Anda di halaman 1dari 8

Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education Volume 6 Nomor 1 2019

http://p4tkmatematika.kemdikbud.go.id/journals/index.php/idealmathedu/
p-ISSN 2407-8530 | e-ISSN 2502-602X

PENGGUNAAN KLINOMETER SEBAGAI


PENDUKUNG PENGUATAN KONSEP SISWA
TENTANG PERBANDINGAN TRIGONOMETRI

Syahrudi
SMA Islam Terpadu Granada, Jl. HM. Ardhans Ringroad 3, Kota Samarinda;
syahrudi@smaitgranada.sch.id

Abstrak. Konsep dasar perbandingan trigonometri masih belum maksimal dikuasai


siswa SMA Islam Terpadu Granada. Berdasarkan identifikasi masalah, ditemukan pula
kebosanan pada diri siswa karena selalu belajar matematika di dalam kelas. Tujuan
penelitian ini adalah penguatan konsep dasar perbandingan trigonometri melalui
meningkatkan keaktifan dan ketuntasan belajar siswa dengan memanfaatkan media
klinometer. Manfaat penelitian ini adalah (1) bagi guru matematika sebagai upaya
pengembangan ilmu pengetahuan dengan memanfaatkan media “klinometer” dalam
pembelajaran dan (2) bagi siswa dapat mengaplikasikan kegunaan trigonometri dalam
kehidupan sehari-hari. Klinometer merupakan salah satu alat peraga sederhana yang
dapat digunakan untuk mengukur ketinggian suatu benda dengan memanfaatkan sudut
elevasi dan perbandingan trigonometri. Melalui hasil tes dan catatan observasi diketahui
bahwa keaktifan siswa meningkat dari 39,39% menjadi 93,93% serta ketuntasan belajar
siswa mengalami kenaikan dari 25% menjadi 84,84%. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa penggunaan klinometer dapat mendukung penguatan konsep siswa tentang
perbandingan trigonometri.

Kata Kunci: klinometer, penguatan konsep, perbandingan trigonometri

THE USE OF CLINOMETER TO SUPPORT


STUDENTS CONCEPT REINFORCEMENT ON
TRIGONOMETRIC RATIOS
Abstract. The basic concept of trigonometric ratios now is not excellently grasped by
students of Granada Islamic Senior Secondary School. The problem identification result
shows that there is students’ ennui due to the indoors mathematics learning. This study
aims to reinforce basic concepts of trigonometric ratios by increasing the students’
learning activities and mastery kearning by means of clinometer. The benefits of this
study are (1) for mathematics teachers, it is an effort to elaborate science by utilising
clinometer in teaching and learning and (2) as for students, it is to enable them
applying trigonometry in daily life. Clinometer is one of the simple teaching aids used
to measure the height of an object utilizing elevation angles and trigonometric ratios
The tests result and observational record shows that students’ activities increase from
39.39% to 93.93% as well as students' mastery learning that increases from 25% to

612
Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education Volume 6 Nomor 1 2019
http://p4tkmatematika.kemdikbud.go.id/journals/index.php/idealmathedu/
p-ISSN 2407-8530 | e-ISSN 2502-602X

84.84%. The result of this study indicates that the use of clinometer may support the
students' concepts reinforcement on trigonometric ratios.

Keywords: clinometer, concept reinforcement, trigonometric ratios

1. Pendahuluan
Kurikulum 2013 mulai diimplementasikan pada tahun pelajaran 2018/2019 di seluruh SMA
Se-Kalimantan Timur termasuk SMA Islam Terpadu Granada Samarinda. Kurikulum 2013
mengamanatkan bahwa pembelajaran harus berpusat pada siswa, guru hanyalah sebagai
fasilitator dan motivator. Peran siswa harus lebih banyak dibandingkan peran guru di dalam
proses belajar mengajar.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran pada kurikulum 2013 dan bagi siswa
dengan peminatan IPA mendapatkan tambahan matematika minat. Sementara itu,
matematika masih menjadi momok untuk sebagian besar siswa. Sehingga guru harus selalu
mencari ide agar pembelajaran menjadi lebih menarik dan menjadi semakin mudah untuk
dipahami.

