Anda di halaman 1dari 25

BAB III

UTILITAS LISTRIK

A. Utilitas Listrik
Utilitas listrik adalah suatu bagian penting dalam sebuah bangunan gedung yang
berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber listrik ke titik-titik beban.
Pada sistem penyaluran tenaga listrik pada suatu gedung diperlukan beberapa
peralatan-peralatan yang mendukung dalam sistem.

3.1. Panel MDP (Main Distribution Panel)

MDP (Main Distribution Panel) adalah panel utama dalam suatu gedung yang
berfungsi untuk membagi tenaga listrik ketempat-tempat yang diinginkan. MDP
biasanya terletak di lantai dasar atau basement dan menggunakan standing panel.
3.1.1 KOMPONEN PANEL

3.1.1.1. ACB (Air Circuit Breaker)

ACB adalah pemutus atau penghubung secara manual atau otomatis. ACB adalah
bagian utama dalam panel listrik dan terletak pada Main Distribution Panel (MDP),
biasanya untuk memutuskan rangkaian listrik yang mempunyai arus besar. ACB
dilengkapi dengan UVT (Under Voltage Trip) untuk memutuskan tegangan apabila
tidak ada tegangan masuk atau tegangan yang masuk sangat rendah.

3.1.1.2 MCCB (Moulded Case Circuit Breaker)

20
MCCB adalah pemutus rangkaian yang berbentuk kotak, berfungsi untuk memutus
atau menghubungkan rangkaian secara manual dan digunakan pada sumber listrik
bertegangan 0-1000 V.

3..1.1.3. Pilot lam ( lampu tanda)

Lampu tanda untuk memberikan tanda bahwa sistim bertegangan atau bekerja,fase
R/L1 warna merah,fase S/L2 warna kuning,fase T/L3 hijau. Sedang untuk sistim
kontrol warna merah untuk menandakan adanya trobel,warna hijau stanby,warna
kuning bekerja.

3.1.1.4. Push Button (Tombol)

3.1.1.5. Ampere meter

Ampere meter ini digunakan untuk mengukur arus listrik dan terhubung dengan
sensor arus atau CT (Current Transformator).

3.1.1.6 Volt meters

Volt meter digunakan untuk mengukur tegangan listrik dan terhubung dengan
sensor tegangan atau PT (Potential Transformator). Voltmeter diberi pengaman
berupa fuse.

3.1.1.7 CT( Curent Tranformer)

Trafo arus berfungsi 7untuk mengukur arus yang melalui fase L1,L2,L3 dengan
perbandingan 1 : 50 amper

3.1.1.8. Sakelar Selektor Amper/Volt

Untuk memilih pengukuran tegangan line L1,L2,L3 tegangan phase L1


N,L2N,L3N dan arus fase menggunakan sakelar selektor switch (sakelar pilih)

3.1.1.9. Busbar

Berfungsi sebagai tempat untuk menyambungkan menghubungkan jalur listrik

3.1.1.10. Peralatan Bantu

Alat bantu disini untuk membantu agar supaya perakitan panel berfungsi dengan
baik dan ditinjau dari kerapian ,yaitu terminal kabel, sepiral kabel,kabel tays.kabel
duck,sepatu kabel,penanda kabel

21
(Gambar Panel MDP)

3.2. Panel SDP (Sub Distribution Panel)


SDP adalah panel yang mengatur pembagian beban pada suatu lantai ke ruang-
ruang yang ada pada lantai tersebut, komponen-komponen dalam panel SDP antara
lain

3.2.1 KOMPPONEN PANEL

Sebetulnya komponen yang terdapat pada SDP sama dengan apa yang akan kita
jumpai di MDP, tetapi yang membedakan adalah pada MDP terdapat ACB,
sedangkan pada SDP ACB tersebut diganti perannya dengan MCB. MCB
(Miniature Circuit Breaker) atau Miniatur Pemutus Sirkuit adalah sebuah perangkat
elektromekanikal yang berfungsi sebagai pelindung rangkaian listrik dari arus yang
berlebihan.  Dengan kata lain, MCB dapat memutuskan arus listrik secara otomatis
ketika arus listrik yang melewati MCB tesebut melebihi nilai yang ditentukan.
Namun saat arus dalam kondisi normal, MCB dapat berfungsi sebagai saklar yang

22
bisa menghubungkan atau memutuskan arus listrik secara manual.Sedangkan untuk
komponen yangnya sama.

