Anda di halaman 1dari 94

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 1

NAMA PERUSAHAAN : PT. HARUM JAYA


NAMA PEKERJAAN : PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar
NO. PAKET : 637498
SATUAN KERJA : UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH
LOKASI : ACEH BARAT
SUMBER DANA : APBN
TAHUN ANGGARAN : 2015
WAKTU KERJA : 120 (SERATUS DUA PULUH) HARI KALENDER

i. Pekerjaan persiapan
 LINGKUP PEKERJAAN
1. PEMBERSIHAN LAPANGAN

METODE PELAKSANAAN
Pembersihan Lapangan dilakukan sebelum proyek dikerjakan. Kegiatan Pembersihan ini
akan dikerjakan dengan menggunakan alat bantu dan peralatan kerja lainnya.
Kegiatan ini berguna untuk memastikan bahwa area kerja terbebas dari unsur-unsur
yang dapat mengganggu kelancaran pekerjaan. Misalnya sisa bangunan lama maupun
pepohonan yang terdapat dengan disekitar/diwilayah kerja.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaaan ini dikerjakan pada hari pertama dan direncanakan akan berlangsung selama
2 hari (mulai hari ke 1 s/d. hari ke 2) sepanjang umur proyek konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4
orang Pekerja.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 2

Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu berupa sekop, cangkul, dan alat
bantu lainnya sesuai dengan kebutuhan.

 LINGKUP PEKERJAAN
2. PEMASANGAN BOUWPLANK

METODE PELAKSANAAN
Bouwplank dipasang sebagai pedoman ketinggian dan kesikuan bangunan.
Tiang Bouwplank harus dipasang kuat, papan diketam halus dan lurus pada sisi atasnya,
dan dipasang waterpass/timbang air dengan sudut-sudutnya harus siku.
Untuk penentuan as bangunan, ditandai dengan paku pada papan Bouwplank.
Bouwplank berjarak cukup dari rencana galian, diusahakan Bouwplank tidak goyang
akibat pelaksanaan galian.
Sisi atas Bouwplank harus terletak satu bidang (horizontal) dengan papan Bouwplank
lainnya.
Letak kedudukan Bouwplank harus seragam (menghadap kedalam bangunan semua)
Garis benang Bouwplank merupakan garis tengah dari pondasi & dinding bata.
Pekerjaan ini dilakukan setelah lokasi pekerjaan dibersihkan dan terlebih dahulu
dilaksanakan pekerjaan Setting Out agar pada saat pengerjaan Pengukuran dan
Pemasangan Bouwplank, posisi gedung benar-benar sesuai dengan Lay Out yang
terdapat dalam Gambar Bestek.
Pekerjaan ini dilaksanakan selama paling lama 3 hari.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Pengukuran Bouwplank ini akan dilaksanakan selama 2 hari yang dimulai
pada hari 3 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 4 dari masa
pelaksanaan proyek.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 1
orang Tenaga Ahli Juru Ukur yang dibantu oleh 4 orang Pekerja.

Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu Ukur Theodolite dan Waterpass
serta alat Ukur Meteran sesuai dengan kebutuhan. Selain itu dibutuhkan juga alat bantu
pertukangan standar lain untuk melakukan pemasangan Bouwplank.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 3

 LINGKUP PEKERJAAN
3. DIREKSI KEET/PONDOK KERJA (SEWA)

METODE PELAKSANAAN
Pekerjaan ini dilaksanakan untuk menunjang kinerja tenaga ahli ataupun sebagai ruang
rapat sementara pada saat pelaksanaan pekerjaan sehingga pengawasan serta
pengecekan proyek selalu terkondisi.
Kantor sementara ditempatkan didekat lokasi pekerjaan, sehingga dapat dijangkau para
pekerja dalam pelaksanaan pekerjaan.
Direksi keet dibuat ditempat sekitar bangunan yang akan dikerjakan atau sewa di
daerah yang dekat dengan lokasi pekerjaan .
Barak Kerja ditempatkan didekat lokasi pekerjaan, sehingga dapat dijangkau pekerja-
pekerja dalam pelaksanaan pekerjaan.
Barak Kerja dibuat ditempat sekitar bangunan yang akan dikerjakan atau sewa di daerah
yang dekat dengan lokasi Pekerjaan
Bahan-bahan utama atau bahan-bahan tambahan yang seharusnya mendapat
perlindungan, harus disimpan didalam gudang yang cukup menjamin perlindungan.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Direksi Keet/Barak Kerja ini akan mulai dilaksanakan pada hari 3 pelaksanaan
pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 7 dari masa pelaksanaan proyek.
Bangunan Direksi Keet ini akan dipergunakan selama masa pelaksanaan proyek
konstruksi berlangsung yaitu selama 120 hari.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4
orang Pekerja dengan kapasitas produksi kerja sebesar 0.05 per hari .
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu Ukur Waterpass, alat Ukur
Meteran sesuai dengan kebutuhan serta alat pertukangan lainnya seperti Palu, Gergaji
dan lain-lain.

 LINGKUP PEKERJAAN
4. PAGAR PENGAMAN PROYEK

METODE PELAKSANAAN
Pekerjaan ini bertujuan untuk menutupi area proyek agar tidak mengganggu aktivitas
pekerja ataupun masyarakat di sekitar proyek dan sebagai pembatas area kerja proyek.
Pemasangan pagar pengaman dikerjakan melingkari area proyek konstruksi.
Pagar pengaman proyek dibutuhkan selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 4

Sebelum pagar pengaman dibuat, terlebih dahulu dilakukan pengukuran untuk batas-
batas area pekerjaan.
Pagar pengaman dibuat dengan menggunakan penutup Seng dan tiang Kayu Kaso.
Untuk sirkulasi keluar masuk, pada bagian depan pagar pengaman proyek dibuat pintu
lengkap dengan pengunci.
Pagar pengaman proyek dapat dibongkar setelah pelaksanaan pekerjaan proyek selesai.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Pagar Pengaman Proyek akan mulai dilaksanakan pada hari ke 3 pelaksanaan
pekerjaan dan akan berlangsung selama 5 hari atau direncanakan selesai pada hari ke 7
masa pelaksanaan konstruksi dan akan dipasang selama 120 hari.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 6
orang Pekerja dengan kapasitas produksi kerja sebesar 0.03 per hari .
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu Ukur Waterpass, alat Ukur
Meteran sesuai dengan kebutuhan serta alat pertukangan lainnya seperti Palu, Gergaji
dan lain-lain.

 LINGKUP PEKERJAAN
5. PEMBUATAN PAPAN NAMA PROYEK

METODE PELAKSANAAN
Papan Nama Proyek Harus Tersedia Di Lapangan Dan Dipasang Di Lokasi Yang
Gampang Terlihat Dan Terbaca.
Papan Nama Proyek Mencantumkan Nama Proyek, Pemilik Proyek, Nama Kontraktor
Pelaksana, Nama Konsultan Pengawas Dsb.
Pelaksanaan Pekerjaan Ini Dimulai Pada Hari Ke – 1 (Satu) Minggu Pertama Dan Akan
Dipergunakan Selama Masa Umur Pelaksanaan Proyek Konstruksi.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Pagar Pengaman Proyek akan mulai dilaksanakan pada hari ke 3 pelaksanaan
pekerjaan dan akan berlangsung selama 4 hari atau direncanakan selesai pada hari ke 2
masa pelaksanaan konstruksi dan akan dipasang selama 120 hari.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 2
orang Pekerja dengan kapasitas produksi kerja sebesar 0.25 per hari .

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 5

Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu Ukur Waterpass, alat Ukur
Meteran sesuai dengan kebutuhan serta alat pertukangan lainnya seperti Palu, Gergaji
dan lain-lain.

 LINGKUP PEKERJAAN
6. KEAMANAN & P3K

METODE PELAKSANAAN
Untuk menjaga keamanan dalam proyek dapat dilakukan dengan mempekerjakan
tenaga untuk penjagaan (security). Jumlah personil security disesuaikan dengan
kebutuhan dan sistem pergantian jaga diatur dengan shift siang dan malam. Untuk
keamanan proyek juga dilakukan koordinasi dengan keamanan di sekitar lokasi proyek.
Untuk memberikan pertolongan pertama seandainya terjadi
kecelakaan-kecelakaan kecil pada saat berlangsungnya
kegiatan konstruksi, maka pihak pelaksana akan menyediakan perlengkapan
pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) di lokasi proyek.
Selain itu, untuk menambah tingkat keamanan dan
Keselamatan kerja, pada lokasi proyek juga akan
dipasang tanda-tanda dan rambu-rambu yang
berhubungan dengan keamanan dan keselamatan kerja.
Para pekerja juga akan dilengkapi dengan safety tools standar sesuai dengan yang
dipersyaratkan.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Semua item Keamanan & P3K ini akan dipergunakan selama masa pelaksanaan proyek
konstruksi berlangsung yaitu selama 120 hari untuk menjamin terlaksananya Program
K3 sebagaimana yang telah ditentukan.

 LINGKUP PEKERJAAN
7. ADMINISTRASI

METODE PEKERJAAN
Photo dokumentasi yang dibuatkan dan diserahkan kepada pemilik proyek dan ke pihak
- pihak terkait secara periodik.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 6

Photo dokumentasi dibuat sebanyak 3 (tiga) lembar kondisi pekerjaan yaitu pada saat
sebelum dimulai, sedang dalam pelaksanaan, dan setelah selesai pekerjaan.
Photo dokumentasi tersebut dilakukan pada pandangan yang sama 4 (empat) arah
muka, belakang, samping kiri dan samping kanan.
Laporan dan dokumentasi dibuatkan dan diserahkan kepada pemilik proyek dan ke
pihak-pihak terkait secara periodik.
Laporan dokumentasi berupa laporan harian, mingguan dan bulanan yang dilengkapi
foto-foto proyek.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Laporan dan Dokumentasi sudah dilaksanakan sejak awal pelaksanaan hingga selesai
pekerjaan yaitu selama 120 hari.

TENAGA KERJA DAN PERALATAN


Pelaksanaan pekerjaan ini merupakan tanggung jawab Site Manager dibawah
pengawasan Project Manager.

ii. PEKERJAAN LANTAI 1


A. Pekerjaan tanah

 LINGKUP PEKERJAAN
1. GALIAN TANAH PONDASI

METODE PELAKSANAAN
Galian dilakukan pada titik lokasi pondasi.
Dimensi galian dan kedalaman sesuai dengan gambar.
Galian harus bebas dari air dengan menyediakan pompa untuk pengering.
Dasar galian rata dan elevasi dasar sesuai dengan rencana.
Penggalian tanah pondasi dilakukan dengan terlebih dahulu menetapkan Lay Out, titik
as pondasi tersebut dan ditentukan dengan teliti sesuai gambar dan disetujui Direksi.
Pemeriksaan tiap galian pondasi dilaksanakan terhadap kebenaran penempatannya,
kedalaman, besaran, lebar, letak dan kondisi dasar galian.
Sebelum pemasangan pondasi dimulai izin dari Direksi mengenai hal tersebut harus
didapat secara tertulis.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 7

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Galian Tanah Pondasi akan dilaksanakan selama 4 hari yang dimulai pada hari
ke 13 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 16 dari masa
pelaksanaan proyek konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Galian Tanah Pondasi
adalah 2 unit alat dengan kapasitas produksi 70 kubik per hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk
melaksanakan Pekerjaan Galian misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong dan lain-lain.

RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN


Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan
Galian Pondasi ini antara lain :
- Para pekerja terkena peralatan kerja  luka ringan/berat
- Para pekerja terjatuh ke dalam lubang galian  luka
- Tanah longsor/runtuhnya dinding galian  luka ringan/berat
Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko
kecelakaan kerja tersebut antara lain :
- Para pekerja terkena peralatan kerja  menggunakan peralatan kerja
dengan benar (APD)
- Para pekerja terjatuh ke dalam lubang galian  memasang pagar pengaman
serta penjaga jarak antara para
pekerja pada jarak yang aman
- Tanah longsor/runtuhnya dinding galian  menggunakan rambu & turap

 LINGKUP PEKERJAAN
2. URUGAN KEMBALI BEKAS GALIAN

METODE PELAKSANAAN
Pekerjaan urugan tanah dilakukan pada saat Pengecoran Pondasi Tapak yang meliputi
Pekerjaan Beton Cor Tapak dan Pekerjaan Beon Cor Kolom Pedestal telah selesai
dikerjakan. Dengan begini proses kerja akan menjadi lebih cepat dan efisien.
Kegiatan urugan tanah harus dilakukan dengan disertai pemadatan dengan
menggunakan Compaction Machine/Stamper.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 8

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Urugan Kembali Bekas Galian akan dilaksanakan selama 2 hari yang dimulai
pada hari ke 34 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 35 dari
masa pelaksanaan proyek konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Urugan Kembali
Bekas Galian adalah 1 unit alat berat secara keseluruhan volume pekerjaan dengan
kapasitas produksi 70 M3 per hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Compaction Machine/Stamper dan alat
bantu pertukangan standar misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong, Alat Ukur dan lain-
lain.

 LINGKUP PEKERJAAN
3. PASIR URUG BAWAH PONDASI

METODE PELAKSANAAN
Pekerjaan Urugan Pasir dilaksanakan setelah Pekerjaan Galian Tanah Pondasi selesai
dikerjakan dengan sempurna dan telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Urugan Pasir dilakukan sampai elevasi rencana sesuai gambar.
Urugan dilakukan secara merata dan padat.
Pada lokasi urugan tidak boleh terdapat genangan air.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Pasir Urug Bawah Pondasi akan dilaksanakan selama 1 hari yang dimulai pada
hari ke 17 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari yang sama.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Pasir Urug Bawah
Pondasi adalah 15 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan
kapasitas produksi 3.33 kubik per hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk
melaksanakan Pekerjaan Galian misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong dan lain-lain.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 9

 LINGKUP PEKERJAAN
4. TANAH URUG BAWAH LANTAI

METODE PELAKSANAN
Urugan tanah bawah lantai dikerjakan setelah semua Pekerjaan Pondasi, Pasangan Batu
Gunung, Pekerjaan Sloof dan Pas. Bata 1 : 2 Bawah Lantai (Trasram) selesai dikerjakan.
Tanah yang diurug didatangkan dari luar lokasi pekerjaan atau sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan.
Pemadatan tanah dilakukan dengan menggunakan alat compaction machine dengan
ketebalan padatan 30 cm (ATAU DITENTUKAN LAIN SESUAI GAMBAR RENCANA) dan
dengan luasan yang banyak.
Pekerjaan urugan tanah dari luar dilaksanakan untuk peninggian level.
Tanah diurug secara merata lapis demi lapis dengan ketinggian sesuai yang ditentukan.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan ini dimulai pada hari ke 43 dan direncanakan selesai pada hari ke 46 atau
dilaksanakan selama 4 hari dari keseluruhan waktu pelaksanaan pekerjaan.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Peralatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 2 unit alat
berat keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 200 M3 per-hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk
melaksanakan Pekerjaan Tanah misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong dan lain-lain,
serta alat bantu pemadatan Compaction Machine Stamper.

 LINGKUP PEKERJAAN
5. PASIR URUG BAWAH LANTAI

METODE PELAKSANAAN
Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Lantai dilaksanakan setelah Pekerjaan Urugan Tanah
Bawah Lantai selesai dilaksanakan.
Urugan Pasir dilakukan sampai elevasi rencana sesuai gambar.
Urugan dilakukan secara merata dan dan dipadatkan dengan Compaction Machine.
Pada lokasi urugan tidak boleh terdapat genangan air.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan ini dimulai pada hari ke 47 dan direncanakan selesai pada hari yang sama
atau dilaksanakan selama 1 hari dari keseluruhan waktu pelaksanaan pekerjaan.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 10

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Peralatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 1 unit alat
berat keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 200 kubik per-hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk
melaksanakan Pekerjaan Tanah misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong dan lain-lain,
serta alat bantu pemadatan Compaction Machine/Stamper (apabila diperlukan).

B. Pekerjaan PONDASI

 LINGKUP PEKERJAAN
1. PASANGAN AANSTAMPING BATU KALI

METODE PELAKSANAAN
Fungsi dari Pasangan Batu Kosong (Aanstamping) adalah untuk meluaskan daerah
beban, sehingga pondasi bisa menerima beban yang lebih besar dengan biaya yang
lebih murah. Dengan melihat fungsi Aanstamping diatas, maka dalam pekerjaan
Aanstamping diperhatikan hal-hal seperti :
 Untuk memadatkan pasir urug dicelah-celah batu kosong, harus disiram dengan air,
sampai pasir betul-betul mengisi celah-celah batu kosong.
 Pemakaian ukuran batu kosong variatif.
 Susunan batu dibuat berdiri, dengan ketebalan sekitar 10 cm dan dikunci dengan
batu yang ukurannya lebih kecil.
 Memakai batu pecah dengan tujuan agar bidang sentuh antar permukaan batu
lebih luas.
Pekerjaan ini dimulai sebelum Pekerjaan Pondasi Pondasi Tapak ataupun Pondasi) Batu
Gunung diatasnya dikerjakan. Batu Kosong dikerjakan diatas Pasangan Pasir Urug.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan ini akan dilaksanakan selama 2 hari yang dimulai pada hari ke 21 pelaksanaan
pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 22 dari masa pelaksanaan proyek
konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 18
Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 1.28
kubik per hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Concrete Mixer/Molen dan alat bantu
pertukangan standar untuk melaksanakan pekerjaan pengecoran misalnya Sekop,
Cangkul, Kereta Sorong, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 11

RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN


Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan
Pasangan Batu Kosong ini antara lain :
- Tangan para pekerja terjepit  luka ringan/berat
- Para pekerja tertimpa batu  luka ringan/berat
Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko
kecelakaan kerja tersebut antara lain  menggunakan pakaian dan
peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan standar (APD).

 LINGKUP PEKERJAAN
2. PASANGAN PONDASI BATU KALI

METODE PELAKSANAAN
Pondasi batu kali tersusun dari pasangan batu gunung yang di rekatkan dengan
mortar/spesi, syarat pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
Material batu gunung yang keras, bermutu baik dan tidak cacat atau retak.
Batu berpenampang bulat/berpori besar dan tidak terbungkus lumpur.
Adukan yang dipakai untuk pas. pondasi sesuai rencana dan syarat kerja
Air yang digunakan harus bersih, tawar dan bebas dari bahan kimia yang dapat merusak
pondasi, asam alkali atau bahan organik.
Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur tanah liat, kotoran organik dan
bahan-bahan yang dapat merusak pasangan, untuk itu pasir yang akan dipakai harus
terlebih dahulu diayak dengan diameter lubang sebesar 10 mm.
Setiap batu yang telah dibasahi dengan air diletakkan pada posisi sesuai profil yang
telah terpasang dan diberi bagian atasnya dengan adukan mortar. Demikian juga
halnya dengan sambungan dan setiap celah diantara batu diisi padat dengan adukan
mortar. Pemasangan batu dilakukan sesuai tebal dan elevasi rencana. Pekerjaan
pasangan ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga saling mengikat dan terkunci.
Pekerjaan ini tidak boleh dilakukan pada saat hujan lebat dan berintensitas tinggi.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan ini akan dilaksanakan selama 5 hari yang dimulai pada hari ke 23 pelaksanaan
pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 27 dari masa pelaksanaan proyek
konstruksi.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 12

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 40
Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.67
kubik per hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Concrete Mixer/Molen dan alat bantu
pertukangan standar untuk melaksanakan pekerjaan pengecoran misalnya Sekop,
Cangkul, Kereta Sorong, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN


Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan
Pasangan Batu Kosong ini antara lain :
- Tangan para pekerja terjepit  luka ringan/berat
- Para pekerja tertimpa batu  luka ringan/berat
Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko
kecelakaan kerja tersebut antara lain  menggunakan pakaian dan
peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan standar (APD).

 LINGKUP PEKERJAAN
3. PASANGAN PONDASI SUMURAN Ø 100 CM

METODE PELAKSANAAN
Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan
pondasi tiang, digunakan apabila tanah dasar terletak pada kedalaman yang relatif
dalam.
Pondasi Sumuran merupakan jenis pondasi dalam yang dicor ditempat dengan
menggunakan komponen beton dan batu belah sebagai pengisinya.
Pasangan harus lurus (waterpassing) dan mencapai kedalaman yang telah ditentukan.
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah semua pekerjaan yang berhubungan dengan Pondasi
Sumuran selesai dikerjakan dengan sempurna. Yang meliputi pekerjaan pasir urug dan
pasangan lantai kerja, serta pembesian dan bekisting.
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah semua pekerjaan yang berhubungan dengan Pondasi
Sumuran selesai dikerjakan dengan sempurna. Yang meliputi pekerjaan pasir urug dan
pasangan lantai kerja, serta pembesian dan pemasangan bekisting.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan ini akan dilaksanakan selama 5 hari yang dimulai pada hari ke 8 pelaksanaan
pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 12 dari masa pelaksanaan proyek
konstruksi.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 13

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 40
Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.42
kubik per hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Concrete Mixer/Molen dan alat bantu
pertukangan standar untuk melaksanakan pekerjaan pengecoran misalnya Sekop,
Cangkul, Kereta Sorong, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

BETON CYCLOPEN PENGISI PONDASI CINCIN SUMURAN


Beton Cyclopen adalah beton normal/beton biasa yang menggunakan ukuran agregat
yang relatif besar. Ukuran agregat kasar dapat mencapai 20 cm, namun proporsi
agregat yang lebih besar ini sebaiknya tidak lebih dari 20 % agregat seluruhnya.
Beton Cyclopen dikerjakan setelah Pasangan Pondasi Cincin Sumuran telah selesai
dilaksanakan.
Beton Cyclopen dituangkan dengan hari – hati ke dalam pasangan pondasi cincin
sumuran sampai mencapai ketebalan yang dipersyaratkan.
Pekerjaan ini dilaksanakan pada beberapa titik sesuai dengan ketentuan yang terdapat
dalam Gambar Bestek.

