BUKU AJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM &
KEMUHAMMADIYAHAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah Swt, karena atas kehendak dan rahmat-Nya buku Pendidikan
Agama Islam & Kemuhammadiyahan dapat tersusun dan terselesaikan dengan baik. Buku ini
disusun seabagi upaya untuk mendidik peserta didik menjadi insan yang religius dan akhlaq
yang mulia
Buku Pendidikan Agama Islam & Kemuhammadiyahan disusun sesuai dengan kompetensi
inti, kompetensi dasar, dan silabus yang dikembangkan dalam kurikulum 2013. Materi yang
termuat dalam buku ini dengan adanya orintasi pengembangan dan pembinaan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap. Nilai – nilai ajaran islam yang mulia dan luhur dikemas dalam buku
ini untuk dibiasakan dalam sikap, memperluas wawasan dan pengetahuan, serta
mengembangkan keterampilan peserta didik.
Buku ini disusun dengan pilihan kata dan kalimat sesuai dengan tingkat perkembangan
peserta didik. Lebih menarik lagi buku ini mudah di pahami, dihayati, dan tidak membuat
jenuh meskipun dibaca berulang ulang kali.
Buku ini juga dilengkapi dengan panduan – panduan untuk dipraktikkan dan diamalkan hal
ini dilakukan dalam rangka meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan ajaran islam.
Latihan – latihan dan tugas yang di sajikan disetiap akhir pembahasan meberi kesempatan
kepada peserta didik untuk melatih wawasan dan penetahuan, memecahkan masalah –
masalah aktual, proyek, dan membiasakan diri untuk membaca ayat – ayat suci Al – Qur’an
semoga buku ini dapat bermanfaat.
Ucapan Terima kasih kepada penulis sampaikan kepada teman – teman yang telah
meluangkan waktunya untuk menulis buku ajar. Penulis menyadari, bahwa tulisan ini masih
sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan masukan yang membangun sangat
berarti untuk perbaikan buku ini selanjutnya.
Tim Penulis
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab 1 Kontrol Diri (Mujahadah Nafs),Prasangka Baik
D. Latihan Soal……………………………………………………... 12
C. Latihan Soal……………………………………………………... 25
B. Mari Membaca…………………………………………………... 33
C. Mengindentifikasi Bacaan………………………………………. 34
D. Mengartikan Ayat……………………………………………….. 36
E. Isi Kndungan Ayat………………………………………………. 37
F. Memperkaya Khazanah Keilmuan………………………………. 39
G. Latihan Soal……………………………………………………... 45
D. Latihan Soal……………………………………………………. 57
4
Kepribadian dan keindahan……………………………………….. 61
A. Membuka Relung Hati………………………………………….. 63
B. Mengkritisi Sekitar Kita………………………………………… 65
C. Memperkaya Khazanah Peserta Didik………………………….. 68
D. Menerapkan Perilaku Mulia…………………………………….. 78
E. Latihan Soal…………………………………………………….. 80
Bab 6 Menuntut Ilmu…………………………………………………….. 83
A. Membuka Relung Hati………………………………………….. 85
B. Fenomena disekitar Kita………………………………………... 86
C. Memperkaya Hazanah Peserta Didik…………………………… 87
D. Menerapkan Perilaku Mulia…………………………………….. 91
E. Latihan Soal…………………………………………………….. 93
Bab 7 Iman Kepada Malaikat…………………………………………… 96
A. Pengertian Malaikat…………………………………………….. 98
B. Nama Nama Dan Tugas Malaikat………………………………. 99
C. Pengertian Iman Kepada Mlaikat……………………………….. 100
D. Beriman Kepada Malaikat……………………………………… 100
E. Contoh Perilaku Beriman Kepada Malaikat……………………. 102
F. Penerapan Iman Kepada Malaikat……………………………… 102
G. Himah Iman Kepada Malaikat………………………………….. 103
H. Latihan Soal…………………………………………………….. 104
Bab 8 Mempertahankan Kejujuran……………………………………... 106
A. Membuka Relung Hati………………………………………….. 108
B. Mengkritisi Sekitar Kita………………………………………… 109
C. Memperkaya Khazanah Peserta Didik………………………….. 113
D. Menerapkan Perilaku Mulia…………………………………….. 115
E. Latihan Soal…………………………………………………….. 117
5
A. Membuka Relung Hati………………………………………….. 122
B. Pengertian Thaharoh……………………………………………. 22
C. Alat-alat Bersuci Dan Macam-Macam Air……………………... 123
D. Pengertian Najis……………………………………………….... 125
E. Pengertian Hadas………………………………………………... 127
F. Tata Cara Bersuci………………………………………………. 127
G. Latihan Soal…………………………………………………….. 139
Bab 10 Perguruan Tinggi Muhammadiyah……………………………… 142
A. Amal Usaha Muhammadiyah Dan Aisiyah…………………….. 144
B. Amal Usaha Di Bidang Pendidikan…………………………….. 148
C. Karakteristik Perguruan Tinggi Muhammadiyah………………. 150
D. Latihan Soal…………………………………………………….. 152
Bab 11 Janji Pelajar Muhammadiyah Sebagai Implementasi
Ajaran Islam……………………………………………………….. 155
A. Pelajar Muhammadiyah………………………………………… 157
B. Sejarah Berdirinya Ikatan Pelajar Muhammadiyah……………. 158
C. Isi Janji Muhammadiyah………………………………………... 159
D. Implementasi Isi Janji Pelajar Muhammadiyah………………… 162
E. Menghayati Janji Pelajar Muhammadiyah…………………….... 167
F. Latihan Soal…………………………………………………….. 167
6
1
KONTROL DIRI (MUJAHADAH NAFS),
PRASANGKA BAIK (HUSNUDZON),
PERSAUDARAAN (UKHUWAH)
7
KOMPETENSI INTI
1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.2 Mengembangkan perilaku muhasabah nafs,berprasangka baik dan menjaga
ukhuwah persaudaraan ssama muslim sebagai implementasi perintah Q.S Al
Hujurat/49:10 dan hadist yang terkait.
1.3 Memahami dan menerapkan hadist hadist tentang control diri,prasangka baik,dan
persaudaraan.
1.4 Membaca Q.S Al Hujurat/49;10 dan 12 sesuai dengan kaidah tajwid dan
makharijul
KOMPETENSI DASAR
1.1 Terbiasa membaca Al-Quran dengan meyakini bahwakontrol diri (mujahadah
annafs),Prasangka baik ( husnuzzan),dan persaudraan (ukhuwah) adalah perintah
agama.
1.2 Menunjukkan perilaku kontrol diri,prasanka baik,dan persaudaraan sebagai
implementasi perintah Q.S Al-Hujurat/49:10 dan serta hadist yang terkait.
1.3 Menganalisis Q.S Al-Hujurat/49:10 dan 12 serta hadist tentang control diri
(mujahadah an- nafs),prasangaka baik (husnuzzan) dan persaudaraan ( ukhuwah)
1.4 Membaca Q.S Al Hujurat/49:10 dan 12 sesuai dengan kaidah tajwid dan
makharijul huruf.
1.5 Mendemonstrasikan hafalan Q.S Al Hujurat 49: 10 dan 12 serta hadist yang terkait.
1.6 Menyajikan hubungan antara kualitas keimanan dengan control diri (mujahadah
nafs) prasangka baik ( khusnuzaan), dan persaudaraan (ukhuwah) sesuai dengan
pesan Q.S Al Hujurat/49:10 dan 12 serta hadist yang terkait.
8
Mujahadah Nafs adalah perjuangan yang sungguh sungguh atau jihad melawan ego atau
nafsu pribadi jihad atau memerangi hawa nafsu pribadi merupakan salah satu hal yang
penting. Sampai nabi menyebutnya sebagai jihad akbar yang nilainya bahkan lebih utama
dibandingkan jihad memerangi orang orang kafir.
Dalam Surat Al Anfal ayat 72 yang berbunyi :
َ هللا َوا د ِّل ِّنْي ِّ َّان ا د ِل ّنْي َ َا َمن ُْْوا َوه ا َج ُر ْوا َوج َا َه دُ ْوا َِِب ّ ْم َوا ِل ّهّ ِْم َو َان ُْْف ِ ّس هّ ِْم ِِّّْ ِِّْف َس ِب ّ ْي ِ ّل
َََُُُْ
ِاُْكل د ِ ّم ْن َّو َاليمَِِِّّت ْ د ّم ْن َا َو ْو َّاو ََََُنُص ْو ُال َِئّ َك ب َع ُْض ُْهْم َا ْو ِل ّي َا ُءب َع ِّْض َوا َِّل ِّّنْي َ َا َمن ُْْو َو ََْْمل اُُي َ ِ ّج ُر ْوا َم
لنُص ِّاالَّ ع َل َْقْوم بيَ ِِّّْْن ّ ُُُْْك وب ي َ ْمََُْن َََُّّْْ َََْْش ٍء ح ََّّت اُُي َ ِجروا و ِّا ِن ّستنَ َََُُْْصو ْكُُُْ ِ ّىف ا د ِل ّنِّي ِ ّ ف َعل َْْي ُك ُا
َ
َ ٍَ َ ْ ْ َ ْ ُّ َ
{ 72} ٌ ْ هللا ِب ّ َما ت ََْْع َم ُْلْو َن بيَِّص ُ ِ ّم ْيث َا ٌق َو
Artinya :
“ Sesungguhnya orang orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan
jiwanya pada jalan Allah dan orang orang yang memberikan tempat kediaman dan member
pertolongan (kepada muhajirin) mereka itu sama lain saling melindungi dan terhadap orang
yang beriman tetapi belum berhijrah maka tidak ada kewajiban sedikitpun bagimu
melindungi mereka,sampai mereka berhijrah meminta pertolongan kepadamu dalam urusan
pembelaan agama maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang
telah terikat perjanjian antara kamu dengan merka.dan Allah maha melihat apa yang kamu
kerjakan”(Q.S Al Anfal 8: 72.)
B. PERSAUDARAAN (UKHUWAH)
9
Kata ukhuwah menurut bahasa berasal dari “akhun“ artinya, berserikat atau persaudaraan
yang bersifat islami yang sesuai diajarkan oleh syariat islam.
“ Sesungguhnya orang orang mukmin itu bersaudara,karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu (yang berselisih) dan bertaqwalah kepada allah agar kamu mendapat rahmat”
Bahwa setiap muslim itu bersaudara dengan muslim yang lainnya.persaudaraan itu
diibaratkan dengan satu tubuh apabila satu tubuh sakit maka yang lain akan
merasakann
ya
” Diriwayatkan dari ibnu umar,beliau berkata : rosullulah SAW bersabda seorang muslim
itu adalah saudara muslim yang lain,oleh sebab itu jangan mendzalimi dan meremehkannya
dan jangan pula menyakitinya” ( HR.Bukhari dan muslim)
10
yang terpuji. Dan sikap khusnuzhan akan melahirkan keyakinan bahwa segala kenikmatan
dan kebaikkan yang diterima manuia berasal dari allah swt.
Menurut Pinandito, khusnudzann adalah sebuah landasan pokok bagi manusia dalam
berfikir positif atas segala peristiwa yang dialami.
Dan menurut Imam Ja’far Shadiq berkata : berprasangka baik kepada Allah berarti bahwa
kamutidak boleh berharap kecuali kepadanya dan kamu tidak boleh takut terhadap apapun
kecuali dosa dosa yang kamu lakukan.
Beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa khusnudzan memiliki arti baik sanka
khususnya baik sangka terhadap segala ketentuan Allah sehingga manusia dapat senantiasa
berfikir positifketika ditimpa kenikmatan maupun kesusahan dalam hidup
دن ِّا ْ ٌث َواَل جَت َ َّس ُس ْوا ِّ ََّا َم ُْنْوا ْجت ِنَّ ُب ْوا َك ِث ّ ْ ًيا د ِ ّم َن الظ
ِّ َّدن ِّا َّن ب َع َْض الظ يَأَد ه ُي َا ا َِّل ِّّ َنْي
ُْ
َ تْب ب َعْضَ ُُُْْك ب َعْضً ا َا ْو ُِ ُِّي هب َا َحدُ ْكُُُْ َا ْن يَأ َُْك لل َّ ْح َم َا ِّخ ْي ِّه َم ْيتًاف َك ّ ِر ْه ُت ُم ْو ُه َوات ُقَّ ْو
هللا ََْ َواَل َي َْغ
َ ِّا َّن
ٌ هللا ََّتو
اب
{ 12} ٌ ٌْْ َرْيِّح
Artinya :
“Wahai orang orang yang beriman !jauhhilah banyak dari prasangka,sesungguhnya
sebagian prasangka itu dosa,dan janganlah mencari cari kesalahan orang lain dan
janganlah ada diantara kamu yang menggunjing sebagian yang lain adakah diantara kamu
yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik.dan
bertaqwalah kepada Allah sungguh Allah maha penerima tobat dan maha penyayang.” (Q.S
Hujurat : 12)
11
Bahwa sesamamuslim tidak boleh berprasangka buruk kepada orang lain dan
melakukakan ghibah. Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ayat ini turut
berkenaaan dengan salman al farisi yang apabila dia telah selesai makan maka ia
langsung suka tidur dan mendengkur. Pada waktu itu ada yang menggunjing
perbuattannya maka turunlah ayat ini yang melarang seseorang mengumpat dan
menceritakan aib orang lain.
Rosullulah SAW
ُْ الظ َّن ا ََْْكدَ ُب ْاحل َِّد
{يْث }رواه البخاري َّ ِّاي ََّّ ُُُْْك َو: bersabda
َّ الظ َّن ف َِّا َّن
Artinya :
“Jauhkanlah dirimu dari prasangka buruk, karena sesungguhnya prasangka itu adalah
perkataan yang paling dusta “ ( H.R Bukhari )
✓ Menciptakan Persatuan
Contohnya : Menegakkan shalat berjamaah di masjid
✓ Menciptakan Kekuattan
Contohnya : Membantu meringankan beban yang menghimpit saudaranya
✓ Menciptakan Cinta dan kasih sayang
Contohnya : Saling memaafkan dan saling mendoakan dalam kebaikkan.
12
✓ Menumbuhkan perasaan cinta kepada Allah SWT
✓ Menumbuhkan rasa syukur kepada Allah SWT
✓ Menumbuhkan sikap sabar dan tawakal
✓ Menumbuhkan keinginnan untuk berusaha memperoleh nikmat dan rahmat Allah
✓ Menjadi orang yang pemaaf
✓ Mendorong manusia mencapai kemajuan
✓ Menimbulkan ketentraman
✓ Membuahkan kreasi yang produktifdan daya cita yang berguna
HukumTajwid :
“Sesungguhnya orang orang mukmin itu bersaudara,karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu (yang berselisih) dan bertaqwalah kepada allah agar kamu mendapat rahmat”.
(Q.S Hujurat :10
13
Ghunnah امنا
LATIHAN SOAL
14
1. Dalam Agama islam kontrol diri diistilahkan dengan. …
a. Muhasabah fi sabillilah
b. Mujahadah An Nafs
c. Mujahadah bi qalbi
d. Mujahadah an gazwah
3. Jihad yang paling besar menurut hadits nabi SAW adalah jihad melawan. …
a. Musuh
b. Hawa nafsu
c. Setan
d. keinginan
kontrol diri
b. Penghormatan
c. Perdamaian
d. perselisihan
a. Husnuzaan
b. Ukhuwah
c. Mujahadah an nafs
d. Sabar
6. Hati yang bersih akan menciptakan. … dalam berhubungan dengan saudara sesamanya a.
Perdamaian
b. Permusuhan
c. Perdebatan
d. Perselisihan
15
7. Sikap husnudzaan harus diterapkan dalam….
a. Perkataan
b. Bergaul
c. Perbuattan
d. Dalam segala hal
a. Mandiri
b. Rendah diri
c. Malas bekerja
d. Rajin
a. Persatuan
b. Perselisihan
c. Pertentangan
d. Perdebatan
a. Satu bangunnan
b. Satu tujuan
c. Satu ikatan
d. Satu Naungan
16
17
2
MANUSIA SEBAGAI ‘ABDULLAH DAN
KHALIFATULLAH FIL ARDHI
18
KOMPETENSI INTI
1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan,gotong royong, kerjasama, cinta menunjukkan
perilaku jujur,damai, responsif, dan proaktif) dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
1.3 Memahami, menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaa, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
1.4 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
1
KOMPETENSI DASAR
1.1 Membaca Q.S. Al-Baqarah/2:30, Q.S. Az-Zariat/51:56 dan Q.S.An-Nahl/16:78
1.2 Menyebutkan arti Q.S. Al-Baqarah/2:30, Q.S. Az-Zariat/51:56 dan Q.S.An-Nahl/16:78
1.3 Menjelaskan isi kandungan Q.S. Al-Baqarah/2:30, Q.S. Az-Zariat/51:56 dan
Q.S.AnNahl/16:78
19
A. RENUNGKANLAH
Allah menciptakan kita dimuka bumi ini untuk menjalankan tugas sebagai khalifah dimuka
bumi ini manusia diberi hak hidup oleh Allah Swt. Bukan hidup semata, melainkan ia
diciptkan oleh Allah untuk mengabdi kepada-Nya. Dalam
Dan Allah selalu menguji hamb-Nya yang beriman yang mengeluarkan diri kita dari dalam
perut bumi dimulai dari tidak mengenal sesuatu sampai menegenal sesuatu. Dan kita sudah
diberikan pengelihatan, pendengaran, dan lainnya apa yang seharusnya kita lakukan ? yaitu
selalu bersyukur atas nikmat Allah Swt dan atas dasar keyakinan kita sebagai orangorang
yang beriman.
Rasa syukur itu kemudian harus diwudkan dengan pengakuan, ketundukkan, ketaatan,
kepatuhan yang dieskpresikan ke dalam bentuk keimanan dan direalisasikan dalam bentuk
beribadah kepada-Nya.
20
➢ Mari Membaca Q.S. Al-Baqarah/2:30, Q.S. Az-Zariat/51:56 dan Q.S.An-Nahl/16:78
Aktivitas Siswa 1:
a. Membaca ayat
-ayat dibawah ini secara individu maupun kelompok
b. Menunjukkan kemampuan membaca dengan fasih dan tartil kepada
teman dan guru
Ayat-ayat berikut ini berisi pesan-pesan muliah terkait manusia sebagi Abdullah dan
Khalifatullah Fil’Ardhi. Bacalah ayat mulia ini dengan tartil!
a. Q.S. Al-Baqarah/2:30,
ُدن َجا ِعّ ٌل ّ ِف الَْ ْر ِّض َخ ِل ّي َف ًة ۖ ق َا ُلوا َأ ََْْجت َع ُل ِف ّهي َا َم ْن ي ُْف ِ ّسد
ِِّّ هبك ِل ّل َْملَ ِئّ َك ِّة ِا
َ َو ِا ْذ ق َا َل َر
ون
َ ت َْعَْل ََُُم
b. Q.S. Az-Zariat/51:56
َو َما َخل ََْْق ُت ا ِجل ّ َّْن َوااْل ِ َْنس ِااَّل ِل ّ َي ْع ُبدُ و ِّن
c. Q.S.An-
ُ ون ُأ َّمه َات ُُُِّْْك اَل ُُْ َ ََُّّ
َّ ون َش ي ْئ ًا َو َج َع َل ََُُُُكل
الس ْم َع َ ت َْعَْل ََُُم ُ ِ ُ َأ ّ َّ
ِّ ُ َوال ُل خ َْر َج ْك ّم ْن بطNahl/16:78
ََُُُّّْ ْ ْ
َ َوال َ َْبص َار َوال َ ْف ِئّدَ َة ۙ ل َعَُْكل ك ُر
ون ُ َْ
َتْش ّ
21
➢ Mari Memahami ilmu tajwid tentang hukum bacaan mad
Sebelum lebih jauh belajar tentang hukum bacaan mad, cermatilah skema di bawah ini.
Skema ini akan sangat membantu pemahaman kalian.
Aktivitas siswa 2:
a. Pada aktivitas ini kamu akan belajar “Hukum Bacaan Mad”
b. Bacalah kembali Q.S. Al-Baqarah/2:30,Q.S. Az-Zariat/51:56dan Q.S.An-
Nahl/16:78
c. Carilah hukum tajwid dari Q.S. Al-Baqarah/2:30,Q.S. Az-Zariat/51:56
dan Q.S.An-Nahl/16:78
Mad Wajib
Muttasil
Mad Asli/Mad
Thabi’i Mad Jaiz Munfasil
Bacaan Mad
Mad Arid
MadTurunan/Mad
lissukun
Far’i
Mad iwad
• Disebut mad thabi’i (mad asli) apabila terdapat harakat fathah diikuti alif kasrah
diikuti dan dhammah diikuti waw sukun. Cara membacanya adalah dibaca
panjang 1 alif (2 harakat)
22
2. Mad Wajib Muthasil
• Disebut mad wajib muttasil apabila terdapat mad thabi’I diikuti hamzah
dalam satu lafadz
• Cara membacanya adalah wajib dibaca panjang 3 Alif (6 harakat) Contoh
harakat) atau 3 alif (6 harakat) Contoh : ََْنْص َت ِ ّع َْي َْين ََُُُُص ْو َن
5. Mad Iwadl
• Disebut mad iwadl apabila ada huruf yang fathah tanwin terletak pada waqaf
(berhenti) pada akhir kalimat
• Cara membacanya panjang 1 alif (2 harakat)
23
Aktivitas siswa 3 :
َۖخ ِل ّ َيف ة ق َا ُٓلٓو ْا َأ ََۡۡجت َع ُل ِف ّهي َا
24
apakah
khalifah (wakil) mereka berkata di dalamnya
Engkau jadikan
َم ن ي ُۡف ِّس ُد ِف ّهي َا َُو ََۡيۡس ِّف ك
Orang Merusak Didalamnya dan menumpahkan
25
Terjemah Q.S.An-Nahl/16:78.
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu
bersyukur.”
26
Dan dia jadikan
Bagi kalian Pendengaran Dan pengelihatan
(berikan)
ََُُُّّْ
َ َوالَْ ْف ِئّدَ َة ّ ل َع
َُْكل َْتْشَ ُك ُرو َن
Dan hati Agar kalian Kalian bersyukur
1) Q.S. Al-Baqarah/2:30
Didalam ayat ini, Allah Swt. Menciptakan manusia tidak hanya sebagai mahluk penghuni di
bumi ini akan tetapi diciptakan oleh Allah dengan mengemban tugas yang sangat penting.
Selain itu Allah memberitahukan kepada malaikat tentang rencana-Nya, manusia
ditempatkan di muka bumi secara silih berganti. Tugas utama mereka adalah memakmurkan
bumi atas dasar ketaatan kepada Allah Swt dan malaikat khawatir manusia hanya akan
membuat kerusakan dibumi dan saling membunuh, padahal malaikat merupakan makhluk
yang senantiasa bertasbih dan memuji Allah Swt. Sesungguhnya yang lebih mengetahui
sesuatu yang belum terjadi hanyalah Allah Swt. Dan Allah lah yang mengatur semua urusan
di muka bumi ini, termasuk manusianya.
2) Q.S. Az-Zariat/51:56
Dalam surat ini Allah Swt menegaskan bahwa tujuan diciptakannya jin dan manusia tidak
lain untuk beribadah kepada-Nya. Beribadah dalam arti menyembah, mengabdi, tunduk dan
patuh terhadap segala yang dikehendaki-Nya. Ketundukan, ketaatan dan kepatuhan
Ketundukan, ketaatan dan kepatuhan dalam kerangka ibadah tersebut harus menyeluruh dan
total, baik lahir maupun batin. Tujuan ibadah adalah untuk mencari ridha Allah Swt. Secara
garis besar, ibadah dapat dibedakan menjadi dua yaitu: ibadah mahdah yakni ibadah yang
telah ditetapkan ketentuan pelaksanaannya, seperti: shalat, puasa, zakat dan haji; dan ibadah
ghairu mahdah yakni ibadah yang belum ditetapkan ketentuan secara khusus dalam
27
pelaksanaannya. Sebagai contoh, ibadah melalui menyantuni fakir miskin, berbuat baik, dan
hal-hal lain dalam bentuk mu’amalah.
Ibadah merupakan bukti rasa syukur manusia kepada Allah Swt. yang telah menciptakan
manusia dengan sebaik-baik bentuk dan yang dengan kemurahanNya Allah Swt. memberikan
fasilitas hidup. Sikap tersebut sudah seharusnya dimiliki oleh setiap manusia, apabila
manusia mempunyai kesadaran akan hak itu. Lain halnya apabila manusia tidak mempunyai
kesadaran untuk mensyukuri segala yang telah diberikan oleh Allah Swt., maka ia akan
menjadi manusia yang tidak mau tunduk, tidak mau taat dan mengingkari Allah Swt. dengan
tidak mau beribadah kepada-Nya.