Salah satu materi pelajaran matematika yang diajarkan pada siswa SMA/MA/SMK kelas X
adalah trigonometri. Trigonometri merupakan materi ajar yang menduduki peringkat atas
kesulitan guru dalam pengelolaan pembelajaran (Setiawan 2004). Implikasi dari hal itu,
siswa kurang memiliki semangat untuk mengikuti pembelajaran trigonometri yang berakibat
pada lemahnya konsep siswa tentang perbandingan trigonometri. Banyak dari mereka
beranggapan bahwa materi yang disampaikan kurang bermanfaat, bahkan ketika menjumpai
soal-soal aplikatif materi perbandingan trigonometri, siswa masih kebingungan
mengaplikasikan aturan-aturan yang ada. Hal ini diperkuat dengan data hasil belajar yang
diperoleh dari penilaian harian materi trigonometri pada siswa kelas X-A.

Tabel 1. Hasil Belajar Trigonometri Tahun Pelajaran 2017/2018

Komponen Nilai
Rata-rata 65,7
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 35
Ketuntasan Klasikal 25

Berdasarkan data tersebut, penulis merasa perlu menggunakan media pembelajaran


sederhana yang mampu meningkatkan semangat siswa dalam mempelajari soal-soal aplikatif
materi perbandingan trigonometri. Akhirnya muncullah ide untuk membuat suatu media
pembelajaran yang menarik dengan harga yang relatif murah, yaitu media pembelajaran
matematika “klinometer” untuk mengukur sudut elevasi yang dapat menentukan tinggi suatu
benda dengan konsep perbandingan trigonometri.

613
Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education Volume 6 Nomor 1 2019
http://p4tkmatematika.kemdikbud.go.id/journals/index.php/idealmathedu/
p-ISSN 2407-8530 | e-ISSN 2502-602X

2. Klinometer

2.1. Pengertian Klinometer

Klinometer merupakan alat sederhana yang digunakan untuk mengukur sudut elevasi yang
dibentuk antara garis datar dengan sebuah garis yang menghubungkan sebuah titik pada garis
datar tersebut dengan titik puncak (ujung) suatu obyek. Pada terapannya, alat ini dapat
digunakan pada pekerjaan pengukuran tinggi (atau panjang) suatu obyek dengan
memanfaatkan sudut elevasi.

Klinometer dapat dibuat sendiri dengan menggunakan prinsip pendulum. Pendulum adalah
bandul atau pemberat yang bergantung pada seutas tali atau gantungan yang relatif panjang.
Adapun cara membuatnya adalah sebagai berikut: (1) potonglah pipa PVC dengan panjang ±
40 cm, (2) gabungkan busur derajat dengan pipa PVC tadi, dan (3) beri seutas tali yang
sudah diberi bandul atau pemberat pada busur derajat.

2.2. Bagian-bagian Klinometer

Seperti instrumen lain pada umumnya, klinometer mempunyai bagian-bagian yang masing-
masing memiliki fungsi dan kegunaan. Secara umum, bagian-bagian dari klinometer seperti
terlihat pada gambar 1 berikut.

Gambar 1. Klinometer
Keterangan:
(1) Pipa pengintai digunakan untuk membidik suatu objek yang ada di langit dengan bagian
datar dari busur derajat.
(2) Bandul digunakan sebagai pemberat, sehingga tali akan selalu terentang dan mengarah
ke bawah.
(3) Busur derajat digunakan sebagai komponen dari klinometer untuk mengukur besar
kemiringan.

614
Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education Volume 6 Nomor 1 2019
http://p4tkmatematika.kemdikbud.go.id/journals/index.php/idealmathedu/
p-ISSN 2407-8530 | e-ISSN 2502-602X

2.3. Kegunaan Klinometer

Klinometer adalah alat peraga yang dipergunakan untuk menentukan besar sudut elevasi
dalam mengukur tinggi obyek secara tidak langsung. Dalam matematika, klinometer
digunakan sebagai media pembelajaran dalam mengukur ketinggian benda-benda seperti
tinggi tiang, tinggi pohon dan tinggi sebuah bangunan.

2.4. Penggunaan Klinometer

Penggunaan klinometer untuk mengukur tinggi benda, dapat diilustrasikan sebagai berikut.

Gambar 2. Ilustrasi Penggunaan Klinometer

2.4.1. Menggunakan Kesebangunan Segitiga

Cara menggunakan klinometer menggunakan segitiga adalah sebagai berikut:


(1) Letakkan ujung klinometer (titik A) tepat di depan mata
(2) Arahkan ujung lain dari klinometer ke puncak benda (titik E)
(3) Ukur jarak titik A ke benang penunjuk sudut (titik B)
(4) Ukur jarak pangkal benang penunjuk sudut (titik C) ke titik B
(5) Ukur jarak pengamat ke benda yang akan diukur (panjang FG) tinggi pengamat AF =
DG
(6) Jika menggunakan konsep kesebangunan segitiga, maka dapat dirumuskan:
CB DE AD  CB
 sehingga DE 
AB AD AB
(7) Maka tinggi benda EG = DE + AF (tinggi pengamat)

2.4.2. Menggunakan Rumus Tangen Sudut Elevasi

Cara menggunakan klinometer menggunakan rumus tangen adalah sebagai berikut:


(1) Meletakkan ujung klinometer (titik A) tepat di depan mata.
(2) Mengarahkan ujung lain dari klinometer ke puncak benda.
(3) Membaca skala derajat yang ditunjuk oleh benang (CB).

615
Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education Volume 6 Nomor 1 2019
http://p4tkmatematika.kemdikbud.go.id/journals/index.php/idealmathedu/
p-ISSN 2407-8530 | e-ISSN 2502-602X

(4) Mengukur jarak pengamat ke benda (FG).


(5) Menghitung besar DE dengan persamaan trigonometri, yaitu
DE
tan   sehingga DE  FG  tan 
FG
(6) Dengan menggunakan klinometer, akan diketahui besar sudut elevasi, yang kemudian
dengan menggunakan tangen dari sudut elevasi tersebut akan diketahui jarak antara dua
titik.

2.5. Klinometer Sebagai Bagian dari Matematika

Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar dan pembelajaran matematika
adalah suatu kenyataan yang tidak bisa kita hindari keberadaannya. Dengan media
pembelajaran, kita bisa lebih mudah dalam memahami materi yang terdapat pada
matematika. Setiap materi matematika mempunyai tingkat kesukaran yang bervariasi, ada
yang tidak membutuhkan media pembelajaran namun ada juga yang membutuhkan media
pembelajaran termasuk trigonometri.

Materi yang mempunyai tingkat kesukaran yang tinggi tentu akan sulit untuk dipahami. Dan
pada kondisi yang seperti ini kita membutuhkan alat bantu atau media pembelajaran untuk
memudahkan memahami materi matematika.

Dalam matematika kita bisa dengan mudah bisa mengukur ketinggian suatu benda.
Klinometer merupakan alat sederhana untuk mengukur sudut elevasi yang terbentuk antara
garis datar dan garis penghubung sebuah titik pada garis datar tersebut dengan titik puncak
(ujung) suatu obyek. Pada terapannya, alat ini dapat digunakan pada pekerjaan pengukuran
tinggi (atau panjang) suatu obyek dengan memanfaatkan sudut elevasi.