 LINGKUP PEKERJAAN
4. CERUCUK BAMBU BAWAH PONDASI SUMURAN

METODE PELAKSANAAN
Bambu harus mempunyai diameter yang seragam yaitu antara 10 cm, dimana pada
ujung terkecil dan pada ujung terbesar tidak melebihi 10 cm dengan Panjang 3 mater.
Bambu harus dalam bentang yang lurus untuk kemudahan penancapan dan juga daya
dukung yang makin besar.
Jenis Bambu harus merupakan Bambu yang tidak mudah busuk jika terendam air,
Bambu tidak dalam kondisi busuk dan tidak dalam keadaan mudah patah jika ada
pembebanan.
Adapun Metode Pelaksanaan adalah sebagai berikut :
- Pondasi cerucuk ditanamkan pada kedalam tertentu dimana sebelumnya terlebih
dahulu telah dilakukan penggalian tanah asli sesuai dengan kedalaman yang
direncanakan, dan setelah itu baru dilakukan penancapan cerucuk bambu.
- Untuk pelaksanaan pemancangan cerucuk bambu dapat dilakukan secara manual
(tenaga manusia) dan dapat juga dilakukan dengan mekanik atau alat mesin yang
sering disebut mesin pancang (back hoe). Pada prinsipnya kedua cara tersebut adalah
melakukan pemberian tekanan ke kepala bambu (yang sebelumnya telah diberikan

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 14

cap/lapisan pelindung) sehingga bambu akan tergeser secara vertikal kedalam tanah
yang ditumbukkan.
- Penancapan Cerucuk Bambu, dilakukan dengan menancapkan bambu terhadap lokasi
pondasi yang akan dikerjakan, pelaksanakan disesuaikan dengan jarak antar titik bambu
dan kedalaman yang direncanakan.
- Pemasangan kepala bambu cerucuk, dilakukan dengan menyatukan ujung kepala
bambu yang sudah ditanamkan dengan membuat ikatan antar kepala bambu dan
dibuat bidang datar sebagai penempatan pondasi konstruksi yang direncanakan.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan ini akan dilaksanakan selama 3 hari yang dimulai pada hari ke 5 pelaksanaan
pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 7 dari masa pelaksanaan proyek
konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan adalah 4 Orang
Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dan kapasitas produksi 0.10 per hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Palu dengan berat tertentu sebagai
pemukul dan alat bantu pertukangan standar lainnya misalnya Sekop, Cangkul, Kereta
Sorong, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

c. Pekerjaan pasangan dan plesteran

 LINGKUP PEKERJAAN
1. PASANGAN ½ BATA CAMPURAN 1 SP : 2 PP
2. PASANGAN ½ BATA CAMPURAN 1 SP : 4 PP

METODE PELAKSANAAN
 PERSYARATAN BAHAN
BATA
Bentuk standar batu bata adalah prisma empat persegi panjang, bersudut siku-siku dan
tajam, permukaannya rata dan tidak menampakkan adanya retak-retak yang merugikan.
Bata merah dibuat dari tanah liat dengan atau campuran bahan lainnya, yang dibakar
pada suhu cukup tinggi hingga tidak hancur bila direndam air. Batu bata dengan daya
serap air lebih dari 20 % berat sendiri setelah pembenaman dalam air selama 24 jam
tidak dapat dipakai.
Ukuran bata nominal yang digunakan adalah 23 x 11 x 5 cm dengan toleransi.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 15

Pembongkaran batu bata dari kenderaan pada saat pemasukan barang harus dilakukan
dengan tangan dan ditumpuk dengan rapi di tempat yang telah ditentukan oleh
Konsultan Pengawas.

PASIR
Harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, butir-butir harus bersifat kekal,
artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan.
Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5 % berat.
Semen dan air, untuk persyaratan kedua bahan tersebut, mengikuti persyaratan yang
telah digariskan pada pasal beton bertulang.

 LANGKAH KERJA
Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus berbeda setengah panjang
bata. Bata setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah pasangan bata, kecuali
pasangan pada sudut.
Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bertangga menurun dan
tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari. Pada tempat tertentu
sesuai gambar diberi kolom-kolom praktis yang ukurannya disesuaikan dengan tebal
dinding.
Pengukuran (uit-zet) harus dilakukan oleh kontraktor secara teliti dan sesuai gambar,
dengan syarat. Semua pasangan dinding harus rata (horizontal), dan pengukuran harus
dilakukan dengan benang. Pengukuran pasangan benang antara satu gunung
menaikkan benang tidak boleh melebihi 30 cm, dari pasangan bata yang telah selesai.
Adukan yang digunakan pada pasangan bata ini adalah 1 PC : 4 PS dan Adukan 1 PC : 2
PS untuk Pasangan Trasram dan Area Pasangan Keramik Dinding Kamar Mandi.
Khusus untuk Pasangan Bata Tombak Layar akan dikerjakan bersamaan dengan
Pengecoran Kolom Tombak Layar.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Pasangan ½ Bata Campuran 1 SP : 2 PP ini akan dilaksanakan selama 8 hari
yang dimulai pada hari ke 55 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari
ke 62 dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.
Sementara Pekerjaan Pasangan ½ Bata Campuran 1 SP : 4 PP ini akan dilaksanakan
selama 12 hari yang dimulai pada hari ke 63 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan
selesai pada hari ke 74 dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 16

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Pasangan
Pasangan ½ Bata Campuran 1 SP : 2 PP adalah 25 Orang Pekerja keseluruhan volume
kerja dengan kapasitas produksi 1.67 luas per hari.
Sedangkan Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan
Pasangan Pasangan ½ Bata Campuran 1 SP : 4 PP adalah 25 Orang Pekerja keseluruhan
volume kerja dengan kapasitas produksi 1.67 luas per hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk
melaksanakan Pekerjaan Pasangan misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong, Alat
Lansekap, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

 LINGKUP PEKERJAAN
3. PLESTERAN BATA CAMPURAN 1 SP : 2 PP
4. PLESTERAN BATA CAMPURAN 1 SP : 4 PP

METODE PELAKSANAAN

PLESTERAN
 PERSYARATAN BAHAN
Sesuai dengan Bahan Pasir, Semen dan Air yang digunakan untuk Pekerjaan Pasangan
Dinding Bata.
Adukan yang dipakai adalah 1 SP : 4 PP dan Campuran 1 SP : 2 PP untuk Plesteran
Trasram.

 LANGKAH KERJA
Sebelum plesteran dilakukan, maka :
Pasangan bata terlebih dahulu dibersihkan dari semua kotoran.
Pasangan bata yang telah dibersihkan kemudian dibasahi dengan air.
Semua siar permukaan pasangan batu bata dikorek sedalam 0,5 cm.
Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan plesteran dapat merekat
dengan baik.
Adukan Plesteran Pasangan Bata Kedap air dipakai campuran 1 SP : 2 PP, sedangkan
Plesteran Bata lainnya dipergunakan campuran 1 SP : 4 PP.
Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaan harus sama tebalnya dan tidak
diperbolehkan plesteran yang terlalu tipis dan terlalu tebal.
Ketebalan yang diperbolehkan berkisar antara 1,00 cm sampai 1,50 cm.
Bilamana terdapat bidang plesteran yang berombak harus diusahakan memperbaikinya
secara keseluruhan. Bidang-bidang yang yang harus diperbaiki hendaknya dibongkar
secara teratur (dibuat bongkaran berbentuk segi empat) dan plesteran baru harus rata.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 17

ACIAN TEMBOK dan BETON BERTULANG


 PERSIAPAN KERJA
Persiapan pekerjaan meliputi persiapan bahan peralatan seperti air, semen, cetok, kertas
bekas zak semen dan bahan-bahan lainnya sesuai kebutuhan.
Selain itu persiapkan juga tempat penampungan air, bisa berupa ember cor, bekas
tempat cat /tempat lainnya yang dapat digunakan untuk menampung air acian.

 LANGKAH KERJA
Taburkan Semen secara perlahan-lahan kedalam Air, cukup ditaburkan saja dan tidak
boleh diaduk karena dapat menyebabkan semen menggumpal serta cepat kering
sehingga tidak dapat digunakan untuk bahan acian dinding.
Siram bagian dinding atau beton yang akan diaci dengan air hingga basah, hal ini
bertujuan agar nantinya permukaan yang diaci tidak banyak menyerap air semen.
Kemudian laburkan bahan acian semen yang sudah jadi ke permukaan bidang beton
dengan menggunakan cetok.
Selanjutnya haluskan pekerjaan acian dengan kertas bekas semen sehingga permukaan
benar-benar rata dan halus.
Usahakan agar hasil acian tidak cepat kering, bisa dengan cara menyiram air, karena
pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan keretakan permukaan bidang aci.
Setelah selesai, biarkan kering selama beberapa lama sebelum dilanjutkan ke
pengerjaan pengecatan.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Plesteran Bata Campuran 1 SP : 2 PP akan dilaksanakan selama 4 hari yang
dimulai pada hari ke 75 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke
78 dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.
Sedangkan Pekerjaan Plesteran Bata Campuran 1 SP : 4 PP akan dilaksanakan selama 12
hari yang dimulai pada hari ke 79 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada
hari ke 90 dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Plesteran Bata
Campuran 1 SP : 2 PP adalah 25 Orang Pekerja keseluruhan volume kerja dengan
kapasitas produksi 3.33 meter luas per hari.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Plesteran Bata
Campuran 1 SP : 4 PP adalah 25 Orang Pekerja keseluruhan volume kerja dengan
kapasitas produksi 3.33 meter luas per hari.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 18

Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk
melaksanakan Pekerjaan Pasangan misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong, Alat
Lansekap, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

UNTUK SEMUA PEKERJAAN PASANGAN BATA DAN PLESTERAN

RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN


Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan
antara lain :
- Tangan para pekerja terkena mesin pemotong  luka ringan/berat
- Gangguan paru-paru akibat debu pasir/semen  luka ringan
- Terjatuh pada saat pemasangan bekisting  luka ringan/berat
- Terjatuh dari ketinggian/bongkar pasang scaffolding/kayu perancah
 luka ringan/berat

Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko
kecelakaan kerja tersebut antara lain :
 Menggunakan pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan
standar (APD).
 Melaksanakan instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan.
 Memeriksa seluruh papan bekisting dan perancah sebelum dimulainya pengecoran.
 Membatasi daerah pekerjaan pengecoran dengan pagar atau rambu yang informatif.
 Menyediakan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari.
 Memasang jaring Pengaman (untuk pekerjaan yang dilaksanakan pada lantai 2 dst).

d. Pekerjaan PENUTUP lantai dan DINDING

 LINGKUP PEKERJAAN
1. LANTAI BETON TUMBUK

METODE PELAKSANAAN
Sebelum Pasangan Keramik Lantai dikerjakan, terlebih dahulu dilakukan Pekerjaan
Beton Tumbuk dengan Campuran 1 : 3 : 5 (atau sesuai Gambar Kerja). Komposisi adukan
harus terdiri dari Semen Portland, Agregat Halus dan Air dengan komposisi tertentu
untuk menghasilkan beton yang cocok untuk digunakan secara Pneumatik.
Pekerjaan Beton Cor dilaksanakan setelah Pekerjaan Timbunan Tanah dan Pekerjaan
Urugan Pasir selesai dikerjakan.
Campuran diaduk dengan menggunakan Concrete Mixer sampai rata dan kemudian
dihamparkan pada area kerja, lalu diratakan dengan ketebal pasangan adalah 10 cm.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 19

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan ini dimulai pada hari ke 48 dan direncanakan selesai pada hari ke 49 atau
dilaksanakan selama 2 hari dari keseluruhan waktu pelaksanaan pekerjaan.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 20
orang Pekerja keseluruhan volume pekerjaan dan kapasitas produksi 0.83 kubik perhari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk
melaksanakan Pekerjaan Pasangan misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong, Alat
Lansekap, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

 LINGKUP PEKERJAAN
2. LANTAI KERAMIK 40  40 CM
3. LANTAI KERAMIK 25  25 CM

METODE PELAKSANAAN
PASANGAN KERAMIK
BAHAN
Permukaan lantai dilapisi oleh bahan Keramik 40 × 40 cm untuk seluruh ruangan dan
Keramik 25  25 untuk Lantai Kamar Mandi.
Sebagai pengikat lapisan keramik digunakan spesi campuran 1 PC : 3 PS (atau
ditentukan lain sesuai Gambar Kerja).

PEMERIKSAAN
Sebelum lantai dipasang, terlebih dahulu diperiksa pipa-pipa, saluran-saluran dan lain
sebagainya yang harus sudah terpasang dengan baik sebelum pemasangan lantai
dimulai.

LANGKAH PELAKSANAAN
Rendam keramik di dalam air. Hal ini akan membuat keramik menjadi lebih elastis dan
lebih mudah menempel pada saat pemasangan.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 20

Kualitas keramik harus diperhatikan. Keramik kualitas rendah akan susah dipasang
secara presisi. Untuk itu, nat keramik harus dipasang secara longgar karena setiap
keramik memiliki selisih 0.2–0.5 mm hingga tidak saling bertubrukan.
Oleskan air semen. Bilaskan semen yang sudah dicampur air sedikit ke bawah keramik.
Hal ini membuat daya rekat keramik ke-adukan benar-benar lengket.
Bersihkan dari lantai dari kerikil. Adukan dan dasar lantai yang akan dipasang harus
bersih dari kerikil, batu/ganjalan lain yang akan membuat rongga di bawah.
Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang
kopong atau bagian dasar berongga karena itu akan membuat keramik lepas di
kemudian hari. Periksa ketinggiannya apakah sudah sama rata dengan benang yang
ditarik untuk menentukan ketinggian lantai.
Nat keramik dipasang belakangan. Jangan pasang semen oker atau nat pada sisi
keramik saat itu juga. Biarkan selama dua atau tiga hari. Hal ini akan membuat sisa
udara yang mengendap akan keluar melalui nat yang belum ditutup. Setelah itu baru
diberi semen nat dan jangan lupa membersihkan nat yang masih kosong dari kotoran
yang mengendap.
Jangan diinjak-injak. Amankan areal keramik yang baru dipasang dari lalu lalang orang
selama 2–3 hari. Keramik akan ambles karena adukan di bawahnya masih belum kuat
untuk dibebani.
Periksa kembali. Dalam sebuah areal pemasangan 3 × 3 m biasanya terdapat 3–5
keramik yang kopong. Untuk itu segera bongkar dan ulangi pemasangannya.

PERLINDUNGAN DAN PEMELIHARAAN


Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/beban lain minimal selama 1
× 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Pasangan Keramik Lantai 40 cm  40 cm akan dikerjakan selama 4 hari, yang
dimulai pada hari ke 105 dan direncanakan selesai pada hari ke 108.
Sedangkan Pekerjaan Pasangan Keramik Lantai 25 cm  25 cm akan dikerjakan selama 1
hari, yang dimulai pada hari ke 104 dan direncanakan selesai pada hari yang sama.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 21

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Pasangan
Keramik Lantai 40 cm  40 cm adalah 12 orang Pekerja keseluruhan volume perkerjaan
dengan kapasitas produksi 1.43 meter luas per-hari.
Sedangkan jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan
Pasangan Keramik Lantai 25 cm  25 cm adalah 12 orang Pekerja keseluruhan volume
perkerjaan dengan kapasitas produksi 1.43 meter luas per-hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk
melaksanakan Pekerjaan Pasangan misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong, Alat
Lansekap, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

 LINGKUP PEKERJAAN
4. PEMASANGAN KERAMIK DINDING 25  40 CM
5. PEMASANGAN PLINT DINDING 10  40 CM

METODE PELAKSANAAN
 PASANGAN KERAMIK
BAHAN
Permukaan dinding dilapisi oleh bahan Keramik 25 cm × 40 cm.
Warna Keramik sesuai Spesifikasi atau ditentukan kemudian.
Sebagai pengikat lapisan keramik digunakan spesi campuran 1 PC : 3 PS.
PEMERIKSAAN
Sebelum Keramik Dinding dipasang, terlebih dahulu diperiksa pipa-pipa, saluran-
saluran dan lain sebagainya yang harus sudah terpasang dengan baik sebelum
pemasangan keramik dimulai.

LANGKAH PELAKSANAAN
Rendam keramik di dalam air. Hal ini akan membuat keramik menjadi lebih elastis dan
lebih mudah menempel pada saat pemasangan.
Kualitas keramik harus diperhatikan. Keramik kualitas rendah akan susah dipasang
secara presisi. Untuk itu, nat keramik harus dipasang secara longgar karena masing-
masing keramik memiliki selisih 0.2–0.5 mm sehingga tidak saling bertubrukan.
Oleskan air semen. Bilaskan semen yang sudah dicampur air sedikit ke bawah keramik.
Hal ini akan membuat daya rekat keramik ke adukan benar-benar lengket.
Bersihkan dari dinding dari kerikil. Adukan dan dasar dinding yang akan dipasang harus
bersih dari kerikil, batu/ganjalan lain yang akan membuat rongga di bawah keramik.
Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang
kopong atau bagian dasar berongga karena itu akan membuat keramik lepas di

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 22

kemudian hari. Periksa ketinggiannya apakah sudah sama rata dengan benang yang
ditarik untuk menentukan ketinggian kerataan pasangan keramik.
Nat keramik dipasang belakangan. Jangan pasang semen oker atau nat pada sisi
keramik saat itu juga. Biarkan selama dua atau tiga hari. Hal ini akan membuat sisa
udara yang mengendap akan keluar melalui nat yang belum ditutup. Setelah itu baru
diberi semen nat dan jangan lupa membersihkan nat yang masih kosong dari kotoran
yang mengendap.
Periksa kembali. Dalam sebuah areal pemasangan 3×3 m biasanya terdapat 3–5 keramik
yang kopong. Untuk itu segera bongkar dan ulangi pemasangannya.
Hasil pemasangan dinding keramik harus merupakan bidang permukaan yang benar-
benar rata dan tidak bergelombang.
Pemasangan keramik untuk dinding ini harus memperhatikan perletakan features
sanitair yang ada seperti diperlihatkan dalam gambar.
Pola, arah, dan awal pemasangan dinding keramik harus sesuai gambar detail atau
sesuai petunjuk pengawas.
Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu samal lain (siar-siar), harus sama
lebarnya, maksimum 5 mm yang berbentuk garis-gais sejajar dan lurus yang sama
lebarnya sama dalamnya untuk siar-siar yang berpotongan harus berbentuk sudut siku
yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya
Siar-siar diisi bahan pengisi dengan warna yang (hampir) sama dengan warna keramik.
Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada
permukaan keramik hingga betul-betul bersih.
Dinding dengan pengakhiran keramik, minimum 3 mm dan maksimum 6 mm.

PEMELIHARAAN DAN PEMERIKSAAN


Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/beban lain selama minimal 1
× 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Pasangan Keramik Dinding 25 cm  40 cm akan dikerjakan selama 4 hari,
yang dimulai pada hari ke 100 dan direncanakan selesai pada hari ke 103 selama masa
pelaksanaan proyek berlangsung.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 23

Pekerjaan Pasangan Plint Dinding 10 cm  40 cm akan dikerjakan selama 1 hari, yang


dimulai pada hari ke 109 dan direncanakan selesai pada hari yang sama selama masa
pelaksanaan proyek berlangsung.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Keramik Dinding
25 cm  40 cm ini adalah 12 orang Pekerja keseluruhan volume pekerjaan dengan
kapasitas produksi 1.11 meter luas per-hari.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Plint Dinding 10
cm  40 cm ini adalah 12 orang Pekerja keseluruhan volume pekerjaan dengan
kapasitas produksi 11.11 meter luas per-hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk
melaksanakan Pekerjaan Pasangan misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong, Waterpass,
Alat Ukur, Alat Sekam, dan lain-lain.

 LINGKUP PEKERJAAN
6. LANTAI BETON TULANGAN WIREMESH t = 12 CM

METODE PELAKSANAAN
Tulangan Baja Wiremesh umumnya berdiameter 8 cm (ATAU DITENTUKAN LAIN SESUAI
GAMBAR KERJA), dianyam dengan menggunakan kawat beton dan/atau dilas dengan
jarak sengkang 15 cm (ATAU DITENTUKAN LAIN SESUAI GAMBAR KERJA), dengan lebar
penulangan 350 cm dan ketebalan pengecoran 12 cm.
Pekerjaan Pemasangan Wiremesh dilaksanakan sebelum pekerjaan Pengecoran Beton
dikerjakan. Pasangan Wiremesh dikerjakan di atas pasangan Beton Tahu ( decking)dan
setiap sambungan lempengan diikat dengan menggunakan kawat beton.
Penggunaan jenis Wiremesh dan Kawat Beton harus sesuai dengan Spesifikasi Teknik
dan telah mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
Setelah Pasangan Wiremesh dikerjakan, kemudian dilanjutkan dengan Pekerjaan
Bekisting yang terbuat dari Material Tripleks dengan ketebalan minimal 3 mm dan
rangka yang kokoh yang terbuat dari kayu yang keras.
Bekisting harus rapat dan kedap air, terutama pada sambungan-sambungan. Pada saat
pengecoran beton dilaksanakan, tidak boleh ada cairan atau adukan beton yang
mengalir keluar karena bocor.
Material dicampur dalam wadah pengaduk sesuai dengan komposisi tiap fraksi,
kemudian diaduk dan diberi air hingga homogen dengan menggunakan Concrete
Mixer. Proporsi campuran dilakukan dalam Baching Plan dengan takaran perbandingan
berat terhadap volume semen Portland, agregat halus, agregat kasar dan air. Mortar

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 24

beton dituangkan dan ditempatkan dalam lubang galian sebagai alas pembesian lantai
dengan ketebalan sesuai rencana.
Sekurang-kurangnya 7 (Tujuh) hari sebelum periode pengecoran dilakukan, kontraktor
akan melakukan percobaan campuran dari mutu beton spesifikasi di bawah
pengawasan direksi dan dilakukan pengambilan sampel untuk diuji pada umur 7 (Tujuh)
hari di laboratorium.
Setelah pengadukan beton, dilakukan pengujian nilai Slump untuk mendapatkan kadar
air semen yang diharapkan berdasarkan nilai Slump yang disyaratkan dalam spesifikasi.
Kontraktor akan menyampaikan prosedur konstruksi yang menunjukkan metode
penempatan beton cor yang digunakan sesuai elemen konstruksi yang akan
dilaksanakan kepada direksi. Prosedur ini akan dilakukan paling kurang 3 (Tiga) hari
sebelum kegiatan pengecoran.
Beton yang telah dicor akan dilindungi dari efek benturan, pengeringan secara
mendadak, pembebanan dini, guncangan atau getaran hingga beton benar-benar
mengeras dan telah mampu menerima pengaruh beban di atas. Proses perawatan ini
akan dilakukan selama tujuh hari dengan cara dibasahi dengan air atau ditutup dengan
membran plastik.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Beton Tulangan Wiremesh t = 12 cm akan dilaksanakan selama 4 hari yang
dimulai pada hari ke 50 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke
53 dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 20
Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.52
kubik per-hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Concrete Mixer/Molen dan alat bantu
pertukangan standar untuk melaksanakan pekerjaan pengecoran misalnya Sekop,
Cangkul, Kereta Sorong, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN


Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan
Beton Cor Alas Pondasi ini antara lain :
a. Gangguan Paru-paru akibat debu yang tmbul dari Pasir dan Semen
 luka ringan/berat
b. Para pekerja terkena peralatan kerja  luka ringan/berat

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 25

Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko
kecelakaan kerja tersebut antara lain  menggunakan pakaian dan
peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan standar (APD).

 LINGKUP PEKERJAAN
7. ACIAN LANTAI

METODE PELAKSANAAN
Lantai Acian umumnya tidak hanya terbuat dari campuran semen dan pasir saja, tetapi
belakangan terbuat dari Portland Cement biasa atau bisa juga memakai semen putih.
Taburkan Semen secara perlahan-lahan kedalam Air, cukup ditaburkan saja dan tidak
boleh diaduk karena dapat menyebabkan semen menggumpal serta cepat kering
sehingga tidak dapat digunakan untuk bahan acian dinding.
Siram bagian dinding atau beton yang akan diaci dengan air hingga basah, hal ini
bertujuan agar nantinya permukaan yang diaci tidak banyak menyerap air semen.
Kemudian laburkan bahan acian semen yang sudah jadi ke permukaan bidang beton
dengan menggunakan cetok.
Selanjutnya haluskan pekerjaan acian dengan kertas bekas semen sehingga permukaan
benar-benar rata dan halus.
Usahakan agar hasil acian tidak cepat kering, bisa dengan cara menyiram air, karena
pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan keretakan permukaan bidang yang
diaci.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan ini akan dilaksanakan selama 4 hari yang dimulai pada hari ke 110
pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 113 dari masa
pelaksanaan proyek konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 30
Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 50
meter luas per-hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Concrete Mixer/Molen dan alat bantu
pertukangan standar untuk melaksanakan pekerjaan pengecoran misalnya Sekop,
Cangkul, Kereta Sorong, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 26

e. Pekerjaan PASANGAN BETON BERTULANG

 LINGKUP PEKERJAAN
1. BETON BERTULANG PONDASI TAPAK UK. 150  150 CM
2. BETON BERTULANG PONDASI TAPAK UK. 110  110 CM
3. BETON BERTULANG PONDASI TAPAK UK. 80  80 CM

METODE PELAKSANAAN
Pondasi Tapak ditempatkan pada titik-titik tertentu sesuai dengan perencanaan dengan
type yang berbeda-beda.
Pekerjaan Pondasi Tapak dikerjakan setelah galian mencapai kedalaman sesuai dengan
perencanaan, dan sebagai alas pondasi terlebih dahulu telah diurug dengan Pasir dan
Lantai Kerja dengan Baton Cor Campuran 1 : 2 : 3 dan Pasangan Batu Kosong dengan
Ketebalan 10 cm dan telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Bentuk, jenis dan ukuran tulangan dibentuk sesuai dengan ketentuan gambar.
Umumnya pembesian dikerjakan di bengkel kerja dan akan dipasang pada titik pondasi
pada waktu pengecoran akan berlangsung (Untuk menjaga mutu struktur yang
direncanakan, umumnya pekerjaan pembesian dikerjakan secara berkesinambungan
dengan pekerjaan pembesian Pedestal dan pembesian Kolom).
Setelah pabrikasi pembesian selesai dipasangan dengan benar, selanjutnya adalah
pemasangan bekisting sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Gambar Kerja.
Setelah semua Pasangan Bekisting dan Pembesian selesai dikerjakan dengan benar dan
telah disetujui oleh Konsultan Pengawas, makan dapat dilanjutkan dengan Kegiatan
Pengecoran. Pengecoran dilakukan dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku
sampai mencapai ketebalan pengecoran sesuai dengan Gambar Kerja.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Beton Bertulang Pondasi Tapak Uk. 150  150 cm akan dilaksanakan selama 3
hari yang dimulai pada hari ke 18 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada
hari ke 20 dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.
Sedangkan Pekerjaan Beton Bertulang Pondasi Tapak Uk. 110  110 cm akan
dilaksanakan selama 1 hari yang dimulai pada hari ke 21 pelaksanaan pekerjaan dan
direncanakan selesai pada hari yang sama.
Sementara Pekerjaan Beton Bertulang Pondasi Tapak Uk. 80  80 cm akan dilaksanakan
selama 1 hari yang dimulai pada hari ke 22 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan
selesai pada hari yang sama.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 27

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Beton Bertulang
Pondasi Tapak Uk. 150  150 cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume
pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per hari.
Sedangan Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Beton
Bertulang Pondasi Tapak Uk. 110  110 cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan
volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per hari.
Sementara Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Beton
Bertulang Pondasi Tapak Uk. 80  80 cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan
volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Concrete Mixer/Molen dan alat bantu
pertukangan standar untuk melaksanakan pekerjaan pengecoran misalnya Sekop,
Cangkul, Kereta Sorong, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain serta Perlatan Untuk
melaksanakan Pekerjaan Kayu (Bekisting) antara lain Alat Pemotong Kayu, Palu dll.

 LINGKUP PEKERJAAN
4. SLOOF BETON BERTULANG Uk. 25  40 CM
5. SLOOF BETON BERTULANG Uk. 20  40 CM
6. SLOOF BETON BERTULANG Uk. 20  30 CM

METODE PELAKSANAAN
Sloof adalah sebuah struktur balok yang terletak persis diatas pondasi batu kali.
Fungsi utama sloof adalah untuk meratakan gaya/tekanan akibat beban dari atas suatu
bangunan ke pondasi dibawahnya.
Dengan adanya sloof ini diharapkan tidak terjadi penurunan pondasi pada suatu
tempat, sehingga keretakan dinding bangunan diatas pondasi dapat dihindari.
Sloof juga berfungsi sebagai pengikat antar pondasi sehingga tiap tiap pondasi bisa
saling membantu ketika terjadi penurunan bangunan.
Disamping untuk meratakan beban, sloof sering kali ditempatkan tepat pada level tanah
dan dinding bata diatas lantai bangunan. pada posisi ini sloof berguna untuk mencegah
merembesnya air melalui pori-pori bata (gaya kapileritas) yang dapat
mengakibatkan dinding menjadi lembab.
Pekerjaan ini dimulai dengan Pekerjaan Pembesian yang umumnya dikerjakan langsung
di atas pasangan Pondasi Batu Gunung dengan pemberian Beton Tahu pada titik-titik
tertentu guna menjaga agar Selimut Beton Sloof tetap seragam. Selain itu, Pembesian
Sloof juga diikatkan pada pasangan Besi Stik yang telah dipasang sebelumnya dengan
jarak tertentu pasa Pasangan Pondasi Batu Gunung.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 28

Pemasangan Bekisting dikerjakan langsung di atas pasangan Pondasi Batu Gunung


yang telah dikerjakan sebelumnya. Pemasangan Bekisting dilaksanakan umumnya pada
sisi kanan dan sisi kiri Pekerjaan Sloof saja, hal ini dilakukan karena sisi bawah Pekerjaan
Sloof telah ditumpu oleh Pasangan Pondasi Batu Gunung.
Setelah semua pembesian, pasangan bekisting selesai dikerjakan dengan sempurna dan
sesuai perencanaan, maka langkah terakhir adalah pelaksanaan Pengecoran.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Sloof Beton Bertulang Uk. 25  40 Cm akan dilaksanakan selama 2 hari yang
dimulai pada hari ke 28 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke
29 dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.
Sedangkan Pekerjaan Sloof Beton Bertulang Uk. 20  40 Cm akan dilaksanakan selama 3
hari yang dimulai pada hari ke 30 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada
hari ke 32 dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.
Sementara Pekerjaan Sloof Beton Bertulang Uk. 20  30 Cm akan dilaksanakan selama 1
hari yang dimulai pada hari ke 33 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada
hari yang sama.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Sloof Beton
Bertulang Uk. 25  40 Cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume
pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per hari.
Sementara jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Sloof
Beton Bertulang Uk. 20  40 Cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume
pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per hari.
Sedangkan jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Sloof
Beton Bertulang Uk. 20  30 Cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume
pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Concrete Mixer, Concrete Vibrator, Kereta
Sorong, Cangkul, Sekop, Alat Pemotong Besi, Alat Pemotong Kayu, Barbending, Linggis,
Kakaktua, Palu, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

 LINGKUP PEKERJAAN
7. BETON BERTULANG KOLOM Uk. 35  60 CM
8. BETON BERTULANG KOLOM K2
9. BETON BERTULANG KOLOM Uk. 35  35 CM

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 29

10. BETON BERTULANG KOLOM Uk. 30  30 CM


11. BETON BERTULANG KOLOM Uk. 13  13 CM
12. BETON BERTULANG KOLOM Uk. 13  40 CM

METODE PELAKSANAAN
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari
balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan
penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan
lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan
dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur.
Kolom ditempatkan pada titik – titik tertentu sesuai dengan Gambar Bestek dan
dikerjakan terus menerus dari lantai 1 samapai dengan lantai 2, artinya letak kolom
harus berada pada 1 titik yang sama dari lantai 1 sampai lantai 2 dan tidak boleh
bergeser karena akan mengganggu kekuatan dan kekakuan struktur portalnya.
Pekerjaan Kolom biasanya dikerjakan secara menerus dari Pekerjaan Kolom Pedestal
dengan penulangan yang berasal dan bersatu dengan Pekerjaan Pondasi Tapak.
Dalam Pelaksanaan Proyek ini, Kolom dikerjakan mulai dari titik Pondasi Tapak yang
disebut dengan Kolom Pedestal (pada beberapa titik merupakan sambungan dengan
kolom baru) sampai dengan ketinggian sesuai dengan Gambar Rencana.
Setelah penulangan dikerjakan sesuai dengan Gambar Rencana, dilanjutkan dengan
Pemasangan Bekisting dan Perancah lainnya untuk memastikan Kolom berdiri dengan
tegak dan lurus.
Pekerjaan ini dimulai dengan Pekerjaan Pembesian yang umumnya dikerjakan di
Bengkel Kerja yang terdapat dalam Lokasi Proyek. Pembesian dilaksanakan sesuai
dengan Detail dan Ukuran Dimensi yang terdapat dalam Gambar Rencana.
Produk Pembesian yang telah selesai dikerjakan diangkat dengan hati-hati untuk
kemudian dipasang pada titik yang telah ditentukan sesuai dengan Gambar Kerja.
Umumnya Pemasangan Pembesian Kolom diikatkan dengan Pembesian Stik yang
dikerjakan pada saat Pekerjaan Sloof.
Pada sebagian besar pelaksanaan proyek konstruksi, untuk Pekerjaan Pembesian Kolom
dikerjakan langsung secara menerus dari Pembesian Pondasi Plat Beton (untuk
Bangunan Gedung yang menggunakan Pondasi Plat Beton atau sering disebut Pondasi
Tapak).
Untuk menjaga agar selimut beton tetap seragam mulai dari titik bawah kolom sampai
dengan titik tertinggi (posisi penulangan setelah pengecoran tetap ditengah kolom),
maka pada pembesian diikatkan Beton Tahu dengan jarak dan jumlah tertentu sebelum
dipasangi Bekisting Kolom.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 30

Pekerjaan Bekisting yang telah dikerjakan di Bengkel Kerja, kemudian dipasang pada
titik Kolom dengan rapi, seimbang (waterpassing), tegak lurus yang diperkuat dengan
tiang perancah. Pasangan Bekisting harus kuat benar untuk mencegah terjadinya
kehancuran (pecahnya bekisting) pada saat Pengecoran Kolom berlangsung.
Setelah semua pembesian, pasangan bekisting selesai dikerjakan dengan sempurna dan
sesuai perencanaan, maka langkah terakhir adalah pelaksanaan Pengecoran.
Pengecoran dengan perlahan-lahan dengan ketinggian tidak lebih dari 1.50 meter.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Beton Bertulang Kolom Uk. 35  60 Cm akan dilaksanakan selama 3 hari yang
dimulai pada hari ke 34 dan direncanakan selesai pada hari ke 36 dari masa
pelaksanaan proyek konstruksi.
Pekerjaan Beton Bertulang Kolom K2 akan dilaksanakan selama 1 hari yang dimulai
pada hari ke 37 dan direncanakan selesai pada hari yang sama.
Pekerjaan Beton Bertulang Kolom Uk. 35  35 Cm akan dilaksanakan selama 1 hari yang
dimulai pada hari ke 38 dan direncanakan selesai pada hari yang sama.
Pekerjaan Beton Bertulang Kolom Uk. 30  30 Cm akan dilaksanakan selama 2 hari yang
dimulai pada hari ke 39 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke
40 dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.
Sedangkan Pekerjaan Beton Bertulang Kolom Uk. 13  13 Cm akan dilaksanakan selama
1 hari yang dimulai pada hari ke 41 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai
pada hari yang sama.
Sementara Pekerjaan Beton Bertulang Kolom Uk. 13  40 Cm akan dilaksanakan selama
1 hari yang dimulai pada hari ke 42 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai
pada hari yang sama.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Beton Bertulang
Kolom Uk. 35  60 Cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan
dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per-hari.
Sementara Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Beton
Bertulang Kolom K2 adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan
dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per-hari.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Beton Bertulang
Kolom Uk. 35  35 Cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan
dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per-hari.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 31

Sedangkan Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Beton
Bertulang Kolom Uk. 30  30 Cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume
pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per-hari.
Sedangkan Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Beton
Bertulang Kolom Uk. 13  13 Cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume
pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per-hari.
Sementara Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Beton
Bertulang Kolom Uk. 13  40 Cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume
pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per-hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Concrete Mixer, Concrete Vibrator, Kereta
Sorong, Cangkul, Sekop, Alat Pemotong Besi, Alat Pemotong Kayu, Barbending, Linggis,
Kakaktua, Palu, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

 LINGKUP PEKERJAAN
13. BALOK BETON BERTULANG Uk. 13  15 CM
14. BALOK BETON BERTULANG Uk. 20  25 CM
15. BALOK BETON BERTULANG Uk. 20  30 CM
16. BALOK BETON BERTULANG Uk. 30  60 CM
17. BALOK BETON BERTULANG Uk. 25  40 CM

METODE PELAKSANAAN
Agar dalam penggambaran konstruksi beton bertulang untuk balok sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan perlu memperhatikan ketentuan-ketentuan yang
terkandung dalam konstruksi beton bertulang.
Menggambar penulangan balok agak sedikit berbeda dengan menggambar
penulangan pelat atap/lantai, karena dalam menggambar penulangan balok,
tulangannya harus dibuka satu persatu (harus digambarkan bukaan tulangan) agar
kelihatan jelas susunan tulangan-tulangan yang digunakan dan bentuknya.
Tulangan yang dipilih luasnya harus desuai dengan luas tulangan yang dibutuhkan serta
memenuhi persyaratan konstruksi beton bertulang.
Setiap sudut balok harus ada 1 (satu) batang tulangan sepanjang balok.
Diameter tulangan pokok minimal Ø 12 mm
Jarak pusat ke pusat (sumbu ke sumbu) tulangan pokok maksimal 15 cm dan jarak
bersih 3 cm pada bagian-bagian yang memikul momen maksimal.
Pekerjaan Balok dikerjakan setelah semua Pekerjaan Kolom selesai dilaksanakan.
Penulangan untuk Balok dikerjakan dengan acuan pada Gambar Rencana.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 32

Untuk Pekerjaan Balok dan Balok Reng, umumnya Pemasangan Beksiting dikerjakan
hanya pada bagian sisi bawah dan sisi kanan dan kiri saja. Pasangan Bekisting diperkuat
dengan Kayu Perancah dan Pasangan Formile untuk menjaga jarak Kayu Perancah agar
tetap stabil dan kaku, sehingga tidak mengganggu proses pengecoran yang akan
dilaksanakan kemudian.
Pekerjaan ini dimulai dengan pekerjaan pemasangan bekisting kemudian pembesian
dipasang sesuai dengan ketentuan. Setelah semua selesai, dilanjutkan dengan
pengecoran.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Balok Beton Bertulang Uk. 13  15 Cm akan dilaksanakan selama 1 hari yang
dimulai pada hari ke 43 dan direncanakan selesai pada hari yang sama.
Pekerjaan Balok Beton Bertulang Uk. 20  25 Cm akan dilaksanakan selama 1 hari yang
dimulai pada hari ke 44 dan direncanakan selesai pada hari yang sama.
Pekerjaan Balok Beton Bertulang Uk. 20  30 Cm akan dilaksanakan selama 1 hari yang
dimulai pada hari ke 45 dan direncanakan selesai pada hari yang sama.
Pekerjaan Balok Beton Bertulang Uk. 30  60 Cm akan dilaksanakan selama 2 hari yang
dimulai pada hari ke 46 dan direncanakan selesai pada hari ke 47.
Pekerjaan Balok Beton Bertulang Uk. 25  40 Cm akan dilaksanakan selama 1 hari yang
dimulai pada hari ke 48 dan direncanakan selesai pada hari yang sama.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Balok Beton
Bertulang Uk. 13  15 Cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume
pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per hari.
Sementara Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Balok
Beton Bertulang Uk. 20  25 Cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume
pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per hari.
Sedangkan Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Balok
Beton Bertulang Uk. 20  30 Cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume
pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per hari.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Balok Beton
Bertulang Uk. 30  60 Cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume
pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per hari.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Balok Beton
Bertulang Uk. 25  40 Cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume
pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per hari.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 33

Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Concrete Mixer, Concrete Vibrator, Kereta
Sorong, Cangkul, Sekop, Alat Pemotong Besi, Alat Pemotong Kayu, Barbending, Linggis,
Kakaktua, Palu, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

METODE PELAKSANAAN BALOK LATAI


Pekerjaan Beton Bertulang Balok Latai umumnya akan dikerjakan bersamaan dengan
Pelaksanaan Pekerjaan Pasangan Dinding Bata dan/atau dimulainya Pekerjaan Pasangan
Kusen. Biasanya Pembesian dikerjakan terlebih dahulu di bengkel kerja yang kemudian
diikatkan dengan Pembesian Kolom Utama atau Kolom Praktis yang telah dikerjakan
sebelumnya, dan Pengecoran akan dilaksanakan secara perlahan-lahan tegantung
kebutuhan pelaksanaan pekerjaan lain yang bergantung dengannya.
Sedangkan proses pelaksanaan lainnya adalah sama dengan proses pelaksanaan
pekerjaan beton bertulang balok.

 LINGKUP PEKERJAAN
18. PLAT LANTAI t = 12 CM
19. PLAT LANTAI KARIVABEL t = 12 CM
20. PLAT DACK TERAS t = 10 CM

METODE PELAKSANAAN
Plat Lantai/Dak adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, yang
merupakan lantai tingkat pembatas antara tingkat yang satu dan tingkat yang lain.
Plat Lantai/Dak didukung oleh balok yang bertumpu pada kolom bangunan.
Plat Lantai/Dak dikerjakan dengan permukaan yang kaku, rata dan lurus serta waterpas
(mempunyai ketinggian yang sama dan tidak miring).
Plat Lantai dikerjakan setelah semua pekerjaan tulangan dan pemasangan bekistingnya
selesai 100%.
Untuk menjaga agar hasil pengecoran selimut beton Plat Lantai tetap seragam dan
mencegah terjadinya ekspose penulangan plat lantai, maka dibawah pembesian di atas
pasangan bekisting plat lantai, diberikan pasangan decking/beton tahu dengan jumlah
dan jarak pasangan sesuai dengan kebutuhan.
Pelaksanaan Plat Lantai sudah termasuk Penulangan, Pemasangan Bekisting dan diakhiri
dengan Pengecoran sampai dengan mencapai umur beton sesuai dengan persyaratan
sehingga Pasangan Bekisting sudah boleh dibuka.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 34

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Plat Lantai t = 12 cm akan dilaksanakan selama 4 hari yang dimulai pada hari
ke 49 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 52 dari masa
pelaksanaan proyek konstruksi.
Pekerjaan Plat Lantai Karivabel t = 12 cm akan dilaksanakan selama 1 hari yang dimulai
pada hari ke 53 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari yang sama.
Pekerjaan Plat Dack Teras t = 10 cm akan dilaksanakan selama 1 hari yang dimulai pada
hari ke 54 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari yang sama.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Plat Lantai t = 12
cm adalah 28 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas
produksi 0.52 kubik per hari.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Plat Lantai
Karivabel t = 12 cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan
dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per hari.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Plat Dack Teras
t = 10 cm adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan
kapasitas produksi 0.52 kubik per hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Concrete Mixer, Concrete Vibrator, Kereta
Sorong, Cangkul, Sekop, Alat Pemotong Besi, Alat Pemotong Kayu, Barbending, Linggis,
Kakaktua, Palu, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

 LINGKUP PEKERJAAN
21. PLAT LANTAI BETON BERTULNG TANGGA
22. PLAT LANTAI BORDES t = 12 CM

METODE PELAKSANAAN
Tangga dikerjakan sebagai penghubung antara lantai 1 dengan lantai 2.
Pekerjaan Tangga dilaksanakan setelah pekerjaan penulangan dan pasangan
bekistingnya telah selesai.
Penulangan dikerjakan bersamaan dengan proses penulangan balok lantai, hal ini
berguna untuk menjaga struktur tangga agar lebih kuat, karena pada saat pengecoran
akan menyatu dengan hasil pengecoran balok.
Selain itu untuk penulangan Plat Bordes juga akan disatukan dengan Balok Latai.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 35

TAHAP PEMBUATAN KONSTRUKSI TANGGA


PEMBUATAN PONDASI TANGGA
- Pondasi Tangga berfungsi sebagai dasar tumpuan landasan agar tangga tidak
mengalami penurunan, pergeseran.
- Pondasi tangga bisa dari pasangan batu kali, beton bertulang atau kombinasi dari
kedua bahan dan pada bagian bawah pangkal tangga harus diberi balok anak
sebagai pengaku pelat lantai, agar lantai tidak menahan beban terpusat yang besar.

BEKISTING BORDES DAN BADAN TANGGA


- Sebelum memulai pekerjaan Bekisting Bordes Tangga, hal yang perlu diperhatikan
adalah elevasi/ketinggian dari lantai dibawahnya sehingga diketahui kombinasi alat
yang diperlukan, apakah menggunakan perancah kayu saja atau dengan scaffolding.
- Bekisting ini tidak perlu dipabrikasi secara khusus, karena bisa dipabrikasi pada saat
penyetelan langsung, yang perlu dipersiapkan adalah posisi kemiringan badan
tangga. Pada bagian bawah bekisting ini didukung oleh perancah untuk menahan
beban serta mempertahankan posisi kemiringan tangga.

PEMASANGAN TULANGAN BADAN DAN SENGKANG BADAN TANGGA


- Pekerjaan pemasangan tulangan tangga
dilakukan setelah bekisting terpasang,
Tulangan utama dipasang terlebih dahulu,
kemudian dirangkai dengan tulangan sengkang.
- Bagian bawah tulangan tangga diberi beton
tahu/beton decking, Pemasangan beton
decking pada bagian bawah tulangan dengan ketebalan ± 2 cm.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 36

PEMASANGAN TULANGAN ANAK TANGGA


- Pemasangan tulangan anak tangga disesuaikan dengan gambar teknis, tulangan ini
harus dihubungkan dengan tulangan badan tangga dengan cara diikat
menggunakan kawat, kemudian dipasang tulangan memanjang yang berfungsi
untuk memperkuat anak tangga.
- Beton decking juga dipasang pada sisi yang
akan dipasang bekisting dengan ketebalan
± 2 cm. Sebelum proses pemasangan,
bekisting dipasang di salah satu sisi dinding
tangga agar tidak terjadi kesalahan dalam
pemasangan tulangan.

PEMASANGAN BEKISTING DINDING TANGGA, BORDES dan TRAPE/DINDING ANAK


TANGGA
- Setelah pekerjaan pemasangan tulangan bordes dan badan tangga selesai,
kemudian dipasang dinding tangga pada sisi yang lainnya dan dinding bordes diatas
badan tangga. Bekisting dinding tangga dipaku pada bekisting badan tangga.
- Trade/dinding anak tangga dipasang diantara dinding badan tangga sesuai dengan
yang telah digambar pada dinding badan tangga dan dipaku dari dinding tangga
kearah dalam. Untuk memudahkan pemasangan dapat dilakukan dari bawah keatas.
Setelah semua terpasang, kemudian antar anak tangga dirangkai dengan kayu 5/7
memanjang dari atas ke bawah. Sama halnya dengan dinding badan tangga, dinding
anak tangga inipun telah dipabrikasi sebelumnya.

PENGECORAN
- Setelah bekisting tangga terpasang kuat maka akan segera dilakukan pengecoran
tangga, pengecoran dilakukan merata di seluruh bagian tangga.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 37

PEMBONGKARAN
- Pembongkaran dinding badan tangga dan trape dapat dilakukan setelah beton
berumur 12 jam, sedangkan untuk badan tangga dan bordes dilakukan setelah tujuh
hari atau setelah mendapat ijin dari Pihak Konsultan Pengawas/Direksi. Untuk
pembongkaran balok bordes, cara dan urutannya dilaksanakan seperti pada
pembongkaran balok pada umumnya.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Plat Lantai Beton Bertulang Tangga akan dilaksanakan selama 1 hari yang
dimulai pada hari ke 53 pelaksanaan dan direncanakan selesai pada hari yang sama.
Pekerjaan Plat Lantai Bordes t = 12 cm akan dilaksanakan selama 1 hari yang dimulai
pada hari ke 54 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari yang sama.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan struktur
tangga ini adalah 26 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan
kapasitas produksi 0.52 kubik per hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Concrete Mixer, Concrete Vibrator, Kereta
Sorong, Cangkul, Sekop, Alat Pemotong Besi, Alat Pemotong Kayu, Barbending, Linggis,
Kakaktua, Palu, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

UNTUK SEMUA PEKERJAAN BETON BERTULANG TERMASUK STRUKTUR TANGGA

RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN


Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan
Beton Bertulang antara lain :
a. Tangan para pekerja terkena bar bender  luka ringan/berat
b. Gangguan paru-paru akibat debu pasir/semen  luka ringan
c. Terjatuh pada saat pemasangan bekisting  luka ringan/berat
d. Robohnya bekisting pada saat pengecoran  luka ringan/berat
e. Terjatuh dari ketinggian/bongkar pasang scaffolding/kayu perancah
 luka ringan/berat

Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko
kecelakaan kerja tersebut antara lain :
a. Menggunakan pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan
standar (APD).
b. Melaksanakan instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 38

c. Memeriksa seluruh papan bekisting dan perancah sebelum dimulainya pengecoran.


d. Pengoperasian Mixer Machine dan Vibrator Concrete harus dilaksanakan oleh tenaga
terampil.
e. Membatasi daerah pekerjaan pengecoran dengan pagar atau rambu yang informatif.
f. Menyediakan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari.
g. Memasang jaring Pengaman (untuk pekerjaan yang dilaksanakan pada lantai 2 dst).

KETENTUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON BERTULANG


 PERSYARATAN BAHAN
SEMEN PORTLAND
Semen portland harus memenuhi persyaratan standard international atau NI–8 untuk
butir pengikat awal, kekekalan bentuk, kekuatan tekan aduk & susunan kimia.
Semen yang cepat mengeras hanya boleh digunakan jika atas petunjuk pengawas.
Semen yang digunakan untuk seluruh pekerjaan pondasi dan beton harus dari satu
merk saja yang disetujui pengawas.

AGREGAT HALUS (PASIR)


Jenis dan syarat campuran agregat harus memenuhi syarat-syarat dalam PBI–1971.
butir-butir tajam, keras, bersih dan tidak mengandung lumpur/bahan-bahan organis.
sisa di atas ayakan 4 mm harus minimal 2 % berat ; sisa di atas ayakan 2 mm harus
minimal 10% berat; sisa di atas ayakan 0,25 mm berkisar antara 80% - 90% berat.
AGREGAT KASAR (KERIKIL)
MUTU
Butir-butir keras, bersih dan tidak berpori, jumlah butir-butir pipih maksimal 20% berat ;
tidak pecah atau hancur serta tidak mengandung zat-zat reaktif alkali.

UKURAN
Sisa di atas ayakan 4 mm, harus berkisar antara 90 % - 98 % berat, selisir antara sisa-
sisa kumulatif di atas dua ayakan yang berurutan, adalah maksimal 60 % dan minimal
10 % berat.

PENYIMPANAN
Pasir dan kerikil atau batu pecah harus disimpan sedemikian rupa sehingga terlindung
dari pengotoran oleh bahan-bahan lain.

AIR
Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung minyak, asam,
alkali, garam-garam, bahan organis atau bahan lain yang dapat merusak beton serta

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 39

baja tulangan atau jaringan kawat baja. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang
dapat diminum.
Pengawas dapat memerintahkan untuk diadakan pengujian contoh air di lembaga
pemeriksaan bahan-bahan yang diakui apabila terdapat keragu-raguan mengenai mutu
air tersebut. Biaya pengujian contoh air tersebut untuk keperluan pelaksanaan proyek
ini adalah sepenuhnya menjadi tanggungan pemborong.

PEMBESIAN/PENULANGAN
Baja tulangan harus memenuhi persyaratan PBI NI – 2 1971, dengan tegangan leleh
2
(= 3200kg/cm ) atau baja u – 32.
Besi penulangan beton harus disimpan dengan cara-cara sedemikian rupa sehingga
bebas dari hubungan langsung dengan tanah lembab ataupun basah. Juga besi
penulangan harus disimpan rata (round bars) harus sesuai dengan persyaratan dalam
NI–2 pasal 3.7.
Besi yang akan digunakan harus bebas dari karat dan kotoran lain.
Pengawas dapat memerintahkan untuk diadakan pengujian terhadap beton cor di
tempat yang akan digunakan dan bahan yang diakui serta yang disetujui pengawas.

KAWAT PENGIKAT
Kawat pengikat harus berukuran minimal diameter 1 mm seperti yang disyaratkan
dalam PBI NI–2 pasal 3.7.

BEKISTING/CETAKAN
Cetakan/acuan untuk pekerjaan beton harus memenuhi persyaratan dalam PBI– 1971,
NI – 2.
Acuan harus direncanakan agar dapat memikul beban-beban konstruksi dan getaran-
getaran yang ditimbulkan oleh peralatan penggetar. Defleksi maksimal dari cetakan
dan acuan antara tumpuannya harus dibatasi sampai 1/400 bentang antara tumpuan
tersebut.
Pembongkaran cetakan dan acuan harus dilaksanakan sedemikian agar keamanan
konstruksi tetap terjamin dan disesuaikan dengan persyaratan PBI–1971, NI - 2.
Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari pengawas, atau jika
umur beton telah melampaui waktu sebagai berikut :
- Bagian sisi balok 48 jam
- Balok tanpa beban konstruksi 7 hari
- Balok dengan beban konstruksi 21 hari
- Pelat beton 21 hari

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 40

Pembongkaran cetakan harus dilaksanakan dengan hati-hati menyebabkan cacat pada


permukaan beton. Dalam hal terjadi bentuk beton yang tidak sesuai dengan gambar
rencana, pemborong wajib mengadakan perbaikan /pembetulan kembali.
Cetakan untuk pekerjaan kolom dan pekerjaan beton lainnya harus menggunakan
papan tebal minimal 2,5 cm atau multipleks 18 mm, balok 5/7, 6/10, 8/10 dan dolken
diameter 8-12 cm, dapat digunakan mutu Kayu Klas II.

 PROPORSI
Kecuali disebut lain, maka campuran dari beton harus sedemikian sehingga mencapai
kekuatan kubus 28 hari sebesar yang disyaratkan PBI–1971 yaitu untuk beton Mutu K-
225 dan Mutu K-250.

 PENYAMBUNGAN BETON DAN GROUTING


Sebelum melanjutkan pengecoran pada beton yang telah mengeras, maka
permukaanya harus dibersihkan dan dikasarkan terlebih dahulu. Cetakan harus
dikencangkan kembali dan permukaan sambungan disiram dengan bahan “ bonding
agent” untuk maksud tersebut dengan persetujuan Konsultan Pengawas.

 PENUTUP BETON
Bila tidak disebutkan lain, tebal penutup beton minimal adalah 2,5 cm.
Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan tebal penutup beton, untuk itu
tulangan harus dipasang dengan penahan jarak yang terbuat dari beton dengan mutu
paling sedikit sama dengan mutu beton yang akan dicor.
Penahan-penahan jarak dapat berbentuk blok-blok persegi atau gelang-gelang yang
harus dipasang sebanyak minimal 4 (empat) buah setiap meter persegi cetakan atau
lantai kerja. Penahan-penahan jarak tersebar merata.

 PENGANGKUTAN ADUKAN DAN CORAN


Beton harus dicor sesuai dengan persyaratan dalam PBI 1971. Bila tidak disebutkan
lain atau persetujuan pengawas, tinggi jatuh beton yang dicor tidak melebihi 1,5 m.
Sebelum pengecoran dimulai, semua bagian-bagian yang akan dicor harus bersih dan
bebas dari kotoran dan bagian beton yang lepas.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 41

Bagian-bagian yang akan ditanam dalam beton sudah harus terpasang (pipa-pipa untuk
instalasi listrik, plumbing dan perlengkapan lainnya).
Bidang-bidang beton lama yang akan dicor harus dibuat kasar terlebih dahulu dan
kemudian dibersihkan dari segala kotoran yang lepas.
Waktu pengangkutan harus diperhitungkan dengan cermat, sehingga waktuantara
pengadukan dan pengecoran tidak lebih dari 1 (satu) jam dan tidak terjadi perbedaan
pengikatan yg mencolok antara beton yang sudah dicor dan akan dicor.
Apabila waktu yang dibutuhkan untuk pengangkutan melebihi waktu yang telah
ditentukan, maka harus dipakai bahan-bahan penghambat pengikatan (retarder)
dengan persetujuan pengawas.
Adukan tidak boleh dituang bila waktu sejak dicampur air pada semen dan agregat
telah melampaui 1,5 jam; dan waktu ini dapat berkurang, bila pengawas menganggap
perlu berdasarkan kondisi tertentu.
Pengecoran harus dilakukan sedemikian rupa untuk menghindarkan terjadinya
pemisahan material (segresi) dan perubahan letak tulangan. Cara penuangan dengan
alat-alat bantu seperti talang, pipa, chute dan sebagainya harus mendapat persetujuan
pengawas dan alat-alat tersebut harus bersih dan bebas dari sisa-sisa beton yang
mengeras.

 PEMADATAN BETON
Pemborong bertanggung jawab untuk menyediakan peralatan guna pengangkutan dan
penuangan beton dengan kekentalan secukupnya agar didapat beton yang padat tanpa
perlu penggetaran secara berlebihan.
Pemadatan beton seluruhnya hars dilaksanakan dengan mechanical vibrator dan
dioperasikan oleh orang yang berpengalaman. Penggetaran dilakukan secukupnya agar
tidak terjadi over vibration dan tidak diperkenankan melakukan penggetaran dengan
maksud untuk mengalirkan beton. Hasil beton harus merupakan massa yang utuh,
bebas dari lubang-lubang segresi atau keropos.
Pada daerah penulangan yang rapat, penggetaran dilakukan dengan alat penggetar
yang mempunyai frekuensi tinggi untuk menjamin pengisian beton dan pemadatan
beton yang baik. Alat penggetar tidak boleh disentuh pada tulangan yang telah masuk
pada beton yang telah mulai mengeras.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 42

 BENDA-BENDA YANG TERTANAM DI DALAM BETON


Tidak diperkenankan untuk menanam pipa dan lain-lain dalam bagian-bagian struktur
beton bila tidak ditunjukkan secara detail dalam gambar. Dalam beton perlu dipasang
selongsong pada tempat-tempat yang dilewati pipa.
Bila tidak ditentukan secara detail atau ditunjukkan dalam gambar/petunjuk pengawas
tidak dibenarkan untuk menanam saluran listrik dalam struktur beton.
Semua bagian atau peralatan yang ditanam dalam beton seperti angkur-angkur, kait
dan pekerjaan lain yang ada hubungannya dengan pekerjaan beton, harus sudah di
pasang sebelum pengecoran beton dilaksanakan.
Bagian-bagian atau peralatan tersebut harus dipasang dengan tepat pada posisinya dan
diusahakan agar tidak bergeser selama pengecoran beton dilakukan.

 PERAWATAN BETON
Secara umum harus memenuhi persyaratan dalam pbi–1971, Ni - 2 Pasal 6.6.
Beton setelah dicor harus dilindungi terhadap preoses pengeringan yang belum saatnya
dengan cara mempretahankan kondisi dimana kehilangan kelembaban adalah minimal
dan suhu yang konstan dalam jangka waktu yang diperlukan untuk proses hydrasi
semen serta pengerasan beton.
Perawatan beton segera dimulai setelah pengecoran beton selesai dilaksanakan dan
harus berlangsung terus menerus selama paling sedikit 2 (dua) minggu jika tidak
ditentukan lain. Suhu beton pada awal pengecoran harus dipertahankan supaya tidak
melebihi 30c.
Dalam jangka waktu tersebut cetakan dan acuan beton pun harus tetap dalam keadaan
basah. Apabila cetakan dan acuan beton dibuka sebelum selesai masa perawatan maka
selama sisa waktu tersebut pelaksanaan perawatan tetap dilakukan dengan membasahi
permukaan beton terus menerus dengan menutupinya dengan karung basah/dengan
cara lain yang disetujui pengawas.
Cara pelaksanaan perawatan serta alat dipergunakan harus mendapat persetujuan
terlebih dahulu dari Konsultan Pengawas.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 43

f. Pekerjaan KAYU DAN PENGGANTUNGAN

 LINGKUP PEKERJAAN dan JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

 SEMUA ITEM PEKERJAAN YANG TERMASUK DALAM LINGKUP PEKERJAAN INI, AKAN

DILAKSANKAN SELAMA :
1. PEKERJAAN KUSEN  4 hari, dimulai pada hari ke 75 s/d. 78.
2. PINTU BESI TYPE P1  1 hari, yang dikerjakan pada hari ke 79.
3. PINTU KAYU KELAS I TYPE PJ1  2 hari, dimulai pada hari ke 80 s/d. 81.
4. JENDELA KACA KELAS I TYPE PJ1  1 hari, yang dikerjakan pada hari ke 82.
5. PINTU KAYU KELAS I TYPE P3  5 hari, dimulai pada hari ke 83 s/d. 87.
6. PINTU ALLUMUNIUM TYPE P4  2 hari, dimulai pada hari ke 88 s/d. 89.
(AKSESORIS LENGKAP TERPASANG)
7. JENDELA KACA KELAS I TYPE J1  7 hari, dimulai pada hari ke 90 s/d. 96.
8. JENDELA KACA KELAS I TYPE J2  2 hari, dimulai pada hari ke 97 s/d. 98.
9. KACA BENING TEBAL 5 MM  1 hari, yang dikerjakan pada hari ke 99.
10. KUNCI PINTU TANAM 2 SLAAG  1 hari, yang dikerjakan pd hari ke 100.
11. ENGSEL PINTU  1 hari, yang dikerjakan pd hari ke 101.
12. ENGSEL JENDELA  1 hari, yang dikerjakan pd hari ke 102.
13. HAK ANGIN JENDELA  1 hari, yang dikerjakan pd hari ke 103.
14. TARIKAN JENDELA  1 hari, yang dikerjakan pd hari ke 104.
15. PACOK JENDELA  1 hari, yang dikerjakan pd hari ke 105.

PINTU
Pintu terdiri dari kusen atau gawang dan daun pintu. Kusen dipasang tetap atau mati di
dalam tembok, sedang daunnya digantungkan pada kusen dengan menggunakan
engsel sehingga dapat berputar pada engsel, berputar ke kiri atau ke kanan.
Kedudukan daun pintu pada saat ditutup melekat dengan sponing pada kusen pintu,
kecuali pada bagian bawah, kedudukannya dibuat beberapa cm di atas lantai.

METODE PELAKSANAAN
Hal penting dalam proses pembuatan sebuah pintu adalah kesesuaian antara kusen dengan daun pintu
yang akan dipasang, baik ukuran lebar, maupun tinggi serta tebalnya daun pintu.
Ketebalan Daun Pintu sangat berperan untuk pembuatan alur skonengan pada kusen yang nantinya
akan dirapatlan pada kusen sehingga Daun Pintu tidak mumbul dari kusen penggantungnya.
Kusen dan Daun Pintu dibuat dengan menggunakan kenis kayu yang berasal dari kelas yang sama
sehingga tekstur dan warna yang dihasilkan bisa lebih seragam.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 44

Kusen dipasang dengan kedua ujung kaki tidak menyentuh Keramik Lantai atau dibuatkan “Sepatu”
berupa lapisan bat atau campuran semen/beton setinggi 5 – 10 cm dari level lantai yang terlebih dahulu
telah ditancapkan besi atau paku di bagian bawah kusen untuk penguat.
Pemasangan Kusen dikerjakan setelah Pekerjaan Pondasi dan Pengecoran Sloof,
pemasangan dilakukan bersamaan dengan Pelaksanaan Pemasangan Batu Bata dan
Pengecoran Kolom.
Bouwplank yang ada di sekeliling pondasi tidak boleh dibongkar dulu, karena titik
tengah pondasi akan dijadikan sebagai pedoman Pemasangan Kusen dan Dinding.
Pada lokasi yang telah ditentukan, ketinggian kusen diukur untuk memastikan
ketinggian “sepatu” kusen.
Dengan berpedoman pada ketinggian Daun Pintu, maka dibuatkan “sepatu” pada
bagian sisi kedua kaki kusen menggunakan papan. Pasang paku 5 Inchi sebanyak 2
buah pada masing-masing sisi kaki kusen. Pada bagian belakang yang nantinya akan
bersentuhan dengan Dinding Batu Bata, dipasang paku 3 Inchi dengan jarak pasangan
sekitar 50 cm. Paku yang ditancapkan tersebut dinamakan angkur yang berfungsi
sebagai pengikat dan penguat kusen dengan pasangan dinding batu bata.
Kemudian, kusen diletakkan pada posisi yang telah ditentukan dengan posisi tegak.
Ukur posisi tegak lurus dengan menggunakan Alat Penegak Lurus (Lot). Semua bagian
baik sisi kanan atau sisi kiri harus tegak lurus.
Periksa kedua sudut kusen menggunakan garis siku, jika sudutnya 90º, maka dapat
disimpulkan bahwa pasangan kusen sudah baik dan benar.
Pasang penopang atau skur pada kusen agar kusen tidak bergerak sehingga semua
ukuran berubah. Pasang semua kusen yang ada sebelum melakukan Pemasangan
Dinding Batu Bata.
Sebagai langkah akhir, lakukan pengecekan dengan menggunakan selang kecil yang
diisi air sebagai waterpass. Caranya dapat dilakukan dengan menarik meteran ukur
pada bagian atas kusen pada kedua sisi kaki kusen, misalnya 1 meter, tandai dengan
pensil. Jika posisi air yang ada dalam selang sama tingginya dengan tanda garis pensil,
maka kedua kaki kusen telah sama dan tegak lurus.

JENDELA dan VENTILASI

METODE PELAKSANAAN
Teknis Pelaksanaan Pemasangan Kusen Jendela sama dengan Teknis Pemasangan Kusen Pintu.
Hal yang harus diperhatikan adalah bagian sisi atas kusen jendela harus memiliki ketinggian yang sama
dengan Kusen Pintu.
Biasanya Kusen Jendela dipasang setelah terdapat beberapa pasangan batu di bawahnya.
Jika pasangan bata telah kering, kusen dapat dipasang seperti teknis yang telah diuraikan di atas.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 45

Ruang Pemasangan Daun Pintu harus diletakkan di possi sebelah dalam rumah dan Pemasangan Daun
Jendela diletakkan di sebelah luar rumah.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan Pekerjaan Kusen Kayu
(Kusen Pintu, Kusen Jendela dan Kusen ventilasi) ini adalah 4 orang Pekerjan dengan
kapasitas produksi 0.14 kubik per hari yang dihitung secara keseluruhan volume kerja.
Perlatan yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan ini dalah peralatan standar
untuk melaksanakan Pekerjaan Kayu misalnya Gergaji, Palu, Alat Ukur, Waterpass, Mesin
Penghalus (Gerinda), Bor Listrik, Obeng, dan lain-lain.

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN DAUN PINTU KAYU


Ukur lebar dan tinggi kusen pintu.
Ukur lebar dan tinggi daun pintu.
Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi
kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.
Lepaskan daun pintu, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang daun pintu (sisi
tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm (pintu
dengan 2 engsel), dan pada bagian tengah (pintu dengan 3 engsel)
Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai baik kedudukannya,
kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu tempat engsel yang sesuai dengan engsel
pada daun pintu.
Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu dengan cara melepas pennya,
kemudian pasang/tanam pada tiang kusen
Pasang kembali daun pintu pada kusennya dengan memasangkan engselnya, lalu
masukkan pennya sampai pas, hingga daun pintu terpasang pada kusen.
Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup.
Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dng cara melepaskan pen.
Stel kembali sampai daun pintu dapat membuka dan menutup dengan baik, rata dan
lurus dengan kusen.
Setelah Daun Pintu terpasang dengan rapi dan sempuran rata, dapat dilanjutkan
dengan pemasangan aksesoris pendukung termasuk Kunci dan Aksesoris pelengkap
lainnya.

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN DAUN PINTU ALLUMUNIUM


Pasang kedua Engsel pada Daun Pintu terlebih dahulu.
Kemudian letakkan daun pinTu pada posisi Sponing Pintu, diatur sedemikian rupa agar
keempat sisinya (atas, bawah, kanan dan kiri) pas. Lalu dengan menggunakan spidol

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 46

atau pensil, tandai posisi engsel di Sponing Pintu tersebut, sekaligus dengan posisi
lubang sekrup engselnya.
Untuk penyekrupan engsel pada Dinding Keramik sebaiknya menggunakan Sekrup dan
Fischer (6 mm). Caranya Dinding Keramik terlebih dahulu di bor dengan menggunakan
Mesin Bor (memakai mata bor ukuran 6 mm). Pengeboran dilakukan pada titik engsel
yang telah ditandai sebelumnya. Setelah dibor, masukkan Fischer 6 mm tadi ke dalam
lubang tersebut.
Gantung/pasangkan Daun Pintu pada posisi yang telah ditentukan tadi, lakukan
penyekrupan pada semua lubang engsel.
Langkah terakhir adalah pemasangan Gerendel Pintu bagian dalam, juga dengan
menggunakan Fischer.

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN DAUN PINTU BESI


Tentukan titik pemasangan dan ukur terlebih dahulu panjang area yang akan diberi
Pintu Besi.
Desain Pintu sesuai dengan Gambar Rencana.
Lakukan pemotongan besi sesuai dengan bentuk dan motif rencana. Untuk besi tempa
yang akan diukir, setelah pemotongan dilakukan pembentukan motif atau gambar.
Lakukan pengelasan antar besi untuk menyambung agar kuat dan kokoh.
Lakukan pengampelasan besi setelah pengelasan, hal ini bertujuan agar permukaan
Pintu Besi lebih halus.
Finishing berupa pengecatan, cara atau metode mengecat bisa menggunakan teknik cat
semprot tekanan tinggi atau menggunakan kuas.
Setelah selesai semua pengelasan Pintu, maka Pintu dibawa ke lokasi pekerjaan dan
dipasang pada lokasi yang telah ditentukan.
Kemudian periksa ukuran opening pintu.
Cek garis elevasi pada kedua frame.
Tentukan elevasi garis finishing lantai dan tentukan juga center line serta titik-titik posisi
angkur.
Bobok atau dengan menggunakan Mesin Bor, buat lubang pada Kolom Praktis/ shear
wall pada posisi titik-titik angkur sehingga terlihat pembesiannya.
Tegakkan Frame , sesuaikan dengan ketentuan elevasi, center line & garis pinjaman.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 47

Pastikan posisi frame ditanam sedalam 20 mm.


Las angkur frame dengan besi tulangan Kolom Praktis.

Kemudian lakukan Grouting pada celah disekeliling Frame (gunakan Grouting yang
telah mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas/Direksi).

Setelah Grouting keras dan pekerjaan Plesteran di sekitar frame berumur minimal 1 hari,
maka selanjutnya dapat dilakukan pemasangan daun pintu besinya.

Proses Pemasangan Daun Pintu Besi dikerjakan sebagaimana Metode Pelaksanaan


Pekerjaan Pasangan Daun Pintu Allumunium.

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KUNCI PINTU TANAM 2 SLAAG


Ukur lebar dan tinggi pintu untuk menentukan letak titik pemasangan kunci yang
disesuaikan dengan tinggi pengguna pintu. Umumnya tinggi pemasangan titik kunci
adalah 90 – 100 cm dari dasar pintu sisi terbawah.
Tandai titik pemasangan kunci dengan pensil.
Buat lubang pada titik yang telah ditandai sebelumnya dengan menggunakan pahat
kayu, rapikan kemudian pasanglah kunci dalam posisi yang pas dan tepat.
Langkah selanjutnya adalah pemasangan kunci bagian akhir, gunakan skrup untuk
mengencangkannya.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 48

Pada posisi yang sama dan seimbang sejajar dengan titik pemasangan kunci pada daun
pintu, buat juga lubang pada batang kusen pintu dengan pahat kayu sebagai tempat
striking plate-nya.
Pasang badan kunci dan pastikan posisi lidah pengait (latch bolt) sudah benar dan
sesuai dengan arah bukaan pintu, kemudian pasang plat lawan pada kusen.
Setelah semua instalasi telah terpasang, kemudian lakukan pengujian agar kunci dapat
berfungsi dengan sempurna.
Hasil pekerjaan harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Pacok Pintu ini akan dikerjakan selama 1 hari dari masa pelaksanaan proyek.
Pekerjaan ini dimulai pada hari ke 114 dan direncanakan selesai pada hari yang sama
dari masa berlangsungnya pelaksanaan proyek.

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN PACOK PINTU dan PACOK JENDELA


Pada posisi yang telah ditentukan, tandai titik pemasangan pacok dengan pensil.
Dengan menggunakan obeng atau skrup, kencangkan baut pacok pada lubang yang
telah ditentukan.
Pada sisi yang berhadapan langsung dengan pemasangan pacok, pasang juga bagian
terkahir pacok dengan menggunakan skrup.
Setelah semua instalasi telah terpasang, kemudian lakukan pengujian agar pacok dapat
berfungsi dengan sempurna.
Hasil pekerjaan harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN ENGSEL PINTU


Tentukan jumlah pasangan engsel (sesuai dengan tinggi pintu dan ketentuan Gambar
Kerja).
Tandai titik-titik pemasangan dengan menggunakan pensil.
Berdirikan pintu, dan dalam keadaan yang rata seimbang, tandai juga pasangan engsel
pada bagian kusen tempat akan digantungkannya daun pintu (posisi titik pada daun
pintu dalam keadaan seimbang dengan posisi titik pada bagian kusen).

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 49

Kencangkan dengan menggunakan skrup semua perangkat keras engsel, dan pastikan
bahwa posisi engsel telah rapi dan benar.
Tambahkan pin terakhir yang melekat pada bagian engsel pintu ke bagian dinding, dan
pastikan bahwa pintu dapat terbuka dan tertutup dengan bebas.
Sebagai langkah terakhir, lumasi engsel dengan pelumas.
Hasil pekerjaan harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.

METODE PELAKSANAAN HANDLE PINTU


UMUMNYA PEGANGAN PINTU DIKERJAKAN BERSAMAAN DENGAN PEKERJAAN
PASANGAN KUNCI.
Tanda posisi handle/pegangan pintu pada daun pintu, serta pelat lawan ( striking plate)
pada kusen dengan menggunakan pensil.
Lubangi daun pintu dan kusen sesuai dengan tanda yang telah dibuat sebelumnya.
Pasang silinder dan baut hingga rapat, kemudiAn pasang handle/pegangan pintu.
Lakukan pengujian dengan menekan handle dan memutar kunci (pekerjaan pasangan
kunci telah diuraikan diatas).
Hasil pekerjaan harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.

PERALATAN
Perlatan yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan ini dalah peralatan standar
untuk melaksanakan Pekerjaan Kayu misalnya Gergaji, Palu, Alat Ukur, Waterpass, Mesin
Penghalus (Gerinda), Bor Listrik, Obeng, dan lain-lain.

RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN


Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan
antara lain :
a. Tangan para pekerja terkena mesin pemotong  luka ringan/berat
b. Tertimpa kayu kusen  luka ringan/berat

Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko
kecelakaan kerja tersebut antara lain :
1. Menggunakan pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan
standar (APD).
2. Melaksanakan instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan.
3. Menyediakan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 50

g. Pekerjaan ATAP DAN plafond

 LINGKUP PEKERJAAN
1. PLAFOND GYPSUM t = 9 MM
2. LIST PROFIL PALFOND GYPSUM

METODE PELAKSANAAN
Sebelum pekerjaan rangka plafond dilakukan, terlebih dahulu seluruh item pekerjan di
atas plafond harus sudah diselesaikan.
Langkah pertama dan terpenting dari pemasangan rangka adalah mengukur garis
ketinggian plafond sekeliling ruangan yang hendak dipasang rangka. Dapat
menggunakan pengukur waterpas pada beberapa titik di sekeliling ruangan. Gambar
garis untuk menyatukan titik-titik tersebut.
Langkah berikutnya adalah pemasangan wall angle (siku metal) sebagai
penyangga metal furing.
Tempatkan siku metal pada tanda garis. Selalu mulai dengan dinding dengan luas
terpanjang. Bor siku metal dengan jarak antar baut/sekrup 40 cm. Pastikan siku dibaut
dengan kencang agar kuat menyangga metal furing.

 LINGKUP PEKERJAAN
PLAFOND GYPSUM t = 9 MM

METODE PELAKSANAAN
Tentukan marking elevasi plafon dan buat garis sipatan serta titik paku kait.
Pasang paku kait.
Pasang penggantung rangka plafond (hanger dan clip adjuster) dgn posisi tegak lurus.
Pasang rangka tepi plafon (steel hollow dan wall angle profil) sebagai list tepi pada
garis sipatan.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 51

Tentukan jarak penempatan kait penggantung.


Pasang tarikan benang sebagai pedoman penentu kelurusan dan ketinggian rangka
plafond.
Pasang rangka utama (top cross rail).
Pasang rangka pembagi (furing channel) dengan menggunakan locking clip.

Pasang dan kencangkan clip /rod.


Pasang panel gypsum pada rangka plafon dengan sekrup ceiling menggunakan screw
driver dan setiap sambungan harus tepat pada rangka.

 LINGKUP PEKERJAAN
3. LIST PROFIL PLAFOND

METODE PELAKSANAAN
Pasangan List Profil dikerjakan setelah semua pasangan plafond selesai dikerjakan atau
disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan pekerjaan.
Ukuran dan dimensi pasangan berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam gambar.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Seluruh Item Pekerjaan Plafond ini akan dilaksanakan selama 7 hari yang dimulai pada
hari ke 91 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 97 dari masa
pelaksanaan proyek konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan seluruh item
Pekerjaan Plafond adalah 12 Orang Pekerja keseluruhan volume kerja dengan kapasitas
produksi 10 meter luas per hari.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 52

Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk
melaksanakan Pekerjaan Kayu misalnya Alat Pemotong, Palu, Gergaji, Bor Listrik,
Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN


a. Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan
antara lain :
1. Tangan para pekerja terkena mesin pemotong  luka ringan/berat
2. Gangguan paru-paru akibat debu Gypsum  luka ringan
3. Terjatuh pada saat pemasangan Plafond  luka ringan/berat
4. Terjatuh dari ketinggian/bongkar pasang scaffolding/kayu perancah
 luka ringan/berat

b. Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko
kecelakaan kerja tersebut antara lain :
Menggunakan pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan
standar (APD).
Melaksanakan instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan.
Memeriksa seluruh papan bekisting dan perancah sebelum dimulainya pemasangan.
Menyediakan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari.
Memasang jaring Pengaman (untuk pekerjaan yang dilaksanakan pada lantai 2 dst).

h. Pekerjaan pengecatan

 LINGKUP PEKERJAAN
1. PENGECATAN DINDING 2  L/D
Pengecatan dilakukan untuk melapisi dan melindungi permukaan dinding dari terpaan
sinar matahari langsung dan air hujan yang dapat mengurangi dan merusak pasangan
dinding. Selain itu, juga berfungsi untuk memberikan pandangan yang lebih menarik
dan sebagai pertahanan terhadap pengaruh destruktif cuaca.

METODE PELAKSANAAN
Pekerjaan Pengecatan Dinding Beton dilaksanakan setelah semua pasangan Dinding
Bata dan Plesteran selesai dikerjakan 100%.
Pengecatan harus dilakukan menurut proses sebagai berikut :
1. Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu dilap
dengan kain basah hingga bersih.
2. Melapis dinding dengan plamir tembok, dipoles sampai rata.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 53

3. Setelah betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain
kering yang bersih.
4. Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata, minimal 3 (tiga) gunung.
5. Pekerjaan cat tembok harus menghasilkan warna merata sama dan tidak terdapat
belang-belang atau noda-noda mengelupas.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Pengecatan Dinding ini akan dikerjakan selama 5 hari yang dimulai pada hari
ke 103 dan akan diselesaikan pada hari ke 107 masa pelaksanaan proyek.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 10
Orang Pekerja yang dihitung secara keseluruhan volume dengan kapasitas produksi
adalah 10 meter luas per-hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk
melaksanakan Pekerjaan Pengecatan misalnya Kuas Kecil, Kuas Roll, Wadah Adukan Cat,
dan lain-lain.

 LINGKUP PEKERJAAN
2. PENGECATAN PLAFOND dan LIST PLAFOND
3. PENGECATAN KUSEN KAYU
4. PENGECATAN DAUN PINTU, JENDELA dan VENTILASI

METODE PELAKSANAAN
Bidang kayu dicat dengan menggunakan kuas roll atau kuas biasa.
Kuas dibersihkan dari debu dan kotoran yang masih menempel.
Proses pengecatan dimulai dari bagian pinggir bidang dengan menggunakan kuas
ukuran sedang. Hal ini bertujuan agar hasil pengecatan lebih rapi.
Setelah itu dilapisi cat pada bagian tengah dengan menggunakan roll.
Pekerjaan diusahakan agar ketebalan cat rata dan sama dan tidak belang.
Pengecatan dilakukan secara berulang-ulang sampai seluruh permukaan plafond
mempunyai warna yang seragam dan merata.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 54

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Pengecatan Plafond dan List Plafond akan dikerjakan selama 2 hari yang
dimulai pada hari ke 98 dan akan diselesaikan pada hari ke 99 pelaksanaan proyek.
Sementara Pekerjaan Pengecatan Kusen Kayu akan dikerjakan selama 2 hari yang
dimulai pada hari ke 100 dan akan diselesaikan pada hari ke 101 pelaksanaan proyek.
Sedangkan Pekerjaan Pengecatan Daun Pintu, Jendela dan Ventilasi akan dikerjakan
selama 1 hari yang dimulai pada hari ke 102 dan akan diselesaikan pada hari yang sama.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Pengecatan
Plafond dan List Plafond adalah 4 orang Pekerja.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Pengecatan
Kusen Kayu dan Daun Pintu adalah 8 orang Pekerja.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk
melaksanakan Pekerjaan Pengecatan misalnya Kuas Kecil, Kuas Roll, Wadah Adukan Cat,
dan lain-lain.

RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN


a. Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan
antara lain :
1. Tangan para pekerja terkena mesin pemotong  luka ringan/berat
2. Gangguan paru-paru akibat debu Gypsum  luka ringan
3. Terjatuh pada saat pengecatan Plafond  luka ringan/berat
4. Terjatuh dari ketinggian/bongkar pasang scaffolding/kayu perancah
 luka ringan/berat

b. Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko
kecelakaan kerja tersebut antara lain :
Menggunakan pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan
standar (APD).

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 55

Melaksanakan instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan.


Memeriksa seluruh perancah sebelum dimulainya pemasangan.
Menyediakan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari.
Memasang jaring Pengaman (untuk pekerjaan yang dilaksanakan pada lantai 2 dst).

i. PEKERJAAN SANITAsI air

 KETENTUAN MATERIAL
Pekerjaan meliputi pemasangan seluruh jaringan instalasi didalam bangunan,
penyambungan yang bersumber dari bangunan yang telah ada, penyediaan bahan-
bahan kelengkapan, pipa-pipa PVC, dsb. sehingga instalasi berfungsi dengan baik.
Pipa-pipa pvc digunakan dari beberapa ukuran.
Sebagai alat sambung digunakn sock drat, elbow dan tee yang sesuai dengan
spesifikasi dan ukuran bahan yang direkatkan dengan mengunakan lem PVC.
Kran air yang digunakan harus berkualitas baik.
Floor Drain yang digunakan harus berkualitas baik.
Kloset jongkok menggunakan bahan keramik dan berkulitas baik
Pelaksanaan secara umum mengacu kepada gambar detail dan persyaratan yang
standar, atau ditentukan lain sesuai keadaan di lapangan.

 KETENTUAN PELAKSANAAN
Pipa yang digunakan harus berkuaitas baik dengan tekstur yang lentur tetapi kuat.
Gunakan pipa ukuran ½” untuk menyuplai air dan pipa ukuran ¾” atau 1” untuk
menarik air dari sumber air.
Semua pipa harus disambung dengan rapat (menggunakan lem/penyambungan drat
dengan menggunakan sealtape), sehingga tidak ada resiko kempos atau angin keluar.
Seluruh Item Pekerjaan Instalasi ini akan dikerjakan selama 1 hari yaitu pada hari ke 107.

 LINGKUP PEKERJAAN
1. KLOSET DUDUK SETARA TOTO + AKSESORIS (LENGKAP TERPASANG)

KETENTUAN PELAKSANAAN
Adanya pipa air berukuran minimal 4 inchi yang menjadi saluran pembuangan air kotor
menuju Septicktank.
Adanya saluran bersih yang terletak di dinding di belakang kloset duduk untuk mengisi
tangki kloset serta saluran air bersih di samping kloset untuk shower bidet.
Lantai Kamar Mandi sudah dipasang keramik.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 56

METODE PELAKSANAAN
Buat lubang pada lantai kamar mandi yang mengarah pada saluran pipa pembuangan
yang ada dibawahnya. Sambungkan saluran pipa bawah tanah dengan pipa tikungan
toilet.
Siapkan tempat pemasangan dudukan kloset (toilet flange) agar cocok dengan ukuran
dan posisi pada lubang yang merupakan saluran pembuangan air kotor ( closet bend).
Pasang dudukan kloset. Gunakan lem agar menempel pada pipa pembuangan.
Kemudian bor lubang dudukan kloset dan lakukan pemasangan baut.
Pasang head dan seal karet.
Pasang secara menempel stop valve, kawat tembaga dan perangkatnya di dinding
kamar mandi.
Pasang Kloset Duduk dan sesuaikan posisinya dengan seal karet dengan menggunakan
pedoman baut yang terpasang.
Kencangkan baut. Hal yang perlu diperhatikan adalah jangan memasang baut terlalu
kencang karena akan menyebabkan bagian bawah kloset duduk akan menjadi retak.
Sebelum memasang tangki di atas kloset duduk, gunakan karet penahan tangki (bila
ada). Pasang Tangki dan kencangkan bautnya.
Kemudian pasang tutup tangki.
Lakukan penyambungan saluran air bersih menuju tangki dengan menggunakan
flexible.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Pasangan Kloset Duduk + Aksesoris Lengkap Terpasang akan dikerjakan
selama 3 hari yang dimulai pada hari ke 108 dan akan diselesaikan pada hari ke 110
pelaksanaan proyek.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan ini adalah 3
orang Pekerja yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas
produksi 0.30 buah pasangan per-hari .
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar Alat Bor
Listrik, Alat Pemotong Keramik, Palu dan lain-lain.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 57

 LINGKUP PEKERJAAN
2. BAK AIR FIBER LENGKAP TERPASANG

METODE PELAKSANAAN
Pemasangan Keramik Bak Mandi saling mempunyai keterkaitan dengan kegiatan
Pemasangan Batu Bata untuk bak mandi. Jika pemasangan batu-bata telah selesai,
kemudian dikerjakan juga pemasangan saluran pembuangan. Kemudian aci secara
merata dan tebal keseluruh bagian permukaan dinding bak, baik sisi luar maupun sisi
dalam. Lakukan hal ini secara hati-hati dan penuh kecermatan.
Setelah itu, lanjutkan Pekerjaan Plesteran dengan menggunakan adukan 1 PC : 3 Pasir
Kasar. Plesteran harus agak tebal, kira-kira 1,5 – 2 cm. Gosok secara merata
menggunakan tapak kayu, dan tidak perlu dihaluskan. Hal yang terpenting adalah
plesteran harus tegak lurus, sehingga ketebalan adukan pemasangan keramik bak
nantinya akan relatif sama.
Setelah pekerjaan ini selesai, biarkan selama 2 hingga 3 hari, kemudian isi dengan air
untuk menguji apakah bak mandi bocor atau tidak. Jika tidak bocor, berarti bak dapat
dipasang keramik pada hari berikutnya, setelah air dikeringkan.
Jika pemasangan bak mandi dilakukan setelah memasang keramik dinding kamar
mandi, maka nat keramik sebaiknya sama tinggi dengan nat keramik bak mandi.
Gunakan selang air sebagai waterpass.
Alat dan proses pemasangan keramik bak sama dengan memasang keramik dinding,
namun agak lebih sulit, karena tukang harus masuk ke dalam ruang bak yang
kadangkala terlalu sempit untuk ukuran badan.
Pasang benang pada setiap sisi yang telah diukur dengan lot dan waterpass. Siapkan
adukan 1 PC : 2 PS. Pasang satu persatu dari atas, sisi kanan-kiri, pasang paku sebagai
penopang sementara agar keramik tidak melorot, namun pemasangan paku beton tidak
boleh terlalu dalam. Gunakan semen kering untuk membantu mempercepat proses
pengeringan dan perekatan keramik pada bagian adukan yang menempel pada sisi
keramik dan dinding.
Potong pada bagian sudut bak menggunakan gunting keramik atau angel grinder.
Potongan harus rapi dan rata.
Pada sisi atas keramik yang bersinggungan dengan lantai bibir bak, dapat dipasang
kuku, menggunakan aci seperti pasta.
Bersihkan seluruh permukaan keramik menggunakan spoons atau lap kering.
Setelah selesai, biarkan selama 1 hari kemudian bersihkan sisa nat yang menempel pada
keramik dengan hati-hati dan rapi. Periksa kembali secara berualang-ulang sehingga
dipastikan semua nat telah diisi dengan grout.
Pada bagian pangkal pipa saluran pembuangan air bak, olesi dengan grout hingga rata
dan padat.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 58

Biarkan selama beberapa hari, kemudian bak mandi boleh diisi dengan air.
Pekerjaan ini dikerjakan bersamaan dengan Pemasangan Waterbalt yaitu selama 2 hari
yang dimulai pada hari ke 108 dan rencana selesai pada hari ke 109.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Pasangan Bak Air Fiber Lengkap Terpasang akan dikerjakan selama 1 hari
yang dimulai pada hari ke 111 dan akan diselesaikan pada hari yang sama.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan ini adalah 2
orang Pekerja yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar Alat Bor
Listrik, Alat Pemotong Keramik, Palu dan lain-lain.

 LINGKUP PEKERJAAN
3. FLOOR DRAIN

METODE PELAKSANAAN
Floor Drain dikerjakan bersamaan dengan Pekerjaan Pasangan Keramik Lantai KM.
Pada titik yang telah ditentukan, dipersiapkan lubang untuk floor drain, yang telah
terhubung dengan pipa pembuangan yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Buat adukan semen-pasir, dan dengan menggunakan sendok semen, tempelkan adukan
ke seputar bibir lubang saluran pembuangan.
Ambil bagian mangkok floor drain dan masukkan bagian bawahnya ke lubang
pembuangan. Tekan dan rekatkan ke adukan semen. Sebelumnya, singkirkan dulu
kertas penghalang material tadi.
Tutup bagian
pinggir floor drain
dengan adukan semen.
Rapikan. Sewaktu semen setengah kering, taburkan semen kering ke atasnya. Tunggu
hingga semen betul-betul kering.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 59

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Pasangan ini akan dikerjakan selama 1 hari yang dimulai pada hari ke 112 dan
akan diselesaikan pada hari yang sama.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan ini adalah 2
orang Pekerja yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar Alat Bor
Listrik, Alat Pemotong Keramik, Palu dan lain-lain.

 LINGKUP PEKERJAAN
4. KRAN AIR

METODE PELAKSANAAN
Hal yang harus di perhatikan dalam pemasangan kran adalah tekanan air.
Dalam proyek konstruksi ini, bangunan adalah gedung berlantai 3 dan memiliki
ketinggian tandon sekitar 15 meter. Sehingga tekanan air berkisar antara 1 sampai
1.5 kg/cm2.
Pada titik yang telah ditentukan, dibuat lubang pada dinding sebagai tempat
pemasangan kran yang mana pipa instalasi telah terpasang sebelumnya.
Langkah berikutnya adalah menentukan gate valve induk. Agar lebih mudah, tutup
terlebih dahulu valve (kran putar) yang berada di instalasi tangki tandon di bagian
out bow (Biasanya terletak pada sisi bawah tandon/tangki air yang berfungsi
sebagai pipa pennyuplai air ke seluruh bangunan).
Selanjutnya lilitkan seal tape pada kran tersebut searah jarum jam. Jumlah lilitan
antara 7 sampai 12 lilit (atau menyesuaikan kerapatan kran tersebut).

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Pasangan ini akan dikerjakan selama 1 hari yang dimulai pada hari ke 113
dan akan diselesaikan pada hari yang sama.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 60

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan ini adalah 2
orang Pekerja yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar Alat Bor
Listrik, Alat Pemotong Keramik, Palu dan lain-lain.

 LINGKUP PEKERJAAN
5. WASHTAFEL + AKSESORIS LENGKAP TERPASANG

METODE PELAKSANAAN
Pasangan dikerjakan pada posisi yang telah ditentukan sesuai dengan gamber.
Pada saat Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi Batu Gunung atau paling lambat pada saat
Pelaksanaan Pekerjaan Lantai, terlebih dahulu telah dipersiapkan posisi pipa antara lain
sebagai pipa input dan output.
Jika letak westafel telah ditentukan, kemudian dipersiapkan peralatan pendukung
lainnya seperti reducer elbow, faucet socket, long elbow, tee 90°, lem pipa, pipa PVC
dengan ukiran yang sesuai, pipa PVC ukuran 1 inchi untuk saluran pembuangan air
kotor.
Pasang pipa saluran air bersih dan saluran air pembuangan di bawah lantai,
pasangkan reducer elbow untuk mengarahkan pipa ke atas sebanyak 2 buah. Tanamkan
seperempat bata di bawah plesteran. Dan pasang long elbow ke arah luar dinding untuk
disambungkan dengan Washtafel.
Yang perlu diperhatikan adalah pemasangan Washtafel dilakukan setelah dinding
diplester atau telah dicat, karena alat ini menempel pada dinding.
Tentukan secara jelas ketinggian Washtafel dan pasang lobang input setinggi 95 cm
atau ukuran lain yang disesuaikan dengan tinggi badan/sesuai standar. Pada bagian
bawahnya sediakan lobang output sekitar 15 atau 20 cm dari lobang input. Ingat semua
lobang harus dipasang faucet socket.
Periksa peralatan dan kelengkapan lainnya yang disertakan dalam kotak Washtafel
bawaan pabrik. Biasanya setiap merek produk westafel berbeda dalam jarak faucet
socket saluran air bersih dan saluran air pembuangan.
Periksa dan cari lobang sekrup bawaan Washtafel, biasanya terletak pada sisi kanan dan
kiri di bawah westafel. Pasang sementara untuk mencocokkan posisi paling pas
lobang faucet socket dengan sock drat pada bagian bawah westafel. Tandai dengan
pensil lobang sekrup yang nantinya akan dipasang sekrup fischer pada dinding.
Turunkan Washtafel secara hati-hati, lubangi tanda pensil tadi menggunakan bor, mata
bor yang disesuaikan dengan ukuran sekrup fischer.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 61

Pasang kembali Washtafel lobang sekrup diletakkan pada kedua lobang pengeboran
tadi, masukkan nut driver ke dalam lobang bor, kencangkan dengan screw driver.
Pastikan westafel dalam posisi kendang dan tidak bergerak-gerak.
Pasang pipa pada bagian bawah Washtafel, sambungkan dengan faucet socket.
Kencangkan dengan tangan searah jarum jam.
Jika semua tahapan ini telah dilakukan dengan baik, berarti Washtafel telah siap untuk
digunakan. Sebelumnya periksa dan dicoba apakah ada kebocoran pipa, rembesan. Jika
hal tersebut terjadi segera perbaiki dan mungkin ada beberapa sambungan yang masih
kendor atau cara pengeleman yang kurang baik.
Di atas Washtafel dapat dipasang kaca bayang (cermin) dan wadah sabun cair sebagai
kelengkapan penggunaan.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Pasangan ini akan dikerjakan selama 2 hari yang dimulai pada hari ke 114
dan akan diselesaikan pada hari ke 115 masa pelaksanaan konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan ini adalah 2
orang Pekerja yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan.
Peralatan yang digunakan antara lain Palu, Sekop, Kereta Sorong, Gergaji, Alat Sekam,
Alat Ukur, Waterpass dan lain-lain.

 LINGKUP PEKERJAAN
6. SEPTICKTANK + RESAPAN

METODE PELAKSANAAN
Ukuran kedalaman dan lebar galian disesuaikan dengan Gambar Rencana.
Bagian bawah atau Plat Dasar Septicktank harus terbuat dari Beton Bertulang dengan
ketebalan antara 15 cm.
Pembuangan air bekas cucian tidak boleh dimasukan ke dalam septictank. Jadi saluran
air cucian harus di alirkan menuju got/selokan kota.
Pada bagian pipa rembesan harus dibuatkan bak beton pembatas/bak isolasi dengan
ukuran 20 x 20 x 20 cm.
Pipa rembesan menggunakan pipa PVC 4” dan dibuatkan lobang-lobang pada bagian
bawah atau ½ dari diameter pipa. Besarnya lobang dengan dia. antara 15 mm – 20 mm.
Bisa dibuat memanjang dengan memakai gergaji besi, dengan lebar 15 – 20 mm
Penempatan didalam lobang galian dibuat miring kearah akhir tepi galian dengan
kemiringan 5 – 10 %.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 62

Pada pasangan pipa usahakan seminimal mungkin terjadinya belokan atau penggunaan
elbow, agar kotoran dapat mengalir dengan lancar bebas hambatan pada saat didorong
oleh air siraman.
Sediakan saluran udara agar tidak “meledak”, dan saluran pembuangan air tidak
melimpah pada ruang resapan septicktank, sehingga jika cairan atau resapan penuh
dapat mengalir keluar dan mengurangi tekanan udara yang tersumbat.
Pada bagian keliling atau sebagai dinding menggunakan Plat Beton Bertulang dengan
ketebalan 10 cm.
Setelah pengecoran Dinding Plat Beton Bertulang selesai dikerjakan, sisakan sekitar 12
cm dari permukaan tanah untuk tempat pengecoran Plat Atas.
Persiapkan Besi untuk Sengkang (dimensi ukuran diameter dan jumlah sesuai Gambar
Rencana), kemudian potong sesuai dengan ukuran lebar dan panjang Septicktank,
susun dengan jarak sesuai ketentuan, kemudian ikat dengan kawat ikat.
Pasang Papan Bekisting pada bagian atas Plat Dinding, kemudian letakkan hasil
anyaman besi tadi, tutup sisi luar dengan papan setebal 10 cm.
Lakukan pengecoran dengan campuran sesuai dengan ketentuan. Ketebalan
pengecoran adalah 10 cm. Sediakan lubang pada bagian atas ruang limbah cair dan
pasang dengan tutup yang terbuat dari pipa PVC.
Tahap selanjutnya adalah menyambung semua pipa pembuangan limbah padat dari
kloset ke septicktank. Kemudian timbun dengan tanah.
Usahakan agar letak kloset lebih tinggi daripada Septicktank agar kotoran dapat
dengan mudah masuk ke dalam septicktank.
Pipa dibungkus dengan ijuk, lalu di beri tumpukan batu karang. Kemudian di timbun
dengan tanah.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Pasangan ini akan dikerjakan selama 9 hari yang dimulai pada hari ke 108
dan akan diselesaikan pada hari ke 116 masa pelaksanaan konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan ini adalah 4
orang Pekerja yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan.
Peralatan yang digunakan antara lain Perlatan untuk Pekerjaan Tanah, Peralatan untuk
Pekerjaan beton Bertulang dan Peralatan untuk Pekerjaan Kayu.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 63

 LINGKUP PEKERJAAN dan JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


7. PIPA PVC DIA. 3” (AIR KOTOR DARI KLOSET)
Pekerjaan ini akan dilaksanakan selama 1 hari yang dikerjakan pada hari ke 104 dan
direncanakan selesai pada hari yang sama dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan
sebanyak 2 Orang Pekerja dengan kapasitas produksi 12.35 meter per-hari.
8. PIPA PVC DIA. 2.5” (AIR KOTOR DARI FLOOR DRAIN)
Pekerjaan ini akan dilaksanakan selama 1 hari yang dikerjakan pada hari ke 105 dan
direncanakan selesai pada hari yang sama dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan
sebanyak 2 Orang Pekerja dengan kapasitas produksi 12.35 meter per-hari..
9. PIPA PVC. DIA. ¾” (AIR BERSIH)
Pekerjaan ini akan dilaksanakan selama 1 hari yang dikerjakan pada hari ke 106 dan
direncanakan selesai pada hari yang sama dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan
sebanyak 2 Orang Pekerja dengan kapasitas produksi 12.35 meter per-hari..
10. BAK KONTROL
Pekerjaan ini akan dilaksanakan selama 4 hari yang dikerjakan pada hari ke 117 dan
direncanakan selesai pada hari ke 120 dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan
sebanyak 4 Orang Pekerja dengan kapasitas produksi 0.13 unit per-hari..

RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN


a. Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan
antara lain :
1. Tangan para pekerja terkena mesin pemotong  luka ringan/berat
2. Gangguan paru-paru akibat debu semen  luka ringan
3. Terjatuh dalam lubang galian resapan  luka ringan/berat

b. Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko
kecelakaan kerja tersebut antara lain :
Menggunakan pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan
standar (APD).
Melaksanakan instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan.
Memeriksa seluruh perancah sebelum dimulainya pemasangan.
Menyediakan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari.
Memasang jaring Pengaman (untuk pekerjaan yang dilaksanakan pada lantai 2 dst).

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 64

j. Pekerjaan listrik

 LINGKUP PEKERJAAN dan JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


1. BOX ZAKERING
Mulai dilaksanakan pada hari ke 98 dan rencana selesai pada hari yang sama atau
dikerjakan selama 1 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.
2. LAMPU TL RM 2  45 WATT + AKSESORIS LENGKAP TERPASANG
Mulai dilaksanakan pada hari ke 99 dan rencana selesai pada hari yang sama atau
dikerjakan selama 1 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.
3. LAMPU DOWNLIGHT HE 36 WATT + AKSESORIS LENGKAP TERPASANG
Mulai dilaksanakan pada hari ke 100 dan rencana selesai pada hari yang sama atau
dikerjakan selama 1 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.
4. LAMPU HE 45 WATT + AKSESORIS LENGKAP TERPASANG
Mulai dilaksanakan pada hari ke 101 dan rencana selesai pada hari yang sama atau
dikerjakan selama 1 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.
5. LAMPU HE 26 WATT + AKSESORIS LENGKAP TERPASANG
Mulai dilaksanakan pada hari ke 102 dan rencana selesai pada hari yang sama atau
dikerjakan selama 1 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.
6. SAKLAR GANDA
Mulai dilaksanakan pada hari ke 103 dan rencana selesai pada hari yang sama atau
dikerjakan selama 1 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.
7. SAKLAR TRIPLE
Mulai dilaksanakan pada hari ke 104 dan rencana selesai pada hari yang sama atau
dikerjakan selama 1 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.
8. STOP KONTAK
Mulai dilaksanakan pada hari ke 105 dan rencana selesai pada hari yang sama atau
dikerjakan selama 1 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.
9. INSTALASI TITIK PENERANGAN, INSTALASI TERMASUK KABLE NYA 2.5 MM DALAM PIPA
PVC FITTING LAMPU DAN KELENGKAPAN INSTALASI TERPASANG
Mulai dilaksanakan pada hari ke 91 dan rencana selesai pada hari ke 95 atau dikerjakan
selama 5 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.
10. INSTALASI TITIK STOP KONTAK, INSTALASI TERMASUK KABLE NYA 2.5 MM DALAM PIPA
PVC, KOTAK KONTAK DAN KELENGKAPAN INSTALASI TERPASANG
Mulai dilaksanakan pada hari ke 96 dan rencana selesai pada hari ke 97 atau dikerjakan
selama 2 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 65

 LINGKUP PELAKSANAAN
Pekerjaan Elektrikal atau Pekerjaan Instalasi Listrik meliputi pemasangan seluruh
jaringan instalasi didalam bangunan, penyambungan arus yang bersumber dari
bangunan yang telah ada, penyediaan bola lampu, kabel-kabel, pipa-pipa PVC sesuai
gambar kerja dan sebagainya sehingga listrik menyala.

 MATERIAL YANG DIGUNAKAN


1. Kabel NYA dengan kualitas baik
2. Pipa kabel dari PVC HIC khusus untuk instalasi listrik diameter 3/4".
3. Steker stop kontak dan saklar dari bahan ebonit kualitas baik.
4. Lampu HE, Lampu TL dan armaturnya Box Sekering (MCB) sesuai dengan gambar.
5. Panel box yang dilengkapi fuse, switch untuk pembagian group pemasangan instalasi
listrik, produksi dalam Negeri (nasional) atau sekualitas, dengan arde (pentanahan) dari
kabel B.C.

 KETENTUAN PELAKSANAAN
Pemasangan instalasi listrik dan tata letak titik lampu/stop kontak serta jenis armatur
lampu yang dipakai harus sesuai dengan gambar instalasi listrik.
Sedangkan sistem pemasangan pipa-pipa listrik pada dinding maupun beton harus
ditanam (sistem inbouw) dan penarikan kabel (jaringan kabel) diatas plafond diikat
dengan isolator khusus dengan jarak 1,00 atau 1,20 m, atau jaringan kabel diatas plafon
tersebut dimasukkan dalam pipa PVC.
Khusus untuk instalasi stop kontak harus dilengkapi kabel arde (pentanahan) sesuai
dengan peraturan yang berlaku (mencapai dan terendam air tanah).
Pemasangan instalasi listrik berikut penggunaan bahan/komponen-komponennya harus
disesuaikan dengan sistem tegangan lokal 220 Volt.
Untuk pekerjaan instalasi listrik, atas persetujuan direksi, pemborong boleh menunjuk
pihak ketiga (instalatur) yang telah memiliki izin usaha instalasi listrik atau izin sebagai
instalatur yang masih berlaku dari Perum Listrik Negara (PLN).
Kontraktor Pelaksana tetap bertanggung jawab penuh atas pekerjaan ini sampai listrik
tersebut menyala (siap digunakan), termasuk biaya pengujian dengan pihak P.L.N.
Pengujian instalasi listrik harus dilakukan kontraktor pada beban penuh selama 1 x 24
jam secara terus menerus. Semua biaya yang timbul akibat pengujian ini menjadi
tanggung jawab kontraktor.
Dalam hal dilokasi pekerjaan belum ada jaringan listrik, kontraktor tetap harus
melaksanakan pemasangan instalasi listrik dan lampu-lampunya sesuai gambar
instalasi yang beersangkutan dan bertanggung jawab sampai dengan tingkat pengujian
dari P.L.N.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 66

 METODE PELAKSANAAN

CONDUIT OUTBOW
Marking jalur instalasi pada titik dan posisi yang telah ditentukan.
Tandai lokasi klem.
Bor lokasi klem.
Pasang conduit.

CONDUIT INBOW
Marking jalur instalasi pada titik dan posisi yang telah ditentukan.
Tandai lokasi tee dos.
Kerjakan pembesian Layer 1
Pasang conduit.
Kerjakan pembesian Layer 2
Ikat conduit pada Layer 2

SAKLAR dan STOP KONTAK


Marking jalur instalasi pada titik dan posisi yang telah ditentukan di dinding.
Bobok dinding bata dengan menggunakan Bor Listrik, jangan lupa gunakan cutter.
Pasang conduit & Inbow dos.
Tunggu sampai dinding di finish plesteran.
Sambung saklar, stop kontak dengan instalasinya.
Pasang saklar dan stop kontak, gunakan Waterpass agar rata seimbang.

ARMATURE dan TITIK LAMPU


Marking jalur instalasi pada plafond dengan menggunakan kapur/spidol.
Lubangi plafond sesuai markingan, untuk pasangan akustik sesuaikan dengan pekerjaan
rangka plafond.
Pasang kawat gantungan.
Pasang lampu dengan melepas kap lampu.
Kencangkan kawat gantungan.
Sambung ke instalasi.
Setelah instalasi lengkap terpasang secara sempurna, lakukan pengujian bola lampu.
Setelah dilakukan pengujian, lampu dilepas kembali dan akan dipasang secara
permanen pada saat akan dilakukan kegiatan serah terima proyek untuk mencegah
terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya pencurian.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 67

PERALATAN
Peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini antara lain : Bending
Conduit, Bor Tangan, Tang, Obeng, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN


a. Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan
antara lain :
Tangan para pekerja terkena mesin pemotong  luka ringan/berat
Tersengat arus listrik  luka ringan/berat
Gangguan paru-paru akibat debu semen  luka ringan
Terjatuh pada saat pemasangan bekisting  luka ringan/berat
Terjatuh dari ketinggian/bongkar pasang scaffolding/kayu perancah
 luka ringan/berat

b. Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko
kecelakaan kerja tersebut antara lain :
Menggunakan pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan
standar (APD).
Melaksanakan instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan.
Memeriksa seluruh perancah sebelum dimulainya pemasangan.
Menyediakan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari.
Memasang jaring Pengaman (untuk pekerjaan yang dilaksanakan pada lantai 2 dst).

iii. PEKERJAAN LANTAI II


A. Pekerjaan PASANGAN DAN PLESTERAN

 LINGKUP PEKERJAAN
1. PASANGAN ½ BATA CAMPURAN 1 SP : 2 PP
2. PASANGAN ½ BATA CAMPURAN 1 SP : 4 PP

METODE PELAKSANAAN
Metode Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Metode Pelaksanaan
Pekerjaan Pasangan Bata sebagaimana yang telah diuraikan di atas pada Sub Bidang
Pekerjaan Lantai 1.
Pekerjaan akan dilaksanakan setelah semua material tersedia dilokasi lantai 2.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 68

Mobilisasi material dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia atau dengan


bantuan alat katrol atau lift cor.
Untuk area kerja yang tinggi, dapat dikerjakan dengan menggunakan alat bantu berupa
scaffolding atau dengan menggunakan kayu perancah.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Pasangan ½ Bata Campuran 1 SP : 2 PP ini akan dilaksanakan selama 4 hari
yang dimulai pada hari ke 61 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari
ke 64 dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.
Sementara Pekerjaan Pasangan ½ Bata Campuran 1 SP : 4 PP ini akan dilaksanakan
selama 10 hari yang dimulai pada hari ke 65 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan
selesai pada hari ke 74 dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Pasangan
Pasangan ½ Bata Campuran 1 SP : 2 PP adalah 8 Orang Pekerja keseluruhan volume
kerja dengan kapasitas produksi 1.67 luas per hari.
Sedangkan Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan
Pasangan Pasangan ½ Bata Campuran 1 SP : 4 PP adalah 34 Orang Pekerja keseluruhan
volume kerja dengan kapasitas produksi 1.67 luas per hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk
melaksanakan Pekerjaan Pasangan misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong, Alat
Lansekap, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

 LINGKUP PEKERJAAN
3. PLESTERAN BATA CAMPURAN 1 SP : 2 PP
4. PLESTERAN BATA CAMPURAN 1 SP : 4 PP

METODE PELAKSANAAN
Metode Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Metode Pelaksanaan
Pekerjaan Pasangan Bata sebagaimana yang telah diuraikan di atas pada Sub Bidang
Pekerjaan Lantai 1.
Pekerjaan akan dilaksanakan setelah semua material tersedia dilokasi lantai 2.
Mobilisasi material dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia atau dengan
bantuan alat katrol atau lift cor.
Untuk area kerja yang tinggi, dapat dikerjakan dengan menggunakan alat bantu berupa
scaffolding atau dengan menggunakan kayu perancah.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 69

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Plesteran Bata Campuran 1 SP : 2 PP akan dilaksanakan selama 2 hari yang
dimulai pada hari ke 75 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke
76 dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.
Sedangkan Pekerjaan Plesteran Bata Campuran 1 SP : 4 PP akan dilaksanakan selama 10
hari yang dimulai pada hari ke 77 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada
hari ke 86 dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Plesteran Bata
Campuran 1 SP : 2 PP adalah 10 Orang Pekerja keseluruhan volume kerja dengan
kapasitas produksi 3.33 meter luas per hari.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Plesteran Bata
Campuran 1 SP : 4 PP adalah 34 Orang Pekerja keseluruhan volume kerja dengan
kapasitas produksi 3.33 meter luas per hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk
melaksanakan Pekerjaan Pasangan misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong, Alat
Lansekap, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

UNTUK SEMUA PEKERJAAN PASANGAN BATA DAN PLESTERAN

RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN


Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan
antara lain :
- Tangan para pekerja terkena mesin pemotong  luka ringan/berat
- Gangguan paru-paru akibat debu pasir/semen  luka ringan
- Terjatuh pada saat pemasangan bekisting  luka ringan/berat
- Terjatuh dari ketinggian/bongkar pasang scaffolding/kayu perancah
 luka ringan/berat
Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko
kecelakaan kerja tersebut antara lain :
 Menggunakan pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan
standar (APD).
 Melaksanakan instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan.
 Memeriksa seluruh papan bekisting dan perancah sebelum dimulainya pengecoran.
 Membatasi daerah pekerjaan pengecoran dengan pagar atau rambu yang informatif.
 Menyediakan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari.
 Memasang jaring Pengaman (untuk pekerjaan yang dilaksanakan pada lantai 2 dst).

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 70

b. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING

 LINGKUP PEKERJAAN
1. LANTAI KERAMIK 40  40 CM
2. LANTAI KERAMIK 25  25 CM

METODE PELAKSANAAN
Metode Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Metode Pelaksanaan
Pekerjaan Pasangan Keramik Lantai sebagaimana yang telah diuraikan di atas pada Sub
Bidang Pekerjaan Lantai 1.
Pekerjaan akan dilaksanakan setelah semua material tersedia dilokasi lantai 2.
Mobilisasi material dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia atau dengan
bantuan alat katrol atau lift cor.
Untuk area kerja yang tinggi, dapat dikerjakan dengan menggunakan alat bantu berupa
scaffolding atau dengan menggunakan kayu perancah.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Pasangan Keramik Lantai 40 cm  40 cm akan dikerjakan selama 12 hari, yang
dimulai pada hari ke 91 dan direncanakan selesai pada hari ke 102.
Sedangkan Pekerjaan Pasangan Keramik Lantai 25 cm  25 cm akan dikerjakan selama 2
hari, yang dimulai pada hari ke 96 dan direncanakan selesai pada hari ke 97.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Pasangan
Keramik Lantai 40 cm  40 cm adalah 30 orang Pekerja keseluruhan volume perkerjaan
dengan kapasitas produksi 1.43 meter luas per-hari.
Sedangkan jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan
Pasangan Keramik Lantai 25 cm  25 cm adalah 10 orang Pekerja keseluruhan volume
perkerjaan dengan kapasitas produksi 1.43 meter luas per-hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk
melaksanakan Pekerjaan Pasangan misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong, Alat
Lansekap, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

 LINGKUP PEKERJAAN
3. PEMASANGAN KERAMIK DINDING 25  40 CM
4. PEMASANGAN PLINT DINDING 10  40 CM

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 71

METODE PELAKSANAAN
Metode Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Metode Pelaksanaan
Pekerjaan Pasangan Keramik Dinding sebagaimana yang telah diuraikan di atas pada
Sub Bidang Pekerjaan Lantai 1.
Pekerjaan akan dilaksanakan setelah semua material tersedia dilokasi lantai 2.
Mobilisasi material dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia atau dengan
bantuan alat katrol atau lift cor.
Untuk area kerja yang tinggi, dapat dikerjakan dengan menggunakan alat bantu berupa
scaffolding atau dengan menggunakan kayu perancah.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Pasangan Keramik Dinding 25 cm  40 cm akan dikerjakan selama 5 hari,
yang dimulai pada hari ke 91 dan direncanakan selesai pada hari ke 95 selama masa
pelaksanaan proyek berlangsung.
Pekerjaan Pasangan Plint Dinding 10 cm  40 cm akan dikerjakan selama 1 hari, yang
dimulai pada hari ke 103 dan direncanakan selesai pada hari yang sama selama masa
pelaksanaan proyek berlangsung.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Keramik Dinding
25 cm  40 cm ini adalah 10 orang Pekerja keseluruhan volume pekerjaan dengan
kapasitas produksi 1.11 meter luas per-hari.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Plint Dinding 10
cm  40 cm ini adalah 10 orang Pekerja keseluruhan volume pekerjaan dengan
kapasitas produksi 11.11 meter luas per-hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk
melaksanakan Pekerjaan Pasangan misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong, Waterpass,
Alat Ukur, Alat Sekam, dan lain-lain.

c. PEKERJAAN PASANGAN BETON BERTULANG

 LINGKUP PEKERJAAN
1. BETON BERTULANG KOLOM Uk. 35  60 CM
2. BETON BERTULANG KOLOM K2
3. BETON BERTULANG KOLOM Uk. 35  35 CM
4. BETON BERTULANG KOLOM Uk. 30  30 CM
5. BETON BERTULANG KOLOM Uk. 13  13 CM
6. BETON BERTULANG KOLOM Uk. 13  40 CM

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 72

METODE PELAKSANAAN
Metode Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Metode Pelaksanaan
Pekerjaan Beton Bertulang sebagaimana yang telah diuraikan di atas pada Sub Bidang
Pekerjaan Lantai 1.
Pekerjaan akan dilaksanakan setelah semua material tersedia dilokasi lantai 2.
Mobilisasi material dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia atau dengan
bantuan alat katrol atau lift cor.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Beton Bertulang Kolom Uk. 35  60 Cm akan dilaksanakan selama 3 hari yang
dimulai pada hari ke 53 dan direncanakan selesai pada hari ke 55 dari masa
pelaksanaan proyek konstruksi.
Pekerjaan Beton Bertulang Kolom K2 akan dilaksanakan selama 1 hari yang dimulai
pada hari ke 56 dan direncanakan selesai pada hari yang sama.
Pekerjaan Beton Bertulang Kolom Uk. 35  35 Cm akan dilaksanakan selama 1 hari yang
dimulai pada hari ke 57 dan direncanakan selesai pada hari yang sama.
Pekerjaan Beton Bertulang Kolom Uk. 30  30 Cm akan dilaksanakan selama 2 hari yang
dimulai pada hari ke 58 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke
40 dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.
Sedangkan Pekerjaan Beton Bertulang Kolom Uk. 13  13 Cm akan dilaksanakan selama
1 hari yang dimulai pada hari ke 59 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai
pada hari yang sama.
Sementara Pekerjaan Beton Bertulang Kolom Uk. 13  40 Cm akan dilaksanakan selama
1 hari yang dimulai pada hari ke 60 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai
pada hari yang sama.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Beton Bertulang
Kolom Uk. 35  60 Cm adalah 14 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan
dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per-hari.
Sementara Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Beton
Bertulang Kolom K2 adalah 14 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan
dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per-hari.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Beton Bertulang
Kolom Uk. 35  35 Cm adalah 14 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan
dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per-hari.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 73

Sedangkan Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Beton
Bertulang Kolom Uk. 30  30 Cm adalah 14 Orang Pekerja secara keseluruhan volume
pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per-hari.
Sedangkan Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Beton
Bertulang Kolom Uk. 13  13 Cm adalah 14 Orang Pekerja secara keseluruhan volume
pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per-hari.
Sementara Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Beton
Bertulang Kolom Uk. 13  40 Cm adalah 14 Orang Pekerja secara keseluruhan volume
pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per-hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Concrete Mixer, Concrete Vibrator, Kereta
Sorong, Cangkul, Sekop, Alat Pemotong Besi, Alat Pemotong Kayu, Barbending, Linggis,
Kakaktua, Palu, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

 LINGKUP PEKERJAAN
7. BALOK BETON BERTULANG Uk. 13  15 CM
8. BALOK BETON BERTULANG Uk. 20  30 CM
9. BALOK BETON BERTULANG Uk. 13  20 CM

METODE PELAKSANAAN
Metode Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Metode Pelaksanaan
Pekerjaan Beton Bertulang sebagaimana yang telah diuraikan di atas pada Sub Bidang
Pekerjaan Lantai 1.
Pekerjaan akan dilaksanakan setelah semua material tersedia dilokasi lantai 2.
Mobilisasi material dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia atau dengan
bantuan alat katrol atau lift cor.

METODE PELAKSANAAN BALOK LATAI


Pekerjaan Beton Bertulang Balok Latai umumnya akan dikerjakan bersamaan dengan
Pelaksanaan Pekerjaan Pasangan Dinding Bata dan/atau dimulainya Pekerjaan Pasangan
Kusen. Biasanya Pembesian dikerjakan terlebih dahulu di bengkel kerja yang kemudian
diikatkan dengan Pembesian Kolom Utama atau Kolom Praktis yang telah dikerjakan
sebelumnya, dan Pengecoran akan dilaksanakan secara perlahan-lahan tegantung
kebutuhan pelaksanaan pekerjaan lain yang bergantung dengannya.
Sedangkan proses pelaksanaan lainnya adalah sama dengan proses pelaksanaan
pekerjaan beton bertulang balok.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 74

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Balok Beton Bertulang Uk. 13  15 Cm akan dilaksanakan selama 1 hari yang
dimulai pada hari ke 61 dan direncanakan selesai pada hari yang sama.
Pekerjaan Balok Beton Bertulang Uk. 20  30 Cm akan dilaksanakan selama 1 hari yang
dimulai pada hari ke 62 dan direncanakan selesai pada hari yang sama.
Pekerjaan Balok Beton Bertulang Uk. 13  20 Cm akan dilaksanakan selama 1 hari yang
dimulai pada hari ke 63 dan direncanakan selesai pada hari yang sama.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Balok Beton
Bertulang Uk. 13  15 Cm adalah 14 Orang Pekerja secara keseluruhan volume
pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per hari.
Sedangkan Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Balok
Beton Bertulang Uk. 20  30 Cm adalah 14 Orang Pekerja secara keseluruhan volume
pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per hari.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Balok Beton
Bertulang Uk. 13  20 Cm adalah 14 Orang Pekerja secara keseluruhan volume
pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Concrete Mixer, Concrete Vibrator, Kereta
Sorong, Cangkul, Sekop, Alat Pemotong Besi, Alat Pemotong Kayu, Barbending, Linggis,
Kakaktua, Palu, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

 LINGKUP PEKERJAAN
10. RING BALOK BETON BERTULANG Uk. 30  40 CM
11. RING BALOK BETON BERTULANG Uk. 13  15 CM
12. RING BALOK BETON BERTULANG Uk. 20  40 CM
13. RING BALOK BETON BERTULANG Uk. 20  30 CM
14. RING BALOK BETON BERTULANG Uk. 15  20 CM

METODE PELAKSANAAN
Metode Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Metode Pelaksanaan
Pekerjaan Beton Bertulang sebagaimana yang telah diuraikan di atas pada Sub Bidang
Pekerjaan Lantai 1.
Pekerjaan akan dilaksanakan setelah semua material tersedia dilokasi lantai 2.
Mobilisasi material dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia atau dengan
bantuan alat katrol atau lift cor.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 75

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Ring Balok Beton Bertulang Uk. 30  40 Cm akan dilaksanakan selama 2 hari
yang dimulai pada hari ke 64 dan direncanakan selesai pada hari ke 65.
Pekerjaan Ring Balok Beton Bertulang Uk. 13  15 Cm akan dilaksanakan selama 1 hari
yang dimulai pada hari ke 66 dan direncanakan selesai pada hari yang sama.
Pekerjaan Ring Balok Beton Bertulang Uk. 20  40 Cm akan dilaksanakan selama 2 hari
yang dimulai pada hari ke 67 dan direncanakan selesai pada hari ke 68.
Pekerjaan Ring Balok Beton Bertulang Uk. 20  30 Cm akan dilaksanakan selama 2 hari
yang dimulai pada hari ke 69 dan direncanakan selesai pada hari ke 70.
Pekerjaan Ring Balok Beton Bertulang Uk. 15  20 Cm akan dilaksanakan selama 1 hari
yang dimulai pada hari ke 71 dan direncanakan selesai pada hari yang sama.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Ring Balok Beton
Bertulang Uk. 30  40 Cm adalah 14 Orang Pekerja secara keseluruhan volume
pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per hari.
Sedangkan Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Ring
Balok Beton Bertulang Uk. 13  15 Cm adalah 14 Orang Pekerja secara keseluruhan
volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per hari.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Ring Balok Beton
Bertulang Uk. 20  40 Cm adalah 14 Orang Pekerja secara keseluruhan volume
pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per hari.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Ring Balok Beton
Bertulang Uk. 20  30 Cm adalah 14 Orang Pekerja secara keseluruhan volume
pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per hari.
Sementara Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Ring
Balok Beton Bertulang Uk. 15  20 Cm adalah 14 Orang Pekerja secara keseluruhan
volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.52 kubik per hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Concrete Mixer, Concrete Vibrator, Kereta
Sorong, Cangkul, Sekop, Alat Pemotong Besi, Alat Pemotong Kayu, Barbending, Linggis,
Kakaktua, Palu, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 76

 LINGKUP PEKERJAAN
15. PLAT DACK SUNWEARING t = 7 CM

METODE PELAKSANAAN
Metode Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Metode Pelaksanaan
Pekerjaan Beton Bertulang sebagaimana yang telah diuraikan di atas pada Sub Bidang
Pekerjaan Lantai 1.
Pekerjaan akan dilaksanakan setelah semua material tersedia dilokasi lantai 2.
Mobilisasi material dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia atau dengan
bantuan alat katrol atau lift cor.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Plat Dack Sunwearing t = 7 cm akan dilaksanakan selama 2 hari yang dimulai
pada hari ke 72 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 73 dari
masa pelaksanaan proyek konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 14
Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.52
kubik per hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Concrete Mixer, Concrete Vibrator, Kereta
Sorong, Cangkul, Sekop, Alat Pemotong Besi, Alat Pemotong Kayu, Barbending, Linggis,
Kakaktua, Palu, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

UNTUK SEMUA PEKERJAAN BETON BERTULANG TERMASUK STRUKTUR TANGGA

RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN


Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan
Beton Bertulang antara lain :
a. Tangan para pekerja terkena bar bender  luka ringan/berat
b. Gangguan paru-paru akibat debu pasir/semen  luka ringan
c. Terjatuh pada saat pemasangan bekisting  luka ringan/berat
d. Robohnya bekisting pada saat pengecoran  luka ringan/berat
e. Terjatuh dari ketinggian/bongkar pasang scaffolding/kayu perancah
 luka ringan/berat

Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko
kecelakaan kerja tersebut antara lain :

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 77

a. Menggunakan pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan
standar (APD).
b. Melaksanakan instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan.
c. Memeriksa seluruh papan bekisting dan perancah sebelum dimulainya pengecoran.
d. Pengoperasian Mixer Machine dan Vibrator Concrete harus dilaksanakan oleh tenaga
terampil.
e. Membatasi daerah pekerjaan pengecoran dengan pagar atau rambu yang informatif.
f. Menyediakan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari.
g. Memasang jaring Pengaman (untuk pekerjaan yang dilaksanakan pada lantai 2 dst).

d. PEKERJAAN KAYU DAN PENGGANTUNGAN

 LINGKUP PEKERJAAN dan JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

 SEMUA ITEM PEKERJAAN YANG TERMASUK DALAM LINGKUP PEKERJAAN INI, AKAN

DILAKSANKAN SELAMA :
1. PEKERJAAN KUSEN  3 hari, dimulai pada hari ke 75 s/d. 77.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 6
Orang Pekerja.
2. PINTU PANEL KAYU KELAS I TYPE P2  3 hari, dimulai pada hari ke 78 s/d. 80.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4
Orang Pekerja.
3. PINTU KAYU KELAS I TYPE PJ1  1 hari, yang dikerjakan pada hari ke 81.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4
Orang Pekerja.
4. JENDELA KACA KELAS I TYPE PJ1  1 hari, yang dikerjakan pada hari ke 82.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4
Orang Pekerja.
5. PINTU KAYU KELAS I TYPE P3  3 hari, dimulai pada hari ke 83 s/d. 85.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4
Orang Pekerja.
6. PINTU ALLUMUNIUM TYPE P4  1 hari, yang dikerjakan pada hari ke 86.
(AKSESORIS LENGKAP TERPASANG)
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4
Orang Pekerja.
7. JENDELA KACA KELAS I TYPE J1  4 hari, dimulai pada hari ke 87 s/d. 90.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4
Orang Pekerja.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 78

8. JENDELA KACA KELAS I TYPE J2  2 hari, dimulai pada hari ke 91 s/d. 92.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4
Orang Pekerja.
9. KACA BENING TEBAL 5 MM  1 hari, yang dikerjakan pada hari ke 93.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4
Orang Pekerja.
10. KUNCI PINTU TANAM 2 SLAAG  1 hari, yang dikerjakan pada hari ke 94.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4
Orang Pekerja.
11. ENGSEL PINTU  1 hari, yang dikerjakan pada hari ke 95.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4
Orang Pekerja.
12. ENGSEL JENDELA  1 hari, yang dikerjakan pada hari ke 96.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4
Orang Pekerja.
13. HAK ANGIN JENDELA  1 hari, yang dikerjakan pada hari ke 97.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4
Orang Pekerja.
14. TARIKAN JENDELA  1 hari, yang dikerjakan pada hari ke 98.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4
Orang Pekerja.
15. PACOK JENDELA  1 hari, yang dikerjakan pada hari ke 99.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4
Orang Pekerja.

METODE PELAKSANAAN
Metode Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Metode Pelaksanaan
Pekerjaan Kusen dan Pintu sebagaimana yang telah diuraikan di atas pada Sub Bidang
Pekerjaan Lantai 1.
Pekerjaan akan dilaksanakan setelah semua material tersedia dilokasi lantai 2.
Mobilisasi material dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia atau dengan
bantuan alat katrol atau lift cor.

PERALATAN
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk
melaksanakan Pekerjaan Kayu misalnya Bor Listrik, Gergaji, Alat Pemotong Kayu,
Waterpass, Alat Ukur, dan lain-lain.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 79

RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN


Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan
antara lain :
a. Tangan para pekerja terkena mesin pemotong  luka ringan/berat
b. Tertimpa kayu kusen  luka ringan/berat

Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko
kecelakaan kerja tersebut antara lain :
a. Menggunakan pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan
standar (APD).
b. Melaksanakan instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan.
c. Menyediakan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari.

e. PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND

 LINGKUP PEKERJAAN
1. RANGKA ATAP KUDA-KUDA BAJA RINGAN

KETENTUAN PELAKSANAAN
Rangka kuda-kuda baja ringan di pasang sesuai dengan gambar rencana.
Pemasangan antara reng dengan rangka kuda-kuda disesuaikan dengan bahan penutup
atap yang di pakai.
Pemasangan reng biasanya berdasarkan tarikan benang diagonal, vertikal dan
horizontal untuk mendapatkan bidang atap yang rata.
Pada waktu pelaksanaan pekerjaan pengecoran balok reng, terlebih dahulu telah
dipersiapkan pasangan besi-besi stik dengan penempatan tertentu yang berfungsi
sebagai pengikat dan penguat pasangan rangka atap baja ringan ini.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 80

METODE PELAKSANAAN
Terlebih dahulu dibuat Rangka Kuda-kuda Baja Ringan di pasang sesuai dengan gambar
rencana.
a. Sambungan Atas Baja Ringan (Top Chord)

b. Tumpuan Baja Ringan pada Dinding/Balok Reng ( Pitching Point)

c. Skor Pengaku (Web)

Baja Ringan yang telah disiapkan, kemudian diletakkan/didudukkan pada Dinding/Balok


Reng dengan memakai Bracket L. Bracket L dipasang pada daerah Pitching Point.
Produk Bracket L dapat menggunakan produk pabrikan maupun dapat dibuat sendiri
dengan menggunakan Profil C. Bracket tersebut dipasang pada Dinding/Balok Reng
dengan menggunakan Dynabolt.

Setelah semua Kuda-kuda Baja Ringan terpasang, selanjutnya adalah pemasangan Reng
Baja Ringan diatas Pasangan Kuda-kuda Baja Ringan. Jarak Pemasangan disesuaikan
dengan Jenis Penutup Atap yang akan dipakai (sesuai Gambar Kerja).

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 81

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan ini akan dikerjakan selama 3 hari yang dimulai pada hari ke 74 dan akan
diselesaikan pada hari ke 76 masa pelaksanaan konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah
sebanyak 22 orang Pekerja yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk
melaksanakan Pekerjaan Besi atau Baja misalnya Bor Listrik, Gergaji, Alat Pemotong Besi,
Waterpass, Alat Ukur, dan lain-lain.

 LINGKUP PEKERJAAN
2. ATAP SENG GENTENG METAL
3. PERABUNG SENG GENTENG METAL

METODE PELAKSANAAN
Hal yang harus diperhatikan adalah bagian atas dan bagian bawah atap tidak bisa
terbalik pemasangannya karena ada soknya, sehingga pemasangan lembaran pada
sayap kanan berbeda dengan pemasangan lembaran pada sayap kiri.
Pemasangan Sayap Kanan dan Sayap Kiri dikerjakan dalam arah terbalik.
Pemasangan paku dilakukan dengan arah horizontal mengikuti gording.
Pemotongan daun atap hanya dilakukan persis pada bagian atap yang dipasangi
gording dan dipotong dengan menggunakan gunting besi.
Sudut kemiringan atap dikerjakan sebesar 20-30 derajat.
Untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan, pemasangan penutup atap dikerjakan dari
kanan bawah.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Atap Seng Genteng Metal ini akan dikerjakan selama 6 hari yang dimulai
pada hari ke 78 dan direncanakan selesai pada hari ke 83.
Pekerjaan Perabung Seng Genteng Metal akan dikerjakan selama 1 hari yang dimulai
pada hari ke 84 dan direncanakan selesai pada hari yang sama.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 82

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Penutup Atap ini
adalah 22 orang Pekerja yang diitung secara keseluruhan volume pekerjaan Atap Seng
Genteng Metal dan Perabung Seng Genteng Metal.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk
melaksanakan pekerjaan kayu misalnya Palu, Gergaji, Mesin Potong Kayu, Gerinda,
Waterpass, Linggis, Kakaktua, Alat Ukur, Pahat Kayu dan lain-lain.

 LINGKUP PEKERJAAN
4. LISTPLANK KAYU Uk. 3/30 CM

METODE PELAKSANAAN
Pemasangan papan listpank lurus, rata tidak bergelombang dan benar-benar horizontal
sesuai dengan gambar perencanaan.
Pemasangan dilakukan setelah semua pasangan Rangka Atap telah selesai dikerjakan
dengan sempurna.
Listplank dipasang secara diagonal atau tegak lurus tehadap rangka atap.
Listplank dipasang memanjang sesuai dgn kebutuhan atap.
Jarak antar sekrup untuk mengikat listplank dengan rangka atap sebaiknya tidak terlalu
jauh (dibuat antara 20 – 30 cm) agar listplank terkunci kuat.
Sekrup dipasang sebanyak 2 baris pada setiap sisi profil melintang.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Listplank Kayu Uk. 3/30 cm akan dilaksanakan selama 1 hari yang dimulai
pada hari ke 77 dan akan selesai pada hari yang sama masa pelaksanaan.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Listplank Kayu Uk. 3/30
cm adalah sebanyak 22 orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk
melaksanakan Pekerjaan Kayu misalnya Palu, Bor Listrik, Gergaji, Alat Pemotong Besi,
Waterpass, Alat Ukur, dan lain-lain.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 83

 LINGKUP PEKERJAAN
5. PLAFOND GYPSUM, t = 9 MM
6. LIST PROFIL PLAFOND GYPSUM

METODE PELAKSANAAN
Metode Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Metode Pelaksanaan
Pekerjaan Atap dan Plafond sebagaimana yang telah diuraikan di atas pada Sub Bidang
Pekerjaan Lantai 1.
Pekerjaan akan dilaksanakan setelah semua material tersedia dilokasi lantai 2.
Mobilisasi material dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia atau dengan
bantuan alat katrol atau lift cor.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Plafond ini akan dilaksanakan selama 5 hari yang dimulai pada hari ke 85 dan
akan selesai pada hari ke 89 masa pelaksanaan konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Plafond ini adalah
sebanyak 22 orang Pekerja secara keseluruhan pelaksanaan volume pekerjaan.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk
melaksanakan Pekerjaan Kayu misalnya Palu, Bor Listrik, Gergaji, Alat Pemotong Besi,
Waterpass, Alat Ukur, dan lain-lain.

RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN


a. Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan
antara lain :
1. Tangan para pekerja terkena mesin pemotong  luka ringan/berat
2. Gangguan paru-paru akibat debu Gypsum  luka ringan
3. Terjatuh pada saat pemasangan Plafond  luka ringan/berat
4. Terjatuh dari ketinggian/bongkar pasang scaffolding/kayu perancah
 luka ringan/berat
b. Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko
kecelakaan kerja tersebut antara lain :
Menggunakan pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan
standar (APD).
Melaksanakan instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan.
Memeriksa seluruh papan bekisting dan perancah sebelum dimulainya pemasangan.
Menyediakan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari.
Memasang jaring Pengaman (untuk pekerjaan yang dilaksanakan pada lantai 2 dst).

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 84

f. PEKERJAAN PENGECATAN

 LINGKUP PEKERJAAN
1. PENGECATAN DINDING 2  L/D
Pengecatan dilakukan untuk melapisi dan melindungi permukaan dinding dari terpaan
sinar matahari langsung dan air hujan yang dapat mengurangi dan merusak pasangan
dinding. Selain itu, juga berfungsi untuk memberikan pandangan yang lebih menarik
dan sebagai pertahanan terhadap pengaruh destruktif cuaca.

METODE PELAKSANAAN
Metode Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Metode Pelaksanaan
Pekerjaan Atap dan Plafond sebagaimana yang telah diuraikan di atas pada Sub Bidang
Pekerjaan Lantai 1.
Pekerjaan akan dilaksanakan setelah semua material tersedia dilokasi lantai 2.
Mobilisasi material dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia atau dengan
bantuan alat katrol atau lift cor.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Pengecatan Dinding ini akan dikerjakan selama 5 hari yang dimulai pada hari
ke 87 dan akan diselesaikan pada hari ke 91 masa pelaksanaan proyek.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 10
Orang Pekerja yang dihitung secara keseluruhan volume dengan kapasitas produksi
adalah 50 meter luas per-hari.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk
melaksanakan Pekerjaan Pengecatan misalnya Kuas Kecil, Kuas Roll, Wadah Adukan Cat,
dan lain-lain.

 LINGKUP PEKERJAAN
2. PENGECATAN PLAFOND dan LIST PLAFOND
3. PENGECATAN KUSEN KAYU
4. PENGECATAN DAUN PINTU, JENDELA dan VENTILASI
5. PENGECATAN LISTPLANK KAYU

METODE PELAKSANAAN
Metode Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Metode Pelaksanaan
Pekerjaan Atap dan Plafond sebagaimana yang telah diuraikan di atas pada Sub Bidang
Pekerjaan Lantai 1.
Pekerjaan akan dilaksanakan setelah semua material tersedia dilokasi lantai 2.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 85

Mobilisasi material dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia atau dengan


bantuan alat katrol atau lift cor.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Pengecatan Plafond dan List Plafond akan dikerjakan selama 1 hari yang
dimulai pada hari ke 90 dan akan diselesaikan pada hari yang sama.
Sementara Pekerjaan Pengecatan Kusen Kayu akan dikerjakan selama 1 hari yang
dimulai pada hari ke 100 dan akan diselesaikan pada hari yang sama.
Sedangkan Pekerjaan Pengecatan Daun Pintu, Jendela dan Ventilasi akan dikerjakan
selama 1 hari yang dimulai pada hari ke 101 dan akan diselesaikan pada hari yang sama.
Pekerjaan Pengecatan Listplank Kayu, Jendela dan Ventilasi akan dikerjakan selama 1
hari yang dimulai pada hari ke 102 dan akan diselesaikan pada hari yang sama.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Pengecatan
Plafond dan List Plafond adalah 6 orang Pekerja.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Pengecatan
Kusen Kayu dan Daun Pintu adalah 6 orang Pekerja.
Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Pengecatan
Listplank Kayu adalah 6 orang Pekerja.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk
melaksanakan Pekerjaan Pengecatan misalnya Kuas Kecil, Kuas Roll, Wadah Adukan Cat,
dan lain-lain.

RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN


a. Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan
antara lain :
1. Tangan para pekerja terkena mesin pemotong  luka ringan/berat
2. Gangguan paru-paru akibat debu Gypsum  luka ringan
3. Terjatuh pada saat pengecatan Plafond  luka ringan/berat
4. Terjatuh dari ketinggian/bongkar pasang scaffolding/kayu perancah
 luka ringan/berat
b. Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko
kecelakaan kerja tersebut antara lain :
Menggunakan pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan
standar (APD).

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 86

Melaksanakan instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan.


Memeriksa seluruh perancah sebelum dimulainya pemasangan.
Menyediakan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari.
Memasang jaring Pengaman (untuk pekerjaan yang dilaksanakan pada lantai 2 dst).

g. PEKERJAAN SANITASI AIR

 LINGKUP PEKERJAAN, JANGKA WAKTU PELAKSANAAN dan TENAGA KERJA


1. KLOSET DUDUK SETARA TOTO + AKSESORIS (LENGKAP TERPASANG)
Pekerjaan ini akan diselesaikan selama 3 hari yang dimulai pada hari ke 98 dan
direncanakan selesai pada hari ke 100 dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.
Jumlah Tenaga Kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan ini adalah
sebanyak 3 Orang Pekerja yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan.

2. BAK AIR FIBER LENGKAP TERPASANG


Pekerjaan ini akan diselesaikan selama 1 hari yang dimulai pada hari ke 101 dan
direncanakan selesai pada hari yang sama masa pelaksanaan proyek konstruksi.
Jumlah Tenaga Kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan ini adalah
sebanyak 3 Orang Pekerja yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan.

3. FLOOR DRAIN
Pekerjaan ini akan diselesaikan selama 1 hari yang dimulai pada hari ke 102 dan
direncanakan selesai pada hari yang sama masa pelaksanaan proyek konstruksi.
Jumlah Tenaga Kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan ini adalah
sebanyak 3 Orang Pekerja yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan.

4. KRAN AIR
Pekerjaan ini akan diselesaikan selama 1 hari yang dimulai pada hari ke 103 dan
direncanakan selesai pada hari yang sama masa pelaksanaan proyek konstruksi.
Jumlah Tenaga Kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan ini adalah
sebanyak 3 Orang Pekerja yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan.

5. WASHTAFEL + AKSESORIS LENGKAP TERPASANG


Pekerjaan ini akan diselesaikan selama 1 hari yang dimulai pada hari ke 104 dan
direncanakan selesai pada hari yang sama masa pelaksanaan proyek konstruksi.
Jumlah Tenaga Kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan ini adalah
sebanyak 3 Orang Pekerja yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 87

6. PIPA PVC DIA. 3” (AIR KOTOR DARI KLOSET)


Pekerjaan ini akan diselesaikan selama 1 hari yang dimulai pada hari ke 91 dan
direncanakan selesai pada hari yang sama masa pelaksanaan proyek konstruksi.
Jumlah Tenaga Kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan ini adalah
sebanyak 3 Orang Pekerja yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan.

7. PIPA PVC DIA. 2.5” (AIR KOTOR DARI FLOOR DRAIN)


Pekerjaan ini akan diselesaikan selama 1 hari yang dimulai pada hari ke 92 dan
direncanakan selesai pada hari yang sama masa pelaksanaan proyek konstruksi.
Jumlah Tenaga Kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan ini adalah
sebanyak 3 Orang Pekerja yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan.

8. PIPA PVC DIA. 3” (AIR BERSIH)


Pekerjaan ini akan diselesaikan selama 1 hari yang dimulai pada hari ke 93 dan
direncanakan selesai pada hari yang sama masa pelaksanaan proyek konstruksi.
Jumlah Tenaga Kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan ini adalah
sebanyak 3 Orang Pekerja yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan.

9. AKSESORIS INSTALASI AIR


Pekerjaan ini akan diselesaikan selama 1 hari yang dimulai pada hari ke 94 dan
direncanakan selesai pada hari yang sama masa pelaksanaan proyek konstruksi.
Jumlah Tenaga Kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan ini adalah
sebanyak 3 Orang Pekerja yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan.

METODE PELAKSANAAN
Metode Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Metode Pelaksanaan
Pekerjaan Sanitasi Air sebagaimana yang telah diuraikan di atas pada Sub Bidang
Pekerjaan Lantai 1.
Pekerjaan akan dilaksanakan setelah semua material tersedia dilokasi lantai 2.
Mobilisasi material dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia atau dengan
bantuan alat katrol atau lift cor.

PERALATAN
Peralatan yang digunakan antara lain Palu, Sekop, Kereta Sorong, Gergaji, Alat Sekam,
Alat Ukur, Waterpass dan lain-lain.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 88

RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN


a. Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan
antara lain :
1. Tangan para pekerja terkena mesin pemotong  luka ringan/berat
2. Gangguan paru-paru akibat debu semen  luka ringan

b. Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko
kecelakaan kerja tersebut antara lain :
Menggunakan pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan
standar (APD).
Melaksanakan instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan.
Memeriksa seluruh perancah sebelum dimulainya pemasangan.
Menyediakan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari.
Memasang jaring Pengaman (untuk pekerjaan yang dilaksanakan pada lantai 2 dst).

h. PEKERJAAN LISTRIK

 LINGKUP PEKERJAAN dan JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

1. LAMPU TL RM 2  45 WATT + AKSESORIS LENGKAP TERPASANG


Mulai dilaksanakan pada hari ke 94 dan rencana selesai pada hari yang sama atau
dikerjakan selama 1 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.
2. LAMPU DOWNLIGHT HE 36 WATT + AKSESORIS LENGKAP TERPASANG
Mulai dilaksanakan pada hari ke 95 dan rencana selesai pada hari yang sama atau
dikerjakan selama 1 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.
3. LAMPU HE 45 WATT + AKSESORIS LENGKAP TERPASANG
Mulai dilaksanakan pada hari ke 96 dan rencana selesai pada hari yang sama atau
dikerjakan selama 1 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.
4. LAMPU HE 26 WATT + AKSESORIS LENGKAP TERPASANG
Mulai dilaksanakan pada hari ke 97 dan rencana selesai pada hari yang sama atau
dikerjakan selama 1 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.
5. SAKLAR GANDA
Mulai dilaksanakan pada hari ke 98 dan rencana selesai pada hari yang sama atau
dikerjakan selama 1 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.
6. SAKLAR TRIPLE
Mulai dilaksanakan pada hari ke 99 dan rencana selesai pada hari yang sama atau
dikerjakan selama 1 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 89

7. STOP KONTAK
Mulai dilaksanakan pada hari ke 100 dan rencana selesai pada hari yang sama atau
dikerjakan selama 1 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

8. INSTALASI TITIK PENERANGAN, INSTALASI TERMASUK KABLE NYA 2.5 MM DALAM PIPA
PVC FITTING LAMPU DAN KELENGKAPAN INSTALASI TERPASANG
Mulai dilaksanakan pada hari ke 85 dan rencana selesai pada hari ke 90 atau dikerjakan
selama 6 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

9. INSTALASI TITIK STOP KONTAK, INSTALASI TERMASUK KABLE NYA 2.5 MM DALAM PIPA
PVC, KOTAK KONTAK DAN KELENGKAPAN INSTALASI TERPASANG
Mulai dilaksanakan pada hari ke 91 dan rencana selesai pada hari ke 93 atau dikerjakan
selama 3 hari dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

 LINGKUP PELAKSANAAN
Pekerjaan Elektrikal atau Pekerjaan Instalasi Listrik meliputi pemasangan seluruh
jaringan instalasi didalam bangunan, penyambungan arus yang bersumber dari
bangunan yang telah ada, penyediaan bola lampu, kabel-kabel, pipa-pipa PVC sesuai
gambar kerja dan sebagainya sehingga listrik menyala.

METODE PELAKSANAAN
Metode Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Metode Pelaksanaan
Pekerjaan Listrik sebagaimana yang telah diuraikan di atas pada Sub Bidang Pekerjaan
Lantai 1.
Pekerjaan akan dilaksanakan setelah semua material tersedia dilokasi lantai 2.
Mobilisasi material dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia atau dengan
bantuan alat katrol atau lift cor.

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PASANGAN INSTALASI KABEL


Pasang batang arde ke dalam tanah. Sebaiknya pada saat batang arde/ground
dipasang/ditanam ke dalam tanah dilakukan sedemikian rupa yaitu hanya dengan
menggunakan bantuan tangan saja dan jangan dipalu. Hal ini untuk mencegah batang
ground/arde menjadi bengkok, atau bahkan lapisan tembaga tersebut terkelupas.
Batang ground/arde terbuat dari besi/baja yang digalvanis atau dilapisi tembaga yang
sedikit banyak mempengaruhi tingkat konduktivitas dari batang arde tersebut. Apabila
pada saat penanaman terhambat bebatuan, maka penanaman dapat digeser ke tempat
lain dengan tetap memperhatikan panjang kabel B.C terhadap letak kotak pengaman.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 90

Pemasangan Box Zakering dilakukan secara bersamaan dengan pemasangan kebl NYM
3 × 4-nya.
Kotak pengaman dibuat sedikit lebih besar dari
box zakering tersebut.
Buat juga jalur tempat kabel NYM 3×4 maupun
jalur pipa saluran utama. Setelah selesai maka
akan terlihat seperti gambar A (tampak depan).

(Dari gambar B dapat dilihat letak pemasangan dari arah samping, dari gambar C dapat
dilihat dimana lubang dibuat tembus tembok untuk jalur kabel NYM 3×4. Apabila
nantinya tembok dirapikan, maka pipa maupun kabel NYM 3×4 tidak akan terlihat
sehingga harus dibuat kedalaman jalur tersebut sedemikian rupa).

Seperti halnya pemasangan Box Zakering, maka


pemasangan Box MCB juga tidak berbeda jauh.
Hanya saja kotak dudukan Box MCB dibuat sedikit
lebih besar.

Setelah selesai, pasang kotak pengaman maupun kabel NYM terlebih dahulu dan
perkuat dengan bantuan paku.
Pekerjaan dilanjutkan denga membuat saluran utama instalasi dari kotak pengaman ke
titik percabangan pertama. Atur pipa instalasi sesuai jalur denah sampai ke titik
percabangan pertama.
Dari denah terlihat ada daerah lekukan dan disinilah digunakan api korek gas/api lilin
seperti disinggung pada pembahasan persiapan memasang instalasi listrik.
Pergunakan korek gas/api lilin tersebut untuk membuat pola pada pipa sesuai jalur
belokan tersebut. Diusahakan jangan sampai pipa tersebut robek/berlubang. Jika
sampai terjadi, gunakan isolasi untuk menutupnya.
Masukkan kabel saluran utama (hitam, biru, kuningloreng) kedalam pipa tersebut dan
jangan lupa dilebihkan +/- 20cm kemudian atur pipa sesuai jalur dan gunakan klem
untuk merapikannya. Pasang juga kotak sambung (Kruis-doos) pada ujung dimana titik
cabang pertama diletakkan.
Kita sampai pada titik cabang petama dimana terdapat jalur cabang menuju saklar 1,
saklar 2 dan stop kontak 1. Dari sini juga perlu ditinjau titik cabang 2 karena lampu 2
berasal dari saklar 2 dimana saklar 2 tersebut jalur kabelnya berasal dari titik cabang 1.
Untuk lebih jelasanya, jalur kabel dari kedua titik cabang tersebut terlihat seperti
gambar dibawah ini :

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 91

Untuk jalur kabel dari titik cabang 1


menuju saklar 1, saklar 2, dan stop kontak 1
terlihat seperti bagan dibawah ini.

Sedangkan pemasangan pipa maupun tempat


dari saklar 1, saklar 2, dan srop kontak 1,
seperti terlihat di samping berikut :
(Gambar A menjelaskan pembuatan jalur
hubungan antara tempat saklar 2 dengan
tempat saklar 1 didalam tembok dengan
memodifikasi (melobangi) masing-masing tempat dari saklar tersebut, sedangkan
gambar B menjelaskan hubungan tempat saklar 1 dan tempat stop kontak 1 yang
dipasang bersebelahan)
Sebagai catatan : untuk In bow doos (tempat dari saklar maupun stop kontak) dalam
pemasangannya diusahakan agak dalam sehingga nantinya ketika dipasang saklar
maupun stop kontak akan rapi tertata alias rapat dengan tembok.
Pemasangan titik cabang 3, seperti terlihat di bawah ini :

Kemudian pada titik cabang 4 seperti terlihat pada gambar atas kanan
Untuk titik cabang 5 sebenarnya dibbuat berjaga-jaga bila suatu saat instalasi akan
diperluas. Penggunaannya bisa dihilangkan bila tidak diperlukan, sedangkan
pemasangan stop kontak 2 tentu saja tergantung dari ada atau tidaknya titik cabang 5
(jika ada titik sambung 5 maka jalur penyambungan stop kontak 2 berasal dari titik

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 92

sambung 5 tersebut, tetapi jika titik sambung 5 dihilangkan maka penyambungan stop
kontak 2 diambil dari titik sambung 4.

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PASANGAN INSTALASI SAKLAR


Saklar mempunyai banyak jenis dan tipe yang mempunyai berbagai fungsi.

8. Cara pemasangan saklar tunggal dapat dilihat seperti di bawah ini :

9. Cara pemasangan saklar ganda dapat dilihat seperti di bawah ini

PERALATAN
Peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini antara lain : Bending
Conduit, Bor Tangan, Tang, Obeng, Waterpass, Alat Ukur, Alat Bantu Scaffolding atau
Kayu perancah, dan lain-lain.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 93

i. PEKERJAAN LAIN-LAIN

 LINGKUP PEKERJAAN
1. ORNAMEN DINDING
- Pasangan Bata ½ Campuran 1 PC : 4 PS
- Plesteran Dinding Bata Campuran 1 PC : 4 PS
- Relief Ornamen Dinding
2. ORNAMEN TERAS
- Pasangan Bata ½ Campuran 1 PC : 4 PS
- Plesteran Dinding Bata Campuran 1 PC : 4 PS
- Relief Ornamen Dinding & Kolom Teras
- Relief Papan Nama Gedung

METODE PELAKSANAAN
Metode Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Metode Pelaksanaan
Pekerjaan Pasangan dan Plesteran sebagaimana yang telah diuraikan di atas pada Sub
Bidang Pekerjaan Lantai 1 yang telah diuraikan di atas.
Pekerjaan akan dilaksanakan setelah semua material tersedia dilokasi lantai 2.
Mobilisasi material dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia atau dengan
bantuan alat katrol atau lift cor.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pekerjaan Ornamen Dinding akan dilaksanakan selama 13 hari yang dimulai pada hari
ke 87 dan akan direncakanan akan selesai pada hari yang ke 99 masa pelaksanaan.
Sementara Pekerjaan Ornamen Teras akan dilaksanakan selama 14 hari yang dimulai
pada hari ke 100 dan akan direncakanan akan selesai pada hari yang ke 113 masa
pelaksanaan.

TENAGA KERJA dan PERALATAN


Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Ornamen Dinding
adalah sebanyak 24 orang Pekerja yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan
berdasarkan koefisien analisa harga satuan pekerjaan.
Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Ornamen Teras adalah
sebanyak 28 orang Pekerja yang dihitung secara keseluruhan volume pekerjaan
berdasarkan koefisien analisa harga satuan pekerjaan.
Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk
melaksanakan Pekerjaan Pasangan misalnya Sekop, Cangkul, Palu, Bor Listrik, Gergaji,
Waterpass, Alat Ukur, Alat Sekam dan lain-lain.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jalan
Hal. 94

 LINGKUP PEKERJAAN
3. FINISHING PEKERJAAN
Sebelum pekerjaan diserah-terimakan, terlebih dahulu lapangan harus dibersihkan.
Pembersihan meliputi kotoran – kotoran akibat pekerjaan.
Kotoran dibuang di tempat yang sudah disetujui Konsultan Pengawas.

 LINGKUP PEKERJAAN
4. DOKUMENTASI DAN PELAPORAN
Dilaksanakan seseuai ketentuan yang pada Pekerjaan Administrasi sebagaimana yang
telah diuraikan di atas.

Demikian Uraian Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini dibuat untuk memastikan bahwa Pekerjaan
yang akan dilaksanakan dapat berjalan dengan Efektif dan Efisien.

Banda Aceh, 29 Juli 2015


Kontraktor Penawar
PT. HARUM JAYA

MANSUR S.
Direktur Utama

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

Anda mungkin juga menyukai