Anda di halaman 1dari 19

MORNING REPORT

MARIA MAGDALENA TIANSY MEKO

19 NOVERMBER 2020
Rawat Inap : 5
ANAMNESIS
Subjectives (Benyamin Jati) 62 Objectives Assessment Planning (UGD)
tahun
• Keluhan Utama : Mual dan muntah •KU : TSS 1. Anemia P/ dx :
sejak 1 hari SMRS. •Kesadaran : CM (GCS 15) gravis
• RPS : pasien datang dengan keluhan •TD : 160/110 mmHg 2. Dyspepsia
mual muntah sejak 1 hari SMRS. • RR : 22x/menit syndrome P/Tx :
Muntah berisi ampas makanan dan • HR : 109x/menit 3. HT gr II • Ondansentron 3x1
cairan., darah (-), nyeri ulu hati (-). BAB • Suhu : 37,3 amp iv
hitam padat, BAK biasa, makan dan • SpO2 : 98% • Ranitidine 2x50 mg
minum sedikit-sedikit. Pasien ini juga • Mata : KA (+)/(+), SI (-)/(-) iv
sering merakan pahit dimulutnya pasien • Thorax : simetris, stem fremitus ki=ka, • Captopril 3x12,5
sering cegukan sonor di seluruh lap paru,bunyi napas mg po
• RPD : HT (+) terkontrol, DM, jantung vesikuler di seluruh lapang paru • Pro transfusi PRC 3
kolesterol disangkal. bag
• Furosemide 20 mg
• RPK : tidak keluarga yang mengalami hal iv bila D > 110
yang sama
+ + - - - - P/mon :
• RK : - 1. TTV
+ + - - - - 2. Keluhan
• Cor : Bunyi jantung S1S2 reguler
murmur+ +(-),-gallop
- -(-) -
• Abdomen : datar, BU (+) , NT (+), re
• Ext :VES
akral WHhangat,RHCRT < 2 detik,
edema (-)
ANAMNESIS
Subjectives (Benyamin Jati) 62 Objectives Assessment Planning (UGD)
tahun
• Keluhan Utama : Mual dan muntah •KU : TSS 1. Anemia P/ dx : cek DL post
sejak 1 hari SMRS. •Kesadaran : CM (GCS 15) gravis transfusi
• RPS : pasien datang dengan keluhan •TD : 160/110 mmHg 2. Dyspepsia
mual muntah sejak 1 hari SMRS. • RR : 22x/menit syndrome
Muntah berisi ampas makanan dan • HR : 109x/menit 3. HT gr III P/Tx :
cairan., darah (-), nyeri ulu hati (-). BAB • Suhu : 37,3 • Ondansentron 3x1
hitam padat, BAK biasa, makan dan • SpO2 : 98% amp iv
minum sedikit-sedikit. Pasien ini juga • Ranitidine 2x50 mg
sering merakan pahit dimulutnya pasien iv
sering cegukan • Captopril 3x12,5
• RPD : HT (+) terkontrol, DM, jantung mg po
kolesterol disangkal. HASIL KET • Pro transfusi PRC 2
bag
• RPK : tidak keluarga yang mengalami hal WBC 9,60 • Furosemide 20 mg
yang sama iv bila D > 110
RBC 1,30 L
• RK : - P/mon :
HB 3,3 L 1. TTV
2. Keluhan
HCT 10,0 L
MCV 76,9
MCH 25,4 L
MCHC 33
PLT 167
Symptoms of Dyspepsia

Tipe Reflux Rasa panas di dada dan regurgitasi asam

Nyeri epigastrium terlokalisasi, nyeri saat lapar,nyeri


Tipe Ulcer hilang setelah makan atau pemberian antacid.

Tipe Dismotilitas Mudah kenyang, perut cepat merasa penuh saat makan,
mual,muntah, rasa tidak nyaman bertambah saat makan

Konsensus nasional penatalaksanaan dyspepsia dan infeksi helicobacter pylori 2014


Algoritme Tatalaksana
Dispepsia

Konsensus nasional penatalaksanaan dyspepsia dan infeksi helicobacter pylori 2014


• Penurunan berat badan (unintended)
• Disfagia progresif
• Muntah rekuren atau persisten
• Perdarahan saluran cerna
• Anemia
• Demam
• Massa daerah abdomen bagian atas
• Riwayat keluarga kanker lambung
• Dispepsia awitan baru pada pasien di atas
45 tahun

