Anda di halaman 1dari 8

WISATA EDUKASI DESA SIDOMULYO 

abstract
Sidomulyo Village, Silo District, Jember Regency has many natural attractions. MilTourism
is a travel activity or activity that can calm the heart and mind and aims to have fun, increase
knowledge and others. While places that have cultural values in the form of historical relics,
museums and others are called tourist attractions. With so many tourist attractions, many
tourists will be able to choose a comfortable place to calm their minds and refresh their brains
after a few days of work. In this case it is clear that humans really need to travel in order to
calm the mind after making friends with a pile of work the endless.
Abstrak 
Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember banyak memiliki obyek wisata alam.
Wisata adalah kegiatan perjalanan atau aktifitas yang dapat menenangkan menenangkan hati
dan pikiran serta bertujuan untuk bersenang-senang, menambah pengetahuan dan lain-
lainnya. Sedangkan tempat-tempat yang mempunyai nilai budaya berupa peninggalan
sejarah, museum dan lain-lainnya itu dinamakan tempat wisata. Dengan banyaknya tempat
wisata maka akan banyak wisatawan yang dapat memilih dimana tempat yang nyaman untuk
menenangkan pikiran dan menyegarkan otak setelah beberapa hari bekerja. Dalam hal ini
sudah jelas bahwa manusia sangat butuh untuk berwisata agar dapat menenangkan pikiran
setelah berteman dengan tumpukan pekerjaan yang tiada henti.

Kata kunci : wisata, menenangkan pikiran, budaya.


PENDAHULUAN 

 Desa Sidomulyo merupakan desa yang terletak di kecamatan Silo Kabupaten Jember. Letak
Kecamatan Silo dapat diamati pada gambar

Batas administratif Desa Sidomulyo adalah sebagai berikut: 

Batas Utara cara berbatasan dengan Desa Sumber jati, Batas timur berbatasan dengan
Desa Curah Leduk, Batas selatan berbatasan dengan Desa Pace/Silo, Batas Barat berbatasan
dengan Desa Garahan. Desa Sidomulyo terbagi menjadi beberapa dusun diantaranya adalah
Dusun Krajan, Curah Damar, Tanah Manis , Gunung Gumitir, Sidodadi serta Garahan
Timur. 
Wilayah Desa Sidomulyo memiliki luas sekitar 8.093,621 Ha yang berada pada ada
ketinggian 560 m dpl dengan curah hujan rata-rata 2.000 mm/tahun, keadaan suhu rata-rata
23°C serta kelembaban 75-90%. Berdasarkan kondisi tersebut Desa Sidomulyo memiliki
potensi cukup besar dalam hal pengembangan kopi rakyat.

Luas areal tanaman kopi di Desa Sidomulyo adalah terbesar ketiga setelah Mulyorejo,
Pace dan Sidomulyo akan tetapi produksi yang dihasilkannya terbesar kedua di antara desa-
desa lainnya yang berada di Kecamatan Silo sebagaimana tercantum pada Tabel 1.
Berdasarkan data tersebut, Desa Sidomulyo memiliki potensi untuk berkembang menjadi
daerah penghasil komoditas kopi terbesar kedua di Kabupaten Jember. Di Desa Sidomulyo
terdapat 3 kelompok tani yaitu Kelompok Tani Sidomulyo I, Kelompok Tani Suluh Tani I
dan dan Kelompok Tani Suluh Tani II. Kelompok Tani Sidomulyo I dan Kelompok Tani
Suluh Tani I merupakan kelompok tani yang mengembangkan komoditas kopi, sedangkan
Kelompok Tani Suluh Tani II mengembangkan peternakan kambing etawa. Di Desa
Sidomulyo juga terdapat 2 buah koperasi yaitu Koperasi Robana dan Koperasi Serba Usaha
Buah Ketakasi. Keberadaan kedua koperasi tersebut sangat membantu kelancaran usaha tani
masyarakat Desa Sidomulyo dalam bidang pemasaran, jasa, produksi, sarana produksi dan
simpan pinjam.
Tabel 1. Luas Area dan Poduksi Tanaman Kopi Rakyat di Kecamatan Silo
No Desa Luas Area (ha) Produksi (kw)
1 Mulyorejo 1.160,40 696,40
2 Pace 325,00 1.950,00
3 Sidomulyo 168,00 1.008,00
4 Garahan 96,40 5.178,40
5 Sumberjati 74,00 444,00
Sumber: Kantor Kecamatan Silo, 2004

Kelompok Tani Sidomulyo I sebagai kelompok yang membudidayakan tanaman kopi


selama ini masih menjual kopi dalam bentuk mentah berupa biji kopi kering. Kopi yang telah
dipetik dipulper untuk memecah daging buah kemudian dijemur, setelah itu kopi di huller
untuk mendapatkan biji kopi. Biji kopi ini yang selanjutnya dipasarkan. Biji kopi yang
dihasilkan masih memiliki kualitas asalan yang dicirikan dengan yaitu biji kopi yang
dihasilkan dengan metode dan sarana yang sangat sederhana, kadar airnya masih relatif tinggi
(>16%) dan tercampur dengan bahan-bahan lain dalam jumlah yang relatif besar. Sistem
perdagangan kopi nasional maupun internasional telah menetapkan baku mutu biji kopi
dengan standar tinggi dan konsisten. Dengan kualitas biji kopi yang asalan, maka pemasaran
kopi biji kopi rakyat menjadi terhambat, yang akhirnya petani rakyat mengalami kerugian
besar. Selain itu limbah kebun kopi yang melimpah di Desa Sidomulyo selama ini
pemanfaatan masih belum optimal, biasanya penduduk hanya memanfaatkannya untuk
memasak terlebihnya dibiarkan menumpuk begitu saja. Dengan ketersediaan yang melimpah
dan pemanfaatan yang belum optimal maka limbah tersebut sangat berpotensi untuk
dijadikan sumber energi alternatif yang terbarukan dan ramah lingkungan untuk mengatasi
krisis energi saat ini.
Pengolahan kopi menjadi kopi bubuk telah lama dikenal oleh masyarakat Sidomulyo.
Kebanyakan masyarakat memproduksi kopi bubuk untuk dikonsumsi sendiri tidak untuk
dipasarkan lebih luas. Koperasi robana merupakan salah satu koperasi yang beranggotakan
petani kopi, telah memproduksi kopi bubuk dan pernah mendapat pelatihan penyangraian
kopi oleh Dinas Perkoperasian Kabupaten Jember. Kopi bubuk yang diproduksi juga telah
dipasarkan namun lingkup pasarnya masih sangat terbatas karena adanya kendala yang
dihadapi. Kopi bubuk yang dijual dikemas secara manual dan menggunakan plastik seadanya
menyebabkan umur simpannya relatif pendek dan penampilannya tidak menarik konsumen.
Dengan umur simpan pendek menjadikan pemasaran produk terbatas pada lingkup sendiri.

METODE PENELITIAN
Model penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah model penelitian kualitatif. 
Karena dalam penelitian ini kami melibatkan seluruh masyarakat sekitar desa Sidomulyo
untuk kelangsungan kegiatan kami. Keanekaragaman wisata di Desa Sidomulyo sudah
banyak di kenal oleh masyarakat luas. 
PEMBAHASAN 

