10
A. Identitas Program Pendidikan
Nama Sekolah : SMKS Putra Bangsa
Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Komp. Keahlian : Asisten Keperawatan
Kelas/Semester : XII / 5
Tahun Pelajaran : 2019 / 2020
Alokasi Waktu : x 45 Menit
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
Penilaian keterampilan : Praktek
URAIAN MATERI
Pembuatan bagian-bagian diskrit atau rakitan menggunakan proses yang berkesinambungan disebut
produksi massal.
Sistem produksi dibenarkan oleh volume yang sangat besar produksi. Mesin-mesin tersebut diatur dalam
garis atau tata letak produk. Produk dan proses standarisasi ada dan semua output mengikuti jalan yang
sama.
Karakteristik
Produksi massal digunakan dalam situasi berikut:
1. Standardisasi urutan produk dan proses.
2. Dedicated mesin tujuan khusus yang memiliki kapasitas produksi yang lebih tinggi dan tingkat
output.
3. Besar volume produk.
4. Shorter waktu siklus produksi.
5. Lebih rendah dalam persediaan proses.
6. Seimbang sempurna lini produksi.
7. Aliran material, komponen dan suku cadang yang terus-menerus dan tanpa pelacakan kembali.
8. Perencanaan produksi dan kontrol mudah.
9. Penanganan material dapat sepenuhnya otomatis.
Keuntungan
Berikut adalah keuntungan dari produksi massal:
1. Tinggi tingkat produksi dengan mengurangi waktu siklus.
2. Tinggi utilisasi kapasitas karena keseimbangan lintasan.
3. Operator kurang terampil yang diperlukan.
4. Rendah proses inventarisasi.
5. Manufaktur biaya per unit rendah.
Keterbatasan
Berikut ini adalah keterbatasan produksi massal:
1. Perincian dari satu mesin akan menghentikan jalur produksi keseluruhan.
2. Tata letak garis membutuhkan perubahan besar dengan perubahan dalam desain produk.
3. Tinggi investasi fasilitas produksi.
4. Waktu siklus ditentukan oleh operasi paling lambat.
5. Perancangan dan Pengembangan Produk
Kesuksesan ekonomi sebuah perusahaan manufaktur tergantung pada kemampuan untuk
mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara tepat menciptakan produk yang dapat
memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah. Hal ini bukan merupakan tanggung
jawab bagian pemasaran, bagian desain, melainkan tanggung jawab yang melibatkan banyak
fungsi dalam suatu perusahaan
3. Pengembangan Produk
Pengembangan produk merupakan serangkaian aktivitas yang dimulai dengan analisa persepsi dan
peluang. Pengembangan produk merupakan aktivitas lintas disiplin yang membutuhkan kontribusi
dari hampir semua fungsi yang ada di perusahaan, namun tiga fungsi yang selalu paling penting
bagi proyek pengembangan produk adalah
· Pemasaran
Fungsi pemasaran adalah menjembatani interaksi antara perusahaan dengan pelanggan. Peranan
lainnya adalah memfasilitasi proses identifikasi peluang produk, pendefinisian segmen pasar, dan
identifikasi kebutuhan pelanggan. Bagian pemasaran juga secara khusus merancang komunikasi
antara perusahaan dengan pelanggan, menetapkan target harga dan merancang peluncuran serta
promosi produk.
· Perancangan (desain)
Fungsi perancangan memegang peranan penting dalam mendefinisikan bentuk fisik produk
agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam konteks tersebut tugas bagian perancangan
mencakup desain engineering (mekanik, elektrik, software, dan lain-lain) dan desain industri
(estetika, ergonomics, user interface).
· Manufaktur
Fungsi manufaktur terutama bertanggung jawab untuk merancang dan mengoperasikan system
produksi pada proses produksi produk. Fungsi ini melingkupi pembelian, instalasi, dan distribusi.
Proses pengembangan produk dalam suatu perusahaan umumnya melalui 6 tahapan proses, antara
lain adalah :
1. Fase 0 : Perencanaan Produk
Kegiatan perencanaan sering dirujuk sebagai “zero fase” karena kegiatan ini mendahului
persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan produk aktual.
2. Fase 1 : Pengembangan Konsep
Pada fase pengembangan konsep, kebutuhan pasar target diidentifikasi, alternatif konsep-konsep
produk dibangkitkan dan dievaluasi, dan satu atau lebih konsep dipilih untuk pengembangan dan
percobaan lebih jauh.
3. Fase 2 : Perancangan Tingkat Sistem
Fase perancangan tingkat sistem mencakup definisi arsitektur produk dan uraian produk menjadi
subsistem-subsistem serta komponen-komponen
4. Fase 3 : Perancangan Detail
Fase perancangan detail mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk, material, dan
toleransitoleransi dari seluruh komponen unik pada produk dan identifikasi seluruh komponen
standar yang dibeli dari pemasok.
5. Fase 4 : Pengujian dan Perbaikan
Fase pengujian dan perbaikan melibatkan konstruksi dan evaluasi dari bermacam macam versi
produksi awal produk.
6. Fase 5 : Produksi Awal
Pada fase produksi awal, produk dibuat dengan menggunakan sistem produksi yang
sesungguhnya. Tujuan dari produksi awal ini adalah untuk melatih tenaga kerja dalam
memecahkan permasalahan yang timbul pada proses produksi sesungguhnya. Peralihan dari
produksi awal menjadi produksi sesungguhnya biasanya tahap demi tahap. Pada beberapa titik
pada masa peralihan ini, produk diluncurkan dan mulai disediakan untuk didistribusikan
4. Pengembangan Konsep
Inti dari perencanaan desain adalah terletak pada pengembangan konsep. Crawford
mengemukakan bahwa konsep desain adalah kombinasi antara lisan, tulisan, dan atau bentuk
prototipe yang akan dilakukan perbaikan dan bagaimana pelanggan menunjukkan
keuntungan/kerugiannya.
Tiga bagian penting yang ada untuk ide/perencanaan yang akan ditingkatkan dengan kondisi
konsep adalah :
1. Bentuk
Hal ini merupakan bentuk fisik suatu produk itu sendiri, material penyusunnya, dan sebagainya.
2. Teknologi
Termasuk di dalamnya antara lain : prinsip, teknik, perlengkapan, mekanika, kebijakan, dan
seterusnya yang dapat digunakan untuk menciptakan/mencapai produk yang dimaksud.
3. Keuntungan
Nilai keuntungan yang diharapkan pelanggan dari produk tersebut
Proses pengembangan konsep mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Identifikasi kebutuhan pelanggan
Sasaran kegiatan ini adalah untuk memahami kebutuhan konsumen dan mengkomunikasikannya
secara efektif kepada tim pengembangan. Output dari langkah ini adalah sekumpulan pernyataan
kebutuhan pelanggan yang tersusun rapi, diatur dalam daftar secara hierarki, dengan bobot-bobot
kepentingan untuk tiap kebutuhan.
Tujuan metode identifikasi kebutuhan pelanggan adalah :
a. Meyakinkan bahwa produk telah difokuskan terhadap kebutuhan konsumen.
b. Mengidentifikasikan kebutuhan konsumen yang tersembunyi dan tidak terucapkan (latent
needs) seperti halnya kebutuhan yang eksplisit.
c. Menjadi basis untuk menyusun spesifikasi produk.
d. Menjamin tidak adanya kebutuhan konsumen penting yang terlupakan.
e. Menanamkan pemahaman bersama mengenai kebutuhan konsumen diantara anggota tim
pengembang.
2. Penetapan spesifikasi target
Spesifikasi merupakan terjemahan dari kebutuhan konsumen menjadi kebutuhan secara teknis.
Output dari langkah ini adalah suatu daftar spesifikasi target. Proses pembuatan target spesifikasi
terdiri dari 3 langkah :
a. Menyiapkan daftar metrik kebutuhan dengan tingkat kepentingan yang diturunkan dari tingkat
kepentingan kebutuhan yang direfleksikannya.
b. Mengumpulkan informasi tentang pesaing dan mengkombinasikannya dengan tingkat kepuasan
dari pelanggan produk pesaing..
c. Menetapkan nilai target ideal dan marginal yang dapat dicapai untuk tiap metrik.
3. Penyusunan konsep
Konsep produk adalah sebuah gambaran atau perkiraan mengenai teknologi, prinsip kerja, dan
bentuk produk. Sasaran penyusunan konsep adalah menggali lebih jauh area konsepkonsep
produk yang mungkin sesuai dengan kebutuhan konsumen. Konsep produk merupakan gambaran
singkat bagaimana produk memuaskan kebutuhan konsumen.
Proses penyusunan konsep terdiri dari 4 langkah :
a. Pemaparan masalah dengan diagram fungsi
b. Pencarian eksternal
c. Pencarian internal
d. Penggalian secara sistematis dengan pohon klasifikasi dan tabel kombinasi.
