Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MANFAAT PACIFIER UNTUK MENINGKATKAN


RASA NYAMAN PADA BAYI DI RUANG NICU
RSUD KOTA MATARAM

Disusun Oleh :
M. SULHAN FAUZI ZIKRI AKBAR
020021083

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM
T.A 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN

Telah dibaca dan di setujui pada :


Hari :
Tanggal :

Disusun Oleh
M. SULHAN FAUZI ZIKRI AKBAR

Disahkan Oleh :

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Ns. Endah Sulistiyani.M.Kep.,Sp.Kep.An Mutiara Bulandari, S.Kep.Ns

SATUAN ACARA PENULUHAN (SAP)


DI RUANG NICU RSUD KOTA MATARAM

Pokok Bahasan : Rasa Nyaman


Sub pokok bahasan : Satuan Acara Penyuluhan Manfaat Pacifier di Ruang Nicu
Tempat : Ruang Nicu RSUD Kota Mataram
Hari / Tanggal : Kamis , 22 April 2021
Waktu : 30 Menit
Sasaran : Ibu dan Suami Pasien
Penyuluh : M. Sulhan Fauzi Zikri Akbar

A. Latar Belakang
Sustainable Development Goals (SDGs), adalah 17 tujuan dengan 169 capaian
yang terukur dan tenggat yang telah ditentukan oleh PBB sebagai agenda dunia
pembangunan untuk keselamatan manusia dan planet bumi. Salah satu tujauan SDGs
adalah kehidupan sehat dan sejahtera, mulai dari usia bayi hingga lansia. Selain
Kesehatan fisik, perlu juga diperhatikan Kesehatan psikologis yang meliputi rasa aman
dan nyaman.
Bayi yang baru lahir akan merasa nyaman jika bersama orangtuanya. Dalam
kondisi tertentu bayi baru lahir terkadang harus tidak bersama dengan ibu, misalnya bayi
harus dirawat di ruang NICU. Selain tidak bersama ibu, bayi yang dirawat di ruang
NICU tidak menutup kemungkinan dilakukan tindakan invasive seperti pemasangan
infus, OGT dan lain sebagainya. Kondisi ini jelas membuat anak mengalami
ketidaknyamanan. Dampak dari ketidaknyamanan bisa membuat anak rewel, kurang
terpenuhinya istirahat tidur, dan pada akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan anak
secara tidak langsung.
Dari pengamatan penulis tgl 13 April 2021, dari 8 bayi yang dirawat di ruang
NICU, sebanyak 6 bayi dilakukan tindakan invasif seperti pemasangan infus dan
pemasangan OGT. Tampak bayi tersebut menunjukan ekspresi tidak nyaman, tidur tidak
lelap, pola nafas cepat, dan beberapa bayi kadang tampak menangis. Dari wawancara
dengan perawat di ruang NICU, perawat tersebut mengatakan perawatan difokuskan
untuk mengatasi masalah fisik saja, sedangkan untuk mengatasi masalah
ketidaknyamanan belum ada tindakan alternatif.
Beberapa upaya untuk mengatasi ketidaknyamanan adalah dengan terapi musik,
mengikutsertakan ibu dalam setiap tindakan, menciptakan suasana yang nyaman, terapi
murottal Al-Qur’an, pemberian pacifier dan masih banyak yang lain. Umumnya bayi
mempunyai refleks mengisap yang cukup kuat. Tidak hanya membantu menambah

nutrisi, mengisap juga mempunyai efek menenangkan. Pemberian pacifier selain dapat
memberikan ketenangan pada bayi, kebiasaan menggunakan pacifier pada bayi lebih
mudah dihilangkan dibandingkan kebiasaan menghisap jempol. Pemberian pacifier bisa
dilakukan sebagai penatalaksanaan nyeri pada bayi, dengan kegiatan menghisap
diharapkan masalah nyeri dapat dialihkan. Penulis juga mewawancarai petugas di ruang
NICU, untuk discharge planning belum dilakukan Pendidikan Kesehatan tentang
pemanfaatan penggunanaan pacifier.
Melihat permasalahan di atas penulis ingin memberikan Pendidikan Kesehatan
tentang manfaat pacifier pada ibu yang anaknya sedang dirawat di ruang NICU RSUD
Kota Mataram.

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan diharapkan orang tua mampu
memahami manfaat pemberian Pacifier.