1. Kondisi sosial masyarakat 


   Masyarakat desa sidomulyo secara garis besar memiliki keragaman budaya dan sosial
yang sama namun ada juga masyarakat yang secara khusus juga tidak memiliki
keberagaman penuh. 
Di sidomulyo keberagamaannya tercipta kerukunan antar sesama umat agama dan saling
menjaga solidaritas kemanusiaan. agama masyarakat Desa Sidomulyo  memeluk dua
agama yang berdeda yaitu Agama Islam dan Agama Kristen. Namun meskipun ada dua
agama dalam satu desa tetapi masyarakat Desa Sidomulyo saling menghargai satu sama
lainnya. Uniknya ketika ada suatu hajatan di salah satu warga, misal acara selametan 7
bulanan orang nasrani atau Kristen juga datang dan begitu pula sebaliknya orang Islam
juga datang ketika ada undangan hari-hari besar Nasrani/Kristen.
Dalam segi sosial masyarakat didesa Sidomulyo sangatlah kompak yakni saling
membantu satu sama lain misal salah satu diantara warga ada yang membuat rumah,
masyarakat Sidomulyo datang untuk membantu baik berupa tenaga atau material.
Gotong royong masyarakat Sidomulyo sangatlah kuat, apalagi disana banyak warga dari
keturunan Madura sehingga budaya gotong royong masih sangat melekat pada masyarkat
sidomulyo tidak memandang orang kaya ataupun orang miskin.
2. Kondisi Ekonomi masyarakat
        Seiring berjalannya waktu terciptalah suatu sejarah perkebunan di Indonesia,
sebagai segi menonjol sejarah ekonomi di Indonesia menurut Sartono kartodirjo. 
Kondisi sosial – ekonomi merupakan keadaan yang mencerminkan adanya suatu aktifitas
kehidupan untuk tetap bisa survive di suatu masyarakat. Kondisi ekonomi masyarakat
Sidomulyo pada umumnya masih mengandalkan sistem agraria yang diwujudkan dalam
kegiatan pertanian serta perkebunan. Namun bukan berarti sector perekonomian yang
lain tidak ada di daerah tersebut, terdapat pula kegiatan peternakan, perdagangan,
pengusaha dan lain – lain. 
       Sebelum dibuka lahan perkebunan kondisi ekonomi masyarakat Desa Sidomulyo ini
masih sangat lemah, untuk memenuhi kebutuhan sangatlah minim sekali karena tidak
semua masyarakat mempunyai lahan tanaman perkebunan kopi tapi hanya sebagiannya
saja. Banyak penduduk Desa Sidomulyo ini yang kemudian merantau demi
keberlangsungan hidupnya. Sebelum tahun 1999 masyarakat Desa Sidomulyo pekerjaan
mereka serabutan.
    Penduduk yang bermukim di Desa Sidomulyo pada umumnya bermata pencaharian
sebagai petani, yang melakukan kegiatan bercocok tanam, karena sebagian besar wilayah
mempunyai kondisi geografis dan geologi, serta curah hujan yang mendukung. Beberapa
tanaman yang dihasilkan oleh penduduk Desa Sidomulyo antara lain padi, jagung,
sayuran buah-buahan, dan lain-lain. Adapun penduduk yang bermukim di daerah lereng
gunung mayoritas mereka menekuni kegiatan pertanian seperti kebun untuk memenuhi
kehidupan perekonomian dan meningkatkan status sosialnya. Termasuk perkebunan kopi
karena dengan adanya perkebunan kopi status sosial masyarakat Desa Sidomulyo
menjadi berubah dikarenakan adanya perkembangan perekonomian yang dialami oleh
masyarakat desa Sidomulyo.
  Sejak adanya perkebunan kopi ini, perekonomian masyarakat Sidomulyo ini sudah
mulai berkembang sehingga dengan ada perkebunan kopi mereka dapat membuka usaha-
usaha lain yang mereka inginkan.
  Sebelum adanya perkebunan kopi, masyarakat Sidomulyo masih banyak yang bekerja
serabutan bahkan hampir semua masyarakat pergi merantau demi kelangsungan
hidupnya karena pada sebelum tahun 1999M perekonomian masyarakat masih sangat
minim dan belum bisa dikatakan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
       Masyarakat Sidomulyo sangat merasakan dampak yang sangat besar dengan adanya
perkebunan kopi rakyat, yang dulunya masyarakat Desa 
Sidomulyo banyak merantau mencari nafkah untuk keluarganya sekarang mereka dapat
mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari dan membeli kebutuhan pokok lainnya dengan
Penghasilan yang diperoleh dari hasil panen kopi.
3. Wisata Alam dan Budaya
    Wisata alam dan budaya desa Sidomulyo adalah nama resmi dari wisata yang terdapat
di desa Sidomulyo. Wisata yang bernuansa pedesaan ini terletak di kecamatan silo
kabupaten Jember sekitar 30 kilometer dari pusat kota Jember. Wisata ini berbasis
pemberdayaan masyarakat yang dampaknya pun sangat dirasakan nyata oleh warga.