3) Q.S.An-Nahl/16:78.
Dalam surat ini bahwa manusia dilahirkan kedunia dalam keadaan tidak mengerti apaapa,
lemah dan tidak bisa melakukan apa-apa bahkan membutuhkan bantuan orang lain. Dengan
menyadari hal itu maka manusia akan terjauh dari sifat sombong dan takabur Allah
membekali manusia dengan 3 hal : pendengaran, penglihatan dan hati nurani agar manusia
bersyukur dan memanfaatkannya dengan baik untuk meraih ilmu pengetahuan. Allah lebih
dahulu menyebutkan pendengaran daripada penglihatan. Dalam ilmu embrio dijelaskan
bahwa pendengaran sudah berkembang saat manusia dalam bentuk janin, perkembangan
telinga akan sempurna apabila janin telah berusia 5 bulan, sedangkan mata akan mencapai
kesempurnaan setelah kelahiran. Jadi janin sudah mampu mendengar suara namun belum
mampu melihat cahaya dan gambar.
LATIHAN SOAL
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b,c atau d pada ajawaban yang paling tepat !
1. Ketika sedang membaca df3 al-Qur’an, kita menemukan lafaz yang mengandung bacaan
mad, cara membacanya adalah …..
a. Panjang 1-2 harakat c. panjang 3-4 harakat
b. Panjang 2-3 harakat d. panjang 4-5 harakat
28
a. 1 c. 2
b. 3 d. 4
29
a. 1 dan 2 c. 4 dan 2
b. 1 dan 3 d. 3 dan 5
30
a. Perintah Allah Swt untuk ikhtiar dan bekerja keras
b. Larangan berputus asa terhadap rahmat Allah Swt
c. Perintah Allah Swr, agar bermusyawarah
d. Tentang manusia dan tugasnya sebagai khalifah dibumi
9. Allah Swt memerintahkan agar selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan arti
makna dari surat ini adalah……..
a. Q.S Al-Baqarah:30 c. Q.S Al-Mu’min: 34
b. Q.S Az-Zariat: 56 d. Q.S An-Nahl: 78
.5 َو َما خَل ََْْق ُت ا ِجل ّ َّْن َوااْل ِ َْنس ِااَّل ِل ّ َي ْع ُبدُ و ن
Jelaskan maksud ayat berikut dan berilah contoh!
31
3
PERGAULAN BEBAS DAN ZINA
DILARANG
AGAMA
32
ساءسبي ًَلَ فاحش ًة َو َ لزنۖ ِانه
ِ ّ كن ِّ بوا ا َ ََواَلت
ُ قر
ِّ َ mendekati
“Dan janganlah kamu َُّّ َِ zina itu adalah suatu perbuatan yang
َ َ zina;َ sesungguhnya
keji. Dan suatu jalan yang buruk
”
َ د ْ
KOMPETENSI INTI
1.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
1.2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
1.3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
1.4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta
33
KOMPETENSI DASAR
1.1. Meyakini bahwa pergaulan bebas dan zina adalah dilarang agama
1.2. Menekankan bahwa pergaulan bebas adalah di larang
1.3. Menekankan bahwa zina adalah perbuatatan dilarang
1.4. Menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina sebagai Pengamalan
Q.S. al-Isra’ ayat: 32, dan Q.S. an-Nur ayat: 2, serta Hadis terkait
1.5. Menampilkan sikap keluhuran budisebagai implementasi pemahaman Q.S. al-Isra’
ayat: 32, dan Q.S. an-Nur ayat: 2, serta Hadis terkait
1.6. Menampilkan sikap menjauhi pergaulan bebas sebagai implementasi pemahaman
Q.S. al-Isra’ayat: 32, dan Q.S. an-Nur ayat: 2, serta Hadis terkait
A. MUHASABAH
Wahai pemuda yang mulia hatinya, ketahuilah bahsa pada dasarnya manusia
diciptakan oleh Allah SWT dengan disertai akal,hati nurani,disertai nafsu. Dalam
dimensi nafsu keadaan manusia tidak jauh berbeda dengan hewan atau binatang. Sama
halnya dengan hewan manusia membutuhkan makan. Yang membedakan adalah cara
manusia adalah cara manusia bisa lebih mulia dari cara makan binatang. Kesamaan
yang lain adalah manusia dan hewan sama sama mempunyai dorongan seksual dan
kebutuhan biologis. Adapun yang membedakan ialah manusia diajarkan cara
menyalurkan kebutuhan biologis yang lebih baik,lebih mulia dan bermartabat.
34
Mahasuci dan Maha Mulia Allah yang menghendaki manusia untuk menjadi
makhluknya yang mulia dan bermartabat termasuk dalam hal menyalurkan kebutuhan
biologis. Allah memberikan kaunia nafsu biologis agar manusia dapat memiliki generasi
atau keturunan. Disamping itu Allah mengajarkan agar hubungan seksual itu dilakukan
dengan cara yang sehat dan bermartabat. Hubungan itu dimulai dengan proses
perkenalan (ta’aruf) antara seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian
berlanjut dengan lamaran (khitbah) lalu diteruskan dengan prosesi akad nikah. Setelah
itu mereka berdua menjalani hubungan suami istri dalam bingkai rumah tangga yang
bahagia. Subhanallah, demikian indah ajaran-Nya.
Mereka tidak menyadari bahwa hal itu merupakan larangan keras dari Allah
SWT dan menjadikan harkat dan martabat manusia menjadi lebih rendah dari binatang.
Mereka hanya mengedepankan nafsu dan mengesampingkan hati nurani serta akal yang
sehat.
Wahai pemuda muslim yang cerdas, masa muda adalah masa yang sangat
penting dan menentukan. Namun di sisi lain usia muda diwarnai dengan keinginan, cita-
cita, dan rasa cinta yang meledak-ledak luar biasa. Sehingga saat inilah waktunya yang
paling tepat bagi kalian memahami mengenai pentingnya menjaga diri dari pergaulan
bebas dan perbuatan zina. Marilah kita jadikan potensi biologis yang dikaruniakan oleh
Allah SWT menjadi kekuatan untuk melestarikan kehidupan manusia yang bermartabat,
berkualitas, bernilai, dan penuh dengan rasa cinta dan kasih sayang. Untuk itu marilah
kita kaji firman-firman Allah SWT dan Hadis Rasulullah yang terkait dengan masalah
ini.
35
Aktivitas 1 :
Sebutkan dampak negatif yang di timbu
lkan dari perbuatan zina dan pergaulan bebas dan
bagaimana upaya penceg
ahanya
!
B. MARI MEMBACA
zina 1. QS.Al Isra’ ayat 32 َواَل ت َْق َر ُبوا ال ِّدز َِن ۖ ِان َُُّّه َك َن ف َا ِّحشَ ًة َو َس َاء َسبِّي ًَل
Artinya :
"Dan janganlah kamu mendekati zina sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang
keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS.Al Isra’ : 32) Asbabun Nuzul :
Pada tafsir ibnu katrsir, bahwa asbabun nuzul turunnya surat al-isra ayat 32 ini adalah
pada waktu itu ada seorang pemuda yang datang kepada Rasulullah dan meminta izin untuk
berzina, sontak dengan tegas Rasulullah pun melarangnya, maka kemudian turunlah ayat ini.
36
َِّالزا ِن ّ َي ُة َو َّالز ِِّّان ف َا ْج َُِلُّّوا ُكَّ َوا ِّح ٍد ِ ّمْنََْ َُما ِ ّمائ َة َجةََْل ٍ ۖ َواَل تَأ ُْخ ْذْكُُُْ ِِّب ِّ َما َرْأف ٌَ ٌَة ّ ِف ِ ّد ِّين ال ََََِِّّّّل ا
َ
ْن ُك ْن ُُُْْت ُْتْؤ ِ ّم ُنو َن ِب ّل َََِِّّّّل َوال َْي ْو ِّم الْ ٰ َِّّٰٓ ِّٓخ ّ ِر ۖ َولي َْْشه َْد َعذا ُِبََُ َما َطائِ ّ َف ٌة ِ ّم َن امل ُْ ْؤ ِ ّم ِّن َْي
Artinya :
“Perempuan yang berzina dengan laki-laki yang berzina, hendaklah kamu dera tiaptiap
satu dari ke-duanya itu dengan seratus kali deraan.Dan janganlah kamu dipengaruhi oleh
perasaan kasihan kepada keduanya di dalam menjalankan (ketentuan) agama Allah yaitu
jika kamu sebenarnya beriman kepada Allah dan hari akhirat.Dan hendaklah hukuman
keduanya itu disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.”( QS. An Nur : 2 )
Asbabun Nuzul :
Asababun nuzul dari surah ini adalah dalam sebuah riwayat disampaikan bahwa dahulu para
sahabat muhajirin yang tinggal di madinah rata –rata hidup dalam kemiskinan, kemudian saat
itu banyak dari wanita madinah yang menjadi wanita tuna susila, dan menjajakan diri kepada
orang-orang musyirk. Melihat kehidupan para wanita pezina ini berkecukupan, maka muncul
keinginan beberapa orang muhajirin untuk menikahi wanita pezina ini, maka kemudian turun
ayat ini sebagai teguran kepada orang-orang muslim agar tidak menikahi wanita pezina dan
agar ditegakkan hukum Allah atas mereka. Kemudian di ayat berikutnya Allah menerangkan
mengenai larangan laki-laki beriman dengan wanita pezina.begitupula sebaliknya.
C. MENGIDENTIFIKASI BACAAN
1. Ulasan tajwid QS Al isra’ ayat 32
No Lafadz Bacaan Keterangan
1
َو َال Mad Thobi’i Karena fathah bertemu alif sukun
2
َْتق َر Qolqolah sugro Karena ada huruf qolqolah yaitu
berupa قyang matinya asli
3
ُْبْواال د ز Idghom syamsiyah Karena ada الbertemu huruf
syamsiyah yaitu ز
4
ٰىن ِّا Mad jaiz munfasil Karena mad thobi’i bertemu hamzah
di lain kalimat.
37
5
ِان َُُّّه Ghunnah Karena ada nun yang ditasydid
6
َك َن Mad thobi’i Karena fathah bertemu alif sukun
7
ِحفَّ َش ًة Mad thobi’i Karena fathah bertemu alif sukun
8
َو َس َاء Mad wajib muttasil Karena mad thobi’i bertemu hamzah
dalam satu kalimat
9
َس ِب ّ ْي ًَل Mad thabi’i Karena kasroh bertemu ya’ sukun
10
ِحفَّشَ ًة َو Idgham bighunnah Karena fathah tanwin bertemu
dengan wawu
1
َّالزا ِن ّ َية idghom syamsiyah
Karena ada alif lam bertemu huruf
syamsyiyah yaitu huruf za'
3
َو ّاحِ ٍد mad thobi'i Karena ada fathah diikuti alif
4
َوا ِّح ٍد ِ ّممَْن َُ ا idghom bighunnah
Karena ada tanwin bertemu huruf
idghom bighunnah yaitu huruf mim
6
ْكُُُْ ِِّب ِّ َما ihfa' syafawi
Karena ada mim mati bertemu
huruf ba'
38
7
َرْأف ٌَ ٌَة ّ ِف ihfa' haqiqi
Karena ada tanwin bertemu huruf
fa'
8
َوال َْي ْو ِّم idhar qomariyah Karena ada alif lam bertemu ya'
9
َولي َْْش َه ْد qolqolah sughro Karena ada dal bertanda baca sukun
Aktifitas 2 :
Bacalah ayat diatas dengan tartil sesuai dengan kaidah tajwid!
D. MENGARTIKAN AYAT
39
َّالزا ِن ّ َي ُة Pezina perempuan
َّّ ِف ِ ّد ِّين ال َََِِّّّل Dalam hukum
Allah
ُك ََّو ّاحِ ٍد Tiap-tiap satu َِِّّ ّب ل ََِّ َّل Kepada Allah
1) Dampak di dunia
a) Menghilangkan wibawa.Pelaku zina akan kehilangan kehormatan, martabat atau harga
dirinya di masyarakat. Bahkan pezina disebut sebagai sampah masyarakat yang telah
mengotori lingkungannya.
40
b) Mengakibatkan kefakiran, Perbuatan zina juga akan mengakibatkan pelakunya menjadi
miskin sebab ia akan selalu mengejar kepuasan birahinya. Ia harus mengeluarkan biaya
untuk memenuhi nafsu birahinya, yang pada dasarnya tidaklah sedikit.
Mengurangi umur perbuatan zina tersebut juga akan mengakibatkan umur pelakunya
berkurang lantaran akan terserang penyakit yang dapat mengakibatkan kematian. Saat ini
banyak sekali penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh perilaku seks bebas, seperti
HIV/AIDS, infeksi saluran kelamin, dan sebagainya
❖ An Nur ayat 2
Kandungan Q.S. an-Nμr ayat 2 adalah :
1. Perintah Allah Swt. untuk mendera pezina perempuan dan pezina laki-laki masing-
masing seratus kali.
41
2. Orang yang beriman dilarang berbelas kasihan kepada keduanya untuk melaksanakan
hukum Allah Swt.
3. Pelaksanaan hukuman tersebut disaksikan oleh sebagian orang-orang yang
beriman.Dalam pandangan Islam, zina merupakan perbuatan kriminal (jarimah) yang
dikatagorikan hukuman hudud, yakni sebuah jenis hukuman atas perbuatan maksiat yang
menjadi hak Allah Swt. Tidak ada seorang pun yang berhak memaafkan kemaksiatan zina
tersebut, baik oleh penguasa atau pihak berkaitan dengannya. Berdasarkan Q.S. an-Nμr
ayat 2, pelaku perzinaan, baik laki-laki maupun perempuan harus dihukum dera
(dicambuk) sebanyak 100 kali. Namun, jika pelaku perzinaan itu sudah muhsan (pernah
menikah), sebagaimana ketentuan hadis Nabi saw maka diterapkan hukuman rajam.
2. Hukum Zina
Terkait Hukum zina, semua ulama sepakat bahwa zina hukumnya haram,
bahkan di anggap sebagaui puncak keharaman. Hal tersebut di dasarkan pada firman
Allah SWT. Dalam QS Al isra’ ayat 32. Menurut pandangan hukum islam, perbuatan
zina merupakan dosa besar yang dikatagorikan sebagai perbuatan keji, hina, dan buruk.
3. Katagori Zina
• Zina Mukhsan, Zina Muhsan yaitu pezina sudah balig, berakal, merdeka, sudah
pernah menikah. Hukuman terhadap zina muhsan adalah dirajam (dilempari
dengan batu sederhana sampai meninggal).
• Zina Gairu mukhsan yaitu pezina yang masih lajang atau belum pernah
menikah.Hukumanya adalah didera seratus kali dan diasingkan.
42
1) Hukuman bagi pezina
Dalam hukum Islam, zina dikategorikan perbuatan kriminal atau tindak
pidana. Sehingga orang yang melakukannya dikenakan sanksi atau hukuman sesuai
dengan syari’at Islam. Hukuman pelaku zina adalah sebagai berikut:
a. Hukuman bagi pezina mukhsan
Hukuman bagi orang yang melakukan zina muhsan adalah dirajam
sampai mati.Hukuman rajam dilakukan dengan cara pelaku dimasukan ke dalam
tanah hingga dada atau leher. Tempat untuk melakukan hukuman rajam adalah
di tempat yang banyak dilalui manusia atau tempat keramaian.
a. Hukuman dapat dibatalkan bila masih terdapat keraguan terhadap peristiwa atau
perbauatan zina itu. Hukuman tidak dapat dijalankan setelah benar-benar
diyakini tidak terjadi perzinaan.
b. Untuk meyakinkan perihal terjadinya zina tersebut, haruslah ada empat orang
saksi laki-laki yang adil. Dengan demikian, kesaksian empat orang wanita tidak
cukup untuk dijadikan bukti, sebagaimana empat orang kesaksian laki-laki yang
fasik.
c. Kesaksian empat orang laki-laki yang adil ini pun masih memerlukan syarat,
yaitu bahwa setiap mereka harus melihat persis proses zina itu.
d. Andai seorang dari keempat saksi itu menyatakan kesaksian yang lain dari
kesaksian tiga orang lainnya atau salah seorang di antaranya mencabut
kesaksiannya, terhadap mereka semuanya dijatuhkan hukuman menuduh zina.
43
e. Hukuman bagi penuduh zina terhadap perempuan baik-baik adalah dengan
didera sebanyak 80 (delapan puluh) kali deraan.
Sekarang menjadi sangat jelas bahwa Islam melarang keras hubungan seksual atau
hubungan biologis di luar pernikahan, apa pun alasannya. Karena perbuatan ini sangat
bertentangan dengan fitrah manusia dan mengingkari tujuan pembentukan rumah tangga yang
sakinah, mawaddah, warahmah. Islam menghendaki agar hubungan seksual tidak saja sekedar
memenuhi kebutuhan biologis, tetapi islam menghendaki adanya pertemuan dua jiwa dan dua
hati di dalam naungan rumah tangga tenang, bahagia, saling setia, dan penuh kasih sayang.
Dua insan yang menikah itu akan melangkah menuju masa depan yang cerah dan memiliki
keturunan yang jelas asal usulnya. Sungguh indah, bukan?
Tujuan pernikahan itu akan menjadi rusak porak-poranda jika dikotori dengan zina.
Sehingga tidak mengherankan jika perzinaan akan banyak menimbulkan problema sosial
yang sangat membahayakan masyarakat, seperti bercampuraduknya keturunan, menimbulkan
rasa dendam, dengki, benci, sakit hati, dan menghancurkan kehidupan rumah tangga.
Sungguh Allah Swt. dan Rasulullah saw. melindungi kita semua dengan ajaran yang sangat
mulia.
Begitu banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari pergaulan bebas. Patut menjadi
perhatian bagi generasi muda bahwa mereka sedang mempertaruhkan masa depannya jika
terlibat dalam pergaulan bebas yang melampaui batas. Bergaul memang perlu, tetapi
seyogyanya dilakukan dalam batas wajar, tidak berlebihan. Remaja adalah tumpuan masa
depan bangsa. Jika moral dan jasmaniah para remaja mengalami kerusakan, begitu pula masa
depan bangsa dan negara akan mengalami kehancuran. Jadi, jika kamu memikirkan masa
depan diri dan juga keturunan, sebaiknya selalu konsisten untuk mengatakan tidak pada
pergaulan bebas karena dampak pergaulan bebas bersifat sangat merusak dari segi moral
maupun jasmaniah.
Di antara dampak negatif zina adalah sebagai berikut:
1) Mendapat laknat dari Allah Swt. dan rasul-Nya.
2) Dijauhi dan dikucilkan oleh masyarakat.
3) Nasab menjadi tidak jelas.
4) Anak hasil zina tidak bisa dinasabkan kepada bapaknya.
5) Anak hasil zina tidak berhak mendapat warisan.
44
3) Hadist tentang larangan mendekati Zina
َو الت َّا ّ ِركُ ِِّل ِّي ِِّّْْنّ ِّه ْامل َُف ّ ِار ُق ِل ّل َْج َماع َِّة
.
Artinya :
Dari Abdullah (bin Mas’ud) ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak halal darah orang
Islam yang bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa aku utusan Allah,
kecuali dengan salah satu dari tiga sebab : 1. Orang yang sudah menikah melakukan zina, 2.
Karena membunuh orang, dan 3. Orang yang murtad meninggalkan agamanya, memisahkan
dari jamaah kaum muslimin”. [HR. Muslim]
45
Kewajiban menutup aurat dengan berbusana sesuai dengan syari’at Islam, merupakan
salah satu akhlak yang sangat penting dalam Islam. Pernerapan perilaku tersebut dalam
pergaulan sehari-hari di antaranya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Menjaga pergaulan yang sehat
Beruntunglah para pemuda dan remaja yang bisa menjaga pergaulan sesuai
dengan ajaran Islam. Islam mengajarkan pergaulan yang sehat, bernilai positif, dan
mengandung manfaat. Pergaulan yang sehat antara laki-laki dan perempuan merupakan
pergaulan yang terbebas dari nafsu yang bisa mengarah kepada hubungan seksual di
luar nikah.
Pergaulan remaja dan muda-mudi saat ini memang sudah sedemikian tipis
batasan-batasannya. Tidak mudah untuk membatasi pergaulan itu. Ditambah lagi
dengan berbagai kemudahan akses, baik melalui telepon, SMS, chatting, dan situs
jejaring sosial. Dengan berbagai sarana itu pergaulan remaja pada umumnya saat ini
menjadi begitu dekat dan mudah. Persoalan yang lebih memprihatinkan adalah para
remaja tidak paham dan kadang tidak peduli mana batas-batas yang wajar, mana yang
tidak wajar, dan mana yang sudah kebablasan.
Lantas apa batasan pergaulan itu? Dalam hal ini Rasulullah saw. memberikan
batasan berupa larangan berdua-duaan antara laki-laki dan perempuan melalui hadis
berikut:
2. Menjaga aurat
Aurat merupakan bagian dari tubuh yang harus dilindungi dan ditutupi agar
terjaga dari pandangan lawan jenis. Aurat perempuan adalah seluruh bagian tubuh
kecuali wajah dan kedua telapak tangan. Sedangkan aurat laki-laki adalah bagian tubuh
antara pusar sampai dengan lutut.
Agar aurat perempuan tertutup maka diwajibkan untuk menggunakan jilbab dan
pakaian yang bisa menutupi seluruh tubuhnya, termasuk menutupi bagian dada. Kain
kerudung dan pakaian itu pun merupakan kain yang disyari’atkan, misal kainnya tidak
boleh tipis, tidak boleh sempit atau ketat, dan bisa menyamarkan lekuk tubuh
perempuan. Demikian juga dengan laki-laki, agar terjaga dari pandangan maka bagian
tubuh yang menjadi aurat itu harus dijaga dari pandangan lawan jenis, caranya ditutup
dengan pakaian yang sesuai.
Firman Allah Swt. yang artinya, “Dan katakanlah kepada para perempuan
yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya,
dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat.
Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya” (Q.S. an-Nμr:31)
46
3. Menjaga pandanganPandangan
Laki-laki terhadap perempuan atau sebaliknya termasuk celah bagi setan
melancarkan strategi untuk menggodanya. Kalau cuma sekilas saja atau spontanitas
atau tidak sengaja, pandangan mata itu tidak menjadi masalah. Pandangan pertama
yang tidak sengaja diperbolehkan, tetapi jika berkelanjutan maka haram hukumnya.
Rasulullah saw. bersabda yang artinya, “Dari ‘Abdulah bin Buraidah dari
ayahnya, bahwa Rasulullah saw. bersabda kepada ‘Ali bin Abi talib, Hai ‘Ali!
Janganlah kau ikuti pandangan pertama dengan pandangan selanjutnya, karena yang
pertama dimaafkan, tapi yang selanjutnya tidak.” (H.R. Ahmad)
Untuk menjaga agar pandangan pertama tidak disertai tujuan lain tersebut,
cepatlah kendalikan diri kita. Salah satunya dengan cara menundukkan pandangan.
Sebelum iblis memasuki atau mempengaruhi pikiran dan hati kita. Segera mohon
pertolongan kepada Allah Swt. agar kita tidak mengulangi pandangan yang
mengandung unsur nakal itu.
4. Menjaga kehormatan
Organ paling pribadi manusia sering disebut atau diperhalus dengan kata
“kehormatan”. Jika direnungkan secara mendalam, sebutan ini sungguh sangat arif dan
tepat. Benteng paling akhir dari harga diri dan kehormatan manusia baik laki-laki
maupun perempuan adalah pada organ tubuh yang paling pribadi tersebut.
Terkadang organ vital manusia juga disebut dengan “kemaluan”. Hal ini juga
relevan karena palang pintu rasa malu terakhir adalah pada bagian tubuh tersebut.
Orang dewasa yang normal, baik laki-laki maupun perempuan tentu sangat malu jika
organ vitalnya itu terlihat oleh pihak lain yang tidak mempunyai hak untuk
memandangnya.
5. Meningkatkan aktivitas dan rajin berpuasa
Bagi para pemuda dan remaja yang belum menikah disarankan untuk
memperbanyak aktivitas atau kegiatan yang positif. Hal ini bisa membuat mengalihkan
perhatian dan pikiran mesum. Ikutlah kegiatan olah raga, ekstrakurikuler, kursus,
bimbingan belajar, pekerjaan tambahan dan lain-lain. Menyibukkan diri dengan
berbagai aktivitas dapat menyebabkan perhatian kita selalu ke arah yang positif.Cara
lain yang bisa ditempuh untuk menahan nafsu bagi para pemuda dan remaja yang
belum menikah adalah dengan berpuasa sunah. Islam itu indah dan sehat, dengan taat
beribadah dan rajin puasa maka otomatis pikiran dan hati menjadi bersih dan jernih.