2. Tujuan Instruksional Khusus


a. Ibu dan Suaminya mengerti tentang pengertian Pacifier
b. Ibu dan Suaminya mengerti tentang manfaat diberikan pacifier
c. Ibu dan Suaminya mengerti tentang kerugian diberikan pacifier
C. Metode dan Media
1. Metode
a. Ceramah
b. Demonstrasi
c. Redemonstrasi

2. Media
a. Leaflet
b. Pacifier
c. Phantom bayi

D. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Terapis Orang tua

1. 5 Pembukaan:
menit 1. Membuka dan mengucapkan salam Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri Mendengarkan
3. Memperkenalkan pembimbing
4. Kontrak waktu dengan ibu bayi
2. 20 Kegiatan bermain:
menit 1. Menanyakan pada ibu kesediaan ikut Mendengarkan
penyuluhan manfaat pacifier Menjawab pertanyaan
2. Menjelaskan tentang pacifier Demonstrasi
(pengertian, manfaat dan kerugian) Redemonstrasi
3. Mendemosntrasikan cara pemberian Mengungkapkan perasaan
pacifier
4. Menanyakan perasaan ibu
3. 5 Penutup:
menit 1. Menghentikan penyuluhan kesehatan Mendengarkan
2. Menyampaikan hasil penyuluhan Menjawab salam
3. Menutup acara
4. Mengucapkan salam

E. Evaluasi yang ingin dicapai


1. Keaktifan peserta
2. Antusiasme peserta
3. Perasaan peserta
DAFTAR PUSTAKA

Adlina, A. 2021. Fakta Empeng Bayi, Apa Saja Manfaat dan Kekurangannya?. Diperoleh dari
https://hellosehat.com/parenting/bayi/empeng-bayi/

Adrian, K. 2021. Manfaat dan resiko penggunaan empeng pada bayi. Diperoleh dari
https://www.alodokter.com/pertimbangkan-lagi-penggunaan-empeng-pada-bayi-
bisa-berisiko

Syaifudin, (2011), pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta

Asibayi. 2011. Kelebihan Dan Kekurangan Pemberian Pacifier. Diperoleh dari


http://asibayi.com/arsip/kelebihan-dan-kekurangan-penggunaan-pacifier/

Babyologist.2019. bentuk pacifier apa yang disukai si kecil?. Diperoleh dari


https://kumparan.com/babyologist/bentuk-pacifier-apa-yang-disukai-si-kecil
1rD4EGVBhhW/full
Lampiran Materi

Pemberian Pacifier

A. Defenisi

Pacifier adalah “peacemaker” perangkat yang digunakan untuk memenuhi


kebutuhan bayi untuk mengisap. Nama lain untuk pacifier termasuk kempeng,
dummies, atau “Binkies”.
Pacifier telah digunakan selama berabad-abad dalam bentuk yang berbeda-
beda, adapun sekarang pacifier hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran. Bentuk
tersebut antara lain ortodontik (pipih) dan ada juga yang berbentuk menyerupai puting
botol-dot. Pada sebagian besar negara telah memberlakukan peraturan tentang
material untuk pacifier harus bebas dari bahan beracun.
B. Manfaat penggunaan pacifier
1. Dengan pacifier bayi bisa terpuaskan untuk kegiatan mengisap sesuatu 
yang bukan nutrisi.
Menghisap adalah refleks bayi normal. Semua bayi memiliki kebutuhan untuk
mengisap, tetapi jumlah mengisap bervariasi dari bayi ke bayi. Ada beberapa bayi
yang dorongan untuk kegiatan menghisap lebih banyak dari kegiatan untuk
makan. Banyak bayi ingin mengisap ketika mereka lelah, bosan, atau
membutuhkan kenyamanan. Jika bayi Anda ingin menghisap di luar kegiatan
menyusui atau minum dengan botol susu, empeng mungkin memenuhi kebutuhan
tersebut.

2. Dot bisa membantu bayi Anda tidur


Banyak bayi menikmati kegiatan mengisap agar tertidur. Menghisap adalah
perilaku menghibur diri. Rangsangan menyenangkan bisa didapat ketika mereka
mengisap pada pacifier, jari-jari tangan, dot, atau ketika menyusu ke ibu.
Rangsangan tersebut sebagai penenang terhadap situasi dunia luar yang masih
membuat si kecil merasa bingung.

3. Sebuah pacifier dapat mengurangi risiko overfeeding untuk bayi yang diberi
botol
Apa itu overfeeding, yaitu kondisi pemberian minuman yang terlalu banyak
kepada bayi. Dorongan untuk menghisap untuk kenyamanan sering ditanggapi
keliru dan dianggap sebagai tanda kelaparan akan minuman ASI. Resiko ini tidak
akan dijumpai pada bayi yang menyusu langsung ke payudara karena pada bayi
usia muda mereka tidak bisa mengontrol seberapa banyak minuman yang akan
mereka minum dari botol-dot. Dengan pacifier kebutuhan bayi akan menghisap
bisa terpenuhi tanpa takut kondisi overfeeding.
4. lebih mudah untuk berhenti menggunakan pacifier daripada berhenti
mengisap jempol
Banyak orang tua khawatir tentang kegiatan mengisap ibu jari menjadi
kebiasaan yang mungkin sulit untuk dihilangkan, oleh karena itu orang tua lebih
memilih menggunakan pacifier daripada anak mereka ketergantungan dengan
menghisap ibu jari. Kelebihan pacifier dibanding jempol adalah orang tua dapat
dengan mudah mengontrol anak dalam hal penggunaan pacifier. Jika dirasa cukup
orang tua bisa membuang pacifier tapi tidak dengan ibu jari.

5. Pacifier dapat mengurangi risiko Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS)


Ada sejumlah studi yang telah menemukan kejadian SIDS ditemukan lebih
rendah pada bayi yang menggunakan pacifier dibandingkan dengan mereka yang
tidak menggunakan pacifier. Sama seperti halnya penyebab SIDS yang belum
dipahami dengan jelas, efek positif yang diberikan oleh penggunaan pacifier juga
masih belum jelas. Penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum penggunaan pacifier
akan direkomendasikan untuk mengurangi risiko SIDS.

6. Dot dapat memberikan kenyamanan selama prosedur medis


Kenyamanan dari mengisap pacifier menimbulkan rasa aman dan nyaman
sehingga mengurangi jumlah stres pada bayi. Penelitian telah menunjukkan
manfaat yang jelas terlihat pada penggunaan pacifier pada bayi yang sedang
menjalani terapi medis yang menyakitkan. Penggunaan dot adalah tambahan
sederhana, noninvasive, dan efektif dalam pengelolaan rasa sakit.

C. Kejelekan penggunaan pacifier


1. Untuk beberapa bayi pacifier dapat mengganggu pertumbuhan
Mengisap membutuhkan energi. Kondisi bayi yang sedang sakit atau kuning
akan lebih cepat lelah ketika melakukan kegiatan menghisap. Terlalu sering
menggunakan pacifier bisa menurunkan nafsu makan sehingga berat badan bayi
juga ikut berkurang.

2. Pacifier dapat meningkatkan risiko infeksi telinga


Menggunakan Pacifier tampaknya merupakan faktor yang berisiko
menyebabkan terjadinya infeksi telinga bagian tengah  (otitis media). Sebuah studi
di Finlandia yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics menemukan bahwa anak-
anak yang melakukan kegiatan menghisap terus-menerus menggunakan pacifier
mengalami infeksi telinga lebih tinggi daripada yang tidak menggunakan pacifier.
Penulis berspekulasi bahwa mengisap pacifier secara kontinu mungkin merubah
tekanan dalam ruang telinga tengah dimana infeksi telinga bisa terwujud. Namun,
dalam penelitian ini tidak menyimpulkan penggunaan pacifier merupakan satu-
satunya faktor yang penyebab infeksi telinga.
Dalam penelitian ini juga disarankan bahwa penggunaan pacifier harus terbatas
dan lebih cenderung untuk menidurkan bayi (bukan untuk keseharian terus
menerus). Hal ini untuk mengurangi resiko infeksi telinga.

3. Terlalu sering menggunakan pacifier dapat mengakibatkan bayi tertunda


belajar berbicara
Penggunaan yang terlalu sering pada pacifier bisa menyebabkan efek
ketagihan. Dan jika hal ini berlangsung sampai umur bayi 12 bulan maka mereka
akan kekusahan untuk belajar berbicara.

4. Pacifier dapat sebagai asosiasi untuk tidur


Beberapa bayi menggunakan pacifier secara terus menerus agar tertidur. Hal
ini kemudian dapat menjadi asosiasi tidur bagi mereka. Ketika tertidur terkadang
mulut terbuka dan pacifier akan terjatuh ketika bayi menyadari hal tersebut
mereka bisa menangis dan orang tua akan berusaha untuk mencari pacifier
kembali untuk mereka. Dalam hal ini jempol lebih unggul digunakan sebagai alat
untuk dihisap daripada pacifier yang terkadang susah dicari.
CATATAN: Mencabut pacifier ketika bayi tertidur bukan solusi dari masalah di
atas.

5. Penggunaan jangka panjang atau berlebihan pada pacifier dapat


mengakibatkan masalah pada gigi
Penggunaan pacifier (atau menghisap jempol) di luar usia 5 tahun dapat
mempengaruhi bentuk mulut atau gigi anak Anda. Efeknya adalah adanya gigi
gigi bengkok/menonjol. Pacifier yang sering dicelupkan ke dalam zat manis
seperti gula, sirup jagung, glukosa atau madu dapat menyebabkan peningkatan
kerusakan gigi.

Anda mungkin juga menyukai