Desa wisata ini terinspirasi dari desa wisata Pujon kidul,malang. Karena dilihat banyak
potensi desa yang sangat layak untuk ditawarkan sebagai paket wisata, wisata ini resmi
dibuka untuk umum oleh sekretaris daerah (Sekda) Jember yaitu bapak mirfano pada
bulan Juli tahun 2020 lalu, setelah melalui pemetaan dan persiapan yang cukup.
    Di Desa Sidomulyo terdapat lima titik objek wisata diantaranya adalah : 
a.  Rumah Produksi Batik
           Usaha membatik merupakan salah satu jenis usaha yang ada di desa Sidomulyo,
menurut penuturan penanggung jawab usaha membatik, hasil usaha tersebut telah di pasarkan
sampai ke Newyork.
            Usaha tersebut sudah beroperasi selama empat tahun berjalan, berdiri sekitar tahun
2017 yang dibentuk oleh gerakan pemuda Sidomulyo (GPS). Penanggung jawab usaha ini
terdapat Enam orang yang merupakan warga sekitar. Diantaranya adalah Sudarmaji (Ketua)
Putri(Sekertaris) Dwi ( Bendahara) Sofi (Koor Produksi) Putri ( Koor Pemasaran) Misyanti,
yon (Anggota). 
          Melihat banyaknya masyarakat yang kreatif sehingga pihak gerakan pemuda
Sidomulyo (GPS) mengadakan pelatihan kekreatifan khususnya membatik, dan bertujuan
untuk membantu peningkatan ekonomi masyarakat melalui usaha membatik. Usaha ini sangat
didukung oleh pihak desa karena dapat membantu masyarakat dalam menambah penghasilan
rumah tangga. Sebelumnya kegitan ini menghadirkan perwakilan dari setiap Dusun, yaitu
Krajan, Curah Damar, Curah Manis dan Perkebunan yang beranggotakan 40 peserta. 
       Seiring berjalannya waktu, banyak dari anggota yang mengundurkan diri. “alasan para
anggota tersebut mengundurkan diri karena sanggar batik pada saat itu baru merintis sehingga
pendapatan masih belum bisa memenuhi kebutuhan mereka. Dan juga butuh ketelatenan yang
luar biasa”, ujar Dwi Utami sebagai penanggung jawab sanggar batik tersebut. 
    Kelompok batik di desa Sidomulyo menggunakan tema  kopi dan pinus, untuk dijadikan
sebagai ciri khas batik didesa tersebut. Karena kopi dan pinus merupakan pokok pendapatan
masyarakat sekitar. Pengrajin batik didesa ini berusaha menciptakan sebuah karya batik tulis
yang tradisional tetapi tetap memiliki nilai budaya yang tinggi dan memperhatikan
lingkungan sekitar.  
     Batik ini memiliki beberapa manfaat, diantaranya dapat menumbuhkan kecintaan dan
kebanggaan terhadap budaya sendiri, meningkatkan kesadaran akan kelestarian lingkungan,
menumbuhkan minat untuk mengembangkan kesenian batik. Manfaat untuk dunia bisnis
dapat meningkatkan nilai jual kain batik dan meningkatkan jumlah penjualan dalam pasar
lokal maupun pasar dunia.
          Sanggar batik juga merupakan tempat wisata edukasi bagi wisatawan yang ingin
mempelajari proses membatik. Mulai dari membuat pola dasar, mencanting, pemberian
warna, hingga proses fiksasi. Dan wisatawan boleh membawa pulang hasil dari kreasi
membatiknya. 
        Mengenai harga jual kain batik tulis didesa Sidomulyo ini mencapai sekitar 175.000.-
sampai dengan 250.000.- sesuai dengan pola yang dipilih oleh pembeli. Batik tulis didesa
Sidomulyo ini lebih dikenal dengan Batik Sidomulyo. Hingga saat ini perkembangan
produksi batik mampu bertahan meskipun hanya beranggotakan empat orang.  
     Hasil dari batik Sidomulyo sudah pernah mengikuti bazar dalam event JFC (Jember
Fashion Carnaval), ulang tahun BRI (Bank Rakyat Indonesia) dan BI (Bank Indonesia),
bahkan pada acara Surabaya expo. 
b. Pusat Kerajinan Akar Alam atau fosil akar
        Kerajinan akar alam adalah salah satu tempat wisata edukasi di dusun curah manis
bagian barat, ada beberapa aneka kerajinan tangan yang terbuat dari akar kayu seperti patung,
hingga berbagai macam aksesoris. Kerajinan tersebut adalah hasil karya pengrajin desa
Sidomulyo, dan para pengunjung dapat berswafoto untuk diabadikan.
c. Pusat Pengolahan Kopi Robusta 
        Pengelola bapak suwarno dan pemasarannya sudah tembus expor ke luar negeri
termasuk yang menjadi partner negara taiwan. Umumnya rakyat di desa sidomulyo adalah
mayoritas bersuku madura dan sebagian bersuku jawa. Desa Sidomulyo kec. Silo juga
termasuk salah satu produsen biji kopi didaerah Jember . Perkembangan produksi dan harga
kopi dunia yang tidak pasti dapat berimplikasi terhadap pembangunan pertanian kopi rakyat.
