Anda di halaman 1dari 13

MORNING REPORT

MARIA MAGDALENA TIANSY MEKO

23 NOVERMBER 2020
Rawat Inap : 10
ANAMNESIS
Subjectives (Bonfilia Kristana/ Objectives Assessment Planning (UGD)
36 th )
• Keluhan Utama : muntah > 10x sejak 1 •KU : TSS 1. Krisis P/ dx :
hari SMRS. •Kesadaran : CM (GCS 15) hipergliklemia
• RPS : pasien datang dengan keluhan •TD : 120/60 mmHg ec susp KAD
muntah > 10x berisi makanan dan • RR : 22x/menit dd HHS P/Tx :
cairan sejak 1 hari SMRS. Pasien • HR : 143x/menit • Loading NACL
mengeluhkan sesak (+), tangan dan • Suhu : 38,1 Saran : 0,9% 500 cc/ 24
kaki keram (+), pingsan (-). • SpO2 : 99% 2. Krisis jam
• RPD : DM on insulin sejak 3 tahun • Mata : KA (-)/(-), SI (-)/(-) hipergliklemia • Ondansentron 3x4
yang lalu, Hipertiroid (+) namun tahun • Thorax : simetris, stem fremitus ec susp KAD amp iv
2007 udah tidak minum obat lagi, HT ki=ka, sonor di seluruh lap paru,bunyi 3. Anemia • Ranitidine 2x50 mg
disangkal, jantung kolesterol disangkal, napas vesikuler di seluruh lapang iv
paru • Start bolus insuin 5
• RPK : tidak keluarga yang mengalami iv (lanjut drip
hal yang sama sesuai protap)
+ + - - - -
• RK : - P/mon :
+ + - - - - 1. TTV
2. Keluhan
+ + - - - - 3. GDS

• Cor :VES
Bunyi jantung
WH S1S2 reguler
RH Saran terapi
murmur (-), gallop (-) • Novorapid 5 unit IV
• Abdomen : datar, BU (+) , NT (+) bolus dilanjutkan
hipokondrium kanan, epigastrium, novorapid 50 unit
hipokondrium kiri. dalam NaCl 0.9% 5
cc/jam/syring pump,
• Ext : akral hangat, CRT < 2 detik,
diturunkan bertahap
edema (-) • SF 3x1 tab
ANAMNESIS
Subjectives (Benyamin Jati) Objectives Assessme Planning
62 tahun nt (UGD)
• Keluhan Utama : muntah > 10x sejak •KU : TSS 1. Krisis P/ dx :
1 hari SMRS. •Kesadaran : CM (GCS 15) hiperglikle
• RPS : pasien datang dengan •TD : 120/60 mmHg mia ec P/Tx :
keluhan muntah > 10x berisi • RR : 22x/menit susp KAD • Loading NACL
makanan dan cairan sejak 1 hari • HR : 143x/menit dd HHS 0,9% 500 cc/ 24
SMRS. Pasien mengeluhkan sesak • Suhu : 38,1 jam
(+), tangan dan kaki keram (+), • SpO2 : 99% Saran : • Ondansentron
pingsan (-). 2. Krisis 3x4 amp iv
• RPD : DM on insulin sejak 3 tahun hiperglikle • Ranitidine 2x50
yang lalu, Hipertiroid (+) namun mia ec mg iv
tahun 2007 udah tidak minum obat Hasil lab : susp KAD • Start bolus insuin
lagi, HT disangkal, jantung kolesterol GDS : 517 (H) 3. Anemia 5 iv (lanjut drip
disangkal, sesuai protap)
Na : 132 (L) P/mon :
• RPK : tidak keluarga yang K : 5,2 (h) 1. TTV
mengalami hal yang sama Cl : 109 (H) 2. Keluhan
WBC : 26, 71 (H) 3. GDS
• RK : - RBC : 4,88 (N)
HGB : 9,9 (L) Saran terapi
• Novorapid 5 unit IV
HCT : 32,2 (N) bolus dilanjutkan
MCV : 66 (L) novorapid 50 unit
MCH : 20,3 (L) dalam NaCl 0.9% 5
MCHC : 30,7 (N) cc/jam/syring
pump, diturunkan
PLT : 394 (N) bertahap
• SF 3X1
KRISIS HIPERGLIKEMIA
• Ketoasidosis Diabetik (KAD) :
Komplikasi akut diabetes yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa
darah yang tinggi (300 - 600 mg/dL), disertai tanda dan gejala asidosis dan
plasma keton (+) kuat. Osmolaritas plasma meningkat (300 - 320 mOs/mL)
dan terjadi peningkatan anion gap.