4. Pemilihan konsep
Pemilihan konsep merupakan kegiatan dimana berbagai konsep dianalisis secara berturutturut,
kemudian dieliminasi untuk mengidentifikasi konsep yang paling menjanjikan.
pemilihan konsep terdiri atas dua tahap, yaitu :
a. Penyaringan konsep
Tujuan penyaringan konsep adalah mempersempit jumlah konsep secara cepat dan untuk
memperbaiki konsep.
b. Penilaian konsep
Pada tahap ini, tim memberikan bobot kepentingan relatif untuk setiap kriteria seleksi dan
memfokuskan pada hasil perbandingan yang lebih baik dengan penekanan pada setiap kriteria.
5. Pengujian konsep
Satu atau lebih konsep diuji untuk mengetahui apakah kebutuhan konsumen telah terpenuhi,
memperkirakan potensi pasar dari produk, dan mengidentifikasi beberapa kelemahan yang harus
diperbaiki selama proses pengembangan selanjutnya.
6. Penentuan spesifikasi akhir
Spesifikasi target yang telah ditentukan di awal proses ditinjau kembali setelah proses dipilih dan
diuji. Pada tahap ini, tim harus konsisten dengan nilai-nilai besaran spesifik yang mencerminkan
batasan-batasan pada konsep produk itu sendiri, batasan-batasan yang diidentifikasi melalui
pemodelan secara teknis, serta pilihan antara biaya dan kinerja.
7. Perencanaan proyek
Pada kegiatan akhir pengembangan konsep ini, tim membuat suatu jadwal pengembangan secara
rinci, menentukan strategi untuk meminimasi waktu pengembangan, dan mengidentifikasi sumber
daya yang digunakan untuk menyelesaikan proyek.
8. Analisis ekonomi
Analisis ekonomi digunakan untuk memastikan kelanjutan program pengembangan menyeluruh
dan memecahkan tawar-menawar spesifik, misalnya antara biaya manufaktur dan biaya
pengembangan. Analisis ekonomi merupakan salah satu kegiatan dalam tahap pengembangan.
9. Analisa produk-produk pesaing
Pemahaman mengenai produk pesaing adalah penting untuk penentuan posisi produk baru yang
berhasil dan dapat menjadi sumber ide yang kaya untuk rancangan produk dan proses produksi.
Analisis pesaing dilakukan untuk mendukung banyak kegiatan awal sampai akhir.
10. Pemodelan dan pembuatan prototipe
Setiap tahapan dalam proses pengembangan konsep melibatkan banyak bentuk model dan
prototipe. Hal ini mencakup antara lain model pembuktian konsep yang akan membantu tim
pengembangan dalam menunjukkan kelayakan model ‘hanya bentuk’ yang ditunjukkan kepada
konsumen untuk mengevaluasi keergonomisan dan gaya, sedangkan model lembar kerja adalah
untuk pilihan teknis.
Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud produksi massal?
2. Sebutkan proses penyusunan konsep!
3. Sebutkan fungsi produksi massal!
4. Sebutkan factor kunci pengembangan produk!
5. Sebutkan strategi untuk mengembangkan produk!
Jawaban
1. Pembuatan bagian-bagian diskrit atau rakitan menggunakan proses yang berkesinambungan
2. Pemaparan masalah dengan diagram fungsi
Pencarian eksternal
Pencarian internal
Penggalian secara sistematis dengan pohon klasifikasi dan tabel kombinasi.
3. Standardisasi urutan produk dan proses.
Dedicated mesin tujuan khusus yang memiliki kapasitas produksi yang lebih tinggi dan tingkat output.
Besar volume produk.
Shorter waktu siklus produksi.
Lebih rendah dalam persediaan proses.
4. Unik
Fokus ke pelanggan dan berorientasi pasar
Melakukan pekerjaan rumah yang penting, seperti studi pemasaran, predevelopment dan sejenisnya.
5. Menentukan berapa pertumbuhan yang diharapkan dari produk baru tersebut
Menggali informasi perihal kapabilitas, pasar dan pelanggan
Mencari peluang-peluang yang ada
Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
Penilaian keterampilan : Praktek
URAIAN MATERI
3. Keberhasilan usaha adalah permodalan sudah terpenuhi, penyaluran yang produktif dan tercapainya
tujuan organisasi - Ina Primiana (2009:49)
4. Keberhasilan usaha dapat dilihat dari efisiensi proses produksi yang dikelompokkan berdasarkan
efisiensi secara teknis dan efisiensi secara ekonomis. - Algifari (2003:118)
5. Apabila setelah jangka waktu tertentu usaha tersebut mengalami peningkatan baik dalam
permodalan, skala usaha, hasil atau laba, jenis usaha atau pengelolaan” . Erliah (2007:49)
6. Indikator keberhasilan usaha menurut Dwi Riyanti (2003:28), dapat dilihat dari :
Peningkatan dalam akumulasi modal atau peningkatan modal
Jumlah produksi
Jumlah pelanggan
Perluasan usaha
Perluasan daerah pemasaran
Perbaikan sarana fisik dan
Pendapatan usaha
7. Indikator keberhasilan usaha menurut Suryana (2003: 85) terdiri dari :
Modal
Pendapatan
Volume Penjualan
Output produksi
Tenaga Kerja
Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud keberhasilan usaha?
2. Sebutkan indicator keberhasilan usaha!
3. Dari segi apakah usaha dikatakan berhasil?
4. Siapa sajakah yang disebut mitra usaha?
5. Apakah tujuan dari berusaha?
Jawaban
1. Permodalan sudah terpenuhi, penyaluran yang produktif dan tercapainya tujuan organisasi
2. Modal, pendapatan, volume penjualan, output produksi
3. Efisiensi proses produksi yang dikelompokkan berdasarkan efisiensi secara teknis dan efisiensi secara
ekonomis.
4. Pelanggan, karyawan, dan pemasok.
5. Mendapatkan laba atau keuntungan
Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
Penilaian keterampilan : Praktek
URAIAN MATERI
Proses produksi memiliki dua pengertian yaitu, pengertian proses dengan pengertian produksi. Pengertian
dari proses adalah suatu cara, metode atau teknik bagaimana mengubah sumber – sumber yang ada yaitu
tenaga kerja, mesin, bahan baku, dan kekayaan alam yang ada untuk memperoleh suatu hasil yang
optimal. Sedangkan yang dimaksud dengan produksi adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan
menghasilkan barang atau jasa dengan cara mengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi atau
barang jadi sehingga barang tersebut memiliki nilai tambah.
Maka dari kedua pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa proses produksi adalah cara, metode
serta teknik untuk menciptakan, mengolah atau memberi nilai tambah bagi suatu barang atau jasa dengan
menggunakan sumber – sumber daya (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan, dana) yang ada. Proses produksi
juga dibedakan berdasarkan karakteristik aliran prosesnya maupun tipe pesanan langganannya.
Sebagai catatan dalam perusahaan manufacturing, aliran produk sama dengan aliran bahan mentah.
Sedangkan dalam industri jasa, proses produksi tidak ditunjukan dengan aliran produk secara fisik, tetapi
oleh urutan – urutan operasi yang dilaksanakan dalam pemberian pelayanan.
Jawaban
1. Tenaga kerja, mesin, bahan baku, dan kekayaan alam
2. Cara, metode serta teknik untuk menciptakan, mengolah atau memberi nilai tambah bagi suatu barang
atau jasa dengan menggunakan sumber – sumber daya (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan, dana) yang
ada
3. Aliran garis, aliran intermiten, aliran proyek
4. Tipe aliran ini mempunyai ciri aliran proses dari bahan mentah sampai menjadi produk akhir dengan
urutan operasi yang digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa selalu tetap. Untuk tipe aliran ini,
produk harus di standarisasi dengan baik dan harus mengalir dari satu operasi atau proses kerja ke
operasi berikutnya dengan urutan yang telah ditetapkan sebelumnya.
5. Untuk menghindari penyetelan –penyetelan.
Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan prosedur pengujian
kesesuaian fungsi produk barang/jasa dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membagi permasalahan prosedur
pengujian kesesuaian fungsi produk barang/jasa dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengoperasikan pengujian produk
barang/jasa dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyusun pengujian produk
barang/jasa dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/jasa
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Scientific
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 3
N Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
o
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
2 Kegiatan Inti
Penentuan Pertanyaan Mendasar
1. Guru meminta peserta didik untuk memper hatikan video yang ada di layar
komputer tentang prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/jasa
2. Guru meminta peserta didik memperhatikan dan menyimak tayangan video
tersebut
3. Peserta didik membuat catatan kecil tentang materi atau video yang belum jelas
untuk ditanyakan pada guru
4. Peserta didik mengajukan pertanyaan dari materi yang telah dicatat untuk acuan
dalam metoda perakitan produk barang/jasa
Mendesain Perencanaan Proyek
1. Peserta didik bertanya untuk memperoleh penjelasan yang mendetail dari guru
dari tayangan video yang telah diputar
2. Guru menjelaskan dari masing – masing pertranyaan dari peserta didik agar
peserta didik memahaminya
3. Guru mempraktekan prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/jasa
4. Peserta didik mem perhatikan dan mencoba menguji kesesuaian fungsi produk
barang/jasa sendiri
Menyusun Jadwal
1. Peserta didik mema hami penjelasan prosedur pengujian kesesuaian fungsi
produk barang/jasa dari guru
2. Guru membuat jadwal untuk me ngetes peserta didik dalam menguji kesesuaian
fungsi produk barang/jasa
3. Guru memberitahu ka prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/jasa
peserta didik
4. Peserta didik mendengarkan penjelasan atau informasi dari guru
Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek
1. Guru memanggil peserta didik sesuai absen untuk maju menghubungkan,
membagi, mengoperasikan, menyusun prosedur pengujian kesesuaian fungsi
produk barang/jasa
2. Peserta didik maju satu persatu sesuai dengan panggilan guru
3. Peserta didik berusaha menghubungkan, membagi, mengoperasikan, menyusun
prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/jasa
4. Guru memperhati kan peserta didik dalam menghubungkan, membagi,
mengoperasikan, menyusun prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk
barang/jasa mengarahkan jika ada peserta didik yang belum tahu
Menguji Hasil dan Mengevaluasi Pengalaman
1. Guru mengamati hasil yang telah dibuat oleh peserta didik
2. Guru menguji hasil dari peserta didik dalam menghubungkan, membagi,
mengoperasikan, menyusun prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk
barang/jasa
3. Peserta didik menghubungkan, membagi, mengoperasikan, menyusun prosedur
pengujian kesesuaian fungsi produk barang/jasa
4 Guru mengevaluasi dari hasil peserta didik dalam dalam menghubungkan,
membagi, mengoperasikan, menyusun prosedur pengujian kesesuaian fungsi
produk barang/jasa
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/jasa
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/jasa
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik
untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
Penilaian keterampilan : Praktek
Uraian Materi
Latihan soal
1. Apasajakah yang harus Anda persiapkan sebelum memproduksi barang?
2. Apakah yang dimaksud kesempatan diferifikasi?
3. Sebutkan langkah – langkah perencanaan produksi!
4. Apasajakah yang harus diperhatikan dalam menguji produk?
5. Apasajakah yang harus dipertimbangkan untuk pemilihan bahan?
Jawaban
1. Jumlah kebutuhan produksi per produk selama periode tertentu.
kebijakan persediaan terhadapjurnlah persediaan bahan baku/penolong, bahan setengah jadi, clan barang
jadi.
Kebijakan kapasitas mesin atau kapasitas poduksi.
Tersedianya fasilitas produksi seandainya terjadi penambahan kapasitas produksi.
Tersedianya bahan baku clan bahan penolong Berta tenaga kerja.
Jumlah produksi yang ekonomis.
2. Yaitu peluang untuk menambah atau memperbanyakjenis produk yang akan dihasilkan.
3. Penelitian dan pengembangan produk, mencari gagasan dan seleksi produk
4. Frekuensi kerusakan komponen (reabilitas),
kemudahan untuk pemeliharaan clan perbaikan (maintainability), serta
umur produk.
5. Kebutuhan jenis (spesifikasi) produk atau bagian dari produk,
Harga dari bahan yang akan digunakan, Berta
Biaya proses produksi.
Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20
4.15 Melakukan pemeriksaan produk sesuai dengan kriteria kelayakan produk/standar operasional
4.15.1 Menyusun pemeriksaan produk sesuai dengan kriteria kelayakan produk/standar
operasional
4.15.2 Mengoperasikan pemeriksaan produk sesuai dengan kriteria kelayakan produk/standar
operasional
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan kesesuaian hasil
produk dengan rancangan dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menilai kerja kesesuaian hasil produk
dengan rancangan dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengoperasikan pemeriksaan produk
sesuai dengan kriteria kelayakan produk/standar operasional dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyusun pemeriksaan produk sesuai
dengan kriteria kelayakan produk/standar operasional dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Kesesuaian hasil produk dengan rancangan
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Scientific
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 3
N Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
o
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
2 Kegiatan Inti
Penentuan Pertanyaan Mendasar
1. Guru meminta peserta didik untuk memper hatikan video yang ada di layar
komputer tentang pemeriksaan produk sesuai dengan kriteria kelayakan
produk/standar operasional
2. Guru meminta peserta didik memperhatikan dan menyimak tayangan video
tersebut
3. Peserta didik membuat catatan kecil tentang materi atau video yang belum jelas
untuk ditanyakan pada guru
4. Peserta didik mengajukan pertanyaan dari materi yang telah dicatat untuk acuan
dalam pemeriksaan produk sesuai dengan kriteria kelayakan produk/standar
operasional
Mendesain Perencanaan Proyek
1. Peserta didik bertanya untuk memperoleh penjelasan yang mendetail dari guru
dari tayangan video yang telah diputar
2. Guru menjelaskan dari masing – masing pertranyaan dari peserta didik agar
peserta didik memahaminya
3. Guru mempraktekan pemeriksaan produk sesuai dengan kriteria kelayakan
produk/standar operasional
4. Peserta didik mem perhatikan dan mencoba pemeriksaan produk sesuai dengan
kriteria kelayakan produk/standar operasional sendiri
Menyusun Jadwal
1. Peserta didik mema hami penjelasan pemeriksaan produk sesuai dengan kriteria
kelayakan produk/standar operasional dari guru
2. Guru membuat jadwal untuk me ngetes peserta didik dalam pemeriksaan produk
sesuai dengan kriteria kelayakan produk/standar operasional
3. Guru memberitahu ka pemeriksaan produk sesuai dengan kriteria kelayakan
produk/standar operasional peserta didik
4. Peserta didik mendengarkan penjelasan atau informasi dari guru
Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek
1. Guru memanggil peserta didik sesuai absen untuk maju menyimpulkan, menilai,
mengoperasikan, menyusun pemeriksaan produk sesuai dengan kriteria
kelayakan produk/standar operasional
2. Peserta didik maju satu persatu sesuai dengan panggilan guru
3. Peserta didik berusaha menyimpulkan, menilai, mengoperasikan, menyusun
pemeriksaan produk sesuai dengan kriteria kelayakan produk/standar
operasional
4. Guru memperhati kan peserta didik dalam menyimpulkan, menilai,
mengoperasikan, menyusun pemeriksaan produk sesuai dengan kriteria
kelayakan produk/standar operasional mengarahkan jika ada peserta didik yang
belum tahu
Menguji Hasil dan Mengevaluasi Pengalaman
1. Guru mengamati hasil yang telah dibuat oleh peserta didik
2. Guru menguji hasil dari peserta didik dalam menyimpulkan, menilai,
mengoperasikan, menyusun pemeriksaan produk sesuai dengan kriteria
kelayakan produk/standar operasional
3. Peserta didik menyimpulkan, menilai, mengoperasikan, menyusun pemeriksaan
produk sesuai dengan kriteria kelayakan produk/standar operasional
4 Guru mengevaluasi dari hasil peserta didik dalam dalam menyimpulkan,
menilai, mengoperasikan, menyusun pemeriksaan produk sesuai dengan kriteria
kelayakan produk/standar operasional
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
menyusun pemeriksaan produk sesuai dengan kriteria kelayakan produk/standar
operasional
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
menyusun pemeriksaan produk sesuai dengan kriteria kelayakan produk/standar
operasional
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik
untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
Penilaian keterampilan : Praktek
Proses perencanaan produk dilakukan sebelum suatu proyek pengembangan produk secara formal
disetujui, sumber daya yang penting dipakai dan sebelum tim pengembang yang lebih besar dibentuk.
Perencanaan produk merupakan suatu kejadian yang mempertimbangkan portofolio suatu proyek,
sehingga suatu organisasi dapat mengikuti dan menetukan bagian apa dari proyek yang akan diikuti
selama periode tertentu. Kegiatan perencanaan produk menjamin bahwa proyek pengembangan produk
mendukung strategi bisnis perusahaan yang lebih luas dan menentukan:
a. Proyek-proyek pengembangan produk apa yang akan dilakukan.
b. Kombinasi pengembangan produk (produk baru, produk platform, atau produk turunan).
c. Keterkaitan antar proyek dalam suatu portofolio.
d. Waktu dan urutan proyek.
Setiap proyek terpilih dilengkapi dengan tim pengembang produk. Tim ini harus mengetahui misi proyek
sebelum dimulai pengembangan. Misi setiap proyek seharusnya memuat:
a. Segmen pasar yang dapat dipertimbangkan untuk merancang dan mengembangkan produk.
b. Teknologi yang digunakan.
c. Target proyek secara finansial.
d. Anggaran dan deadline proyek.
Proses Perencanaan Produk
Rencana produk mengidentifikasi portofolio produk-produk yang dikembangkan dan waktu pengenalan ke
pasar. Proses perencanaan mempertimbangkan peluang-peluang pengembangan produk, yang
diidentifikasi oleh banyak sumber, mencakup usulan bagian pemasaran, penelitian, pelanggan, tim
pengembangan produk dan analisis keunggulan para pesaing.
Rencana produk perlu diperbarui secara berkala agar dapat mengakomodasi perubahan dan perkembangan
yang ada. Untuk mengembangkan suatu rencana produk dan pernyataan misi proyek perlu 5 (lima)
tahapan proses:
1. Mengidentifikasi peluang
Peluang-peluang melibatkan beberapa dari 4 (empat) tipe proyek pengembangan produk, yaitu:
a. Produk baru.
b. Turunan dari produk yang sudah ada.
c. Perbaikan produk yang sudah ada.
d. Produk yang pada dasarnya baru.
Identifikasi peluang dapat dilakukan dengan cara:
a. Keluhan pelanggan terhadap produk sejenis yang sudah ada.
b. Analisa keunggulan dan kelemahan produk pesaing.
c. Usulan pelanggan yang dikumpulkan secara otomatis.
d. Pertimbangan implikasi terhaadap adanya kecenderungan dalam gaya idup, demografi dan
teknologi untuk kategori yang produk ada dan peluang-peluang kategori produk baru.
2. Mengevaluasi dan Memprioritaskan Proyek
Empat perspektif dasar yang berguna dalam mengevaluasi dan memprioritaskan peluang-peluang bagi
produk baru dalam kategori produk yang sudah ada adalah:
a. Strategi bersaing
Strategi bersaing perusahaan merupakan sebuah pendekatan pasar dan produk yang mendasar
dengan memperhatikan para pesaing. Strategi ini digunakan untuk memilih peluang. Pada
umumnya perusahaan melakukan diskusi pada tingkat manajemen merupakan sebuah kompetensi
strategi dan membantu dalam bersaing. Beberapa strategi yang mungkin untuk diterapkan:
a) Kepemimpinan yang berbasis pada teknologi.
b) Kepemimpinan berbasis efisiensi biaya.
c) Fokus pelanggan.
d) Produk tiruan.
b. Segmentasi pasar
Pembagian pasar ke dalam segmen-segmen memungkinkan perusahaan untuk mempertimbangkan
tindakan-tindakan pesaing dan kekuatan produk perusahaan sekarang berdasarkan kelompok
pelanggan yang jelas. Pemetaan produk-produk pesaing dan milik sendiri dalam segmen-segmen
akan membantu perusahaan dalam memperkirakan peluang produk yang menyebabkan kelemahan
lini produknya dan dan yang memanfaatkan kelemahan dari penawaran pesaing.
c. Perkembangan teknologi
Dalam bisnis yang sifatnya intensif teknologi, keputusan perencanaanyang utama adalah
penentuan waktu untuk menggunakan teknologi dasar yang baru dalam lini produk.
d. Perencanaan platform produk
Platform produk merupakan sekumpulan aset yang dibagi dalam sekumpulan produk. Platform
yang efektif dapat memungkinkan variasi turunan produk untuk dirancang lebih cepat dan mudah,
yang setiap produk memberikan ciri-ciri dan fungsi-fungsi yang diinginkan oleh pasar utama.
Keputusan mengenai platform produk sangat berkaitan dengan usaha pengembangan produk dari
perusahaan dan untuk memutuskan mengenai teknologi mana yang akan digunakan untuk produk
baru.
Satu teknik untuk mengkoordinasikan pengembangan teknologi dengan perencanaan produk
adalah peta jalur teknologi. Peta jalur teknologi merupakan cara untuk menunjukkan ketersediaan
yang diharapkan dan masa depan penggunaan berbagai teknologi yang relevan untuk produk yang
dipertimbangkan.
e. Evaluasi peluang produk baru secara fundamental
Beberapa kriteria untuk mengevaluasi peluang produk baru secara fundamental adalah:
a) Ukuran pasar (unit/tahun x harga rata-rata).
b) Tingkat pertumbuhan pasar (persen per tahun).
c) Intensitas persaingan (jumlah pesaing dan kekuatannya).
d) Pengetahuan perusahaan mengenai pasar.
e) Pengetahuan perusahaan mengenai teknologi.
f) Kesesuaian dengan produk perusahaan lain.
g) Kesesuaian dengan kemampuan perusahaan.
f. Menyeimbangkan portofolio proyek pengembangan
Metode penyeimbang portofolio akan melibatkan pemetaan portofolio sesuai dengan dimensi-
dimensi yang berguna, sehingga manajer akan mempertimbangkan implikasi dari keputusan
perencanaan. Pendekatan pemetaan yang dikemukakan Cooper et al (1998) melibatkan dimensi
seperti resiko teknis, pengembalian finansial, daya tarik pasar dan sebagainya.
3. Pengalokasian Sumber Daya dan Perencanaan Waktu
a. Pengelolaan sumber daya
Perencanaan agregat akan membantu perusahaan dalam penggunaan sumber daya secara efisien
dengan mengambil proyek-proyek yang beralasan untuk diselesaikan berdasarkan sumber daya
yang dianggarkan.
b. Penentuan waktu proyek
Penentuan waktu dan urutan proyek harus mempertimbangkan faktor-faktor:
a) Penentuan waktu pengenalan produk.
b) Kesiapan teknologi.
c) Kesiapan pasar.
d) Persaingan dalam penawaran produk.
4. Penyelesaian Perancangan Proyek Pendahuluan
Tahap ini dilakukan setelah proyek disetujui, tetapi sebelum sumber daya penting digunakan.
Kegiatan ini melibatkan tim fungsional silang yang disebut tim inti. Pada poin ini pernyataan
kesempatan yang lebih sesegera mungkin ditulis kembali sebagai suatu pernyataan visi produk.
Sasaran yang terdefinisi dalam pernyataan visi produk kadang sangatlah umum. Untuk memberikan
petunjuk yang jelas bagi organisasi pengembangan produk, biasanya tim memformulasikan suatu
definisi yang lebih detail dari pasar target dan asumsi-asumsi yang mendasari operasional tim
pengembangan. Keputusan-keputusan mengenai hal ini akan terdapat dalam suatu pernyataan misi.
a. Pernyataan misi
Pernyataan misi mencakup:
a) Uraian produk ringkas, mencakup manfaat produk utama untuk pelanggan namun
menghindari penggunaan konsep produk secara spesifik.
b) Sasaran utama bisnis, mencakup waktu, biaya dan kualitas.
c) Pasar target untuk produk, mengidentifikasi pasar utama dan pasar kedua yang perlu
dipertimbangkan dalam suatu pengembangan.
d) Asumsi dan batasan, untuk mengarahkan usaha pengembangan.
e) Stakeholder, untuk menjamin bahwa banyak permasalahan pengembangan ditujukan untuk
mendaftar secara eksplisit seluruh stakeholder dari produk. Daftar stakeholder dimulai
dari pengguna akhir dan pelanggan eksternal yang membuat keputusan-keputusan tentang
produk. Daftar stakeholder menyediakan suatu bayangan bagi tim untuk
mempertimbangakn kebutuhan setiap konsumen.
b. Asumsi dan batasan
Asumsi dan batasan diperlukan agar pengembangan teknis dari produk lebih terarah.
Permasalahan yang perlu dipertimbangkan dalam menyatakan asumsi dan batasan:
a) Manufaktur, mempertimbangkan kemampuan, kapasitas, dan batasan operasional
manufaktur.
b) Pelayanan. Pelayanan pelanggan dan pendapatan pelayanan sangat menentukan
keberhasilan perusahaan, sehingga perusahaan perlu menyatakan sasaran strategis untuk
tingkat-tingkat kualitas pelayanan.
c) Lingkungan. Sasarannya adalah bahwa seluruh komponen akan dimanufaktur kembali
atau didaur ulang atau keduanya Sehingga seharusnya tidak ada komponen yang dibuang
pelanggan.
c. Penentuan staf dan kegiatan perencanaan proyek pendahuluan lain.
5. Merefleksikan hasil dengan proses
Langkah terakhir dari perencanaan dan proses strategi, tim seharusnya menanyakan beberapa
pertanyaan untuk memperlirakan kualitas hasil dan proses.
Karena pernyataan misi merupakan pegangan untuk tim pengembangan, suatu reality check harus
dilakukan sebelum melalui proses pengembangan. Langkah awal ini merupakan waktu untuk
perbaikan.