Dalam penggunaan klinometer, kita membutuhkan trigonometri di mana trigonometri


merupakan sebuah cabang matematika yang membahas tentang perbandingan sisi sudut pada
segitiga siku-siku seperti sinus, kosinus, dan tangen. Klinometer dan trigonometri sangat erat
kaitannya. Klinometer merupakan alat untuk mengukur ketinggian suatu benda, sedangkan
trigonometri merupakan ilmu yang digunakan dalam perhitungan klinometer untuk
perbandingan sudut pada suatu segitiga.

3. Perbandingan Trigonometri pada Segitiga Siku-siku


Segitiga siku-siku didefinisikan sebagai segitiga dengan salah satu sudutnya adalah siku-siku
(900). Seperti yang terlihat pada segitiga ABC siku-siku di B pada Gambar 3 berikut.

616
Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education Volume 6 Nomor 1 2019
http://p4tkmatematika.kemdikbud.go.id/journals/index.php/idealmathedu/
p-ISSN 2407-8530 | e-ISSN 2502-602X

Gambar 3. Segitiga ABC Siku-siku di B

Dalam segitiga siku-siku berlaku teorema Phytagoras. Teorema Phytagoras menyatakan


bahwa kuadrat hipotenusa merupakan jumlah kuadrat dari sisi lainnya. Secara matematis,
teorema Phytagoras dapat dinyatakan sebagai a 2  b 2  c 2 dengan a dan b adalah sisi siku-
siku serta c adalah hipotenusa.

3.1. Pengertian sinus, cosinus dan tangen

Gambar 4. Menunjukkan segitiga siku-siku ABC dengan salah satu sudutnya BAC  

Gambar 4. Segitiga ABC Siku-siku di C

dari segitiga siku-siku ABC, dengan  terletak pada sudut BAC, maka didefinisikan
perbandingan trigonometrinya adalah sebagai berikut.

sisi depan sudut a


sin  
sisi miring c
sisi samping sudut b
cos   
sisi miring c
sisi depan sudut a
tan   
sisi samping sudut b

Sinus α ditulis sin α; Cosinus α dengan cos α; dan Tangen α dengan tan α.

617
Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education Volume 6 Nomor 1 2019
http://p4tkmatematika.kemdikbud.go.id/journals/index.php/idealmathedu/
p-ISSN 2407-8530 | e-ISSN 2502-602X

3.2. Sudut Elevasi

Menurut (Greenwald, 2012:345) The term “angle of elevation” in high school classrooms
represents the angle between where an observer is standing and the line of sight to an object.
Jadi sudut elevasi adalah sudut yang dibentuk antara pengamat dan garis pandang ke objek.
Pada Gambar 3. Jika A memandang B dan AC horizontal, maka α yaitu sudut CAB atau
sudut BAC adalah sudut elevasi.

4. Metode Penelitian
Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan ketuntasan
belajar siswa melalui pemanfaatan klinometer dalam pembelajaran sebagai penguatan
konsep pada materi trigonometri. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA A
SMA Islam Terpadu Granada tahun pelajaran 2018/2019 berjumlah 33 siswa. Metode
pengumpulan data dalam bentuk tes uraian dan catatan observasi. Analisa data yang
dilakukan adalah dengan reduksi data dan penyajian data. Keabsahan data dilakukan dengan
triangulasi teknik yaitu dengan membandingkan data tes uraian dan catatan observasi.

5. Pembahasan
Penelitian ini diawali dengan membagi siswa dalam enam kelompok terdiri atas tiga
kelompok beranggotakan lima siswa dan tiga kelompok lainnya beranggotakan enam siswa.
Setiap kelompok diberi tugas membuat sebuah alat peraga klinometer sesuai dengan
ketentuan yang peneliti tentukan, kemudian alat tersebut digunakan untuk mengukur
ketinggian lima buah benda di kelas yaitu pintu kelas, papan tulis, tiang bendera, hiasan
dinding, dan ventilasi. Tiap kelompok menuliskan hasil praktiknya dalam lembar laporan.
Dari hasil laporan siswa serta pengamatan peneliti diperoleh hasil bahwa:

(1) Siswa yang biasanya aktif dalam pembelajaran matematika hanya 9 siswa, namun
dengan pemanfaatan alat peraga klinometer ternyata dapat meningkat menjadi 28 siswa.
(2) Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dan hasil diskusi kelompok pada lembar laporan
praktik sudut elevasi, menunjukkan peningkatan kreativitas siswa.
(3) Menanamkan karakter peduli lingkungan dan jiwa kreatif pada siswa untuk dapat
memanfaatkan barang bekas menjadi sesuatu yang lebih berguna.
(4) Berdasarkan hasil laporan praktik siswa, menunjukkan bahwa alat peraga yang telah
dibuat praktis dan efisien karena mudah didapat bahannya, mudah pembuatannya, dan
ringan serta relatif kecil sehingga mudah dibawa .

Kemudian siswa diberi soal tes uraian untuk mengetahui pemahaman siswa tentang materi
sudut elevasi. Berdasarkan hasil tes uraian dan catatan observasi sebelum penggunaan alat
peraga klinometer diperoleh bahwa dari 33 siswa, hanya 13 siswa atau sekitar 39,39% yang
aktif dalam pembelajaran matematika dan ketuntasan belajar trigonometri 25%. Setelah
menggunakan alat peraga klinometer dalam pembelajaran trigonometri, siswa yang aktif
mencapai 31 siswa atau 93,93% dan siswa yang tuntas belajar 28 siswa atau 84,84% dengan
kriteria ketuntasan minimal 72.

618
Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education Volume 6 Nomor 1 2019
http://p4tkmatematika.kemdikbud.go.id/journals/index.php/idealmathedu/
p-ISSN 2407-8530 | e-ISSN 2502-602X

6. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dalam pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa alat peraga
klinometer lebih praktis, efisien, serta dapat mendukung penguatan konsep siswa dalam
pembelajaran matematika khususnya pada penanaman konsep dasar trigonometri untuk
menyelesaikan permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan sudut elevasi.

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Penerbit
Rineka Cipta.
Djadir, dkk. 2017. Modul PLPG. Alat Peraga dalam Geometri Ruang. Jakarta : Kemdikbud.
Dirjen GTK.
Eka, Dwiki. Klinometer. Retrived from https://www.slideshare.net/sawasti/presentation-
klinometer
Greenwald, Sarah, Jill E Thomley. 2012. Encyclopedia of mathematics and society. USA.
Salem Press.
Kariadinata, Rahayu. 2013. Trigonometri Dasar. Bandung: Pustaka Setia.
Mardhatillah, Ade. Elevasi. Retrived from https://www.academia.edu/10040674/elevasi
Ratnasari, Gamarina Isti. 2017. Analisis Penerapan Trigonometri Menggunakan Media
Klinometer Terhadap Strategi Pemecahan Masalah. UNY : Seminar Matematika dan
Pendidikan Matematika.
Setiawan. 2004. Pembelajaran Trigonometri Berorientasi PAKEM di SMA. Yogyakarta :
Pusat Pengembangan Penataran Guru Matematika.
Sitiatava, Rizema Putra. 2012. Berbagai Alat Bantu untuk Memudahkan Belajar
Matematika. Yogyakarta: Diva Press.
Widyantini., Sigit. 2010. Pemanfaatan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika SMP
Diklat SMP Jenjang Dasar. P4TK Matematika. Yogyakarta.
Fermat F.A., Newton S. J., dan Archimedes. 2007. Pembelajaran yang Mengasyikkan.
Yogyakarta: PPPPTK Matematika.
Pythagoras G. dan Khwarizmi. 1998. Mengapa Takut Belajar Matematika?, Jurnal
Pendidikan Matematika, 76, 246-258.

How to Cite:

Syahrudi (2019). Penggunaan klinometer sebagai pendukung penguatan konsep siswa


tentang perbandingan trigonometri. IDEAL MATHEDU: Indonesian Digital Journal of
Mathematics and Education, 6(1), 612-619.

619

Anda mungkin juga menyukai