( Gambar Panel SDP)

23
3.3.Komponen Instalasi Listrik
3.3.1. Kabel
JENIS LAPISAN
UKURAN KELEBIHAN KEKURANGAN KET
KABEL ISOLATOR
NYA 1.5 mm² 1 Lapis Biaya relatih Kurang fleksible
2.5 mm² rendah Mobilitas kurang
Performa Mudah cacat
paling bagus Tidak tahan air
Keamanan
relatif tinggi
Reabilitas

NYM 2 x 4 mm >1 Lapis Tingkat Harga relatif


3 x 4 mm keamanan mahal
4 x 4 mm baik Tidak bisa
Dapat dilakukan untuk
dipergunakan pemasangan yang
di lingkungan ditanam
kering dan
basah

24
NYY 2 x 4 mm >1 Lapis Dapat Harga mahal
3 x 4 mm dipasang
4 x 4 mm dalam kondisi
apapun
Lapisan isolasi
lebih kuat
Keamana
cukup baik

NYAF 2.5 mm² 1 Lapis Memiliki inti Tidak disarankan


penghantar untuk area yang
tembaga lembab, basah
berserabut serta pengaruh
sehingga cuaca langsung
mudah dalam
instalasinya

BC 6 – 500 Dipergunaka
mm² / 500 n untuk
V saluran diatas
tanah dan
penghantar
pentanahan

25
Tabel Data Kuat Hantar Arus Kabel

3.3.2. Sambungan Kabel


 Secara Langsung

26
27
3.3.3 Kotak hubung

28
3.3.4. Saklar

Saklar termasuk bahan jadi yang merupakan alat yang berfungsi untuk
menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari sumber tegangan menuju beban.
Saklar sangat banyak macam dan jenisnya misalnya: untuk keperluan instalasi
penerangan, untuk tegangan tinggi, instalasi tenaga dan banyak lagi jenisnya.
Sebagai pengetahuan dasar cukup mengenai beberapa macam yang dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari : di rumah, sekolah dan tempat-tempat umum lainnya.

Saklar ada yang dipasang di luar tembok dan ada pula yang dipasang did
alam. Saklaryang dipasang di dalam tembok harganya lebih mahal, tetapi lebih
banyak yang menyukai sebab tampak lebih bersih dindingnya karena pipanya tidak
tampak, sehingga tidak mengganggu pemandangan.

Jenis-jenis saklar pada dasarnya dibedakan menjadi:


1. Saklar manual
2. Saklar magnetik (MC)
3. Saklar otomatis

Saklar magnetik dan saklar otomatis akan dibahas pada semester berikutnya.
Sedangkan saklar manual menurut penggunaannya untuk:
1. Instalasi penerangan ( Saklar tunggal, seri, silang, tukar, kelompok, kutub dua,
kutub tiga, tarik dan saklar tombol tekan).
2. Instalasi tenaga.