Tidak akan terlintas di pikiran kita untuk melakukan hal yang melanggar kesusilaan.
47
LATIHAN SOAL
1.
2.
َّالزا ِن ّ َي ُة َو َّالز ِِّّان ف َا ْج َُِلُّّوا ُكَّ َوا ِّح ٍد ِّمْنََْ َُما ِّمائ َة َجةََْل ٍ ۖ َواَل تَأ ُْخ ْذْكُُُْ ِِّب ِّ َما َرْأف ٌٌََة ّ ِف ِ ّد ِّين ا ل َََِِّّّلَّ
ِا ْن ُك ْن ُُُْْت ُْتْؤ ِّم ُنو َن ِب ّل ََََِِّّّّل َوال َْي ْو ِّم الْ ٰ َِّّٰٓ ِّٓخ ّ ِر ۖ َولي َْْش َْهد َعذا ُِبََُ َما َطائِ ّ َف ٌة ِّم َن امل ُْ ْؤ ّميِّن َِْ
48
Kurang Tidak
No Nama Siswa Tartil Cukup Tartil
Tartil Tartil
1.
2.
Skor
nilai :
Tartil : 91 – 100
Cukup Tartil : 81 – 90
Kurang Tartil : 71 – 80
Tidak Tartil : 61 – 70
B. Uji pemahaman
Jawablah soal berikut ini!
1. Jelaskan pengertian zina!
2. Apakah hukuman bagi orang yang berzina?
3. Apakah dampak negatif dari pergaulan bebas?
4. Sebutkan contoh-contoh nyata dari bentuk pergaulan bebas saat ini!
5. Bagaimana cara menghindari zina bagi remaja dan kaum muda?
C. Refleksi
Berilah tanda ceklist yang sesuai dengan dorongan hati kamu menaggapi
pernyataanpernyataan yang tersedia!
Kebiasaan
Tidak
No Pernyataan Selalu Sering Jarang
pernah
1 Merokok
4 Begadang
5 Melihat pornografi
49
Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4
7 Puasa sunnah
8 Olah raga
9 Membaca Al Qur’an
10 Ekstrakurikuler
4
DAKWAH MEMERLUKAN STRATEGI
YANG TEPAT
50
لْو أي ًًََة
ََْ بلغوا عد ِّن َو
ٓ
“Sampaikanlah darikuَٰ walau hanya َ ُ satu
َِّ ayat”(HR. Bukhari)
د
KOMPETENSI INTI
1.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
1.2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan,gotong royong, kerjasama, cinta menunjukkan perilaku jujur,damai,
responsif, dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
1.3. Memahami, menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaa, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
1.4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR
51
1.1 Memahami Definisi Dakwah dan Dalil-dalil Syar’I tentang dakwah
1.2 Membaca Dalil-dalil Syar’i tentang dakwah
1.3 Memahami Metode dakwah bil lisan, bil hal, bil qalam
1.4 2.4 Memahami contoh dakwah Rasulullah
A. DEVINISI DAKWAH
Secara bahasa, Dakwah berarti panggilan, seruan, atau permintaan. Contoh : da’aahu
ila syai’i artinya ia menganjurkan seseorang untuk berbuat sesuatu yang ia kehendaki seperti
menganjurkan memeluk agama, menganjurkan sholat.
Menurut Syara’ (Istilah) ada beberapa definisi. Menurut Syekhul Islam Ibnu Taimiyah
dakwah adalah mengajak seseorang agar beriman kepada Allah ta’ala dan apa yang dibawa
oleh para rasul dengan membenarkan apa yang mereka beritakan dan mengikuti apa yang
mereka perintahkan.
Syekh Muhammad Ash-Shawwaf mengatakan bahwa dakwah adalah risalah langit yang
diturunkan ke bumi, berupa hidayah Al-Khaliq kepada makhluk yakni dien dan jalan-Nya
yang lurus yang sengaja dipilih-Nya dan dijadikan sebagai jalan satu-satunya untuk bisa
selamat kembali pada-Nya.
ِا َّن ا د ِل ّ َني ِ ّعندَ ا دل َِّ ِّّل ا ِال ْسمََل ُ َو َم ا ا ْختلَ َف ا َِّّلِّّ َني ُأ ْو ُتو ْا ْال ِكّت َا َب ِاالَّ ِ ّمن ب َع ِّْد َما َجاء ُُه
﴾1٩﴿ اب ّ ِ ال ِْ ّع َُُّّْْل ب َْغ ًيا بيَمََُْن ْ َو َمن ي َْك ُف ْر ِب ّأ ٰي َََّٰٓ َّٓ ِّت ا دل َِّ ِّّل ف ََِِا َّن ا دل َِّ ِّّل َََِِّسي ُع ا ِحلّْ َس
Terjemah Q.S. Ali Imran : 19
“ Sesungguhnya agama yang diridhoi Allah adalah Al-Islam. Tidaklah berselisih orang –
orang yang diberi kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu. Karena kedengkian
diantara mereka. Barang siapa ingkar terhadap ayat – ayat Allah, maka sesungguhnya,
Allah sangat cepat pethitungannya.’’ (Q.S Ali Imran : 19)
52
Allah mewajibkan memilih agama ini bagi hamba-hamba-Nya. Dia tidak ridha kalau ada
agama lain yang menggantikan kedudukannya غي ااْل ِ ْسمََل ِّ ِ ّدين ًا فلَ ََْْن ي ُْق َب َل ِ ّم ُْنْه
َْ ِ َو َم ْن يبَ ْت َّغ
َ َوه َُو ّ ِف الْ ٰ َِّّٰٓ ِّٓخ َر ِ ّة ِ ّم َن اخلَْ َِّاسنِّي
Terjemah Q.S. Ali Imran : 85
“Dan barang siapa mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima dan di akhirat
dia termasuk orang-orang yang rugi “. (Q.S Ali-Imran : 85).
Dakwah bukan hanya terbatas pada penjelasan dan penyampaian semata, namun juga
meliputi pembinaan dan pembentukan pribadi, keluarga dan masyarakat Islam.
Dakwah merupakan amal yang disyariatkan dan masuk kategori fardhu bahkan fardhu ain
yang tidak boleh diabaikan, daiacuhkan, atau dikurangi bobot kewajibannya karena
1. Banyak perintah dalam Al-Qur’an dan As-Sunah tentang masalah dakwah ini. Baik
secara langsung maupun tidak langsung.
ِ َ ْ ُ َْ ِ ْ ْ َ ِ ْ ٌ ُُْْ ِ َُ
وف َوينََْ ََْْو َن َع ِّن امل ْنك ّ ِر َوُأولئّ َكّ ون ِب ّل َْم ْع ُر
َ ون ال اخل َ ْ ّ ِي َويَأ ُم ُر
َ نْْك ُأ َّمة َيد ُع ُ َول ْتك ْن ّم
َ ُُه امل ُْ ْف ِل ّ ُح
ون
Terjemah Q.S. Ali Imran : 104
“Dan hendaklah ada diantara kamu ada segolongan umat yang menyeru kepada
kebaikan, menyeruh(berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar.
Dan mereka itulah orang – orang yang beruntung.”(Q.S Ali Imran :104 )
Begitu pula sabda Rasul shalallahu alaihi wa sallam,
Sampaikan dariku meskipun satu ayat. (H.R. Bukhari).
Ayat dan hadits ini semuanya berupa perintah. Kalimat perintah itu
menunjukkan hal yang wajib dan mengikat selama tidak ada qarinah (dalil lain) yang
53
mengalihkan hukum itu kepada hukum yang lain. Disini qarinah itu tidak ada,
sehingga tidak dipahami lain, kecuali wajib dan mengikat itu.
Dan diantara perintah yang jelas namun tidak langsung adalah firman Allah
لت ِ َّهَِِِّّّ ّ ا ْد ُع ِا َ َٰٰل َسبِّي ِ ّل َربِّدكَ ِب ّل ِّْح ْك َِّة َوامل َْ ْو ِ ّع َظ ِّة احلَْ َس ن َِّة ۖ َو َجا ِ ّد لهُْ ْم ِب,ta’ala
َأ ْح َس ُن ۚ ِا َّن
بك ه َُو َأ ْع ََََُُّّل ِب ّ َم ْن ضَ َّل َع ْن َسبِّي ِِّ ِّل ۖ َوه َُو َأ ْع ََََُُّّل ِب ّل ُْمهْ َت ِّدي ن
ََّ َر
"Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik,
dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Rabbmu,
Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui siapa yang mendapat petunjuk."(Q.S An –Nahl :125 )
ول علَ ََْْي ُُُْْكُ ون َّالر ُس َ َوكَ َذ َِ ََِّل َج َعل ْن َاْكُُُْ ُأ َّم ًة َو َس ًطا ِل ّت َُكو ُنوا ُشهَدَ َاء ع َل الن َّا ِّس َوي َُك
الت ُك ْن َت علَهَْي َا ِااَّل ِل ّن َْع َََّل َم ْن يت َ َِّ ّبِّ ُع َّالر ُسو َل ِ ّم َّم ْن ي ْنَ َق ِل ّ ُب
َِِِّّّ َشهِّيدً ا ۗ َو َما َج َعل ْن َا ال ِْقّ ْب َََّل
َُُُْْ َ ِ ِّ ّ َ ََََُّّّّ ِل ََُّّ
ۚ نت ل َك ِبّ َْي ًة ِااَّل ع َل ا َِّّلِّّ َني هَدَ ى الُل ۗ َو َما ك َن الُل ُ ي َع اميا نك
ض ي ّ َّ َ َْ ع َ َََٰٰل َع ِقّب َْي ِّه ۚ َوا ِْن َك
ِا َّن ا َََّّلَل
54
ٌ ِب ّلن َّا ِّس َلر ُء
وف َر ّحِ ْ ٌي
Terjemah Q.S. Al-Baqarah 143
“Dan demikianlah Kami telah menjadikan kamu (umat islam)”umut pertengahan”
Agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan)manusia dan agar Rasul(Muhammad)
menjadi saksi atas (perbuatan)kamu. Kami tidak menjadikan Kiblat yang (dahulu)
kamu (berkiblatlah) kepadanya melainkan agar kami mengetahui siapa yang
mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik kebelakang. Sungguh (pemindahan kiblat)
itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah
tidak menyia- nyiakan imanmu. Sungguh allah maha pengasih, maha penyayang
kepada manusia.(Q.S Al – Baqarah : 143)
Asy-syahadah (persaksian) umat Islam sebagaimana termaktub dalam ayat
diatas mengharuskan adanya Al-balagh (penyampaian) dan uswah hasanah dari
mereka. Persaksian itu tidak aka nada sebelum ditunaikannya tabligh dan uswah
hasanah.
) يْك ِ ّم ْن َعذ ٍاب َأ ٍْيِّل ُُُْ ُلهْك ع َل جِّت َار ٍة ت ُْْن ِج ُُُْ َي َأ ه َ ا َِّّلِّّني أ َ ٰمٓنوا ه َْل َأد
ّ َ ُ َ َّ اُي
ُُُْون ّ ِف َسبِّي ِ ّل ال ََََِِّّّّل ِب ّأ ََْْم َواْكِّل ُُُْ َوَأن ُْْف ِ ّس ُُُْْك َذْكِّل َ ُدهّ ِ ا َ جُتو ل ّ و س ر و ل َِّّ َ
َ َِ ُ َ َ َِّ ( ُْتْؤ ِ ّم ُنو َن ِب ّل10
ِّ ِّ َّ
ُُْ َُُْ َََُُُْ ْ
( ي َْغ ِفّ ْر ََُُْكل ُذ ُنو َُْبك َو ُْيد ِّخْكْل ُُُْ َجن َّا ٍت ََْْجت ّ ِري11) ون َ ََُ َ ْ ْ خَ ٌي
ُم َْل
ْع ت ُُْ
ْت ُ ن ُ
ك ن ِ
ا ُْكل
ِ ّم ْن ْتَََْ ِتّ َا ا لْ ْن َا ُر
12
َو َم َسا ِكّ َن َط د ِي ّ َب ًة ّ ِف َجن َّا ِّت َْعد ٍن َذ َِ ََِّل ال َْف ْو ُز ال َع ِّْظ ُْي
Terjemah Q.S Ash-Shaff : 10-12
“Wahai orang-orang yang beriman, maukah kamu aku tunjukkan suatu perdagangan
yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih ?(Q.S Ash – Shaff :10)
“(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah
dengan harta dan jiwa kalian. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu
mengetahuinya. (Q.S Ash – Shaff :11)
55
“Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu kedalam
surga yang mengalir dibawahnya sungai – sungai, dan ketempat tinggal yang baik di
dalam surga ‘Adn. Itulah kemenanggan yang agung. (Q.S Ash – Shaff :12)
2. Kedudukan risalah Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam sebagai rahmat bagi
seluruh alam sesuai dengan firman-Nya, ﴾ 1 ﴿ت َب َاركَ ايَِّّّل ََّنز َل ال ُْف ْرق َا َن ع َل َع ْب ِّد ِ ّه
َ ِل ّ َي ُك
ون ِل ّل َعْا َِمل ّ َْي ن َِّذي ًرا
Terjemah Q.S Al-Furqan : 1
“ Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-furqan (Al – Qur’an) kepada hamba-
Nya, (Muhammad) agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam(Jin
dan Manusia)”. (Q.S Al –Furqan : 1)
َو َما َأ ْر َسل ْن َاكَ ِااَّل َر َََْْح ًة دِّل ل َعْا َِمل ّ َْي
Terjemah Q.S Al-Anbiya : 107
“Dan kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmad
bagi seluruh alam. ( Q.S Al – Anbiya : 107)
3. Adanya ancaman yang pedih bagi siapa saja yang menyembunyikan ilmu dan tidak
mengamalkannya.
Allah ta’ala berfirman,
ّ
ون َما َأ ْن َزل ْن َا ِ ّم َن ال َْب ّيِد َان ِّت َواله َُُْدَ ٰى ِ ّم ْن ب َع ِّْد َما بيَن َّ َّا ُه ِل ّلن َّا ِّس ّ ِف ْال ِكّت َا ِ ّب َ ِا َّن ا َِّّل ِّ َني ي َْك ُت ُم
عِ َ ل ل ْ َ ّ َ ََُّّ
ۙ ُأو َل ئِ ّ َك يلَ َْعمَُُن ُ الُل َويل َع ُ ا ّ ُنو َن
َّ مَُُن َّ
56
Terjemah Q.S Al-Baqarah : 159
Metode adalah jalan yang kita lalui untuk mencapai tujuan. Metode akan berhasil jika
dilakukan dengan cara yang tepat. Dalam berdakwah terdapat beberapa metode yang biasa
dilakukan oleh da’i dalam menyampaikan nilai-nilai islam agar mudah dipahami oleh mad’u
(objek yang di dakwahi) dengan adab yang baik sesuai yang di contohkan oleh Rasulullah
Shalallahu alaihi wa sallam. Adapun metode dakwah yang biasa dilakukan yaitu metode
dakwah bil lisan, bil hal, dan bil qalam.
57
petunjuk, serta menyuruh kepada kebajikan (ma‟ruf) dan melarang kepada kemungkaran agar
mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat.
Bil hal secara bahasa berasal dari bahasa Arab (al-hal) yang artinya tindakan.
Sehingga dakwah bil hal dapat diartikan sebagai proses dakwah dengan keteladanan, dengan
perbuatan nyata.
Dapat disimpulkan bahwa dakwah bil hal adalah melakukan dakwah dengan
memberikan contoh melalui tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan nyata yang berguna
dalam peningkatan keimanan manusia yang meliputi segala aspek kehidupan.
Suatu ketika Aisyah bertemu dengan Rasulullah dan Rasulullah berbincang dengan istrinya
yaitu Aisyah tentang dakwahnya di Tha’if. Aisyah berkata kepada beliau : “ Apakah engkau
pernah melewati suatu hari yang lebih berat daripada hari ketika perang Uhud ? Beliau
menjawab : ” Sungguh, aku benar-benar telah menemui segala sesuatu dari kaummu. Yang
paling menyakitkan adalah apa yang aku temui pada hari Aqobah. Saat itu, aku mendatangi
58
Ibnu Abd. Yalil bin Abdil Qilal. Dia sama sekali tidak mengabulkan apa yang aku inginkan.
Kemudian aku pergi dengan kesedihan di wajahku. Aku tidak teringat suatu apapun, tiba-tiba
aku berada di daerah Qarnud Tsa’alit, maka aku menengadahkan kepalaku. Tiba-tiba ada
awan menaungiku. Aku arahkan wajahku ke awan tersebut. Tiba-tiba aku melihat malaikat
Jibril, Ia berkata “ Sungguh, Allah telah mendengar segala yang dikatakan kaummu, dan apa
yang mereka lontarkan kepadamu. Sunngguh, Allah telah mengutus malaikat gunung
kepadamu. Yang akan menuruti apa yang engkau perintahkan”.. Kemudian malaikat gunung
memanggilku mengucapkan salam, lantas berkata :
”Ya Muhammad ! Sungguh Allah telah mendengar apa yang dikatakan oleh kaummu. Aku
adalah malaikat penjaga gunung. Rabbku telah mengutusku untuk mengikuti perintahmu.
Bagaimana menurutmu ? Apakah engkau berkehendak agar aku menimpakan al-Akhsyabain
(nama dua gunung) kepada mereka. Maka Rasulullah berkata :
” Jangan bahkan aku berharap agar Allah melahirkan dari tulang rusuk mereka, orang-
orang yang menyembah Allah semata, tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun”.
59
LATIHAN SOAL
1) Penyampaian Informasi atau pesan dakwah melalui lisan atau bisa saja dengan obrolan
bahkan dengan SMS maupun chat media sosial, pengertian dari dakwah?
A. Dakwah Bil- Haal
B. Dakwah Bil – Qolam
C. Dakwah Bil - Ammah
D. Dakwah Bil – Lisan
3) Bil hal secara bahasa berasal dari bahasa Arab (al-hal) yang artinya….
A. Ucapan
B. Tindakan
C. Penghargan
60
D. Tulisan
...............
غي ااْل ِ ْسمََل ِّ ِ ّدين ًا فلَ ََْْن ي ُْق َب َل ِّم َْْنَ َة
َْ ِ َو َم ْن ي ْبَتَ ّغ
Potongan ayat yang tepat untuk menyempurnakan ayat di atas adalah..... A.
َوه َُو ّ ِف الْ ٰ َِّّٰٓ ِّٓخ َر ِ ّة ِّم َن اخلَْايَِّس ِّ َن
.B َوي َْنََْ ََْْو َن َع ِّن امل ُْ ْن َكر
.C ِاالَّ ِ ّمن ب َع ِّْد َما َجاء ُُه ال ِْ ّع َُُّّْْل
.D َجن َّا ٍت ََْْجت ّ ِري ِ ّم ْن ْتَََْ ِتّ َا
61
A. Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami
turunkan berupa keterangan-keterangan yang jelas dan petunjuk, setelah kami
menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknat oleh
Allah dan oleh mereka yang dapat melaknati.
B. Dia menurunkan kitab (Al – Qur’an) kepadamu muhammad yang
mengandung kebenaran, membenarkan (kitab –kitab )sebelumnya dan
menurunkan taurat dan injil.
C. Bagi Allah tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi di bumi dan dilangit.
D. Merekalah yang medapat petunjuk tuhannya dan mereka itulah orang- orang
yang beruntung
ّ ِ الس َم َاو ِّات َوالَْ ْر ِّض َوا ْخ ِتّلَ ِّف الل َّْ ّْي ِ ّل َوالنََّ َا ّ ِر لَْ َََّٰٰٓي َّٓ ٍت ِلْ ُّو ِ ّل ال َْل َْب
.B اب ِ ّ ْ ِا َّن ّ ِف خ
َّ َلق
ّ َ ّ
َ دق َوي َْق ُت ُلو َن ا َِّّل ِّ َني يَأ ُْم ُر
C ون
. َْ ّون ِب ّأ ٰي َََّٰٓ َّٓ ِّت ال َََِِّّّّل َوي َْق ُت ُلو َن الن ِبَّّي
ٍ ِدي ِب ّغ ْ ّ َِي َح َ ِا َّن ا َِّّل ِّ َني ي َْك ُف ُر
ُُْ ََِِّّّّْ فب
َ ِب ّل ِْقّ ْسطِّ ِّم َن الن َّا ِّس
ٍْ دَْش ُْه ِب ّ َع َذ ٍاب َأيِّل
َ التْو َرا َة َوااْل ِيِّْْن
.D ل ّ َّْ دق ُم َص د ِ ّدق ًا ِل ّ َما َْيب َيدي ِِّّّْْه َوَأ ْن َز َل َ َََّنز َل علَ ََْْي َك ْال ِكّت
ِ ّ اب ِب ّ َْلح
10) Qalam berasal dari bahasa Arab qalam dengan bentuk jamak aqlam yang berarti
62
A. Penulis
B. Pembaca
C. Pendengar
D. Penghafal
63
64
5
BERBUSANA MUSLIM DAN MUSLIMAH
MERUPAKAN CERMINAN
KEPRIBADIAN DAN KEINDAHAN
65
KOMPETENSI INTI
1.1. Mengahati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
1.3. Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, prosedural, dalam
ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan humainora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
1.4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan
mampu menggunkan metode sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR
1.1. Memahami makna berbusana muslim dan Muslimah merupakan cermin
kepribadian dan keindahan diri
1.2. Menerapkan perilaku mulia
1.3. Meningkatkan keimanan untuk melaksanakan perintah allah dan rasulnnya
berkaitan dengan busana
1.4. Menerapkan perilaku mulia
66
A. MEMBUKA RELUNG HATI
Dalam berbusana islami sesuai yang di perintahkan oleh agama banyak dibahas oleh ulama
ulama zaman dahulu maupun dibahas dalam ayat ayat alquran. yang paling banyak muncul
dari pembahasan tentang menutup aurot disini yaitu perempuan, seperti yang terdapat pada
ayat alquran dalam surat Al-Ahzab yang berbunyi.
هب قُ ْل ِلْ َّ ْز َوا ِ ّج َك َوبنَ َا ِت ّ َك َو ِن ّ َسا ِ ّء امل ُْ ْؤ ِ ّميِّن َْ ُْيديِّن َْ علَهَْي ِ ّ َّن ِ ّم ْن َجلَ ِ ّبينَِِّّب َّ ۚ َذ
ِّّ َِِّ ََّي َأ ه ُي َا الن
ًَِ ََِّل َأد ّ َّْٰٰن َأ ْن ي ُْع َرفْ َن ف َل ي ُْؤ َذ ْي َن ۗ َو َك َن ال ََََُُّّّّل غ ََُُف ًورا َر ِّحامي
67
Artinya: “Wahai Nabi, katakanlah pada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-
istri orang mukmin. “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka”
yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.
Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha
Penyayang”. (Al-
Ahzab : 59) Dalam
ayat diatas sudah jelas
sekali bahwa menutup
aurat adalah
kewajiban, terutama
bagi kaum
perempuan perlu sangat
diperhatikan dalam hal
menutup aurat ini.
Sering kita lihat bersama pada zaman yang saat ini, yang sering disebut dengan zaman
milenial atau zaman modern, bahkan sangat modern. Hingga sampai akhirnya siapa saja yang
tidak mengikuti zaman sekarang maka akan tertinggal oleh zaman. Dan ini semua menjadi
tantangan yang sangat amat dasyat sekali bagi kaum perempuan. Hidup di antara kepungan
budaya milenial yang sangat tidak mempermasalahkan membuka atau menutup auratnya.
Bahkan membuka aurat pun sudah biasa pada zaman saat ini.
Oleh karena itu kita semua sebagai umat islam. Wajib bagi kita semua untuk selalu dan
selalu saling menasihati satu sama lain dalam hal berbusana yang baik dan sopan sesuai yang
sudah diajarkan oleh islam. Dengan segala upaya yang sangat keras umat islam memerangi
budaya budaya masa kini yang sangat melnceng jauh dari budaya islam
Aktivitas 1:
Carilah melalui berbagai media, para aktris/aktor atau public figure yang telah
68
B. MENGKRITISI SEKITAR KITA
Islam sudah banyak sekali mengajarkan bagi umatnya untuk selalu menjaga diri dalam
berpakaian. Baik didalam ruangan atau diluar ruangan. Sering kita lihat di sekitar kita banyak
dari kaum wanita yang masih belum mengenakan pakaian yang menutup auratnya. Bahkan
kita sudah banyak mengetahui kaum muda pada zaman sekarang ini, membuka aurat bagi
mereka itu sudah biasa sekali, bahkan sudah menjadi lumrah adanya. Mereka menganggap
anak muda zaman sekarang jika tidak seperti itu maka bukan disebut dengan anak muda yang
gaul anak muda yang kurang pergaulan, bahkan sampai bisa disebut anak muda yang cupu
atau culun. Akan tetapi pemikiran pemikiran yang seperti itu adalah pemikiran yang picik,
yang memandang atau menilai orang dari segi penampilannya
Sudah banyak sekali contoh yang sudah kita lihat bersama dalam orang orang yang di sekitar
kita bersama. Baik yang berbusana rapi dan menutup auratnya dan juga sebaliknya. Islam pun
sudah mengatur bagaimana cara berpakaian yang rapi, baik kaum laki laki maupun
perempuan
Batasan Batasan untuk menutup aurat pun sudah di atur dalam islam. Dan pembahasan
tentang menutup aurat disini yang paling banyak pembahasan adalah tentang Batasan Batasan
bagi wanita untuk menutup auratnya. Seperti sudah disebutkan dalam Hadits Nabi
Muhammad
SAW. Yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi yang berbunyi
69
ََّي َأ َْسا ُء ِا َّن امل َْ ْرَأ َة ِا َذا بلَ َغ ِّت امل َْ ِّح َيض ََْْمل َْيص ُْلْح َأ ْن ُي َرى ِ ّمْنََْ َا ِااَّل ه ََذا َوه ََذ ا
Artinya: “Wahai Asma ! Sesungguhnya wanita jika sudah baligh maka tidak boleh
nampak dari anggota badannya kecuali ini dan ini (beliau mengisyaratkan ke muka
dan telapak tangan)”.(HR. Abu Dâwud, no. 4104 dan al-Baihaqi, no. 3218)
Dari hadits di atas sudah sangatlah jelas bahwa wanita yang sudah baligh maka harus
menutup auratnya kecuali ini dan ini. Maksud dari ini dan ini disini yang di isryaratkan oleh
Allah SWT adalah muka dan telapak tangan. Kedua itulah yang boleh di tampakkan oleh
wanitacoba kita kita perhatikan bersama pada gambar di bawah ini. Itulah contoh kecil bagi
wanita untuk menutup auratnya.
Betapa anngunnya jika kaum wanita seperti yang kita lihat pada gambar diatas. Dan bahkan
bisa digolongkan sebagai wanita wanita sholihah para penghuni syurga insyallah. Begitu pula
dengan laki laki haruslah memakai pakaian yang rapi dan sopan agar terlihat lebih indah pula.
Karena sesungguhnya Allah SWT pun sangat menyukai keindahan seperti ada istilah
mengatakan
70
Diatas sudah jelas sekali bahwa Allah SWT sangat menyukai sekali tentang keindahan
keindahan, terutama keindahan dalam berpakaian baik di dalam forum resmi atau dalam
keseharian. Banyak orang yang beranggapan berbusana yang sopan dan baik itu hanya dalam
forum resmi atau forum forum bersama, padahal setiap saat pun di anjurkan untuk berbusana
yang sopan baik dari kaum perempuan atau kaum laki laki
Dalam gambar diatas bahwa berpakaian yang rapi itu tidk hanya ketika dalam menunaikan
ibada saja atau ketika mengahadap yang maha kuasa saja, akan tetapi dala segala hal pun kita
sebagai umat muslim diwajibkan untuk memakai pakaian yang rapi. Begitu juga dengan
kaum hawa atau kaum wanita. Tak jauh beda dengan kaum laki laki untuk selalu dan selalu
memakai pakaian pakaian yang rapi. Bahkan ada ancaman bag kaum wanita jika tidak
memakai pakaian atau berbuasana yang rapi dan sopan, hukumnya bisa dibilang sangatlah
syadid atau pedih, yaitu tidak akan sama sekali mencium bau surge ketika di akhirat nanti.
Seperti halnya hadits nabi SAW bersabda.
ِ ََْقْو ٌم َم َعه ُْم ّس، ِّص ْن َف ِّان ِ ّم ْن َأ ْه ِ ّل الن َّا ّ ِر ََْْمل َأ َر َُها: هللا علَ ََْْي ِّه َو َس ََََّّل َ َِّّ َ ُ ق َا َل َر ُس
ُ ول ال َِّ َّل َص َّل
َو ِن ّ َسا ٌء َك ِّس اَي ٌت ع َا ّ ِري ََّ ٌت َمائ ََََِِّل ٌت ُم ِّميلَ ٌت،اَي ٌط َك ْذ ِن َ ِ ّب ال َْب ّ َِقر َْيض ّب ُِو َن اِِّب َ الن َّا َس
َْ اَل َْيدخ،ْت امل َْائ ََََِِِّّّل
َوا َِّن ّ ِرهَُي َا،ُلن اجلَْن ََّة َواَل ي ََِّ ََِْد َن ّ ِرهَُي َا ِّ وسه َُّن مَََك ْث َا ِ ّل َأ ْس ِن ّ َم ِّة ال ُْبخ
ُ ُر ُء
ل َُتَُو َجدُ ِ ّم ْن َم ِ ّس ْي ٍة َك َذا َو َك َذ ا
71
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada dua golongan dari penduduk
neraka yang belum pernah aku lihat: (yang pertama adalah) Suatu kaum yang memiliki
cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan (yang kedua adalah) para wanita yang
berpakaian tapi telanjang, berpaling dari ketaatan dan mengajak lainnya untuk mengikuti
mereka, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk
surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian
dan sekian.” [HR. Muslim, no. 2128]
Aktivitas2:
72
yang dapat menutup aurat yang diwajibkan agama untuk menutupinya, guna kemaslahatan
dan kebaikan wanita itu sendiri serta masyarakat di mana ia berada.
َ ِّ
هللا علَ ََْْي ِّه َو َس ََََّّل َو ِ ّع ْندَ ُه َم ْي ُمون َُة فَأ ْقَ َب َل ْاب ُن ُأ د ِّم َم ْكتُو ٍم ل َّ َ ص َّ
ل َِّّ
ُ َ َِّ ُك ْن ُت ِ ّع ْندَ َر ُسول ال
ا ْحت ِ َّج َبا ِ ّم ْن ُه ! ف َُقل: هللا علَ ََْْي ِّه َو َس ََََّّل
ُ هب َص ََّل ِّّ َِِّ اب ف َق َا َل الن ّ ِ َو َذ َِ ََِّل ب َعْدَ َأ ْن ُأ ِ ّم ْر َِن ِب ّل ِّْح َج
َ َ
هللا علَ ََْْي ِّه َو َس ََََّّل َّ
ل
ُ َ ِّ َِ ص ّ
هب َِّ الن لَ اقَ ف َ
ا ن فْرعي
ُ ِ ّ َ َ َِ ّ َ
الو ن َِ
ُص ُّ ُْ
ْب ي َ
ال ى ع ُْ َأ س ْ يل َأ َّ
ل َِّّ
َْ َ َ َِّ اْن َ ََّي َر ُسول ال
َأف َع ْم َي َاو ِّان َأن ُْت َما َأ ََْلْس تُ َما ت ُْْب ََِّ َِص ِّان ِ ّه:
Artinya: “Aku berada di sisi Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika Maimunah
sedang bersamanya. Lalu masuklah Ibnu Ummi Maktum Radhiyallahu anhu -yaitu ketika
perintah hijab telah turun-. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda,
“Berhijablah kalian berdua darinya.” Kami bertanya, “Wahai Rasûlullâh, bukankah ia buta
sehingga tidak bisa melihat dan mengetahui kami?” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam balik
bertanya, “Apakah kalian berdua buta ? Bukankah kalian berdua dapat melihat dia”. (HR.
Abu Dâwud dan Tirmidzi, )
BATASAN-BATASAN AURAT.
73
tentang masalah hukum wanita memandang lelaki. Pendapat yang paling kuat dalam masalah
ini ada dua pendapat.
Pendapat pertama, Ulama Syafiiyah berpendapat bahwasanya tidak boleh seorang wanita
melihat aurat lelaki dan bagian lainnya tanpa ada sebab. Dalil mereka adalah keumuman
firman Allâh Azza wa Jalla :
هللا علَ ََْْي ِّه َو َس ََََّّل ِ ّم ْن ِا َِن ٍء َوا ِّح ٍد ِ ّم ْن َجن َاب ٍَة
ُ هب َص ََّل
ِّّ َِِّ ُك ْن ُت َأ ْغ ِ َّتس ُل َأ َِن َوالن:لْت
ََْ ق َا
74
Artinya: “Aku mandi bersama dengan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari satu
bejana dalam keadaan junub”. (HR. Al-Bukhâri, dan Muslim)
ۚ َّ هب قُ ْل ِلْ َّ ْز َوا ِ ّج َك َوبنَ َا ِت ّ َك َو ِن ّ َسا ِ ّء امل ُْ ْؤ ِ ّميِّن َْ ُْيديِّن َْ علَهَْي ِ ّ َّن ِ ّم ْن َجلَ ِ ّبينَِِّّب
ِّّ َِِّ ََّي َأ ه ُي َا الن
ًَذ َِ ََِّل َأد ّ َّْٰٰن َأ ْن ي ُْع َرفْ َن ف َل ي ُْؤ َذ ْي َن ۗ َو َك َن ال ََََُُّّّّل غ ََُُف ًورا َر ِّحامي
Artinya: “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-
isteri orang Mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”.
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di
ganggu. dan Allâh adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Ahzâb: 59)
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menegaskan bahwa seluruh anggota tubuh
wanita adalah aurat yang harus di tutup. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
َو ِااَّْن َ ِا َذا خ ََر َج ْت ِ ّم ْن بْيََْ ِّت ه َا ْاس ََْتْش َر فهَ َا اليَّش ْ َطا ُن،امل َْ ْرَأ ُة َع ْو َر ٌة
Artinya: “Wanita itu adalah aurat, jika ia keluar rumah, maka syaithan akan
menghiasinya” (HR. Tirmidzi.)
75
berada di rumahnya seperti kepala, muka, leher, lengan, kaki, betis atau dengan kata lain
boleh melihat anggota tubuh yang terkena air wudhu. Hal ini berdasarkan keumuman ayat
dalam surah an-Nûr, ayat ke-31, insyaAllâh akan datang penjelasannya pada batasan aurat
wanita dengan wanita lainnya. Dan hadist Ibnu Umar Radhiyallahu anhuma, beliau
Artinya: “Dahulu kaum lelaki dan wanita pada zaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
melakukan wudhu’ secara bersamaan” (HR. Al-Bukhâri,)
Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Bisa jadi, kejadian ini sebelum turunnya ayat hijab dan
tidak dilarang pada saat itu kaum lelaki dan wanita melakukan wudhu secara bersamaan. Jika
hal ini terjadi setelah turunya ayat hijab, maka hadist ini di bawa pada kondisi khusus yaitu
bagi para istri dan mahram
76
َواَل ي ُْْب ِّد َين ِّزيننََُِت َّ ِااَّل ِل ّ ُب ُعولنَِِِّّت َّ َأ ْو أ ِّبٰ ََِٰٓٓنِِِّّئ َّ َأ ْو أ ِّٰ ََٰٓ ِٓب ِ ّء ب ُعولنَِِِّّت َّ َأ ْو َأب ْن َائِِِّّ َّن َأ ْو َأب ْن َا ِ ّء ب ُعولنَِِِّّت َّ َأ ْو
ِاخ َْوا ِِّْنِّ َّن َأ ْو َِّبن ِاخ َْوا ِِّْنِّ َّن َأ ْو َِّبن َأخ ََوا ِِّتِّ َّن َأ ْو ِن ّ َسائِِِّّ َّن
Artinya: “Dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau
ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera–putera mereka, atau putera–putera
suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki
mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam”, (An-
Nûr:
31)
❖ MAKNA AURAT
Menurut bahasa, aurat berati malu, aib, dan buruk. Kata aurat berasal dari kata awira
yang artinya hilang perasaan. Jika digunakan untuk mata,berarti hilang cahayanya dan lenyap
pandangannya. Pada umumnya, kata ini memberi arti yang tidak baik dipandang, memalukan
dan mengecewakan.
Menurut istilah dalam hukum Islam, aurat adalah batas minimal dari bagian tubuh
yang wajib ditutupi karena perintah Allah Swt.
77
ْ ْ ُ َّ َ َّ ِ َ َِّّ َ ِّ
ُأ َ َ َأ َ ِ
ع
هللا ََْْي ّه َو َسَل َو ّ ْندَ ُه َم ْي ُمونة ف ق َبل ا ْب ُن د ِّم َمك ُتو ٍم َ ل ع ُ ُك ْن ُت ِ ّع ْندَ َر ُسول ال َِّل َصل
َّ َّ
! ا ْحت ِ َّج َبا ِ ّم ُْنْه: هللا علَ ََْْي ِّه َو َس ََََّّل
ُ اب ف َق َا َل الن ه َِِِّّّب َص ََّل ّ ِ لح َج َ
ِ ّ ْ ّ َو َذ َِ َِّل ب َعْدَ َأ ْن ُأ ِ ّم ْر َِن ِب
ِهللا علَ ََْْي ّه َ ُْ َِّّ َ
ُ هب َص َّل ِّّ َِِّ ف َُقل ْن َا ََّي َر ُسو َل ال َِّ َّل ليَ َْس َْعى ال ي ُْْب ُّص َِن َوال ي َع ّ ِْرفنُا فقال الن
َ َ َ َ َ َِ ُّ َ َأ َأ
تْب َََِِّص ِّان ِ ّه
ُْ َأف َع ْم َي َاو ِّان َأن ُْت َما َأ ََْلْس تُ َما : َو َس ََََّّل
Artinya: “Aku berada di sisi Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika Maimunah
sedang bersamanya. Lalu masuklah Ibnu Ummi Maktum Radhiyallahu anhu -yaitu ketika
perintah hijab telah turun-. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda,
“Berhijablah kalian berdua darinya.” Kami bertanya, “Wahai Rasûlullâh, bukankah ia buta
sehingga tidak bisa melihat dan mengetahui kami?” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam balik
bertanya, “Apakah kalian berdua buta ? Bukankah kalian berdua dapat melihat dia”. (HR.
Abu Dâwud dan Tirmidzi, )
BATASAN-BATASAN AURAT.
78
Pendapat pertama, Ulama Syafiiyah berpendapat bahwasanya tidak boleh seorang wanita
melihat aurat lelaki dan bagian lainnya tanpa ada sebab. Dalil mereka adalah keumuman
firman Allâh Azza wa Jalla :
ََُْ ْ ﴾ ِااَّل ع َ َََٰٰل َأ ْز َوا ِِّ ِّج ْم َأ ْو َما َمل َك ْت َأمي َْامُُْن ْ ف ََِِامَُّْن2٩﴿ ون
غُي َ َوا َِّّل ِّّ َني ُُُْْه ِل ّ ُف ُرو ِِّ ِّج ْم َحا ِف ّ ُظ
َم ُلو ِّم َْي
Artinya: “Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap istriistri
mereka atau budak-budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini
tidak tercela.” (Al-Ma’ârij: 29-30)
هللا علَ ََْْي ِّه َو َس ََََّّل ِ ّم ْن ِا َِن ٍء َوا ِّح ٍد ِ ّم ْن َجن َاب ٍَة
ُ هب َص ََّل
ِّّ َِِّ ُك ْن ُت َأ ْغ ِ َّتس ُل َأ َِن َوالن:لْت
ََْ ق َا
Artinya: “Aku mandi bersama dengan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari satu
bejana dalam keadaan junub”. (HR. Al-Bukhâri, dan Muslim)
79
❖ Aurat Wanita Dihadapan Para Lelaki Yang Bukan Mahramnya
Diantara sebab mulianya seorang wanita adalah dengan menjaga auratnya dari pandangan
lelaki yang bukan mahramnya. Oleh kerena itu agama Islam memberikan ramburambu batasan
aurat wanita yang harus di tutup dan tidak boleh ditampakkan. Para Ulama sepakat bahwa
seluruh anggota tubuh wanita adalah aurat yang harus di tutup, kecuali wajah dan telapak
tangan yang masih diperselisihkanoleh para Ulama tentang kewajiban menutupnya. Dalil
tentang wajibnya seorang wanita menutup auratnya di hadapan para lelaki yang bukan
mahramnya adalah firman Allâh Azza wa Jalla :
هب قُ ْل ِلْ َّ ْز َوا ِ ّج َك َوبنَ َا ِت ّ َك َو ِن ّ َسا ِ ّء امل ُْ ْؤ ِ ّميِّن َْ ُْيديِّن َْ علَهَْي ِ ّ َّن ِ ّم ْن َجلَ ِ ّبينَِِّّب َّ ۚ َذ
ِّّ َِِّ ََّي َأ ه ُي َا الن
ًَِ ََِّل َأد ّ َّْٰٰن َأ ْن ي ُْع َرفْ َن ف َل ي ُْؤ َذ ْي َن ۗ َو َك َن ال ََََُُّّّّل غ ََُُف ًورا َر ِّحامي
Artinya: “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-
isteri orang Mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”.
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di
ganggu. dan Allâh adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Ahzâb: 59)
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menegaskan bahwa seluruh anggota tubuh
wanita adalah aurat yang harus di tutup. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
َو ِااَّْن َ ِا َذا خ ََر َج ْت ِ ّم ْن بْيََْ ِّت ه َا ْاس ََْتْش َر فهَ َا اليَّش ْ َطا ُن،امل َْ ْرَأ ُة َع ْو َر ٌة
Artinya: “Wanita itu adalah aurat, jika ia keluar rumah, maka syaithan akan
menghiasinya” (HR. Tirmidzi.)
80
wanita dengan wanita lainnya. Dan hadist Ibnu Umar Radhiyallahu anhuma, beliau
Artinya: “Dahulu kaum lelaki dan wanita pada zaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
melakukan wudhu’ secara bersamaan” (HR. Al-Bukhâri,)
Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Bisa jadi, kejadian ini sebelum turunnya ayat hijab dan
tidak dilarang pada saat itu kaum lelaki dan wanita melakukan wudhu secara bersamaan. Jika
hal ini terjadi setelah turunya ayat hijab, maka hadist ini di bawa pada kondisi khusus yaitu
bagi para istri dan mahram
َواَل ي ُْْب ِّد َين ِّزيننََُِت َّ ِااَّل ِل ّ ُب ُعولنَِِِّّت َّ َأ ْو أ ِّبٰ ََِٰٓٓنِِِّّئ َّ َأ ْو أ ِّٰ ََٰٓ ِٓب ِ ّء ب ُعولنَِِِّّت َّ َأ ْو َأب ْن َائِِِّّ َّن َأ ْو َأب ْن َا ِ ّء ب ُعولنَِِِّّت َّ َأ ْو
ِاخ َْوا ِِّْنِّ َّن َأ ْو َِّبن ِاخ َْوا ِِّْنِّ َّن َأ ْو َِّبن َأخ ََوا ِِّتِّ َّن َأ ْو ِن ّ َسائِِِّّ َّن
Artinya: “Dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau
ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera–putera mereka, atau putera–putera
81
suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki
mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam”, (An-
Nûr: 31)
D. MENERAPKAN PERILAKU MULIA
Mengenakan busana yang sesuai dengan syari’at Islam bertujuan agar manusia terjaga
kehormatannya. Ajaran Islam tidak bermaksud untuk membatasi atau mempersulit gerak dan
langkah umatnya. Justru dengan aturan dan syari’at tersebut, manusia akan terhindar dari
berbagai kemungkinan yang akan mendatangkan bencana dan kemudaratan bagi dirinya.
Berikut ini beberapa perilaku mulia yang harus dilakukan sebagai pengamalan berbusana
sesuai syari’at Islam, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
82
lain, niscaya pertolongan akan datang kepadamu meskipun bukan berasal dari orang yang
kamu tolong
83
LATIHAN SOAL
A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dalam soal dibawah ini!
3. (i) kepala
(ii) muka
(iii) telapak tangan
(iv) tangan
Hal hal diatas bagian yang boleh ditampakkan oleh muslimah yaitu…
a. (i) dan (ii)
b. (i) dan (iii)
c. (ii) dan (iii)
d. (i) dan (iv)
84
a. Antara pusar sampai lutut
b. Antara pusar sampai mata kaki
c. Antara perut sampai lutut
d. Antara perut sampai mata kaki
6. Seorang wanita harus menjaga auratnya dari yang bukan mahramnya. Dibawah ini yang
bukan termasuk mahram bagi wanita adalah…
a. Suami
b. Ayah
c. Saudara tiri
d. Saudara kandung
7. Didalam Al Qur-an surat Annur ayat 31 ada larangan terhadap wanita beriman untuk
menahan….
a. Pandangan
b. Pendengaran
c. Perasaan
d. Kesabaran
8. Allah menyukai keindahan dan kebaikan buat hambanya sampai manakah batasan jilbab
yang allah perintahkan dalam surat Al Ahzab ayat 59….
a. Seluruh tubuh
b. Sampai leher
c. sampai dada
d. hanya kepala
9. Dua golongan penduduk neraka yang pernah dilihat nabi dalam kondisi yang mengerikan
yaitu…
a. Berpakaian tapi telanjang dan berpunuk unta
b. Berpakaian tapi telanjang dan berjilbab panjang
c. Berjilbab pendek dan berpunuk unta
d. Berpakain longgar dan berjilbab panjang
85
b. Dewasa
c. Baligh
d. Tua
86
6
MENUNTUT ILMU
87
KOMPETENSI INTI
1.1 Mengahati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
1.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, prosedural, dalam ilmu
pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan humainora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian serta
menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
1.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan mampu
menggunkan metode sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR
1.1. Memahami dalil al-Qur’an dan hadits-hadits terkait tentang semangat menuntut ilmu
dan menerapkan serta menyampaikan kepada sesame
1.2. Memahami makna ilmu dan keutamaan ilmu
1.3. Menerapkan adab yang baik dalam menuntut ilmu
Ilmu adalah cahaya kehidupan. Ilmu ibarat cahaya yang menyinari dalam kegelapan yang
menunjukkan arah menuju jalan yang ditempuh. Tanpa ilmu seseorang akan tersesat jauh ke
88
dalam jurang kebodohan. Kelebihannya manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya
adalah karena akal dan ilmu pengetahuannya. Dengan ilmu pengetahuan jarak yang jauh
terasa dekat, waktu yang lama terasa singkat, pekerjaan yang berat menjadi ringan. Dengan
ilmu manusia memperoleh segala apa yang ia cita-citakan. Dan ilmu adalah sumber
kehidupan. Ilmu mempunyai keutaman yang tinggi dalam islam, karenanya banyak sekali
ayat al-Qur’an dan sunnah Rasul yang mengungkapkan hal tersebut. Bahkan disampaikan
bahwa orang-orang yang berilmu diangkat derajatnya oleh Allah Swt. Dibandingkan orang-
orang yang beriman tanpa ilmu. Sebagaimana Allah Swt berfirman dalam surat al-
Mujaddilah (58) 11, yang artinya: “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”
Ayat diatas sudah jelas bahwa penting sekali bagi kita untuk memiliki ilmu
pengetahuan dengan cara belajar serta berbagai macam hal lainnya, yang bisa menunjukan
kepada kebaikan dunia dan akhirat. Rasulullah saw bersabda bahwa orang-orang yang
menuntut ilmu sama besar pahalanya dengan orang yang berjihad dijalan Allah. Bahkan nabi
memerintahkan agar menuntut ilmu tidak hanya dilakukan di negri terdekat saja, tetapi
menuntut ilmu walau harus dengan jarak yang jauh.
Dengan semangat dan niat kita yang benar dalam menuntut ilmu dapat menghantarkan
kita menjadi seorang panglima yang berjihad di jalan Allah. walaupun tanpa kekerasan dan
peperangan, namun kita telah berjihad, kita telah berjihad untuk mengembalikan islam
menjadi agama yang dihormati, dan jauh dari kebodohan serta kejahiliaan. Didalam al-Qur’an
surat atTaubah ayat 122 :
ُُِ ون ِل ّ َي ْن ِفّ ُروا َكف ًَّة ۚ فَلَ ْواَل ن َف َر ِّم ْن
دكُِّ ِفّ ْرقَ ٍة ِّممَُْن ْ َطائِ ّ َف ٌة ِل ّ َي َت َفقَّ ُهوا ّ ِف ا َ َُو َما َك َن الْ ُم ْؤ ِّمن
ون َ د ِل ّ ِّني َو ِل ّ ُي ْن ِّذ ُروا ََْقْو َمه ُْم ِا َذا َر َج ُعوا ِالْهَي ِّ ِّّْ ْم لَ َعل ُهَّ ْم يَُْ َذ ُر
Artinya : “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada
kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga
dirinya.” (Q.S at-Taubah ayat :122)
Ayat tersebut diatas menjelaskan bahwasannya jika terjadi peperangan, tidak perlu semua
muslimin berangkat ke medan perang tersebut apabila sebagian saja sudah dapat
89
mengatasinya, artinya harus ada pembagian tugas dalam masyarakat, sebagian bertugas
menjaga keamanan (perang), dan sebagian lagi memperdalam ilmu agama, agar bila yang
bertugas perang sudah datang, yang bertugas memperdalam ilmu agama dapat
menyampaikan ilmu yang di dapatnya kepada mereka yang bertugas perang agar menambah
ilmu yang bermanfaat dan terjauh dari kebodohan. Jadi jelaslah bahwa menuntut ilmu juga
adalah sesuatu amal yang amat penting untuk dilaksanakan sebagai bentuk jihad, jihad bukan
hanya perang melawan kaum kafir saja, melainkan jihad merupakan kewajiban terhadap
kaum muslimin dan muslimat tidak lain untuk meningkatkan kecerdasan ummat dan bangsa.
Di zaman yang serba cepat, canggih, dan serba praktis ini, seseorang dituntut untuk
memanfaatkan kecanggihan hasil rekayasa manusia dengan sebaik-baiknya. Betapa tidak,
tampa mempedulikan hal tersebut. Seseorang akan tertinggal jauh ke belakang dalam
melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial kemanusiaan. Selain itu kemampuan untuk
menguasai dan menggunakan prangkat teknologi dapat terhindar dari upaya-upaya jahat yang
dapat merugikan dirinya, penipuan, pemerkosaan, penganiayaan, dan lain sebagainya.
Sebagai contoh, pak fathur adalah seorang trainer yang memiliki pengalaman memberikan
pelatihan ke berbagai kota di dalam kota dan luar pulau jawa. Suatu ketika, ia diundang untuk
memberikan pelatihan disebuah kota di ambon, karna undangan yang mendadak, ia pun tidak
sempat mempersiapkan materi yang cocok yang akan dia sampaikan. Walau demikian, ia
tidak kehabisan akal untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Dalam perjalanan udara
menuju kota tujuan, ia sempatkan membuat bahan presentasi dengan mencari sumber dari
internet dalam merancang materinya menggunakan laptop yang memang selalu ia bawa
kemana pun ia pergi, setelah pesawat yang ia tumpangi mendarat, seketika ia mengaktifkan
kembali telpon gengamnya, saat diaktifkan ia mendapatkan sebuah pesan yang masuk ke
telponnya, dan ketika ia buka ternyata isi pesanannya adalah agar ia segera mentransfer
sejumlah uang untuk keperlun kuliah putranya di kota Yagyakarta. Tidak berpikir panjang ia
pun segera mengirimkannya menggunakan layanan sms banking melalui telpon genggamnya
sendiri.
90
❖ MAKNA IlMU
Secara bahasa (العلمal-Ilmu) adalah lawan dari (الجهلal-Jahl atau kebodohan), yaitu
mengetahui sesuatu dengan keadaan yang sebenarnya, dengan pengetahuan yang pasti.
Sedangkan secara istilah dijelaskan oleh sebagian ulama bahwa ilmu adalah ma’rifah
(pengetahuan) yang sistematis atau ilmiah.
❖ MAKNA MENUNTUT ILMU
Menuntut ilmu atau belajar adalah kewajiban setiap orang islam. Banyak sekali ayat
alQur’an atau hadits Rasulullah Saw yang menjelaskan tentang kewajiban belajar, baik
kepada laki-laki ataupun perempuan. Bahkan wahyu pertama yang diterima nabi saw adalah
perintah untuk membaca atau belajar. “Bacalah dengan menyebut nama tuhanmu yang
menciptakan, dia yang telah menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah dan tuhan
mu lah yang maha mulia yang mengajar manusia dengan pena, dia mengajarkan manusia
apa yang tidak
diketahuinya.” (Q.S al-Alaq : 1-5). Dan sabda Rasulullah Saw :
Secara jelas dan tegas hadits di atas menyebutkan bahwa, menuntut ilmu itu wajib.
Diwajibkan bukan saja kepada laki-laki, tetapi juga kepada perempuan, tidak ada perbedaan
bagi laki-laki ataupun perempuan dalam mencari ilmu, semuanya wajib. Agama islam tidak
membeda-bedakan yang hak dan kewajiban manusia karna jenis kelaminnya, walaupun
memang ada beberapa kewajiban yang di perintahkan Allah dan Rasuln-Nya yang
mebedakan laki-laki dan perempuan, akan tetapi dalam menuntut ilmu semua memiliki
kewajiban dan hak yang sama.
Imam al-Qurthubi (wafat th.671 H), menjelaskan bahwa dalam hukum menuntut ilmu
terbagi menjadi dua :
Pertama, hukumnya wajib, Seperti menuntut ilmu tentang shalat, zakat, dan puasa.
inilah yang dimaksudkan dalam riwayat yang menyatakan bahwa menuntut ilmu itu
hukumnya wajib.
Kedua, hukumnya fardhu kifayah. Seperti menuntut ilmu tentang pembagian berbagai
hak, tentang pelaksanaan hukum had (Qishas, cambuk, potong tangan dan lainnya), cara
bagaimana mendamaikan orang yang bersangketa, ilmu umum dan semisalnya. sebab, tidak
mungkin semua orang dapat mempelajarinya, dan apabila diwajibkan bagi setiap orang, tidak
mungkin semua orang bisa melakukannya, atau bahkan mungkin dapat menghambat jalan
91
hidup mereka. Karenanya, hanya beberapa orang tertentu saja yang diberikan kemudahan
oleh Allah dengan rahmat dan hikmah-Nya.
1. Menuntut ilmu dapat memudahkan kita kepada jalan menuju surga Allah Jelas
bahwa setiap muslim dan muslimah ingin sekali masuk surga. maka jalan untuk masuk
surga adalah dengan menuntut ilmu tersebut. Rasulullah ص َل هللا عليه وس َّلbersabda:
َول َِكّ ْن َو َّر ُْثْوا،ل ُْعل َما ُء َو َرث َُة الَْن ِ ْب ّ َيا ِ ّء َوا َِّن الَْن ِ ْب ّ َي َاء ََْْمل َُيو ّ ِدر ُْثْوا ِ ّد ْين ًَارا َواَل ِ ّد ْرهَا ًما
َمف ْن َأخ ََذ ُه َأخ ََذ ِب َّظد َوا ِف ّ ٍر،ال ِْ ّع َََّّْْل
Artinya : “para ulama adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidak
mewariskan dinar ataupun dirham, tetapi mewariskan ilmu. Maka dari itu, barang siapa
mengambilnya, ia telah mengambil bagian yang cukup”. (Hr. Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan
Ibnu Majah).
Ilmu akan kekal akan bermanfaat bagi pemiliknya walaupun dia telah meninggal 3. :
، َصدَ ق ٍَة َج ّ ِاري ٍَة:ات ااْل ِ َْنس ُان ان ََْْق َط َع عَُ ُِل ِااَّل ِ ّم ْن ثلَ ٍث َ ِا َذا َمDi sebutkan dalam hadits nabi
َأ ْو َو ٍ َل َصا ِل ّ ٍح َْيد ُعو َََُُل،َأ ْو ِعّ ٍٍََّّْْْل ين ُ ْت َف ُع ِب ّ ِّه
92
Artinya : “Jika seorang manusia meninggal, terputuslah amalannya, kecuali dari tiga hal :
sedkah jariyah, ilmu yang brmamfaata, atau anak shalih yang brdoa untuknya” (HR.
Muslim).
5. Orang yang keluar menuntut ilmu selalu dijalan Allah Rasulullah Saw bersabda: َم ْن
هللا َح ََّّت َْير ِ ّج َع
ِّ لب ْال ِ ّع َِِّّّْْل فه ََُو ىِّف َس ِبّ ْي ِ ّل
ّ َِ خ ََر َج ىِّف َط
Artinya : “barang siapa yang keluar rumah untuk mencari ilmu maka ia ada di jalan Alloh
hingga ia kembali.” (HR. Tirmidzi)..
Dalam hal ini melaksanakan shalat, zakat, puasa, haji, dan lainnya merupakan ibadah
yang wajib ditunaikan, untuk memenuhi kewajiban tersebut seseorang harus mengetahui
ilmunya, maka belajar menjadi wajib baginya.
Oleh karana itu, seseorang berkewajiban menuntut ilmu. seorang pimpinan keluarga
juga berkewajiban mengajarkan ilmu kepada anak-anak dan istrinya. bila seorang ayah tidak
memiliki kemampuan untuk mengajari mereka, maka sejatinya dia harus menyekolahkan
anakanaknya, sedangkan istrinya diajak mengaji, ke majlis taklim misalnya. Barangsiapa
yang menginginkan kebahagiaan di dunia dan akhiran maka harus memiliki ilmu.
Islam adalah agama rahmatan lil-alamin, yang dibawa oleh Nabi Saw kepada
umatnya, mengajarkan kepada umatnya amal ma’ruf dan nahi mungkar, dan termasuk di
dalamnya masalah adab, adab yang beliau ajarkan kepada kita adalah ikhlas dalam menuntut
ilmu, ikhlas dalam mengamalkan ilmu, dan ikhlas dalam mengajarkan ilmu dan
mendakwahkan ilmu. Begitu pula para sahabat dan tabi’in, mereka menasehati agar setiap
muslim dan muslimah memperhatikan adab dalam menuntut ilmu, agar ilmu yang dikaji dan
dipelajari menjadi ilmu yang bermamfaat, bukan sebaliknya. Oleh sebab itu, yang perlu kita
ketahui bersama, bahwa ada beberapa adab dalam menunutut ilmu yang dapat mencerminkan
perilaku mulia, di antaranya :
94
ف َا ْع ََََّّْْل َأن َُُّّه
َوامل ُْ ْؤ ِ ّمن َا ِّت ۗ َوال ََََُُّّّّل ي َْع ََََُُّّل ُمت َقلَ ََّب ُُُْْك َِْ اَل ِا َل ِااَّل ال ََََُُّّّّل َو ْاس تَ ْغ ِفّ ْر َِّل ِّّن ِْ ّب َك َو ِل ّل ُْم ْؤ ّ يِّن
م
ُُُْو َم ْثوا ْك
َ َ
Artinya :“Maka ketahuilah, sesungguhnya tidak ada sesembahan yang hak selain Allah dan
minta ampunlah atas dosa-dosamu.” (QS. Muhammad: 19).
Pujian terhadap para ulama di dalam al-Qur’an juga sudah sangat ma’ruf. Apabila
Allah memuji atau memerintahkan sesuatu maka sesuatu itu bernilai ibadah.
الس ْم َع ََُُُ وال ََََُُّّّّل َأخْرج ُُُْْك ِمن ُبطون ُأمه َا ِت ُُُْْك اَل تْعَْلُمون َشيئ ًا وجع َل
ُُكل
َّ َ َ َ ْ َ ََُ َ ّ َّ ِّ ْ ّ َ َ َ
َوالَْ َْبص َار
ََُُُّّْ
ُ َْ ّ َوالَْ ْف ِئّدَ َة ۙ ل َع
َ َُْكل تْشَ ك ُر
ون
Artinya: “Allah lah yang telah mengeluarkan kalian dari perut-perut ibu kalian dalam
keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun, dan kemudian Allah ciptakan bagi kalian
pendengaran, penglihatan dan hati supaya kalian bersyukur.” (QS. An Nahl: 78).
Demikan pula, niatkan untuk mengangkat kebodohan dari umat, hal itu bisa
dilakukan dengan pengajaran melalui berbagai macam sarana, supaya orang bisa
memetik manfaat dari ilmu kita miliki.
95
Artinya:“Hikmah itu diberikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan barang siapa
yang diberi hikmah sungguh telah diberi kebaikan yang sangat banyak.” (QS. alBaqarah
:269).
Yang dimaksud hikmah ialah seorang penuntut ilmu menjadi pembimbing orang
lain dengan akhlaknya dan dengan dakwahnya mengajak orang mengikuti ajaran agama
Allah ‘azza wa jalla, hendaknya dia berbicara dengan setiap orang sesuai dengan
keadaannya.
LATIHAN SOAL
A. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dan tepat dibawah ini!
1. Tampa ilmu seseorang itu akan….
a. Baik
b. Pintar
c. Tersesat
d. Beruntung
3. Orang-orang yang berilmu diangkat derajatnya oleh Allah Swt terdapat pada surat….
a. QS. al-Baqarah :269
b. QS. An Nahl: 78
c. QS. Muhammad: 19
d. Q.S al-Mujaddilah :11
96
4. Aktivitas menuntut ilmu yang dilakukannya untuk mengharapkan ridha Allah Swt
yaitu dengan cara….
a. Mengikhlaskan niat
b. Usaha
c. Tawakkal
d. Terpaksa
5. Di era modern seperti saat ini, setiap orang yang ingin mendapatkan kesuksesan
hidup, baik dunia maupun akhirat maka dia harus memiliki ….
a. Harta
b. Ilmu
c. Keturunan
d. Jabatan
7. Ayat yang menjelaskan bahwasannya jika terjadi peperangan, tidak perlu semua
muslimin berangkat ke medan perang terdapat pada surat….
a. Q.S al-Alaq : 1-5
b. Q.S al-Baqaroh : 11-6
c. Q.S an-Nisa :10-16
d. Q.S at-Taubah ayat 12
8. Imam al-Qurthubi (wafat th.671 H) menjelaskan bahwa dalam hukum menuntut ilmu
terbagi menjadi dua, yaitu…
a. Wajib dan sunnah
b. Sunnah dan kifayah
97
c. Sunnah dan makruh
d. Fardu ain dan fardhu kifayah
9. Imam al-Qurthubi (wafat th.671 H) menjelaskan bahwa dalam hukum menuntut ilmu
terbagi menjadi dua, yaitu…
a. Wajib dan sunnah
b. Sunnah dan fardu kifayah
c. Sunnah dan makruh
d. Fardu ain dan fardhu kifayah
10. Hadits yang menjelaskan tentang seseorang yang keluar menuntut ilmu selalu dijalan
Allah adalah….
a. (H.R Muslim)
b. (H.R Tirmidzi)
c. (H.R Bukhori dan Muslim)
d. (H.R. Muslim dan Abu Daud)
98
99
َ ِّ َ ِّ َ د ْ َ َ َ ْ
7
Iman kepada malaikat
يْو َمئ ٍذث َماني ٌة ََْ ََوال َم َََُُل ع َ ََٰٰل أ ْر َج ائ اۚ َو َُي ِّم ُل ع َْر َش َربّ ك
ََْ فْوقهُ ْم
Dan malaikat-malaikat berada di penjuru
ِ -penjuru langit. Danِّ pada hari itu delapan orang
malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.
100
KOMPETENSI INTI
1.1. Mengahati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
1.3. Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, prosedural, dalam ilmu
pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan humainora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian serta
menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
1.4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan mampu
menggunkan metode sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR
1.1. Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada malaikat
1.2. Menampilkan contoh-contoh perilaku beriman kepada malaikat
1.3. Menampilkan perilaku sebagai cerminan beriman kepada malaikat dalam kehidupan
sehari-hari
101
A. PENGERTIAN MALAIKAT
Malaikat adalah makhluk ghaib yang diciptakan Allah dari cahaya dengan wujud dan sifat-
sifat tertentu. Tidak diperoleh penjelasan kapan malaikat diciptakan,tetapi diciptakan lebih
awal dari pada Nabi Adam,manusia pertama(QS al- Baqarah 30).
Sebagai makhluk ghaib, wujud malaikat tidak dapat dijangkau oleh pancaindra manusia,
kecuali jika malaikat menampilkan diri dalam rupa tertentu, seperti rupa manusia. Dalam
beberapa ayat dan hadis disebutkan beberapa peristiwa malaikat menjelma menjadi manusia,
seperti Surat Hud: 69-70, dan Maryam: 16-17.
Malaikat adalah hamba Allah yang mulia (QS al-Anbiya’: 26). Malaikat dibekali akal
tetapi tidak mempunyai nafsu, oleh karena itu senantiasa menyembah kepada Allah, patuh
atas segala perintah-Nya dan tidak pernah durhaka kepada-Nya (QS al-Anbiya: 27).
Atas dasar ketaatan kepada Allah pula malaikat bersedia sujud kepada manusia. Hal ini
berbeda dengan iblis yang terbuat dari nar(api) yang menentang perintah bersujud tersebut.
:Seperti dikisahkan dalam al-Quran surat al-Baqarah 34
َو ِا ْذ قُل ْن َا ِل ّل َْملَئ َِكّ ِّة ُْاسدُ وا دِّْل َ ٰ ٓ َم َفس َجدُ وا ِااَّل ِاب ِّْلِّْ ّ َيس َأ َِِّٰ َٰب َو ْاس ت َْك َب َو َك َن ِ ّم َن
ْال َك ِفّر ِيّ َن
Artinya : “Dan ingatlah ketika kami berfirman kepada malaikat: “sujudlah kamu kepada
adam”, maka sujudlah mereka kecuali iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk
golongan orang-orang yang kafir”. (QS al-Baqarah: 34).
Sujud disini berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukan sujud memperhambakan
diri, karena sujud memperhambakan diri hanya kepada Allah. Beriman kepada malaikat
hukumnya wajib bagi setiap orang islam. Orang islam yang tidak mengimani adanya malaikat
dianggap murtad. Perintah untuk beriman kepada malaikat ditegaskan dialam al-Quran dan
alHadits. Anatara lain tersebut dalam surat al-Baqarah: 285. ُ أ َ ٰم ٓ َن َّالر ُس
ول ِب ّ َما ُأ ْن ّ ِز َل ِال ََْْي ِّه
َ
ِ ّم ْن َربِّد ِ ّه َوامل ُْ ْؤ ِ ّم ُنو َن ۚ ُكٌّ أ َ ٰم ٓ َن ِب ّل َََِِّّّّل َو َملَ ِئّ َك ِتّ ِّه
Artinya: Rasul telah beriman kepada Al-Quran yang diturunkan kepadanya dari
Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya,... (Q.S al-Baqarah: 285).
102
B. NAMA NAMA DAN TUGAS MALAIKAT
Islam sudah banyak sekali mengajarkan bagi umatnya untuk selalu menjaga diri dalam
berpakaian. Baik didalam ruangan atau diluar ruangan. Sering kita lihat di sekitar kita banyak
dari kaum wanita yang masih belum mengenakan pakaian yang menutup auratnya. Bahkan
kita sudah banyak mengetahui kaum muda pada zaman sekarang ini, membuka aurat bagi
mereka itu sudah biasa sekali, bahkan sudah menjadi lumrah adanya. Mereka menganggap
anak muda zaman sekarang jika tidak seperti itu maka bukan disebut dengan anak muda yang
gaul anak muda yang kurang pergaulan, bahkan sampai bisa disebut anak muda yang cupu
atau culun. Akan tetapi pemikiran pemikiran yang seperti itu adalah pemikiran yang picik,
yang memandang atau menilai orang dari segi penampilannya.
Jumlah malaikat sangat banyak, tidak terhingga dan hanya Allah yang mengetahuinya
(QS. Al-Mudatsir:31). Mereka memiliki tugas dan perangkat yang berbeda satu sama lain.
Sebagian dari malaikat disebutkan namanya dan sebagian lainya disebutkan tugasnya saja.
Diantara nama-nama dan tugas-tugas malaikat adalah sebagai berikut:
1. Malaikat Jibril, bertugas menyampaikan wahyu kepada para Nabi dan Rasul, sejak
Nabi Adam sampai dengan Rasul Nabi Muhammad. Nama lain dari jibril adalah Ruhul
Quds (QS al-Nahl: 102), Ruh al-amin (al-Syuara: 193).
2. Malaikat Mikail, mengatur pembagian rizki kepada seluruh makluk, seperti: makanan,
minuman, dan menurunkan hujan.
3. Malaikat Israfil, meniup sangkakala pada hari kiamat dan hari kebangkitan (QS.
alHaqqah: 13-16, QS. al-Zumar: 68, dan QS. Ibrahim: 48).
4. Malaikat Izrail atau malaikat maut bertugas mencabut nyawa manusia dan seluruh
makluk hidup lainnya.
5. Malaikat Rokib dan Atid mencatat seluruh tingkah laku, perbuatan manusia. Rakib
untuk yang baik, dan Atid untuk yang jahat (QS. Qaf: 16-18).
6. Malaikat Mungkar dan Nakir bertugas memberikan pertanyaan-pertanyaan pada
setiap manusia, di alam kubur.
7. Malaikat Malik bertugas sebagai penjaga neraka dan memimpin para malaikat meyiksa
para penghuni neraka (QS. al-Tahrim: 6, QS. al-Zuhruf: 77).
8. Malaikat Ridwan bertugas sebagai penjaga surga (QS. al-Ra’d : 23-24).
103
Aktivitas 1:
Silahkan dihafal Nama -nama dan tugas8 Malaikat!
Iman secara bahasa artinya percaya atau yakin. Iman dari segi istilah artinya meyakini
setulus hati yang mengakar kuat, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan
seluruh anggota badan. Menurut M. Quraish Shihab, kata malaikat berasal dari bahasa Arab,
yaitu malā’ikah ( )ملًَ ِئّكةyang merupakan bentuk jamak dari kata malak ( )مكَلyang terambil
dari kata la’aka ( )الكyang berarti “menyampaikan sesuatu”. Jadi, malak/malaikat adalah
makhluk yang menyampaikan sesuatu dari Allah Swt.. Menurut istilah, malaikat adalah
makhluk gaib yang diciptakan oleh Allah Swt. dari cahaya, sebagai utusan Allah Swt. yang
taat, patuh, serta tidak pernah membangkang terhadap perintah-perintah-Nya. Iman kepada
malaikat adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt. menciptakan malaikat
sebagai makhluk gaib yang diutus untuk melaksanakan segala perintah-Nya. Orang yang
mengimaninya akan senantiasa menggunakan seluruh anggota badannya untuk berhati-hati
dalam berkata-kata dan berbuat.
Tanda beriman kepada malaikat ada yang berupa sikap mental yakni pikiran dan perasaan,
ada pula yang berupa sikap lahir yaitu ucapan dan perbuatan. Tanda-tanda beriman yang
berupa sikap mental itu bersifat abstrak, tidak dapat diketahui dengan pancra indra dan yang
mengetahui hanylah individu itu sendiri dan Allah, Tuhan yang mengetahui segala yang
ghoib dan yang nyata (syahadah).
Mengacu kepada ajaran-ajaran Allah yang terkandung dalam Al-Quran dan hadits, tanda-
tanda beriman kepada malaikat yang berupa sikap mental itu, seperti:
1. Menyakini dalam hati bahwa malaikat adalah makhluk yang lebih dulu dicipatkan
Allah daripada manusia. Asal kejadiannya dari nur(cahaya). Tempat tinggal tetap para
malaikat adalah langit, dan dalam rangka melaksanakan perintah Allah, setiap saat
mereka turun ke bumi (pelajari Q.S Maryam : 64).
104
2. Menyakini dalam hati bahwa bahwa para malaikat bersifat ghoib, tidak dapat dilihat
oleh manusia biasa, senantiasa menaati perintah Allah dan tidak pernah
mendurhakainya. tidak berjenis laki-laki ataupun wanita, tidak meliliki hawa nafsu
dan tidak beranak atau diperanakkan, tidak membutuhkan makanan dan segala apa
yang bermateri, para malaikat tidak akan mengalami kematian sebelum datang hari
kiamat , para malaikat hanya bisa mengerjakan apa yang diperintahkan Allah, tidak
memiliki inisiatif untuk berbuat lain, dan para malaikat itu diciptakan Allah untuk
tugas-tugas tertentu. ( pelajari Q.S. al-Nur: 50 dan Q.S. al-Tahrim: 6).
3. Menyakini bahwa tugas malaikat itu bermacam-macam, ada yang berkaitan dengan
alam ruhani dan ada pula yang berhubungan dengan alam dunia, khususnya umat
manusia.
4. Menyakini bahwa orang-orang beriman dan bermal shaleh itu kedukukanya lebih
tinggi dari pada para malaikat. Karena ilmu manusia lebih tinggi dari pada malaikat.
Ini terbukti tatkala Allah menyuruh malaikat untuk menjawab beberapa pertanyaan
tentang benda-benda tertentu, ternyata malaikat tidak dapat menjawabnya, tetapi
tatkala Adam (manusia) yang ditanya, ternyata Adam dapat menjawabnya dengan
benar dan tepat. Selain itu Allah menyuruh malaikat untuk memberi hormat kepada
nabi Adam as. (pelajari Q.S. al-Baqarah: 30-34).
Mengenai tanda-tanda beriman kepada malaikat yang berupa sikap lahir, yaitu ucapan dan
perbuatan. Antara lain:
1. Pernyatan lisan, bahwa ia percaya kepada adanya para malaikat dan sifat-sifatnya
sesuai dengan penjelasan al-Quran dan Hadits.
2. Melakukan perbutan-perbuatan yang mencerminkan beriman kepada malaikat. Secara
umum dapat dikatakan bahwa orang-orang yang beriman kepada malaikat akan
senantiasa bertakwa, yakni melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi
larangannya.
