0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan3 halaman
Tabrakan 2 kereta api KRL terjadi di Stasiun Juanda pada 23 September 2015. Kecelakaan ini menyebabkan 42 korban luka-luka yang dirawat di beberapa rumah sakit terdekat tanpa biaya. Penyebab kecelakaan ini diduga karena kesalahan manusia dari asisten masinis dan perubahan teknis pada sistem rem salah satu KRL yang memperpanjang jarak pengereman. PT KCJ menyelidiki kejadian dan meminta maaf atas insiden ini.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Tugas Penulisan Pers Humas_Rafaelline Tiaramarie Larasati_1MA09_10820622
Tabrakan 2 kereta api KRL terjadi di Stasiun Juanda pada 23 September 2015. Kecelakaan ini menyebabkan 42 korban luka-luka yang dirawat di beberapa rumah sakit terdekat tanpa biaya. Penyebab kecelakaan ini diduga karena kesalahan manusia dari asisten masinis dan perubahan teknis pada sistem rem salah satu KRL yang memperpanjang jarak pengereman. PT KCJ menyelidiki kejadian dan meminta maaf atas insiden ini.
Tabrakan 2 kereta api KRL terjadi di Stasiun Juanda pada 23 September 2015. Kecelakaan ini menyebabkan 42 korban luka-luka yang dirawat di beberapa rumah sakit terdekat tanpa biaya. Penyebab kecelakaan ini diduga karena kesalahan manusia dari asisten masinis dan perubahan teknis pada sistem rem salah satu KRL yang memperpanjang jarak pengereman. PT KCJ menyelidiki kejadian dan meminta maaf atas insiden ini.
Dosen pengampu : WIDIASTIANA VISTA WIJAYA, M.I.Kom.
Nama : Rafaelline Tiaramarie Larasati
Kelas : 1MA09 (S1- Ilmu Komunikasi) NPM : 10820622
PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS GUNADARMA 2020/2021 Tabrakan 2 Kereta Api Listrik (KRL) dengan Jurusan Stasiun Jakarta Kota- Bogor di Stasiun Juanda. Divisi PR PT. Commuter Line Jabodetabek, Jakarta – Kecelakaan ini terjadi pada Rabu, 23 September 2015, 2 KRL dengan jurusan yang sama yaitu Stasiun Jakarta Kota-Bogor mengalami tabrakan sekitar pukul 15.30-16.00 WIB. Kecelakaan ini melibatkan KA dengan nomor kendaraan 1156 yang menabrak kereta tepat di depannya dengan nomor kendaraan KA 1154. Direktur Keselamatan PT KAI, Candra Purnama dan Kepala Sub Komite Investigasi Kecelakaan Transportasi Perkeretaapian Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Suprapto, melaporkan terdapat beberapa penyebab atas kejadian kecelakaan KRL tersebut diantaranya, untuk TIM KNKT, pihak TIM KNKT menemukan adanya penggantian blok rem koposti dengan blok rem besi cor/metalik (cast iron) telah mengubah spesifikasi teknis terhadap KRL 1156 yang membuat jarak pengereman KRL menjadi lebih panjang dibandingkan dengan kondisi semula, selain itu adanya kondisi gangguan pandangan dalam kabin masinis beruapa papan penghalang sinar matahari, gangguan pandangan ini menyebabkan jarak pandang sinyal B102 menajdi kritis. Sedangkan menurut penuturan Direktur Keselamatan PT KAI, Candra Purnama mengatakan kesalahan juga terjadi akibat kelalaian yang terletak pada kru yang bertugas saat itu. Asisten masinis yang bernama Krisbanu Dwi Anggoro diduga meleng saat menjalankan kereta tersebut."Murni human error, tidak disebabkan peralatan apapun," kata Candra dalam acara konferensi pers di kantor Jakarta Railway Center (JRC). Pada saat itu, KRL 1156 yang melaju dari Stasiun Sawah besar tidak melihat adanya aspek peringatan (aspek kuning) yang berarti kereta harus berhati-hati. Sedangkan tepat didepannya ada aspek merah yang mengaharuskan kereta untuk berhenti. “Masinis tidak memperhatikan sinyal tersebut sehingga tiba-tiba dia melihat KRL 1154 tepat didepannya dan mengerem” kata Direktur Keselamatan PT KAI, Candra Purnama. Divisi PR PT. Commuter Line Indonesia langsung meninjau tempat kejadian untuk melakukan pengecekan lokasi sesaat setelah kecelakaan terajadi, seluruh korban kecelakaan dan penumpang KRL 1154 dan KRL 1156 pun langsung dievakuasi oleh Tim Medis rumah sakit terdekat dibantu dengan Tim PT. KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) dan juga Tim TMC Polda Metro Jaya. Pada kecelakaan ini sebanyak 42 orang menjadi korban dan tidak ada korban tewas dalam peristiwa tersebut. Seluruh korban dibawa ke 3 rumah sakit terdekat diantaranya, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Rumah Sakit Husada, dan juga Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto untuk ditangani. Mengenai biaya perawatan korban dirumah sakit, pihak Jasa Raharja mengatakan seluruh biaya akan ditanggung perusahaannya. Seluruh korban tidak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun hingga sembuh. Mengenai peristiwa ini Tim PT KCJ langsung memberikan permohonan maaf yang sebesar- besarnya terhadap korban dan juga para penumpang lainnya yang terkena dampak dari kecelakaan ini, hal ini dilakukan melalui media social resmi PT Commuter Line Indonesia, dan juga bantuan dari rekan-rekan media. Dengan terjadinya peristiwa ini PT Commuter Line Indonesia akan berusaha lebih baik lagi dalam menciptkan moda transportasi yang aman bagi para pengguna setia KRL Commuter Line Indonesia.