Anda di halaman 1dari 3

1.

Leukocytospermia
Dikenal juga dengan sebutan pyospermia, masalah sperma ini terjadi ketika
ditemukan banyak sel darah putih dalam air mani.
2. Necrozoospermia
Necrozoozpermia menjadi salah satu penyebab kemandulan pada pria.
Necrozoospermia terjadi ketika sel sperma dalam air mani mati dan tidak
melakukan pergerakan. Penyebab kelainan sperma yang satu ini masih
belum dapat dipastikan. Sedikitnya kasus necrozoospermia membuat
penelitian mengenai kelainan sperma ini masih sangat minim. Penelitian
lebih lanjut masih diperlukan untuk mengetahui penyebab dan cara
mengatasi necrozoospermia.
3. Oligoasthenoteratozoospermia (OAT)
Merupakan penyebab kemandulan yang paling sering dialami pria. OAT
terjadi ketika jumlah, pergerakan, dan bentuk sperma tidak normal.
Kelainan sperma ini dibagi dalam tiga tingkat keparahan, yaitu ringan,
sedang, atau berat. 
4. Teratozoospermia
Disebabkan masalah genetik, teratozoospermia terjadi ketika bentuk
sperma tidak normal. Salah satu indikasi kelainan ini misalnya sperma
memiliki kepala atau ekor lebih dari satu. Sperma yang normal hanya punya
satu kepala dengan ekor panjang.
5. Asthenozoospermia
Asthenozoospermia adalah abnormalitas sperma yang terjadi saat
pergerakannya (motilitas) tidak normal. Pergerakan sperma  yang normal
harus berada di dalam satu garis lurus atau lingkaran besar.
6. Oligozoospermia
Dapat berpengaruh terhadap kesuburan jika tak segera dilakukan
pengobatan, oligozoospermia terjadi ketika jumlah sperma dalam air mani
jauh lebih sedikit dari biasanya. Berbeda dengan OAT, kelainan sperma ini
memiliki empat tingkat keparahan, yaitu ringan, sedang, berat, dan
ekstrem.Penderita oligozoospermia dengan tingkat keparahan rendah dan
sedang masih punya harapan untuk memiliki momongan secara normal.
7. Azoospermia
Azoospermia adalah kondisi ketika tidak ada kandungan sperma dalam air
mani. Kondisi ini disebut juga sebagai sperma kosong. Beberapa kondisi
yang menjadi penyebab azoospermia antara lain cacat bawaan pada
saluran reproduksi, kelainan genetik, hingga infeksi menular seksual
(IMS) yang tidak dapat diobati.
8. Hypospermia
Hypospermia merupakan kelainan yang terjadi ketika air mani yang keluar
sedikit, yakni kurang dari 1,5 ml. Kondisi ini disebabkan oleh faktor-faktor
seperti ketidakseimbangan hormon, disfungsi seksual, cacat pada saluran
reproduksi, kelainan genetik, serta ejakulasi retrograde.
9. Aspermia
Apabila di dalam air mani penderita azoospermia tidak ditemukan adanya
sperma, orang yang mengalami aspermia tidak mengeluarkan air mani dan
sperma ketika ejakulasi. Meski tidak mengeluarkan cairan ejakulasi,
penderita kelainan ini tetap bisa merasakan orgasme.Beberapa faktor
penyebab aspermia sama seperti hypospermia, mulai dari
ketidakseimbangan hormon, disfungsi seksual, cacat pada saluran
reproduksi, kelainan genetik, hingga ejakulasi retrograde. Dalam beberapa
kasus, kelainan ini masih dapat diatasi dengan cara mengobati
penyebabnya.Untuk mengetahui kualitas dan kesehatan sperma yang Anda
miliki, segera konsultasikan apa yang Anda alami ke dokter untuk
mendapatkan penanganan. Dokter biasanya akan menyarankan untuk
melakukan analisis sperma di laboratorium. 

1. 3. Ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW) atau ketuban pecah dini (KPD) atau
ketuban pecah premature (KPP) adalah keluarnya cairan dari jalan lahir/vagina
sebelum proses persalinan.

Polihidramnion adalah kondisi penumpukan air ketuban yang berlebihan


selama masa kehamilan. Sedangkan Oligohidramnion adalah kondisi air
ketuban yang berada pada kadar terlalu rendah sehingga dapat
menimbulkan komplikasi pada bayi dalam kandungan.
Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air ketuban kurang dari normal yaitu kurang dari 500
mL. Marks dan Divon (1992) mendefinisikan oligohidramnion bila pada pemeriksaan USG ditemukan
bahwa index kantong amnion 5 cm atau kurang dan insiden oligohidramnion 12% dari 511
kehamilan pada usia kehamilan 41 minggu.

Anda mungkin juga menyukai