Bentuk-bentuk pemasangannya saklar adalah:
1. Saklar ditanam dalam tembok sistem IN-BOUW
2. Saklar tidak ditanam di dalam tembok sistem OUT-BOUW
Ada beberapa persyaratan dalam pemasangan saklar antara lain:
1. Harus dapat melayani secara aman tanpa memerlukan alat bantu.
2. Saklar harus dipasang sedemikian rupa sehingga bagian yang bergerak (tangkai
atau pengumpil) saklar tidak bertegangan pada waktu saklar dalam keadaan terbuka
atau tidak terhubung (Puil 1977 Pasal 206 B1).
3. Dudukan semua saklar di dalam suatu instalasi harus seragam, misalnya: semua
saklar dalam keadaan terhubung: Jika tangkai saklar didorong ke atas atau.
Jika pengumpil saklar bagian atas ditekan (Puil 1977 Pasal 206.B1)
1. Pemasangannya harus sedemikian rupa sehingga tidak mungkin akan terhubung
sendiri oleh pengaruhgayaberatnya.
2. Kemampuan saklar sekurang-kurangnya harus mempunyai kemampuan sesuai
dengan alat yang dihubungkan padanya, tetapi tidak boleh lebih kecil dari 5 A (Puil
1977 Pasal 630 C61).
Gambar Rangkaian sakelar dalam penggunaan

29
30
31
Setelah kita saksikan bersama tentang pelaksanaan dari bermacam-macam
penghubung untuk ini kami berikan sedikit keterangan-keterangan dari rangkaian
penghubung tersebut.

1. Saklar tunggal (lihat gambar 1) Saklar ini tidak lagi memerlukan penjelasan. Ini
suatu cara yang termudah untuk menghubungkan/memutuskan suatu hantaran.

2. Saklar seri/deret (lihat gambar 2) Saklar seri ini gunanya untuk memutuskan dan
menghubungkan dua buah kelompok lampu secara bergantian.
3. Saklar tukar/hotel (lihat gambar 3)Saklar tukar/hotel ini digunkaan apabila kita
menghendaki melayani satu lampu dari dua tempat atau lampu menyala secara
berurutan.
4. Saklar silang (lihat gambar 4)Saklar silang ini digunakan apabila kita harus dapat
melayani satu lampu dan tiga tempat, maka kita pakai saklar silang waktu
memasang. Hendaklah diingat, bahwa saklar yang pertama dan penghabisan
haruslah dipasang saklar tukar, saklar di antaranya adalah saklar silang.

5. Saklar kutub dua (lihat gambar 5)

Misalnya:
Kamar mandi, atau penerangan luar sehingga kedua kawat lampu diputuskan
hubungannya.

6. Saklar kutub tiga (lihat gambar 6)Saklar ini dipakai pada golongan yang terdiri
dari sejumlah lampu-lampu besar.

7. Saklar tarik (lihat gambar 7)Saklar tarik ini digunakan pada kamar tidur, dan
kamar mandi yang dapat dihidupkan dan dimatikan dengan menarik saklarnya
dengan perantaraan tali sebagai penariknya.

8. Saklar tombol tekan (lihat gambar 8)Saklar tombol banyak digunakan untuk


mengontrol motor-motor listrik dan juga banyak digunakan untuk melayani bel, dan
lain-lain.

3.3.5. Lampu

Bagian ini akan membahas sumber cahaya buatan lampu pijar dan lampu TL beserta
jenis lampu yang umum digunakan baik di rumah, kantor, industri, jalan, dan untuk
penerangan olah raga. Jenis-jenis lampu penerangan diantaranya adalah :  
3.3.5.1.      Lampu Pijar  
Warna cahaya lampu pijar adalah kuning derajat suhu warna 2‟500 – 2‟700 K
(Kelvin) Jenis lampu ini memakai filamen tungsten yaitu semacam kawat pijar
didalam bola kaca yang diisi gas nitrogen, argon, kripton, hidrogen dan sebagainya.
Lampu ini membutuhkan lebih banyak energi dibandingkan lampu TL untuk
mendapatkan tingkat terang yang sama.

32
Lampu Pijar

3.3.5.2..      Lampu TL
Lampu TL (neon) bentuknya macam-macam, ada yang bentuknya memanjang
biasa, bentuk spiral atau tornado, dan ada juga yang bentuk memanjang vertikal
dengan fitting. Lampu TL lebih hemat energi dibandingkan lampu pijar, karena
lebih terang.

Lampu TL
Lampu TL saat ini juga banyak memiliki varian dan bentuk seperti diatas dengan
fitting yang biasa dipakai untuk lampu bohlam biasa. Dengan jumlah watt (energi
listrik) yang lebih kecil, lampu TL atau neon lebih murah digunakan daripada
membeli lampu pijar biasa. Dengan keseimbangan antara harga dan lama
pemakaian, lampu TL banyak digunakan untuk penerangan toko, mall, serta tempat-
tempat lain yang membutuhkan cahaya terang dan lebih hemat energi. 
3.3.5.3. Lampu Halogen 
Lampu halogen biasanya memiliki reflektor (cermin dibelakangnya) untuk
memperkuat cahaya yang keluar. Lampu jenis ini merupakan lampu spot yang baik.
Lampu spot adalah lampu yang cahayanya mengarah ke satu area saja. Lampu ini

33
baik untuk digunakan sebagai penerangan taman untuk membuat kesan dramatis
dari pencahayaan terpusat seperti menerangi patung, tanaman, kolam atau area
lainnya. Warna cahaya lampu halogen adalah:
halogen biasa: kuning 3‟000 K
halogen high pressure: putih 6‟000 K

Lampu Halogen
  3.3.5.4.  Lampu LED
Lampu ini merupakan sirkuit semikonduktor yang memancarkan cahaya ketika
dialiri listrik. Sifatnya berbeda dengan filamen yang harus dipijarkan (dibakar) atau
lampu TL yang merupakan pijaran partikel. Lampu LED memancarkan cahaya
lewat aliran listrik yang relatif tidak menghasilkan banyak panas. Karena itu lampu
LED terasa dingin dipakai karena tidak menambah panas ruangan seperti lampu
pijar. Lampu LED juga memiliki warna sinar yang beragam, yaitu putih, kuning,
dan warna-warna lainnya. Satu varian bentuk lampu LED, dimana bentuk lampu
LED yang menggantikan bohlam bisa bermacam-macam. Yang pasti adalah lampu
LED merupakan lampu berisi kumpulan LED kecil dengan warna putih atau kuning.
Keunggulan dan kelemahan lampu LED
Keunggulan lampu LED adalah :
a)     LED memiliki efisiensi energi yang lebih tinggi, dimana LED lebih hemat
energi 80% sampai 90% dibandingkan lampu lain.
b)     LED memilki waktu penggunaan yang lebih lama hingga mencapai 100 ribu
jam.
c)      LED memiliki tegangan operasi DC yang rendah.
d)     Cahaya keluaran dari LED bersifat dingin atau cool (tidak ada sinar UV atau
energi panas).
e)     Ukurannya yang mini dan praktis.
f)       Tersedia dalam berbagai warna.
g)     Biaya pemeliharaan yang lebih rendah.
 Kelemahan lampu LED adalah :
a)     Suhu lingkungan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan gangguan elektrik
pada LED.
b)     Harga LED per lumen lebih tinggi dibandingkan lampu lain. 
c)    Intensitas cahaya (Lumen) yang dihasilkannya tergolong kecil. 
 

34
Lampu LED

3.3.5.5. Stop Kontak


Stop Kontak adalah sebuah alat pemutus ketika terjadi kontak antara arus positif ,
negatif dan grounding pada instalasi listrik. merupakan material instalasi listrik
yang berfungsi sebagai pusat penghubung antara arus listrik dan peralatan listrik.
Standarisasi pemasangan stop kontak adalah fasa disebelah kiri kanal.