Aktivitas 2:
1. Mencari minimal 1ayat Al-Qur’an yang tentangMalaikat,kemudian dihafalkan!
Selalu berkata yang baik-baik dan kalau tidak bisa lebih baik diam. Sabda Rasulullah :
105
“Barangsiapa beriman kepada Allah (termasuk beriman kepada malaikat) dan Hari Akhir,
hendaknya berkata yang baik-baik saja atau diam”. (H.R. Bukhari dan Muslim).
106
penuntut ilmu, karena menyenangi apa yang dilakukannya(mencari ilmu)”.
(H.R. Abu dwud dan Turmuzi).
4. Gemar membaca al-Quran. Karena ketika al-Quran dibacakan, malaikat akan
hadir dan mendengarkan.
LATIHAN SOAL
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b atau c pada jawaban yang benar!
1. Malaikat diciptakan oleh Allah dari...
107
a. Nur c. Kabut
b. Tanah d. Awan
4. Contoh hikmah beriman kepada malaikat yaitu tidak berperilaku sombong, karena
malaikat tidak memiliki watak sombong. Dalam Q.S apakah contoh tersebut...
a. Q.S. an-Nahl :49 c. Q.S. al- Infithar 10-12
b. Q.S. al-Baqarah:30 d. Q.S. al-A’raf: 26.
6. Malaikat yang memiliki tugas sebagai penjaga neraka dan memimpin para malaikat
menyiksa penghuni neraka adalah …
a. Malaikat Izrail c. Malaikat Isrofil
b. Malaikat Malik d. Malaikat Mikail
108
9. Jenis malaikat adalah ….
a. Tidak Laki-laki dan tidak pula perempuan c. Perempuan
b. Laki-laki d. Ada perempuan dan ada laki-laki
10. Setiap manusia ada malaikat yang mengawasi. Hal ini terdapat dalam…
a. Q.S Qaf ayat 18 c. Q.S. Qaf ayat 19
b. Q.S. Qaf ayat 21 d. Q.S. Qaf ayat 20
.................................................................................................................................
109
ُ ُ ََ
110
8
MEMPERTAHANKAN KEJUJURAN
111
KOMPETENSI INTI
1.1. Mengahati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
1.3. Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, prosedural, dalam
ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan humainora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian
serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
1.4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan
mampu menggunkan metode sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR
1.1. Memahami makna jujur dalam Al-Qur’an
1.2. Menerapkan perilaku jujur dalam kehidupan sehari hari
1.3. Meningkatkan keimanan untuk melaksanakan perintah allah dan rasulnnya berkaitan
dengan kejujuran
1.4. Menerapkan perilaku mulia
A. MEMBUKA RELUNG
HATI
َو َو َه ْبن َا ل َُُهَ ْم ِ ّم ْن َر َََْْح ِتّن َا َو َج َعل ْن َا ل َُُهَ ْم ِل ّ َس َان ِّص ْد ٍق ع ِل َّي ًّا
Artinya: “Dan Kami telah anugrahkan kepada mereka rahmat- Ku dan Kami telah ciptakan
bagi mereka lisan yang jujur, yakni pujian yang baik yang tinggi nilainya.” ( QS.
Maryam : 50 ).
َو ْاذ ُك ْر ّ ِف ْال ِكّت َا ِ ّب ِا َْسا ِ ّعي َل ۚ ِان َُُّّه َك َن َصا ِ ّد َق َْالو ْع ِّد َو َك َن َر ُسواًل نبَِّي ًّا
Dan Ismail dipuji karena jujur, sebagaimana firman Allah :
Artinya : “Perhatikan dalam (hal) Ismail yang tersebut dalam Al kitab (yakni Al Qur’an),
sesungguhnya dia adalah jujur dalam janjinya dan dia adalah Rasul dan Nabi.” (QS.
Maryam
: 54 ).
113
B. MENGKRITISI SEKITAR KITA
Sifat jujur termasuk ke dalam salah satu sifat baik yang dimiliki oleh manusia. Orang
yang memiliki sifat jujur merupakan orang berbudi mulia dan y ang pasti merupakan orang
yang beriman.
Meskipun jujur merupakan sifat dasar manusia, akan tetapi pada kenyataannya masih
banyak yang belum memahami makna kata jujur yang sebenarnya. Hal ini terbukti dari masih
banyaknya orang-orang yang mencampur adukkan sifat jujur dengan sifat kebohongan yang
pada akhirnya mendatangkan berbagai macam malapetaka baik bagi dirinya maupun bagi
orang lain yang ada di sekitarnya.
Islam sudah banyak sekali mengajarkan bagi umatnya untuk selalu menjaga diri
dalam berbicara jujur. Perintah untuk berlaku Jujur dalam beberapa ayat, Allah Ta’ala telah
memerintahkan untuk berlaku jujur. Di antaranya pada firman Allah Ta’ala,
َ ّ
َّ ََّي َأ ه ُي َا ا َِّّل ِّ َني َأ َ ٰم ٓ ُنوا ات ُقَّوا ا َّلَل َوكو ُنوا َم َع
ْالصا ِ ّد ّ ِق َي ُ َّ
“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama
orang-orang yang benar.” (QS. At Taubah: 119).
Dalam ayat lainnya, Allah Ta’ala berfirman, فلَ ََْْو َصدَ ُقوا ا َََّّلَل ل َك َن َخ ْيًا ََُُهل ْم
“Tetapi jikalau mereka berlaku jujur pada Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi
mereka.” (QS. Muhammad: 21)
114
Dalam hadits dari sahabat 'Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu ‘anhu juga dijelaskan
keutamaan sikap jujur dan bahaya sikap dusta. Ibnu Mas’ud menuturkan bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
ور َوا َِّن ال ُْف ُج َور ْيََُْ ِّدى ِا َل ال َّان ّ ِر َو َما َيز ُال
ِ ّ َو ْال َك ِّذ َب ف ََِِا َّن ْال َك ِّذ َب ْيََُْ ِّدى ِا َل ال ُْف ُج
َّالر ُج ُل ي َْك ِّذ ُب َوي َت َح ََّرى
َ
َ ْال َك ِّذ َب َح ََّّت ي ُْك
تب ِ ّع ْندَ ال َََِِّّّّل َك َّذا ِ ًب
“Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan
megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga.
Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di
sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena
sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan
mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta,
maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.”
115
Begitu pula dalam hadits dari Al Hasan bin ‘Ali, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, دص ْد َق ُط َمأ ِّْنِّْ ّين ٌَ ٌَة َوا َِّن َ يبُك ِا َل َم ا َال َّ ِير
ِّ يبُك ف ََِِا َّن ال َ َد ْع َم ا َّ ِير
ْال َك ِّذ َب ّ ِري َب ٌة
“Tinggalkanlah yang meragukanmu pada apa yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya
kejujuran lebih menenangkan jiwa, sedangkan dusta (menipu) akan menggelisahkan jiwa. ”
Jujur adalah suatu kebaikan sedangkan dusta (menipu) adalah suatu kejelekan. Yang
namanya kebaikan pasti selalu mendatangkan ketenangan, sebaliknya kejelekan selalu
membawa kegelisahan dalam jiwa.
Sifat jujur dan terpercaya merupakan sesuatu hal yang sangat penting dalam segala
aspek kehidupan, seperti dalam kehidupan rumah tangga, perusahaan, perniagaan, dan hidup
bermasyarakat. Sifat-sifat dan akhlaknya yang sangat terpuji merupakan salah satu faktor
yang menyebabkan Nabi Muhammad saw. berhasil dalam membangun masyarakat Islam.
Salah satu sifatnya yang menonjol adalah kejujurannya sejak masa kecil sampai akhir hayat
beliau sehingga ia mendapat gelar al-Amin (orang yang dapat dipercaya atau jujur).
116
Kejujuran akan membuat seseorang mendapatkan cinta kasih dan keridhaan Allah Swt.
Sedangkan kebohongan adalah kejahatan yang tiada tara, yang merupakan faktor terkuat yang
dapat mendorong seseorang berbuat kemunkaran dan menjerumuskannya ke jurang api
neraka.
Kejujuran sebagai sumber keberhasilan, kebahagian, serta ketenteraman, yang harus
dimiliki oleh setiap muslim. Bahkan, seorang muslim wajib menanamkan nilai kejujuran
tersebut kepada anak-anaknya sejak dini hingga diharapkan mereka dapat menjadi generasi
yang meraih sukses dalam mengarungi kehidupan.
Aktivitas 1:
1. Hafalkan dalil dalil terkait dengan kejujuran
Sangat sulit memang untuk selalu bersikap jujur. Namun, ini adalah jalan terbaik untuk bisa
merasakan kebahagiaan. Akan tetapi, hendaknya kejujuran juga disertai dengan pola pikir
yang dewasa agar kejujuran yang kita lakukan tidak menyinggung perasaan orang lain karena
apa yang kita lakukan atau ucapkan.
Ada kisah seorang bapak petugas kebersihan memperoleh hadiah sebuah sepeda motor
karena dia mengembalikan bungkusan kresek yang ternyata di dalamnya berisi uang ratusan
juta rupiah. Mungkin ada sebagian dari Anda berpikir mengapa dikembalikan, hadiah
sepedah motor tidak sebanding dengan nominal uang yang ada di dalamnya. Namun, bagi si
bapak uang bukanlah segala-galanya yang dia tahu bahwa uang tersebut bukanlah miliknya
dan pasti orang yang kehilangan sedang mengalami depresi berat. Dari kebaikan dan teladan
si bapak akhirnya banyak orang merasa simpati kepadanya, hingga terdengar sampai ke
jajaran direksi dan akhirnya mengangkat bapak tersebut menjadi karyawan tetap pada posisi
yang lebih baik.
117
c. Kejujuran mendatangkan ketenangan
Dengan selalu bersikap jujur tidak hanya kebahagiaan yang bisa kita rasakan, tapi juga
ketenangan. Hal ini karena kita tidak perlu merasa takut karena merasa dikejar-kejar sesuatu
akibat kebohongan yang kita lakukan. Oleh sebab itu, berusahalah meninggalkanlah apa yang
meragukan menuju ke perkara yang tidak meragukan, sesungguhnya jujur adalah ketenangan
sedangkan dusta adalah keraguan.
Tuhan tidak pernah tinggal diam dan pasti akan membalas kita dengan pahala yang yang
berlimpah jika kita bisa selalu bersikap jujur dalam kehidupan ini.
Apa pengertian jujur itu? Dalam bahasa Arab, kata jujur sama maknanya dengan
“ashshidqu” atau “shiddiq” yang berarti nyata, benar, atau berkata benar
Sedangkan . Lawan kata dari jujur adalah dusta, atau dalam bahasa Arab ”al-kadzibu”.
Dalam sebuah kitab Sahih Bukhari dan Muslim, Rasulullah pun bersabda, sebagi berikut:
"Tanda orang munafik ada tiga, salah satunya adalah jika berbicara dia dusta." (HR.
Sahih dan Muslim)
1. Dusta
Seseorang yang senang berdusta ataupun berbohong merupakan ciri-ciri orang munafik.
Hal ini dikarena tindakan berdusta ataupun berbohong merupakan tindakan yang dibenci
oleh agama serta merupakan tindakan yang tercela. Selain itu, berbohong pada orang lain
pun hanya akan memberikan kerugian dan juga lebih banyak mudorotnya. Tentu saja jika
kamu tahu seseorang yang senang berdusta ataupun berbohong, tentu saja kamu tidak bisa
untuk percaya pada setiap perkataan yang dikeluarkan. Selain itu dalam sebuah hadist
riwayat Imam Ahmad Musnad, Rasulullah bersabda:
118
"Celaka baginya, celaka baginya, celaka baginya. Iaitu seseorang yang berdusta agar
orang-orang tertawa." (HR. Imam Ahmad Musnad)
Dalam Al-Quran Surat Al-Ahzab ayat 24 pun telah diterangkan, apabila seseorang yang
munafik akan mendapatkan balasan dari Allah SWT, yang artinya sebagai berikut:
“Supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena
kebenarannya, dan menyiksa orang munafik jika dikehendaki-Nya, atau menerima taubat
mereka. Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S Al-
Ahzab ayat 24)
2. khianat
Khianat sendiri merupakan sifat seseorang yang tidak bisa menepati apa yang telah
dijanjikan oleh dirinya tanpa sebab dan kejelasan. Bahkan bila tidak ada halangan yang
benar-benar menghalangi, maka ia termasuk dalam ciri-ciri orang munafik.Khianat
sendiri merupakan perbuatan yang tidak setia dan bertentangan dengan janji yang
dibuat. Islam pun sangat membenci dan juga melarang umatnya untuk berkhianat. Hal
ini karena akan ada seseorang yang tersakiti jika kepercayaannya dikhianati.
3. Ingkar janji
Tidak bisa memegang perkataan ataupun sebuah janji yang telah disepakati termasuk
pula dalam ciri-ciri orang munafik. Tentu saja bila seseorang telah berjanji, maka
orang tersebut harus menepatinya.Karena menepati janji hukumnya wajib. Dalah
AlQuran Surat An- Nahl ayat 91 pun disebutkan mengenai janji yang tak boleh
diingkari, yang artinya sebagai berikut. “Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila
kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah
meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap
sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.”
(QS. An- Nahl ayat 91)
Dalam bahasa Indonesia, jujur merupakan kata dasar dari kejujuran, menurut jenis
katanya, jujur merupakan kata sifat sedangkan kejujuran merupakan kata benda. Menurut
KBBI, kata "jujur" berarti lurus hati tidak berbohong (misal dengan berkata apa adanya) tidak
curang (misal dalam permainan, dengan mengikuti aturan yang berlaku) mereka itulah
orangorang yang jujur. Banyak pendapat yang menyatakan bahwa saat ini kejujuran sudah
menjadi barang langka. Terlepas dari benar atau tidaknya pendapat tersebut, kita harus tetap
119
optimis bahwa masih banyak kejujuran di sekeliling kita, dan kita harus tetap menggemakan
semangat kejujuran.
“Contoh kisah nyata yang menarik diperlihatkan oleh Bapak Abdul Mukti dari Kediri.
Ia mampu menggemakan semangat kejujuran tidak hanya dengan omongan, tapi dengan
tindakan jujur yang nyata. Sejak tahun 2011, Pak Mukti menjual bensin dengan menaruhnya
ke dalam botol-botol yang ditatanya di atas sebuah rak di depan rumahnya. Di rak tersebut
ditulisnya tulisan 'Kejujuran', 'Ambil sendiri', 'Bayar dengan pas dan masukkan ke dalam
toples', Kios bensin "kejujuran" tersebut tidak pernah dijaga, karena Pak Mukti percaya
bahwa "kejujuran" masih banyak berada di sekelilingnya”. (dikutip dari detik.com)
Mengenakan busana yang sesuai dengan syari’at Islam bertujuan agar manusia terjaga
kehormatannya. Ajaran Islam tidak bermaksud untuk membatasi atau mempersulit gerak dan
langkah umatnya. Justru dengan aturan dan syari’at tersebut, manusia akan terhindar dari
berbagai kemungkinan yang akan mendatangkan bencana dan kemudaratan bagi dirinya.
Berikut ini beberapa perilaku mulia yang harus dilakukan sebagai pengamalan berbusana
sesuai syari’at Islam, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
120
alasan orang yang beriman untuk melalaikan atau meninggalkannya. Malahan, ia akan
dengan senang hati melakukannya tanpa ada rasa keterpaksaan sedikitpun.
9. Gemar menolong sesame
Menolong orang lain pada hakikatnya menolong diri sendiri. Bagi orang yang beriman,
menolong dengan niat ikhlas karena Allah Swt. semata akan mendatangkan rahmat dan
karunia yang tiada tara. Berapa banyak orang yang gemar membantu orang lain hidupnya
mulia dan terhormat. Namun sebaliknya, bagi orang-orang yang kikir dan enggan membantu
orang lain, dapat dipastikan ia akan mengalami kesulitan hidup di dunia ini. Tolonglah orang
lain, niscaya pertolongan akan datang kepadamu meskipun bukan berasal dari orang yang
kamu tolong
10. Menjalankan amar makruf dan nahi munkar
Maksud amar makruf dan nahi munkar adalah mengajak dan menyeru orang lain untuk
berbuat kebaikan dan mencegah orang lain melakukan kemunkaran/ kemaksiatan. Hal ini
dapat dilakukan dengan efektif jika ia telah memberikan contoh yang baik bagi orang lain
yang diserunya. Tugas mulia tersebut haruslah dilakukan oleh setiap orang yang beriman.
Ajaklah orang lain berbuat kebaikan dan cegahlah ia dari kemunkaran!
LATIHAN SOAL
C. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dalam soal dibawah ini!
2. Orang yang tidak jujur disebut munafik, salah satu ciri orang munafik adalah…
e. jika di percaya amanah
f. jika berjanji tidak di tepati
g. Jika berbicara ingin di dengar
h. Ketika dia berbicara dia benar
121
3. Sesungguhnya jujur itu membawa…
a. Malapetaka
b. Kejahatan
c. Kedamaian
d. Kedzoliman
ُُُِِّك
.6
احلَْ َّق َو ََْلْو َك َن ُم ًّرا
Kutiapan mahfudzot diatas mempunyai arti…
e. Katakanlah yang manis meskiput itu pahit
f. Berkatalah yang manis-manis
g. Katakanlah yang benar meskiput itu pahit
h. Semuanya benar
7. Dengan kejujuran kita akan mendapatkan kecuali….
e. Kegelisahan
f. Ketentraman
g. Kebahagiaan
h. Kesabaran
8. Orang jujur akan berkata….
e. Lembut
122
f. Kasar
g. Marah
h. Benar
9. orang yang suka berbohong termasuk orang…
e. Muslim
f. Syirik
g. Munafiq
h. Murtad
10. “Tetapi jikalau mereka berlaku jujur pada Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi
mereka.”
e. QS. Muhammad: 12
f. QS. Yusuf : 21
g. QS. Muhammad: 21
h. QS. Yusuf : 12
123
124
َْ ه ه
125
9
SUCIKANLAH LAHIR DAN
BATINMU
ينِ ّ تطهد
َ ّر َََّّ ِا َّن
ََّّ الَل ُِ ُِّي ب ال
َ توابّ َْي َو ُِ ُِّي ب ال ُم
ِ ِ
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang
mensucikan diri.
126
KOMPETENSI INTI
1.1. Mengahati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
1.3. Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, prosedural, dalam
ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan humainora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian
serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
1.4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan
mampu menggunkan metode sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR
1.1. Meyakini pentingnya bersuci sebagai syarat melaksanakan ibadah
1.2. Menghayati nilai-nilai bersuci
1.3. Mengindentifikasi alat-alat bersuci dan macam-macam air
1.4. Mengindentifikasi macam-macam najis dan tata cara bersucinnya
1.5. Mengindentifikasi macam-macam hadas dan tata cara taharah
127
Islam adalah agama yang
cinta keindahan.
Keindahan selalu
identik dengan
kebersihan dan
kesucian.
Demikianlah sebuah
hadits berbunyi
“Kebersihan itu sebagian
dari iman”.
Artinya keimanan belum tanpa adanya kebersihan. Baik
jasmani maupun rohani. Anjuran bersuci dalam Islam terjembatani dalam pelaksanaan wudlu’
sebelum shalat. Demikian pula anjuran mandi sebelum pertemuan jum’atan atau berkumpul
tahunan dalam rangka shalat idul adha maupun idul fitri. Begitu juga dengan anjuran
memotong kuku, membersihkan gigi, membersihkan pakaian dengan mencuci. Kitab Fiqih
Manhaji Madzhab Imam Syafi’I menerangkan adanya hikmah dibalik anjuran tersebut
diantaranya.
Pertama, menunjukkan fitrah Islam sebagai agama yang suci.
Kedua, Menjaga kehormatan dan kewibawaan seorang Islam. Karena manusia pada dasarnya
condong pada sesuatu yang bersih, suka berkumpul dengan orang-orang yang bersih dan
menjauhi sesuatu yang kotor. Maka perintah bersuci adalah jalan menuju kehormatan dan
kewibawaan Islam itu sendiri. Lebih-lebih ketika bersinggungan dengan msyarakat lainnya.
Ketiga, adalah menjaga kesehatan. Karena penyakit itu datang disebabkan kumankuman
serta bakteri-bakteri yang dibawa oleh kotoran, maka Islam menganjurkan umatnya untuk
menjaga kebersihan agar terhindar dari penyakit. Seperti mebersihkan badan, mencuci muka,
mencuci tangan, mencuci kaki, karena anggota yang disebutkan merupakan tempat dimana
kotoran yang membawa penyakit itu bersarang. Keempat, menyiapkan diri dengan kondisi
terbaik saat menghadap Allah tidak hanya bersih tapi juga suci. Dalam shalat, doa, dan
munajatnya, seorang hamba memang seyogianya suci secara lahir dan batin, bersih jasmani
dan rohani, karena Allah yuhhibbut tawwabina wayuhibbul mutathahhirina (mencintai
orangorang yang bertobat dan menyucikan diri
128
B. PENGERTIAN THAHAROH
Taharah berasal dari kata bahasa arab yang berarti bersih atau bersuci. Sedangkan
menurut istilah ialah suatu kegiatan bersuci dari najis dan hadas. Sehingga seseorang
diperbolehkan untuk beribadah yang dituntut harus dalam keadaan suci. Kegiatan bersuci dari
najis itu meliputi menyucikan badan, pakaian, tempat dan lingkungan yang menjadi tempat
segala aktivitas kita. Sedsngksn bersuci dari hadas dapat dilakukan dengan berwudhu,
bertayamum, dan mandi. Dalil-dalil yang menganjurkan supaya kita untuk bersuci antara lain
ََّ
النظاف َُة ِ ّم َن ا إ اْل مي َْا ِّن
“ Kebersihan itu sebagian dari iman” (H.R Muslim dan Abu said Al-Khudri).
1. Benda Padat
Benda padat yang dapat dipergunakan untuk bersuci adalah debu, batu, pecahan
genting, bata merah, kertas, daun dan kayu yang dalam keadaan bersih dan tidak terpakai.
Syarat benda padat yang dapat dipergunakan bersuci adalah : Kasar/dapat membersihkan dan
Suci.
2. Benda Cair
Benda cair atau air yang dapat dipergunakan untuk bersuci itu ada tujuh macam :
1. Air hujan
2. Air sungai
3. Air laut
4. Air dari mata air
5. Air sumur
129
6. Air salju
7. Air embun
Ringkasannya ialah biar bersih yang sewajarnya. Menurut hukum Islam, air dibagi
menjadi empat, yaitu:
Pertama: Air suci dan mensucikan, artinya dapat sah dipergunakan untuk bersuci dan
tidak makruh. Air yang semacam itu ialah air mutlak (muthlaq) Artinya: Air yang
sewajarnya, bukan air yang telah bersyarat. Air kelapa dan air kopi itu bukan air mutlak lagi,
karena telah bersyarat, keduanya itu suci dan dapat diminum, tetapi tidak dapat sah
dipergunakan untuk bersuci seumpama berwudlu atau mandi.
Kedua: Air Suci tetapi tidak dapat diperguanakan untuk bersuci seumpama wudlu,
mandi dan menghilangkan najis. Air yang semacam itu adalah:
a. Air musta`mal (air yang sudah terpakai)
b. Air yang bercampur dengan campuran air suci, yaitu seperti: air kopi, air the dan
sebagainya
Ketiga: Air yang suci dan dapat mensucikan, tetapi makruh memaikanya, yaitu air yang
terjemur: (musyammas)
Keempat: Air muntanajis (air yang terkena najis).
Air yang bernajis itu ada dua macam yaitu:
a. Jika air itu sedikit, kemudian kemasukan najis, maka ia tidak sah dipakai untuk
bersuci, dan ia tetap najis hukumnya;baik berubah sifatnya atau tidak
b. Jika air itu banyak, (artinya lebih dari 216 liter) maka apabila kemasukan najis yang
terlalu sedikit yang tidak merubah sifatnya, maka hukumnya tetap suci dan adapat
sah dipergunakan untuk bersuci; tetapi apabila berubah sifatnya (bau, rupa, dan
rasanya), maka tidak lagi dapat (tidak sah) dipergunakan untuk bersuci.
“Air sedikit artinya kurang dari dua kullah (kolam) dan jika dihitung dengan liter kurang dari
216 liter. Air banyak ialah yang lebih dari 216 liter. Jika berbentuk bak, maka besarnya sama
dengan panjangannya, 60 CM lebarnya 60 dan dalamnya 60 CM”
D. PENGERTIAN NAJIS
Najis berasal dari bahasa arab yang artinya kotoran, dan menurut istilah adalah suatu
benda yang kotor yang mencegah sahnya mengerjakan suatu ibadah yang dituntut harus
dalam keadaan suci. Contohnya air kencing, darah, nanah, bangkai, bekas dijilat anjing, dan
130
lain sebagainya. Semua najis itu harus kita bersihkan dari badan kita, pakaian kita dan tempat
kita. Macam-macam najis dan tatacara taharahnya :
Dalam hukum islam ada 3 macam najis, yaitu najis mukhaffafah, najis mutawassitah, dan
najis mughalazah.
1. Najis mukhaffafah
Adalah najis yang ringan, seperti air kencing bayi laki-laki yang belum berumur 2 tahun dan
belum makan apapun kecuali air susu ibu.
Cara menyucikannya : sangat mudah, cukup dengan memercikkan atau mengusapkan air
yang suci pada permukaan yang terkena najis
(ي ُْغ َس ُل ِ ّم ْن ََْبْو ِ ّل اجلَْ ّ ِاري َِّة َوي ُْنضَ ُح َم ْن ََْبْو ِ ّل ال ُْغمََل ِّ )رؤاه لبؤداؤد ؤالنسائ
Artinya: “Dibasuh karena kencing anak perempuan dan dipercikkan karena air kencing
anak laki-laki” (H.R. Abu Daud dan An-Nasai)
2. Najis mutawassitah
Adalah najis pertengahan atau sedang. Yang termasuk najis ini ialah:
a. Bangkai binatang darat yang berdarah sewaktu hidupnya
b. Segala macam darah kecuali hati dan limpa. Darah yang dimaksud di sini adalah
darah yang dapat mengalir ketika disembelih sehingga darah belalang dan laron
tidak termasuk najis. Hukum memakan benda najis adalah haram
c. Nanah yaitu darah yang sudah membusuk
d. Muntah
e. Kotoran manusia dan binatang
f. Arak (khamar)
Cara mensucikannya : Cukup sekali dengan air sehingga hilang sifatnya. Tetapu apabila
tidak mungkin hilang semua sifatnya (bau rasa dan rupanya) maka dimaafkanlah (tidak jadi
apa) adanya bekas najis itu. Adapun cara membersihkan kulit binatang dengan disamak.
3. Najis mughalazah
Adalah najis yang berat. Najis ini bersumber dari anjing dan babi.
Cara menyucikannya : melalui beberapa tahap, yaitu dengan membasuh air sebanyak 7x,
salah satu diantaranya menggunakan air yang dicampur dengan tanah.
Menurut wujudnya najis itu dibagi menjadi dua, yaitu :
131
➢ Najis hukmi adalah najis diyakini adanya tetapi tidak nyata eujudnya (zatnya) , bau
dan rasanya seperti air kecing yang sudah kering yang terdapat pada pakaian atau
lainnya.
➢ Najis ‘aini adalah najis yang tampak wujudnya (zat-nya) dan bisa diketahui melalui
bau maupun rasanya.
Aktivitas 1:
➢ Co ba sebutkan macam-macam air beserta pembagiannya !
➢ Praktikkan cara mensucikan najis, ringan, sedang dan berat !
E. PENGERTIAN HADAS
Sedangkan kata hadas berasal dari bahasa arab yang artinya suatu peristiwa, sesuatu
yang terjadi, sesuatu yang tidak berlaku. Sedangkan dalam istilah adalah keadaan tidak suci
bagi seseorang sehingga menjadikannya tidak sah dalam melakukan ibadah.
Macam-Macam Hadas menurut fuqaha (para ahli hukum Islam), hadats dibagi menjadi dua,
yaitu:
1. Hadas Kecil adalah hadats yang dapat dihilangkan dengan cara wudhu, jika
berhalangan dapat diganti dengan tayamum. Yang termasuk hadats kecil adalah :
a. Keluar sesuatu dari jalan depan (buang air kecil) dan jalan belakang (buang
air besar)
b. Hilang akal (karena tidur tidak dengan duduk, gila)
c. Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan
132
d. Bersentuhan kulit antar lawan jenis yang bukan muhrim.
2. Hadats Besar adalah hadats yang dapat disucikan dengan mandi, jika berhalangan atau
sakit dapat diganti dengan tayamum. Hal-hal yang menyebabkan hadats besar adalah :
a. Melakukan hubungan suami isteri (bersetubuh) baik mengeluarkan air mani
atau tidak
b. Keluar sperma (mani), baik disengaja maupun tidak
c. Selesai menjalani masa haid (bagi wanita)
d. Setelah menjalani masa nifas (masa setelah melahirkan)
e. Wiladah (setelah melahirkan)
f. Meninggal dunia
الصةََل ِ ّ فَا ْغ ِ ّس ُلوا ُو ُجوه َُْك َوَأيْ ِّدي َ ُْك ِا َل الْ َم َرا ِف ّ ّ ِق
َّ َ
ل ِ
ا ْ
ت ُ م
ْ ُ ق ا َ
ذ ِ
ا ا ٓ
نو م
ٰ َ أ ني
ُ َ ََُ َّ ِّ َّي َأ هُيا ا َِّّل
ۚ َوا ِْن ُك ْن ُْت ُجنُ ًبا فَ َّاطه َُّروا ۚ َوا ِْن ُك ْن ُْت ُْ وس ُْك وَأرجكَل
ِّْ ِا َل ْال َك ْعيَب ُ ْ َ ِّ َوا ْم َس ُحوا ِ ّب ُر ُء
دس َاء فَ ََََّّْْل ّجتَِدُ وا ِ
ن ال ُ
ت ُ س م اَل و َأ ط
ّ ِ ّ ِ ئَا
غ ْ ل ا ن م
ّ ِ ُْ َْمر َِٰ َ ِّٰض َأو عَ َ ََٰٰل س َف ٍر َأو جاء َأح ٌد ِ ّمن
ك
َ ّ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ ْ
يك ِ ّم ْن ُه ۚ َما يُ ّ ِريدُ ال ََََُُّّّّل ِل ّ َي ْج َع َل
ُْ َماء فَتَيمموا ص ِعيدً ا َط ِيد فَا ْمسحوا بِوجو ِ ّه ُْك وَأي ْ ِ ّد
َ ُ ُ ّ ُ َ ً َ َّ ُ َ ّ ّ اًب
عَلَ ْي ُْك ِ ّم ْن َح َرجٍ َو َل ِكّ ْن
َُُّْ َ ُْ َ
ُ َْ
َ ُكل تْشَ ك ُر
ون ّ يُ ّ ِريدُ ِل ّ ُي َط ِّهد َر ُْك َو ِل ّ ُي َُُِِّّّت ِن ّ ْع َم َت ُه عَل ْيك ل َع
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka
basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh)
133
kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu
sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air(kakus) atau menyentuh
perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air maka bertayamumlah dengan tanah yang baik
(bersih): sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan
kamu, tetapi dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmatnya bagimu,
supaya kamu bersyukur.(QS. Al-Maidah:6)
Rukun wudhu
Dari surat al-Maidah ayat 6 di atas, yang disebut wudhu adalah membasuh wajah,
membasuh kedua tangan sampai siku, mengusap kepala dan membasuh kedua kaki sampai
mata kaki. Oleh sebab itu, rukun wudhu adalah sebagai berikut
َنوي ُْْت ُْالوضُ ْو َء ِل ّ َر ْف ّعِ احلَْدَ ِّث ْا َال ْصغ ّ َِر ََْفْرضً ا ِل ّ ِ ّل ت َعَا َل
“Saya berniat wudhu untuk menghilangkan hadats kecil hanya karena Allah semata.”
2. Membasuh muka
3. Membasuh kedua tangan sampai siku-siku
4. Mengusap kepala.
5. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki.
6. Tertib
Syarat-syarat wudhu
1. Beragama Islam
2. Mumayiz (berakal sehat), yaitu orang yang dapat membedakan hal-hal yang baik
dengan hal-hal yang buruk.
3. Tidak sedang berhadas besar.
4. Menggunakan air suci dan mensucikan.
5. Tidak ada yang menghalangi sampainya air ke kulit.
Sunnah-sunnah wudhu
1. Bersiwak
2. Membaca “basmalah” ketika hendak berwudhu
134
3. Membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan
4. Berkumur-kumur
5. Membasuh lubang hidung sebelum berniat
6. Menyapu seluruh rambut kepala dengan air
7. Mendahulukan anggota yang kanan daripada yang kiri
8. Menyapu kedua telinga luar dan dalam
9. Menigakalikan membasuh
10. Menyilang-nyilangi jari-jari tangan dan kaki
11. Membaca do`a setelah wudhu sebagai berikut:
4. Bersentuhan antara kulit laki-laki dan perempuan yang sama dewasa, keduanya bukan
muhrim dengan tidak ada penghalang antara kedua kulit tersebut, (muhrim artinya
keluarga yang tidak boleh dinikahi)
Cara berwudhu
Orang yang hendak mengerjakan shalat wajib berwudhu lebih dahulu, karena
whudu menjadi syarat sahnya shalat. Sebelum berwudhu kita harus membersihkan
dahulu najis-najis yang ada pada badan, jika memang ada najis.
135
2. Selesai membersihkan tangan lalu berkumur0kumur tiga kali sambil
membersihkan gigi
4. Selesai mencuci lubang hidung lalu mencuci muka tiga kali, mulai dari tempat
tumbuhnya rambut kepala hingga bawah dagu, dan dari telinga kanan ke telinga
kiri, sambil niat wudhu sebagai berikut: َنوي ُْْت ُْالوضُ ْو َء ِل ّ َر ْف ّعِ احلَْدَ ِّث
ْا َال ْصغ ّ َِر ََْفْرضً ا ِل ّ ِ ّل ت َعَا َل
136
“Saya berniat wudhu untuk menghilangkan hadats kecil hanya karena Allah semata”
5. Selesai membasuh muka (mencuci muka), lalu membasuh kedua belah tangan
hingga siku-siku tiga kali.
6. Selesai mencucui kedua belah tangan, lalu mengusap sebagian rambut kepala tiga
kali.
7. Selesai mengusap sebagian rambut kepala, lalu mengusap kedua belah telinganya
tiga kali.
137
8. Dan yang terakhir membasuh kedua belah kaki sampai mata kaki tiga kali.
Keterangan:
Dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas, wajib dikerjakan
berturutturut, artinya rukun-rukun yang harus dahulu didahulukan dan rukun-rukun yang
harus akhir diakhiri.
Doa Sesudah Berwudhu
Selesai berwudhu disunnahkan membaca doa sambil menghadap ke kiblat, dan
mengangkat kedua belah tangannya.
Lafal doa sesudah berwudhu sebagai berikut:
138
َوا ْج َع ِِِّّْْلن ِ ّم َن امل ُْ َتطهِّدر ِيّ َن ََّّ ا ْج َع ِِِّّْْلن ِ ّم َن
َْ التوايِّب
“Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-
Nya. Ya Allah jadikanlah Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah jadikanlah
aku golongan orang yang bertobat, golongan orang yang suci dan jadikanlah aku golongan
hamba-hamba-mu yang shaleh.”
Aktivitas 2 :
➢ Buatlah kelompok untuk memp
raktekkantata cara berwudhu yang baik dan benar
yang sesuai dengan sunah
-sunahnya didepan kelas.
2. Mandi Janabah
a. Pengertian dan dalil mandi
Mandi adalah mengalirkan air ke seluruh tubuh dengan niat untuk menghilangkah
hadats besar sesuai dengan syarat dan rukunnya.
: Firman Allah
ۚ َوا ِْن ُك ْن ُْت ُجنُ ًبا فَ َّاطه َُّروا
Artinya : “Dan jika kamu junub maka mandilah...” (QS. al-Maidah : 6)
c. Rukun mandi
1. Niat
2. Meratakan air ke seluruh tubuh
3. Menghilangkan najis
139
d. Sunnah mandi
1. Mendahulukan membasuh segala kotoran dan najis seluruh badan
2. mendahulukan mengambil air wudhu, yakni sebelum mandi disunnahkan berwudhu
lebih dahulu
3. Berdiri
4. Menghadap kiblat sewaktu mandi dan mendahulukan bagian kanan dan kiri
5. Membaca “bismillaahirrahmanirrahim” pada permulaan mandi
6. Menggosok seluruh badan dengan teliti (lipatan-lipatan kulit)
7. Membaca doa sebagaimana membaca doa sesudah wudhu
140
Misalnya karena sakit yang apabila menggunakan air akan tambah sakitnya 3.
Adanya air diperlukan untuk lebih penting
b. Syarat-syarat tayamum
1. Menggunakan debu yang suci, yang belum digunakan untuk bersuci, dan tidak bercampur
dengan sesuatu.
2. Mengusap wajah dan kedua tangan
3. Terlebih dahulu menghilangkan najis
4. Telah masuk waktu shalat
5. Tayamum hanya untuk sekali shalat fardhu
c. Cara bertayamum
Dari rukun tayamum di atas, dapat dilihat bahwa cara bertayamum adalah sebagai
berikut :
1. Niat bertayamum karena hendak mengerjakan shalat. Niat cukup dilaksanakan dalam hati
tetapi disunnahkan untuk melafalkan niat tersebut Niat tayamum adalah sebagai berikut : ن
َ الصةََل ِ ّ ََْفْر ًض ِل ّ ِ ّل ت َع
َاىل َّ مهم اِّل ِّ ْس ِت ّب َا َح ِّة ََّ َ َوي ُْْت
َ اليت
Artinya : “Saya niat tayamum agar dapat melaksanakan shalat fardu karena Allah
semata”
141
3. Mengusap dua belah tangan hingga siku-siku dengan debu sekali usapan
Tertib (berurutan)
Yaitu urut di antara kedua usapan tersebut (wajah dahulu kemudian kedua tangan)
Keterangan:
Yang dimaksud mengusap bukan sebagaimana menggunakan air dalam berwudhu, tetapi
cukup menyapukan saja dan bukan mengoles-oles sehingga rata seperti menggunakan air.
d. Sunnah tayamum
1. Membaca basmalah
2. Mendahulukan anggota yang kanan daripada yang kiri
3. Menipiskan debu
e. Batalnya tayamum
1. segala yang membatalkan wudhu
142
2. Melihat air sebelum shalat, kecuali yang bertayamum karena sakit 3. Murtad
(keluar dari islam)
Aktivitas 3 :
• Praktekan ata
t cara tayamum dengan baik dan benar sesuai dengan- rukun
rukunya didepan teman
-temanmu.
Orang yang memakai stiwel, atau sepatu panjang, atau bengkap, apabila berwudhu
diperbolehkan untuk tidak perlu membukanya, cukup hanya diusap atau dihapus dengan
tangan yang dibasahi.
Syarat-syarat untuk diperbolehkan tidak membuka stiwell atau sepatu panjang itu sebagai
berikut:
Cara mengerjakannya:
Caranya, lebih dahulu harus berwudhu seperti biasa, hanya ketika sesudah mengusap kepala
atau telinga, maka tangan dibasahi dengan air, kemudian diusapkan atau disapukan kesepatu
diabagian atas, dengan tidak usah mengusap bagian bawah.
Lamanya waktu diperbolehkan untuk tidak membuka sepatu itu hanya sehari semalam bagi
orang yang tidak berpergian, jauh, dan tiga hari tiga malam bagi orang yang berpegian jauh.
143
Dihitung sejak berhadas yang pertama ( batal wudhunya sesudah memakai sepatu itu ).
Yang membatalkan ada tiga perkara:
LATIHAN SOAL
Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b,c atau d pada jawaban yang paling tepat !
4. Air kencing bayi laki-laki yang masih berumur 2 tahun dan hanya minum air susu
ibunya termasuk najis…
a. Mukhaafaf
b. Mughaladzah
c. Mutawasithah
d. Hukmi
8.Berikut ini hal-hal yang dibolehkan bagi perempuan yang sedah haid, kecuali… a.
Berpuasa
145
b. Mendengarkan ceramah
c. Zikir dan beristigfar
d. Mendengar adzan
9. Membasuh muka dan kedua tangan sampai siku dengan tanah suci sebagai pengganti
wudhu atau mandi adalah…
a. Taharah
b. Mandi wajib
c. Istinja’
d. Tayamum
146
………………………………………………………………………………
147
10
PERGURUAN TINGGI
MUHAMMADIYAH
148
KOMPETENSI INTI
1.1 Mengahati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
1.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, prosedural, dalam ilmu
pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan humainora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian serta
menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
1.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan mampu
menggunkan metode sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR
1.1 Memahami pengertian amal usaha Muhammadiyah
1.2 Memahami Amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan
1.3 Memahami karakteristik Perguruan Tinggi Muhammadiyah
Amal usaha Muhammadiyah pada awalnya muncul atas keresahan K.H. Ahmad
Dahlan sebagai tokoh sentral gerakan Muahmmadiyah ini, ketika melihat kenyataan kondisi
sosial yang memprihatinkan. Selain kondisi keagamaan yang memprihatinkan, keberadaan
lembaga pendidikan dan kondisi sosial, politik,ekonomi dan kulturpun membuat beliau resah.
149
Sehingga Muhammadiyah mulai melaksanakan tanggung jawab sosialnya dengan mendirikan
sejumlah amal usaha.
Amal Usaha Muhammadiyah adalah suatu usaha dan media da’wah persyarikatan
untuk mencapai maksud dan tujuan persyarikatan yakni menegakkan dan menjunjung tinggi
Agama Islam yang sebenar-benarnya. Oleh karena itu semua bentuk kegiatan amal usaha
muhammadiyah harus mengarah kepada terlaksananya maksud dan tujuan itu dan seluruh
pimpinan serta pengelola amal usaha berkewajiaban untuk melaksanakan misi utama
Muhammadiyah sebagai misi dakwah.yang terkemuka di ayat al qur’an pada surat Ali Imron
ayat 104 yang berbunyi:
ْ ُ ِ ُُْ ْ
َ ِ
ۚ وف َوي َْنََْ ََْْو َن َع ِّن امل ْنك ّ ِرّ ون ِب ّل َْم ْع ُرر مْ َأي و
َ ُ ُ َ ِ ّْ يَ ْ خلا َ
ل ا ون
َ ع
ُ َ
يدْ ٌ
ة َّ ُ َول َْت ُك ْن ِ ّم
م ُأ نْْك
َوُأو َل ئِ ّ َك ُُه امل ُْ ْف ِل ّ ُحو َن
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah
orangorangyangberuntung.
Dan ayat kedua teradapat di surat yang sama Ali Imron ayat ke 110 yang berbunyi:
وف َوتَ ََْْنَ ْو َن َع ِّن الْ ُم ْن َك ّ ِر ِ ّ ون ِب ّلْ َم ْع ُر َ ُك ْن ُْت يَخ َْ ُأ َّم ٍة ُأخ ّ ِْر َج ْت ِل ّلنَّ ِّاس تَْأ ُم ُر
ِ ْ مَُْن ْ َ َ ّ ِ ْ ٓ َ َِّّ َ
ون ُ ن
َ ُ ُ ْ ً َم
ّ ؤ
ْ م ل ا م
ّ ِ ۚ م ه
َ ُ ل ا ي خَ ن ك ل اب
ّ ِ َ ت ك ال ُ
ل ْ
ه َأ ن أ
َ ْ َ َِّ ون ِب ّل
ٰ م
َ و لو ۗ َّ
ل َ َُو ُْتْؤ ِ ّمن
Juga dijelaskan dalam pasal 7 ayat 1 AD Muhammadiyah tentang Amal Usaha yang
berbunyi “Untuk mencapai maksud dan tujuannya, Muhammadiyah melaksanakan Dakwah
Ma’ruf Nahi Mungkar dan Tajdid yang diwujudkan dalam usaha di sehala bidang
150
kehidupan”. Otomatis dari isi AD muhammadiyah diatas, gerakan amal usaha yang dilakukan
oleh Muhammadiyah guna untuk mencapai maksud dan tujuannya didirikan Muhammadiyah.
Dan ayat ke 2 setelah isi diatas berbunyi” Usaha Muhammadiyah diwujudkan dalam
bentuk amal usaha, program dan kegiatan yang macam dan penyelenggaraanya diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga”. Jadi implementasi dari AD Muhammadiyah harus sesuai
dengan kutipan diatas yang menjadi dasar amal usaha dan semua kegiatan yang
diselenggarakan Muhammadiyah. yang kemudian diperjelas dan diperinci dalam Anggaran
Rumah Tangga Muhammadiyah pasal 3, disebutkan bahwa usaha Muhammadiyah meliputi
14 macam, yaitu :
11. Membina dan meningkatkan kualitas serta kuantitas anggota sebagai pelaku gerakan.
12. Mengembangkan sarana, prasarana, dan sumber dana untuk mensukseskan gerakan.
13. Mengupayakan penegakkan hukum, keadilan dan kebenaran, serta meningkatkan
pembelaan terhadap masyarakat.
14. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan Muhammadiyah.
Bidang ini adalah pusat semua kegiatan Muhammadiyah, serta menjadi dasar dan jiwa setiap
amal usahanya. Terkait dengan amal usaha di bidang lain, baik pendidikan, kemasyarakatan,
151
kenegaraan, dan lain-lain, kesemuanya tidak terpisah dari jiwa, dasar, dan semangat
keagamaan. Di antara usahanya adalah untuk membentuk Majelis Tarjih pada 1927, lembaga
yang menghimpun ulama dalam Muhammadiyah yang secara rutin melakukan
permusyawaratan, memberikan fatwa, dan membuat tuntunan dalam bidang keagamaan yang
sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Selain itu, usaha di bidang keagamaan ini juga bisa dilihat dari kepeloporan Muhammadiyah
dalam penentuan awal puasa Ramadhan dan Idul Fitri dengan metode hisab sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan. Muhammadiyah juga tercatat sebagai organisasi pertama
yang mendirikan mushala khusus wanita, meluruskan arah kiblat, memberikan tuntunan zakat
profesi, dan lain-lain.
Mencermati jejak K.H. Ahmad Dahlan, sejak awal kiprahnya dia sangat
mengutamakan pendidikan umat Islam menjadi umat yang berilmu, baik ilmu agama maupun
ilmu umum. Tidak heran jika bidang amal usaha yang dirintis pertama kali adalah sebuah
sekolah di rumahnya dan biaya pendidikannya pun ditanggungnya sendiri.
Bahkan, salah satu faktor penyebab lahirnya Muhammadiyah adalah tidak efisiennya
lembaga pendidikan di Indonesia saat itu. Lembaga pendidikan yang tersedia sudah tidak
memenuhi kebutuhan dan tantangan zaman lagi, sehingga isi, metode pengajaran, bahkan
sistemnya juga harus dirombak. Muhammadiyah mulai mendirikan sekolah yang tidak lagi
memisahkan pelajaran yang dianggap sebagai ilmu agama dengan pelajaran yang dianggap
sebagai ilmu umum (dunia).
152
miskin, panti jompo, balai kesehatan, poliklinik, Rumah sakit Ibu dan Anak dan Rumah
Sakit Umum. Untuk mengelola amal-amal usaha tersebut maka dibentuklah :
Hingga tahun 2005, dalam bidang kesehatan Muhammadiyah memiliki 345 amal usaha, baik
berupa rumah sakit umum, rumah sakit bersalin, rumah bersalin, balai kesehatan ibu dan anak
(BKIA), balai pengobatan, poliklinik, balai kesehatan masyarakat, maupun layanan kesehatan
yang lain. Dalam bidang kesejahteraan sosial, Muhammadiyah telah memiliki 330 amal
usaha, baik berupa panti asuhan yatim, panti jompo, balai kesehatan sosial, santunan
keluarga, panti wreda/manula, santunan wreda/manula, panti cacat netra, maupun santunan
kematian. Dalam bidang ekonomi, hingga 2005 Muhammadiyah memiliki 5 bank perkreditan
rakyat (BPR), 190 Baitut Tamwil Muhammadiyah, dan 808 Koperasi (warga)
Muhammadiyah bukan suatu organisasi politik dan tidak akan menjadi partai politik.
Meskipun demikian, dengan keyakinan bahwa agama Islam adalah agama yang mengatur
segenap kehidupan manusia di dunia ini maka dengan sendirinya segala hal yang
berhubungan dengan dunia juga menjadi bidang garapnya, tak terkecuali soal-soal politik
kenegaraan. Akan tetapi, jika ikut bergerak dalam urusan kenegaraan dan pemerintahan,
Muhammadiyah tetap dalam batas-batasnya sebagai gerakan dakwah Islam amar makruf nahi
munkar, dan tidak bermaksud menjadi partai politik.
Atas dasar pendirian itulah, K.H Ahmad Dahlan ikut duduk menjadi pengurus Budi
Utomo atau pun menjadi penasehat pimpinan Sarekat Islam. Begitu pula pemimpin-
pemimpin Muhammadiyah yang lain seperti K.H Fakhruddin, K.H Mas Mansyur, Ki Bagus
Hadikusumo dan Prof. Hamka pada dasarnya mempunyai pendirian yang sama. Di antara
perjuangan Muhammadiyah yang dapat digolongkan kedalam politik kenegaraan adalah :
153
3. Ikut memelopori berdirinya Partai Islam Indonesia, termasuk menjadi pendukung
utama berdirinya Partai Islam Masyumi tahun 1945.