Konsensus nasional penatalaksanaan dyspepsia dan infeksi helicobacter pylori 2014

7
Algoritme Tatalaksana Dispepsia Fungsional

Konsensus nasional penatalaksanaan dyspepsia dan infeksi helicobacter pylori 2014


 Antasida : menetralisir sekresi asam lambung, sifat simpomatis hanya untuk
menghilangkan rasa nyeri.
 Prokinetik : mengobati dispepsia fungsional dan refluks esofagitis dengan mencegah
refluks dan memperbaiki bersihan asam lambung. Contoh: sisapride, domperidon,
dan metoklopramide.
 Sitoprotektif : menekan sekresi asam lambung oleh sel parietal. Sukralfat berfungsi
meningkatkan sekresi prostaglandin endogen, yang selanjutnya memperbaiki
mikrosirkulasi, meningkatkan produksi mukus, menigkatkan sekresi bikarbonat
mukosa serta membentuk lapisan protektif yang bersenyawa dengan protein sekitar
lesi mukosa aluran cerna bagian atas. Contoh misoprostol, enprostil.
 Antagonis reseptor H2 : mengobati dispepsia organik atau esensial seperti tukak
peptik. Contoh: simetidin, roksatidin, ranitidin, famotidin.

Konsensus nasional penatalaksanaan dyspepsia dan infeksi helicobacter pylori 2014


Obat Indikasi Dosis Cara, waktu dan Efek samping
lama pemberian

Simetidin Tukak peptik akut dan kronik - 3x200 mg ditambah -Selama 4 Penekanan eritropoesis, sampai
Gastritis kronik dengan 200 mg sebelum minggu pansitopenia dan neutropenia. Gangguan
hipersekresi HCL tidur SSP seperti konfusi mental, somnolen,
- 200 mg letargi, halusinasi, ggn endokrin yaitu
-Lanjutan, setiap impotensi dan ginekomastia
malam

Roksatidin Gastritis akut dan kronik, dengan 75 mg/hari Oral, malam hari,
daya selektif reseptor H2 6 kali disesuaikan dengan selama 1 minggu
lebih baik daripada simetidin, bersihan kreatiin
setara ranitidin

Ranitidin Dispepsia akut dan kronik, 2x 150 mg Selama 4-6


khususnya tukak duodenum asli Lanjutan: 1x150 mg minggu
Malam hari

Konsensus nasional penatalaksanaan dyspepsia dan infeksi helicobacter pylori 2014


 PPI (Proton Pump Inhibitor): mengatur sekresi asam lambung.
Contoh omeprazol, lansoprazol, pantoprazol.

Obat Indikasi Dosis Pemberian Efek samping

Omeprazol Tukak peptik 1x20 mg/hari Setiap pagi selama 1-2 Sakit kepala, nausea,
minggu, oral diare, mabuk, lemas,
nyeri epigastrik,
banyak gas

Selama 2-4 minggu,


Tukak duodenum 1x 20-50 mg/hari oral

Lansoprazol Tukak peptik 1x30 mg/hari 4 minggu, oral

Pantoprazol Tukak peptik, inhibitor 1x30 mg/hari Oral


pompa proton yang 1x40 mg/hari
ireversibel

Konsensus nasional penatalaksanaan dyspepsia dan infeksi helicobacter pylori 2014