Latihan soal
1. Apakaha yang dimaksud Perencanaan produk ?
2. Misi apasajakah yang dimut dalam sebuah proyek?
3. Sebutkan permasalahan yang dipertimbangkan dalam menyatakan asumsi dan batasan!
4. Apakah sasaran dari lingkungan?
5. Sebutkan pernyataan misi!
Jawaban
1. Perencanaan produk merupakan suatu kejadian yang mempertimbangkan portofolio suatu proyek,
sehingga suatu organisasi dapat mengikuti dan menetukan bagian apa dari proyek yang akan diikuti
selama periode tertentu
2. Segmen pasar yang dapat dipertimbangkan untuk merancang dan mengembangkan produk.
Teknologi yang digunakan.
Target proyek secara finansial.
Anggaran dan deadline proyek.
3. Segmen pasar yang dapat dipertimbangkan untuk merancang dan mengembangkan produk.
Teknologi yang digunakan.
Target proyek secara finansial.
Anggaran dan deadline proyek.
4. Bahwa seluruh komponen akan dimanufaktur kembali atau didaur ulang atau keduanya Sehingga
seharusnya tidak ada komponen yang dibuang pelanggan.
5. Uraian produk ringkas, pasar target untuk produk, asumsi dan batasan, stake holder
Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20
Bontang, 15 Juli 2019
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel
4.16 Menyusun paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa
4.16.1 Membuat paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa
4.16.2 Mengoperasikan paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang
produk/jasa
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menerjemahkan paparan deskriptif,
naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengekspresikan paparan deskriptif,
naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memproduksi paparan deskriptif,
naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengoperasikan paparan deskriptif,
naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Scientific
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 3
N Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
o
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
2 Kegiatan Inti
Penentuan Pertanyaan Mendasar
1. Guru meminta peserta didik untuk memper hatikan video yang ada di layar
komputer tentang Menyusun paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau
persuasif tentang produk/jasa
2. Guru meminta peserta didik memperhatikan dan menyimak tayangan video
tersebut
3. Peserta didik membuat catatan kecil tentang materi atau video yang belum jelas
untuk ditanyakan pada guru
4. Peserta didik mengajukan pertanyaan dari materi yang telah dicatat untuk acuan
dalam Menyusun paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang
produk/jasa
Mendesain Perencanaan Proyek
1. Peserta didik bertanya untuk memperoleh penjelasan yang mendetail dari guru
dari tayangan video yang telah diputar
2. Guru menjelaskan dari masing – masing pertranyaan dari peserta didik agar
peserta didik memahaminya
3. Guru mempraktekan Menyusun paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau
persuasif tentang produk/jasa
4. Peserta didik mem perhatikan dan mencoba Menyusun paparan deskriptif,
naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa sendiri
Menyusun Jadwal
1. Peserta didik mema hami penjelasan pemeriksaan produk sesuai dengan kriteria
kelayakan produk/standar operasional dari guru
2. Guru membuat jadwal untuk me ngetes peserta didik dalam Menyusun paparan
deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa
3. Guru memberitahu ka pemeriksaan produk sesuai dengan kriteria kelayakan
produk/standar operasional peserta didik
4. Peserta didik mendengarkan penjelasan atau informasi dari guru
Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek
1. Guru memanggil peserta didik sesuai absen untuk maju
menerjemahkan,mengekspresikan, memproduksi, mengoperasikan Menyusun
paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa
2. Peserta didik maju satu persatu sesuai dengan panggilan guru
3. Peserta didik berusaha menerjemahkan,mengekspresikan, memproduksi,
mengoperasikan Menyusun paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau
persuasif tentang produk/jasa
4. Guru memperhati kan peserta didik dalam menerjemahkan,mengekspresikan,
memproduksi, mengoperasikan Menyusun paparan deskriptif, naratif,
argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa mengarahkan jika ada peserta
didik yang belum tahu
Menguji Hasil dan Mengevaluasi Pengalaman
.1. Guru mengamati hasil yang telah dibuat oleh peserta didik
2. Guru menguji hasil dari peserta didik dalam menerjemahkan,mengekspresikan,
memproduksi, mengoperasikan Menyusun paparan deskriptif, naratif,
argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa
3. Peserta didik menerjemahkan,mengekspresikan, memproduksi, mengoperasikan
Menyusun paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang
produk/jasa
4 Guru mengevaluasi dari hasil peserta didik dalam dalam
menerjemahkan,mengekspresikan, memproduksi, mengoperasikan Menyusun
paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
Menyusun paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang
produk/jasa
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
Menyusun paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang
produk/jasa
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik
untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
Penilaian keterampilan : Praktek
DESKRIPSI (PERIAN) Penulisan yang bertujuan untuk menggambarkan bentuk objek pengamatan,
wujudnya, sifatnya, rasanya, atau coraknya dengan mengandalkan pancaindera. Penulisan yang bertujuan
untuk menggambarkan perasaan atau suasana, seperti sedih, gembira, bahagia, takut, atau sepi melalui
pencerapan pancaindera.
FUNGSI DESKRIPSI Membantu pembaca untuk membayangkan suasana, orang, keadaan, benda, serta
untuk memahami suatu sensasi atau emosi, melalui imajinasi yang terbentuk melalui ungkapan bahasa.
DESKRIPSI YANG BAIK • didasarkan pada pengamatan dan pencerapan pancaindera yang cermat dan
penyusunan yang tepat • ditandai oleh suasana hati yang jelas • diikuti oleh pengembangan yang logis •
didasarkan pada penggambaran yang dominan yang diletakkan pada kalimat topik.
OBSERVASI Tindakan mengawasi suatu perbuatan (kegiatan, keadaan) seseorang atau benda dengan
penuh perhatian yang dapat dilaksanakan dalam jangka waktu pendek (sesaat) dan jangka waktu panjang.
JANGKA PENDEK • Pengamatan dalam waktu yang singkat dan terbatas. • pokok perhatian : kegiatan,
perilaku, dan suara dalam pertemuan sesaat pada waktu pertemuan atau wawancara dilaksanakan.
JANGKA PANJANG • Pengamatan yang terjadi dalam waktu yang agak panjang (beberapa hari, minggu,
bulan, bahkan tahunan). • terlihat dari penggunaan kata, seperti biasanya, setiap, setiap kali, sering kali,
kadang kala.
DESKRIPSI EKSPOSITORIS Deskripsi yang sangat logis. isinya merupakan perincian yang disusun
menurut sistem atau urutan logis dari obyek yang diamati.
DESKRIPSI IMPRESIONISTIS • menggambarkan kesan penulis atau suatu untuk menstimulasi pembaca
yang lebih menekankan kesan pada saat penulis melakukan observasi. • Urutan yang digunakan adalah
urutan menurut kuat atau lemahnya kesan penulis terhadap obyek yang ditulis.
CAKUPAN DESKRIPSI • Deskripsi latar, tempat, atau lokasi. • Deskripsi kegiatan. • Orang-orang yang
terlibat dalam suatu acara. • Makna suatu kejadian. • Pendekatan secara induktif.
NARASI (KISAHAN) Penulisan yang bertujuan untuk menceritakan kembali suatu peristiwa dengan cara
menghimpun informasi faktual berdasarkan pengamatan, liputan, wawancara, dan informasi dari bacaan
atau dokumen, serta dari imajinasi.
NARASI YANG BAIK • memiliki kalimat awal/teras yang menarik perhatian. • memiliki alur dengan
rangkaian adegan yang berawal dan berakhir. • memiliki alur yang membangun klimaks. • memiliki alur
yang dibangun atas peristiwa-peristiwa yang disusun secara berurutan dan logis. • memiliki pemeran atau
pelaku dalam peristiwa yang dilaporkan.
SUSUNAN KERANGKA NARATIF 1. Urutan kejadian. 2. Urutan waktu. 3. Urutan sebab akibat.
SUDUT PANDANG 1. Sudut pandang orang pertama (pencerita berpartisipasi dalam cerita). 2. Sudut
pandang orang ketiga (pencerita bertindak sebagai pengamat dan menceritakan kejadian tanpa melibatkan
diri ke dalamnya).