4. Ikut menanamkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air di kalangan umat Islam
Indonesia, dengan menggunakan Bahasa Indonesia dalam tabligh, khutbah ataupun
tulisan-tulisannya.
6. Ikut aktif dalam keanggotaaan MIAI (Majelis Islam A'la Indonesia) dan menyokong
sepenuhnya tuntutan gabungan Politik Indonesia (GAPI) agar Indonesia memiliki
parlemen di zaman penjajahan.
Jauh sebelum Muhammadiyah resmi berdiri pada tahun 1912 K.H Ahmad Dahlan telah
merintis pendidikan modern yang memadukan antara Pendidikan Barat yang hanya
mengajarkan “ilmu-ilmu umum” dan Pendidikan Islam Yang mengajarkan “ilmu-ilmu
agama” gagasan pembaharuan telah juga memasukkan gagasan pembaruan di bidang
pendidkan. K.H. Ahmad Dahlan melihat adanya problematika obyektif yang dihadapi oleh
pribumi, yaitu terjadinya keterbelakangan pendidikan yang akut karena adanya dualisme
model pendidikan yang masing masing memiliki akar dan kepribadian yang saling bertolak
belakang. Di satru sisi, pendidikan Islam mengalami kemunduran karena terisolasi dari
perkembangan pemgetahuan dan perkembangan masyarakat modern. Di pihak lain, sekolah
model barat bersifat sekuler dan nasional mengancam kehidupan batin para pribumi, karena
mereka dijauhkan dari agama dan budaya.
Muhammadiyah didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan didirikan atas dasar 2 faktor, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor Internal berkaitan dengan dengan ajaran Islam itu sendiri
secara menyeluruh dan faktor eksternal adalah faktor di luar islam. Maka pendidikan
Muhammadiyah salah satu faktor
154
Pendidikan Barat Pendidikan
Tradisional
Pendidikan
Muhammadiyah
1. TK/TPQ 4.623
5. Pondok Pesantren 67
JUMLAH 9.516
Jadi total amal usaha di bidang pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia adalah
sejumlah 9.515 Instansi dari tingkat paling bawah sampai tingkat paling atas.
155
hasil penilitian, karya ilmiah hasul penelitian,karya ilmiah dan tekhnolog, teori-teori, gagasan
besar, ide inovatif, dan lain-lain yang dihasilkan oleh sivitas akemikanya.
Perguruan Tinggi sebagai institusi pendidikan yang didukung oleh komunitas keilmuan
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dipengaruhi oleh tiga kekuatan sosiologis.
Pertama, pembentukan masyarakat nasional yang berkeinginan menanamkan identitas
nasional kepada warga negaranya, Kedua, perkembangan dialektika individual menempatkan
lembaga tersebut sebagai pendorong aktualitas mahasiswa. Ketiga, peran Perguruan Tinggi
dalam membentuk negara yang baik menurut peraturan undang-undang yang berlaku.
Hubungan sosiologissemikian mencerminkan betapa antara Perguruan Tinggi dengan
Masyarakat tak terpisahkan.
Dalam Konteks diatas Perguruan Tinggi merupakan institusi untuk menciptakan modernisasi
dalam unit politik, ekonomi, dan sosial budaya disamaping menyiapkan tenaga elit terdidik
sebagai pemimpin bangsa masa depan. Demi mencapai semua yang telah dijelaskan diatas,
Perguruan Tinggi Muhammadiyah mempunyai karakteristik yang bakal menjadikan
keunggulannya. ada 4 kaarakteristik tersebut adalah
Pertama, Sumber daya manusia yang berkualitas tinggi mulai dari PTM, Dosen, mahasiswa
ataupun tenaga pendidiknya.
Kedua, penerapan good university govarnance secara totalitas dan konsisten di bidang
akademik, keuangan, dan SDMnya.
Ketiga, memiliki sarana dan prasarana yang cukup serta adanya sarana pendudukung
baik dari segi gedungnya yang futuristik.
Keempat, sumber daya keuangan yang cukup dan jejaring yang luas
Penejelasan diatas adalah karakter atau gambaran umum dari karaketeristik PTM. Ciri khas
lain yang menonjol dan membedakan dengan Perguruan Tinggi lain adalah materi kuliah
AIK.
156
LATIHAN SIOAL
157
B. “Untuk mencapai maksud dan tujuannya negara, Muhammadiyah melaksanakan
Dakwah Ma’ruf Nahi Mungkar dan Tajdid yang diwujudkan dalam usaha di
segala pelajaran
C. “agar negara merdeka dan sejahtera adil makmur sentosa
D. “Untuk mencapai maksud dan tujuannya, Muhammadiyah melaksanakan
Dakwah Ma’ruf Nahi Mungkar dan Tajdid yang diwujudkan dalam usaha di
segala bidang kehidupan”.
3. Berapa jumlah usaha Muhammadiyah yang tertera di ART Muhammadiyah pasal 3 ...
A. 10
B. 14
C. 5
D. 20
6. Siapa Tokoh Muhammadiyah yang duduk menjadi Pengurus Budi Utomo dikala itu...
A. K.H Ahmad Dahlan
B. Ir. Soekarno
C. Bung Tomo
D. Raja Diponegoro
158
B. Supermarket
C. Les Bahasa
D. Pendidikan Modern
159
5. Apa yang Dimaksud Pendidikan Modern?
160
11
JANJI PELAJAR MUHAMMADIYAH SEBAGAI
IMPLEMENTASI AJARAN ISLAM
161
KOMPETENSI INTI
1.1. Mengahati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
1.3. Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, prosedural, dalam
ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan humainora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian
serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
1.4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan
mampu menggunkan metode sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR
1.1. Mengkaji Janji Pelajar Muhammadiyah sebagai Implementasi Ajaran Islam
1.2. Menghayati Janji Pelajar Muhammadiyah
A. PELAJAR MUHAMMADIYAH
a. Pengertian pelajar
Terdapat beberapa ahli yang telah mengemukakan pendapatnya tentang pengertian
pelajar. Adapun pengertian pelajar menurut para ahli adalah sebagai berikut:
162
Menurut Sinolungan (1997), mengemukakan bahwa pengertian pelajar secara
luas adalah setiap orang yang terlibat dengan proses pendidikan untuk memperoleh
pengetahuan sepanjang hidupnya. Sedangkan dalam arti sempit, pengertian pelajar adalah
setiap siswa yang belajar di sekolah.
Menurut Nasution, belajar merupakan suatu kegiatan untuk menambah dan
mengumpulkan sejumlah ilmu pengetahuan. Pelajar adalah orang yang melakukannya
atau pelakunya.
Menurut Sudjana, mengemukakan bahwa pengertian belajar adalah setiap upaya
yang dilakukan dengan sengaja agar tercipta suatu kegiatan edukatif yang terjalin antara
pengajar (pendidik) dengan pelajar (peserta didik). Pelajar pada dasarnya diartikan
sebagai pengguna dari jasa yang diberikan oleh pendidik atau pengajar tersebut.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pelajar adalah individu
yang ikut dalam kegiatan belajar untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Pelajar
merupakan aset yang sangat penting bagi suatu negara. Karena generasi penerus banga
yang diharapkan adalah pelajar yang nantinya dapat menjadi individu yang dapat
memajukan agama, bangsa dan negara. Selain itu, pelajaryang diharapkan adalah generasi
yang nantinya dapat membuat pergaulan sosial juga semakin baik.
b. Pengertian Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama
organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, sehingga Muhammadiyah juga
dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pelajar Muhammadiyah
adalah seorang individu atau kelompok yang mengenyam pendidikan diwiliyah atau
kawasan Muhammadiyah yang berdasarkan atas Al-Quran dan As-Sunnah.
163
merupakan gerakan Islam, dakwah amar makruf nahi munkar di kalangan pelajar,
berakidah Islam dan bersumber pada Al-Qur‘an dan As-Sunnah. Lahir pada tanggal
05 Shafar 1381 H bertepatan dengan tanggal 18 Juli 1961. pada tahun 1992,
pemerintah memberi
maklumat bahwa
IPM harus berganti
nama.
Dikarenakan
kebijakan pemerintah
yang hanya
mengijinkan
OSIS sebagai
satu-satunya
organisasi kepelajaran di tingkat nasional.
Akhirnya diputuskanlah perubahan nama lkatan Pelajar Muhammadiyah menjadi
lkatan Remaja Muhammadiyah. Keputusan nama oleh PP IRM ini tertuang dalam SK
PP IPM yang selanjutnya disahkan oleh PP Muhammadiyah tanggal 18 November
1992 M.
Perubahan IPM berubah nama menjadi IRM yang ditetapkan dengan
Surat Keputusan Pimpinan Pusat Ikatan Remaja Muhammadiyah No. VI/PP.IRM/1992
tertanggal 24 Rabiul Akhir 1413 H, bertepatan dengan tanggal 22 Oktober 1992 dan
disahkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Surat Keputusan No.
53/SK/IV.13/1.b/1992 tertanggal 22 Jumadil awal 1413 H bertepatan dengan tanggal
18 Nopember 1992.
Pada perkembangan selanjutnya, setelah berakhirnya rezim Orde Baru dengan
mundurnya Soeharto sebagai presiden RI kedua, gejolak untuk mengembalikan nama
dari IRM menjadi IPM kembali hidup pada Muktamar XII di Jakarta tahun 2000. Pada
Muktamar XV IRM di Medan tahun 2006. Pada Muktamar kali ini dibentuk ”Tim
Eksistensi IRM” guna mengkaji basis massa IRM yang nantinya akan berakibat pada
kemungkinan perubahan nama. Di tengah-tengah periode ini pula, PP Muhammadiyah
mendukung adanya keputusan perubahan nama itu dengan mengeluarkan SK
nomenklatur tentang perubahan nama dari Ikatan Remaja Muhammadiyah menjadi
Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
164
C. ISI JANJI PELAJAR MUHAMMADIYAH
JANJI PELAJAR MUHAMMADIYAH
165
Syariat Islam mengatur seluruh pola perilaku manusia dalam segala aspek
kehidupannya, baik aqidah, ibadah, syari’ah (dalam arti khusus), muamalah maupun
siyasah.Syariat Islam merupakan rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘alamiin). Untuk
itu harus diterapkan, agar rahmat tersebut dapat dinikmati oleh seluruh umat manusia dan
alam sekitarnya.
Islam adalah jalan hidup yang dihadirkan untuk umat manusia. Keislaman seseorang
tidaklah cukup hanya dalam ucapan syahadah saja, atau lebih luas dengan apa yang
disebut sebagai rukun Islam. Islam harus diterima secara kaffah atau totalitas (QS 2:208,
Al Baqarah) –termasuk dalam menerapkan syariatnya, tidak menerima sebagian ajaran
Islam dan menolak sebagian yang lain karena tidak sesuai ketentuan Allah SWT.
Setidaknya ada 2 hal dalam syariat Islam yang perlu kalian ketahui
a. Habluminallah
Manusia diciptakan oleh Allah untuk mengabdi kepada-Nya.Allah
memerintahkan manusia untuk menyembah hanya kepada Allah, dan beribadah
kepada-Nya. Ibadah dalam kaitan yang diperintahkan oleh Allah ada banyak, baik
itu sholat, membaca al-qur’an, haji dan sebagainya.
b. Habluminannas
Allah memerintahkan manusia untuk saling menyayangi dan berbuat baik satu
dengan yang lainya. Allah mengatur masalah hubungan yang baik sesama
manusia antara lain tentang :
• Mendahulukan kepentingan orang lain yang lebih penting (QS 2:177, 59:9),
• Berbuat baik adalah merupakan sebaik-baik amalan (QS 3:92, 3:134),
• Menyempurnakan takaran dan timbangan, serta tidak merugikan orang lain (QS
7:85, 11:84, 11:85, 17:35, 26:181, dsb) – mengurangi takaran termasuk korupsi
kecil-kecilan.
• Berinfak atau memberikan sebagian rizki kepada orang lain yang membutuhkan
(QS 2:254, 3:92, 14:31, 32:16, 35:29, 42:38, dsb)
• Tolong menolong dan kasih sayang (QS 5:2, 48:29, 24:22, 90:17)
166
apa pun, al-Qur’ān juga menegaskan kepada umat Islam untuk menghormati kedua orang
tuanya. Sebagai muslim yang baik, tentunya kita memiliki kewajiban untuk berbakti kepada
orang tua kita baik ibu maupun ayah. Agama Islam mengajarkan dan mewajibkan kita
sebagai anak untuk berbakti dan taat kepada ibu-bapak. Taat dan berbakti kepada kedua
orang tua adalah sikap dan perbuatan yang terpuji. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa Allah
Swt. memerintahkan kepada umat manusia untuk menghormati orang tua. Dalil-dalil tentang
perintah Allah Swt. tersebut antara lain:
ََََٰو َقٰض
هبك َأاَّل ت ََْْع ُبدُ ٓو ۟ا ِآَٰاَّل ِاي ََّّ ُه َو ِب ّأ ل َْو ِل َّنْي ِ ّ ِا ْح َس ًان ۚ ِا َّما ي ََْْبل َُغ َّن ِ ّعندَ كَ أ ل ِْكّ َب َأ َحدُ َُهَٰٓا
َ َر
َأ ْو
ٍ لِِّك َ ُهَا ف َل ت َُقل لهَّ َُمَٰٓا ُأ
ُ دف َواَل تْرََْن ََْ َُها َو
ًقل لهَّ َُما ََْقْواًل َكر ِي ّام
Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah
engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak
keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.”
دب أ ْر هََْح َُما مََك َ َرب ََّي ِِّّان َص ِغّ ْ ًيا ُ َوأ ْخ ِفّ ْض ل َُُهَ َما َجن َا َح أ ه ّل د ِ ّل ِ ّم َن أ َّلر َََْْح ِّة َو
ّ ِ قل َّر
rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah,
“Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku
pada waktu kecil.” (Q.S. al-Isrā’/17: 23-24)
Pentingnya seorang anak untuk meminta doa restu dari kedua orang tuanya pada setiap
keinginan dan kegiatannya karena restu Allah Swt. disebabkan restu orang tua. Orang yang
berbakti kepada orang tua doanya akan lebih mudah dikabulkan oleh Allah Swt. Apalagi
seorang anak mau melakukan atau menginginkan sesuatu. Seperti, mencari ilmu,
mendapatkan pekerjaan, dan lain sebagainya, yang paling penting adalah meminta restu
kedua orang tuanya.
167
Dalam sebuah hadis
دب ّ ِف َسطِّ َْالوا ِِّ ِّل
ّ ِ َو َسطُ َّالر،دب ّ ِف ّ ِر َ ِض َالوا ِِّ ِّل
ّ ِ ّ ِر َ ِض َّالر:disebutkan
“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka
orang tua” (Hasan. at-Tirmidzi : 1899, HR. al-Hakim : 7249, ath-Thabrani dalam al-Mu’jam
al-Kabiir : 14368, al-Bazzar : 2394)
Guru adalah pewaris para nabi. Karena melalui guru, wahyu atau ilmu para nabi
diteruskan kepada umat manusia. Imam Al-Gazali mengkhususkan guru dengan sifat-sifat
kesucian, kehormatan, dan penempatan guru langsung sesudah kedudukan para nabi. Beliau
juga menegaskan bahwa: “Seorang yang berilmu dan kemudian bekerja dengan ilmunya itu,
maka dialah yang dinamakan besar di bawah kolong langit ini, ia adalah ibarat matahari yang
menyinari orang lain dan mencahayai dirinya sendiri, ibarat minyak kesturi yang baunya
dinikmati orang lain dan ia sendiri pun harum. Siapa yang berkerja di bidang pendidikan,
maka sesungguhnya ia telah memilih pekerjaan yang terhormat dan yang sangat penting,
maka hendaknya ia memelihara adab dan sopan satun dalam tugasnya ini.”
Sesuai dengan ketinggian derajat dan martabat guru, tidak heran kalau para ulama sangat
menghormati guru-guru mereka. Cara mereka memperlihatkan penghormatan terhadap
gurunya antara lain sebagai berikut:
1. Mereka rendah hati terhadap gurunya, meskipun ilmu sudah lebih banyak ketimbang
gurunya.
168
2. Mereka menaati setiap arahan serta bimbingan guru, misalnya seorang pasien yang
tidak tahu apa-apa tentang penyakitnya dan hanya mengikut arahan seorang dokter
pakar yang mahir.
3. Mereka juga senantiasa berkhidmat untuk guru-guru mereka dengan mengharapkan
balasan pahala serta kemuliaan di sisi Allah Swt.
4. Mereka memandang guru dengan perasaan penuh hormat dan ta’ẓim (memuliakan)
serta memercayai kesempurnaan ilmunya. Ini lebih membantu pelajar untuk
memperoleh manfaat dari apa yang disampaikan guru mereka.
َُُْ َُُْ
ََّي َأ ه ُي َا ا َِّّلِّّ َني أ َ ٰم ٓ ُنوا ِا َذا ِقّي َل ََُُْكل ت َف َّس ُحوا ّ ِف امل َْ َجا ِل ّ ِّس ف َافْ َس ُحوا ي َْف َس ّ ِح ال ََََُُّّّّل ََُُْكل َ ۖو ِا َذا
ت َْعَْـ َم ُل ْو َن َخـيِّب ْ ر
Artinya :
"Wahai orang-orang yang beriman!Apabila dikatakan kepadamu,"Berilah kelapangan
didalam majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
169
Dan apabila dikatakan berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat
derajat orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang berilmu beberapa
derajat". Q.S Al-Mujadalah ayat 11
قدهو أ ىِّف ُُِ ـان ِ ّم َن امل ُْ ْؤ ِ ّم ُْنْو َن ِل ّ َي ْن ِفّ ُر َكفد ًة فلَ ََْْو َالن َف َر ِ ّم ْن
ُ دكُِّ ّ َِفرق ٍَة ِ ّممَُْن ْ َطائ ِفَّ ًة ِل ّ َي َت َف َ َو َما َك
ا دلنْي ِ ّ َو ِل ّ ُي ْن ِّذ ُر ْوا ََْقْو ُمه ُْم ِّاذ أ َر َج ُع ْو ِّالهَْي ِ ّ ْم ل َعدلمُه ْ ْيََُْ َذ ُر ْو َن
Artinya ;
"Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi kemedan perang, mengapa
sebagian diantara mereka tidak pergi untuk memperdalam ilmu pengetahuan agama mereka
dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka
dapat menjaga dirinya " QS. At-Taubah ayat :122
Dari ayat 1 tersebut diatas, maka jelaslah bahwa menuntut ilmu adalah merupakan
perintah lansung dari Allah. karena orang yang menuntut ilmu akan diangkat derajatnya oleh
Allah beberapa derajat, sedangkan ayat yang ke2 menjelaskan bahwa diwajibkan untuk
menuntut ilmu agama dan kedudukan orang yang menuntut ilmu harus mampu menjadi
pengingat bagi orang yang tidak tau masalah agama serta mampu menjaga diri dari hal-hal
yang bisa menjerumuskan kedalam lembah kenistaan.
Dalil Hadits :
Banyak hadits yang menjelaskan perintah kewajiban menuntut ilmu diantaranya hadits
yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah
غُي أ ْه ِِّ ِّل َك ّ ُِق د َِِّ ِّّل اخلَْن َا ِّز ْي ّ ِر جلَْ ْوه ََروللَ ْؤل َُؤ َواهَّّل َ َب
ََُْ َدك ُم ْس ٍٍََِِِّّّّل وو ِ ّض ًع ال ِ ّع َِِّّّْْل ِ ّع ْند
ُ ع َل
Artinya :
"Dari Anas bin Malik ia berkata, Rasulullah saw, bersabda: Mencari ilmu itu wajib bagi
setiap muslim, memberikan ilmu kepada orang yang bukan ahlinya seperti orang yang
mengalungi babi dengan permata, mutiara, atau emas. (HR.Ibnu Majah)\
170
Dari hadits tersebut diatas mengandung pengertian, bahwa mencari ilmu itu wajib bagi
setiap muslim, kewajiban itu berlaku bagi laki-laki maupun perempuan, anak-anak maupun
orang dewasa dan tidak ada alasan untuk malas mencari ilmu. Ilmu yang wajib diketahui oleh
settiap muslim adalah ilmu-ilmu yang berkaitan dengan tata cara peribadatan kepada Allah
SWT. Sedangkan ibadah tanpa ilmu akan mengakibatkan kesalahan-kesalahan dan ibadah
yang salah tidak akan dapat diterima oleh Allah. Sedangkan orang yang mengajarkan ilmu
kepada orang yang tidak mengetahui atau tidak paham maka akan sia-sia. Maksudnya, ilmu
itu harus disampaikan sesuai dengan taraf berfikir si penerima ilmu, memberikan ilmu secara
tidak tepat diibaratkan mengalungkan perhiasan pada babi, meskipun babi diberikan
perhiasan kalung emas maka babi tetap kotor dan menjijikkan.
Orang menuntut ilmu sejak keluar dari rumah sampai dia kembali kerumah, maka ia
termasuk orang yang berjuang dijalan Allah. Hal ini menunjukkan betapa besar
penghargaan Rasulullah saw terhadap orang yang bersungguh-sungguh dalam menuntut
ilmu. apabila dia mati dalam keadaan menuntut ilmu, insyaAllah ia termasuk golongan
orang-orang yang mati syahid.
171
dari ketergantungan kepada makhluk. Dan pada akhirnya dengan berjihad, akan
menghasilkan prestasi.
172
militan dan dapat menjadi kader bangsa yang memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi santun
serta berbudi pekerti luhur.
173
6. Siap menjadi kader Muhammadiyah dan Bangsa
Pelajar Muhammadiyah pada akhirnya diharapkan menjadi pelopor, pelangsung
dan penyempurna amal usaha Muhammadiyah.Kemudian menjadi rakyat yang siap
melakukan pembaharuan dan pembangunan masyarakat dan bangsa.
LATIHAN SOAL
Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b,c atau d pada jawaban yang paling tepat !
3. Sebagai mulim kita diperintahkan untuk totalitas (kaffah) dalam mengerjakan perintah
syariat islam, hal ini tercantum pada Al – Quran nomor surat....
a. QS 2:208, Al Baqarah
b. QS 2:207, Al Baqarahh
c. QS 3:208, Ali Imran
174
d. Qs 3:207, Ali Imran
4. Allah SWT berfirman ; “....Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya,
hanyalah para ulama. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Maha Pengampun.” Terdapat pada
surat?
a. QS 35:29 Fatir
b. QS 35:24 Fatir
c. QS 35:28 Fatir
d. QS 35:27 Fatir
.5 ُُِ ـان ِّم َن امل ُْ ْؤ ِّم ُْنْو َن ِل ّ َي ْن ِفّ ُر َكفد ًة فلَ ََْْو َالن َف َر ِّم ْن
دكُِّ ّ َِفرق ٍَة ِّممَُْن ْ َطائ ِفَّ ًة ُ ِل ّ َيت َف
َ قدهو أ ىِّف ا دلنْي ِّ َو َما َك
َو ِل ّ ُي ْن ِّذ ُر ْوا ََْقْو ُمه ُْم ِّاذ أ َر َج ُع ْو ِّالهَْي ِ ّ ْم ل َعدلمُه ْ ْيََُْ َذ ُر ْو َن terdapat pada surat
?
a. Al Baqarah
b. Ali Imran
c. Al Maun
d. At Taubah
6. Dengan menghormati guru, kita akan mendapatkan berbagai keuntungan, antara lain...
a. Mendapat uang yang banyak
b. Mendapat mobil mewah
c. Mendapatkan perlakuan khusus dari guru kita
d. Ilmu yang kita peroleh akan menjadi berkah dalam kehidupan kita.
9. Sesuai dengan Q.S. al-Isrā’ 17: 23 kita bahkan tidak diperbolehkan mengucapkan kata ...
kepada orang tua kita...
a. Hei
b. Iya
c. Oke
d. Uh / ah!
10. Berikut adalah contoh rela berkorban dilingkungan masyarakat yang tepat adalah...
a. Mengambil mangga tetangga
b. Membantu korban bencana alam
c. Merapikan baju orang tua
d. Memberi nasihat yang baik pada adik
Soal Esai
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang tepat!
3. Apa saja keuntungan yang kita dapatkan ketika kita senantiasa menghormati guru?
Sebutkan 3 saja!
176
Jawab :
DAFTAR PUSTAKA
177
• https://salafuna.files.wordpress.com/2010/05/keutamaan-menuntut-ilmu-syari.pdf •
https://muslimah.or.id/10472-keutamaan-menuntut-ilmu-agama.html
178