli 2021 Pk. 12.13 Wita

Anda mungkin juga menyukai