EKSPOSISI (PAPARAN) • Penulisan yang bertujuan memberikan informasi, penjelasan, keterangan, atau
pemahaman berupa – perincian khusus, – penalaran, – contoh.
memberi penjelasan atau informasi, • menguraikan sebuah proses, melukiskan proses pembuatan sesuatu
yang belum diketahui pembaca atau proses kerja suatu benda, • menyingkapkan buah pikiran, perasaan,
atau pendapat penulis untuk diketahui pembaca, • memberi simpulan atau saran yang akan mengakhiri
tulisan tersebut. TUJUAN EKSPOSISI
JENIS-JENIS EKSPOSISI • menjelaskan prosedur atau proses, • memberikan dan menguraikan definisi
atau pandangan, • menerangkan arah, • menjelaskan dan menafsirkan gagasan, • menerangkan bagan atau
tabel, atau • mengulas suatu hal atau peristiwa
ARGUMENTASI • Penulisan yang bertujuan untuk meyakinkan orang, membuktikan pendapat atau
pendirian pribadi, atau bahkan membujuk pihak lain untuk menerima pendapat penulis. • Bentuk
argumentasi ini tidak dianjurkan, dalam berita, karena berita harus disajikan secara obyektif dan tidak
mengandung opini penulis
Argumentasi dibangun dengan menyusun alasan secara logis untuk menunjang sebuah kalimat topik
dalam paragraf. Alasan disusun berdasarkan penjelasan atau kutipan dan fakta- fakta yang tepat
Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud paparan deskripsi?
2. Apakah fungsi paparan deskripsi?
3. Apakah yang dimaksud paparan eksposisi?
4. Tujuan paparan argumentasi adalah?
5. Mengapa argumentasi tidak boleh dipaparkan dalam berita?
Jawaban
1. Penulisan yang bertujuan untuk menggambarkan bentuk objek pengamatan, wujudnya, sifatnya,
rasanya, atau coraknya dengan mengandalkan pancaindera
2. Membantu pembaca untuk membayangkan suasana, orang, keadaan, benda, serta untuk memahami
suatu sensasi atau emosi, melalui imajinasi yang terbentuk melalui ungkapan bahasa
3. Penulisan yang bertujuan memberikan informasi, penjelasan, keterangan, atau pemahaman berupa –
perincian khusus, – penalaran, – contoh.
4. untuk meyakinkan orang, membuktikan pendapat atau pendirian pribadi, atau bahkan membujuk pihak
lain untuk menerima pendapat penulis
5. karena berita harus disajikan secara obyektif dan tidak mengandung opini penulis
Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
Penilaian keterampilan : Praktek
URAIAN MATERI
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang
berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan
produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Segmentasi pasar juga dapat diartikan sebagai proses
pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisis perbedaan antara pembeli
di pasar.
Dasar–dasar segmentasi pasar pada pasar konsumen
Variabel geografi
Variabel tersebut, antara lain: wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan iklim.
Variabel demografi
Variabel tersebut, antara lain: umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan, pendidikan, dll.
Variabel psikologis
Variabel tersebut, antara lain: kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
Variabel tersebut, antara lain: manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat pemakaian, status
kesetiaan dan sikap pada produk.
Dasar–dasar segmentasi pada pasar industri
Tahap 1, yaitu menetapkan segmentasi makro, yakni pasar pemakai akhir, lokasi geografis, dan
banyaknya langganan.
Tahap 2, yaitu sikap terhadap penjual, ciri–ciri kepribadian, kualitas produk, dan pelanggan.
Syarat
Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif, yaitu:
Dapat diukur
Dapat dicapai
Cukup besar atau cukup menguntungkan
Dapat dibedakan
Dapat dilaksanakan
Tingkat
Pembelian mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik. Setiap pembeli, berpotensi menjadi pasar
yang terpisah. Oleh karena itu segmentasi pasar dapat dibangun pada beberapa tingkat yang berbeda.
Pemasaran massal
Pemasaran massal berfokus pada produksi massal, distribusi massal, dan promosi massal untuk
produk yang sama dalam cara yang hampir sama keseluruh konsumen.
Pemasaran segmen
Pemasaran segmen menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan, persepsi, dan perilaku
pembelian.
Pemasaran ceruk
Pemasaran ceruk (marketing niche) berfokus pada sub-group di dalam segmen-segmen. Suatu
ceruk adalah suatu grup yang didefiniskan dengan lebih sempit.
Pemasaran mikro
Praktik penyesuaian produk dan program pemasaran agar cocok dengan citarasa individu atau
lokasi tertentu. Termasuk dalam pemasaran mikro adalah pemasaran lokal dan pemasaran
individu.
Manfaat
Manfaat dari segmentasi pasar adalah:
Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih kesempatan-
kesempatan pemasaran.
Penjual atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon pemasaran yang
berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya secara lebih tepat pada berbagai
segmen.
Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik pemasarannya
Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud segmentasi pasar?
2. Sebutkan manfaat segmentasi pasar!
3. Sebutkan tingkatan segmentasi pasar!
4. Sebutkan syarat segmentasi yang efektif!
5. Sebutkan contoh variable demografi!
Jawaban
1. kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki
kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran
pemasaran yang berbeda.
2. Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih kesempatan-kesempatan
pemasaran.
Penjual atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon pemasaran yang berbeda-
beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya secara lebih tepat pada berbagai segmen.
Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik pemasarannya
3. pemasaran massal, pemasaran segemen, pemasaran ceruk, pemasaran mikro
4. Dapat diukur, dapat dicapai, cukup besar atau cukup menguntungkan, dapat dibedakan, dapat
dilaksanakan
5. umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan, pendidikan
Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20
URAIAN MATERI
Konsep marketing merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam menjalankan sebuah usaha. Baik
peluang usaha baru maupun usaha yang telah lama dirintis, baik usaha kecil maupun usaha yang telah
berkembang sekalipun.
Semuanya membutuhkan konsep marketing untuk mengembangkan usaha yang dijalankan. Berbicara
tentang konsep marketing, maka sesungguhnya kita sedang membicarakan bagaimana strategi pemasaran
produk yang kita jual.
Hal itu pulalah yang dihadapi oleh usaha kecil yang saat ini banyak bermunculan. Merencanakan strategi
pemasaran yang tepat untuk menarik minat konsumen pada usaha kecil masih sangatlah sulit. Salah satu
cara yang dapat digunakan untuk mengembangkan usaha kecil tentunya dengan fokus pada strategi
pemasaran.
Dengan terbatasnya anggaran marketing yang dimiliki usaha kecil, bukan berarti menjadikan usaha kecil
kalah dengan usaha skala besar. Untuk itu kita harus lebih kreatif dengan anggaran biaya yang minim
untuk menghasilkan strategi pemasaran yang tepat. Berikut beberapa cara untuk mengoptimalkan
pemasaran dengan anggaran terbatas
Bekerjasama dengan pengusaha atau rekan Anda untuk pemasangan iklan. Mencoba mengirimkan
penawaran produk kepada pelanggan serta memberikan potongan harga untuk paket pembelian tertentu.
Perkenalkan produk dan usaha Anda melalui media gratis, hal ini akan membantu pencarian para
konsumen tentang produk yang Anda tawarkan. Misalnya saja publikasi melalui internet. Libatkan
lingkungan yang ada disekitar usaha Anda, dalam salah satu kegiatan yang usaha Anda laksanakan. Ini
dapat dijadikan sebagai salah satu cara publikasi gratis kepada masyarakat sekitar.
Selain itu beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun strategi pemasaran untuk usaha kecil
yaitu sebagai berikut :
1. Konsistensi
Dengan adanya konsistensi terhadap semua area marketingnya, dapat membantu mengurangi
biaya marketing dan meningkatkan efektivitas penciptaan merek.
2. Perencanaan
Perencanaan konsep marketing yang akan dijalankan usaha kecil sangat mempengaruhi
banyaknya pelanggan yang diperoleh. Oleh karena itu luangkan waktu untuk merencanakan
strategi marketing, anggaran marketing, serta konsep lainnya yang berhubungan dengan
pemasaran.
3. Strategi
Strategi merupakan dasar untuk kelanjutan kegiatan marketing yang telah direncanakan, misalnya
siapa target pasar, bagaimana usaha kecil membidik pelanggan, dan bagaimana cara menjaga
konsumen yang ada sebagai pelanggan tetap.
4. Target Market
Mendefinisikan secara tepat pangsa pasar yang dituju, dengan memilih satu atau lebih dari
segmen pasar yang akan dimasuki. Target pasar yang jelas akan membuat konsep marketing lebih
mudah dilaksanakan.
5. Anggaran
Menghitung anggaran marketing merupakan bagian yang berat dan membutuhkan keakuratan
hasil hitungan. Dari anggaran yang dibuat, dapat dipersipkan dana yang akan dibutuhkan untuk
pemasaran. Biasanya usaha kecil membuat anggaran dengan tidak terlalu akurat, sehingga terjadi
pemborosan.
6. Marketing Mix
Marketing mix biasanya dijelaskan sebagai produk, harga, tempat, dan promosi. Sebagai
pengusaha kecil, perlu memutuskan dengan spesifik produk (atau jasa), harga yang sesuai, dimana
dan bagaimana Anda akan mendistribusikan produk Anda, dan bagaimana orang lain dapat
mengetahui tentang produk yang ditawarkan.
