EPIDEMIOLOGI
(EPIDEMIOLOGIC
TRIANGLE)
Covid-‐19
SUPARNI
Dosen
tetap
Prodi
Kesehatan
Masyarakat
STIKes
Dharma
Husada
Bandung
PJJ
Online
_
EpidK3L_Smtr
7_Oktober
2020
SEGITIGA
EPIDEMIOLOGI
• EPIDEMIOLOGIC
TRIANGLE
biasa
digunakan
utk
menganalisis
tjd-‐nya
penyakit
infeksi.
Segitiga
ini
terdiri
dr
AGEN
(AGENT),
PENJAMU
(HOST),
&
LINGKUNGAN
(ENVIRONMENT)
• Pd
kondisi
normal,
ketiga
komponen
tsb
berimbang.
Perubahan
pd
satu
(atau
lebih)
komponen
dpt
menaikkan
atau
menurunkan
risiko
terjadinya
penyakit
infeksi.
• Apabila
kemampuan
AGEN
menginfeksi
meningkat,
atau
kekebalan
tubuh
PENJAMU
rendah,
atau
sanitasi
LINGKUNGAN
buruk,
maka
risiko
terjadinya
penyakit
infeksi
akan
meningkat.
EPIDEMIOLOGI
COVID
-‐19
• Pada
kasus
Covid-‐19,
AGEN
INFEKSIUS-‐nya
adalah
SARS-‐CoV-‐2.
PENJAMU-‐nya
adalah
Manusia
• Karakteristik
AGEN
(SARS-‐CoV-‐2)
belum
terlalu
detail
diketahui
(khususnya
terkait
kemampuan
virus
bermutasi,
obat
anti-‐
virus,
&
vaksin)
KARAKTERISTIK
PENJAMU
(MANUSIA)
Yang
dapat
mempengaruhi
pajanan,
kerentanan,
&
respons
terhadap
agen
(SARS-‐CoV-‐2)
antara
lain
adalah:
1. usia
(lansia),
2. status
fisiologis
(higienitas
yg
kurang
baik),
3. status
imunologis
(penurunan
sistem
kekebalan
tubuh),
4. penyakit
lain
yg
sdh
ada
sebelumnya
(DM,
hipertensi,
penyakit
kardiovaskular,
pneumonia),
5. perilaku
manusia
(kurang
olah
raga,
merokok,
diet
tdk
sehat)
KARAKTERISTIK
LINGKUNGAN
(FAKTOR
EKSTRINSIK)
Yang
mempengaruhi
keberadaan
agen
&
kerentanan
thd
agen
antara
lain
adalah:
1.
lingkungan
fisik
(sanitasi
lingkungan
buruk),
2.
kepadatan
penduduk,
3.
modus
komunikasi
(fenomena
dlm
lingkungan
yg
mempertemukan
penjamu
dg
agen)
Berdasarkan
EPIDEMIOLOGIC
TRIANGLE,
solusi
utk
mengendalikan
kasus
Covid-‐19
adalah
dengan
memodifikasi
AGEN
(AGENT),
PENJAMU
(HOST),
&
LINGKUNGAN
(ENVIRONMENT)
• Angka
transmission
rate
(RO)
Covid-‐19
diperkirakan
sekitar
2-‐4
(setiap
satu
orang
yg
terinfeksi
Covid-‐19
dpt
menyebarkan
kpd
2-‐4
orang
lain
yg
rentan).
Berdararkan
EPIDEMIOLOGIC
TRIANGLE,
angka
RO
ini
dpt
diantisipasi
dg
MELINDUNGI
ORANG
SEHAT
JANGAN
JATUH
SAKIT,
DENGAN
CARA
PROMOTIF
&
PREVENTIF
• Angka
fatality
rate
(CFR)
Covid-‐19
diperkirakan
antara
0,52%
-‐
8,75%,
dg
median
sekitar
4%.
Berarti
sekitar
4
kasus
kematian
setiap
100
kasus
Covid-‐19
yg
terdeteksi.
SUMBER
:
COVID-‐19.GO.ID
_
03042020
CFR
bervariasi
&
berbeda2
di
tiap2
wilayah
(negara),
a.l
dipengaruhi
ol:
• Alat
skrining
&
Alat
diagnosis.
Tingkat
kemampuan
mendeteksi
kasus
Covid-‐19
• Bias
seleksi.
Pemeriksaan
hanya
dilakukan
pd
orang2
ttt
sj.
Perbedaan
kriteria
siapa
yg
diperiksa.
• Periode
waktu
antara
mulai
timbulnya
gejala
dg
wkt
tjd
kematian
• Sistem
kesehatan
yg
kurang
baik
• Banyaknya
infeksi
penyerta
yg
lain,
atau
penyakit
penyerta
yg
lain,
atau
faktor
pemberat
yg
lain
(misal:
banyaknya
perokok)
• Faktor
demografi
penduduk
(a.l
proporsi
lansia
di
suatu
wilayah)
• Penentuan
penyebab
kematian.
Apakah
kematian
benar2
akibat
oleh
Covid-‐19,
atau
kematian
tjd
pd
orang
dg
sakit
lain
namun
kebetulan
positif
Covid-‐19
ANALISIS
CFR
• Data
terakhir
(28
Maret
2020)
di
Indonesia
tdpt
102
pasien
positif
Covid-‐19
yg
meninggal
dunia.