Stop kontak besar

Stop kontak kecil

Stop kontak in bow

35
  

Stop kontak out bow

Kegunaan / Fungsi Stop Kontak

Stop kontak kecil merupakan stop kontak dengan dua lubang (kanal) yang
berfungsi untuk menyalurkan listrik pada daya rendah ke alat-alat listrik
melalui steker yang juga berjenis kecil. 
 Stop kontak besar, juga nerupakan stop kontak dengan dua kanal AC yang
dilengkapi dengan lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal AC yang
berfungsi sebagai ground.sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk daya
yang lebih besar.
Berdasarkan tempat pemasangannya 

 Stop kontak in bow merupakan stop kontak yang dipasang di dalam


tembok. 
 Stop kontak out bow, yang dipasang di luar tembok atau hanya diletakkan
di permukaan tembok pada saat berfungsi sebagai stop kontak portable. 

3.3.5.6. Pipa PVC

Salah satu pipa yang paling sering digunakan dalam instalasi listrik yaitu pipa PVC
(Poly Vinil Clorida). Sifat PVC yang tahan lama dan tidak gampang dirusak dan
tidak berkarat atau membusuk menjadikan PVC paling sering digunakan dalam
sistem perpipaan dan pelindung kabel.

36
PVC tahan dalam kondisi lingkungan secara biologis maupun kimiawi,
membuatnya menjadi plastik yang dipilih sebagai bahan pengganti pipa logam yang
rentan karat dalam pengunaan rumah tangga, untuk ukuran diameter pipa PVC
dengan standard JIS (satuan inch), biasanya dipakai C5/8" untuk pelindung kabel
listrik.
3.3.5.7. Armature Lampu
Armature (luminaire) dimaksudkan untuk mengontrol distribusi cahaya dari sebuah
lampu dan juga melindungi lampu serta penyambungan rangkaian ke sumber.
Klasifikasi armatur lampu dapat dibagi menurut beberapa cara, yaitu :
1.Berdasarkan sifat penerangannya
a.      Penerangan langsung
b.      Terutama penerangan langsung
c.      Penerangan difus
d.      Terutama penerangan tak langsung
e.      Penerangan tak langsung

2. Berdasarkan konstruksinya
a.      Armatur biasa
b.      Armatur kedap tetesan air
c.      Armatur kedap air
d.      Armatur kedap letupan debu
e.      Armatur kedap letusan gas

3.Berdasarkan penggunaaanya
a..Armatur untuk penerangan dalam
Berbagai jenis dan bentuk armature untuk penerangan dalam (kantor) diantaranya
adalah :

3.3.5.7.1 Armatur Tipe TBS 300

Armatur dengan kode TBS 300 digunakan untuk penerangan dalam di kantor-
kantor dan gedung-gedung pertemuan. Bentuknya sangat dekoratif dan terdiri dari
berbagai model. Lampu yang dipakai adalah TL 40 watt, TLD 36 watt, TLDHF
1836 watt. Rumah lampu ini terbuat dari galvanises sheet steel. Reflektor terbuat
dari glass-fibre reinforced polyester. Disamping itu armatur ini dilengkapi cermin.

Gambar 1. Konstruksi Armatur Tipe TBS 300. 

.3.3.5.7.2 Armatur Tipe TCS


Armatur tipe TCS dapat digunakan untuk kantor dengan lampu TLD, TLDHF
(lampu TL hemat energi dengan ballast elektronik) dengan bermacam- macam daya.

37
Rumah armatur terbuat dari glass-fibre reinforced polyester. Reflektor terbuat dari
bahan white glass-fibre reinforced polyester.

Gambar 2. Konstruksi Armatur Tipe TCS

3.3.5.7.3 Armatur Tipe TCW

Armatur tipe ini juga digunakan untuk penerangan dalam di industri- industri.
Lampu yang digunakan pada armatur adalah TLD. Rumah-rumah armatur
terbuat dari glass fibre reinforced pressed polyester.

Armatur Tipe TCW

3.3.5.7.4 Armatur Tipe SDK


Armatur ini umumnya digunakan untuk penerangan dalam di industri - industri.
Bentuknya hampir sama dengan armatur tipe MDK dan HDK. Lampu yang dipakai
pada armatur ini adalah lampu sodium dan lampu mercury.
Rumahnya terbuat dari bahan phenal formaldehyde, reflektor armatur dari vitrous
enameled.