Berdasarkan survei purposive and random sampling, penelitian ini menggunakan kuesioner
dan diskusi dengan pihak terkait dalam pengambilan data. perkebunan rakyat desa
sidomulyo, merupakan salah satu produsen kopi rakyat utama di kabupaten jember.
 Koperasi buah ketakasi berada di desa Sidomulyo kecamatan silo kabupaten Jember. Desa
Sidomulyo sebagai dari daerah penelitian memiliki karakteristik tersendiri. Kondisi iklim di
desa Sidomulyo sangat cocok untuk kegiatan budidaya tanaman kopi, sehingga mayoritas
penduduk bermata pencaharian sebagai petani terutama petani kopi robusta. Petani kopi di
desa Sidomulyo telah mampu menerapkan sistem agribisnis. Salah satu lembaga penunjang
dalam penerapan sistem agribisnis yaitu koperasi buah ketakasi. Interaksi yang terjadi antara
masyarakat desa Sidomulyo dengan koperasi buah ketakasi terkait pelaksanaan sistem
agribisnis tidak lepas dari peran modal sosial yang terbentuk. 
 Pierre Bourdie mendefinisikan modal sosial sebagai jumlah sumber daya yang sifatnya
tersirat dan berubah melalui kemampuan serta jaringan dan pengetahuan yang dimiliki.
Menurut Abdullah 2013, modal sosial memiliki beberapa elemen dimana elemen-elemen
tersebut dapat digunakan untuk melihat seberapa besar kekuatan modal sosial dalam struktur
sosial komunitas serta merupakan dasar nergi untuk warga dalam komunitas. Modal sosial
memiliki 5 dimensi yaitu jaringan, kepercayaan, respirocity, norma sosial, dan nilai. Ke 5
dimensi tersebut memiliki peranan yang penting bagi keberlangsungan kegiatan koperasi
buah ketakasi agar dapat berjalan secara berkelanjutan.
d. Peternakan Raja Domba 
 Peternakan Raja Domba ini dikelola oleh M. Salim yang berkedusukan di dusun curah damar
desa sidomulyo, peternakan milik M. Salim ini hingga mencapai 2000 ekor yang dikelola
oleh kelompok naungan Raja domba, wisata ini baru terkenal sekitar dua tahun, dan
pengunjung dapat mengetahui informasi tentang raja domba tersebut.
e. Hutan Pinus Raya
   Hutan pinus yang sebagian masyarakat menjadi lahan pokok sumber penghasilan, akan
tetapi juga dapat di jadikan objek wisata, sebagian besar masyarakat yang berkunjung ke desa
sidomuyo mereka sangat bersemangat untuk mengambil pose keluarga di hutan pinus
tersebut, rata rata yang memiliki lahan pinus adalah masyarakat sidomulyo dan yang paling
dominan di garap lahan pinus tersebut oleh warga yang tidak jauh dari lokasi pinus tersebut.
f. Wisata Tirto Gumitir atau Sumber Pitu
           Wisata Tirto gumitir atau yang sering dikenal dengan 7 sumber air yang terletak di
curah damar desa sidomulyo. Pengunjung dapat menikmati keindahan alam yang indah, dan
suasana yang begitu sejuk. 
g. Transportasi Penunjang
      Selain disuguhi dengan berbagai macam wisata, wisatawan juga disiapkan transportasi
penunjang untuk mempermudah wisatawan dalam menjelajahi tempat wisata yang berada
didesa Sidomulyo. kereta wisata (mini bus yang dirancang khusus) ini yang akan
mengantarkan wisatawan. Selama perjalanan dari atas kereta wisata, wisatawan dapat
menikmati indahnya alam pedesaan. Seperti hamparan sawah dan pegunungan, lengkap
dengan aktivitas warga lokal yang semakin memberi kesan eksotik dan tradisional.
PENUTUP
Kesimpulan
   Sidomulyo dikenal oleh masyarakat banyak, belakangan ini mulai tahun 2018 sampai
sekarang sebagai desa wisata dan disebut sebagai cagar alam yang banyak memiliki potensi
baik di bidang perekonomian masyarakat yang stabil, wahana yang memikat masyarakat
untuk mengunjungi desa sidomulyo dan pendidikan yang cukup lengkap untuk menampung
peserta didik mulai dari tingkat TK/RA, SD/MI, MTs dan MA, MD dan pendidikan pesantren
dan lainnya. 

Daftar Pustaka

https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JIPT/article/view/10136
Sartono Kartodirjo dan Djoko Suryo, Sejarah Perkebunan di Indonesia:Kajian Sosial
Ekonomi (Yogyakarta: Aditya Media, 1994), hlm. 79.
https://www.tadatodays.com/detail/wisata-alam-dan-budaya-desa-sidomulyo-tawarkan-
pengalaman-rasakan-langsung-kegiatan-tradisional
http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/57742/6_ANALISIS%20%20-
PEMANFAATAN%20ENERGI%20SURYA%20DAN%20LIMBAH%20BIOMASSA
%20%28Sutarsi%2C%20S.TP%2C%20M.Sc%20dkk%29.pdf?sequence=6&isAllowed=y
https://timesindonesia.co.id/s/5lu5k0mtff

Anda mungkin juga menyukai