7. Website
Saat ini bisnis apapun termasuk usaha kecil usahakan memiliki website, karena hampir 60%
konsumen datang dari informasi dari internet. Sehingga informasi produk melalui website pun
sangat mendukung peningkatan jumlah pelanggan yang tertarik dengan produk Anda.
8. Branding
Branding adalah bagaimana konsumen menerima produk dan perusahaan yang membuat produk
tersebut. Terkadang usaha kecil selalu melupakan kebutuhan brand atau pengenalan gambar, logo,
bahkan produk yang usaha kecil hasilkan.
9. Promosi dan iklan
Promosi dan iklan merupakan konsep marketing yang harus dipertimbangkan pada berbagai bisnis
dan produk, termasuk pada usaha kecil. Promosi dan iklan yang baik akan menghasilkan
pengakuan brand yang efektif hingga mampu meningkatkan penjualan.
10. Customer Relationship Management
Pengelolaan hubungan dengan pelanggan yang tepat menjadi salah satu hal penting untuk
menciptakan konsumen yang loyal dan konsisten. Misalnya saja dengan membuat kartu
membership, dan memberikan potongan harga tertentu bagi para member.
Ingat, bahkan sebuah usaha bisa hancur jika strategi pemasaran yang diterapkan tidak tepat. Oleh karena
itu, review kembali konsep pemasaran dan rencana strategi pemasaran Anda, agar usaha Anda dapat
berkembang lebih cepat dan tepat.
Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud marketing?
2. Sebutkan cara menyusun strategi pemasaran!
3. Apakah maksud dari customer relationhip management dalam strategi pemasaran?
4. Apasajakah yang meliputi marketing mix?
5. Apakah yang dimaksud strategi dalam pemasaran?
Jawaban
1. Salah satu hal yang sangat penting dalam menjalankan sebuah usaha
2. Konsisitensi, target market, anggran, marketing mix, website, branding, promosi dan iklan, customer
relation ship management
3. Pengelolaan hubungan dengan pelanggan yang tepat menjadi salah satu hal penting untuk menciptakan
konsumen yang loyal dan konsisten. Misalnya saja dengan membuat kartu membership, dan
memberikan potongan harga tertentu bagi para member.
4. Produk, harga, tempat, dan promosi
5. Dasar untuk kelanjutan kegiatan marketing yang telah direncanakan
Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memberikan penilaian
perkembangan usaha dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengkritisi perkembangan usaha
dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengubah bagan perkembangan
usaha dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memodifikasi bagan perkembangan
usaha dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Penilaian perkembangan usaha
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Scientific
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 4
N Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
o
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
2 Kegiatan Inti
Penentuan Pertanyaan Mendasar
1. Guru meminta peserta didik untuk memper hatikan video yang ada di layar
komputer tentang Membuat bagan perkembangan usaha
2. Guru meminta peserta didik memperhatikan dan menyimak tayangan video
tersebut
3. Peserta didik membuat catatan kecil tentang materi atau video yang belum jelas
untuk ditanyakan pada guru
4. Peserta didik mengajukan pertanyaan dari materi yang telah dicatat untuk acuan
dalam Membuat bagan perkembangan usaha
Mendesain Perencanaan Proyek
1. Peserta didik bertanya untuk memperoleh penjelasan yang mendetail dari guru dari
tayangan video yang telah diputar
2. Guru menjelaskan dari masing – masing pertranyaan dari peserta didik agar
peserta didik memahaminya
3. Guru mempraktekan Membuat Membuat bagan perkembangan usaha
4. Peserta didik mem perhatikan dan mencoba Membuat bagan perkembangan usaha
sendiri
Menyusun Jadwal
1. Peserta didik mema hami penjelasan Membuat bagan perkembangan usaha dari
guru
2. Guru membuat jadwal untuk me ngetes peserta didik dalam Membuat bagan
perkembangan usaha
3. Guru memberitahu ka Membuat Membuat bagan perkembangan usaha
4. Peserta didik mendengarkan penjelasan atau informasi dari guru
Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek
1. Guru memanggil peserta didik sesuai absen untuk maju memberikan penilaian,
mengkritisi, mengubah, memodifikasi Membuat bagan perkembangan usaha
2. Peserta didik maju satu persatu sesuai dengan panggilan guru
3. Peserta didik berusaha Membuat penilaian, mengkritisi, mengubah, memodifikasi
Membuat bagan perkembangan usaha
4. Guru memperhati kan peserta didik dalam penilaian, mengkritisi, mengu bah,
memodifikasi Membuat bagan per kembangan usaha mengarahkan jika ada
peserta didik yang belum tahu
Menguji Hasil dan Mengevaluasi Pengalaman
1. Guru mengamati hasil yang telah dibuat oleh peserta didik
2. Guru menguji hasil dari peserta didik dalam penilaian, mengkritisi, mengubah,
memodifikasi Membuat bagan perkembangan usaha
3. Peserta didik penilaian, mengkritisi, mengubah, memodifikasi Membuat bagan
perkembangan usaha
4 Guru mengevaluasi dari hasil peserta didik dalam penilaian, mengkritisi,
mengubah, memodifikasi Membuat bagan perkembangan usaha
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang menilai
perkembangan usaha
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu
3 Penutup untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang menilai
perkembangan usaha
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik
untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
Penilaian keterampilan : Praktek
URAIAN MATERI
Dalam penilaian maka nilai yang dirujuk selalu nilai pasar, yaitu nilai yang terbentuk dari kekuatan
demand dan supply di pasar bebas, tanpa adanya intervensi dari siapapun dalam kondisi pasar yang
normal (bukan di tengah resesi ataupun pasar yang booming). Dengan diakomodasikannya IAS 98 maka
konsep nilai wajar sebagai pengganti dari nilai perolehan juga digunakan dalam dunia penilaian. Tetapi
nilai wajar ini tidak selalu identik dengan nilai pasar. Pelaksanaan penilaian juga harus
mengakomodasikan jenis property yang dinilai. Propperty yang menghasilkan income harus dinilai
dengan pendekatan pendapatan, namun pendekatan yang mana? Apakah pendekatapan pendapatan dalam
penilaian properti atau penilaian bisnis? Nah inilah yang menarik. Dalam penilaian properti maka yang
dinilai adalah real property, yaitu hak yang sah yang melandasi penguasaan fisik atas tanah tersebut dan
semua yang melekat di atas dan dibawah tanah tersebut baik bangunan maupun pohon ataupun konstruksi
lain namun tidak termasuk tambang atau mineral yang ada didalam tanah dan udara di atasnya.
Standar Penilaian Indonesia (SPI) 2014 yang mengacu kepada standar internasional (International
Valuation Standard/IVS) dalam PPPI 15, Penilaian Properti dengan Bisnis Khusus menjawab pertanyaan
tersebut. Properti dengan Bisnis Khusus (PBK)-Trade Related Property (TRP) adalah properti individual
seperti hotel, restoran, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), yang dapat berpindah
kepemilikannya dalam keadaan beroperasi. Properti ini mencakup tidak hanya tanah dan bangunan tetapi
juga perabotan dan perlengkapan serta komponen bisnis yang dibentuk oleh aset tak berwujud, termasuk
goodwill yang dapat dialihkan. PPPI 15 ini memberikan panduan penilaian PBK sebagai properti yang
beroperasi dan alokasi nilai dari PBK ke dalam komponen utamanya. Nah jadi dalam menilai PBK
tersebut tehnologi yang digunakan harus penilaian bisnis, bukan penilaian properti kecuali untuk jenis
income producing property yang bukan PBK.
Penilaian Usaha/Bisnis
Penilain usaha/bisnis merupakan pengembangan lebih lanjut dari penilaian properti. Penilaian bisnis
diperkenalkan di Amerika Serikat dalam penilaian goodwill pabrik bir yang harus ditutup karena dilarang
pasca resesi ekonomi dunia tahun 1938. Penilaian bisnis menilai kepentingan (interest) yang ada pada
perusahaan. Kepentingan yang dinilai bisa berupa saham perusahaan baik yang mayoritas maupun yang
minoritas. Nilai perusahaan yang dinilai bisa merupakan nilai ekuitas saja ataupun nilai investasi (Market
Vaue of Investment) yang merupakan nilai seluruh modal yang ditanamkan dalam perusahaan yang
mencakup ekuitas dan long term debt. Selain itu kepentingan yang dinilai juga bisa berupa aset tidak
berwujud seperti good will, pool of employee, pool of customers, trading contract dan sebagainya.
Disamping itu maka pemilik bisnis sering kali berkepentingan untuk mengetahui apakah transaksi yang
telah dilakukan itu fair atau tidak dan apakah memberikan nilai tambah? nah apabila jasa ini yang
diperlukan maka penilai dapat menyediakan jasa yang disebut dengan Fairness Oppinion. Jasa lainnya
adalah Project Management, Feasibility Study, Property Optimization. dll. Karena penilai juga merupakan
profesi penunjang pasar modal maka penilaian juga diperlukan dalam proses go public perusahaan tertutup
menjadi perusahaan publik.
Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud nilai pasar?
2. Sebutkan penyedia jasa penilai pasar!
3. Sebutkan contoh bisnis yang menerapkan sistem TRP!
4. Apakah isi dari Standar Penilaian Indonesia (SPI) 2014 ?
Jawaban
1. nilai yang terbentuk dari kekuatan demand dan supply di pasar bebas, tanpa adanya intervensi dari
siapapun dalam kondisi pasar yang normal (bukan di tengah resesi ataupun pasar yang booming).
2 Fairness Oppinion, Project Management, Feasibility Study, Property Optimization.
3. hotel, restoran, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)
4. mengacu kepada standar internasional (International Valuation Standard/IVS) dalam PPPI 15,
Penilaian Properti dengan Bisnis Khusus menjawab pertanyaan tersebut.
Penskoran
No Skor
1 25
2 25
3 25
4 25
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20
D. Materi Pembelajaran
Standard laporan keuangan
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Scientific
Model Pembelajaran : Project Based Learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 4
N Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
o
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
2 Kegiatan Inti
Penentuan Pertanyaan Mendasar
1. Guru meminta peserta didik untuk memper hatikan video yang ada di layar
komputer tentang Membuat laporan keuangan
2. Guru meminta peserta didik memperhatikan dan menyimak tayangan video
tersebut
3. Peserta didik membuat catatan kecil tentang materi atau video yang belum jelas
untuk ditanyakan pada guru
4. Peserta didik mengajukan pertanyaan dari materi yang telah dicatat untuk acuan
dalam Membuat laporan keuangan
Mendesain Perencanaan Proyek
1. Peserta didik bertanya untuk memperoleh penjelasan yang mendetail dari guru
dari tayangan video yang telah diputar
2. Guru menjelaskan dari masing – masing pertranyaan dari peserta didik agar
peserta didik memahaminya
3. Guru mempraktekan Membuat Membuat bagan perkembangan usaha
4. Peserta didik mem perhatikan dan mencoba Membuat laporan keuangan sendiri
Menyusun Jadwal
1. Peserta didik mema hami penjelasan Membuat laporan keuangan dari guru
2. Guru membuat jadwal untuk me ngetes peserta didik dalam Membuat laporan
keuangan
3. Guru memberitahu ka Membuat laporan keuangan
4. Peserta didik mendengarkan penjelasan atau informasi dari guru
Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek
1. Guru memanggil peserta didik sesuai absen untuk maju menilai, membedakan,
mengubah, memodifikasi Membuat laporan keuangan
2. Peserta didik maju satu persatu sesuai dengan panggilan guru
3. Peserta didik berusaha Membuat menilai, membedakan, mengubah, memodifikasi
Membuat laporan keuangan
4. Guru memperhati kan peserta didik dalam menilai, membedakan, mengubah,
memodifikasi Membuat laporan keuangan mengarahkan jika ada peserta didik
yang belum tahu
Menguji Hasil dan Mengevaluasi Pengalaman
1. Guru mengamati hasil yang telah dibuat oleh peserta didik
2. Guru menguji hasil dari peserta didik dala m menilai, membeda kan, mengubah,
memo difikasi Membuat lapo ran keuangan
3. Peserta didik penilaian, menilai, membedakan, mengu bah, memodifikasi
Membuat laporan keuangan
4 Guru mengevaluasi dari hasil peserta didik dalam menilai, membedakan,
mengubah, memodifikasi Membuat laporan keuangan
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
standard laporan keuangan
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu
3 Penutup untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang standard
laporan keuangan
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik
untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
Penilaian keterampilan : Praktek
URAIAN MATERI
Standar Pelaporan Keuangan Internasional (bahasa Inggris: International Financial Reporting
Standards (IFRS) adalah Standar dasar, Pengertian dan Kerangka Kerja (1989) [1] yang diadaptasi oleh
Badan Standar Akuntansi Internasional (bahasa Inggris: International Accounting Standards Board
(IASB)).
Sejumlah standar yang dibentuk sebagai bagian dari IFRS dikenal dengan nama terdahulu Internasional
Accounting Standards (IAS). IAS dikeluarkan antara tahun 1973 dan 2001 oleh Badan Komite Standar
Akuntansi Internasional (bahasa Inggris: Internasional Accounting Standards Committee (IASC)). Pada
tanggal 1 April 2001, IASB baru mengambil alih tanggung jawab gunan menyusun Standar Akuntansi
Internasional dari IASC. Selama pertemuan pertamanya, Badan baru ini mengadaptasi IAS dan SIC yang
telah ada. IASB terus mengembangkan standar dan menamai standar-standar barunya dengan nama IFRS.
Struktur IFRS
IFRS dianggap sebagai kumpulan standar "dasar prinsip" yang kemudian menetapkan peraturan badan
juga mendikte penerapan-penerapan tertentu.
Standar Laporan Keuangan Internasional mencakup:
Peraturan-peraturan Standar Laporan Keuangan Internasional (bahasa Inggris: Internasional
Financial Reporting Standards (IFRS)) -dikeluarkan setelah tahun 2001
Peraturan-peraturan Standar Akuntansi Internasional (bahasa Inggris: International Accounting
Standards (IAS)) -dikeluarkan sebelum tahun 2001
Interpretasi yang berasal dari Komite Interpretasi Laporan Keuangan Internasional (bahasa
Inggris: International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC)) -dikelularkan
setelah tahun 2001
Standing Interpretations Committee (SIC)—dikeluarkan sebelum tahun 2001
Kerangka Kerja untuk Persiapan dan Presentasi Laporan Keuangan (1989) (bahasa Inggris:
Framework for the Preparation and Presentation of Financial Statements (1989))
In making the judgement described in paragraph 10, management shall refer to, and consider the
applicability of, the following sources in descending order:
(a) the requirements and guidance in Standards and Interpretations dealing with similar and
related issues; and
(b) the definitions, recognition criteria and measurement concepts for assets, liabilities, income
and expenses in the Framework.
Dalam membuat keputusan sebagaimana dijelaskan pada paragraf 10, pihak manajemen harus
merujuk kepada, dan mempertimbangkan kemungkinan penerapan akan, sumber-sumber berikut
dalam urutan menurut:
(a) persyaratan dan panduan dalam Standar dan Interpretasi dalam menangani hal serupa dan
berhubungan; dan
(b) penjelasan, kriteria pengenalan dan konsep pengukuran untuk aset, kewajiban, pendapatan dan
pengeluaran dalam Kerangka Kerja.
Kerangka kerja
Kerangka kerja gunan Persiapan dan Presentasi Laporan Keuangan [2] menyampaikan prinsip-prinsip dasar
IFRS.
Kerangka kerja IASB dan FASB sedang dalam proses pembaharuan dan perangkuman. Proyek Kerangka
Konseptual Gabungan (bahasa Inggris: The Joint Conceptual Framework project) bertujuan untuk
memperbaharui dan merapikan konsep-konsep yang telah ada guna menggambarkan perubahan di pasar,
praktik bisnis dan lingkungan ekonomi yang telah timbul dalam dua dekade atau lebih sejak konsep
pertama kali dibentuk.
Tujuan keseluruhan adalah untuk menciptakan dasar guna standar akuntansi pada masa mendatang yang
berbasis prinsip, konsisten secara internal dan diterima secara internasional. Karena hal tersebut, (dewan)
IASB dan FASB Amerika Serikat melaksanakan proyek secara bersama.
Peranan Kerangka kerja
Objektif laporan keuangan
Sebuah laporan keuangan harus menggambarkan pandangan benar dan adil atas usaha sebuah organisasi.
Oleh karena laporan-laporan ini digunakan oleh berbagai pihak, laporan tersebut harus menggambarkan
pandangan sebenarnya akan keadaan keuangan sebuah organisasi.
Latihan soal
1. Apakah kepanjangan dari IAS?
2. Apakah tujuan IAS?
3. Sebutkan standar laporan keuangan!
4. Kapan IASB baru mengambil alih tanggung jawab gunan menyusun Standar Akuntansi Internasional
dari IASC?
5. Apakah nama standard terbaru yang dikeluarkan oleh IASB?
Jawaban
1. Internasional Accounting Standards (IAS)
2. Untuk memperbaharui dan merapikan konsep-konsep yang telah ada guna menggambarkan perubahan
di pasar
3. Peraturan-peraturan Standar Laporan Keuangan Internasional
Peraturan-peraturan Standar Akuntansi Internasional
Interpretasi yang berasal dari Komite Interpretasi Laporan Keuangan Internasional Standing
Interpretations Committee (SIC)
Kerangka Kerja untuk Persiapan dan Presentasi Laporan Keuangan
4. Pada tanggal 1 April 2001
5. IFRS.
Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20