Konstruksi Armaur Tipe SDK 900

3.3.5.7.5 Armatur untuk penerangan luar


Berbagai bentuk dan jenis konstruksi armature untuk penerangan luar (outdoor) :
1.Arrmatur Jenis XRC
Armatur dengan kode XRC digunakan untuk penerangan jalan, lingkungan
pemukiman. Lampu yang dapat dipasang pada  armatur  jenis  ini adalah lampu
sodium tekanan rendah (SOX) lengkap dengan ballast, kapasitor dan ignitor.

38
Tutup lampu terbuat dari bahan methacrylate bening. Reflektor terbuat dari
anodised aluminium murni. Bagian luar terbuat dari stainless steel dan aluminium.
2..Armatur Jenis HRC & SRC
Armatur jenis HRC dan SRC dapat digunakan untuk penerangan jalan dan
penerangan pusat perdagangan. Pada armatur HRC dapat dipasang lampu mercury
vapour flouresent (HPLN) lengkap dengan ballast dan kapasitor. Jenis SRC dapat
dipakai lampu sodium tekanan tinggi sampai 400 Watt.
Rumah lampu ini sangat ringan terbuat dari bahan glass-fibre-reinforced berwarna
kelabu muda. Penutup lampu terbuat dari bahan methacrilate bening. Reflektor dari
bahan luar terbuat dari bahan stainless steel dan aluminium. Bentuk konstruksi
armatur HRC dan SRC seperti gambar.

Armatur HRC dan SRC

3.Armatur Jenis TRC


Armatur TRC digunakan untuk penerangan jalan di lingkungan pemukiman dan
dapat dipakai lampu flouresent (TLD) 2 buah. Penutup lampu terbuat dari fibre-
glass-reinforced yang ringan. Penutup lampu terbuat dari methacrylate bening dan
bahan logam bagian luar terbuat dari stainless steel.
4.Armatur Jenis HDC
Armatur jenis ini digunakan untuk penerangan jalan yang dipasang di tengah-tengah
jalan secara menggantung. Dapat dipakai lampu mercury dan lampu sodium
tekanan tinggi. Rumah lampu terbuat dari bahan polyester warna hitam. Tutup
terbuat dari bahan acrylic prismatic. Gasket antara housing dan tutup untuk menjaga
agar kedap debu dan air hujan.
5.Armatur Jenis QVF
Armatur jenis QVF dapat digunakan untuk penerangan olahraga, papan reklame,
penyorotan patung-patung, monumen, tempat parkir, pekerjaan konstruksi dan
lampu sorot gedung. Lampu yang dipakai adalah lampu halogen dengan daya 300
W, 500W, 1000W dan 1500 W.
Konstruksi armatur terbuat dari bahan aluminium cetak kualitas tinggi yang sangat
tahan terhadap karat. Kaca depan terbuat dari bahan khusus yang tahan terhadap
panas dan benturan.

Armatur Jenis QVF

39
6.Armatur Jenis MVF
Armatur jenis MVF digunakan untuk penerangan olahraga, stadion, lampu sorot
bangunan, dan penerangan pelabuhan. Lampu yang dipakai adalah lampu sodium
dan lampu meral halide (SON-T/ HPI-T).
Konstruksi lampu terbuat dari aluminium cetak murni. Reflektor dari aluminium
dengan khusu.