• Status Hiperglikemia Hiperosmolar (SHH) :


Pada keadaan ini terjadi peningkatan glukosa darah sangat tinggi (600 - 1200
mg/dL), tanpa tanda dan gejala asidosis, osmolaritas plasma sangat
meningkat (330 -380 mOs/mL), plasma keton (+/-), anion gap normal atau
sedikit meningkat. 
Anamnesis Pem. Fisik Pem. Penunjang
- Mual - Takikardia - GDS >300 mg/dL
- Muntah - Dehifrasi - Ketonemia/ketonuria
- Poliuri - Hipotensi - Asidosis metabolik
- Nyeri perut - Takipnea
- Sesak napas - Napas kussmaul
- Gejala berkembang dalam - Distres pernapasan
waktu < 24 jam - Napas bau keton
- Nyeri tekan perut (mirip
pankreatitis akut)
- Letargi/koma
Subjectives Objectives Assessme Planning
(rosalinde Skolastika Yani/ nt (UGD)
54 th))
• Keluhan Utama : muntah sejak pagi •KU : TSS 1. Dispepsia P/ dx :
SMRS •Kesadaran : CM (GCS 15) 2. Vomiting
• RPS : pasien datang dengan •TD : 160/80 mmHg profuse P/Tx :
keluhan muntah > 10 x tadi sejak • RR : 20x/menit • IVFD NACL 0,9 %
tadi pagi , mual (+), demam (-), • HR : 100x/menit 500cc 20 tpm
sesak (-) nyeri dada (-), Makan tidak • Suhu : 36 • Ranitidine 2 x 50
bisa karena muntah terus, minum • SpO2 : 99% mg iv
bisa, BAB dan BAK baik. • Mata : KA (-)/(-), SI (-)/(-) • Ondansentron 1 x 8
• Thorax : simetris, stem fremitus mg
• RPD : - ki=ka,Sonor, bunyi napas vesikuler • Sukralfat syr 3x C 1
di seluruh lapang paru
• RPK : tidak keluarga yang
mengalami hal yang sama
• RK : - + + - - - -
+ + - - - -
+ + - - - -
VES WH RH
• Cor : Bunyi jantung S1S2 reguler
murmur (-), gallop (-)
• Abdomen : datar, BU (+) , NTE (+),
timpani, hepar lien tidak teraba
• Ext : akral hangat, CRT < 2 detik,
edema (-)
Symptoms of Dyspepsia

Tipe Reflux Rasa panas di dada dan regurgitasi asam

Nyeri epigastrium terlokalisasi, nyeri saat lapar,nyeri


Tipe Ulcer hilang setelah makan atau pemberian antacid.

Tipe Dismotilitas Mudah kenyang, perut cepat merasa penuh saat makan,
mual,muntah, rasa tidak nyaman bertambah saat makan

Konsensus nasional penatalaksanaan dyspepsia dan infeksi helicobacter pylori 2014


 Antasida : menetralisir sekresi asam lambung, sifat simpomatis hanya untuk
menghilangkan rasa nyeri.
 Prokinetik : mengobati dispepsia fungsional dan refluks esofagitis dengan mencegah
refluks dan memperbaiki bersihan asam lambung. Contoh: sisapride, domperidon,
dan metoklopramide.
 Sitoprotektif : menekan sekresi asam lambung oleh sel parietal. Sukralfat berfungsi
meningkatkan sekresi prostaglandin endogen, yang selanjutnya memperbaiki
mikrosirkulasi, meningkatkan produksi mukus, menigkatkan sekresi bikarbonat
mukosa serta membentuk lapisan protektif yang bersenyawa dengan protein sekitar
lesi mukosa aluran cerna bagian atas. Contoh misoprostol, enprostil.
 Antagonis reseptor H2 : mengobati dispepsia organik atau esensial seperti tukak
peptik. Contoh: simetidin, roksatidin, ranitidin, famotidin.

Konsensus nasional penatalaksanaan dyspepsia dan infeksi helicobacter pylori 2014


Obat Indikasi Dosis Cara, waktu dan Efek samping
lama pemberian

Simetidin Tukak peptik akut dan kronik - 3x200 mg ditambah -Selama 4 Penekanan eritropoesis, sampai
Gastritis kronik dengan 200 mg sebelum minggu pansitopenia dan neutropenia. Gangguan
hipersekresi HCL tidur SSP seperti konfusi mental, somnolen,
- 200 mg letargi, halusinasi, ggn endokrin yaitu
-Lanjutan, setiap impotensi dan ginekomastia
malam

Roksatidin Gastritis akut dan kronik, dengan 75 mg/hari Oral, malam hari,
daya selektif reseptor H2 6 kali disesuaikan dengan selama 1 minggu
lebih baik daripada simetidin, bersihan kreatiin
setara ranitidin

Ranitidin Dispepsia akut dan kronik, 2x 150 mg Selama 4-6


khususnya tukak duodenum asli Lanjutan: 1x150 mg minggu
Malam hari

Konsensus nasional penatalaksanaan dyspepsia dan infeksi helicobacter pylori 2014


 PPI (Proton Pump Inhibitor): mengatur sekresi asam lambung.
Contoh omeprazol, lansoprazol, pantoprazol.

Obat Indikasi Dosis Pemberian Efek samping

Omeprazol Tukak peptik 1x20 mg/hari Setiap pagi selama 1-2 Sakit kepala, nausea,
minggu, oral diare, mabuk, lemas,
nyeri epigastrik,
banyak gas

Selama 2-4 minggu,


Tukak duodenum 1x 20-50 mg/hari oral

Lansoprazol Tukak peptik 1x30 mg/hari 4 minggu, oral

Pantoprazol Tukak peptik, inhibitor 1x30 mg/hari Oral


pompa proton yang 1x40 mg/hari
ireversibel

Konsensus nasional penatalaksanaan dyspepsia dan infeksi helicobacter pylori 2014


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai