Anda di halaman 1dari 3

Tugas Hubungan Masyarakat

Tugas : Penulisan Siaran Pers

Dosen pengampu :
WIDIASTIANA VISTA WIJAYA, M.I.Kom.

Nama : Rafaelline Tiaramarie Larasati


Kelas : 1MA09 (S1- Ilmu Komunikasi)
NPM : 10820622

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2020/2021
Tabrakan 2 Kereta Api Listrik (KRL) dengan Jurusan Stasiun Jakarta Kota-
Bogor di Stasiun Juanda.
Divisi PR PT. Commuter Line Jabodetabek, Jakarta – Kecelakaan ini terjadi pada Rabu, 23
September 2015, 2 KRL dengan jurusan yang sama yaitu Stasiun Jakarta Kota-Bogor mengalami
tabrakan sekitar pukul 15.30-16.00 WIB. Kecelakaan ini melibatkan KA dengan nomor
kendaraan 1156 yang menabrak kereta tepat di depannya dengan nomor kendaraan KA 1154.
Direktur Keselamatan PT KAI, Candra Purnama dan Kepala Sub Komite Investigasi Kecelakaan
Transportasi Perkeretaapian Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Suprapto,
melaporkan terdapat beberapa penyebab atas kejadian kecelakaan KRL tersebut diantaranya,
untuk TIM KNKT, pihak TIM KNKT menemukan adanya penggantian blok rem koposti dengan
blok rem besi cor/metalik (cast iron) telah mengubah spesifikasi teknis terhadap KRL 1156 yang
membuat jarak pengereman KRL menjadi lebih panjang dibandingkan dengan kondisi semula,
selain itu adanya kondisi gangguan pandangan dalam kabin masinis beruapa papan penghalang
sinar matahari, gangguan pandangan ini menyebabkan jarak pandang sinyal B102 menajdi kritis.
Sedangkan menurut penuturan Direktur Keselamatan PT KAI, Candra Purnama mengatakan
kesalahan juga terjadi akibat kelalaian yang terletak pada kru yang bertugas saat itu. Asisten
masinis yang bernama Krisbanu Dwi Anggoro diduga meleng saat menjalankan kereta
tersebut."Murni human error, tidak disebabkan peralatan apapun," kata Candra dalam acara
konferensi pers di kantor Jakarta Railway Center (JRC). Pada saat itu, KRL 1156 yang melaju
dari Stasiun Sawah besar tidak melihat adanya aspek peringatan (aspek kuning) yang berarti
kereta harus berhati-hati. Sedangkan tepat didepannya ada aspek merah yang mengaharuskan
kereta untuk berhenti. “Masinis tidak memperhatikan sinyal tersebut sehingga tiba-tiba dia
melihat KRL 1154 tepat didepannya dan mengerem” kata Direktur Keselamatan PT KAI, Candra
Purnama.
Divisi PR PT. Commuter Line Indonesia langsung meninjau tempat kejadian untuk melakukan
pengecekan lokasi sesaat setelah kecelakaan terajadi, seluruh korban kecelakaan dan penumpang
KRL 1154 dan KRL 1156 pun langsung dievakuasi oleh Tim Medis rumah sakit terdekat dibantu
dengan Tim PT. KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) dan juga Tim TMC Polda Metro Jaya. Pada
kecelakaan ini sebanyak 42 orang menjadi korban dan tidak ada korban tewas dalam peristiwa
tersebut. Seluruh korban dibawa ke 3 rumah sakit terdekat diantaranya, Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo, Rumah Sakit Husada, dan juga Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot
Subroto untuk ditangani. Mengenai biaya perawatan korban dirumah sakit, pihak Jasa Raharja
mengatakan seluruh biaya akan ditanggung perusahaannya. Seluruh korban tidak perlu
mengeluarkan biaya sepeserpun hingga sembuh.
Mengenai peristiwa ini Tim PT KCJ langsung memberikan permohonan maaf yang sebesar-
besarnya terhadap korban dan juga para penumpang lainnya yang terkena dampak dari
kecelakaan ini, hal ini dilakukan melalui media social resmi PT Commuter Line Indonesia, dan
juga bantuan dari rekan-rekan media. Dengan terjadinya peristiwa ini PT Commuter Line
Indonesia akan berusaha lebih baik lagi dalam menciptkan moda transportasi yang aman bagi
para pengguna setia KRL Commuter Line Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai