Anda di halaman 1dari 12

Kegiatan Belajar 4

Komponen-komponen Instalasi Penerangan Listrik

1. Komponen Utama
Komponen instalasi listrik yang akan dipasang pada instalasi listrik , harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
a. Keandalan, menjamin kelangsungan kerja instalasi listrik pada kondisi normal.
b. Keamanan, komponen instalasi yang dipasang dapat menjamin keamanan system
instalasi listrik.
c. Kontinuitas, komponren dapat bekerja secara terus menerus pada kondisi normal.

1.1 Saklar
Sakelar termasuk material jadi tinggal pasang yaitu merupakan suatu alat yang
dapat digunakan untuk ememutuskan dan menghubungkan arus listrik.
Berdasarkan kegunaannya sakelar sangat banyak macam dan jenisnya, misalnya
sakelar penerangan, saklat tegangan tinggi, sakelar instalasi tenaga, sakelar
elektronika dan sebagainya. Namun sebagai material pengatahuan untuk
pekerjaan dalam bidang instalasi, yang dijelaskan disini adalah sakrar yang umum
dipakai pada instalasi rumah dan tempat umum lainnya.

Pada waktu memutuskan atau menghubungkan arus listrik, biasanya akan timbul
busur api (fong) di antara kontak-kontaknya. Besarnya loncatan api biasanya
ditentukan oleh cepat atau lambatnya kontak-kontak terputus. Untuk mengatasi
hal tersebut, maka pada sakelar biasanya dilengkapi dengan pegas yang dapat
memutuskan rangkaian dalam waktu cepat sehingga kemungkinan timbulnya
loncatan api pada kontak-kontaknya dapat diperkecil.

Dalam pemasangan sakelar harus diperhatikan syarat-syarat sebagai berikut:


sakelar harus dapat dilayani tanpa memerlukan alat bantu; bagian saklar yang
bergerak harus tidak bertegangan; harus tidak dapat menghubungkan dirinya
karena pengaruh gaya berat; dan kemampuan saklar harus sesuai dengan alat
yang dihubungkannya. Sedangkan dalam prakteknya dikenal macam-macam jenis
sakelar yang biasa dipakai pada instalasi listrik penerangan bangunan sederhana
(rumah tinggal, sekolah, rumah ibadah). Jenis-jenis sakelar tersebut dapat
dibedakan menurut fungsinya adalah: sakelar tunggal; sakelar berkutub ganda;
sakelar berkutub tiga; sakelar deret (seri); sakelar tukar; dan sakelar silang. Juga
dapat dibedakan menurut bentuknya yaitu: sakelar putar; sakelar tarik; sakelar
tombol tekan; sakelar yang ditanam; dan sakelar yang tidak ditanam.

Pemasangan kotak-kontak harus diperhatikan beberapa syarat yaitu: kotak-kontak


harus dipasang sedemikian rupa sehingga netral berada disebelah kanan; kotak-
kontak dinding dipasang 1,25 m diatas lantai; kotak-kontak dinding harus
dipasang dengan hantaran pengaman; dan Kemampuan kotak-kontak harus
sekurang kurangnya sesuai dengan daya yang dihubungkan padanya.
Tabel 1 Macam-Macam Sakelar

Skema Skema
Skema Dasar Nama
Instalasi Hubungan

Sakelar Tunggal

Sakelar Ganda

(Sakelar Dua kutub)

Sakelar Tiga Kutub

Sakelar Seri

Sakerlar Tukar

Sakelar Silang
 Saklar Tunggal
Sesuai dengan namanya sakelar ini berfungsi tunggal , artinya hanya dapat
menyalakan dan memadamkan sebuah lampu. Pada sakelar tunggal hanya terdapat
2 titik hubung yang menghubungkan penghantar fasa dan beban atau lampu. Pada
penggunaannya sakelar tunggal dapat melayani satu, dua atau tiga lampu sekaligus
tergantung kemampuan daya hantarnya.
 Saklar Berkutub Ganda
Sakelar ini dilengkapi dengan empat titik hubung untuk menghubungkan
penghantar fasa dan nol . Sakelar ini dapat digunakan untuk memutuskan dan
menghubungkan fasa dan nol secara bersama-sama sehingga memberikan faktor
keamanan bagi pemakai sakelar jenis ini banyak di pergunakan pada Box
sekering/fasa.
 Saklar Berkutub Tiga
Sakelar ini memiliki enam titik hubung yang berfungsi menghubungkan fasa
kebeban. Pada umumnya sakelar ini digunakan sebagai sakelar untuk saluran tiga
fasa.
 Saklar Kelompok
Sakelar kelompok pemasangannya harus disesuaikan dengan kebutuhannya
misalnya mematikan dan menghubungkan dua atau tiga buah lampu , namun
tersebut tidak dinyalakan bersamaan.
 Saklar Seri (Deret)
Sakelar seri (deret) adalah sakelar yang dapat berfungsi ganda yaitu dapat
memutuskan dan menghubungkan sebuah lampu atau lebih secara bergantian atau
bersama-sama, lampu jenis ini banyak digunakan dalam ruang tamu, ruang tidur
atau lampu gang. Sakelar seperti ini pada saat sekarang sudah sangat sulit di
jumpai, seandainyapun ada bentuknya sudah lain yaitu berupa sakelar yang terdiri
dari dua buah sakelar tunggal yang dikemas dalam satu kotak.
 Saklar Tukar
Sakelar tukar biasanya disebut juga sakelar hotel, sakelar jenis ini banyak
dipergunakan di hotel- hotel sehingga sakelar ini disebut sakelar hotel. Sakelar hotel
ini hanya dapat menghubungkan lampu atau kelompok lampu secara bergantian.
 Saklar Silang
Sendainya kita ingin melayani satu lampu atau golongan lampu yang ada ditiga
tempat , maka kita gunakan sakelar silang. Sakaler silang akan berfungsi bila
sakelar ini dikombinasi dengan sakelar 2 buah sakelar tukar. Sehingga lampu dapat
dioperasikan dari tiga tempat.

Klasifikasi Saklar
Yang dimaksud klasifikasi disini adalah klasifikasi dalam hal pemasangan dan cara
kerjanya.
 Klasifikasi sakelar berdasarkan Pemasangannya :
1. sakelar yang dipasang didalam tembok ( Inbow), perlu Imbowdus)
2. sakelar yang dipasang diluar tembok ( Outbow), Perlu Roset Kayu tempat
dudukan sakelar.
 Klasifikasi Sakelar Berdasarkan Prinsip kerjanya.
Berdasarkan Cara Pengoperasiannya , maka sakelar dapat dibagi menjadi :
1. sakelar Putar ( untuk mengoperasikannya dgn cara memutar)
2. sakelar Jungkit ( Untuk mengoperasikan tuasnya jungkit)
3. Sakelar tarik ( untuk mengoperasikannya dengan cara di tarik)
4. Sakelar Tekan ( untuk mengoperasikannya dgn cara ditekan)

a. Kontak Kontak / Stop Kontak


Kotak kontak merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan listrik yang
diperlukan untuk pesawat atau alat listrik. Tegangan Sunber listrik ini diperoleh dari
hantaran fasa dan netaral yang berasal dari PLN. Simbol dan jenis kotak kontak
dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 1 Lambang dan bentuk kontak listrik

Penggunaan dan pemasangan kontak ada beberapa ketentuan antara lain :


1. Kotak-kontak dinding fasa satu harus dipasang hingga kontak netralnya ada
disebelah kanan (ayat 206 B4).
2. Kotak-kontak dinding yang dipasang kurang dari 1,25 meter di atas lantai harus
dilengkapi dengan tutup (ayat 840 C5)
3. Kotak-kontak yang dipasang dilantai harus tertutup (ayat 511 B4)
4. Kotak-kontak dinding dengan pengaman harus dipasang hantaran pengaman
(ayat 321 B1 sub b4)
5. Ruangan yang dilengkapi dengan kotak kontak dengan kotak pengaman, tidak
boleh dipasang kotak-kontak tanpa pengaman, kecuali kotak-kontak tegangan
rendah dan untuk pemisahan pengaman (ayat 321 B1 sub b4)
6. Pada satu tusuk kontak, hanya boleh dihubungkan satu kabel yang dapat
dipindah-pindah (ayat 511 A9 sub c)
7. Kemampuan kotak-kontak harus sekurang-kurangnya sesuai dengan daya yang
dihubungkan padanya, tetapi tidak boleh kurang dari 5 A (ayat 840 C6).
b. Tusuk Kontak
Konstruksi tusuk kontak

 Tusuk kontak harus dirancang sedemikian rupa sehingga ketika dihubungkan


tidak mungkin terjadi sentuhan tak sengaja dengan bagian aktif
 Tusuk kontak yang tidak terlindungi tidak boleh dibuat dari bahan yang mudah
pecah
 Sambungan antara tusuk kontak dan kabel flexibel harus baik untuk menghindari
kerusakan mekanis

Gb. 2 Tusuk Kontak


c. Fitting
Fiting adalah tempat memasang bola lampu listrik, dan menurut penggunaannya
dapat dibagi menjadi tiga jenis : fiting langit-langit, fiting gantung, dan fiting kedap
air.
1. Fitting langit-langit
Pemasangan fiting langit-langit ditempelkan pada langit-langit (eternit) dan
dilengkapi dengan roset. Roset diperlukan untuk meletakan/penyekerupan fiting
supaya kokoh kedudukannya pada langit-langit. Cara pemasangan fiting ini dapat
dilihat pada gambar

Gambar 2 Pemasangan fiting langit-langit


2. Fitting gantung
Pada fiting gantung dilengkapi dengan tali snur yang berfungsi sebagai penahan
beban bola lampu dan kap lampu, serta untuk menahan konduktor dari tarikan
beban tersebut. Konstruksi dari fiting gantung dapat dilihat pada gambar 3
3. Fitting kedap air
Fiting kedap air merupakan fiting yang tahan terhadap resapan/rembesan air.
Fiting jenis ini dipasang di tempat lembab atau tempat yang mungkin bisa terkena
air misalnya fiting untuk di kamar mandi. Konstruksi fiting ini terbuat dari porselin,
dimana bagian kontaknya terbuat dari logam kuningan atau tenbaga dan bagian
ulirnya dilengkapi dengan karet yang berbentuk cincin sebagai penahan air.
Konstruksi fiting kedap air dapat dilihat apada gambar 4

2. Komponen pengaman
Untuk menghindari kerusakan instalasi listrik/beban listrik karena arus lebih, perlu
dipasang satu atau beberapa pengaman arus lebih.
Arus lebih dapat terjadi karena beban lebih atau adanya hubung singkat. Pada
umumnya pada suatu instalasi penerangan listrik dipasang dua jenis alat pengaman
arus lebih yaitu pengaman lebur (sekering) dan pengaman otomatis (MCB).
a. MCB (Miniatur Circuit Breaker)
MCB banyak digunakan pada instalasi penerangan rumah dan gedung berfungsi
sebagai pengaman beban lebih dan juga sebagai sakelar. Untuk menutup
/menghubungkan dilakukan secara manual dan untuk membuka/memutus dapat
dilakukan secara manual ataupun otomatis. Prinsip kerja MCB yaitu bekerja secara
magnetik dan secara thermis.
Secara magnetik arus akan melalui suatu kumparan yang berinti logam, jika kuat
arus yang lewat melebihi batas nominal nya inti tersebut akan menjadi magnet dan
magnet ini akan menarik kunci (pengait) sehingga akan menyebabkan terputusnya
hubungan beban dengan sumber tegangan (lihat gambar 7. a dibawah).
Secara thermis yaitu digunakan bimetal atau dua jenis logam yang mempunyai
angka muai berbeda. Jika kuat arus yang melewati bimetal melebihi harga
nominalnya maka bimetal akan menjadi panas dan memuai sehingga bimetal akan
melengkung. Efek lengkungan akan mengakibatkan bimetal dapat menggerakkan
kunci/pengait sehingga akan menyebabkan terputusnya hubungan beban. dengan
sumber tegangan (lihat gambar : 7)
MCB bersifat “renewable”, artinya setelah MCB putus masih dapat berfungsi
kembali setelah direset secara manual.

Element
mangnet

as as

bimetal

kontaktor kontaktor
pegas Is I1 pegas Is

a. CB Magnetik b. CB Thermis

Gambar 7 : Prinsip kerja MCB

b. Pengaman Lebur / Sekering


Sekering adalah sejenis alat pengaman alat-alat pemakai arus listrik terhadap arus
yang melebihi batas seperti pada gangguan arus hubung singkat. Pada instalasi
penerangan rumah maupun gedung pada umumnya digunakan sekering sekerup
yang bagian penghubung arusnya dinamakan patron lebur.
Patron lebur memiliki kawat lebur dari perak dengan campuran beberapa logam
lain seperti timbel, seng dan tembaga. Kawat lebur perak digunakan karena logam
ini hampir tidak mengoksid dan daya hantarnya tinggi, jadi diameter kawat
leburnya bisa sekecil mungkin, sehingga kalau kawatnya menjadi lebur tidak akan
timbul banyak uap. Dengan demikian kemungkinan terjadinya ledakan akan lebih
kecil.

Selain kawat lebur, dalam patron lebur juga terdapat kawat isyarat dari kawat
tahanan. Kawat isyarat ini dihubungkan paralel dengan kawat lebur. Dan karena
tahanannya besar, arus yang mengalir pada kawat isyarat hanya kecil. Pada ujung
kawat isyarat terdapat sebuah piringan kecil berwarna yang berfungsi sebagai
isyarat.
Kalau kawat leburnya putus karena arus yang terlalu besar, kawat isyaratnya juga
akan segera putus, karena itu piringan isyaratnya akan lepas, sehingga dapat
diketahui bahwa kawat leburnya telah putus.

Gambar 5 : Patron lebur


Dalam patron lebur juga terdapat pasir yang berfungsi untuk memadamkan
percikan api yang timbul kalau kawat leburnya putus. Diameter luar dari ujung
patron lebur berbeda-beda tergantung pada arus nominalnya, makin tinggi arus
nominalnya maka makin besar diameter ujung patronnya.
Gambar 6 : Tudung sekering

Warna kode yang digunakan untuk menandai patron lebur yaitu sbb:

2A : merah jambu

4A : coklat

6A : hijau

10 A : merah

16 A : kelabu

20 A : biru

25 A : kuning

35 A : hitam

50 A : putih

60A : warna tembaga

80 A : warna mas

100 A : merah *

* Tanda kode warna lebih besar daripada yang 10 A

3. Komponen bantu
a. Pipa
Pada instalasi penerangan atau instalasi listrik, pipa adalah komponen yang
berfungsi untuk melindungi pemasangan penghantar atau kabel listrik. Selain itu
pemasangan pipa juga sangat penting agar instalasi menjadi baik dan rapi. Pipa
yang sering digunakan untuk instalasi penerangan pada tempat tinggal adalah pipa
PVC. Pipa PVC sangat baik untuk penghantar karena pipa ini juga terbuat dari bahan
isolasi sehingga dalam pemasangannya tidak akan terakibat terjadinya hubungan
pendek atara penghantar dengan pipa.
Gambar 8. Pipa PVC

b. Kotak Sambung
Penyambungan kabel listrik dalam instalasi harus dilakukan pada kotak sambung,
dan tidak diperbolehkan untuk dilakukan didalam pipa. Hal ini disebabkan karena
kawat yang disambung didalam pipa dikhawatirkan sambungan akan terputus pada
saat kawat direntangkan pada saat dimasukkan kedalam pipa. Sebab apabila ini
terjadi maka dapat menyebabkan hubungan pendek listrik atau bahaya kebakaran.
Oleh sebab itu digunakan kotak sambung untuk tempat penyambungan kawat atau
kabel listrik. Kotak sambung yang biasanya digunakan pada instalasi penerangan
adalah kotak sambung cabang dua, cabang tiga, dan juga kotak sambung cabang
empat.

Gambar 9. Kotak Sambung

c. Klem
Klem digunakan untuk mengencangkan pipa instalasi penerangan listrik.
d. Elbow
Elbow digunakan pada pemasangan pipa instalasi di sudut-sudut ruangan.
Elbow terbuat dari bahan yang sama dengan pipa instalsi, yaitu dari bahan
PVC dan baja.

Anda mungkin juga menyukai