Armatur Jenis MVF
7.Armatur Jenis HNF / MNF
Armatur lampu sorot jenis HNF dan MNF dipakai untuk penerangan olahraga,
penerangan papan reklame, lampu sorot bangunan, penerangan tempat- tempat
umum dan persimpangan jalan. Pancaran lampu ini terbagi atas dua bagian
yaitu narrow beam (pancaran sempit) dan pancaran lebar ( wide beam).
Rumah lampu dan tutup lampu bagian belakang terbuat dari aluminium. Reflektor
terbuat dari aluminium kualitas tinggi. Pada umumnya semua jenis lampu sorot
terbuat dari bahan aluminium dengan kualitas tinggi, karena armatur jenis ini harus
tahan terhadap perubahan cuaca.

Armatur Jenis HNF dan MNF


8.Armatur Jenis HGC
Armatur ini digunakan untuk lampu taman berbentuk bolloard yang dirancang untuk
lampu-lampu SL, lampu pijar. Lampu taman jenis ini terdiri dari tiga komponen
utama yaitu rumah komponen, tutup lampu dan tutup atas.
Untuk menjadikan lampu ini kedap air hujan dan kedap debu, maka digunakan
sealing riang pada baut pengancing dan silicane seal diantara tutup atas dan cube.
a.  Armatur penerangan industry
b.  Armatur penerangan dekorasi
c.  Armatur yang ditanam di dinding atau langit-langit
d.  Armatur yang tidak ditanam di dinding atau langit-langit
   Berdasarkan bentuknya
a.Armatur balon
b..Armatur pinggang
c..Armatur rok
d.Armatur gelang
e. Armatur pancaran lebar
f.Armatur pancaran terbatas
g. Armatur palung

40
(Gambar Armatur rok)

(Gmbr Armatur pancaran lebar)

( Gmbr Armatur pancaran terbatas)

(Gmbar Armatur palung)

3.3.5.7.6.Phitting

41
Fitting adalah suatu alat untuk menghubungkan lampu dengan kawat-kawat
jaringan listrik secara aman, atau kalau dari segi istilah, fitting berasal dari bahasa
inggris yang berarti sebuah tempat untuk menaruh sebuah lampu bohlam, yang
berbentuk bulat dengan lubang di tengahnya yang digunakan untuk menaruh
bohlam. Berdasarkan pemakaiannya, bentuk fitting terdapat beberapa macam, yaitu
fitting tempel, fitting gantung, fitting bayonet, kombinasi fitting dengan stop kontak
dan lain-lain.
3.3.5.7.7. Clamp

Clamp adalah suatu komponen dalam instalasi listrik yang berfungsi untuk
menahan pipa atau kabel instalasi listrik yang biasanya dipasang pada dinding agar
pipa atau kabel tersebut tidak terjatuh.
3.3.5.7.8. CARA PEMASANGAN INSTALASI
A. Syarat – Syarat Pemasangan Instasi Listrik
Untuk pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga untuk rumah/gedung
terlebih dahulu harus melihat gambar-gambar rencana instalasi yang sudah dibuat
oleh perencana berdasarkan denah rumah/bangunan dimana instalasinya akan
dipasang. Selain itu juga spesifikasi dan syarat-syarat pekerjaan yang diterima dari
pemilik bangunan/rumah, dan syarat tersebut tidak terlepas dari peraturan yang
harus dipenuhi dari yang berwajib ialah yang mengeluarkan peraturan yaitu PLN
setempat.
Adapun syarat – syarat pemasangan instalasi listrik yaitu:
1. Gambar situasi
Gambar situasi untuk menyatakan letak bangunan, dimana instalasinya akan
dipasang serta rencana penyambungannya dengan jaringan PLN.
2. Gambar instalasi
Gambar instalasi atau rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan
dipasang dan sarana pelayanannya, misalnya titik lampu, saklar dan kotak kontak,
panel hubung bagi, data teknis yang penting dari setiap peralatan listrik yang akan
dipasang
3. Rekapitulasi
Rekapitulasi atau perhitungan jumlah dari komponen yang diperlukan antara lain :
- Rekapitulasi material dan harga
- Rekapitulasi daya atau skema bagan arusnya
- Rekapitulasi tenaga dan biaya
-belain itu terdapat persyaratan lain yang harus dipenuhi dalam pemasangan
instalasi listrik dan tenaga, antara lain :
4.Pemasangan Penghantar