Subjectives Objectives Assessment Planning (UGD)
(Mara Rosmunda/ 62 tahun)
• Keluhan Utama : Lemas ± 4 hari SMRS •KU : TSS 1. Krisis P/ dx :
• RPS : Pasien mengeluhkan lemas •Kesadaran : CM (GCS 15) hiperglikemia
seluruh tubuh ± 4 hari SMRS, lemas •TD : 160/80 mmHg rc susp KAD P/Tx :
dirasakan perlahan-lahan dan tidak • RR : 20x/menit dd KHS • IVFD RL 1500cc/24
membaik dengan istirahat. Pasien • HR : 100x/menit 2. Hiperkolester jam
dengan mual (+) muntah (-) makan dan • Suhu : 36 ol • Insulin novorapid
minum sedikit saja. BAB baik Bak baik. • SpO2 : 99% bolus 6 IU (lanjut drip
Demam (-) • Mata : KA (-)/(-), SI (-)/(-) Saran Assesment insulin sesuai protap)
• RPD : DM tipe II namun 3 bulan oini • Thorax : simetris, stem fremitus 1. HT sistolik • Ceftriaxone 2 x 1 gr
tidak pernah control untuk ambil obat. ki=ka,Sonor, bunyi napas vesikuler di terisolisasi • Ondansentron 3x4
• RPK : tidak keluarga yang mengalami hal seluruh lapang paru mg
yang sama • Simvastatin 0-0-20 po
• RK : - • Captopril 3x12,5 po
+ + - - - - Saran planning
tambahan
+ + - - - - P/ dx : GDP. GD2PP,
elektrolit.
• Cor : Bunyi
+ + jantung
- - -S1S2 - reguler P//Tx :
murmur (-), gallop (-) 1. Novorapid 5 unit IV
VES : cembung,
• Abdomen WH RH BU (+) , NT (+),
bolus dilanjutkan
timpani, hepar lien tidak teraba novorapid 50 unit
• Ext : akral hangat, CRT < 2 detik, dalam NaCl 0.9% 5
edema (-)
cc/jam/syring
pump, diturunkan
bertahap
2. Inj. Ranitidine 2x50
mg IV
• Keluhan Utama : Lemas ± 4 hari SMRS •KU : TSS 1. Krisis P/ dx :
• RPS : Pasien mengeluhkan lemas •Kesadaran : CM (GCS 15) hiperglikemia
seluruh tubuh ± 4 hari SMRS, lemas •TD : 160/80 mmHg rc susp KAD P/Tx :
dirasakan perlahan-lahan dan tidak • RR : 20x/menit dd KHS • IVFD RL 1500cc/24

ANAMNESIS
membaik dengan istirahat. Pasien HR : 100x/menit 2. Hiperkolester jam
dengan mual (+) muntah (+) makan dan • Suhu : 36 ol • Insulin novorapid
minum sedikit saja. BAB baik Bak baik. • SpO2 : 99% bolus 6 IU (lanjut drip
Demam (-). • Mata : KA (-)/(-), SI (-)/(-) insulin sesuai protap)
• RPD : DM tipe II namun 3 bulan oini • Thorax : simetris, stem fremitus ki<ka, • Ceftriaxone 2 x 1 gr
tidak pernah control untuk ambil obat. Redup (D) Sonor (S), bunyi napas • Ondansentron 3x4
• RPK : tidak keluarga yang mengalami hal vesikuler di seluruh lapang paru Saran Assesment mg
yang sama 1. HT sistolik • Simvastatin 0-0-20 po
• RK : - terisolisasi • Captopril 3x12,5 po
Saran planning
Hasil lab 19 nov 2020 tambahan
P/ dx : GDP. GD2PP,
elektrolit.
Hb 12 g/dL P//Tx :
1. Novorapid 5 unit IV
MCV 83.7 fL bolus dilanjutkan
MCH 33.3 pg novorapid 50 unit
dalam NaCl 0.9% 5
WBC 8.0 ribu cc/jam/syring
Plt 230 ribu pump, diturunkan
bertahap
SGOT 20 U/L 2. Inj. Ranitidine 2x50
SGPT 22 U/L mg IV
Ur 94 mg/dL (H)
Cr 1.22 mg/dL
BUN 20 mg/dL (H)
GDS 651 mg/dL (H)
KRISIS HIPERGLIKEMIA
• Ketoasidosis Diabetik (KAD) :
Komplikasi akut diabetes yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa
darah yang tinggi (300 - 600 mg/dL), disertai tanda dan gejala asidosis dan
plasma keton (+) kuat. Osmolaritas plasma meningkat (300 - 320 mOs/mL)
dan terjadi peningkatan anion gap.

• Status Hiperglikemia Hiperosmolar (SHH) :


Pada keadaan ini terjadi peningkatan glukosa darah sangat tinggi (600 - 1200
mg/dL), tanpa tanda dan gejala asidosis, osmolaritas plasma sangat
meningkat (330 -380 mOs/mL), plasma keton (+/-), anion gap normal atau
sedikit meningkat. 
Anamnesis Pem. Fisik Pem. Penunjang
- Mual - Takikardia - GDS >300 mg/dL
- Muntah - Dehifrasi - Ketonemia/ketonuria
- Poliuri - Hipotensi - Asidosis metabolik
- Nyeri perut - Takipnea
- Sesak napas - Napas kussmaul
- Gejala berkembang dalam - Distres pernapasan
waktu < 24 jam - Napas bau keton
- Nyeri tekan perut (mirip
pankreatitis akut)
- Letargi/koma
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai