Anda di halaman 1dari 4

Nama : Eliza Princila Utami Pakaenoni

NIM : 2008020009
Film : Letters to God

1. Film tersebut tentang apa? Kenapa hal itu terjadi dan bagaimana penyelesaian akhirnya?
Tyler Doherty adalah putra kedua keluarga Doherty yang berusia delapan tahun. Ia didiagnosa
menderita kanker otak sehingga kepalanya pun digunduli untuk tujuan pengobatan. Tyler sangat
mencintai Tuhan dan seperti anak-anak laki umumnya, dia juga senang sepakbola. Tyler setiap
hari menulis dan mengirim surat-suratnya kepada Tuhan melalui kantor pos dengan ditempeli
perangko tujuan dalam kota. Setiap saat ia menulis surat kepada Tuhan di atap (balkon)
rumahnya. Apa pun yang dialami, harapan-harapan serta doa-doanya, semuanya ditulis dalam
surat-surat yang ditujukan kepada Tuhan. Baginya, Tuhan adalah Sahabat yang menjadi
tempatnya curhat.  Salah satu keinginannya adalah melihat mamanya tertawa karena Tyler tahu
bahwa penyakitnya membuat mamanya sedih. Sebenarnya Tyler seorang anak yang ceria.
Sewaktu neneknya mengganti peran mamanya untuk mengganti peralatan yang dipasang di
tubuhnya, ia sengaja berteriak-teriak seolah-olah sakit sehingga neneknya stress.

Surat-suratnya disimpan oleh pengantar pos Walter Finley karena bingung mau dikemanakan.
Finley yang menjadi petugas pos teladan, suatu kali dipaksa bosnya untuk mengambil cuti
panjang karena tidak pernah libur. Surat-surat Tyler akhirnya diserahkan ke bosnya yang sempat
membacanya. Untuk menggantikan Finley sementara waktu, bos nya memanggil Brady
McDaniels, veteran perang Irak, seorang peminum alkohol dan pengunjung rutin “Bar dan
Grill”. Di hari pertamanya sebagai pengantar pos, Brady terlambat masuk 2 jam, diuber-uber
oleh anjing Mrs. Baker dan bingung dengan surat-surat Tyler yang ditujukan untuk Tuhan.

Pada hari yang sama, Tyler memutuskan untuk kembali ke sekolah setelah tidak masuk selama 2
bulan akibat bedah tumor otak, MRI dan kemoterapi. Keluarga Doherty mengalami masa-masa
yang sulit karena selain kanker yang diderita Tyler juga karena mereka kehilangan kepala
keluarga, Patrick Doherty (papa Tyler dan Ben). Di hari pertama bersekolah, walau pun sudah
diwanti-wanti oleh ibu guru, Alex teman sekelasnya tetap berusaha untuk mem-bully Tyler. Alex
menyudutukan Tyler karena rambutnya botak dan hanya memiliki sedikit alis mata. Akibatnya
sahabat terbaik Tyler, Sam, bangkit amarahnya. Sam, cewe tom-boy, mendorong muka Alex ke
piringnya sendiri sehingga mukanya dikotori oleh kentang tumbuk (mashed potatoes). Akibatnya
baik Sam maupun Alex dihukum oleh kepala sekolah untuk menulis 500 kali agar mereka tidak
bertengkar lagi. Saat mamanya mendengar cerita tentang Alex ini, tidak terasa mamanya tertawa
terbahak-bahak. Tyler sangat senang melihatnya. Ia merasa yakin, Tuhan sudah membaca surat
yang dikirimnya.
Tyler terus mengirim surat-suratnya untuk Tuhan, dan Brady mengambilnya setiap hari. Brady
seperti Finley sebelumnya, merasa bingung dengan surat-surat tersebut. Bosnya memberi
kebebasan kepadanya untuk mau diapakan surat tersebut. Temannya , sang bartender,
mengusulkan untuk membawa surat itu ke gereja, karena suratnya ditujukan untuk Tuhan.
Akhirnya ia pun membawa surat tersebut ke gereja dan bertemu dengan pendetanya. Namun
sang pendeta berkata bahwa surat tersebut bukan begitu saja bisa sampai ke Brady, pasti Tuhan
punya maksud tertentu sehingga sang pendeta mengusulkan Brady untuk menyimpannya. Sang
pendeta sempat mendoakan Brady yang belum percaya kepada Kristus. Brady akhirnya
membaca beberapa surat-surat tersebut yang menginspirasikan dia untuk menjadi lebih baik.

