Latar Belakang
Masalah
Banyak lansia yang tinggal jauh dari sarana kesehatan dan memiliki keterbatasan
fisik, serta tidak adanya anggota keluarga yang dapat mengantarkan lansia ke
puskesmas untuk berobat.
Intervensi
Tenaga medis dari puskesmas, puskesmas pembantu, dan dokter langsung turun
ke rumah beberapa lansia yang mengalami kesulitan untuk berobat ke puskesmas.
Pelaksanaan
Satu orang perawat, satu orang bidan, dan satu orang dokter datang ke rumah
lansia secara langsung, membawa tensimeter, termometer, dan alat pengukur gula
darah, serta beberapa obat yang dirasa perlu oleh lansia tersebut. Perawat dan dokter
melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik kepada lansia, memberi obat dan
melakukan edukasi.
Monev
Semua lansia menyambut dan merasa sangat senang karena tenaga kesehatan
memperhatikan kesehatannya. 3 orang mengalami Hipertensi Urgensi, 1 orang
mengalami kelainan irama jantung (Atrial Fibrilasi), 1 orang mengalami Diabetes
Melitus.
2. Jenis Kegiatan : F6 – Upaya Pengobatan Dasar tanggal 20-05-2020
Dokter Pendamping : dr. Ari Sekartini
Judul Lap. Kegiatan : Pos Layanan Terpadu Lansia di Bukik Gadang
PESERTA HADIR
Peserta PIDI
Masyarakat
Lain-lain
LATAR BELAKANG
Penduduk lansia mengalami peningkatan signifikan, menurut WHO penduduk
lansia di Indonesia pada tahun 2020 mencapai angka 11,34% atau tercatat 28,8 juta
orang sehingga jumlah penduduk lansia Indonesia terbesar keempat di dunia setelah
Cina, Amerika dan India. Ditinjau dari aspek kesehatan, kelompok lansia akan
mengalami penurunan derjat kesehatan baik secara alamiah maupun akibat penyakit.
Oleh karena itu, sejalan dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk lansia maka
sejak sekarang harus sudah mempersiapkan dan merencanakan berbagai program
kesehatan yang ditujukan bagi kelompok lansia.
Posyandu lansia merupakan suatu wadah pelayanan kesehatan bersumber daya
masyarakat (UKBM) untuk melayani penduduk lansia yang proses pembentukan dan
pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat. Bersama Lembaga swadaya masyarakat
(LSM), lintas sektor pemerintah dan non-pemerintah, swasta, organisasi sosial dan
lain-lain, dengan menitik beratkan pelayanan kesehatan pada upaya promotive dan
preventif. Selain itu, juga bisa memberikan pelayanan sosial, agama, pendidikan,
keterampilan, olahraga, seni budaya dan pelayanan lain yang dibutuhkan lansia
dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup melalui peningkatan kesehatan dan
kesejahteraan. Selain itu, posyandu lansia membantu memacu lansia agar dapat
beraktifitas dan mengembangkan potensi diri.
Posyandu lansia berkaitan dengan peningkatan sarana untuk mempertahankan
kesehatan lansia, mencegah gangguan kesehatan, mengobati penyakit dan upaya
rehabilitasi bagi lansia dengan program-program antara lain pengukuran tinggi badan
dan berat badan, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan berkala dan pengobatan
ringan, latihan fisik seperti olahraga dan diberikan penyuluhan-penyuluhan tentang
kesehatan. Sehingga lansia yang teratur dalam memanfaatkan posyandu lansia akan
terkontrol kesehatannya.
PERMASALAHAN
1. Adanya anggapan untuk berobat dan kontrol tekanan darah dan kadar gula darah
hanya pada saat adanya keluhan, sehingga terjadi ketidak patuhan minum obat
dan berakibat pada tidak terkontrolnya tekanan darah dan kadar gula darah dan
meningkatnya risiko terhadap komplikasi yang akan terjadi.
2. Ketidak tahuan masyarakat terhadap adanya komplikasi hipertensi dan diabetes
mellitus jika tidak terkontrol.
PELAKSANAAN
Program Posyandu Lansia dilakukan pada tanggal 20/05/2020 di Pustu Bukik
Gadang, Talawi. Kegiatan meliputi pencatatan dan pengukuran indeks massa tubuh
oleh kader terlatih. Dilanjutkan pemeriksaan tekanan darah dan pengobatan dasar
terhadap penyakit dan keluhan lansia yang datang. Kemudian diakhiri dengan sesi
konseling dan edukasi.
PELAKSANAAN
Program Posyandu Lansia dilakukan pada tangal 30 maret 2020 di Sijantang,
Talawi, Sawahlunto. Kegiatan dihadiri oleh 25 orang peserta. Kegiatan meliputi
pencatatan dan pengukuran indeks massa tubuh oleh kader terlatih. Dilanjutkan
pemeriksaan tekanan darah dan pengobatan dasar terhadap penyakit dan keluhan
lansia yang datang. Kemudian diakhiri dengan sesi konseling dan edukasi.
MONITORING & EVALUASI
Jumlah lansia yang diintervensi sebanyak 30 orang dengan berbagai riwayat
penyakit seperti hipertensi, diabetes mellitus, dan osteoathritis. Dan diantaranya masih
ada yang belum patuh untuk meminum obat. Peserta tampak antusias dalam menjalani
setiap pemeriksaan dan sangat kooperatif.