• Apabila
asumsi
CFR
di
Indonesia
sama
dg
rata2
dunia
(sktr
4%),
mk
sbnrnya
saat
ini
ada
sktr
2550
penderita
Covid-‐19
di
Indonesia
• Apabila
asumsi
tingkat
penyebaran
(Angka
transmission
rate
=
R0)
sktr
2,
mk
setiap
4
hari,
jumlah
tsb
akan
meningkat
mjd
dua
kali
lipat.
Dalam
4
hari
ke
dpn
(1
bln
sejak
pertamakali
kasus
Covid-‐19
di
Indonesia
diumumkan),
jumlah
penderita
dpt
mencapai
sktr
5100
orang.
Apabila
R0
=
4,
jumlahnya
akan
lebih
besar
lg.
• Apabila
14%
pasien
memerlukan
rawat
inap
di
RS
&
5%
dlm
kondisi
kritis,
brp
banyak
ruang
rawat
inap
&
rawat
inap
khusus
yg
harus
disiapkan
oleh
RS?
•
Apabila
CFR
4%,
brp
banyak
kasus
kematian
akibat
Covid-‐19
yg
akan
tjd
dlm
minggu2
ke
depan?
Apabila
ternyata
CFR
di
Indonesia
meningkat
sampai
sktr
8%
(akibat
ketidakmampuan
RS
menangani
jumlah
pasien
yg
tll
banyak),
mk
kasus
kematian
akibat
Covid-‐19
akan
lbh
bnyk
lg.
• Dpt
dibayangkan
bgmn
perkiraan
yg
hrs
dihadapi
dlm
minggu2
ke
dpn
apabila
tidak
dilakukan
pengendalian
yg
optimal,
a.l
dg
memodifikasi
faktor2
PENJAMU
&
LINGKUNGAN.
Saat
ini
teknologi
kedokteran
di
Indonesia
utk
memodifikasi
AGEN
INFEKSIUS
penyebab
Covid-‐19
blm
cukup
baik
(khususnya
blm
ditemukan
obat
anti-‐
virus
SARS-‐CoV-‐2
atau
vaksin
SARS-‐CoV-‐2),
shg
berdasarkan
EPIDEMIOLOGIC
TRIANGLE,
solusi
terbaik
saat
ini
utk
mengendalikan
kasus
Covid-‐19
adlh
dg
memodifikasi
PENJAMU
&
LINGKUNGAN
MODIFIKASI
PENJAMU
• meningkatkan
daya
tahan
tubuh,
• menjaga
higienitas,
• pola
hidup
bersih
sehat,
• megendalikan
penyakit
lain
yg
memperberat,
• mengatur
diet
sehat,
• olah
raga
teratur,
• tidak
merokok
MODIFIKASI
LINGKUNGAN
• memelihara
sanitasi
lingkungan,
• eFka
batuk-‐bersin
yg
benar,
• meminimalisir
kontak
(menghindari
kerumunan,
memodifikasi
mode
interaksi
antar-‐orang,
isolasi
orang
yg
terinfeksi),
• monitoring
ketat
mobilitas
orang
yg
berisiko
menyebarkan
infeksi.
Semakin
bnyk
orang
yg
mengetahui
bgmn
kondisinya
(posiFf
Covid-‐19
atau
Fdak),
akan
semakin
dpt
menjaga
diri
spy
Fdak
menularkan
atau
Fdak
tertular,
• idenFfikasi
orang
yg
rentan
terinfeksi.
USAHA
UTK
MENURUNKAN
ANGKA
FATALITY
RATE
(CFR)
• memperbaiki
metode
skrining
&
diagnosis,
• memperluas
cakupan
pemeriksaan,
• mengendalikan
faktor2
pemberat,
dan
• memperbaiki
sistem
kesehatan,
a.l
memperbaiki
sistem
komunikasi
&
alur
pelayanan,
melengkapi
sarana-‐prasarana
RS
(termasuk
ruang
rawat
khusus,
laboratorium
khusus,
APD,
obat2an,
dll),
• memilah
mana
pasien2
yg
harus
dirawat
&
yg
dpt
dirawat
di
rumah,
• menyediakan
tenaga
kesehatan
yg
terlatih,
• kemungkinan
menyediakan
RS
darurat.
SEBAGAI
RENUNGAN
Firman
Allah
SWT:
• “Sesungguhnya
Allah
tdk
akan
mengubah
keadaan
suatu
kaum
shg
mereka
mengubah
keadaan
yg
ada
pada
diri
mereka
sendiri”
• “Kemudian
apabila
kamu
telah
membulatkan
tekad,
mk
bertawakal-‐lah
kpd
Allah.
Sesungguhnya
Allah
menyukai
orang2
yg
bertawakal
pada-‐Nya”
Beberapa
nasehat
Rasulullaah:
• “Jika
kalian
mendengar
wabah
terjadi
di
suatu
wilayah,
janganlah
kalian
memasuki
wilayah
itu.
Sebaliknya,
jika
wabah
itu
terjadi
di
tempat
kalian
Tnggal,
janganlah
kalian
meninggalkan
tempat
itu”
• “Janganlah
kalian
mencampurkan
antara
yg
sakit
dg
yg
sehat”
REFERENSI