Kanker Tyler memang membuat mamanya mencurahkan waktu dan perhatiannya kepada Tyler.
Kakak Tyler, Ben, merasa diabaikan oleh sang mama. Ben, sudah berulang kali mengutarakan
maksudnya agar sang mama menemaninya membuat SIM. Namun tidak pernah terkabul. Ben
menjadi mengkal dan suatu kali ia keceplosan mengatakan ketidaksukaannya kepada penyakit
Tyler. Tyler secara tidak sengaja mendengarnya. Ia pun kemudian melarikan diri ke tempat
favorit nya di atap rumah. Ben terperanjat dan sangat menyesal dengan kejadian ini. Ia berupaya
mendekati sang adik. Ternyata sang adik dapat memaklumi kondisi sang kakak yang dia tahu
juga menyayanginya. Malah Tyler sempat mengusulkan kepada kakaknya untuk mencurahkan
keinginannya melalui surat kepada Tuhan seperti yang biasa ia lakukan. Hal ini ibarat mengirim
SMS kepada Tuhan, katanya. Ben, megikuti saran dari adiknya dan membuat surat. Surat inilah
yang kemudian secara tidak sengaja dibaca mama mereka. Maddy, sang mama, yang semula
menganggapnya egois seperti kebanyakan remaja, akhirnya memahami keinginan putra
sulungnya dan akhirnya bersedia mengantarkannya membuat SIM.

Memang mama Tyler yang menjadi orang tua tunggal setelah meninggalnya sang suami, merasa
kehidupannya begitu berat. Ia harus membesarkan kedua anaknya. Dalam kondisi biasa saja ,
tidak mudah. Namun dengan putra bungsunya menderita kanker, hidupnya terasa sangat berat. Ia
mempertanyakan Tuhan mengapa Tyler menderita sakit kanker. Namun Tyler tetap
menunjukkan keyakinannya yang tak tergoyahkan kepada Tuhan. Imannya dan keyakinannya
menghadapi penyakitnya kemudian mengubah keluarganya, sahabatnya dan komunitas di mana
mereka tinggal.

Tyler walaupun menjadi sasaran “tembak” Alex, tidak membenci atau pun marah kepada Alex.
Dia juga ingin agar sahabat baiknya, Sam, tidak marah kepada Alex. Tyler kemudian bermain
bola dengan Brady yang menjalin hubungan yang akrab dengan keluarga Doherty. Akhirnya
Tyler menjalani pengobatan terakhir dan dinyatakan sembuh dari sakit kankernya dengan catatan
bahwa masih ada bagian otaknya yang mungkin kembali bermasalah. Perawat mengingatkan
mama Tyler bahwa tubuh Tyler masih belum pulih sepenuhnya. Atas kesembuhannya, diadakan
pesta untuk Tyler. Pelatih sepakbola Tyler juga menerima Tyler untuk bermain dalam suatu
pertandingan. Brady pun memberi semangat kepada Tyler yang bermain sebagai penjaga
gawang. Tim yang dibeli Tyler memenangkan pertandingan. Namun setelah itu Tyler pingsan
dan dibawa ke rumah sakit. Maddy, sangat marah kepada Brady dan menyalahkannya karena
telah mendorong Tyler untuk bermain sepabola. Namun akhirnya Maddy meminta maaf. Brady
sendiri pernah masuk penjara karena masalah (kecanduan) minuman keras (DUI) sehingga
anaknya diambil oleh istrinya. Semakin tua, dia berpaling dari kehidupan lamanya dan
membuang botol-botol minuman kerasnya. Karena disalahkan Maddy, pikirannya menjadi kalut
dan dia ingin kembali untuk minum, dia membaca surat-surat Tyler dan membuatnya tertegun.
Anak ini sedang menderita tapi imannya begitu kuat dan masih peduli kepada orang-orang yang
ada di sekelilingnya. Dalam suratnya dia mengharapkan yang terbaik buat mereka. Brady
tersentuh dan dia dikuatkan kembali.