42
Penghantar yang digunakan untuk instalasi penerangan (rangkaian akhir) adalah
penghantar jenis NYA dan untuk instalasi daya (feeder/pengisi/incoming) dengan
menggunakan penghantar jenis NYM yang memiliki isolasi yang baik, agar mudah
cara pemasangan dan perbaikan pemasangan penghantar tersebut masuk ke dalam
pipa instalasi.
Ukuran penghantar jalur utama termasuk jalur ke stop kontak dan penghantar
jalur cabang dari saklar ke lampu yaitu 2,5 mm2 dengan menggunakan penghantar
yang sesuai ketentuan maka keselamatan instalasi dapat terjamin dan apabila
instalasi akan diperluas masih dalam batas kemampuannya.
Penghantar untuk jenis NYM dilengkapi dengan hantaran pentanahan/arde
karena untuk instalasi daya, misalnya untuk AC, motor listrik dimaksudkan agar
bagian yang terbuat dari logam dapat ternetralisir dan apabila terjadi hubung singkat
aliran arus akan segera ke tanah.
5. Pipa Instalasi
Semua penghantar dalam instalasi listrik dimasukkan dalam pipa PVC dengan
uuran _" agar penghantar aman dari benturan mekanis, disamping itu juga
penghantar akan terisolasi serta mudah dalam perawatan apabila terjadi kerusakan
dalam perbaikan.
6. Saklar dan Kotak Kontak
Fungsi saklar dalam instalasi listrik penerangan untuk memutuskan dan
menghubungkan arus listrik dari sumber ke beban. Di dalam saklar dilengkapi
dengan pegas yang dapat memutuskan rangkaian dalam waktu yang sangat singkat,
dengan cepatnya pemutusan ini kemungkinan timbulnya busur api antara kontak
(tuas) saklar menjadi lebih kecil. Saklar yang digunakan pada umumnya jenis saklar
tunggal, saklar seri dan saklar tukar (hotel) jenis inbow (terpendam dalam tembok).
Adapun aturan pemasangan saklar yaitu :
a. Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai.
b. Dekat dengan pintu dan mudah dicapai tangan/sesuai kondisi tempat.
c. Arah posisi kontak (tuas) saklar seragam bila pemasangan lebih
dari satu. Fungsi kotak kontak (stop kontak) dalam instalasi listrik sebagai
alat penghubung beban dengan sumber listrik.
Aturan pemasangan stop kontak :
a. Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai, apabila kurang dari 150 cm
harus dilengkapi tutup.
b. Mudah dicapai tangan.
c. Di pasang sedemikian rupa, sehingga penghantar netralnya berada
disebelah kanan atau di sebelah bawah.

 Kotak Pembagi Daya Listrik/PHB/Distribusi Panel (DP)


Panel bagi di dalam instalasi listrik rumah/gedung merupakan peralatan yang
berfungsi sebagai tempat membagi dan menyalurkan tenaga listrik ke beban yang
memerlukan agar merata dan seimbang. Di dalam panel bagi terdapat komponen
antara lain rel (busbar), saklar utama, pengaman, pengaman, alat-alat ukur dan
lampu indikator.
 Rating Pengaman
Rating pengaman yang dipakai menurut PUIL harus sama dengan atau lebih
besar dari arus nominal beban (I pengaman > I nominal). Pengaman yang digunakan
dalam instalasi listrik adalah pemutus rangkaian (MCB) untuk pengaman tiap
kelompok beban dan pemutus rangkaian pusat (MCCB) untuk pengaman seluruh
kelompok beban. Besarnya rating arus MCB maupun MCB diperhitungkan arus

43
beban yang dipikul atau dipasang di dalam instalasi agar memenuhi syarat
keamanan.

44

Anda mungkin juga menyukai