2. Bagian – bagian mana saja yang paling berkesan / memberkati hidupmu, kenapa?
Jelaskan!
Film ini mengajak penonton untuk terus berkomunikasi (berdoa) kepada Tuhan, apa pun
kejadian yang dialami, apapun masalah yang dihadapi atau pun kegembiraan yang dapat dibagi.
Doa dilakukan setiap saat dan dilakukan baik secara verbal maupun tertulis melalui surat.
Kehidupan Tyler mencerminkan kedekatran hubungannya dengan Sang Pencipta. Praktek
kehidupannya ini kemudian menular bukan saja kepada kakaknya Ben, sahabat terbaiknya Sam,
bahkan kepada banyak orang. Sehingga berkarung-karung surat-surat kemudian ditulis kepada
Allah. Doa Tyler sendiri kebanyakan bukan dirinya sendiri tetapi untuk orang-orang yang
dikenalnya.
Bagi Tyler, Tuhan itu adalah Allah dan Sahabatnya, dia mengkhususkan waktunya untuk berdoa
dan berdialog kepada Tuhan. Suratnya bahkan memjadi sarana untuk membawa Brady
berkenalan dan percaya kepada Tuhan Yesus. Demikian juga dengan sahabat terbaiknya, Sam,
juga kemudian menerima Tuhan Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat. Semuanya itu berkat
iman kepercayaan Tyler kepada Tuhan Yesus.

Film ini juga mengungkapkan bagaimana menguatkan orang lain, menunjukan kepedulian,
menghibur dan mengapresiasi sesama lewat ucapan atau kata-kata. Kakek Samantha memberi
dorongan kepada Tyler bahwa dia adalah prajurit Allah (the warrior of God). Dia bahkan
mengatakan bahwa Tyler adalah orang yang terpilih, dipilih Allah untuk suatu peran yang
istimewa dalam hidupnya. Guru Tyler mendorong murid-muridnya yang adalah teman-teman
sekelas Tyler untuk peduli dan memperhatikan Tyler.

3. Hal-hal baru apa yang kamu dapatkan dalam film ini?


Mungkin bagi orang yang berharap mujizat, akan kecewa karena penyakit Tyler tidak sembuh
secara tuntas. Sakit kanker yang sebelumnya sudah dinyatakan sembuh oleh dokter, kemudian
kembali dan akhirnya merengut nyawanya. Tapi Tuhan memakai justru penderitaan yang dialami
Tyler sebagai sarana untuk menjangkau jiwa-jiwa lain yang belum percaya.
4. Apa yang bisa kamu aplikasikan dalam hidup mu kedepan?
Dalam keadaan apapun doa dan keinginan untuk berubah harus berjalan bersama. Kemudian
bagaimana menguatkan orang lain, menunjukan kepedulian, menghibur dan mengapresiasi
sesama lewat ucapan atau kata-kata, merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap orang yang
memiliki penderitaan, meski menghibur dan menguatkan orang sakit merupakan hal yang mudah
dilakukan namun, tidak semua mengingat itu karena merupakan hal spele. Namun, memiliki
dampak yang luar biasa bagi orang lain.

Anda mungkin juga menyukai